Anda di halaman 1dari 10

Soal final kewarganegaraan:

1. Jelaskan 4 konsensus dasar berbangsa dan bernegara,


2. Jelaskan perbedaan ketahanan nasional dan pertahanan nasional!
3. Jelaskan bagaimana peran negara Indonesia dalam PBB dan perdamaian dunia!

Review 10 artikel yang berhubungan dengan penggunaan TIK dalam pembelajaran Ekonomi

Bang dhin, menjelaskan ada 4 konsensus berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila sebagai
Dasar dan Ideologi Negara,
UUD NRI Tahun 1945 Sebagai Konstitusi Negara,
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Bentuk Negara, Semboyan Bhinneka
Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara

Sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 1950, Indonesia memiliki peran
yang penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia. Berikut adalah beberapa
contoh peran negara Indonesia dalam PBB dan upaya menjaga perdamaian dunia:

Penyelesaian Konflik: Indonesia terlibat dalam upaya penyelesaian konflik di berbagai negara
melalui partisipasi dalam misi perdamaian PBB. Contohnya adalah partisipasi dalam misi
perdamaian di Timor Leste, Lebanon, Sudan, dan Kongo. Indonesia juga telah menjadi
mediator dalam beberapa negosiasi perdamaian, seperti negosiasi antara pemerintah
Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada tahun 2005.

Hubungan Antaragama dan Dialog Antarbudaya: Indonesia aktif mempromosikan dialog


antaragama dan toleransi melalui kerjasama dengan PBB. Pada tahun 2005, Indonesia
bersama dengan negara-negara lain mendukung resolusi PBB yang menyatakan tahun 2010
sebagai “Tahun Dialog Antarbudaya”. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman
antaragama dan menghormati keberagaman budaya di seluruh dunia.

Partisipasi dalam Organisasi PBB: Indonesia telah berkontribusi dalam beberapa badan dan
lembaga PBB untuk mempromosikan perdamaian dunia. Sebagai anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB pada tahun 2019-2020, Indonesia aktif berpartisipasi dalam diskusi dan
pengambilan keputusan terkait isu-isu keamanan global. Selain itu, Indonesia juga terlibat
dalam badan-badan PBB seperti Dewan Hak Asasi Manusia dan UNESCO.
Perdamaian Papua Barat: Indonesia telah berperan aktif dalam menangani isu Papua Barat
yang melibatkan konflik dan ketegangan. Melalui dialog dan pembangunan, Indonesia
berupaya mencapai perdamaian dan mempromosikan kesejahteraan bagi penduduk Papua
Barat.

Bantuan Kemanusiaan: Indonesia juga memberikan bantuan kemanusiaan dalam situasi krisis
dan konflik di berbagai negara. Sebagai negara dengan kapasitas yang cukup besar, Indonesia
mengirimkan bantuan logistik, tim medis, dan relawan dalam misi kemanusiaan yang
diinisiasi oleh PBB.

Peran Indonesia dalam PBB dan menjaga perdamaian dunia terus berkembang seiring waktu.
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan demokrasi yang kuat,
Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin dalam upaya mempromosikan
kerjasama internasional, penyelesaian konflik, dan toleransi antaragama.

Bambang Pranowo menjelaskan bahwa ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu
bangsa yang mencakup semua dimensi kehidupan nasional yang dapat berkembang dan
terpadu dalam menghadapi ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan (ATGH). Konsep
ketahanan nasional adalah gambaran pengejawantahan dari Pancasila dan UUD 1945, yang
dalam hal ini, sila ketiga dari Pancasila diterjemahkan dalam UUD 1945 sebagai negara
kesatuan.

Sebagai kondisi, ketahanan nasional diartikan sebagai kondisi kehidupan nasional yang
terpadu dan sinergis dan dibina secara terus menerus dengan mengembangkan kekuatan
nasional guna melaksanakan tujuan dan cita-cita nasional. Sebagai konsepsi, ketahanan
nasional merupakan landasan strategis guna mengatasi permasalahan strategis bangsa

Keamanan atau security berasal dari bahasa latin securus yang memiliki pengertian terbebas
dari bahaya, ketakutan dan ancaman.5 Keamanan sendiri ditilik dengan dua pendekatan
memiliki pengertian keamanan tradisional yang didefinisikan menjadi keamanan suatu negara
yang dapat diintervensi oleh kekuatan militer dari negara lain dan harus dilindungi oleh
negara tersebut dengan kekuatan militernya.

Pengertian keamanan nasional dapat ditinjau dari dua perspektif yang berbeda yaitu pertama,
perspektif domain yang memandang spektrum keamanan. Nasional terdiri dari external
defence, internal security, public order, dan disaster management. Kemudian yang kedua,
perspektif keamanan nasional harus mencakup keamanan negara, keamanan masyarakat,
serta keamanan individu.
Keamanan manusia bertujuan melengkapi keamanan negara dengan empat hal utama yaitu
perhatian pada individu kelompok dari pada negara; ancaman terhadap keamanan masyarakat
mencakup ancaman dan keadaan yang tidak selalu dikategorikan sebagai ancaman terhadap
keamanan negara; berbagai aktor keamanan diperluas di luar negara; dan mencapai keamanan
manusia mencakup tidak hanya melindungi orang tetapi memberdayakan orang untuk dapat
berjuang sendiri.

Pertahanan atau defence dapat dikatakan merupakan instrumen utama untuk menciptakan
sebuah negara untuk keamanan nasional, meskipun istilah keamanan nasional telah
berkembang sejak akhir tahun 1940 yang mempertimbangkan wilayah, kedaulatan serta
individu warga negara. Kewajiban dan kewenangan negara untuk menciptakan keamanan
nasional menjadikan pertahanan sebagai salah satu elemen penting sektor publik. Pendanaan
untuk keamanan nasional memiliki status khusus sebab memberikan prasyarat untuk stabilitas
nasional, kemajuan ekonomi dan sosial, politik, kesehatan, dan sistem demokrasi.

Ketahanan nasional dan pertahanan nasional adalah dua konsep yang berbeda namun saling
terkait dalam konteks keamanan suatu negara. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan
antara ketahanan nasional dan pertahanan nasional:

Ketahanan Nasional: Ketahanan nasional merujuk pada kemampuan suatu negara untuk
bertahan dan melindungi kepentingan nasionalnya dari berbagai ancaman, baik dari dalam
maupun luar negeri. Konsep ketahanan nasional mencakup aspek yang lebih luas daripada
pertahanan nasional. Ini melibatkan pengamanan dan pemenuhan kebutuhan dalam berbagai
sektor seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan lingkungan. Ketahanan
nasional melibatkan upaya untuk membangun dan memperkuat fondasi negara secara
menyeluruh agar dapat menghadapi ancaman dan krisis dengan baik.

Pertahanan Nasional: Pertahanan nasional berfokus pada upaya konkret yang dilakukan oleh
suatu negara untuk melindungi dirinya dari ancaman militer atau serangan yang bersifat fisik.
Pertahanan nasional melibatkan pembentukan kekuatan militer, strategi pertahanan, kebijakan
pertahanan, serta sistem persenjataan dan pertahanan negara. Tujuan utama pertahanan
nasional adalah untuk menjaga integritas teritorial, kedaulatan, dan kepentingan nasional
negara dari ancaman fisik yang mungkin timbul.

Dalam konteks yang lebih luas, ketahanan nasional melibatkan aspek-aspek non-militer
seperti perekonomian yang kuat, stabilitas politik, ketahanan energi, keamanan pangan,
pengelolaan sumber daya alam, perlindungan lingkungan, pengembangan sumber daya
manusia, dan aspek-aspek sosial budaya. Pertahanan nasional, di sisi lain, lebih terfokus pada
upaya melindungi negara dari ancaman militer dan melibatkan kekuatan militer sebagai
komponen utamanya.

Secara singkat, perbedaan antara ketahanan nasional dan pertahanan nasional adalah bahwa
ketahanan nasional melibatkan aspek yang lebih luas dan mencakup segala macam ancaman
terhadap kepentingan nasional, sementara pertahanan nasional berkaitan dengan upaya
khusus dalam melindungi negara dari ancaman militer atau serangan fisik.

Pancasila adalah dasar dan ideologi negara Republik Indonesia. Konsep Pancasila memiliki
arti “lima asas” atau “lima dasar” yang menjadi panduan dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pancasila diakui secara resmi dalam Undang-Undang
Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia.

