NASA (National Aeronautics and Space Administration) didirikan oleh Presiden Dwight
Eisenhower pada tahun 1958 sebagai tanggapan atas peluncuran satelit buatan pertama di
dunia oleh Uni Soviet. Faktanya, satelit yang bernama Sputnik 1 itu diluncurkan Uni Soviet
hanya setahun sebelum berdirinya NASA. Saat itu Amerika Serikat dan Uni Soviet memang
sangat bersaing dalam berbagai hal.
Pada akhir tahun 1960-an, Presiden John F. Kennedy memberi NASA misi untk mengirim
manusia ke bulan. Pada 20 Juli 1969, manusia pertama sukses berjalan di bulan sebagai
bagian dari misi Apollo 11. Selama misi Apollo, total ada dua belas orang yang telah
mendaratkan kakinya di bulan. Pada tahun 1970, pendaratan bulan pada misi Apollo 13
terpaksa dibatalkan karena insiden tangki oksigen yang meledak.
Sebelum dibentuknya NASA, Presiden Woodrow Wilson telah memulai sebuah institusi
bernama NACA (National Advisory Committee for Aeronautics). Fungsi utamanya adalah
untuk mengawasi dan melakukan penelitian ilmiah serta mempelajari masalah-masalah
yang berkaitan dengan dunia penerbangan.
Saat ini NASA memiliki Astronot yang tinggal dan bekerja di stasiun luar angkasa
internasional. NASA juga telah mengirimkan teknologi robotik mereka ke berbagai benda
langit yang ada di tata surya. Selain itu, para ilmuwan NASA juga bisa melihat ke luar
angkasa dengan bantuan teleskop. Apa yang dilakukan oleh NASA telah membantu kita
untuk memahami fenomena dan informasi berharga dalam memahami pola cuaca.
Pada tahun 2024, NASA kembali berkomitmen untuk mendaratkan astronot dari Amerika,
termasuk wanita pertama dan pria berikutnya di Bulan. Nasa juga ikut andil dalam
mempersiapkan siswa yang akan menjadi insinyur, ilmuwan, astronont, dan pekerja NASA
lainnya di masa depan. Mereka akan menjadi petualang yang akan melanjutkan
penjelajahan tata surya dan alam semesta. Faktanya, NASA memang secara rutin
menjalankan berbagai program kepada para siswa, guru, dan masyarakat umum agar
mereka bisa mempelajari metode-metode baru terkait sains, teknologi, dan matematika.