Anda di halaman 1dari 22

KOMPONEN RANGKAIAN SISTEM STARTER

Bagian-bagian system starter terdiri dari :

1. Baterai

2. Sekring

3. Kunci kontak

4. Rellay jika digunakan

5. Motor starter

MOTOR STARTER

Ada 3 jenis Motor starter, yaitu

1. Motor starter jenis Planetary

2. Motor starter jenis Reduksi

3. Motor starter jenis Konvensional

Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk mengubah
energi listrik DC dari baterai menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar untuk
memutarkan fly wheel, sehingga mesin hidup.
Bagian-bagian komponen motor starter adalah sebagai berikut :

1. Driving end frame

2. Pinion gear

3. Starter clutch

4. Shift lever

5. core

6. Switch magnet (selenoid)

7. Armature

8. Yoke nad field coil

9. Brush

10. Brush holder

11. End frame

12. Bolt

Yoke dan Field coil

Yoke berfungsi sebagai penompang dari core berbentuk silinder yang terbuat dari logam.
Field Coil adalah Kumparan medan atau field coil berfungsi untuk membangkitkan medan
magnet.
Armature

Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi mekanik, dalam bentuk gerak putar.

Brush dan Brush holder

Brush (Sikat) berfungsi untuk meneruskan arus dari field coil ke armature coil dan langsung
ke massa melalui komutator.

Shift Lever Atau tuas penggerak

Shift leverberfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan roda
penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.

Starter Clutch dan Pinion gear

Starter Cltuch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature saft kepada roda
penerus, sehingga dapat berputar. Starter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari
armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.

Pinion gear berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari starter clutch ke roda penerus
atau ring gear.
Magnetic Switch

Switch atau sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear
ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter
melalui terminal utama.

Terminal – terminal yang ada pada saklar starter :

Terminal B (30) : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)

Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field


coil)

Terminal (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST kunci kontak dan meneruskanya ke pull
in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui plat kontak.

Pemeriksaan dan Pengukuran Komponen Motor Starter.

1. Kumparan Armature

a. Pemeriksaan hubungan putus (terbuka)

Dengan menggunakan multitester(posisikan selector pada tanda Ohm). Hubungkan masing-


masing segmen komutator.

> Jika jarum multi bergerak berarti kondisi kumparan dalam keadaan baik, tidak ada yang
putus.
> Jika diam berarti putus.

b. Pemeriksaan hubungan massa

Hubgkan masing-masing segmen komutator dengan bodi armature.

> Jika Jarum multi diam berarti kawat kumparan baik, tidak ada yang korslet(tidak
terkelupas).

> Jika jarum multi bergerak baerati korslet (terjadi hubungan singkat).

2. Kumparan Medan (Field coil)

a. Pemeriksaan hubungan putus (terbuka)

Hubungkan Ujung kawat field coil (ujung yang tersambung ke sikat) dengan ujung yang di
ddisebrangnya.

> Jika jarum multi bergerak berate baik (tidak putus).

> Jika diam berarti putus.

b. Pemeriksaan hubungan massa


Hubungkan ujung kawat (sikat) positif dengan bodi

> Jika jarum multi diam berarti baik (tidak yang korslet).

> Jika bergerak berarti terjadi korslet (kawat menempel ke bodi)

3. Pengukuran Panjang Sikat (Brush)

Setiap Motor starter panjang sikatnya berbeda tergantung tipenye. Untuk lebih baiknya hasil
pengukuran panjang sikat disesuaikan dengan standar masing-masing tipe motor starter.

Pengukuran panjang sikat dapat digunakan jangka sorong (vernier caliper). Jika hasil
pengukuran masih sesuai dengan limit standar dan masih kondisi baik , sikat tidak perlu
diganti.

