Anda di halaman 1dari 2

MENJAGA TIDAK TERJADI PEMBERIAN OBAT

KADALUARSA, PELAKSANAAN FIFO DAN FEFO,


KARTU STOK
No. Dokumen : 180/014.B /II.02.9.SOP/TUBABA/2021
No.Revisi :-
Tanggal Terbit : 4 Januari 2021
SOP Halaman : 1/2

UPTD Puskesmas
Supangat, SKM
Rawat Inap
NIP. 19750314 199502 1002
Mercu Buana
1. Pengertian Menjaga tidak terjadinya obat kadaluarsa, pelaksanaan FIFO dan
FEFO, kartu stok adalah rangkaian proses dalam menyimpan obat
dengan cara mencatat di kartu stok tanggal dan jumlah penerimaan
serta melakukan sistem penyimpanan rolling, dimana obat yang
datang datang terlebih dahulu dan obat yang kadaluarsanya lebih
awal dikeluarlan terlebih dahulu dari pada obat dengan tanggal
kadaluarsa yang lebih lama.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam menjaga tidak
terjadi pemberian obat kadaluarsa.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Mercu
Buana No. 180/003.B /II.02.9/TUBABA/2021 tentang pelaksanaan
kegiatan dan tindakan berdasarkan SOP (Standar Operasional
Prosedur) dan Pedoman.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas
5. Alat dan Bahan 1. Alat tulis
2. Buku
6. Langkah-langkah 1. Petugas menerima obat dari Instalasi Farmasi Kabupaten
(IFK)
2. Petugas melakukan pengecekan terhadap kesesuaian obat
yang diterima dengan DBMO terkait nama obat, bentuk
sediaan, jumlah obat, tanggal kadaluarsa, dan kondisi
fisik obat
3. Petugas menyusun obat secara alfabetis sesuai dengan
bentuk sediaan
4. Petugas mencatat obat yang diterima di kartu stok,
penulisan meliputi sumber anggaran, nomor bacth,
tanggal kadaluarsa dan jumlah obat yang diterima
5. Petugas merotasi obat dengan sistem FEFO dan FIFO
6. Petugas menyimpan obat di rak obat dengan rapi dan
baik
7. Petugas menyimpan obat psikotropika dan narkotika di
lemari khusus dan terkunci
8. Petugas menyimpan obat dengan bentuk sediaan cair
terpisah dari obat dengan bentuk sediaan padat
9. Petugas menyimpan serum, vaksin, dan suppositoria

1/2
dalam lemari pendingin
10. Petugas menyimpan cairan yang mudah terbakar seperti
alkohol secara tersendiri dan diberi label peringatan
“MUDAH MENYALA”
11. Petugas mengeluarkan obat yang memiliki waktu
kadaluwarsa paling cepat terlebih dahulu (FEFO)
12. Untuk mempermudah pengawasan, setiap obat yang
masih tersimpan dalam karton ditulis tanggal
kadaluwarsa menggunakan spidol
13. Petugas mengeluarkan obat yang datang pertama kali dari
obat yang datang kemudian, jika obat tersebut memiliki
tanggal kadaluarsa yang sama (FIFO)
14. Semua pengeluaran obat dari Gudang Farmasi Puskesmas
dicatat di kartu stok dan buku pengeluaran harian obat
Gudang Farmasi.
7. Hal-hal yang 1. Setiap penerimaan obat harus selalu ditulis dalam kartu stok dan
perlu buku penerimaan obat
diperhatikan 2. DBMO harus disimpan dalam box file DBMO yang sudah
tersedia
3. Setiap pencatatan harus dilakukan dengan teliti
4. Penyimpanan harus sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu
FIFO dan FEFO
8. Unit terkait Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK)
9. Dokumen terkait 1. DBMO
2. Kartu stok
3. Buku Penerimaan Obat
4. LPLPO
10. Rekaman historis Tanggal mulai
No Yang dirubah Isi perubahan
perubahan diberlakukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai