i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel v
Daftar Gambar viii
ii
2.7.5 Pariwisata II-30
2.8 Keuangan dan Perekonomian Daerah II-33
2.8.1 Keuangan Daerah II-33
2.8.2 Perekonomian Daerah II-34
iii
5.1.2 Metode Haspers V-5
5.1.3 Rekapitulasi Curah Hujan Rencana V-7
5.1.4 Pemilihan Curah Hujan Rencana V-7
5.2 Intensitas Curah Hujan V-8
5.2.1 Perhitungan Intensitas Curah Hujan V-8
5.2.2 Pemilihan Metode Intensitas V-15
5.3 Debit Banjir Rencana V-22
5.3.1 Analisis Debit (Debit Banjir Rancangan) V-22
5.3.2 Pemilihan Debit Banjir Rencana V-41
iv
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Kecamtaan dan Jumlah Nagari serta Jumlah II-4
Korong
Tabel 2.2 Nama Sungai, Daerah Yang Dilalui Dan Panjangnya II-9
Tabel 2.3 Suhu, Kelembaban Relatif, Kecepatan Angin dan II-10
Tekanan Udara di Kabupaten Padang Pariaman
Tabel 2.4 Penggunaan Lahan di Kabupaten Padang Pariaman II-11
Tahun 2009
Tabel 2.5 Tingkat Kesejahteraan Keluarga II-13
Tabel 2.6 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Padang II-13
Pariaman
Tabel 2.7 Jumlah Kepadatan Penduduk Saat Ini dan Proyeksi un- II-14
tuk 5 Tahun
Tabel 2.8 Kejadian Bencana di Kabupaten Padang Pariaman dari II-15
Tahun 1914 – 2009
Tabel 2.9 Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Padang Pariaman II-20
Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Miskin/RTM per Kecamatan II-21
Tabel 2.11 Jumlah Rumah Per Kecamatan II-22
Tabel 2.12 Luas Tanam, Produksi Kelapa, Kakoa dan Karet (2003- II-22
2008)
Tabel 2.13 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Pro- II-23
duksi Padi Sawah (2005-2009)
Tabel 2.14 Unit Usaha Industri Kecil di Kabupaten Padang Paria- II-24
man Tahun 2003-2007
Tabel 2.15 Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil di Kabupaten Pa- II-24
dang Pariaman Tahun 2003-2007
Tabel 2.16 Jumlah Usaha Pedagang dan Siup Yang Diterbitkan II-25
Dinas Koperindag Kabupaten Padang Pariaman Tahun
2003-2007
Tabel 2.17 Luas dan Produksi Perairan Umum di Kabupaten Pa- II-27
dang Pariaman Tahun 2001-2009
Tabel 2.18 Produksi Komoditi Perikanan Darat (ton) di Kabupaten II-28
Padang Pariaman
Tabel 2.19 Luas dan Produksi Kolam Rakyat di Kabupaten Padang II-28
Pariaman Tahuun 2001-2006
Tabel 2.20 Jumlah Petani Ikan dan Penangkapan Ikan Darat (Ton) II-28
di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2004-2009
Tabel 2.21 Data Produksi Daging Sapi & Kulit, Daging Kerbau & II-29
Kulit dan Telur Ayam Buras di Kabupaten Padang Pa-
riaman Tahun 2005-2009
Tabel 2.22 Data Populasi Sapi Kerbau dan Ayam Buras di Kabu- II-29
paten Padang Pariaman Tahun 2005-2009
Tabel 2.23 Ringkasan Realisasi APBD Kabupaten Padang Paria- II-34
man 5 Tahun Terakhir
Tabel 2.24 Data Perekonomian Umum Daerah 5 Tahun Terakhir II-34
vi
Tabel 3.1 Data Drainase Eksisting Kabupaten Padang Pariaman III-8
Tabel 3.2 Identifikasi Daerah Genangan di Kecamatan Batang III-11
Anai Kabupaten Padang Pariaman
Tabel 3.3 Identifikasi Daerah Genangan di Kecamatan Ulakan III-12
Tapakis Kabupaten Padang Pariaman
Tabel 3.4 Identifikasi Daerah Genangan di Kecamatan Sintuk To- III-13
boh Gadang Kabupaten Padang Pariaman
Tabel 3.5 Identifikasi Daerah Genangan di Kecamatan Lubuk III-14
Alung Kabupaten Padang Pariaman
Tabel 3.6 Identifikasi Daerah Genangan di Kecamatan Nan III-15
Sabaris Kabupaten Padang Pariaman
Tabel 3.7 Identifikasi Daerah Genangan di Kecamatan V Koto III-16
Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman
Tabel 3.8 Identifikasi Daerah Genangan di Kecamatan Sungai III-17
Limau Kabupaten Padang Pariaman
Tabel 3.9 Identifikasi Daerah Genangan di Kecamatan 2 x 11 III-18
Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman
Tabel 3.10 Identifikasi Daerah Genangan di Kecamatan Enam III-19
Lingkung Kabupaten Padang Pariaman
Tabel 3.11 Identifikasi Daerah Genangan di Kecamatan Batang III-20
Gasan Kabupaten Padang Pariaman
Tabel 5.1 Perataan Curah Hujan Harian Maksimum Dengan V-2
Metode Rata-Rata Aritmatik
Tabel 5.2 Perataan Curah Hujan Harian Maksimum Dengan V-2
Metode Rata-Rata Thyessen
Tabel 5.3 Perhitungan Curah Hujan Metode Gumbel, Curah V-4
Hujan Harian Max Rata-Rata Dan Standar Deviasi
Tabel 5.4 Hubungan Reduksi Varian Rata-Rata Dengan Data V-4
(Yn) Dan Deviasi Standar Dengan Data
Tabel 5.5 Curah Hujan Metode Gumbel V-5
Tabel 5.6 Standar Variabel (Ut) V-6
Tabel 5.7 Rangking Curah Hujan Harian Maksimum Metode V-6
Harpers
Tabel 5.8 Hujan Absolut Maksimum Ke 1 Dan Ke 2, Standar V-7
Deviasi Haspers
Tabel 5.9 Curah Hujan Rancangan Metode Haspers V-7
Tabel 5.10 Rekapitulasi Curah Hujan Rencana V-7
Tabel 5.11 Uji Smirnov – Kolmogorov Distribusi Gumbel V-8
Tabel 5.12 Uji Smirnov – Kolmogorov Distribusi Hasper V-9
Tabel 5.13 Tabel z untuk nilai z berdasarkan z-score V-9
Tabel 5.14 Tabel D untuk menentukan Uji Statistik V-10
Tabel 5.15 Curah Hujan Rencana Terpilih V-10
Tabel 5.16 Perhitungan Intensitas Hujan Metode Talbot V-11
Tabel 5.17 Perhitungan Intensitas Hujan Metode Sherman V-14
Tabel 5.18 Perhitungan Intensitas Hujan Metode Ishiguro V-16
Tabel 5.19 Pemilihan Metode Intensitas Hujan V-19
Tabel 5.20 Intensitas Curah Hujan Terpilih V-21
Tabel 5.21 Data Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Padang V-27
Pariaman
Tabel 5.22 Debit Banjir Rancangan Metode Rasional Mononobe V-29
Tabel 5.23 Debit Banjir Rancangan Metode Weduwen V-36
Tabel 5.24 Debit Banjir Rancangan Metode Haspers V-41
Tabel 5.25 Rekapitulasi Debit Banjir Rencana Terpilih V-46
vii
Tabel 6.1 Data Drainase Eksisitng Kabupaten Padang Pariaman VI-4