Pancasila terdiri dari lima asas atau nilai dasar yang saling terkait dan saling melengkapi.
Berikut adalah penjelasan mengenai lima asas Pancasila:

Ketuhanan Yang Maha Esa: Asas ini mengandung pengakuan terhadap adanya Tuhan yang
Maha Esa. Ketuhanan Yang Maha Esa mencerminkan keberagaman agama di Indonesia dan
prinsip kebebasan beragama. Negara Indonesia tidak memihak pada agama tertentu, tetapi
menghargai keberagaman dan menjamin kebebasan beragama bagi setiap warganya.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Asas ini menekankan pentingnya menghormati dan
melindungi hak asasi manusia serta mempromosikan keadilan sosial. Setiap warga negara
memiliki hak yang sama dalam mendapatkan perlindungan, keadilan, dan kesejahteraan
dalam bingkai norma dan etika yang baik.

Persatuan Indonesia: Asas persatuan ini menggarisbawahi pentingnya mempertahankan


kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia, meskipun negara ini terdiri dari beragam suku,
agama, budaya, dan bahasa. Pancasila menekankan pentingnya menghormati dan
memperkuat persatuan nasional dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi
tetap satu).

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:


Asas ini menggarisbawahi pentingnya demokrasi dalam menjalankan pemerintahan negara.
Demokrasi yang terwujud melalui musyawarah dan perwakilan adalah sistem yang diadopsi
dalam pembuatan keputusan yang berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Asas ini menekankan pentingnya
pemerataan, keadilan, dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Negara
memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua warga negara mendapatkan
kesempatan yang sama untuk mencapai kesejahteraan dan memperoleh perlindungan sosial.

Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia mengarahkan berbagai aspek
kehidupan di negara ini, termasuk dalam pembentukan undang-undang, kebijakan publik,
pendidikan nasional, dan nilai-nilai moral yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Pancasila
juga merupakan landasan dalam membangun masyarakat Indonesia yang berkeadilan,
demokratis, berbhineka, dan berkebudayaan.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang umumnya disebut
sebagai UUD 1945, adalah konstitusi negara Indonesia. Konstitusi adalah hukum dasar yang
mengatur struktur pemerintahan, hak-hak warga negara, dan prinsip-prinsip dasar dalam
suatu negara.

Berikut adalah penjelasan mengenai UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara
Indonesia:

Sumber Kedaulatan: UUD 1945 mengakui bahwa kedaulatan berada pada rakyat Indonesia.
Preambule UUD 1945 menyatakan bahwa pemerintahan negara Indonesia berdasarkan atas
demokrasi yang berkedaulatan rakyat. Ini mengimplikasikan bahwa kekuasaan dan
wewenang pemerintahan berasal dari rakyat dan digunakan untuk kepentingan rakyat.

Struktur Pemerintahan: UUD 1945 mengatur struktur pemerintahan Indonesia. Konstitusi ini
menjelaskan tentang pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Presiden
adalah kepala negara dan kepala pemerintahan, sedangkan parlemen, yang terdiri dari Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), memiliki peran dalam
pembuatan undang-undang.

Hak Asasi Manusia: UUD 1945 menjamin hak asasi manusia bagi seluruh warga negara
Indonesia. Ini mencakup hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Beberapa hak
yang dijamin antara lain kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, hak atas pendidikan,
hak atas pekerjaan, dan hak atas pengadilan yang adil.

Amandemen: UUD 1945 juga memberikan mekanisme untuk melakukan perubahan atau
amandemen. Perubahan konstitusi dapat dilakukan melalui proses amandemen yang
melibatkan persetujuan DPR dan persetujuan Pimpinan MPR. Sejak diadopsi, UUD 1945
telah mengalami beberapa amandemen untuk menyesuaikan dengan perkembangan sosial,
politik, dan ekonomi di Indonesia.

Ciri Khas: Salah satu ciri khas UUD 1945 adalah karakteristik fleksibilitasnya. Konstitusi ini
memungkinkan perubahan dan adaptasi yang lebih mudah dibandingkan dengan konstitusi
yang lebih kaku. Oleh karena itu, UUD 1945 telah mengalami perubahan dan penyesuaian
seiring dengan perkembangan negara Indonesia.

UUD 1945 merupakan landasan hukum utama dan konstitusi tertinggi di Indonesia. Sebagai
konstitusi negara, UUD 1945 memberikan kerangka hukum dan prinsip-prinsip dasar yang
mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, serta melindungi hak-hak warga
negara dan mengatur tata cara pemerintahan.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan bentuk negara yang digunakan oleh
Indonesia. NKRI memiliki beberapa karakteristik yang menjelaskan konsepnya sebagai
bentuk negara. Berikut penjelasan mengenai NKRI sebagai bentuk negara:

Kesatuan: NKRI adalah negara yang memiliki kesatuan wilayah yang utuh dan tidak terpisah-
pisah. Wilayah Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang tersebar di seluruh kepulauan
Nusantara. Meskipun memiliki keberagaman geografis, etnis, dan budaya, NKRI menjaga
kesatuan wilayah sebagai ciri khasnya. Pemerintah pusat di Jakarta memiliki wewenang
untuk mengatur dan mengelola seluruh wilayah negara.

Sentralisasi Kekuasaan: Dalam NKRI, kekuasaan pusat memiliki otoritas yang lebih besar
dibandingkan dengan pemerintah daerah. Sistem pemerintahan Indonesia didasarkan pada
prinsip sentralisasi kekuasaan, yang memberikan wewenang yang signifikan kepada
pemerintah pusat untuk mengambil keputusan penting dan mengatur kehidupan negara.

Pembagian Administratif: NKRI dibagi menjadi provinsi-provinsi, kabupaten/kota, dan


desa/kelurahan. Provinsi merupakan tingkatan pemerintahan di bawah pemerintah pusat yang
memiliki otonomi terbatas, sementara kabupaten/kota dan desa/kelurahan merupakan
tingkatan pemerintahan yang lebih lokal dengan otonomi yang lebih besar. Namun,
kekuasaan dan keputusan penting tetap berada di tangan pemerintah pusat.

Monarki Konstitusional: Meskipun bukan bentuk negara monarki, NKRI memiliki ciri khas
dengan adanya monarki konstitusional dalam sistem pemerintahannya. Presiden merupakan
kepala negara dan kepala pemerintahan, sedangkan monarki konstitusional diwakili oleh
Presiden sebagai simbol dan penjaga keutuhan negara.
Identitas Nasional: NKRI sebagai bentuk negara juga mencerminkan identitas nasional
Indonesia. Pancasila sebagai ideologi negara, Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi,
Bendera Merah Putih, dan Lambang Negara Garuda Pancasila menjadi simbol-simbol yang
merepresentasikan identitas nasional dan kesatuan bangsa Indonesia.

Dalam NKRI, pemerintahan, pengambilan keputusan, dan pengaturan kehidupan berbangsa


dan bernegara didasarkan pada prinsip kesatuan wilayah, sentralisasi kekuasaan, dan
pembagian administratif. NKRI menegaskan identitas nasional yang kuat dan menghormati
keberagaman yang ada di Indonesia.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia yang diambil dari
kitab Sutasoma karya Mpu Tantular, seorang pujangga Jawa pada abad ke-14. Bhinneka
Tunggal Ika dalam bahasa Jawa berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” atau dalam Bahasa
Indonesia “Unity in Diversity” yang berarti kesatuan dalam keberagaman.

Semboyan ini memiliki makna yang mendalam dan mencerminkan prinsip dasar negara
Indonesia dalam menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman yang ada. Berikut
penjelasan lebih lanjut mengenai makna dan implikasi Semboyan Bhinneka Tunggal Ika:

Menghormati Keberagaman: Semboyan ini mengajarkan pentingnya menghormati dan


menghargai perbedaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia merupakan
negara yang kaya akan keragaman suku, agama, budaya, bahasa, dan adat istiadat. Bhinneka
Tunggal Ika mengajarkan agar semua elemen masyarakat Indonesia dapat hidup
berdampingan dengan saling menghargai dan menjunjung tinggi perbedaan tersebut.

Persatuan dalam Keanekaragaman: Semboyan ini menekankan pentingnya menjaga persatuan


dan kesatuan di tengah keberagaman tersebut. Meskipun berbeda dalam banyak hal,
masyarakat Indonesia diharapkan dapat bersatu dalam mencapai tujuan bersama, yaitu
kemajuan dan kesejahteraan negara.

Toleransi dan Kerukunan: Semboyan ini mendorong terciptanya sikap toleransi dan
kerukunan antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat. Dalam Bhinneka Tunggal
Ika, perbedaan dianggap sebagai kekayaan yang harus dijaga dan dipelihara, bukan sebagai
sumber konflik. Semboyan ini mengajarkan agar masyarakat dapat hidup berdampingan
dengan saling menghormati, saling membantu, dan saling memahami.
Prinsip Negara Kesatuan: Semboyan ini juga mencerminkan prinsip dasar negara Indonesia,
yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam konteks ini, Bhinneka Tunggal
Ika mengingatkan bahwa meskipun terdapat keberagaman suku, agama, dan budaya,
Indonesia tetap satu negara yang menjunjung tinggi keutuhan wilayah dan kepentingan
nasional.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menjadi pedoman bagi warga negara Indonesia dalam
membangun dan menjaga persatuan, kesatuan, dan kerukunan di tengah keberagaman yang
ada. Semboyan ini mengandung nilai-nilai yang penting dalam memperkuat identitas nasional
dan membangun hubungan yang harmonis antarwarga negara, serta mengajarkan pentingnya
menghargai perbedaan sebagai sumber kekayaan bangsa.

