Disusun oleh :
Disusun oleh :
i
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER (STMIK) WIDURI
Jakarta,…../…../2023
Dosen Pembimbing
ii
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER (STMIK) WIDURI
Jakarta,……../……./2023
Ketua Penguji :
Anggota Penguji :
iii
iv
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER (STMIK) WIDURI
Jakarta,……../……./2023
v
LEMBAR PENGESAHAN SELESAI KULIAH KERJA
PRAKTEK
Pembimbing Praktek
Tanggal :
( )
vi
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa. Karena atas
ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini. Adapun judul
laporan yang penulis ajukan adalah “Analisis Sistem Pendaftaran Alih Media Digital Pada
Dinas Arsip dan Perpustakan Daerah Kabupaten Bogor Dengan Metode IPA (Importance
Performance Analysis)”
Laporan Kuliah Kerja Praktek ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata
kuliah KKP (Kuliah Kerja Praktek) di Jurusan Sistem Informasi. Tidak dapat disangkal
bahwa butuh usaha yang keras dalam penyelesaian laporan ini. Namun, karya ilmiah ini
tidak akan selesai tanpa orang-orang tercinta di sekeliling penulis yang mendukung dan
membantu. Terima kasih penulis sampaikan kepada:
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari Tuhan
yang maha esa. Akhirnya penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu penulis dengan
kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua
pihak demi membangun laporan penelitian ini.
Penulis
DAFTAR ISI
L- 1 Temuan Observasi............................................................................................72
L- 2 Sertifikat Audie Ehren........................................................................................73
L- 3 Sertifikat Zhakira Putri Setyadi...........................................................................74
L- 4 Lembar Bimbingan............................................................................................75
L- 5 Lembar Kunjungan Kuliah Kerja Praktek..............................................................76
L- 6 Lampiran Kuesioner..........................................................................................77
L- 7 permohonan izin kp audie..................................................................................79
L- 8 permohonan izin kp zakira.................................................................................80
L- 9 Surat jawaban izin kp Audie...............................................................................81
L- 10 Surat jawaban izin kp Zakira............................................................................82
L- 11 Penilaian dari instansi Audie.............................................................................83
L- 12 Penilaian dari instansi Zakira............................................................................84
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi melahirkan berbagai tantangan dengan kerumitan yang bervariasi.
Oleh sebab itu teknologi memiliki peran sentral dalam lini kehidupan begitu pula
pemerintahan. Terselenggaranya Good Governance tercermin dari birokrasi pemerintahan
yang bersih dari KKN, mengikuti perkembangan teknologi, dan selalu berorientasi pada
kepentingan publik (Laksono, 2018). Di Indonesia sendiri saat ini teknologi sudah
digunakan sebagai penunjang kegiatan namun masih belum maksimal (A. Pratama,
2018). Menurut (R. H. Pratama, 2015) penggunaan teknologi pada sistem pemerintahan
dapat mendukung transformasi hubungan antara pemerintah dengan warga, para pelaku
bisnis, juga institusi pemerintah lainnya. Selain itu juga hal ini bertujuan guna
menyelenggarakan pelayanan masyarakat yang lebih baik dan efisien dan dapat
meningkatkan sumberdaya manusia yang berwawasan teknologi melalui akses informasi,
serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemerintahan. Sebab di zaman ini, bukan
hanya organisasi di sektor swasta yang terus berusaha bertransformasi untuk tetap
"bermain" dengan ekonomi yang terus berubah. Organisasi di Pemerintah dan Sektor
Publik juga telah menyadari pentingnya otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi kerja
dan memangkas biaya yang tidak perlu, menyisakan lebih banyak investasi untuk
meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Untuk itu, pemerintah dan sektor publik
harus mempersiapkan era kemajuan teknologi yang berpusat pada warga.
Dalam sistem pemerintahan sendiri, teknologi umumnya digunakan untuk
mengolah data guna menghasilkan informasi yang akurat, berkualitas, dan dapat
dipertanggungjawabkan yang dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan demi
kepentingan publik (R. H. Pratama, 2015). Dalam hal ini, media internet adalah entitas
dari teknologi informasi yang dapat membuat pemerintah dapat berinteraksi secara
langsung dengan masyarakatnya tanpa terkendala ruang dan waktu. Selain daripada itu,
manfaat lain dari penerapan teknologi pada institusi pemerintah yaitu dapat
meningkatkan transparansi, dan mengurangi biaya pengeluaran.
Pendaftaran merupakan isu penting untuk berbagai masalah dalam komputer
baik itu computer vision dan komputer grafik yang tujuan keseluruhannya adalah untuk
menemukan keselarasan terbaik antara beberapa objek yang sama (Castellani & Bartoli,
2020). Oleh sebab itu, pendaftaran merupakan hal yang hampir selalu ada dalam setiap
1
2
sistem. Begitu pula dengan Sistem Alih Media Digital yang diterapkan oleh Dinas Arsip
dan Perpustakaan Kabupaten Bogor. Pendaftaran Alih Media Digital sendiri merupakan
proses yang harus dilakukan oleh warga Kabupaten Bogor untuk mendaftar pengarsipan
berkas untuk dialih bentukan kedalam bentuk digital guna menghindari kehilangan atau
kemusnahan berkas. Namun sayangnya dapat dikatakan bahwa sistem pendaftaran Alih
Media Digital pada Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor masih belum efektif
dan efisien, sebab sistem ini masih dijalankan secara konvensional. Padahal, Sistem
pendaftaran digital dapat mengurangi beban karyawan (WHO, 2015). Selain itu,
pendaftaran yang sudah terdigitalisasi juga dapat membuat proses rekapitulasi berkas
menjadi lebih sistematis. Sebab pendaftaran sendiri merupakan masalah menyatukan dua
atau lebih bentuk 3D baik dari objek yang sama atau dari dua objek yang berbeda tapi
serupa (Castellani & Bartoli, 2020).
Sementara menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan “Pendaftaran
adalah proses, cara, pembuatan mendaftar (mendaftarkan); pencatatan nama, alamat,
dan sebagainya dalam daftar”. Berdasarkan fakta tersebut, penulis mengambil kasus ini
sebagai topik yang penulis angkat dalam penelitian ini agar sistem pendaftaran Alih
Media Digital pada Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor dapat lebih efektif
dan efisien serta proses rekapitulasinya dapat lebih sistematis dengan pengkonversian
sistemnya dari konvensional menjadi bentuk digital. Sebab digitalisasi telah diidentifikasi
sebagai salah satu tren utama yang mengubah masyarakat dan bisnis karena
menyebabkan perubahan bagi perusahaan yang disebabkan oleh adopsi teknologi digital
yang dapat mempermudah dalam organisasi atau lingkungan operasi (Parviainen et al.,
2017). Selain itu, pada zaman sekarang ini masyarakat menuntut pelayanan publik yang
lebih efisien (Nabyla & Sigitta, 2019). Oleh sebab itu, peranan teknologi sangat
dibutuhkan dalam sistem pendaftaran alih media digital pada Dinas Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor sebab teknologi secara konsisten terbukti
menjadi alat yang ampuh bagi umat manusia. Di semua sektor, teknologi telah
meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam manufaktur dan memberikan layanan
kepada pengguna akhir. Makalah ini berfokus pada digitalisasi pada pendaftaran Sistem
Digital Alih Media Digital pada Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor.
