Guru Ilham Humaidi, 6 Desember 2023

Masjid Nurul Ibadah Gatot Subroto

●Sungguh malang dan kasihan manusia yg selalu merasa kekurangan harta namun tak pernah
merasa kekurangan amal. Senang dgn musibah yg menimpa agamanya, dan bersedih akan
musibah yg menimpa dunia.
●Ketika seseorang menganggap musibah agama itu biasa maka orang tersebut merupakan
orang yg perlu dikasihani.
●Jangan terlalu bersedih akan musibah yang menimpa dunia kita, karena itu sama sekali tak
ada nilainya di sisi Allah.
●Orang bisa berbuat maksiat karena tak ada rasa takut pada dirinya
●Yang mengantarkan ke surga adalah kasih sayang Allah, namun untuk mendatangkan kasih
sayang Allah adalah dengan berjalan di jalan kekasih Allah yaitu Rasulullah yang merupakan
rahmatan lil alamin.
●Ketika orang merasa biasa dalam ketinggalan agama, dan merasa sedih apabila tertinggal
urusan dunia, maka itulah orang yg perlu dikasihani
●Akhlak para salafusshaleh, adalah sedih atas kekurangan dan belum sempurnanya mereka
dalam mengabdi kepada Allah
●Semakin orang kenal dengan Allah harusnya semakin takut kepada Allah
●Kalau kita tak pernah sedih akan ibadah yang terlewat maka itu adalah menunjukkan tanda
kehinaan pada diri kita.
●Orang mukmin itu selalu bersedih, meskipun bibir mereka tersenyum. Namun mereka
bersedih karena belum bisa menghambakan diri dengan maksimal kepada Allah.
●Ada dinikmati sidin, mun kdd kada papa ai jua
●Kapan terakhir kali kita menangisi dosa yang kita lakukan, kapan terakhir kalinya kita
menangisi ni'mat yang Allah berikan namun belum bisa kita maksimalkan dalam melakukan
ketaatan?
●Musibah itu surat cinta, cinta bentuknya dengan menghapus dosa
●Betambah dunia himung. Betambah ketaatan biasa aja. Hati hati kalo pina istidraj
●Tangisilah sedikitnya bekal untuk menuju Allah, karena perjalanan kita masih panjang
●Mun Allah sdh berkehendak pasti terjadi.
●Jadilah hamba yang mau mengerti, bukan hamba yg selalu ingin dimengerti.
●Semua kebahagiaan di dunia ini sifatnya adalah palsu (tidak kekal)
Wallahua'lam bisshawab