4. Pada pemeriksaan dudukan sikat (isolasi)

Dengan menggunakan multi tester, hubungkan dudukan sikat dengan plat besinya. Sebaiknya
tidak ada hubungan, tapi jika ada hubungan maka dudukan sikat harus diganti.
5. Pemeriksaan Starter Clutch dan Pinion Gear

Lakukan pemeriksaan starter cluch dengan cara diputar. Jika starter clutch diputar ke kiri dan
ke kanan, tidak berputar longgar/loncer, maka starter cutch dalam keadaan baik. Dan periksa
juga kondisi gigi pinion gearnya.

Gejala kerusakan pada sistem starter

1. Pada saat kunci kontak di posisikan star, starter hanya timbul bunyi cklek atau putaran
motor satrter lambat.

Penyebab kerusakan yang terjadi :

a. Batere tekor/soak

b. Kotor pada sambungan terutama pada terminal batere baik positif maupun negatif

c. Kunci kontak kotor

d. Sikat sudah pendek/aus

2. Pada saat kunci kontak di posisikan star, motor starter sama sekali tidak hidup.

Penyebab kerusakan yang terjadi :

a. Batere Habis

b. sekring putus

c. Sambungan kabel ada yang lepas/kendor

d. Armature terbakar

e. Field coil putus/rusak

f. Sikat habis di bawah limit standar


SISTEM KELISTRIKAN BODI BAGIAN DALAM

Sistem kelistrikan yang terpasang di bagian dalam ini meliputi :

1. Lampu indicator dan instrument lainya yang terpasang pada dashboard

2. Lampu ruangan/lampu kabin

Kelistrikan bodi bagian luar.

1. Lampu besar/kepala

Gambar : Rangkaian sistem lampu kepala

Sistem lampu besar/kepala merupakan lampu penerangan yang berfungsi untuk menerangi
jalan dibagian depan kendaraan terutama pada malam hari. Pada umumnya lampu
besar/kepala ini dilengkapi dengan lampu jarak jauh dan lampu dekat (high beam dan low
beam) dan dapat dihidupkan dari salah satu switch oleh dimmer switch. Jarak jangkau sinar
yang dipancarkan oleh lampu kepala jarak jauh harus dapat melebih 100 m. Ada kalanya
lampu besar ini dimainkan (memberikan tanda) pada saat kendaraan kita mau mendahului
kendaraan yang berada di depanya.

Ada dua tipe lampu yang digunakan pada lampu besar/kepala yaitu :

a. Lampu besar tipe sealed beam.

Lampu besar tipe sealed beam ini, dimana penggunaan bola lampunya tidak terpisah,
melainkan keseluruhan terpasang menjadi satu unit seperti bola lampu dan filament terpasang
di depan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.

b. Lampu besar tipe semisealed beam.


Lampu tipe ini konstruksinya, berbeda dengan lampu model seald beam, dimana bola
lampunya terpisah dengan dudukanya, sehingga kalau suatu saat terjadi kerusakan pada salah
satunya, dapat diganti dengan mudah cepat sehingga tidak diperlukan penggantian secara
keseluruhan. Misal apabila bola lampunya putus atau terbakar, maka bola lampunya saja yang
diganti. Tidak seperti halnya lampu tipe seald beam, kalau terjadi kerusakan maka harus
diganti seacara keseluruhan.

Bola lampu besar semi sealed beam tersedia dalam tipe seperti berikut:

- Bola lampu biasa

- Bola lampu Quartz – halogen

Gambar bola lampu halogen

Cara memasang pada seat mengganti bole lampu Quartz Halogen

Bola lampu quartz halogen lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa saat
digunakan, umur lampu ini akan lebih pendek bila oli atau gemuk menempel pada
permukaannnya. Lagi pula garam dalam keringat manusia dapat menodai kacanya (quartz).
Untuk mencegah ini peganglah bagian flange bila mengganti bola lampu untuk mencegah
jari-jari menyentuh quartz.