Sebab dengan jumlah 5,5 juta penduduk, tentunya berkas pendaftaran tergolong
kedalam berkas vital, sehingga prosesnya harus dilakukan secara sistematis (Adawiyah &
Rahmah, 2018).
Problematika terkait kearsipan di Indonesia menjadi masalah sampai saat ini dan
masih tertinggal jauh dari negara maju seperti Amerika, Eropa dan bangsa maju lainnya
3
(Laksono, 2018) Baik itu wawasan masyarakat maupun sistemnya. Sebagai contoh,
Sistem Pendaftaran Alih Media Digital pada Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah masih
dilakukan secara konvensional yang tentunya hal ini masih mempersulit masyarakat dan
membuat pengelolaan data tidak sistematis. Padahal seharusnya dalam hal pengelolaan
arsip baik itu lembaga daerah, maupun provinsi berpedoman pada ANRI (Arsip Nasional
Republik Indonesia) juga standar internasional yakni ICA (International Council of
Archives) yang mana dalam proses pengelolaan data harus dibuat sangat sistematis.
Alih Media Digital adalah proses digitasi yakni proses alih media dari bentuk
cetak seperti foto, koran, majalah, buku atau gambar menjadi bentuk digital yang dapat
direkam dan diakses melalui media digital seperti komputer, laptop, dan sebagainya. Alih
media digital merupakan salah satu kegiatan melestarikan khasanah kebudayaan bangsa
dengan cara mentransformasi dari bentuk asli kedalam bentuk digital (Wahyu Dona Pasa
Sulendra, 2014). Tujuan dari digitalisasi ini yaitu guna back up data untuk pencarian data
melalui media digital seperti komputer sehingga tidak perlu mencari dokumen dalam
bentuk fisik yang relatif sulit, hal ini juga sebagai bentuk antisipasi jika terjadi kehilangan
atau kerusakan fisik pada dokumen asli (Narendra, 2016).
Berdasarkan problematika dan fakta yang diuraikan diatas, penulis mengangkat
kasus ini sebagai penelitian dengan menggunakan metode Service Quality dan IPA.
Service Quality adalah perbandingan antara pelayanan yang diharapkan konsumen
dengan jasa yang diterima (YuvinaTileng et al., 2013). Dengan kata lain, jika jasa yang
diterima atau dirasakan konsisten dengan yang diharapkan oleh pengguna, maka kualitas
sistem dan layanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika sistem atau layanan yang
diterima melebihi harapan pengguna, maka persepsi terhadap kualitas layanan
dipersepsikan sangat baik dan memuaskan. Namun sebaliknya jika pelayanan yang
diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas sistem dan pelayanan
dipersepsikan buruk. Oleh sebab itu menurut (Tzeng & Chang, 2011), Service Quality
menjadi prasyarat untuk keunggulan bisnis dan strategi. Yang mana dalam studi kasus
penulis pada Sistem Pendaftaran Alih Media Digital sendiri kualitas pelayanan merupakan
hal kognitif dari sistem. Konsep Service Quality diturunkan dari konsep pelayanan yang
akan memberikan pengaruh kepada kepuasan masyarakat dalam melakukan proses
Pendaftaran Alih Media Digital.
Sementara penggunaan Metode Importance Performance Analysis (IPA) sendiri
yakni untuk menganalisis hasil dari kualitas sistem dan pelayanan dengan Cartesian
Diagram yang terdiri dari empat kuadran (YuvinaTileng et al., 2013). Data yang penulis
gunakan adalah data primer yang didistribusikan kepada masyarakat untuk memperoleh
4
tanggapan tentang persepsi dan harapan publik terkait kualitas pelayanan Dinas Arsip
dan Perpustakaan Kabupaten Bogor. Persepsi dan harapan publik tersebut berlandaskan
pada lima dimensi kualitas pelayanan yaitu ; nyata, keandalan, daya tanggap, jaminan,
dan empati. Manfaat penelitian ini dilakukan agar menjadi perhatian pelayanan Dinas
Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor untuk melakukan pengembangan atau
peningkatan sistem yang diterapkan terutama yang berkaitan dengan kepuasan
masyarakat dan tentunya juga sebagai evaluasi terkait sistem dan pelayanan yang
diterapkan. Selain itu menurut (Tzeng & Chang, 2011), metode IPA merupakan alat
evaluasi kinerja yang mengukur tingkat faktor pelayanan antara kepentingan dan
kepuasan dalam inovasi sistem. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian penulis yang
menunjukan bahwa metode IPA mengukur kepentingan warga dan kinerja staf Dinas
Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor beserta sistem yang diterapkannya, juga
mengembangkan spesifik hubungan sistem berdasarkan atribut teknologi prioritas dan
meningkatkan kualitas layanan untuk mendapatkan perbaikan sistem yang efektif guna
meningkatkan kepuasan masyarakat. Oleh sebab itu, metode ini merupakan metode yang
tepat untuk diterapkan pada penelitian yang dilakukan penulis karena metode IPA yang
disebutkan di atas menawarkan dasar teoritis pragmatis untuk evaluasi penting.
Secara keseluruhan, penelitian ini penulis lakukan dengan harapan agar wawasan
dan kepedulian masyarakat terhadap kearsipan dan teknologi dapat meningkat. Tentunya
studi kasus ini juga menjadi pembelajaran baru bagi penulis. Teknologi seharusnya
digunakan untuk memperbaiki kualitas sistem yang berjalan baik itu dalam pemerintahan
maupun non-pemerintahan. Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa teknologi
memberikan banyak dampak negatif. Namun dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa
semua hal di dunia ini seperti dua sisi kutub magnet, ada positif dan negatif. Namun
semua itu kembali kepada kita sebagai manusia bagaimana cara menghadapi masalah
tersebut. Teknologi hadir untuk memberi manfaat bagi kehidupan kita. Jika kita
menggunakannya untuk kebaikan, tentunya itu dapat meningkatkan kehidupan kita
seperti teknologi medis meningkatkan manusia untuk hidup lebih lama. Ada beberapa
teknologi yang membantu manusia hidup lebih lama untuk memenuhi keinginan mereka
untuk melanjutkan hidup yang lebih sehat dan bahagia. Dampak negatif utama dalam
kehidupan ialah paradigma manusia terhadap sesuatu. Oleh karena itu, penulis berharap
agar masyarakat dapat terus berproses dan berkembang terutama dalam sisi paradigma
karena manusia tidak bisa menghentikan teknologi sebab teknologi akan terus
berkembang. Oleh sebab itu masyarakat perlu meningkatkan kualitas pribadi guna
menyeimbangkan diri dengan perkembangan teknologi yang ada.
