John Glenn
Senator Amerika Serikat, John Glenn, berusia 77 tahun ketika pesawat ulang-alik Discovery
mengantarkannya ke orbit pada tahun 1998. Glen juga memegang rekor sebagai orang Amerika Serikat
pertama yang berada di orbit saat ia terbang selama 88 menit pada tahun 1962.
Gherman Titov
Kosmonot Uni Soviet, Gherman Titov, mengorbit di angkasa satu bulan sebelum ulang tahunnya ke-26.
Penerbangan tersebut juga menjadikan Titov sebagai orang kedua yang terbang di orbit.
Valery Polyakov
Kosmonot Uni Soviet Valery Polyakov menghabiskan waktu selama 438 hari secara berturut-turut ketika
berada di stasiun luar angkasa Mir semenjak Januari 1994 hingga 1995.
Alan Shepard
Alan Shepard pada 5 Mei 1961 mencatatkan diri sebagai manusia paling singkat berada di luar angkasa.
Selama penerbangan suborbital, Shepard hanya mengorbit selama 15 menit pada ketinggian 185
kilometer sebelum akhirnya menyentuh Samudera Atlantik. Pada misi berikutnya, Shepard mendarat di
permukaan bulan.
Sergei Krikalev
Kosmonot Uni Soviet, Sergei Krikalev, memegang rekor manusia paling lama di luar angakasa. Catatan
menunjukkan Krikalev memiliki "jam terbang" selama 803 hari atau hampir 2 tahun 3 bulan di angkasa.
Sementara itu pemegang rekor perempuan dengan "jam terbang" terlama di orbit adalah astronot Peggy
Whitson yang berada di luar angkasa selama 376 hari.
Rekor ini dipegang oleh stasiun antariksa internasional dan akan terus bertambah. Laboratorium yang
merupakan konsorsium belasan negara ini ditempati manusia sejak 2 November 2000
Anatoly Solovyew
Kosmonot Rusia Anatoly Solovyew telah melakukan 16 kali melayang di luar wahana yang mengorbit.
Secara keseluruhan, Solovyew berada di luar wahana selama 82 jam. Selama itu pula hidupnya
terancam dari serpihan bebatuan angkasa yang berseliweran.
Manusia terlama melayang di luar angkasa
Jim Voss dan Susan Helms mencatatkan diri sebagai manusia terlama yang melayang di luar wahana
dalam sekali penerbangan. Terhitung kedua astronot ini melayang bebas selama 8 jam 56 menit di luar
pesawat ulang-alik Discovery sembari mempersiapkan kedatangan modul baru untuk stasiun antariksa
internasional.
Kongkow Manusia terbanyak di luar angkasa
Sebanyak 13 orang berkumpul di stasiun antariksa internasional pada tahun 2009. Rekor pada angka
keramat ini tak pernah terpecahkan hingga sekarang.
Perempuan paling sering ke luar angkasa
Pada April 2010, Tracy Caldwell Dyson berlayar ke angkasa untuk bergabung dengan astronot Stephanie
Wilson dan Dorothu Metcalf-Lindenburger, dan Naoko Yamazaki di dalam stasiun antariksa internasional.
Perjumpaan empat perempuan ini mencatatkan rekor sebagai kongkow perempuan terbanyak di luar
angkasa.
Wahana termahal
Stasiun antariksa internasional tercatat sebagai wahana termahal yang pernah dibuat manusia.
Laboratorium ini dibangun dengan biaya mencapai US$ 100 miliar. Setengah wajib pajak Amerika
Serikat membayar biaya tersebut.
Wahana terbesar
Lagi-lagi stasiun antariksa internasional yang mencatatkan diri sebagai wahana terbesar di luar
angkasa. Wahana ini begitu besar, seukuran dengan lapangan sepak bola. Besarnya wahana ini membuat
13 orang pernah berkumpul di wahana ini. Wahana besar ini juga dapat terlihat dari bumi dengan
kecerlangan mampu melampaui tingkat kecerlangan planet Venus.
Walaupun orbit yang dilakukan Gagarin ini hanya berlangsung sebentar saja, hal ini kemudian memicu
perlombaan untuk membuktikan siapa yang lebih unggul di antara kedua negara adidaya, Amerika
Serikat dan Uni Soviet, yang berpuncak pada pendaratan manusia untuk pertama kalinya di bulan pada
bulan Juli 1969 oleh Neil Armstrong dan Edwin Aldrin.
Setelah lima puluh tahun berlalu, yang memiliki ambisi untuk melakukan penjelajahan ruang angkasa
bukan hanya dua negara adi daya di atas. Ada beberapa negara lain yang memulai ancang-ancang untuk
masuk kelompok negara penjelajah ruang angkasa seperti China, Prancis, India, dan beberapa negara
lain walaupun belum semaju Amerika Serikat dan Rusia. Masa sekarang ini lebih banyak ditandai dengan
kerja sama antar negara dalam melakukan penjelajahan ruang angkasa, seperti yang ditunjukkan
dengan berpoerasinya ISS (Stasiun Ruang Angkasa Internasional), serta beberapa peluncuran satelit yang
dilakukan konsorsium ESA (Lembaga Ruang Angkasa Eropa).
Asteroid
Titik pusat perhatian manusia dalam upaya melakukan penjelajahan ruang angkasa tidak lagi hanya
pada bulan saja. Setelah pada tahun 2004 Presiden George Bush mencanangkan untuk membuat stasiun
permanen di bulan yang ditargetkan pada tahun 2020, pada tahun 2010 Presiden Barack Obama
mengalihkan sasaran itu ke asteroid yang mendekati bumi (near earth asteroid). Ia menginginkan agar
NASA mulai merencanakan pendaratan manusia di asteroid yang sasarannya adalah pada tahun 2025.
Asteroid memang objek penelitian astronomi yang sangat menarik karena bisa memberikan informasi
mengenai tata surya saat baru lahir. Selain itu, pengetahuan tentang komposisi asteroid bisa
memberikan informasi berharga dalam rangka menangkal bahaya asteroid yang berpotensi menumbuk
bumi.
Meskipun demikian, upaya mendatangi sebuah asteroid tak akan semudah mendekati objek yang lebih
besar seperti bulan, atau planet. Salah satu alasannya adalah asteroid itu memiliki bentuk yang tidak
beraturan yang berputar cepat sekali sehingga tidak mungkin didarati. Selain itu, ada juga asteroid
yang hanya merupakan kumpulan benda-benda kecil dan di sekelilingnya terdapat banyak objek-objek
yang beukuran kecil sehingga bisa membahayakan wahana ruang angkasa yang mendekatinya.
Di samping mencari manfaat ilmiahnya, penjelajahan ke asteroid bisa dipakai untuk melakukan
penjajagan dalam melakukan mineral-mineral yang sangat dibutuhkan industri di bumi. Asteroid
merupakan sumber yang sangat banyak bagi mineral-mineral seperti emas, kobalt, besi, mangan,
molibdenum, nikel, osmium, paladium, platina, rhenium, dan rhodium, di mana beberapa dari mineralmineral ini sangat mahal karena langka.
Mars
Mars merupakan salah satu tujuan terdekat manusia dalam melakukan penjelajahan ruang angkasa dan
mendarat di permukaan benda langit. Ini karena objek langit ini terletak cukup dekat dan untuk
mencapainya masih bisa menggunakan teknologi yang dimiliki manusia masa kini. Salah satu tujuan
Obama adalah mengirimkan astronot untuk mengelilingi Mars pada tahun 2030 an dan kemudian
mendaratkan manusia di permukaannya.