Tabel 6.2 Sungai-sungai di Wilayah Kabupaten Padang Pariaman VI-14
Tabel 6.3 Nama Baru Drainase Eksisting Kabupaten Padang VI-16
Pariaman
Tabel 6.4 Rencana Nama Saluran Drainase Baru Kabupaten VI-18
Padang Pariaman
Tabel 7.1 Debit Banjir Rencana Kawasan (Areal Rainfall) Hasil VII-1
Analisis Hidrologi
Tabel 7.2 Perhitungan Dimensi Rencana Drainase Induk VII-2
Kabupaten Padang Pariaman
Tabel 7.3 Persamaan Intensitas Hujan per Periode VII-4
Tabel 7.4 Hitungan Debit Drainase Eksisting Kabupaten Padang VII-7
Pariaman
Tabel 7.5 Analisa Dimensi Saluran Eksisting Drainase Kabupaten VII-9
Padang Pariaman
Tabel 7.6 Hitungan Debit Saluran Drainase Rencana/Baru VII-11
Kabupaten Padang Pariaman
Tabel 7.7 Analisa Dimensi Saluran Drainase Rencana/Baru VII-15
Kabupaten Padang Pariaman
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Drainase
Gambar 7.4 Tipikal Saluran Drainase Trapesium, Segi Empat dan VII-18
Konstruksi Beton
Gambar 10.1 Contoh Organisasi Pengelolaan Drainase X-4
x
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Padang Pariaman adalah Kabupaten yang memiliki banyak potensi sumber
Air dan dengan kondisi daerah yang bervariasi dari daerah dataran sampai
perbukitan. Dari keadaan tersebut dibutuhkan jaringan pembuangan air yang
berasal dari beragam sumber, baik air limbah rumah tangga, air limbah pabrik,
air limbah rumah sakit dan genangan. Sesuai dengan fungsinya, drainase
merupakan jaringan pembuangan yang digunakan untuk mengeringkan bagian-
bagian wilayah administrasi kota dan daerah urban dari genangan air, baik dari
hujan lokal maupun sungai yang melintas di daerah. Lebih jauh lagi sungai yang
tidak diperlakukan sesuai dengan peruntukannya dapat mengakibatkan
terjadinya luapan air pada musim hujan dan akhirnya akan menyebabkan
terjadinya banjir. Permasalahan banjir dan genangan air dikawasan pemukiman
di Indonesia tidak terlepas dari permasalahan buruknya sistem jaringan drainase.
Namun meningkatnya permasalahan banjir, genangan air, dan
pencemaran air di kawasan pemukiman serta sedimentasi sampai saat ini belum
dapat diatasi dan terus meningkat seiring dengan perkembangan kabupaten.
Pengendalian permasalahan diatas belum dapat diatasi meskipun telah
dilaksanakan berbagai upaya pembangunan infrastruktur drainase. Pemulihan
kualitas aliran saluran drainase dapat dilakukan jika masyarakat dilibatkan
didalam pengelolaan saluran drainase. Sesuai dengan sasaran pembangunan
nasional bidang drainase, yaitu terbebasnya saluran-saluran drainase dari
sampah sehingga mampu meningkatkan fungsi saluran drainase sebagai tempat
penyaluran aliran genangan air hujan dan berkurangnya wilayah genangan
permanen dan temporer hingga 75 % dari kondisi saat ini, maka dibutuhkan
kerjasama dari berbagai pihak agar sasaran pembangunan nasional tersebut
dapat terwujud.
Untuk itu pada tahun 2013 ini Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
menyusun Master Plan Drainase Kawasan Pemukiman yang rawan genangan
I-1
sebagai panduan pembangunan Sistem Drainase di Kabupaten Padang
Pariaman berkelanjutan. Hal ini berguna untuk menunjang pembangunan yang
berkelanjutan di Kabupaten Padang Pariaman sebagai kabupaten yang
berbatasan langsung dengan Ibukota Provinsi Sumatera Barat, maka Kabupaten
Padang Pariaman berperan sebagai penunjang kelangsungan pergerakan
perekonomian di Ibukota provinsi tersebut. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
Fasilitas Umum yang dibangun di wilayah Kabupaten Padang Pariaman.
Diantaranya adalah Bandara Internasional Minangkabau yang merupakan pintu
gerbang utama bagi Provinsi Sumatera Barat. Kemudian juga di Kabupaten ini
juga berdiri beberapa Industri Manufaktur di Kawasan Industri Padang Industrial
Park (PIP)yang berlokasi di Nagari Kasang Kabupaten Padang Pariaman, selain
itu juga ada rencana untuk pembangunan Embarkasi Haji di Kec.Batang Anai
yang mana ini adalah suatu peluang besar yang dapat dimanfaatkan oleh
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.
Pada saat ini Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah membangun
drainase yang tersebar di Seluruh daerah Kabupaten Padang Pariaman. Hampir
setiap tahun Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melakukan penambahan
drainase baru dan merehabilitasi dranase lama. Untuk melakukan pengelolaan
yang baik terhadap sistem drainase tersebut maka dibutuhkan suatu kajian ulang
yang meliputi tentang inventarisasi asset yang telah dibangun dan drainase yang
baru untuk pengolahan air limbah yang siap untuk dikelola. Untuk mencapai itu
semua Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman berencana untuk menyusun
Master Plan Drainase Kawasan Pemukiman yang rawan genangan guna
memperoleh gambaran terkini mengenai asset dan potensi pengelolan air limbah
yang dimiliki Kabupaten Padang Pariaman.
Dengan disusunnya Master Plan Drainase Kawasan Pemukiman yang
rawan genangan ini diharapkan yang terlibat dalam pembangunan Drainase
khususnya dan pembangunan Kabupaten Padang Pariaman pada umumnya
dapat mempercepat pembangunan yang sedang dilakukan di Kabupaten Padang
pariaman
I-2
daerah-daerah yang sering rawan banjir dan juga genangan, serta daerah yang
terkena limpahan pasang surut, serta menyelamatkan air dengan mengunakan
sumur resapan atau kolam retensi.
Adapun tujuan dari Pekerjaan Master Plan Drainase Kabupaten Padang
Pariaman ini adalah :
1. Tersedianya data kondisi sistem Drainase eksisting antara lain meliputi
kondisi drainase, panjang drainase, lama genangan, luas genangan dan
tinggi genagan.
