Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TUGAS AKHIR

( TL – 40Z0 )
PERENCANAAN

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA


DAERAH ALIRAN SUNGAI CIMAHI
DI KOTA CIMAHI

Oleh:
NIKE MELINDA
NIM : 15303037

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2007
ABSTRAK

Dalam rencana pengembangan Wilayah Metrolopitan Bandung, Kota Cimahi


memiliki fungsi sebagai daerah pemukiman dan industri, yang sekaligus
diidentifikasikan sebagai kawasan yang tumbuh pesat. Perkembangan Kota
Cimahi yang pesat telah meningkatkan penggunaan lahan dan mengurangi
daerah resapan. Total areanya yang belum terbangun sebesar 38,46%. Curah
hujan rata-rata di Kota Cimahi mencapai 2000 mm/tahun dan hasil perhitungan
debit limpasan air hujan dengan Metode Modifikasi Rasional menunjukkan angka
yang tinggi, yaitu 1824357600 m3/tahun. Sistem drainase eksisting tidak lagi
mampu menampung debit limpasan yang besar sehingga setiap tahun Kota
Cimahi mengalami banjir. Langkah yang dapat diambil untuk mengatasi banjir di
Kota Cimahi adalah penerapan sistem drainase berwawasan lingkungan. Daerah
Aliran Sungai Cimahi di Kota Cimahi dipilih sebagai wilayah perencanaan
drainase berwawasan lingkungan ini. Prioritas utama kegiatan adalah
pengelolaan limpasan permukaan dengan cara mengembangkan fasilitas
penampungan air hujan, yaitu sumur resapan dan kolam detensi. Nilai koefisien
permeabilitas tanah di Kota Cimahi yang cukup besar (1,67 x 10-3 cm/s) menjadi
faktor pendukung penerapan sumur resapan. Potensi sumur resapan yang dapat
dibangun sebanyak 37180 buah. Sumur resapan akan diterapkan hampir di
seluruh wilayah perencanaan kecuali Kelurahan Cibeber dan Kelurahan
Leuwigajah yang tidak memenuhi persyaratan kemiringan lereng. Kolam detensi
yang direncanakan berjumlah empat buah dengan kapasitas debit total sebesar
10,34 m3/s. Penerapan sumur resapan dan kolam detensi ini mampu meresapkan
air sebesar 878237459,40 m3/tahun.

Kata kunci: Daerah Aliran Sungai Cimahi, limpasan air hujan, drainase
berwawasan lingkungan, fasilitas penampungan air hujan.
ABSTRACT

In Development Planning of Bandung Metropoitan Area, Cimahi City has


function as residence and industrial area, also identified as a rapid growth city.
Rapid growth of Cimahi City increase land use and reduce infiltration area. Only
38.46% of its area has been developed. Average rainfall in Cimahi City is 2000
mm/year and its runoff discharge is 1824357600 m3/year from calculation by
modification rational method. The existing drainage system can not hold runoff in
great quantities anymore. Consequently, flood happen in Cimahi City when rainy
season. The solution of flood problem in Cimahi City is environmental drainage
system application. Cimahi watershed has been chosen as a study area for this
environmental drainage system application. The main priority is runoff
management by developing rainfall retention facilities, specifically shallow
infiltration well and detention basin. The great permeability of Cimahi City soil
(1.67 x 10-3 cm/s) becomes support factor to build shallow infiltration well.
Shallow infiltration well potential which can be built is 37180. Shallow
infiltration well will be applied in almost every part of study area, except
Kelurahan Cibeber and Kelurahan Leuwigajah where not fulfill slope criteria.
Four detention basins have been planned in Cimahi watershed with total
discharge capacity 10.34m3/s. Shallow infiltration well and detention basin can
infiltrate 878237459.40 m3/year of water.

Key words: Cimahi watershed, runoff, environmental drainage system, rainfall


retention facilities
DAFTAR ISI

Daftar Isi i
Daftar Tabel iv
Daftar Gambar vii
Daftar Lampiran viii
BAB I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang I-1
I.2 Maksud dan Tujuan I-2
I.3 Lokasi Perencanaan I-2
I.4 Ruang Lingkup I-2
I.5 Metodologi I-3
I.6 Sistematika Penyusunan Laporan I-3
BAB II Gambaran Umum Wilayah Perencanaan
II.1 Karakteristik Lingkungan Fisik II-1
II.1.1 Kondisi Geografis dan Administratif II-1
II.1.2 Kondisi Topografi II-2
II.1.3 Formasi Geologi II-3
II.1.4 Litologi II-4
II.1.5 Air Tanah II-5
II.1.6 Hidrologi II-5
II.1.7 Cuaca dan Iklim II-6
II.2 Kependudukan II-7
II.3 Struktur Pemanfaatan Ruang Kota II-7
II.4 Prasarana Kota II-9
II.4.1 Penyediaan Air Bersih II-9
II.4.2 Pengelolaan Air Limbah II-10
II.4.3 Sistem Drainase II-11
II.5 Masalah Lingkungan II-13
BAB III Metodologi Perencanaan
III.1 Metode Perencanaan Sistem Drainase III-1
III.2 Penjelasan Metodologi Perencanaan Sistem Drainase III-1
III.2.1 Tahap Pengumpulan Data III-1
III.3.2 Tahap Analisis Hidrologi III-2
III.3.3 Tahap Perencanaan Sistem Drainase III-3
BAB IV Teori Dasar
IV.1 Umum IV-1
IV.2 Drainase IV-1
IV.2.1 Pengertian Drainase IV-1
IV.2.2 Fungsi dan Kiat Sistem Drainase IV-2
IV.2.3 Pembagian Saluran Drainase IV-3