5
pelayanan dengan skor tingkat kepuasan bagi pengguna untuk meningkatkan kualitas
sistem yang diterapkan.
Sementara Analisis Kuadran bertujuan guna mengidentifikasi prioritas indikator
pelayanan untuk memperbaiki sistem yang diterapkan dengan menggunakan Diagram
Kartesius.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang landasan teori, literature review, serta analisa sistem yang
berjalan terkait studi kasus yang diambil.
Bab ini berisi profil instansi yang penulis teliti seperti ; sejarah instansi,
struktur organisasi, visi, misi, budaya kerja, filosofi instansi, dan logo beserta
maknanya.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis terkait sistem yang berjalan
berdasarkan penelitian dan hasil yang sudah diambil.
9
1.7 Relevansi
Pembuatan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat berjalan dengan lancar sebab
erat kaitannya dengan mata kuliah yang pernah dipelajari yaitu :
1. Mata kuliah analisa desain berorientasi objek yang berhubungan dengan
membuat usecase diagram, activity diagram, dan juga menganalisa system yang
sedang berjalan.
2. Mata kuliah metodologi penelitian yang membantu dalam sistematika penulisan
Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.
3. Mata kuliah Bahasa Indonesia juga membantu penulis terkait penulisan serta
kaidah kebahasaan yang baik dan benar.
BAB II
LANDASAN TEORI
Arsip Statis Tingkat Nasional adalah arsip yang mempunyai nilai fungsi
kesejarahan dalam macam-macam bentuk dan media yang dihasilkan dari proses
Pencipta Arsip pada tingkat lembaga, nasional, maupun individual.
2. Arisp Statis Tingkat Daerah Provinsi
Arisp Statis Tingkat Daerah Provinsi merupakan arsip yang mempunyai nilai
fungsi kesejarahan dalam macam-macam bentuk media yang dihasilkan dari proses
Pencipta Arsip pada tingkat lembaga, provinsi, maupun individual.
3. Arsip Statis Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Arisp Statis Tingkat Daerah Kabupaten/Kota merupakan arsip yang mempunyai
nilai fungsi kesejarahan dalam macam-macam bentuk media yang dihasilkan dari
proses Pencipta Arsip pada tingkat lembaga, kabupaten/kota, maupun individual.
4. Arsip Statis Tingkat Perguruan Tinggi
Arsip Statis Tingkat Perguruan Tinggi merupakan arsip yang mempunyai nilai
fungsi kesejarahan dalam macam-macam bentuk media yang dihasilkan dari proses
civitas akademika serta satuan kerja pada lingkungan perguruan tinggi sebagai
lembaga otonom.
2) Arsip Dinamis
Arsip Dinamis merupakan arsip yang disimpan selama jangka waktu tertentu
serta dipakai secara langsung dalam proses Pencipta Arsip. Pengelolaan arsip
dinamis sendiri meliputi :
a) Arsip Vital
Arsip Vital adalah arsip yang memegang peranan fundamental dalam proses
keberlangsungan Pencipta Arsip. Arsip Vital sendiri tidak dapat diperbaharui juga
tidak dapat diganti apabila hilang ataupun rusak.
b) Arsip Aktif
Arsip Aktif adalah jenis arsip yang digunakan secara terus menerus dengan
frekuensi penggunaan yang tinggi.
c) Arsip Inaktif
Arsip Inaktif adalah jenis arsip yang sudah jarang digunakan dan intensitas
fungsinya sudah menurun.
guna mempermudah akses serta membuatnya menjadi lebih sistematis dalam rangka
pemeliharaan Arsip Dinamis. Yang mana, Alih Media Arsip dilakukan dengan sarana dan
prasarana yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Arsip digital biasanya lebih mudah dicari daripada arsip fisik, karena dapat
menyertakan metadata, tag, dan kemampuan pencarian teks lengkap, sedangkan arsip
fisik mungkin memerlukan pencarian atau penjelajahan manual.
6. Reprodusibilitas
Arsip digital memungkinkan reproduksi dan penyebaran materi dengan mudah,
sementara arsip fisik mungkin memerlukan izin khusus atau perjanjian lisensi untuk
reproduksi.
2.1.6 Pendaftaran
Pendaftaran adalah proses mendaftarkan atau merekam seseorang, produk, atau
layanan dalam catatan atau database resmi (Castellani & Bartolli, 2020). Ini melibatkan
penyediaan informasi dan melengkapi dokumen yang diperlukan untuk menetapkan
pengakuan hukum atau resmi. Pendaftaran dapat melayani berbagai tujuan, seperti
memberikan bukti kepemilikan, menetapkan kelayakan untuk mendapatkan manfaat atau
layanan, memastikan kepatuhan terhadap peraturan atau undang-undang, atau
membuat catatan suatu peristiwa atau transaksi. Misalnya, mendaftarkan kendaraan
melibatkan pemberian informasi tentang pemilik dan kendaraan, mendapatkan pelat
nomor dan stiker nomor, dan membayar biaya pendaftaran.
Pendaftaran mungkin diperlukan oleh lembaga pemerintah, organisasi
profesional, atau badan swasta. Persyaratan dan prosedur pendaftaran dapat bervariasi
tergantung pada konteks spesifik dan entitas yang memerlukan pendaftaran Dalam
beberapa kasus, pendaftaran mungkin melibatkan proses sertifikasi atau akreditasi, yang
mengharuskan individu atau organisasi untuk memenuhi standar atau kualifikasi tertentu
agar dapat didaftarkan.
Indikator Kualitas
No Penjelasan
Pelayanan
Indikator Kualitas
No Penjelasan
Pelayanan
Data yang dihasilkan dari analisis dan pengolahan kuesioner menjadi target yang
juga dijadikan tujuan untuk mencapai tingkat kualitas sistem yang diharapkan. Hasil
akhir dari proses pengolahan dijabarkan kedalam nilai numerik yang menggambarkan
tingkat kepentingan dimensi dan variable dari customer satisfaction performance.
Besar nilai dari hasil ini ditentukan dengan berdasarkan pada kesenjangan antara
kepuasan pada persepsi pelayanan semestinya dengan kepuasan yang diterima user
saat ini. Apabila nilai kesenjangan tersebut negative, artinya pelayanan atau sistem
yang diterapkan lebih rendah dari yang diharapkan. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Zeithaml, Berry,dan Parasuraman, nilai kesenjangan yang dihasilkan
disusun dalam rumusan sebagaimana pada rumus 1 berikut :
𝑄 = 𝑃 − 𝐸.........................(1)
Dimana : Q = Kualitas Pelayanan Pelanggan
E = Pelayanan yang seharusnya diterima
P = Pelayanan yang sesungguhnya diterima
menggabungkan ukuran persepsi dan kepentingan pelanggan atau user terhadap kinerja
staf dengan kinerja atau sistem yang sedang berjalan (Ormanovic & Ciric, 2017).
“Importance” mengacu pada penilaian pentingnya sistem atau pelayanan tersebut oleh
user. Sementara “Performance” mewakili persepsi user terkait kualitas layanan yang
diterapkan oleh perusahaan atau instansi (Ormanovic & Ciric, 2017). Terdapat dua tahap
pada pengolahan data dalam metode Importance Performance Analysis yakni Analisis
Tingkat Kesesuaian dan Analisis Kuadran. Analisis kuadran bertujuan guna
mengidentifikasi prioritas indikator pelayanan untuk memperbaiki sistem yang diterapkan
dengan menggunakan Diagram Kartesius
Diagram Kartesius sendiri adalah diagram dua dimensi yang menerangkan
gabungan pengukuran kinerja serta tingkat kepuasan atau kepentingan pengguna.
Tentunya diagram ini juga berguna untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem
yang ada agar menjadi lebih baik lagi sehingga dapat memenuhi ekspektasi pengguna
terhadap sistem dan layanan yang diberikan.tersebut Diagram kartesius yang digunakan
Kuadran Implikasi
Kuadran Implikasi
Kuadran II Atribut dianggap sangat penting bagi responden, dan pada saat yang
sama, organisasi tampaknya memiliki tingkat kinerja yang tinggi dalam
aktivitas tersebut. Pesan di sini adalah untuk terus bekerja dengan baik.
Kuadran III Atribut di sini dinilai memiliki kepentingan rendah dan kinerja rendah.
Meskipun tingkat kinerja mungkin rendah dalam sel ini, manajer tidak
boleh terlalu khawatir, karena atribut dalam sel ini dianggap tidak
terlalu penting. Sumber daya yang terbatas harus digunakan untuk sel
berprioritas rendah ini.
Kuadran IV Sel ini berisi atribut yang kurang penting, tetapi kinerjanya relatif tinggi.
Responden puas dengan kinerja organisasi, tetapi manajer harus
mempertimbangkan upaya saat ini pada atribut sel ini sebagai
berlebihan/tidak perlu.
4 Community (Sofyan, 2019) IPA Membahas terkait analisis Proyek pengendalian banjir perkotaan
Satisfaction of the (Importance kepuasan masyarakat terkait belum efektif mengatasi permasalahan
Urban Flood Control Performance Proyek Perbaikan Sistem banjir di Kecamatan Batang Anai, Kota
System Analysis) Pengendalian Banjir Perkotaan Padang, Kecamatan Koto Tangah,
Improvement method yang dilakukan di Kecamatan Kecamatan Padang Pariaman,
Project (UFCSI) Batang Anai, Kota Padang, Kecamatan Kemuning Kota Palembang,
Kecamatan Koto Tangah, Kabupaten Kota Selatan Kota Gorontalo,
Kecamatan Padang Pariaman, Kecamatan Sukolilo dan Rungkut Kota
Kecamatan Kemuning, Kota Sidoarjo, Kecamatan Pra Prajurit , Kota
Palembang, Kecamatan Selatan Mojokerto, dan Kecamatan Sooko,
Kota Gorontalo, Kecamatan Kabupaten Mojokerto.
Sukolilo dan Rungkut di Kota
22
5 A multiple criteria (Tsafarakis et al., Service Quality Mengukur kepuasan pelanggan Penulis menunjukkan bagaimana
approach for airline 2017) adalah elemen kunci untuk Service Quality dapat diterapkan untuk
passenger bisnis modern karena dapat mengukur kepuasan penumpang dan
satisfaction memberikan kontribusi yang menunjukkan dimensi pelayanan kritis
measurement and signifikan upaya peningkatan yang perlu ditingkatkan. Implementasi
service quality kualitas pelayanan yang metode di survei kepuasan penumpang
improvement berkelanjutan. Untuk memenuhi maskapai mampu mengevaluasi secara
harapan pelanggan dan global dan tingkat kepuasan parsial dan
mencapai tingkat kualitas yang untuk menentukan kuat dan titik lemah
lebih tinggi, maskapai dari maskapai tertentu. Hasil yang
penerbangan perlu diberikan adalah tidak hanya terfokus
mengembangkan mekanisme pada analisis deskriptif data kepuasan
kepuasan penumpang yang pelanggan tetapi mereka juga mampu
spesifik pengukuran. menilai secara terintegrasi sistem
benchmarking. Dengan cara ini mereka
menawarkan kumpulan informasi
lengkap termasuk fungsi nilai, bobot
kriteria, rata-rata kepuasan, menuntut,
23
6 Service quality, (Izogo & Ogba, Service Quality Berkonsentrasi pada anteseden Skala yang diusulkan harus menerima
customer 2015) kualitas layanan yang akan tes yang lebih ketat dalam dua arah.
satisfaction and membantu Pertama, dimodifikasi versi skala halus
loyalty in penyedia layanan perbaikan yang muncul dari penelitian ini harus
automobile repair mobil untuk meningkatkan diuji sektor jasa lainnya terutama di
services sector kualitas layanan dan akibatnya lingkungan jasa non-barat yang sedang
meningkatkan kepuasan dan berkembang mengkonfirmasi lebih lanjut
loyalitas pelanggan. konsistensi temuan. Ini akan berfungsi
untuk mengekspos dimensi kualitas
layanan di mana perbaikan diperlukan
dan akan sangat membantu dalam
pencegahan kesempatan yang
menyebabkan ketidakpuasan pelanggan
dalam konteks layanan tertentu. Kedua,
perlu konfirmasi lebih lanjut bahwa skala
tunggal dapat digunakan untuk
mengukur kedua pelanggan kepuasan
dan loyalitas pelanggan dalam konteks
non-Barat telah dibuktikan dalam temuan
24
A review on global Importance Penelitian ini mengulas, dalam Meskipun semua teknik SA belum
9 sensitivity analysis (Iooss, 2014) Performance kerangka metodologi yang dicantumkan, ulasan ini telah
methods Analysis lengkap, dari metode mengilustrasikan berbagai macam
26
Staf Dinas Arsip Kabupaten Bogor mengalih bentukan arsip yang diajukan
oleh masyarakat menjadi bentuk digital.
