Anda di halaman 1dari 3

TATA TERTIB RAPAT ANGGOTA TAHUNAN

KPRI KARYA DHARMA PERANAP


TAHUN BUKU 2022
BAB I
DASAR
Pasal 1
Rapat Anggota Tahunan KPRI Karya Dharma Peranap berpedoman kepada :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KPRI Karya Dharma Peranap.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2
1. Menilai dan mengesahkan Laporan Pelaksanaan Kerja Tahun Buku 2022.
2. Membahas dan menentukan program kerja KPRI Karya Dharma Peranap untuk program kerja tahun 2023
melaui musyawarh mupakat.

BAB III
TEMPAT DAN WAKTU
Pasal 3
Rapata Anggota Tahunan KPRI Karya Dharma Peranap. diselenggarakan pada Hari Minggu tanggal 12 Februari
2023 bertempat di Kantor KPRI Karya Dharma Peranap.

BAB IV
PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 4
Peserta Rapat terdiri dari :
a. Pengurus Koperasi KPRI Karya Dharma Peranap.
b. Pengawas
c. Seluruh anggota yang terdaftar dalam KPRI Karya Dharma Peranap.

Pasal 5
KEWAJIBAN DAN HAK PESERTA
1. Sebelum memasuki ruangan rapat, setiap peserta wajib mengisi daftar hadir yang disediakan oleh Panitia
Pelaksana.
2. Setiap peserta berkewajiban untuk mentaati seluruh Tata Tertib dan kebijaksanaan yang diambil oleh Pimpinan
Rapat serta menjaga ketentuan hukum yang diatur Pemerintah.
3. Setiap peserta berhak untuk mengemukakan pendapat, bertanya dan menyampaikan pandangan umum.
4. Setiap peserta mempunyai hak suara dan hak bicara yang pengaturannya sesuai dengan Anggaran Dasar
Koperasi.
5. Setiap peserta dalam menggunakan hak suara dan hak bicaranya, harus obyektif, ringkas, jelas dan apabila
menggunakan teks agar menyerahkan teks tersebut kepada Pimpinan Rapat.
BAB V
PIMPINAN RAPAT
Pasal 6
Pimpinan Rapat berasal dari unsur anggota. Terdiri dari Pimpinan Rapat, Sekretaris ( Notulis)

Pasal 7
TUGAS PIMPINAN RAPAT

1. Pimpinan Rapat bertugas memimpin jalannya rapat agar tetap dalam kebersamaan untuk mencapai mufakat.
2. Pimpinan Rapat bersama-sama peserta rapat mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda untuk
mendudukan persoalan yang sebenarnya serta mengembalikan jalannya ke pokok pembicaraan yang sedang
dibahas.
3. Pimpinan Rapat dapat menentukan lamanya pembicara untuk bicara.
4. Bilamana pembicaraan melampaui batas waktu yang ditetapkan, Pimpinan Rapat dapat memperingatkan
pembicara dan pembicara harus memperhatikan pembicaraanya.
5. Apabila dipandang perlu, Pimpinan Rapat dapat merundingkan tentang bentuk, isi dan sifat
pertanyaan/pendapat kepada penanya.
6. Apabila Pimpinan Rapat telah memenuhi permintaan itu kepada penanya, penanya diberikan kesempatan
untnuk mengemukakan kembali dengan singkat pertanyaan/pendapat yang diajukan.
7. Pimpinan Rapat berhak mengambil keputusan atas hasil pertanyaan/pendapat tersebut.

Pasal 8
1. Sebelum berbicara, setiap pembicara mendaftarkan diri terlebih dahulu kepada Pimpinan Rapat.
2. Pembicara yang belum mendaftarkan diri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, tidak berhak
berbicara kecuali menurut Pimpinan Rapat ada alasan-alasan yang diterima.
3. Setiap peserta dalam mengajukan pertanyaan, saran dan usul harus terlebih dahulu mendapat ijin dari Pimpinan
Rapat.

Pasal 9
Setiap pembicara dapat menyampikan instrupsi untuk :
1. Meminta penjelasan tetang duduk perkara sebenarnya mengenai soal yang dibicarakan.
2. Mengajukan usul prosedur mengenai soal yang dibicarakan.
3. Memberikan penjelasan terhadap masalah yang dibicarakan.
4. Mengajukan keberatan terhadap materi pembicaraan diluar masalah yang sedang dibahas.

Pasal 10
Apabila terdapat peserta rapat melakukan perbuatan yang dapat mengganggu ketertiban rapat, Pimpinan Rapat
dapat memperingatkan agar peserta tersebut menghentikan perbuatannya.

Pasal 11
1. Apabila dipandang perlu maka Pimpinan Rapat dapat menunda jalannya rapat.
2. Lama penundaan tidak boleh lebih dari satu kali dua puluh empat jam.
3. Apabila tidak tercapai kesepakatan atas musyawarah, maka Pimpinan Rapat mengambil keputusan suara
terbanyak (voting) dengan system tertutup atau terbuka sesuai kesepakatan.
BAB VI
SAHNYA RAPAT
Pasal 13
1. Rapat Anggota tersebut sah jika dihadiri lebih dari separuh jumlah Anggota dan Pengurus KPRI Karya Dharma
Peranap.
2. Dalam hal rapat Apabila telah melalui musyawarah mufakat, atau voting apabila banyak pendapat yang
berbeda.

BAB VII
PENUTUP
Pasal 14
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Tata Tertib ini, akan diatur kemudian dan diputuskan bersama
Pimpinan Rapat dengan Peserta Rapat.
2. Tata Tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan berakhir setelah selesainya Rapat Anggota tersebut.

Ditetapkan di : Peranap
Pada tanggal : 12 Februari 2023

PIMPINAN RAPAT ANGGOTA TAHUNAN


KPRI KARYA DHARMA PERANAP

PIMPINAN RAPAT NOTULIS

SYAEFUDIN JAFAR EVI ERLINA, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai