`ASUHAN KEBIDANAN BAYI NY “R” HARI KEDUA DENGAN IKTERUS
DI RSUP dr. TADJUDDUN CHALID MAKASSAR
TANGGAL 25 NOVEMBER 2019
A. Identifikasi Data Dasar
No. RM : 066912 Tanggal Lahir : 23 November 2019, pukul 16.30 WITA Tanggal Pengkajian : 25 November 2019, pukul 06.00 WITA Nama penggkaji : Yeyen Priday A 1. Identitas bayi Nama : Bayi Ny “R” Tanggal lahir : 23 November 2019 Anak ke : 1 (satu) Jenis kelamin : laki – laki 2. Identitas orang tua Nama : Ny “R” / Tn “A” Umur : 22 tahun / 30 tahun Nikah / lamanya : 1 kali ± 5 bulan Suku : Makassar / Jawa Agama : Islam / Islam Pendidikan : SMA / SMA Pekerjaan : IRT / Wiraswasta Alamat : Pondok Asri 1 3. Tinjauan buku KIA a. Riwayat kehamilan Kehamilan yang pertama, HPHT tanggal 28 Februari 2019, HTP 7 Desember 2019, gerakan janin sudah mulai dirasakan sejak bulan Juni 2019, umur kehamilan 38 minggu 4 hari, ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak 5 kali di RS Tadjuddin Chalid Makassar dan sudah mendapat imunisasi TT 2 kali, TT1 tanggal 16 Juli 2019, TT2 tanggal 28 Agustus 2019, ibu belum pernah menggunakan KB, tidak ada riwayat penyakit yang di derita ibu, tidak ada riwayat alergi makanan dan obat – obatan b. Riwayat kelahiran Kelahiran berlansung di RS Tadjuddin Chalid Makassar tanggal 23 November 2019, persalinan di tolong oleh bidan, dan berlangsung normal, bayi langsung menangis, jenis kelamin laki – laki, berat badan 3100 gram, panjang badan 46 Cm. 4. Pemenuhan kebutuhan dasar a. Nutrisi, bayi belum menyusu b. Istirahat, bayi lebih sering tidur dan bangun ketika dibangunkan c. Eliminasi, BAK 2 kali dan BAB 1 kali dalam sehari d. Personal hygiene, bayi sudah di bersihkan menggunakan tissue basah dan belum dimandikan, tali pusat dirawat dan pakaian bayi di ganti setiap kali lembab 5. Data psikososial, spiritual, dan ekonomi Ibu, suami dan keluarga senang dengan kelahiran bayinya, hubungan antara keluarga baik, ibu dan suami serta keluarga selalu berdoa untuk keselamatan dan kesehatan bayinya, biaya perawatan ditanggung oleh BPJS. 6. Pemeriksaan fisik a. Keadaan umum bayi lemah, berat badan 3100 gram, panjang badan 46 Cm, lingkar kepala 33 Cm, lingkar dada 32 Cm, tanda – tanda vital : suhu 37,6°c, frekuensi jantung 141 x / i, pernapasan 46 x / i, warnah kulit kuning, tidak ada bercak hitam dan kulit tebal b. Kepala, tidak terdapat caput, rambut bayi bersih, wajah simestris kiri dan kanan, satura tampak jelas c. Mata, simetris kiri dan kanan, konjuntiva pucat, sklera kuning d. Hidung, lubang hidung simetris, bersih dan tidak ada polip e. Telinga, simetris kiri dan kanan dan tampak bersih f. Mulut, refleks menisap lemah, bibir berwarnah putih g. Leher, tidak ada benjolan dan trauma saat lahir h. Dada, simetris kiri dan kanan, pergerakan seirama dengan napas bayi i. Abdomen, tali pusat masi basah, tidak ada tanda – tanda infeksi dan tidak ada benjolan j. Genetalia dan anus, tidak ada kelainan k. Ekstremitas, simetris kiri dan kanan, jari tangan dan kaki lengkap, kadang gemetar l. Pemeriksaan refleks, refleks moro baik, sucking baik, rooting baik, dan babynski baik 7. Pemeriksaan penunjang Bilirubin total 25,48 mm / dL B. Identifikasi Diagnosa / Masalah Aktual Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan dan ikterus 1. Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan Data subjektif : HPHT 28 Februari 2019, melahirkan tanggal 23 November 2019, pukul 16.30 WITA Data objektif : HTP tanggal 7 Desember 2019, berat badan 3100, panjang badan 46 Cm, lingkar dada 32 Cm, lingkar kepala 33 Cm, frekuensi jantung 141 x / i, pernapasan 46 x / i, Analisa dan interpretasi data Bayi cukup bulan sesua masa kehamilan adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Sari Wahyuni, S.ST. 2012). 2. Ikterus Data subjektif : Bayi tidak menyusu, demam, dan kulit bayi berwarnah kuning Data objektif : Bayi tampak lemah, suhu 37,6°c, pernapasan 46 x / i, frekuensi jantun 141 x / i, kulit berwarnah kuning, sklera kuning, konjungtiva pucat, bibir putih Analisa dan interpretasi data Ikterus adalah warnah kuning yang dapat dilihat pada seklera, selaput lendir, kulit atau organ lain akibat penumpukan bilirubin. (Marmi, S.ST dan Kukuh Rahardjo. 2012). C. Identifikasi Diagnosa / Masalah Potensial Potensial terjadi kekurangan nutrisi dan kern ikterus 1. Kekuragan nutrisi Data subjektif : Bayi tidak menyusu karena tidak ada produksi ASI, demam dan kulit bayi berwarnah kuning Data objektif : Kulit berwarnah kuning, bibir pucat, konjuntiva pucat, sklera kuning, BAK 2 kali, BAB 1 kali, subu 37,6°c. Analisa dan interpretasi data Kekurangan nutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat asupan gizi yang cukup, dapat juga disebut keadaan yang disebabkan oleh ketidak seimbangan diantara pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesehatan. 2. Kern ikterus Data subjektif : Bayi tidak menyusu, panas, kulit berwarnah kuning, tangan dan kaki kadang gemetar Data objektif : Kulit berwarnah kuning, sklera kuning, konjungtiva pusat, suhu tubuh 37,6°c, bilirubin total 25,48 mg / dL Analisa dan interpretasi data Kern ikterus yaitu mengacu pada ensefalopati bilirubin yang berasal dari deposit bilirubin terutama pada batang otak (brainsten) dan nucleus serebrobasal. Warnah kuning (jaundis pada jaringan otak) dan nekrosis neuron akibat toksik bilirubin tidak terkonjuasi yang mampu melewati sawar darah otak karena kemudahannya larut dalam lemak (Marni, S.ST dan Kukuh Rahardjo. 2012). D. Tindakan Emergency / Kolaborasi Berkolaborasi dengan dokter Sp.A untuk pemberian terapi Rasional : terapi dilakukan untuk menurunkan kadar bilirubin pada bayi Berikan foto terapi sinar biru yaitu selama 2 hari dan dihentikan selama 30 menit setiap 3 – 4 jam sekali, sehingga ibu bisa menyusui bayi, mengganti popok dan atau sekedar memeluk bayi.` E. Rencana Tindakan a. Tujuan 1. Bayi dalam keadaan normal 2. Ikterus teratasi 3. Tidak terjadi kekurangan nutrisi dan kern ikterus b. Kriteria 1. Keadaan umum bayi baik, tanda – tanda vital dalam batas normal, pernapasan 40 – 60 x / i, frekuensi denyut jantung 120 – 160 x / i, tekanan darah sistol 60 – 85 mmHg dan diastol 45 – 55 mmHg 2. Ikterus teratasi, kadar bilirubin normal tidak mengalami kenaikan 5 mg / mL perhari, warnah kulit merah mudah, bibir merah mudah, sklera putih, 3. Tidak terjadi kekurangan nutrisi dan kern ikterus, konjungtiva merah mudah dan suhu tubuh dalam batas normal (36,5º c – 37,5ºc), tidak mengalami kejang – kejang c. Intervensi 1. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga Rasional : dengan memberitahu hasil pemeriksaan, ibu dan keluarga dapat segera mengambil keputusan dan bayi dapat segera ditangani 2. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya Rasional : menyusui bayi akan memicu pengeluaran prolaktin dan oksitosin yang berfungsi untuk melancarkan ASI dan mempercepat involusio serta menurunkan suhu tubuh bayi 3. Bimbing ibu tehnik menyusui yang baik dan benar Rasional : menyusui dengan baik dan benar dapat memberikan kenyamanan pada ibu dan bayi sehingga ibu dan bayi tidak mudah lelah 4. Jelaskan tentang tindakan yang akan diberikan pada bayi kepada ibu dan keluarga Rasional : ibu dapat mengerti mengenai tindakan yang akan diberikan kepada bayi. Tindakan yang kan diberikan yaitu phototherapy 5. Berikan informed choice kepada ibu dan keluarga Rasional : informent choice merupakan pemberian pilihan kepada ibu atau klien dalam mengambil keputusan sesuai dengan masalah yang dihadapi klien 6. Berikan infont consent atau persetujuan tindakan kepada ibu dan keluarga. Rasional : infont consent merupakan surat persetujuan yang diberikan atas dasar informasi penjelasan mengenai tindakan yang akan diberikan pada ibu. 7. Lakukan kolaborasi dengan dokter anak untuk pemberian terapi Rasional : pemberian terapi dilakukan untuk menurunkan kadar bilirubin pada bayi 8. Jaga lingkungan sekitar agar tetap bersih dan hangat Rasional : lingkungan yang bersih dan hangat dapat mengurangi komplikasi yang dapat terjadi pada bayi 9. Ganti pakaian bayi yang lembab atau kotor Rasional : pakaian yang lembab atau kotor dapat memperburuk keadaan bayi. F. Implementasi Tanggal 25 November 2019, pukul 06.00 WITA 1. Pukul 06.00 WITA menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga. Keadaan umum bayi lemah, denyut jantung 141 x / i, pernapasan 40 x / i, suhu 37,6 ºc 2. Pukul 06.07 WITA, menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya. Menyusui bayi setiap 2 jam sekali apabila bayi sedang tidur, segera bangunkan dan susui bayi. Ibu mengerti dan menyusui bayinya 3. Pukul 06.10 WITA, membimbing ibu tehnik menyusui yang baik dan benar. Ibu duduk dengan posisi santai dan nyaman, gunakan selimut atau bantal untuk menyangga punggung dan lengan bayi, bila perlu gunakan penopang kaki untuk menyangga kaki ibu, posisi bayi miring menghadap ibu dengan perut bayi menempel perut ibu, gendeng bayi setinggi payudara ibu, letakkan kepala bayi pada siku ibu, sangga punggung bayi dengan lengan bawah ibu, tangan ibu yang lain memegang bokong atau paha atas bayi. Tangan bayi di letakkan melingkar tubuh ibu. Pegang payudara dengan tangan ibu yang satunya, arahkan dan masukkan puting susu kedalam mulut bayi. 4. Pukul 06.03 WITA, menjelaskan tentang tindakan yang akan diberikan pada bayi kepada ibu dan keluarga. Tindakan yang akan diberikan pada bayi adalah foto terapi sinar biru yaitu selama 2 hari dan dihentikan selama 30 menit setiap 3 – 4 jam sekali, sehingga ibu bisa menyusui bayi, mengganti popok dan atau sekedar memeluk bayi.` Ibu telah mengerti dengan penjelasan yang diberikan 5. Pukul 06.05 WITA, memberikan informed choice kepada ibu dan keluarga. Ibu dan keluarga memilih dilakukan phototherapy pada bayinya 6. Pukul 06.06 WITA, memberikan infont consent atau persetujuan tindakan kepada. Ibu dan keluarga menerima dan menyetujui tindakan medis yang akan diberikan kepada bayinya 7. Pukul 06.08 WITA, menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih dan hangat. 8. Pukul 06.15 WITA, melakukan advis dokter untuk pemberian terapi pada bayi. Bayi dibawah keruangan nicu untuk dilakukan phototherapy sampai kadar bilirubin bayi kembali normal. G. Evaluasi Tanggal 25 November 2019 Keadaan umum lemah, tanda – tanda vital : denyut jantung 141 x / i, pernapasan 40 x / i, kulit berwarnah kuning, konjungtiva pucat, sklera kuning, dan kadar bilirubin 25,48 mg / dL PENDOKUMENTASIAN`ASUHAN KEBIDANAN BAYI NY “R” HARI KEDUA DENGAN IKTERUS DI RSUP dr. TADJUDDUN CHALID MAKASSAR TANGGAL 25 NOVEMBER 2019
A. Identifikasi Data Dasar