2. Tersedianya data deskriptif mengenai potensi dan permasalahan sistem
drainase di wilayah Kabupaten Padang Pariaman
3. Tersedianya rencana peningkatan kinerja sistem drainase eksisting kawasan
pemukiman yang rawan genangan di Kabupaten Padang Pariaman dalam
penanggulangan permasalahan genangan secara tuntas dan menyeluruh
1.3 Sasaran
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :
Tersedianya sistem drainase di wilayah kawasan permukiman yang rawan
genangan di Kabupaten Padang Pariaman.
Tersedianya harga satuan pelaksanaan dalam penyusunan Program
Pengembangan drainase.
Tersedianya suatu konsep kelembagaan untuk pengelolaan saluran
drainase secara terpadu yang berwawasan lingkungan pada kawasan
pemukiman
I-3
Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota
Kepmen PU 239 tahun 1987 tentang Pedoman umum mengenai Pembagian
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Pengaturan, Pembinaan dan
pengembangan Drainase Kota.
I-4
- Data dan informasi lainnya yang dianggap perlu.
e. Survei Lapangan, secara garis besar meliputi :
- Sistem drainase maupun badan air penerima.
- Identifikasi penyebab genangan banjir dan sebagainya.
f. Mengevaluasi menganalisa dan menyajikan (dilengkapi dengan gambar)
permasalahan drainase dan sumber penyebabnya secara lengkap dan rinci.
g. Melakukan analisis peta dasar, survei dan investigasi kondisi lapangan,
penyebab, kondisi sungai dan anak sungai, kondisi bantaran sungai dan
anak sungai dan banjir/genangan air hujan yang berhubungan dengan
drainase.
h. Mengembangkan satu set kriteria hidrologis dan hidrolis yang sesuai,
termasuk dampak dari keadaan air pasang, untuk drainase Kabupaten
Padang Pariaman dalam periode pengulangan yang bervariasi dan jangka
waktu yang didasarkan pada analisis curah hujan dari data yang tersedia
termasuk kurva intensitas-durasi-frekuensi, hidrograf curah hujan dan
limpasan serta saluran hidrolis. Mengembangkan metode dan model
matematis (hidrologis dan hidrolis) dengan menggunakan perangkat lunak
yang ada, sampai sedapat mungkin untuk menghitung limpasan dan
jalur banjir.
i. Merencanakan dan melanjutkan sistem drainase (sarana dan prasarana)
yang dibutuhkan, yang dapat mengamankan daerah kerja terhadap bahaya
genangan atau banjir untuk periode ulang tertentu (sesuai dengan tipology
dan sistem drainasenya).
j. Menyusun rencana pembangunan sarana dan prasarana drainase prioritas
penanganan, urutan pelaksanaan dan pentahapan, dalam bentuk jadwal
pelaksanaan dengan masa 5 (lima) tahun.
k. Menyusun organisasi dan personil pengelola drainase dan anggaran
tahunan yang disediakan pemda untuk pembangunan, operasi dan
pemeliharaan sistem drainase.
l. Menyusun rencana anggaran biaya dari program yang diusulkan.
m. Menyusun biaya operasi dan pemeliharaan tahunan untuk program yang
diusulkan.
I-5
terdiri dari :
BAB 1 PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, maksud, tujuan, sasaran kegiatan, lingkup
kegitan/pekerjaan yang meliputi lingkup materi dan wilayah, dan
sistematika penulisan.
BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
Berisikan tentang gambaran umum kawasan studi.
BAB 3 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN LOKASI
Berisikan identifikasi permasalahan genangan banjir di Kabupaten
Padang Pariaman serta data-data genangan banjir
BAB 4 KONSEP PENYUSUNAN MASTERPLAN DRAINASE
Berisikan tentang konsepkonsep penyusunan masterplan drainase
Kabupaten Padang Pariaman
BAB 5 ANALISA HIDROLOGI
Berisikan analisa hidrologi, curah hujan Kabupaten Padang Pariaman,
pemilihan curah hujan rencana dan intensitas hujan untuk Kabupaten
Padang Pariaman
BAB 6 RENCANA INDUK SISTIM DRAINASE
Berisikan tentang rencana induks sistim drainase, data-data drainase
eksisiting dan data genangan dan arah aliran, serta pembagian drainase
berdasarkan kecamatan
BAB 7 ANALISA HIDRAULIKA
Berisikan analisa hidraulika dari masing-masing drainase eksisting serta
perhitungan debit dan dimensi drainase eksisitng dan drainase
rencana/baru
BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA
Berisikan perhitungan rencana anggaran biaya drainase
I-6
Berisikan kesimpulan dalam perencanaan drainase dan saran-saran
dalam pelaksanaan serta pengelolaan saluran drainase di Kabupaten
Padang Pariaman
I-7
BAB
RENCANA
8 ANGGARAN BIAYA
VIII - 1
Perhitungan volume pekerjaan ruas-ruas saluran drainase per meter panjang
saluran dapat dilihat pada Tabel 8.1 berikut ini.
Tabel 8.1
Perhitungan Volume Pekerjaan untuk Tipikal Saluran Drainase Beton per
Meter Panjang Saluran
VIII - 2
Perkiraan harga satuan dihitung berdasarkan harga satuan pekerjaan
pembangunan di Kabupaten Padang Pariaman. Harga satuan bahan dan upah
berdasarkan hasil survey pasar di lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Metode analisa harga satuan pekerjaan menggunakan metode koefisien/faktor
analisa BOW.
