Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN KETELADANAN Tokoh Ulama Islam

Dalam Kehidupan Sehari-hari

Kelompok 4
ANGGOTA
KELOMPOK
1. fatira alif c
2. Denis Novriansyah
3. nanda Rahmadani
4. neisya luthifita
5. reivan azwa
6. rhevia dwi k
7. tio pratama
Ulama di Indonesia
Gigih Dalam Berjuang
Untuk meraih keberhasilan dalam menyebarkan Islam di Indonesia diperlukan
kegigihan dan tekad kuat.
Ulama penyebar Islam di Indonesia telah menunjukkan sikap bersemangat
pantang menyerah, gigih dalam memperjuangan ajaran Islam.
Kegigihan dalam berjuang harus diikuti dengan sifat optimis dan tawakal
kepada Allah Swt. Semua keberhasilan merupakan karunia Allah Swt. yang
harus disyukuri, sedangkan kegagalan harus diatasi dengan tawakal kepada-
Nya. Semua kesulitan dakwah pasti ada jalan keluarnya. Allah Swt. akan
membimbing hamba-Nya yang bersungguh-sungguh berjalan di atas kebenaran.
Hidup Sederhana
Para ulama menyedekahkan semua harta, dengan terlebih
dahulu mengambil secukupnya untuk kebutuhan pokok.
Berkat kesederhanaan para ulama penyebar Islam di
Indonesia, perjuangan dakwah menunjukkan hasil luar biasa.
Produktif Berkarya Sabar
Banyak kitab dan tulisan karya Ujian dan cobaan yang dialami oleh para ulama
mereka yang terus menerus penyebar Islam di Indonesia berhasil dilalui
dipelajari oleh santri hingga saat dengan kesabaran.
ini. Salah satu hikmah adanya ujian tersebut adalah
Karya-karya tersebut merupakan dapat diketahui tingkat keimanan seseorang.
wujud kepedulian para ulama dalam Seorang pendakwah harus memiliki tingkat
menyelamatkan generasi penerus kesabaran tinggi karena menghadapi umat yang
agar terjaga akidahnya dari memiliki keragaman budaya, etnis, tingkat
pengaruh ajaran sesat. pendidikan, dan kepribadian. Seseorang akan diuji
oleh Allah Swt. sesuai dengan tingkat
keimanannya. Semakin tinggi keimanan, maka
semakin berat ujian dari Allah Swt.
Tidak Pernah Sombong
Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW dalam sebuah
hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari:
Dari Umar bin Khattab RA, dia berkata: "Rasulullah SAW bersabda, "Jangan goda
aku (juga) karena orang-orang Nasrani menyanjung Isa bin Maryam, karena
sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba. Maka sebutlah (kamu) hamba Allah
dan Rasul-Nya." (HR Bukhari)
Berdakwah secara damai
Islam merupakan agama yang mengajarkan kedamaian, kasih
sayang dan toleransi. Dakwah Islam juga harus dilakukan
secara damai dan bermartabat. Bukan hanya hasilnya,
dakwah Islam juga sangat memperhatikan prosesnya.
Proses dakwah harus dilakukan dengan mengedepankan
dakwah secara damai, bukan dengan kekerasan dan
memaksakan kehendak.
Toleran Dermawan
Rasulullah selalu bersikap toleran, dari Anas Kisah kedermawanan Rasulullah banyak
bin Malik RA, dia berkata, "Saya pernah dijelaskan dalam sebuah hadis,
berjalan dengan Rasulullah, yang pada waktu Dari Anas bin Malik RA dia berkata, "Seorang
itu mengenakan sorban dari daerah Najran, pria mendatangi Nabi SAW dan meminta
yang tebal bahannya. Kemudian seseorang kambing yang jumlahnya sama dengan jarak
dari desa mengikutinya, penduduk badui itu antara dua gunung, maka beliau memberikan
menarik sorbannya begitu keras hingga aku apa yang dia minta. Si pria lantas pulang ke
melihat bekas luka di sisi leher Nabi karena kaumnya dan berkata, "Wahai umatku,
gaya tarik-menarik. Kemudian badui itu masuklah ke agama Islam, karena Muhammad
berkata, "Wahai Muhammad, berilah aku akan memberimu hadiah yang tidak akan kamu
kekayaan Allah yang kamu miliki!" Rasulullah inginkan lagi khawatir jatuh miskin." (HR
SAW menoleh dan tertawa. Dia Muslim).
memerintahkan untuk memberikan kepada
badui hadiah." (HR Bukhari dan Muslim)
Menghargai Perbedaan
Islam secara tegas menyatakan tidak ada paksaan dalam beragama.
Semua orang dipersilahkan memilih agama dan kepercayaan masing-
masing. Umat beragama saling menghargai dan menghormati perbedaan
agama, suku, ras, dan golongan. Tidak merendahkan dan meremehkan
agama dan kepercayaan orang lain. Adanya sifat merasa paling hebat
merupakan sumber kericuhan dalam kehidupan beragama.
Para ulama penyebar agama Islam di Indonesia sangat toleran
terdapat budaya lokal. Masyarakat pribumi yang memeluk agama Islam
tetap diperbolehkan melakukan tradisi-tradisi lokal yang sudah
diselaraskan dengan ajaran Islam. Dengan demikian tidak ditemukan
adanya benturan antara ajaran Islam dengan budaya lokal.
R I M A K A S
E IH
T

Anda mungkin juga menyukai