Jelaskan bagaimana peran negara Indonesia dalam PBB

ChatGPT
Negara Indonesia memiliki peran yang penting dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
sebagai organisasi internasional yang bertujuan untuk menjaga perdamaian dan keamanan
dunia, mempromosikan kerja sama internasional, serta mengatasi masalah global. Berikut
adalah beberapa aspek peran Indonesia dalam PBB:

Keanggotaan PBB: Indonesia adalah salah satu anggota pendiri PBB yang telah menjadi
anggota sejak 1950. Sebagai anggota PBB, Indonesia memiliki hak suara dalam sidang
Majelis Umum PBB dan berpartisipasi aktif dalam forum-forum internasional yang diadakan
oleh PBB.

Keamanan dan Perdamaian Dunia: Indonesia berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan
keamanan dunia melalui partisipasinya dalam operasi perdamaian PBB. Sebagai penjaga
perdamaian, Indonesia telah mengerahkan personel dan sumber daya untuk berkontribusi
dalam misi-misi perdamaian di berbagai negara seperti Lebanon, Sudan, dan Kongo.

Kerja Sama Pembangunan: Indonesia terlibat dalam kerja sama pembangunan internasional
yang dipromosikan oleh PBB. Indonesia berpartisipasi dalam program-program
pembangunan PBB seperti Program Pembangunan PBB (UNDP), Dana Anak PBB
(UNICEF), Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), serta Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO). Melalui kerja sama ini, Indonesia berupaya untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan dan mengatasi masalah kemiskinan, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan
hidup.
HAM dan Hukum Internasional: Indonesia juga berperan dalam memajukan dan melindungi
hak asasi manusia (HAM) di tingkat internasional melalui partisipasinya dalam Dewan HAM
PBB dan organisasi terkait lainnya. Indonesia juga berperan dalam mengembangkan dan
menerapkan hukum internasional, termasuk dalam bidang pengungsi, perdagangan
internasional, dan perlindungan lingkungan.

Diplomasi Multilateral: Indonesia menggunakan forum PBB sebagai platform untuk


mengadvokasi kepentingan nasional dan mempromosikan posisi-posisi kebijakan yang
dianggap penting. Dalam sidang-sidang Majelis Umum PBB dan forum-forum terkait,
Indonesia berperan aktif dalam berbagai isu global seperti perdamaian, keamanan, perubahan
iklim, hak asasi manusia, dan pembangunan berkelanjutan.

Melalui partisipasinya dalam PBB, Indonesia berupaya untuk memajukan nilai-nilai damai,
toleransi, keadilan, dan kerjasama internasional. Negara Indonesia juga berperan dalam
mewujudkan tujuan-tujuan PBB yang tercantum dalam Piagam PBB, yaitu mencapai
perdamaian dunia, mengembangkan kerja sama internasional, dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat global.

Salah satu peran Indonesia dalam PBB adalah dapat menjaga perdamaian dunia, memberi
bantuan kemanusiaan di berbagai negara, dan membantu menyelesaikan konflik di berbagai
negara. Peran inilah yang mendorong Indonesia mendapatkan penghargaa dari PBB.

Selain itu, salah satu peran Indonesia dalam PBB adalah menjembatani upaya perdamaian
atau yang kerap disebut dengan bridge builder. Sebagaimana yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 di alinea keempat.

Dukungan tersebut dimulai pada tanggal 8 Juni 2018, yang mana waktu itu Indonesia telah
terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020,
bersama Jerman, Afrika Selatan, Belgia dan Republik Dominika.

Indonesia juga memegang penholdership (tanggung jawab untuk penyusunan dokumen


sidang DK PBB, seperti rancangan resolusi, press statement, dsb) untuk sejumlah isu, yaitu
mengenai Afghanistan dengan Jerman, dan mengenai Palestina dengan AS dan Kuwait.
Lebih lanjut, Indonesia juga akan menjadi Ketua pada sejumlah Badan Subsider atau Komite
di bawah DK PBB, terkait penanggulangan terorisme dan non-proliferasi.

Anda mungkin juga menyukai