VIII - 3
Sumber : Analisa Harga Satuan Dinas PU Kab. Padang Pariaman 2013
VIII - 4
VIII - 5
VIII - 6
VIII - 7
VIII - 8
VIII - 9
VIII - 10
Sumber : Analisa Harga Satuan Dinas PU Kab. Padang Pariaman 2013
VIII - 11
Tabel 8.5 Rekapitulasi Analisa Satuan Harga Pekerjaan
VIII - 12
Tabel 8.6 Daftar Satuan Harga Pekerjaan per Meter
VIII - 13
Rencana Anggaran Biaya pekerjaan saluran drainase eksisiting dan
saluran drainase baru ditampilkan pada tabel 8.7 dan tabel 8.8
VIII - 14
VIII - 15
VIII - 16
VIII - 17
VIII - 18
VIII - 19
VIII - 20
Tabel 8.7 Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Saluran Eksisiting
Dimensi (m) Harga Satuan Total Harga
No Lokasi Nama Saluran
Panjang Lebar Tinggi (Rp. /m) (Rp. / m)
1 Perumahan bumi Kasai Permai SKBA-1-Eks 1000 1,50 2,50 7.855.071,20 7.855.071.200,00
2 Salisikan SKBA-2-Eks 4000 2,50 2,50 8.995.575,20 35.982.300.800,0
3 Kampung Baru SKBA-3-Eks 700 1,00 1,50 4.745.815,20 3.322.070.640,0
4 Jambak Ketaping SKBA-4-Eks 25 1,00 1,50 4.745.815,20 118.645.380,0
5 Kasang (dalam) SKBA-5-Eks 500 0,50 1,00 2.963.706,20 1.481.853.100,0
6 Bandara Ketaping SKBA-6-Eks 1500 2,00 2,25 7.771.357,20 11.657.035.800,0
7 Jl. Merpati Putih SKBA-7-Eks 2000 6,00 3,00 14.448.991,20 28.897.982.400,0
8 Jl. Sudirman SKLA-1-Eks 800 0,80 1,50 4.533.086,40 3.626.469.120,0
9 Jl. Aia Tajun SKLA-2-Eks 900 1,00 1,00 3.476.313,20 3.128.681.880,0
10 Surantiah SKLA-3-Eks 1500 1,00 1,50 4.745.815,20 7.118.722.800,0
11 Ps. Pauh Kamba SKNS-1-Eks 100 1,50 1,70 5.793.124,00 579.312.400,0
12 Ps. Pauh Kamba SKNS-2-Eks 200 0,50 0,50 1.713.419,20 342.683.840,0
13 Ps. Pauh Kamba SKNS-3-Eks 50 0,50 0,60 1.963.476,60 98.173.830,0
14 Bayur Lama SKNS-4-Eks 600 1,00 1,20 3.984.114,00 2.390.468.400,0
15 Kabun Mudiak SKNS-5-Eks 900 0,80 1,50 4.533.086,40 4.079.777.760,0
16 Kabun Mudiak SKNS-6-Eks 200 0,50 1,50 4.213.993,20 842.798.640,0
17 Gantiang Subarang SKNS-7-Eks 950 1,00 0,90 3.222.412,80 3.061.292.160,0
18 Kp. Dalam SKNS-8-Eks 200 0,50 0,60 1.963.476,60 392.695.320,0
19 Jl. Tingkalak 2 SKNS-9-Eks 120 0,50 0,50 1.713.419,20 205.610.304,0
20 Kp. Aur-Simp. Marapalam SKNS-10-Eks 200 1,00 1,00 3.476.313,20 695.262.640,0
21 Jl. Kp. Aur SKNS-11-Eks 200 0,50 0,60 1.963.476,60 392.695.320,0
22 Kp. Aur SKNS-12-Eks 400 0,50 0,90 2.713.648,80 1.085.459.520,0
23 Simp. Marapalam SKNS-13-Eks 650 0,80 1,10 3.523.633,60 2.290.361.840,0
24 Jl. Kp. Jambak SKNS-14-Eks 150 0,80 0,50 2.009.454,40 301.418.160,0
25 Jl. Ps. baru-Padang Kalam SKNS-15-Eks 150 0,80 0,50 2.009.454,40 301.418.160,0
26 Padang Kalam SKNS-16-Eks 200 0,80 0,50 2.009.454,40 401.890.880,0
27 Tingkalak SKNS-17-Eks 100 0,80 0,50 2.009.454,40 200.945.440,0
28 Jl. Olo-Kp. Palak Ubi SKNS-18-Eks 200 0,50 0,60 1.963.476,60 392.695.320,0
29 Jl. Olo SKNS-19-Eks 100 1,00 1,00 3.476.313,20 347.631.320,0
30 Jl. Olo 3 SKNS-20-Eks 200 0,50 0,60 1.963.476,60 392.695.320,0
31 Sintuk-Pakandangan SKSTG-1-Eks 550 0,80 0,55 2.135.636,00 1.174.599.800,0
32 Simp. 3 Sintuk SKSTG-2-Eks 400 1,00 1,00 3.476.313,20 1.390.525.280,0
33 Jl. Batang Tapakis SKSTG-3-Eks 400 0,80 0,70 2.514.180,80 1.005.672.320,0
34 Toboh Baru Dalam SKSTG-4-Eks 250 0,80 0,50 2.009.454,40 502.363.600,0
35 Toboh Baru Sintuk 3 SKSTG-5-Eks 50 0,50 0,50 1.713.419,20 85.670.960,0
VIII - 15
Lanjutan Tabel 8.7
Dimensi (m) Harga Satuan Total Harga
No Lokasi Nama Saluran
Panjang Lebar Tinggi (Rp. /m) (Rp. / m)
36 Jl. Surian Ampalu SKSTG-6-Eks 150 0,50 0,50 1.713.419,20 257.012.880,0
37 Jl. Toboh Durian SKSTG-7-Eks 100 0,50 0,50 1.713.419,20 171.341.920,0
38 Toboh Palak Pisang SKSTG-8-Eks 150 0,50 0,50 1.713.419,20 257.012.880,0
39 Toboh Parupuk SKSTG-9-Eks 300 0,60 0,70 2.313.749,60 694.124.880,0
40 Jl. Raya Padang- Lubuk Basung SKSL-1-Eks 500 1,00 1,50 4.745.815,20 2.372.907.600,0
41 Sikabu -Kp. Galapuang SKUT-1-Eks 70 0,80 0,50 2.009.454,40 140.661.808,0
42 Kp. Koto - Bungo Pasang SKUT-2-Eks 100 0,80 0,50 2.009.454,40 200.945.440,0
43 Bungo Pasang - Pdg. Pauh SKUT-3-Eks 600 1,00 1,10 3.730.213,60 2.238.128.160,0
44 Jl. Syeh Burhanuddin-Pdg. Pauh SKUT-4-Eks 650 1,00 0,70 2.714.612,00 1.764.497.800,0
45 Jl. Syeh Burhanuddin-Manggopoh Dalam SKUT-5-Eks 200 0,80 0,60 2.261.817,60 452.363.520,0
46 Koto Panjang-Manggopoh Dalam SKUT-6-Eks 500 1,40 0,75 3.243.961,80 1.621.980.900,0
47 Kp. Galapuang SKUT-7-Eks 300 1,00 0,70 2.714.612,00 814.383.600,0
48 Kp. Ladang- Maransi SKUT-8-Eks 1000 1,20 1,55 5.086.262,80 5.086.262.800,0