Perjalanan menuju Mars tidak semudah menuju bulan karena jaraknya yang sangat jauh. Ada beberapa
gagasan di sini, misalnya membuat pesawat tak berawak yang dilengkapi dengan robot yang akan
menjadi misi perintis untuk penerbangan dan pendaratan ke planet merah tersebut. Wahana China
bernama Yinghuo 1 yang diluncurkan menggunakan sebuah roket Rusia diharapkan bisa mendarat pada
tahun ini dunia mana wahana lain bernama Phobos-Grunt bisa mendarat di Phobos, salah satu satelit
Mars.
Dalam rangka menuju ke penjelajahan berawak ke Mars, bersama-sama dengan Rusia lembaga
European Space Agency (ESA) melakukan penelitian mengenai dampak psikologis yang dialami manusia
saat mengikuti perjalanan panjang, di mana mereka beraa dalam keadaan terisolasi dalam ruangan
yang sangat sempit. Pada sebuah eksperimen yang dinamakan Mars500, enam orang sukarelawan
diminta berada di dalam ruangan sempit berbentuk kapsul yang mirip dengan wahana antariksa.
Selanjutnya mereka melakukan simulasi pendaratan dan perilaku penjelajahan di Mars. Meskipun
demikian, masih banyak masalah dan pertanyaan yang harus dipecahkan. Bagaimana manusia bisa
bertahan terhadap radiasi partikel energi tinggi saat berda di ruang antar planet ketika menempuh
perjalanan dari bumi ke Mars dan membawa mereka kembali ke bumi dengan selamat.
Kemudian seorang fisikawan bernama Lawrence Krauss mengusulkan bahwa cara terbaik untuk
melakukan penjelajahan ke Mars adalah membuat perjalanan yang dilakukan sebagai perjalanan satu
jalan, para astronot tidak usah kembali lagi ke bumi. Hal ini sangat menyederhanakan masalah,
mengurangi bahan bakar wahana antariksa, dan mengurangi radiasi sinar kosmik yang diterima para
astronot menjadi setengahnya karena manusia tidak perlu kembali ke bumi. Meskipun demikian, di sini
diperlukan manusia yang berjiwa petualang yang sanggup untuk melakukan perjalanan satu kali jalan
ke Mars.
Titik Lagrange
Gagasan lain dalam melakukan penjelajahan ruang angkasa adalah berupaya memanfaatkan titik-titik
Lagrange (ada lima buah titik) yang merupakan titik kesetimbangan gravitasi sistem bumi matahari. Di
titik ini gaya gravitasi dan gaya sentrifugal saling meniadakan sehingga setiap objek yang terdapat di
titik-titik ini berada dalam keadaan yang relatif stabil sehingga akan seperti melayang-layang di ruang
angkasa. Salah satu titik itu sudah dimanfaatkan NASA dan ESA untuk menempatkan wahana tak
berawak seperti SOHO beberapa wahana lain. Selanjutnya, beberapa peneliti seperti Gerard ONeill
dari Princeton University juga mulai mengusulkan untuk membuat semacam koloni ruang angkasa di
titik Lagrange yang paling stabil dari kelima titik ini.
Dibandingkan dengan usia kebudayaan umat manusia yang sudah mencapai ribuan tahun, lima puluh
tahun untuk sebuah upaya penjelajahan adalah waktu yang tidak terlalu panjang. Akan tetapi, dengan
melihat semua capaian manusia sampai sekarang ini maka upaya penjelajahan ruang angkasa
merupakan salah satu bidang pengetahuan manusia yang paling cepat perkembangannya.
Masih banyak masalah yang belum bisa dipecahkan dalam upaya manusia untuk menjelajahi ruang
angkasa, kegiatan ini juga banyak menelan biaya dan jiwa manusia. Akan tetapi, mereka sadar bahwa
itu adalah harga yang harus dibayr untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Seperti kata Presiden John
F. Kennedy, Bulan harus kita capai bukan karena itu mudah, justru karena itu sulit dilakukan. Oleh
sebab itu, kita harus bangga akan perjuangan orang-orang yang berjuang untuk menaklukkan ruang
angkasa tersebut.