Gambar Cara memasang bola lampu halogen


2. Lampu jarak dan lampu belakang

Lampu kecil untuk dalam kota ini berfungsi untuk memberi isyarat kepada pengendara yang
ada dibelakang ada serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam hari bagi pengendara
yang di beakangnya, baik yang ada di depan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut
untuk yang bagian depan disebut dengan lampu jarak (clearence light) dan yang dibagian
belakang disebut dengan lampu belakang (tail light).
Gambar Rangkaian, Letak lampu jarak dan lampu belakang beserta saklarnya

3. Lampu Rem (brake light)

Lampu rem (brake light) berfungsi untuk memberi tanda kepada pengendara yang ada di
belakng mau berhenti atau mempelambat laju kendaraan. Sehingga pengendara yang ada
dibelakang tahu dan ini juga untuk menghindari terjadinya benturan pada saat melakukan
pengereman. Lampu rem ini diberi warna merah dan bola lampunya mempunyai dua buah
yang satu untuk lampu kota/belakang. Switch rem terpasang pada bagian pedal, sehingga
pada saat melakukan pengereman secara otomatis lampu rem akan menyala.

Gambar Rangkaian lampu rem


4. Lampu tanda belok (turn sighal light)
Lampu tanda belok atau yang lebh dikenal dengan istilah lampu sein yang dipasang di bagian
depan dan belakang ujung kendaraan yang berwarna kuning. Berfungsi untuk memberi
isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang dan sisi kendaraan bahwa pengendara
bermaksud untuk membelok atau pindah jalur. Lampu tanda belok mengedip secara tetap
antara 60 sampai 120 kaii setiap menitnya. Lampu bisa berkedip karena dilengkapi dengan
flasher, Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip
secara interval. Flasher pada umumnya menggunakan tipe semi - transistor yang kompak,
ringan dan dapat diandalkan. Ada juga yang model tabung dan divariasikan dengan suara.
Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila bola lampunya putus, maka mengedipnya
mulai cepat dari yang normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk
menggantinya.

Gambar Rangkaian lampu tanda belok

5. Lampu hazard (hazard warning light)

Lampu hazard digunakan pada saat keadaan darurat untuk memberi isyarat keberadaan
kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam
keadaan darurat. Lampu yang digunakan menyatu dengan lampu tanda belok, tapi pada saat
dinyalakan seluruh lampu mengedip serempak depan dan belakang kiri kanan..

Gambar Lampu Hazard


6. Lampu plat nomor

Lampu plat nomor berfungsi untuk menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat
nomor menyala bila lampu belakang menyala.
Gambar Lampu Plat Nomor
7. Lampu mundur

Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan dan berwarna putih
berfungsi untuk member tanda kepada pengebdara lain atau orang yang berada dibelakang
pada saat kendaraan mundur, Karena lampu mundur switch (saklar) nya dipasang pada
transmisi, Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci
kontak ON.

Gambar Lampu Mundur


8. Lampu kabut

Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan lebat.

Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang berlaku yakni :

Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran.
Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu
kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama
lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.
Gambar Rangkaian lampu kabut

Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar larnpu kepala harus pada posisi lampu jarak
dekat. Saat saklar lampu kabut diaktifkan, arus listrik dari saklar lampu kepala akan mengalir
ke relay melalui saklar lampu kabut. Dengan aktifnya relay maka arus listrik dari baterai akan
mengalir ke lampu kabut melalui sekering dan relay.

9. Kelakson

Gambar rangkaian kelakson


Kelakson berfungsi untuk memberikan tanda dengan suara/bunyi kepada pengendara lain
atau pejalan kaki yang berada di depan kendaraan.

Gambar tombol kelakson pada steer

Kelakson umumnya ada jenis, yaitu :

a. Kelakson elektrik
Gambar jenis kelakson elektrik
b. Kelakson angin tau udara

Gambar jenis Kelakson angin

Kelakson elektrik prinsip kerjanya merubah energy listrik menjadi energy bunyi, hampir
setiap kendaraan menggunakan kelakson elektrik ini. Sedangkan kelakson angin
menggunakan tekanan tiupan angina tau udara untuk menghasilkan bunyi.