49 Kp. Ladang- Maransi SKUT-9-Eks 100 1,00 0,55 2.333.761,40 233.376.140,0
50 Manggopoh Ujung SKUT-10-Eks 150 0,50 0,50 1.713.419,20 257.012.880,0
51 Tiram Tapakis- Ketaping SKUT-11-Eks 1200 1,00 1,10 3.730.213,60 4.476.256.320,0
52 Tiram Tapakis SKUT-12-Eks 450 1,00 0,95 3.349.363,00 1.507.213.350,0
53 Batang Gadang Kasai SKUT-13-Eks 1300 1,20 1,00 3.681.356,00 4.785.762.800,0
54 Kasai-Kabun SKUT-14-Eks 200 0,50 0,70 2.213.534,00 442.706.800,0
55 Kasai-Kubu SKUT-15-Eks 100 0,50 0,70 2.213.534,00 221.353.400,0
56 Kubu-Rawang SKUT-16-Eks 100 0,70 0,80 2.665.559,80 266.555.980,0
57 Lb. Aro-Duku SKUT-17-Eks 1000 1,15 0,55 2.482.355,45 2.482.355.450,0
58 Kp. Pauh-Parit Tapakis SKUT-18-Eks 1000 0,70 0,90 2.917.154,40 2.917.154.400,0
59 Parit-Kasai SKUT-19-Eks 1000 0,75 0,70 2.464.073,00 2.464.073.000,0
60 Parit-Lb. Aro SKUT-20-Eks 350 0,90 1,15 3.753.489,50 1.313.721.325,0
61 Surau Kandang SKUT-21-Eks 250 0,70 0,40 1.659.181,40 414.795.350,0
62 Pakandangan SKEL-1-Eks 1300 0,50 0,50 1.713.419,20 2.227.444.960,0
63 Ps. Pakandangan 1 SKEL-2-Eks 70 0,80 0,80 2.766.544,00 193.658.080,0
64 Jl. Simpang Apotik SKEL-3-Eks 100 0,80 0,80 2.766.544,00 276.654.400,0
65 Jl. Ps. Pakandangan 2 SKEL-4-Eks 50 0,50 0,50 1.713.419,20 85.670.960,0
66 Jl. Ps Pakandangan 3 SKEL-5-Eks 150 0,50 0,70 2.213.534,00 332.030.100,0
67 Basung-Kp. Dalam SK5KKD-1-Eks 450 1,00 1,50 4.745.815,20 2.135.616.840,0
68 Jl. Raya Padang-Bukittinggi SK2X11EL-1-Eks 300 1,80 2,00 6.896.976,40 2.069.092.920,0
JUMLAH 171.317.081.297,00
Sumber : Analisa dan Perhitungan Konsultan
VIII - 16
Tabel 8.8 Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Rencana Saluran Drainase
Dimensi (m) Harga Satuan Total Harga
No Lokasi Nama Saluran
Panjang Lebar Tinggi (Rp. /m) (Rp. / m)
1 Talogondan SKNS-17-Baru 450 0,8 1 3.271.270,40 1.472.071.680,0
2 Pasar Sei Laban SKNS-16-Baru 100 0,8 0,5 2.009.454,40 200.945.440,0
3 Pulau Air SKNS-15-Baru 500 0,8 1 3.271.270,40 1.635.635.200,0
4 Jl. Korong Pauh Kamba Hilir SKNS-14-Baru 200 1,5 1,5 5.277.637,20 1.055.527.440,0
5 Jl. Tingkalak I SKNS-4-Baru 80 0,8 1 3.271.270,40 261.701.632,0
6 Jl. Tingkalak II SKNS-5-Baru 720 1,5 1 3.988.920,20 2.872.022.544,0
7 Jl. Kp. Aur Simpang Marapalam SKNS-8-Baru 250 1,25 1,5 5.011.726,20 1.252.931.550,0
8 Jl. Kp. Aur Anam SKNS-6-Baru 200 1,5 1,75 5.921.995,70 1.184.399.140,0
9 Jl. Kp. Aur Anam SKNS-2-Baru 400 1,5 1 3.988.920,20 1.595.568.080,0
10 Jl. Simp. Marapalam SKNS-7-Baru 650 1,5 1 3.988.920,20 2.592.798.130,0
11 Jl. Kp. Jambak SKNS-1-Baru 150 0,8 1 3.271.270,40 490.690.560,0
12 Jl. Pasa Baru padang Kalam SKNS-13-Baru 150 0,8 0,5 2.009.454,40 301.418.160,0
13 Jl. Padang Kalam SKNS-12-Baru 200 0,8 0,5 2.009.454,40 401.890.880,0
14 Jl. Tingkalak SKNS-3-Baru 100 1,2 1,5 4.958.544,00 495.854.400,0
15 Jl. Olo Kp. Palak Ubi SKNS-9-Baru 250 1,2 1 3.681.356,00 920.339.000,0
16 Jl. Olo II SKNS-10-Baru 100 1,2 1 3.681.356,00 368.135.600,0
17 Jl. Olo 3 / Teuku Sidi Sunur SKNS-11-Baru 200 1,2 1 3.681.356,00 736.271.200,0
18 Perumahan Kasai Permai SKBA-1-Baru 1954 2,5 2 7.668.428,20 14.984.108.702,8
19 Pancasila SKBA-9-Baru 150 1,5 1,5 5.277.637,20 791.645.580,0
20 Kampung Baru SKBA-8-Baru 1500 1 1,5 4.745.815,20 7.118.722.800,0
21 Jambak Ketapiang SKBA-5-Baru 100 1 1 3.476.313,20 347.631.320,0
22 Korong Pauh Bandara SKBA-6-Baru 2000 1 1 3.476.313,20 6.952.626.400,0
23 Duku - Kasang Dalam SKBA-2-Baru 500 1 1 3.476.313,20 1.738.156.600,0
24 Bintungan SKBA-3-Baru 50 1,5 1,5 5.277.637,20 263.881.860,0
25 Bandara Ketapiang SKBA-7-Baru 1500 2 2 7.117.391,20 10.676.086.800,0
26 Merpati Putih SKBA-4-Baru 2000 1,5 1,5 5.277.637,20 10.555.274.400,0
27 Sintuak Pakandangan SKSTG-1-Baru 550 1 0,7 2.714.612,00 1.493.036.600,0
28 Simp 4 ke Palambayan SKSTG-2-Baru 400 1 0,7 2.714.612,00 1.085.844.800,0
29 Sintuak Pakandangan SKSTG-3-Baru 400 1,5 1,3 4.762.150,40 1.904.860.160,0
30 Simp 4 ke dalam/Palambaya SKSTG-4-Baru 250 1 0,7 2.714.612,00 678.653.000,0
31 Jl. Btg Tapakis SKSTG-5-Baru 400 0,5 0,5 1.713.419,20 685.367.680,0
32 Jl. LA - Pariaman SKSTG-6-Baru 600 1 1 3.476.313,20 2.085.787.920,0
33 Jl. Toboh Baru dalam SKSTG-7-Baru 250 2 1 4.501.527,20 1.125.381.800,0
34 Jl. Toboh Baru Sintuk dlm III SKSTG-8-Baru 50 1 1 3.476.313,20 173.815.660,0
35 Jl. Surau Ampalu SKSTG-9-Baru 150 1 1,2 3.984.114,00 597.617.100,0
VIII - 17
Lanjutan Tabel 8.8
Dimensi (m) Harga Satuan Total Harga
No Lokasi Nama Saluran
Panjang Lebar Tinggi (Rp. /m) (Rp. / m)
