Fungsi yang pertama dan sudah dikenali secara umum adalah sebagai penanda atau isyarat bahwa
sebuah kendaraan hendak berbelok, balik arah sehingga pengendara lain akan mengetahuinya.
Fungsi yang selanjutnya juga masih sama yaitu sebagai isyarat hanya saja ketika Anda ingin menyalip
kendaraan di depan. Isyarat ini nantinya akan diterima oleh pengendara di depan melalui kaca spion.
Fungsi yang pertama dan sudah dikenali secara umum adalah sebagai penanda atau isyarat bahwa
sebuah kendaraan hendak berbelok, balik arah sehingga pengendara lain akan mengetahuinya.
Tujuannya untuk memberitahukan kepada pengemudi dari lawan arah agar pengendara tersebut
keluar dari jalur yang sedang Anda lewati. Sehingga meskipun sedang berada di jalanan sempit Anda
dan pengendara lawan arah tetap bisa mendapatkan jalan.
Jika Anda sering melewati jalan tol yang identik dengan beberapa jalur jalan maka penting sekali
menyalakan lampu sein. Lampu ini harus dinyalakan ketika Anda hendak berpindah jalur. Fungsi
lampu tanda belok adalah untuk berbagai isyarat, supaya bisa bekerja dengan baik ada banyak
rangkaian yang saling terkait. Rangkaian ini bisa dilihat dari bagaimana cara kerjanya. Pada saat kunci
kontak diputar menjadi posisi ON arus positif dari baterai akan dialirkan ke fuse baru ke flasher. Arus
yang keluar dari flasher akan dihantarkan ke arah indukan saklar lampu sein.
Usai mengenali fungsi lampu tanda belok lengkap dengan cara kerjanya, kini berlanjut ke komponen
di dalamnya. Cara kerja lampu sein tidak akan sempurna jika tidak didukung dengan ketujuh
komponen berikut ini:
1. Aki
Komponen yang pertama ini adalah baterai yang fungsinya adalah menjadi sumber arus listrik.
Berawal dari sumber arus listrik inilah semua sistem kelistrikan mobil termasuk lampu riting bisa
bekerja.
Apabila aki mobil mengalami kerusakan maka lampu tidak bisa dinyalakan. Anda mungkin harus
melakukan charge baterai atau menggantinya jika sudah tidak bisa menyimpan daya kembali.
2. Saklar
Komponen kedua adalah saklar yang akan bekerja untuk mengaktifkan sistem kelistrikan pada mobil.
Khusus lampu sein saklar ini bisa diaktifkan ke kiri atau ke kanan bergantian sesuai dengan arah yang
diinginkan.
Letaknya sendiri berada di dekat stir mobil dan berbentuk tuas. Dalam satu tuas ini biasanya tidak
hanya sebagai saklar untuk menyalakan lampu sein tetapi juga saklar lampu kepala.
3. Fuse
Fuse adalah sekring yang fungsinya menjadi pengaman rangkaian kelistrikan untuk menghindari
korsleting. Cara kerjanya adalah memanfaatkan kawat tipis yang memiliki batas aliran arus listrik.
Apabila aliran arus melebihi batas tersebut maka kawat akan otomatis terputus. Efeknya rangkaian
kelistrikan aman dari lampu terbakar.
4. Flasher
Flasher merupakan komponen yang akan menciptakan efek kedipan pada lampu sein. Jenisnya
sendiri ada dua yaitu flasher bimetal yang memanfaatkan plat memuai ketika terkena panasi induksi.
Kedua adalah flasher elektronik yang memanfaatkan rangkaian flip flop untuk menciptakan efek On
dan Off periodik.
5. Bohlam Lampu
Bagian tak kalah penting ini berukuran kecil yang merupakan aktuator untuk mengubah energi listrik
menjadi cahaya. Warna cahaya yang dikeluarkan kuning adalah bolam lampu. Warna kuning
disesuaikan dengan simbol lalu lintas agar pengguna jalan lebih hati-hati. Ditambah lagi dengan efek
kedipan yang membuat fokus pengguna jalan tertuju pada lampu bohlam.
6. Wiring
Komponen terakhir ini adalah rangkaian kabel yang akan menghubungkan semua komponen
kelistrikan dengan aman serta rapi. Fungsinya adalah sebagai penghubung arus listrik dari baterai ke
semua lampu sein yang terpasang