5. Serah Terima Output
Staf memberikan softcopy arsip, berita acara, dan password yang hanya diketahui oleh
user tersebut guna mengakses softcopy file.
ke Gedung Arsip Kabupaten Bogor dan melapor kepada security yang bertugas,
kemudian security akan mengarahkan masyarakat kebagian pendaftaran pada
divisi Alih Media Digital sebagaimana yang digambarkan oleh Activity Diagram
3.
Staf Dinas Arsip Kabupaten Bogor mempersiapkan arsip yang ingin di alih
mediakan beserta alat-alat yang dibutuhkan. Kemudian berkas akan di
authentifikasi. Jika terjadi kerusakan parah pada berkas tersebut, maka berkas
tersebut tidak dapat di alih mediakan. Jika berkas tersebut dalam kondisi baik
atau tidak terjadi kerusakan parah, maka dapat dilakukan alih media kedalam
bentuk digital. mengalih bentukan arsip yang diajukan oleh masyarakat menjadi
bentuk digital. Sebagaimana yang digambarkan oleh Activity Diagram berikut :
5. Serah Terima Output
Pada tahap ini masyarakat menerima softcopy arsip, berita acara, dan
password yang hanya diketahui oleh user guna mengakses softcopy arsip
sebagaimana yang digambarkan oleh Activity Diagram berikut :
33
Pelaksanaan Teknis Dinas Perpustakaan pada akhirnya bergabung dengan kantor Arsip
Daerah Kabupaten Bogor dan menjadi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten
Bogor.
Diawal tahun 2017, atas dasar Peraturan Daerah Kabupaten Bogor nomor 12
tahun 2016 terkait Pendirian Susunan Perangkat Daerah, Peraturan Daerah nomor 18
tahun 2016 terkait Struktur Organisasi Perangkat Daerah, serta Peraturan Bupati nomor
65 tahun 2016 terkait Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas, Kedudukan, serta Tata
Kerja Dinas Arsip dan Perpustakaan, akhirnya Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah
Kabupaten Bogor diganti menjadi Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten
Bogor.
b) Sekretaris
Tugas utama Sekretaris adalah menolong Kepala Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan untuk merumuskan perencanaan program kerja dan aktifitas, koordinasi,
memantau, mengurus administrasi umum dan kepegawaian, aset dan keuangan,
juga merencanakan perbaikan laporan. Adapun rincian tugas inti dari Sekretaris
Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor sebagai berikut:
1. Merencanakan operasi di Sekretariat.
2. Mengalokasikan tugas ke bawahan di Sekretariat.
3. Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di Sekretariat.
4. Mengawasi pelaksanaan tugas bawahan di Sekretariat.
5. Merencanakan bahan rumusan kebijakan.
6. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan administrasi umum.
7. Merencanakan bahan rumusan rancangan kebijakan teknis.
8. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di Sekretariat.
9. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Sekretariat.
10. Melakukan tugas-tugas resmi lain yang diberikan baik secara verbal maupun
tertulis.
Adapun rincian tugas-tugas yang harus dilakukan oleh Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian adalah sebagai berikut:
1. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
2. Menetapkan tugas-tugas untuk bawahan.
3. Memberikan bimbingan dalam melaksanakan tugas.
4. Melakukan evaluasi terhadap hasil kerja bawahan.
5. Melaksanakan tugas administrasi.
6. Bertanggung jawab atas kegiatan kearsipan dan pengelolaan kepustakaan.
7. Menyusun rencana kebutuhan barang.
8. Melakukan pembinaan dan manajemen.
9. Melaksanakan fungsi kehumasan.
10. Menilai pelaksanaan aktivitas di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
11. Menyampaikan laporan mengenai kinerja.
12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan baik secara lisan maupun
tertulis.
dari Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor ialah sebagai berikut :
1) Bagian Inti:
a) Kujang, sejenis senjata tradisional Sunda, identik dengan keberanian dan keagungan
masyarakat Sunda tempo dulu. Helikopter melambangkan keberanian, yang berarti
citra orang Bogor tanpa rasa takut membela kebenaran.
b) Pakujajar merupakan simbol keteguhan yang selalu mengulang tradisi kerajaan
Pajajara yang pernah berpusat di Bogor. Pakujajar melambangkan tekad dalam
melestarikan tradisi dengan segala kepribadian dan nilai-nilai positifnya sebagai
wujud nyata pelestarian budaya bangsa.
c) Harupat artinya Sagar/Ruyunga, gagang pisau (perah), melambangkan hubungan
Kabupaten Bogor dengan asal mula nama Bogor artinya Kawung. Harupat juga
berarti sesuatu yang kuat, kokoh, simbol keteguhan orang Bogor dalam menjaga jati
Gambar 3. 2 Logo Kabupaten Bogor sekaligus Dinas Arsip dan Kabupaten Bogor
dirinya. Sumber : (DAP Kab. Bogor 2016)
47
d) Du (Telur) dengan Kujang, Harupat, Pakujajar dan warna putih melambangkan awal
atau inti kehidupan yang bercirikan kesucian.
2) Bagian Tengah:
a) Puncak Gunung (Meru) di tengah menunjukkan Gunung Salak dan Gunung
Pangrango, keduanya secara geografis membentuk batas wilayah Kabupaten Bogor
di selatan. Puncak gunung melambangkan tujuan atau cita-cita yang tinggi. Dua
puncak gunung dengan ketinggian berbeda mewakili tahapan menuju tujuan atau
cita-cita.
b) Aliran Sungai, dua sungai di sebelah Anda (telur) melambangkan sungai Ciliwung dan
Cisadane yang berbatasan dengan Bogor. Aliran sungai memiliki makna filosofis dan
melambangkan kesuburan. Sungai Ciliwung dan Cisadane memiliki arti strategis bagi
pembangunan pertanian di Kabupaten Bogor.
c) Segitiga sama sisi yang membingkai gunung dan sungai yang menjadi sumber
kehidupan masyarakat melambangkan keunggulan. Melambangkan bahwa kesuburan
dan kekayaan alam harus dimurnikan dan digunakan berdasarkan nilai-nilai kebajikan
untuk mendapatkan keuntungan.
3) Bagian Luar :
Lingkaran melambangkan kesempurnaan. Artinya perjuangan untuk hidup harus
mengarah pada kesempurnaan fisik dan mental tanpa cacat, seperti lingkaran sempurna,
yang merupakan proyeksi model ke bumi tempat manusia hidup.
4) Perisai :
a) Tiga sudut perisai melambangkan tiga komponen yang menentukan kesejahteraan
rakyat di wilayah/negara yang disebut "Trinangtung di Bumi", yaitu. H. Masyarakat,
Ulama, Ulama dan Pemerintah (Umar).
b) Tiga garis samping membentuk tameng dan melambangkan tiga hal yaitu iman, ilmu
dan cinta kasih yang merupakan tiang penyangga kehidupan manusia.
c) Perisai dengan semboyan perang “TEGAR BERIMAN” di bawah ini melambangkan
perisai dan benteng yang dapat menjamin keselamatan, ketentraman dan
kenyamanan hidup baik jasmani maupun rohani berupa keyakinan yang kuat kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
5) Makna Rangkaian Kata :
a) PRAYOGA TOHAGA SAYAGA
Prayoga artinya utama, Tohaga artinya kuat dan kuat, Sayaga artinya siap, siap.
Prayoga Tohaga Sayaga menyampaikan pentingnya landasan dan perjuangan rakyat
Kabupaten Bogor. Mereka harus selalu mengutamakan keuletan, kuat dalam sikap dan
48
perjuangan, serta selalu siap menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai cita-cita
dan mewujudkan negara yang adil dan makmur. Masyarakat berlandaskan Pancasila.
b) KUTA UDAYA WANGSA
Kuta artinya kota, Udaya artinya fajar, kebangkitan atau pembangkit, Wangsa artinya
bangsa atau suku. Tiga kata tersebut mengandung makna bahwa Kabupaten Bogor
dengan dukungan rakyatnya harus menjadi mesin kebangkitan dan pusat perjuangan
pembangunan untuk mencapai kemajuan dan kemakmuran bagi bangsa.
c) TEGAR BERIMAN
Merupakan akronim dari Tertib, Segar, Bersih, Indah, Mandiri, Aman dan Nyaman.
Tegar Beriman menggambarkan keadaan masyarakat setempat dan lingkungan alam
yang terbentuk dari perilaku dan usaha masyarakat yang memiliki landasan keimanan
yang kokoh. Ini juga merupakan perwujudan dari Prayoga Tohaga Sayaga dan Kuta
Udaya Wangsa. TEGAR BERIMAN adalah semboyan perjuangan Kabupaten Bogor yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan Daerah No. 2 Tahun 1995.
6) Makna Warna
a) Hitam dan putih sama-sama melambangkan perjuangan hidup; Putih melambangkan
kesucian, kebenaran dan kesucian sedangkan hitam melambangkan kesia-siaan atau
kesuraman.
b) Kuning, warna emas, melambangkan kesuksesan dan kebesaran. C. Hijau sebagai
warna dasar berarti kesuburan. Bagi orang Sunda, hijau berarti subur.
c) Biru adalah warna yang memberi kesan keindahan, seperti biru laut, biru
pegunungan. Karena biru melambangkan keindahan. Simbol ini memiliki arti bahwa
Bogor memiliki keindahan alam yang luar biasa sebagai kawasan wisata alam.
BAB IV
HASIL DAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK
4.1 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan kuliah kerja praktek ini dilakukan di kantor dinas arsip dan
perpustakaan daerah kabupaten Bogor pada tahun 2023. Penulisan kuliah kerja praktek
ini mulai dilakukan pada tanggal 1 Mei 2023 sampai dengan tanggal 15 Juni 2023. Dalam
melakukan kuliah kerja praktek ini dilakukan dengan 2 proses tahapan. Tahapan yang
pertama yaitu menentukan instansi yang akan ditetapkan sebagai tempat dan juga
observasi untuk melaksanakan kegiatan kuliah kerja praktek ini. Setelah tahapan pertama
sudah dilakukan tahapan berikutnya adalah mengurus izin kuliah kerja praktek dan
melakukan kuliah kerja praktek pada instansi yang sudah ditentukan.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif.
untuk pengumpulan data kualitatif penulis melakukan wawancara secara langsung
dengan staff dinas arsip. sedangkan untuk pengumpulan data secara kuantitatif penulis
melakukan penyebaran kuesioner kepada masyarakat Kabupaten Bogor yang sudah
pernah melakukan alih media melalui google form. Terdapat populasi sekitar 1500 warga,
akan tetapi hanya ada 112 warga yang merespon kembali kuesioner yang sudah
diedarkan.
Gambar diagram diatas terdapat data tentang jenis kelamin responden, dari 112
responden terdapat 61 orang responden berjenis kelamin laki-laki (54,5%) dan 51
responden berjenis kelamin perempuan (45,5%).
Diagram diatas terdapat data umur responden, dari 112 responden terdapat 83
orang (83,74%) yang berusia 16-25 Tahun, 15 orang (15,14%) berusia 26-35 Tahun, 6
53
orang (6,5%) berusia 36-45 Tahun, 6 orang (6,5%) berusia 46-50 Tahun, 2 orang
(2,2%) berusia 51-55 Tahun.
No Pertanyaan Jawaban
Apa Kelebihan Sistem Alih Media Digital Bisa melakukan alih media berkas-berkas
4
ini? yang berukuan besar
Sejauh ini, berapa jumlah masyarakat Kalau jumlah masyarakat ga inget. Tapi,
7 yang telah mendaftarkan berkasnya kalau berkas ada ratusan ribu berkas
untuk dialih mediakan? kurang lebih.
Apa ketentuan dalam mendaftar Alih Tidak ada ketentuan, yang penting sudah
8
Media Digital? bersurat
54
No Pertanyaan Jawaban
Adakah ketentuan untuk berkas – Tidak ada, Berkas yang bersifat aktif
16 berkas yang memiliki masa berlaku biasanya di alih mediakan hanya untuk
tertentu? bersifat backup saja
17 Berapa Jumlah divisi di Dinas Arsip dan Ada 3 bidang yaitu perpustkaan,
Perpustakaan Kabupaten Bogor? pengelolaan dan sistem informasi
Berapa jumlah staff dalam setiap kearsipan, pembinaan. Bidang otomasi ini
divisi? Dan berapa jumlah total dibawh bidang pengelolaan.
