Anda di halaman 1dari 1

Bahan Sermon Epistel Minggu ROGATE 07 Mei 2021

1 Samuel 1 : 9 - 18
1 Pendahuluan
Di tengah-tengah kehidupan kita berbagai-bagai situasi harus kita jalani. Terkadang situasi yang
mendatangkan suka cita, terkadang situasi yang mendatangkan pergumulan di tengah-tengah kehidupan kita. Sebagai
orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, tidak ada jaminan bahwa tidak ada masalah di dalam hidup. Bagi orang
percaya juga sering sekali terjadi tidak seperti yang diharapkan (pergumulan hidup). Sebagai orang percaya,
bagaimanakah sikap kita ketika menghadapi pergumulan/ persoalan hidup? Kepada siapakah kita mengadu atau
mencari pertolongan ketika kita mempunyai pergumulan dalam hidup? Kita akan belajar dari kehidupan Hana.
2 Pembahasan
Hana adalah isteri dari Elkana. Elkana adalah seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim.
Ia memiliki dua orang isteri yaitu Hana dan Penina. Hana tidak memiliki anak, sedangkan Penina memiliki anak.
Keluarga ini memiliki suatu kebiasaan, bahwa setiap tahun Elkana membawa keluarganya ke Silo untuk menyembah
dan mempersembahkan korban kepada Tuhan semesta alam. Di tengah-tengah peribadatan yang mereka lakukan,
Penina menyakiti Hana karena Hana tidak memiliki anak.. Disana Hana seperti direndahkan. Tidak hanya dari Penina,
penderitaan Hana terasa bertambah karena suaminya tidak memahami perasaannya, sehingga permasalahan ini
terjadi dari tahun ke tahun (ay 6-8).
Apa yang dilakukan Hana ketika menghadapi masalah yang berat ini? Bagaimana sikapnya terhadap orang-
orang yang telah menyakiti hatinya dari tahun ke tahun? Hana tidak membalas apa yang telah dilakukan Penina
kepadanya. Hana tidak merasa bahwa Penina itu musuhnya, walau hati Hana begitu sakit, namun emosinya tidak
meledak, ia tidak mudah terpancing untuk balas dendam. Namun ia membawa semuanya itu kepada Tuhan di dalam
doanya. Hana berdoa dan mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan. Ia terus menerus berdoa dan sungguh-sungguh di
dalam doanya. Ia berdoa meminta seorang anak laki-laki dan ia berjanji bahwa anak itu akan dipersembahkan
menjadi hamba Tuhan. Ia menginginkan seorang anak namun ia tidak mau menguasai anak itu. Apa yang ia minta, ia
kembalikan kepada Tuhan. Inilah nazarnya. Doa bukan berbicara mengenai apa yang kita inginkan tetapi berbicara
mengenai menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Tuhan. Doa bukan untuk mengubah waktu dan kehendak
Tuhan supaya sesuai keinginan kita. Hana berdoa dan kehendaknya selaras dengan kehendak Tuhan. Jadi Hana
mengerti hati Tuhan. Ia memikirkan bagaimana anaknya bisa dipakai dalam rencana Tuhan.
Bisakah Hana berdoa meminta lebih banyak anak? Bisa saja, namun kalau ia meminta hal itu maka pasti ada
rasa sakit dalam hatinya. Ini karena permintaannya bisa berkaitan dengan hal balas dendam. Permintaan yang tidak
murni dan tidak tulus tidak akan menyembuhkan hatinya. Bisakah ia meminta dua anak lalu menyerahkan hanya satu
untuk Tuhan? Hana berdoa step-by-step. Ia meminta satu anak dahulu. Kadang kita tidak tahu diri dan meminta
banyak hal dari Tuhan demi diri kita sendiri. Tuhan memimpin kita selangkah demi selangkah. Curahan hati Hana di
hadapan Tuhan menunjukkan hati dan karakternya. Dalam isi hatinya tidak ada hal yang menjelekkan Penina. Ia tidak
meminta dirinya dimengerti secara egois. Kita bisa berdosa dalam ibadah jika hati kita tidak lurus di hadapan Tuhan.
Seluruh permohonan Hana menunjukkan imannya dan karakternya kepada Tuhan. Ia meminta satu hal dan
mempersembahkan hal itu untuk Tuhan. Hana mencari kesembuhan hati dari Tuhan. Ia tidak mencari kepuasan emosi
sesaat. Ia mencari solusi dengan mendekatkan diri kepada Tuhan. Hana percaya kepada Allah sebagai Sumber
Penghiburan, Sumber Kekuatan, dan Gembala Agung. Ia berdialog dengan Tuhan agar rahimnya bisa dipakai untuk
pekerjaan Tuhan. Ia berdoa dengan iman. Kita bisa saja berdoa namun tanpa iman dan itu tidak baik. Hana berdoa
dengan iman dan iman itulah yang menyembuhkannya. Ketika menghadapi masalah, iman harus memimpin kita.
Hana dipimpin oleh imannya. Ia tidak pernah merasa ada masalah dengan Penina. Penina-lah yang merasa
bermasalah dengan Hana. Keindahan hidup kita adalah karena hidup kita dipimpin oleh iman dan iman itu memimpin
kita untuk menyelesaikan setiap masalah. Kita dipanggil untuk menyelesaikan masalah dalam pimpinan Firman
Tuhan. Setiap kita memiliki masalah di dalam diri kita, kita harus menyelesaikan itu dengan bergantung pada Tuhan
setiap hari melalui Firman Tuhan dan doa. Hana percaya kepada janji Tuhan, maka dari itu ia bisa pulang dengan
tenang. Ia kembali menjalankan kehidupannya secara normal. Mungkin saat itu Penina merasa bingung melihat Hana
yang begitu tenang setelah disakiti begitu rupa. Jika Hana membawa terus masalah itu, maka masalah itu tidak akan
selesai dan terus bertambah. Setelah ia percaya akan janji Tuhan, semuanya menjadi beres. Setelah semua itu dalam
anugerah Tuhan Hana dapat mempunyai anak yaitu Samuel. Ia menjadi pemenang. Di dalam kesakitannya Hana
menyerahkan semuanya ke dalam tangan Tuhan dan ia mendapatkan pertolongan.

3 Aplikasi
Tuhan adalah Gembala Agung kita yang selalu setia dan senantiasa menolong kita dengan memberikan hikmat
dan pimpinan sehingga kita bisa menangkap apa kehendak Tuhan bagi kita. Dengan iman kita kepada Tuhan kita
akan mampu hidup tampil beda dengan dunia ini dan mampu mengalahkan dunia ini. Masalah akan selalu ada, tapi
dalam setiap masalah/pergumulan yang kita hadapi tetaplah mengandalkan Tuhan, tetaplah berserah kepada Tuhan.
Curahkanlah segala pergumulan kita kepadaNya di dalam doa, terus meneruslah berdoa di hadapan Tuhan dengan
iman, kita percaya Tuhan akan menjawab doa-doa kita sesuai dengan waktuNya Tuhan. Karena Tuhan kita adalah
Tuhan yang setia dan penuh kasih. AMIN

Anda mungkin juga menyukai