Kelistrikan bodi bagian dalam

1. Lampu ruangan (dome light)

Lampu ruangan atau lampu kabin berfungsi untuk menerangi interior ruangan penumpang
yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari. Umumnya lampu
ruangan (interior) letaknya dibagian tengah ruang penumpang kendaraan untuk menerangi
interior dengan merata. Lampu ini disatukan dengan switchnya yang mempunyai 3 (tiga)
posisi yaitu : ON, DOOR dan OFF. (untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam
hari, lampu ruangan dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat
dilakukan dengan menyetel switch pada posisi DOOR.

Gambar Lampu ruangan


2. Lampu Instrumen Panel (lampu meter).

Lampu instrumen panel terpasang pada bagian dashboard digunakan untuk menerangi meter-
meter pada instrumen panel pada malam hari dan memungkinkan pengemudi membaca
meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi. Lampu instrumen
panel akan menyala bila lampu belakang (tail light) menyala. Ada beberapa model yang
dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang memungkinkan pengendara mengontrol
terangnya lampu-lampu pada instrumen panel.

Macam-macam bola lampu dan titik pengunci dalam mengganti bola lampu.
Tipe bola lampu bervariasi yang digunakan pada sebuah kendaraan, dapat dikiasifikasikan
dalam beberapa cara.

1) Mengganti bola lampu

Tipe bola lampu ini hanya mempunyai satu base cap yang juga sebagai penghubung ke
massa.

Blola lampu singie - end selanjutnya diklasifikasikan ke dalam dua jenis sesuai dengan
jumlah dari filament. Single filament pada bola lampu model single - end dan double filament
pada bola lampu single end.

Gambar Jenis bola lampu single - end

Bola larnpu dipasang pada socket dengan menernpatkan pin pada base cap.

Mengganti bola lampu

Tekan bola lampu kedepan socket untuk melepas pin base cap tidak mengunci pada tarikan
socket, putar bola lampu tersebut dan tarik keiuar untuk melepasnya.

Memasang bola lampu

Dalam rnemasang bola lampu yang baru urutannya adalah kebalikan dari cara melepasnya.

Gambar Mengganti dan Memasang bola lampu

Pin pada bola lampu double filament single - end letaknya tidak segaris (offset) dalam
pengaturan tingginya. Hal ini Untuk mencegah kesalahan posisi pernasangan lampu.

2) Bola lampu widge - base (socket gepeng).

Tipe bole lampu ini mempunyai satu filament dan filamennya berhubungan langsung dengan
socket terminal.
Gambar Bola lampu wigde - base
Mengganti bola lampu

Tarik bola lampu keluar dengan menggunakan jari tangan.

Memasang bola lampu

Dorong/tekan bola lampu pada lubang socket

Gambar Memasang dan melepas bola lampu


3) Bola lampu dengan ujung ganda

Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan dua base-cap. seperti pada gambar berikut:

Memperbaiki / mengganti bola lampu

Tekan salah satu den terminal socket dam untuk membuka tarik keluar bola lampu tersebut.

Memasang bola lampu

Tempatkan salah satu ujungnya ke dalarn lubang kemudian dorong / tekan yang lainnya
sehingga kedua ujung masuk pada lubangnya masing-masing.

Gambar Bola lampu dengan ujung ganda


 
Tune Up

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang 

Tune up ialah pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki bagian- bagian mesin
yang sudah tidak sesuai ukuran standarisasi mesin tersebut.
Pada dasarnya tune up diawali dengan mesin-mesin yang telah banyak mengalami
penyimpangan - penyimpangan ukuran sehingga suara dan daya motor tersebut mengalami
perubahan.

B.  Tujuan

1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu melakukan kegiatan Tune up dengan benar.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam tune up antara lain:
a. Mahasiswa dapat mengenal sistem kerja motor bakar.
b. Mahasiswa mampu memperbaiki komponen motor bakar yang sudah rusak.

C. Manfaat

Adapun manfaat yang didapat oleh mahasiswa, antara lain:


1. Mengetahui dasar – dasar dalam memperbaiki motor bakar;
2. Melatih diri untuk mampu melakukan kegiatan Tune up pada motor bakar;
3. Menambah pengetahuan tentang alat – alat yang digunakan dalam kegiatan Tune up.