keseluruhan staff Dinas Arsip dan
55
No Pertanyaan Jawaban
Kinerja
No Atribut Total
STS TS CS S SS
TANGIBLE
RELIABILITY
Kinerja
No Atribut Total
STS TS CS S SS
RESPONSIVENESS
ASSURANCE
EMPATHY
57
Kinerja
No Atribut Total
STS TS CS S SS
Kepentingan
No Atribut Total
STP TP CP P SP
TANGIBLE
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten
1 3 6 13 20 70
Bogor memiliki kantor yang nyaman 112
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten
2 2 6 13 21 70
Bogor memiliki Gedung yang bersih 112
3 Fasilitas yang tersedia sudah lengkap 3 6 12 23 68 112
Staff Dinas Arsip dan Perpustakaan
4 Kabupaten Bogor memiliki penampilan yang 6 7 12 22 65
rapih 112
Lokasi Dinas Arsip dan Perpustakaan
5 3 3 9 14 83
Kabupaten Bogor mudah di akses 112
RELIABILITY
Staff memiliki wawasan yang memadai
6 2 4 11 31 64
dalam menjawab pertanyaan warga 112
Informasi yang diberikan oleh staff mudah
7 2 4 11 29 66
dipahami dan jelas 112
8 Staff dapat dipercaya dan diandalkan 2 4 9 32 65 112
Staff sudah professional dalam memberikan
9 2 4 11 31 64
pelayanan pada warga 112
Pelayanan yang diberikan oleh staff sesuai
10 2 3 13 27 67
kebutuhan warga 112
RESPONSIVENESS
Staff yang bertugas memiliki komunikasi
11 3 5 13 26 65
yang baik 112
12 Staff yang bertugas cepat dalam merespon 2 3 16 25 66 112
59
Kepentingan
No Atribut Total
STP TP CP P SP
Staff yang bertugas tanggap dalam
13 2 3 16 24 67
merespon 112
14 Staff yang bertugas siap dalam melayani 2 3 16 24 67 112
Staff yang bertugas memiliki etika yang
15 3 3 13 25 68
baik 112
ASSURANCE
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten
16 Bogor memberikan jaminan kerahasiaan 2 3 9 19 79
data warganya 112
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten
17 Bogor memberikan jaminan keamanan bagi 2 3 9 24 74
warga yang mendaftar 112
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten
18 Bogor memberikan jaminan kevalidan 2 4 9 19 78
Informasi yang diberikan 112
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten
19 Bogor memberikan jaminan kenyamanan 2 3 10 19 78
saat mendaftar 112
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten
20 Bogor memberikan jaminan kepuasan 2 3 9 22 76
masyarakat 112
EMPATHY
Staff memberikan atensi yang baik kepada
21 2 3 10 21 76
masyarakat 112
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten
22 2 3 11 19 77
Bogor terbuka terhadap saran dan kritik 112
Pelayanan yang diberikan adil dan samarata
23 3 3 12 20 74
terhadap semua warga 112
Staff memberikan solusi terhadap masalah
24 2 3 10 23 74
terkait 112
25 Staff mengutamakan kepentingan 2 3 9 19 79 112
60
Kepentingan
No Atribut Total
STP TP CP P SP
masyarakat
Format jawaban yang digunakan adalah format linkert yang dirancang untuk
memungkinkan masyarakat menjawab dalam tingkatan pada setiap pertanyaan yang
telah disediakan. Penulis menggunakan format linkert karena memiliki keragaman skor
karena menggunakan skala yang berkisar antara 1-5
Semua jawaban yang didapatkan dari setiap pertanyaan diberikan nilai disetiap
jawabannya, yaitu sebagai berikut :
a) Sangat Setuju atau Sangat Penting :5
b) Setuju atau Penting :4
c) Cukup Setuju atau Cukup Penting :3
d) Tidak Setuju atau Tidak Pening :2
e) Sangat Tidak Setuju atau Sangat Tidak Penting :1
∑ xi ∑ yi
i=1
xi= yi= i=1
n n
n n
n = jumlah responden
Contoh penghitungan pada atribut kinerja 1 :
61
Tingkat Tingkat
No Atribut
kinerja kepentingan
TANGIBLE
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
1 3.53 4.32
memiliki kantor yang nyaman
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
2 3.63 4.35
memiliki Gedung yang bersih
RELIABILITY
Staff memiliki wawasan yang memadai dalam
6 3.62 4.35
menjawab pertanyaan warga
Informasi yang diberikan oleh staff mudah dipahami
7 3.66 4.37
dan jelas
RESPONSIVENESS
11 Staff yang bertugas memiliki komunikasi yang baik 3.71 4.29
62
Tingkat Tingkat
No Atribut
kinerja kepentingan
12 Staff yang bertugas cepat dalam merespon 3.62 4.34
13 Staff yang bertugas tanggap dalam merespon 3.57 4.35
14 Staff yang bertugas siap dalam melayani 3.70 4.35
15 Staff yang bertugas memiliki etika yang baik 3.78 4.36
ASSURANCE
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
16 3.78 4.52
memberikan jaminan kerahasiaan data warganya
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
17 memberikan jaminan keamanan bagi warga yang 3.82 4.47
mendaftar
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
18 memberikan jaminan kevalidan Informasi yang 3.79 4.49
diberikan
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
19 3.67 4.50
memberikan jaminan kenyamanan saat mendaftar
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
20 3.67 4.49
memberikan jaminan kepuasan masyarakat
EMPATHY
Staff memberikan atensi yang baik kepada
21 3.49 4.48
masyarakat
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
22 3.52 4.48
terbuka terhadap saran dan kritik
Pelayanan yang diberikan adil dan samarata terhadap
23 3.52 4.42
semua warga
Xi = skor Kinerja
Yi = Skor kepentingan
Dari rumus diatas maka didapatkan nilai TK i pada tabel dibawah ini :
Tingkat
No Atribut Xi Yi kesesuaian
(%)
TANGIBLE
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
1 395 484 81,61%
memiliki kantor yang nyaman
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
2 407 487 83,57%
memiliki Gedung yang bersih
RELIABILITY
Staff memiliki wawasan yang memadai dalam
6 405 487 83,16%
menjawab pertanyaan warga
Informasi yang diberikan oleh staff mudah dipahami
7 410 489 83,84%
dan jelas
RESPONSIVENESS
11 Staff yang bertugas memiliki komunikasi yang baik 415 481 86,28%
64
Tingkat
No Atribut Xi Yi kesesuaian
(%)
12 Staff yang bertugas cepat dalam merespon 405 486 83,33%
13 Staff yang bertugas tanggap dalam merespon 400 487 82,14%
14 Staff yang bertugas siap dalam melayani 414 487 85,01%
15 Staff yang bertugas memiliki etika yang baik 423 488 86,68%
ASSURANCE
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
16 423 506 83,60%
memberikan jaminan kerahasiaan data warganya
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
17 memberikan jaminan keamanan bagi warga yang 428 501 85,43%
mendaftar
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
18 memberikan jaminan kevalidan Informasi yang 424 503 84,29%
diberikan
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
19 411 504 81,55%
memberikan jaminan kenyamanan saat mendaftar
EMPATHY
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
20 411 503 81,71%
memberikan jaminan kepuasan masyarakat
21 Staff memberikan atensi yang baik kepada masyarakat 391 502 77,89%
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor
22 394 502 78,49%
terbuka terhadap saran dan kritik
Pelayanan yang diberikan adil dan samarata terhadap
23 394 495 79,56%
semua warga
Dari tabel diatas, gap antara tingkat kinerja dan kepentingan digambarkan
sebagaimana pada gambar 4.6 berikut.