No. RM : 066912 Tanggal Lahir : 23 November 2019, pukul 16.30 WITA Tanggal Pengkajian : 25 November 2019, pukul 06.00 WITA 1. Identitas bayi Nama : Bayi Ny “R” Tanggal lahir : 23 November 2019 Anak ke : I (satu) Jenis kelamin : laki – laki 2. Identitas orang tua Nama : Ny “R” / Tn “A” Umur : 22 tahun / 30 tahun Nikah / lamanya : 1 kali ± 5 bulan Suku : Makassar / Jawa Agama : Islam / Islam Pendidikan : SMA / SMA Pekerjaan : IRT / Wiraswasta Alamat : Pondok Asri 1 B. Data Subjektif (DS) HPHT 28 Februari 2019, melahirkan tanggal 23 November 2019, pukul 16.30 WITA, Bayi tidak menyusu karena tidak ada produksi ASI, demam dan kulit bayi berwarnah kuning, tangan dan kaki kadang gemetar. C. Data Objektif (DO) Keadaan umum bayi lemah, berat badan 3100 gram, panjang badan 46 Cm, lingkar kepala 33 Cm, lingkar dada 32 Cm, tanda – tanda vital : suhu 37,6°c, frekuensi jantung 141 x / i, pernapasan 46 x / i, warnah kulit kuning, tidak ada bercak hitam dan kulit tebal, tidak ada caput pada kepala, rambut bersih, wajah simestris kiri dan kanan, satura tampak jelas, Mata, simetris kiri dan kanan, konjuntiva pucat, sklera kuning, lubang hidung simetris, bersih dan tidak ada polip, telinga simetris kiri dan kanan tampak bersih, refleks menisap lemah, bibir berwarnah putih, tidak ada benjolan dan trauma saat lahir, pergerakan dada seirama dengan napas bayi, tali pusat masi basah, tidak ada tanda – tanda infeksi, tidak ada kelainan pada anus dan genetalia, jari tangan dan kaki lengkap, kadang gemetar, refleks moro baik, sucking baik, rooting baik, dan babynski baik. D. Analisa Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan dan ikterus E. Penatalaksanaan Tanggal 25 November 2019, pukul 06.00 WITA 1. Pukul 06.00 WITA menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga. Keadaan umum bayi lemah, denyut jantung 141 x / i, pernapasan 40 x / i, suhu 37,6 ºc 2. Pukul 06.07 WITA, menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya. Menyusui bayi setiap 2 jam sekali apabila bayi sedang tidur, segera bangunkan dan susui bayi. Ibu mengerti dan menyusui bayinya 3. Pukul 06.10 WITA, membimbing ibu tehnik menyusui yang baik dan benar. Ibu duduk dengan posisi santai dan nyaman, gunakan selimut atau bantal untuk menyangga punggung dan lengan bayi, bila perlu gunakan penopang kaki untuk menyangga kaki ibu, posisi bayi miring menghadap ibu dengan perut bayi menempel perut ibu, gendeng bayi setinggi payudara ibu, letakkan kepala bayi pada siku ibu, sangga punggung bayi dengan lengan bawah ibu, tangan ibu yang lain memegang bokong atau paha atas bayi. Tangan bayi di letakkan melingkar tubuh ibu. Pegang payudara dengan tangan ibu yang satunya, arahkan dan masukkan puting susu kedalam mulut bayi. 4. Pukul 06.03 WITA, menjelaskan tentang tindakan yang akan diberikan pada bayi kepada ibu dan keluarga. Tindakan yang akan diberikan pada bayi adalah foto terapi sinar biru yaitu selama 2 hari dan dihentikan selama 30 menit setiap 3 – 4 jam sekali, sehingga ibu bisa menyusui bayi, mengganti popok dan atau sekedar memeluk bayi.` Ibu telah mengerti dengan penjelasan yang diberikan 5. Pukul 06.05 WITA, memberikan informed choice kepada ibu dan keluarga. Ibu dan keluarga memilih dilakukan phototherapy pada bayinya 6. Pukul 06.06 WITA, memberikan infont consent atau persetujuan tindakan kepada. Ibu dan keluarga menerima dan menyetujui tindakan medis yang akan diberikan kepada bayinya 7. Pukul 06.08 WITA, menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih dan hangat. 8. Pukul 06.15 WITA, melakukan advis dokter untuk pemberian terapi pada bayi. Bayi dibawah keruangan nicu untuk dilakukan phototherapy sampai kadar bilirubin bayi kembali normal