BAB II
DASAR TEORI

A.  Pengertian

Otomotif adalah ilmu yang mempelajari tentang alat-alat transportasi darat yang
menggunakan mesin, terutama mobil dan sepeda motor. Otomotif mulai berkembang sebagai
cabang ilmu seiring dengan diciptakannya mesin mobil.
Dalam perkembangannya, mobil semakin menjadi alat transportasi yang kompleks
yang terdiri dari ribuan komponen yang tergolong dalam puluhan sistem dan subsistem. Oleh
karena itu, otomotif pun berkembang menjadi ilmu yang luas dan mencakup semua sistem
dan subsistem tersebut.
Untuk menjaga mobil dapat berfungsi dengan baik, dibutuhkan service secara teratur
(berkala). Pekerjaan service berkala sebaiknya dilakukan oleh mekanik berpengalaman sesuai
standar prosedur yang dilakukan oleh ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) dan sesuai
jenis kendaraan yang dirawat serta kilometer yang telah dicapai.
Juga diperlukan Spooring yang menggunakan computerized alignment yang sangat
akurasi dan didukung oleh operator yang sangat berpengalaman. Tools lain yang digunakan
adalah Star Diagnostic dan Multi Scanner yang berfungsi untuk membaca dan melacak aspek
kesalahan pada berbagai merk dan jenis kendaraan yang pengoperasiannya didukung oleh
operator yang ahli.

B.  Komponen Mesin

Secara umum, posisi mesin mobil berada dibagian depan dari kendaraan. Mesin
merupakan sumber tenaga kendaraan bermotor yang digerakkan oleh perubahan energi kalor
menjadi tenaga mekanik dengan pembakaran bahan bakar. Energi mekanik ini digunakan
untuk memutar roda dan menggerakkan kendaraan.

1. Silinder Blok

Silinder blok merupakan komponen mesin utama dan terbesar dan pada bodi dipasang
beberapa komponen yang lain. Silinder biasanya dibuat dari besi atau campuran aluminium
dengan cara di tuang. Karakteristik silinder blok dapat dilihat pada penampang dibawah.
Fungsi silinder blok dan bagian bagiannya antara lain adalah sebagai berikut.
a. Permukaan silinder dalam dibuat sangat halus dengan tujuan sebagai berikut tempat
pemasangan torak.
b. Permukaan rata dan halus pada bagian atas untuk mengalirkan air pendingin dari radiator
dan untuk penempatan kepala silinder.
c. Saluran dalam atau jaket air berfungsi sebagai tempat sirkulasi pendingin untuk
mendinginkan silinder.
d. Saluran dalam atau jalan saluran oli berfungsi untuk mensirkulasikan oli dan melumasi
bagian - bagian yang bergerak.
e. Bagian bawah untuk memasang atau menempatkan bantalan guna memegang poros engkol
yang berfungsi sebagai penahan putaranya.
f. Permuakaan yang sangat halus pada bagian dasar atau bawah dibuat untuk membentuk
bagian yang rapat dengan panic oli pelumas.
g. Bagian yang sangat halus berfungsi untuk pemasangan pompa bahan bakar distributor,
pompa oli, pompa air, dan rumah kopling.
h. Sebagai penopang bantalan poros kam dan pemegang pengungkit kam.
2. Peti Engkol

Peti engkol merupakan bagian bawah dari silinder blok tempat poros engkol berada.
Peti engkol ini bisa di tuang menjadi satu bagian dengan silinder blok, atau dibuat terpisah
dan dipasang dengan cara di baut pada blok. Bocoran minyak antara dua komponen ini bisa
dicegah dengan menggunakan suatu gasket atau suatu perapat sil.

