Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGUKURAN PB DENGAN MENGGUNAKAN LENGTH BOARD


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

NOMOR DOKUMEN No. REVISI HALAMAN


433/ 00 2
/Dinkes/Kesmas/IV/2022
STANDAR Tanggal Terbit DITETAPKAN
OPERASIONA 11 April 2022 Kepala Dinas Kesehatan Prov. NTB
L
PROSEDUR Dr. H.Lalu Hamzi Fikri, MM.MARS
Pembina Utama Muda/IV c
NIP. 19740621 200212 1 007
(GIZI)

1. Pengertian Antropometri adalah suatu metode yang digunakan untuk menilai ukuran,
proporsi dan komposisi tubuh manusia
Pemantauan Pertumbuhan adalah suatu kegiatan penimbangan yang
dilakukan secara terus menerus (berkesinambungan) dan teratur
Length Board adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur
panjang badan bayi

2. Tujuan 1. Mengetahui secara dini anak tumbuh normal atau tidak


2. Melakukan penilaian status pertumbuhan berdasarkan indeks
antropometri yang lengkap
3. Menyusun tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian status
pertumbuhan
3. Referensi 1. UU No. 36/2009 Tentang Kesehatan
2. UU No. 36/2014 Tentang Tenaga Kesehatan
3. PP No. 2/2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal
4. PP No. 42/2013 Tentang Upaya Percepatan Perbaikan Gizi
5. Permenkes No. 14/2019 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Teknis
Surveilans Gizi
6. Permenkes No. 43/2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
7. Permenkes No. 2/2020 Tentang Standar Antropometri Anak
8. Dinas Kesehatan Provinsi NTB (2020), Pedoman Posyandu Keluarga

LANGKAH-
LANGKAH LANGKAH I : PERSIAPAN LENGTH BOARD

1. Alat harus dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap, alat penunjuk
ukuran (meteran) dapat terbaca jelas dan tidak terkelupas atau
tertutup.
2. Alat ditempatkan pada tempat yang datar, rata dan keras.
3. Alat ukur panjang badan dipasang sesuai petunjuk. Harus dipastikan
bahwa alat geser dapat digerakkan dengan baik.
4. Pada bagian kepala papan ukur dapat diberikan alas kain yang tipis
dan tidak mengganggu pergerakan alat geser.
5. Panel bagian kepala diposisikan pada sebelah kiri pengukur. Posisi
pembantu pengukur berada di belakang panel bagian kepala.

LANGKAH II : PENGUKURAN

1. Sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, tutup kepala, dan


aksesoris lainnya pada balita harus dilepaskan.
2. Menyiapkan alas tipis (bukan bantal) untuk bagian kepala balita
3. Balita dibaringkan telentang pada papan dengan puncak kepala
menempel pada panel bagian kepala (yang tetap).
4. Pengukur pertama memegang dan menekan lutut atau tulang kering
balita agar kaki lurus dengan permukaan alat ukur.
5. Pengukur kedua meletakkan tangan pada telinga balita (lengan
pengukur pertama harus lurus dan tidak tegang).
6. Pengukur kedua memastikan kepala balita datar di papan dan garis
imajiner (dari titik cuping telinga ke ujung mata) tegak lurus dengan
lantai tempat balita dibaringkan.
7. Pengukur pertama menggerakkan alat geser ke arah telapak kaki
balita hingga posisi telapak kaki tegak lurus menempel pada alat
geser. Pengukur pertama dapat mengusap telapak kaki balita agar
balita dapat menegakkan telapak kakinya ke atas dan telapak kaki
segera ditempatkan menempel pada alat geser.
8. Pengukur pertama membaca hasil pengukuran dimulai dari angka
kecil ke besar
9. Pembacaan hasil pengukuran harus dilakukan dengan cepat dan
seksama karena anak akan banyak bergerak.
10. Hasil pembacaan disampaikan kepada pembantu pengukur untuk
segera dicatat.

SASARAN 1. Bayi, Balita, anak


2. Balita

MANFAAT Seluruh Keluarga dapat memantau status gizi anggota keluarganya

Anda mungkin juga menyukai