i
IV.3 Kriteria Hidrologis IV-4
IV.3.1 Periode Ulang Hujan (PUH) IV-4
IV.3.2 Perhitungan Debit Banjir IV-5
IV.3.3 Waktu Konsentrasi IV-6
IV.3.4 Perubahan PUH IV-13
IV.3.5 Tinggi Hujan Rencana IV-14
IV.3.6 Koefisien Limpasan IV-14
IV.3.7 Koefisien Storasi IV-17
IV.3.8 Intensitas Hujan IV-18
IV.3.9 Luas Daerah Pengaliran IV-18
IV.3.10 Pengaruh DPS Parsial IV-18
IV.4 Kriteria Hidrolis IV-19
IV.4.1 Kapasitas Saluran IV-19
IV.4.2 Kecepatan Aliran IV-20
IV.4.3 Kemiringan Saluran dan Talud Saluran IV-26
IV.4.4 Penampang Saluran IV-27
IV.4.5 Ambang Bebas IV-30
IV.4.6 Perlengkapan Saluran IV-30
IV.5 Profil Aliran IV-41
IV.5.1 Profil Aliran Akibat Pengaruh Debit Limpasan IV-41
IV.5.2 Profil Aliran Akibat Pengaruh Penampang Saluran IV-42
IV.6 Usaha Konservasi Sumber Daya Air IV-45
IV.6.1 Sumur Resapan IV-47
IV.6.2 Kolam Detensi IV-55
BAB V Analisis Hidrologi
V.1 Umum V-1
V.2 Analisis Data Curah Hujan V-1
V.2.1 Penentuan Stasiun Utama V-1
V.2.2 Pelengkapan Data Curah Hujan V-3
V.2.3 Tes Konsistensi V-6
V.2.4 Tes Homogenitas V-8
V.3 Analisis Curah Hujan Harian Maksimum V-11
V.3.1 Metode Gumbel V-11
V.3.2 Metode Log Pearson Tipe III] V-13
V.3.3 Metode Distribusi Normal V-15
V.3.4 Uji Kecocokan V-17
V.4 Analisis Intensitas Hujan V-21
V.4.1 Metode Van Breen V-21
V.4.2 Metode Bell Tanimoto V-22
V.4.3 Metode Hasper dan Der Weduwen V-24
V.4.4 Penentuan Metode Perhitungan Intensitas Hujan V-25
V.4.5 Penggambaran Kurva IDF V-28

ii
BAB VI Dasar Perencanaan Sistem Drainase
VI.1 Umum VI-1
VI.2 Dasar Perencanaan Saluran Drainase VI-1
VI.2.1 Sistem Penyaluran VI-1
VI.2.2 Prinsip Pengaliran VI-2
VI.2.3 Jalur Saluran VI-3
VI.2.4 Bentuk dan Keadaan Saluran VI-3
VI.2.5 Bangunan Pelengkap yang Digunakan VI-4
VI.2.6 Debit Banjir VI-4
VI.3 Dasar Perencanaan Sumur Resapan dan Kolam Detensi VI-5
VI.3.1 Identifikasi Kelayakan Sumur Resapan VI-5
VI.3.2 Penentuan Lokasi Sumur Resapan VI-6
VI.3.3 Penentuan Dimensi Sumur Resapan VI-7
VI.3.4 Identifikasi Kebutuhan Kolam Detensi VI-10
VI.3.5 Penentuan Dimensi Kolam Detensi VI-11
VI.3.6 Jumlah Air Teresapkan VI-16
BAB VII Usulan Perencanaan Sistem Drainase VII-1
VII.1 Konsep Umum VII-1
VII.2 Usulan Perencanaan Sistem Drainase VII-1
VII.2.1 Perencanaan Saluran Drainase VII-1
VII.2.2 Sumur Resapan VII-2
VII.2.3 Kolam Detensi VII-3
BAB VIII Spesifikasi Teknis dan Rencana Anggaran Biaya VIII-1
VIII.1 Lingkup Pekerjaan VIII-1
VIII.2 Pekerjaan Saluran Drainase dan Bangunan Pelengkap VIII-1
VIII.3 Pekerjaan Sumur Resapan VIII-5
VIII.4 Pekerjaan Kolam Detensi VIII-7
VIII.5 Operasi dan Pemeliharaan VIII-7
VIII.5.1 Kegiatan Pengamanan dan Pencegahan VIII-7
VIII.5.2 Kegiatan Perawatan VIII-7
VIII.5.3 Kegiatan Perbaikan dan Penggantian VIII-9
VIII.7 Rencana Anggaran Biaya VIII-9
Daftar Pustaka

iii

Anda mungkin juga menyukai