3. Silinder
Silinder dalam blok mempunyai permukaan kerja bagian dalam yang sangat halus
yang berfungsi sebagai pengahantar torak yang bergerak naik dan turun.
Secara normal silinder di tuang menjadi satu dengan blok silinder tetapi bisa juga
dibuat secara terpisah dengan memasang tabung selubung dan dipasang pada blok silinder.
Pada sekeliling blok silinder dialiri air pendingin atau hubungkan dengan rusuk–rusuk
pendingin untuk mengurangi panas yang terjadi.
Dua macam tabung yang diselubungkan yakni selubung kering dan basah. Tabung
selubung kering merupakan tabung yang tipis dan dipress secara keras kedalam silinder.
Tabung selubung kering berukuran lebih (oversize). Selubung basah yang dipasang pada blok
silinder ditopang pada baigan atas dan bawah. Pada bagian ini air pendingin berhubungan
langsung dengan selubung basah dan mengalir disekeliling selubung. Sil basah pada bagian
atas dan bawah antara selubung dan blok dipergunakan untuk mencegah air pendingin.    

BAB III
PEMBAHASAN

A.  Proses Kerja

1. Alat yang digunakan


Adapun alat yang digunakan dalam praktek ialah
* Filler gage
* Kunci ring secukupnya
* Kunci Pass secukupnya
* Obeng
* Hidrometer

Adapun langkah- langkah praktek yang kami lakukan ialah sebagai berikut:
a. Penyetelan Celah Katup
Penyetelan :
1). Mesin dipanasi dan kemudian dimatikan
2). Stel silinder No 1 pada TMA atau titik mati atas / kompresi  dengan cara memutar pully
engkol seperti gambar dibawah ini.
3). Kencangkan kembali baut - baut kepala silinder dan baut- baut roker arm.
Momen pengencangan 1,8 – 2,4 kg- M
4). Stel celah katup
Celah katup diukur antara batang katup dan lengan roker. Katup yang disetel hanya katup
yang ditunjuk oleh panah saja.
Celah katup :
Hisap : 0.20 mm
Buang : 0.30 mm
Putaran poros engkol ( crank Shaft ) 3600 .
Setel katup- katup lain yang ditunjukkan oleh panah.

b. Stel Celah Busi


* Periksa setiap celah busi menggunakan pengukur celah busi. Jika perlu setellah dan
membengkokkan bagian yang menonjol elektroda dengan celah 0,8 mm.
* Kemudian pemeriksaan secara visual
Periksa busi kemungkinan terdapat hal-hal berikut :
* Retak atau kerusakan lain pada ulir dan isolator
* Keausan elektroda
* Gasket rusak atau lapuk
* Elektroda terbakar atau terdapat kotoran yang berlebihan.

c. Sistem Pendingin
Periksa tinggi air pendingin jika tinggi air kurang isi hingga garis f (fuel) pada tangki

d. Periksa air pendingin


Periksa air pendingin kemungkinan tercampur oli atau karat, kotoran

e. Periksa system pendingin


Periksa kemungkinan terdapat :
* Kerusakan atau berubahnya bentuk radiator atau selang
* Klem selang longgar
* Kerusakan atau berkaratnya kisi radiator
* Kebocoran pompa air kisi radiator atau longgarnya sumbat pengering air.

f. Periksa cara kerja tutup radiator


Dengan menggunakan alat test tutup radiator periksa tegangan pegas dan kedudukan
katup fakum dari tutup radiator tutup harus diganti jika tutup membuka pada tekanan
dibawah angka spesifikasi atau jika tutup rusak tekanan membuka katup :
STD : 0,75 – 1,05 kg / cm
LIMIT : 0,6 Kg/cm2

g. Tali kipas
Pemeriksaan secara visual. Periksa tali kipas kemungkinan :
* Retak sudah buruk , terlalu kencang atau aus
* Terdapat oli atau gemuk

h. Persinggungan yang tidak sempurna antara tali atau pulli.

i. Periksa dan stel kekencangan tali kipas


Dengan kekuatan tekanan 10 kg, tekan tali pada tempat -2 seperti pada gambar, tali harus
menunjukan kekencangan spesifikasi :
Kipas- alternator 7 – 11 mm
Engkol – compressor AC 11 –  14 mm.