36 Jl. Toboh Durian SKSTG-10-Baru 100 1 0,5 2.206.811,20 220.681.120,0
37 Jl. Toboh Parak Pisang SKSTG-11-Baru 250 0,5 0,5 1.713.419,20 428.354.800,0
38 Jl. Toboh Parupuak SKSTG-12-Baru 300 0,5 0,5 1.713.419,20 514.025.760,0
39 Jl. Raya Padang Bukittinggi SK2X11EL-1-Baru 400 2 2 7.117.391,20 2.846.956.480,0
40 Jl. Sicincin - Pariaman SK2X11EL-2-Baru 400 0,7 0,7 2.413.965,20 965.586.080,0
41 Jl. Bari Pincuran Tujuh SK2X11EL-3-Baru 800 1 1 3.476.313,20 2.781.050.560,0
42 Jl. Raya Sungai Limau SKSL-1-Baru 500 2 1,5 5.809.459,20 2.904.729.600,0
43 Simp. SKB SKSL-2-Baru 300 1 1,5 4.745.815,20 1.423.744.560,0
44 Simpang Pos SKSL-3-Baru 50 2 1,5 5.809.459,20 290.472.960,0
45 Simpang PLN SKSL-4-Baru 50 2 1,5 5.809.459,20 290.472.960,0
46 Jl. Raya Pdg Lbk Basung SKSL-5-Baru 1000 2 1,5 5.809.459,20 5.809.459.200,0
47 Jl. Padang Kerambil SKSL-6-Baru 500 1 1,5 4.745.815,20 2.372.907.600,0
48 Jl. Sungai Limau -Lb Basung SKSL-7-Baru 300 2 1,5 5.809.459,20 1.742.837.760,0
49 Jl. Raya Basung Kp. Dalam SK5KKD-1-Baru 800 2 1,5 5.809.459,20 4.647.567.360,0
50 Jl. Toboh Basung SK5KKD-7-Baru 1300 2 2 7.117.391,20 9.252.608.560,0
51 Sawah Rawang Bayur SK5KKD-8-Baru 1500 1,5 1,7 5.793.124,00 8.689.686.000,0
52 Bayur dan Sungai Jelatang SK5KKD-5-Baru 600 1 0,5 2.206.811,20 1.324.086.720,0
53 Jl. Bayur S. Jelatang SK5KKD-4-Baru 1200 1 0,5 2.206.811,20 2.648.173.440,0
54 JL. Campago SK5KKD-3-Baru 1200 1,5 1,7 5.793.124,00 6.951.748.800,0
55 Kpg. Dalam Basung SK5KKD-2-Baru 1600 1 1 3.476.313,20 5.562.101.120,0
56 Kp. Pauh SK5KKD-6-Baru 100 1 0,5 2.206.811,20 220.681.120,0
57 Kp. Dalam Basung SK5KKD-9-Baru 150 2 1,5 5.809.459,20 871.418.880,0
58 Kp. Tanjung - Ajung SK5KKD-10-Baru 150 1 1,2 3.984.114,00 597.617.100,0
59 Jl. Ajuang SK5KKD-11-Baru 100 1 0,5 2.206.811,20 220.681.120,0
60 Jl. Korong Kp. Dalam SK5KKD-13-Baru 150 1 0,5 2.206.811,20 331.021.680,0
61 Kp. Dalam SK5KKD-12-Baru 650 1 0,5 2.206.811,20 1.434.427.280,0
62 Durian Dangka SK5KKD-14-Baru 1600 1 0,5 2.206.811,20 3.530.897.920,0
63 Alahan Tabek SK5KKD-15-Baru 600 1 0,5 2.206.811,20 1.324.086.720,0
64 Lansano SK5KKD-16-Baru 550 1 0,5 2.206.811,20 1.213.746.160,0
65 Payamuan SK5KKD-17-Baru 400 1 0,5 2.206.811,20 882.724.480,0
66 Sungai Janih SK5KKD-18-Baru 600 1 0,5 2.206.811,20 1.324.086.720,0
67 Lansano dan Sungai Janih SK5KKD-19-Baru 350 1 0,5 2.206.811,20 772.383.920,0
68 Kp. Dalam Basung SK5KKD-20-Baru 700 1 0,5 2.206.811,20 1.544.767.840,0
69 Sikabu Puanggalapuang SKUT-17-Baru 300 1,5 1,5 5.277.637,20 1.583.291.160,0
70 Jl. Syech Burhanuddin SKUT-10-Baru 150 1,5 1 3.988.920,20 598.338.030,0
VIII - 18
Dimensi (m) Harga Satuan Total Harga
No Lokasi Nama Saluran
Panjang Lebar Tinggi (Rp. /m) (Rp. / m)
71 Jl. Syech Burhanuddin SKUT-9-Baru 1500 1,2 1,5 4.958.544,00 7.437.816.000,0
72 Jl. Syech Burhanuddin SKUT-11-Baru 650 1,2 1,5 4.958.544,00 3.223.053.600,0
73 Jl. Syech Burhanuddin II SKUT-12-Baru 200 1,5 1 3.988.920,20 797.784.040,0
74 Jl. Koto Panjang, Manggopoh Dalam SKUT-13-Baru 500 1 1 3.476.313,20 1.738.156.600,0
75 Jl. Tanjung Medan SKUT-20-Baru 80 0,5 0,5 1.713.419,20 137.073.536,0
76 Jl. Puang Galapuang SKUT-16-Baru 200 1,5 1,5 5.277.637,20 1.055.527.440,0
77 Jl. Tiram Kp. Ladang SKUT-19-Baru 250 1 0,5 2.206.811,20 551.702.800,0
78 Jl. Kp. Ladang Maransi SKUT-14-Baru 1000 1 0,5 2.206.811,20 2.206.811.200,0
79 Jl. Lapuak Kandang SKUT-21-Baru 400 1,5 1,5 5.277.637,20 2.111.054.880,0
80 Simp. 3 Sikabu SKUT-15-Baru 300 1,5 1,5 5.277.637,20 1.583.291.160,0
81 Jl. Tiram Kp. Ladang SKUT-18-Baru 200 1 0,5 2.206.811,20 441.362.240,0
82 Jl. Tiram Tapakis Ketapiang SKUT-8-Baru 1200 1 1,5 4.745.815,20 5.694.978.240,0
83 Jl. Tiram Ketapiang SKUT-7-Baru 1200 1 0,5 2.206.811,20 2.648.173.440,0
84 Jl. Btg Gadang - Kasai SKUT-1-Baru 1300 1 0,5 2.206.811,20 2.868.854.560,0
85 Jl. Btg Gadang - Rimbo Karambil SKUT-2-Baru 200 1 1 3.476.313,20 695.262.640,0
86 Jl. Kasai Kabun SKUT-3-Baru 200 1,5 1,5 5.277.637,20 1.055.527.440,0
87 Jl. Kubu Rawang SKUT-4-Baru 1000 0,5 0,5 1.713.419,20 1.713.419.200,0
88 Jl. Lubuak Aro SKUT-5-Baru 850 0,5 0,5 1.713.419,20 1.456.406.320,0
89 Jl. Parit Tapakis SKUT-6-Baru 250 0,5 0,5 1.713.419,20 428.354.800,0
90 Jl. Kp. Dalam SKEL-1-Baru 200 1 1 3.476.313,20 695.262.640,0
91 Jl. Kp. Dalam SKEL-2-Baru 200 2 1 4.501.527,20 900.305.440,0
92 Jl. Tonyok Dalam II SKEL-10-Baru 90 2 1 4.501.527,20 405.137.448,0
93 Jl. Tonyok Dalam SKEL-7-Baru 400 1 1 3.476.313,20 1.390.525.280,0
94 Jl. Korong Kampung I SKEL-8-Baru 500 1,8 1 4.296.484,40 2.148.242.200,0
95 Jl. Pasa Pakandangan II SKEL-3-Baru 50 2 1,8 6.594.218,40 329.710.920,0
96 Jl. Simpang Apa - TK SKEL-4-Baru 100 1 0,5 2.206.811,20 220.681.120,0
97 Jl. Pasa Pakandangan II SKEL-5-Baru 70 1 0,5 2.206.811,20 154.476.784,0
98 Jl. Pasar III SKEL-6-Baru 150 2 1,8 6.594.218,40 989.132.760,0
99 Jl. Tonyok SKEL-9-Baru 200 2 1,8 6.594.218,40 1.318.843.680,0
100 Jl. Pariaman - Lb Basung SKBG-1-Baru 950 1 1 3.476.313,20 3.302.497.540,0
101 Jl. Pariaman - Lb Basung SKBG-2-Baru 150 2,5 2,5 8.995.575,20 1.349.336.280,0
102 Jl. Pariaman - Lb Basung SKBG-3-Baru 100 2,5 2 7.668.428,20 766.842.820,0
103 Jl. Pariaman - Lb Basung SKBG-4-Baru 250 2 1 4.501.527,20 1.125.381.800,0
104 Jl. Pariaman - Lb Basung SKBG-5-Baru 850 1 1 3.476.313,20 2.954.866.220,0
105 Jl. Korong Sungai Sariak Kp. Koto SKBG-6-Baru 1250 0,6 0,65 2.188.336,60 2.735.420.750,0
VIII - 19
Panjang Lebar Tinggi (Rp. /m) (Rp. / m)
106 Jl. Sungai Sariak - Kampung Tangah SKBG-7-Baru 350 2 1,5 5.809.459,20 2.033.310.720,0
107 Jl. Kp. Tangah SKBG-8-Baru 150 2 1,5 5.809.459,20 871.418.880,0
108 Jl. Sudirman SKLA-1-Baru 800 0,5 0,7 2.213.534,00 1.770.827.200,0
109 Tanah Taban Rimbo Kalam SKLA-2-Baru 750 1,5 1 3.988.920,20 2.991.690.150,0
110 Simp 4. Kampung Paneh SKLA-3-Baru 900 2 2 7.117.391,20 6.405.652.080,0
111 Jl. Surantiah SKLA-4-Baru 1500 2 2,5 8.425.323,20 12.637.984.800,0
JUMLAH 244.556.279.036,80
Sumber : Analisa dan Perhitungan Konsultan
VIII - 20
BAB PENILAIAN SKALA
PRIORITAS dan
9 RENCANA PELAKSANAAN
IX - 1
Pembangunan sistem drainase dilakukan secara bertahap yang meliputi
tahap rencana induk (Master Plan), tahap studi kelayakan dan perencanaan
detail. Dengan catatan bahwa studi kelayakan dapat dibuat sebagai kelanjutan
dari pembuatan rencana induk dan perencanaan detail perlu dibuat sebelum
pekerjaan konstruksi drainase dilaksanakan.
Mengingat banyaknya rencana drainase di Kabupaten Padang Pariaman
yang terdapat dalam 10 Kecamatan, maka pelaksanaan pembangunan sistem
drainase secara menyeluruh tidak akan bisa dilaksanakan dalam satu kurun
waktu pelaksanaan. Untuk itu diperlukan penyusunan skala prioritas
pelaksanaan. Skala prioritas pelaksanaan pembangunan sistem drainase
disusun dengan pertimbangan bahwa :
1. Arah perkembangan pembangunan Kabupaten Padang Pariaman.
2. Terdapat beberapa genangan banjir yang menganggu aktivitas.
3. Pembangunan infrastruktur drainase harus mengakomodasi perkembangan
pembangunan kabupaten.
4. Terdapat variabiltas kondisi infrastruktur drainase saat ini yang sangat
mempengaruhi efektivitas fungsi dan manfaatnya.
5. Terdapat keterbatasan sumber daya (dana dan fasilitas) pendukung lain
IX - 2
Sumber : " Urban Drainage Guidelines And Technical Design Standards”. Jakarta , 1994
IX - 3
Sumber : " Urban Drainage Guidelines And Technical Design Standards”.
Jakarta , 1994
Keterangan
• Tinggi, jika kerugian lebih dari 80% nilai harta benda milik pribadi;
• Sedang, jika kerugian 80% dari nilai harta benda milik pribadi;
• Kecil, jika kerugian kurang dari 40%, harta benda milik ipribadi;
• Tidak Ada Kerugian berarti tidak kerusakan miliki pribadi.
IX - 4
Nilai kerugian milik sosial dan pemerintah dibuat berdasarkan jumlah relatif
fasilitas sosial dan fasilitas pelayanan pemerintah yang mengalami
kerusakan akibat kejadian banjir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 9.65 berikut ini.
Tabel 9.6 Nilai Kerugian Milik Sosial dan Pemerintah
Keterangan :
Tinggi, jika banjir/genangan mempengaruhi jaringan transportasi yang
padat;
Sedang, jika banjir/genangan mempengaruhi jaringan transportasi yang
kurang padat;
IX - 5
Kecil, jika banjir/genangan mempengaruhi suatu daerah dengan jaringan
transportasi yang terbatas;
Tidak ada genangan pada sistem jaringan jalan.
IX - 6
IX - 7
IX - 8
IX - 9
IX - 10
IX - 11
9.4 Rencana Pelaksanaan
Pembuatan Master Plan Drainase Kabupaten Padang Pariaman mengacu
pada SNI Drainase Kota, maka dalam rangka pelaksanaan fisik, disusun suatu
rencana pelaksanaan tahunan untuk kurun waktu 20 tahun. Penyusunan rencana
pelaksanaan tahunan disesuaikan dengan perkiraan jumlah anggaran tahunan
Kabupaten Padang Pariaman untuk penanganan drainase Kabupaten Padang
Pariaman. Perkiraan anggaran total untuk perencanaan dan pekerjaan drainase
untuk daerah pemukiman yang rawan genangan adalah sebesar
Rp. 244.566.300,00 Rencana pelaksanaan fisik drainase Kabupaten Padang
Pariaman disajikan pada tabel 9.11.