Dengan cara yang sama maka TK i keseluruhan juga bisa dihitung. Berdasarkan
tabel diatas maka diketahui tingkat kesesuaian antara kinerja dan kepentingan. Semua
hasil penghitungan yang sudah dilakukan dapat dibuat diagram kartesius, dapatt dilihat
pada gambar dibawah :
Kuadran II (Pertahankan Prestasi) adalah wilayah yang berisi faktor-faktor yang dianggap
penting oleh masyarakat dan kinerja yang diberikan juga sudah sesuai dengan harapan
dari masyarakat. Kuadran ini harus dipertahankan karena pelayanan yang diberikan
sudah sangat baik. yang termasuk kuadran II adalah atribut :
16) Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor memberikan jaminan kerahasiaan
data warganya
17) Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor memberikan jaminan keamanan bagi
warga yang mendaftar
18) Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor memberikan jaminan kevalidan
Informasi yang diberikan
19) Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor memberikan jaminan kenyamanan
saat mendaftar
20) Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor memberikan jaminan kepuasan
masyarakat
Kuadran III (Prioritas Rendah) adalah wilayah yang berisi faktor-faktor yang tidak
diaangap terlalu penting oleh masyarakat, dan kenyataanya pelayanan yang diberikan
juga masih kurang baik. Peningkatan pada variable-variabel ini dapat dipertimbangkan
kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan masyarakat. Yang
termasuk kuadran III adalah atribut :
1) Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor memiliki kantor yang nyaman
3) Fasilitas yang tersedia sudah lengkap
4) Staff Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor memiliki penampilan yang rapih
13) Staff yang bertugas tanggap dalam merespon
Kuadran IV (Berlebihan) adalah wilayah yang berisi faktor-faktor yang tidak diaangap
terlalu penting oleh masyarakat, akan tetapi pelayanan yang diberikan sudah sangat
baik. Variabel-variabel yang ada pada kuadran ini bisa dikurangi agar dapat
meningkatkan variabel yang lebih dibutuhkan. Yang termasuk kuadran IV adalah atribut :
2) Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor memiliki Gedung yang bersih
6) Staff memiliki wawasan yang memadai dalam menjawab pertanyaan warga
7) Informasi yang diberikan oleh staff mudah dipahami dan jelas
67
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian pada sistem pendaftaran Alih Media Digital pada
Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor dengan metode Service Quality dan IPA,
maka penulis memberi saran agar sistem pendaftaran yang dilakukan secara
konvensional dapat dikembangkan dengan sistem yang sudah terdigitalisasi.
Sebagaimana yang digambarkan pada kuadran I Diagram Kartesius dimana sistem
pendaftaran masih kurang efektif sebab masih terkendala ruang dan waktu.
Daftar Pustaka
Adawiyah, R., & Rahmah, E. (2018). Penerapan Aplikasi Arsip Sistem Informasi Kearsipan
Dinamis (SIKD) dalam Melakukan Alih Media Arsip Nagari di Kantor Wali Nagari
Pitalah Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Ilmu Informasi
Perpustakaan Dan Kearsipan, 7(1), 132–142.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/iipk/article/view/100969
Castellani, U., & Bartoli, A. (2020). 3D Shape Registration. 3D Imaging, Analysis and
Applications: Second Edition, 353–411. https://doi.org/10.1007/978-3-030-44070-
1_8
Laksono, R. (2018). Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Proses Alih Media Arsip Statis.
Diplomatika: Jurnal Kearsipan Terapan, 1(1), 47.
https://doi.org/10.22146/diplomatika.28271
Nabyla, F., & Sigitta, R. C. (2019). Desain Aplikasi Sistem Pendaftaran Online
Menggunakan Smartphone Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Pada Rumah Sakit.
JOINS (Journal of Information System), 4(2), 168–177.
https://doi.org/10.33633/joins.v4i2.3078
Parviainen, P., Tihinen, M., Kääriäinen, J., & Teppola, S. (2017). Tackling the
digitalization challenge: How to benefit from digitalization in practice. International
Journal of Information Systems and Project Management , 5(1), 63–77.
https://doi.org/10.12821/ijispm050104
69
Publik (JAP), 3(12), 2128–2132. https://bit.ly/3HaFcBy
Putro, S. S., Rahmanita, E., & Isnaniyah, R. S. (2017). IMPLEMENTATION OF SERVQUAL
AND SAW METHOD FOR PATIENT SATISFACTION ANALYSIS BASED ON THE
QUALITY OF POLY OUTPATIENT INSTALATION. 6, 1–9.
Rana, N. P., Dwivedi, Y. K., & Williams, M. D. (2013). Analysing challenges , barriers and
CSF of egov adoption. September 2014.
https://doi.org/10.1108/17506161311325350
Tsafarakis, S., Kokotas, T., & Pantouvakis, A. (2017). Journal of Air Transport
Management A multiple criteria approach for airline passenger satisfaction
measurement and service quality improvement. Journal of Air Transport
Management, 1–15. https://doi.org/10.1016/j.jairtraman.2017.09.010
Tzeng, G.-H., & Chang, H.-F. (2011). Journal of Technology Management & Innovation 1
National Visiting Professor, Institute of Management of Technology. J. Technol.
Manag. Innov, 6(3). http://www.jotmi.org
Wahyu Dona Pasa Sulendra, S. I. (2014). ALIH MEDIA DIGITAL BAHAN PUSTAKA. ALIH
MEDIA DIGITAL BAHAN PUSTAKA, 1–5.
YuvinaTileng, M., Herry Utomo, W., & Latuperissa, R. (2013). Analysis of Service Quality
using Servqual Method and Importance Performance Analysis (IPA) in Population
Department, Tomohon City. International Journal of Computer Applications, 70(19),
23–30. https://doi.org/10.5120/12175-8152
70
Lampiran
L- 1 Temuan Observasi
71
L- 2 Sertifikat Audie Ehren
72
L- 3 Sertifikat Zhakira Putri Setyadi
73
L- 4 Lembar Bimbingan
74
L- 5 Lembar Kunjungan Kuliah Kerja Praktek
75
L- 6 Lampiran Kuesioner
76
77
L- 7 permohonan izin kp audie
78
L- 8 permohonan izin kp zakira
79
L- 9 Surat jawaban izin kp Audie
80
L- 10 Surat jawaban izin kp Zakira
81
L- 11 Penilaian dari instansi Audie
82
L- 12 Penilaian dari instansi Zakira
83