j. Saringan Udara
Bersihkan elemen
* Buka elemen saringan udara
Catatan, Usahakan agar tidak ada kotoran atau benda masuk kedalam karburator
* untuk membersihkan elemen tiupkan kompresi dari dalam
* jika elemen koyak atau terlalu kotor ganti dengan yang baru

k. Battery
Pemeriksaan secara visual. Pemeriksaaan battery kemungkinan :
* Rumah battery berkarat
* Hubungan terminal longgar
* Terminal berkarat atau rusak
* Batteray rusak atau bocor

Ukur berat jenis elektrolit


* Periksa berat jenis elektrolit dengan hydrometer
* periksa banyaknya eletrolit pada setiap pul jika tidak berada pada ketinggian yang
semestinya isilah dengan air suling

l. Olie mesin
Periksa tinggi oli.tinggi oli harus berada pada tanda D jika lebih rendah periksa
kemungkinan terdapat kebocoran lalu tambah oli hingga tanda F.

m. Kabel tegangan tinggi


Catatan: pada waktu menarik keluar kabel busi peganglah ujungnya

n. Periksa tahanan kabel


Tahanan kabel : kurang dari 25 k, om kabel.

o. Periksa kualitas oli


Periksa oli kemungkinan sudah kotor kemasukan air atau berubah warna

p. Ganti saringan oli ( filter )


* Buka saringan oli dengan sst
* Untuk memasang kekencangan saringan oli dengan tangan
* Setelah mesin dihidupkan periksa oli kemungkinan terdapat kebocoran periksa kembali
tinggi oli

q. Distributor
Periksa tutup distributor
Periksa tutup distributor dan rotor kemungkinan
* Retak cacat berkarat terbakar atau lubang kabel kotor
* Terminal elektroda terbakar
* Pegas bagian tengah lemah

r. Periksan dan stel celah platina atau selah udara


Jika platina terbakar parah atau berkurang platina harus diganti
Stel celah platina dan pegas penahan celah blok : 0,45 mm
Stel celah udara antara rotor proyeksi koil
Celah udara : 02- 04 mm

s. Periksa sudut dwell


Periksa sudut dweel dengan tester sudut : 520 - 60
t. Periksa saat pengapian
Stell putaran mesin pada kecepatan idle oktan selector harus disetel pada posisi standart.
Saat pengapian  : 80 sebelum TMA  Idling

u. Stel saat pengapian


Cocokan tanda tanda waktu mesin body distributor.
Saat pengapian : 80 sebelum tma idling
Perhatian;
Jangan disetel dengan oktan selector

v. Periksa cara kerja dari conveyor


Rotor harus kembali dengan cepat diputar searah jarum jam dan dilepas
Rotor tidak boleh terlalu longgar

w. Hidupkan mesin dan lepaskan slang vacuum dari distributor Tanda waktu berubah sesuai
dengan kecepatan mesin

BAB  IV
ANALISA DATA

A. Bagian-Bagian

BAB V
PENUTUP

A.  Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang saya penulis simpulkan dari hasil praktek ialah :
1. Setiap ukuran yang ada pada mesin itu menentukan dengan keefektifitas mesin tersebut.
2. Kurangnya perawatan yang dilakukan pada mesin tersebut yang menyebabkan timbulnya
korosi sehingga mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan praktek.

B.  Saran 

Adapun saran yang bisa penulis berikan dalam praktikum adalah :


1. Sebelum melakukan percobaan, pelajari dahulu langkah kerja secara seksama dan pahami
tujuan percobaan tersebut.
2. Bekerjalah secara teliti dalam melakukan percobaan agar hasil yang didapatkan lebih baik.
Misalnya dalam pengukuran celah katup, platina.
3. Pergunakan alat ukur yang presisi agar didapat data yang akurat.
4. Bersihkan alat- alat tersebut sebelum melakukan percobaan agar alat tersebut dapat
dipergunakan setiap waktu dan dalam keadaan baik.

Anda mungkin juga menyukai