IX - 12
IX - 13
IX - 14
IX - 15
IX - 16
BAB
KESIMPULAN DAN
10 SARAN
10.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab per bab, dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Permasalahan drainase Kabupaten Padang Pariaman yang ada sekarang
adalah berupa banjir dan genangan air yang disebabkan oleh faktor – faktor
berikut ini :
Pertambahan debit limpasan akibat perubahan tata guna lahan di daerah
tangkapan saluran yang bersangkutan
Dimensi saluran dan atau dimensi gorong-gorong yang ada sudah tidak
lagi memadai untuk menampung limpasan hujan
Hambatan aliran pada saluran : akibat sampah, pendangkalan saluran
(sedimentasi), pertumbuhan vegetasi yang tidak terkendali, dan adanya
jaringan pipa, kabel, dan benda lain yang melintang saluran.
Sistem drainase yang belum tertata dengan baik : hirarki jaringan
drainase tersier, sekunder, primer hingga saluran alami yang belum
tertata secara sistematis, juga ditemukan saluran drainase yang tidak
menerus (terputus)
Kurang memadainya pelaksanaaan operasi dan pemeliharaan jaringan
saluran drainase.
Kurang intensifnya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan,
pemeliharaan dan operasional saluran drainase
2. Perlunya suatu penanganan dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait
dalam perencanaan dan pembangunan sarana drainase, seperti pengerjaan
drainase yang memotong sarana dan prasarana jalan raya, jalan kereta api.
Kegiatan ini harus dilakukan terutama untuk mengatasi permasalahan banjir
yang terjadi terutama pada daerah pemukiman Perumahan Bumi Kasai
Permai yang untuk perencanaan drainasenya harus dilakukan dibawah jalan
kereta api supaya bisa terhubung dengan drainase sekunder yang berada di
X-1
tepi jalan raya padang – lubuk alung.
3. Kemudian untuk daerah-daerah yang berada pada daerah pinggiran sungai
atau daerah aliran sungai perlu adanya normalisasi daerah pinggiran sungai
tersebut untuk mengurangi efek banjir yang disebabkan naiknya permukaan
air sungai tersebut. Kegiatan ini bisa dilakukan pada daerah-daerah di
kecamatan V Koto Kampung Dalam seperti : Nagari Cimpago dan Nagari
Sikucur, kemudian pada kecamatan Ulakan Tapakis seperti daerah tiram
yang penyebab banjir diakibatkan limpasan air hujan dan dari batang
tapakis.
4. Satu satuan sistem drainase disusun berdasarkan satuan hidrologis, mulai
dari hierarki saluran tersier, sekunder, primer hingga saluran alami, termasuk
didalamnya adalah bangunan konservasi sumber daya air, retensi banjir,
embung dan atau bangunan konservasi lainnya.
5. Dimensi rencana untuk masing-masing saluran drainase direncanakan
berdasarkan masukan data intesitas hujan rencana 2 – 5 tahun; luas,
macam penggunaan lahan, dan sifat lahan pada masing-masing daerah
tangkapan saluran; debit air limpasan hujan yang akan disalurkan;
kemiringan saluran, dan macam konstruksi yang direncanakan.
6. Skala prioritas pelaksanaan pekerjaan, baik tahap perencanaan teknis rinci
(DED) maupun tahap konstruksinya (pembangunan fisik) disusun
berdasarkan pertimbangan nilai parameter genangan/banjir; nilai kerugian
harta benda milik pribadi/rumah tangga; nilai kerugian harta ekonomi; nilai
kerugian milik sosial pemerintah; nilai kerugian gangguan lalu lintas; dan
nilai kerugian daerah pemukiman.
7. Secara spasial masterplan drainase Kabupaten Padang Pariaman disusun
dalam bentuk Sistem per satuan hidrologis. Penyajian dalam bentuk ini
bersifat akomodatif terhadap perubahan dan pemutakhiran rencana dan
pengembangan sistem drainase pada waktu yang akan datang sesuai
dengan perkembangan pemanfaatan lahan rill di lapangan.
8. Rencana Anggaran Biaya (RAB) disusun berdasarkan dimensi dan volume
bangunan, jenis konstruksi dan harga satuan yang ditetapkan. Secara total
rencana kebutuhan biaya untuk pelaksanaan konstruksi drainase Kabupaten
Padang Pariaman adalah sebesar Rp. Rp. 244.566.300,00
9. Rencana implementasi kegiatan direncanakan sekitar 20 tahun ke depan
dengan melibatkan berbagai stake holder antara lain Cipta Karya, Bina
X-2
Marga, lingkungan dan dinas/instansi lain yang terkait.
10. Perlunya dibentuk suatu badan atau sub bidang untuk pengelolaan drainase,
supaya drainase yang telah ada dan rencana pengembangan drainase
terkelola dan terencana dengan baik.
10.2 Saran/Rekomendasi
Beberapa rekomendasi yang diajukan, antara lain:
1. Pembanguan sistem drainase, hendaknya dilakukan per satuan hidrologis
secara simultan dan tuntas dalam satu-satuan hidrologis, di mulai dari hilir
ke hulu. Dalam hal ini perencanaan konstruksi dalam bentuk Detail
Engineering Desain (DED), sangat disarankan untuk dilakukan dalam satuan
hidrologis.
2. Di samping pembangunan fisik, pembangunan sistem drainase sangat
disarankan dilakukan secara simultan dengan pembangunan mentalitas-
kepedulian masyarakat, terutama dalam hal berprilaku terhadap pengelolaan
air limpasan hujan dan pengelolaan sampah/limbah.
3. Seluruh sistem drainase bermuara pada saluran alami (sungai) sebagai
outpole utama. Drainase yang baik dan lancar pada kawasan daerah
tangkapan sungai akan memberikan beban tambahan tersendiri pada sungai
outpole berupa penambahan beban debit puncak dan volume air. Oleh
karena itu sangat penting untuk dilakukan normalisasi sungai-sungai yang
ada pada kawasan Kabupaten Padang Pariaman sampai ke hilir agar
penanganan drainase perkotaan dan pemukiman tidak bersifat
memindahkan masalah. Dalam hal ini, koordinasi dan kesinergian
pengelolaan drainase dengan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dan
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sebagai lembaga yang berwenang
dalam pengelolaan sungai sangat penting untuk segera dilakukan.
4. Agar pengelolaan drainase memberikan manfaat yang besar, maka
pengelolaan drainase harus didekati minimal dari dua yaitu sisi, yaitu
pengelolaa sumber daya air (SDA) dan pengelolaan lingkungan. Oleh
karena itu, secara simultan dan terintegrasi dengan master plan ini,
sesegera mungkin disusun Master Plan Pengelolaan Limbah dan Sampah.
5. Perlunya dibentuk organisasi untuk pengelolaan drainase yang berada pada
X-3
Gambar 10.1 Contoh Struktur Organisasi Pengelolaan Drainase
X-4