Anda di halaman 1dari 3

TATA TERTIB

RAPAT KERJA
MARCHING BAND GEMA SWARA CANTIKA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Rapat Kerja Marching Band Gema Swara Cantika dilaksanakan berdasarkan
ketentuan Anggaran Dasar Bab
2. Dengan dasar sebagaimana diatas, maka disusunlah Tata Tertib Rapat Kerja
Marching Band Gema Swara Cantika.
BAB II
TUGAS DAN KEWENANGAN
Pasal 2
1. Mengevaluasi dan mengesahkan Rapat Kerja Marching Band Gema Swara
Cantika.
2. Menetapkan program kerja Marching Band Gema Swara Cantika dalam rangka
penjabaran dan pelaksanaan Program Kerja Marching Band Gema Swara
Cantika.
BAB III
PESERTA, HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 3
1. Rapat Kerja Marching Band Gema Swara Cantika dihadiri oleh peserta dan
peninjau.
2. Peserta Rapat Kerja Marching Band Gema Swara Cantika adalah anggota
Marching Band Gema Swara Cantika
3. Peninjau Rapat Kerja Marching Band Gema Swara Cantika adalah pembina,
kepsek, dan wakasek.

BAB IV
PIMPINAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 4
1. Rapat kerja dipimpin oleh pimpinan sidang sebagai mandaritas rapat kerja.
2. Tugas pimpinan sidang adalah memimpin sidang.
Pasal 5
1. Pimpinan sidang bertanggung jawab terhadap kelancaran, ketertiban dan
keamanan penyelenggaraan rapat kerja.
2. Membuka, menskors, mencabut kembali skors dan menutup sidang.
3. Menghentikan setiap pembicara yang sedanmg berbicara, bila isi
pembicaraan telah menyimpang dari permasalahan yang sedang
dibicarakan.
BAB V
TATA CARA BERBICARA
Pasal 6
1. Untuk setiap pembicaraan didalam sidang dibuka dua babak dan babak kedua
hanya di khususkan kepada pembicara pada babak pertama.
2. Pokok pembicaraan pada babak kedua, tidak boleh menyimpang dari pokok
pembicaraan pada babak pertama.
3. Peserta yang hendak berbicara harus mendaftar kan diri , dan ketika berbicara di
wajibkan berdiri serta berbicara dengan singkat dan jelas pada maksud dan tujuan
pembicaraan (Menggunakan Bahasa Formal).
4. Waktu untuk pembicaraan untuk setiap peserta adalah tiga menit (Ketentuan ini
tidak berlaku bagi Pengarah).
5. Kesempatan intrupsi diberikan untuk hal – hal tertentu saja, yakni :
a. Penjernihkan Persoalan.
b. Usul atau Saran.
c. Menyinggung perasan orang lain.
d. Memberikan informasi.

BAB VI
QORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 7
1. Rapat Kerja dapat dimulai dan sah apabila Peserta biasa yang hadir sudah
berjumlah seperdua ditambah satu.
2. Setiap keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan sedapat
menghndari voting.
3. Jika ternyata tidak terjadi mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak (seperdua di tambah satu dari jumlah yang hadir).
BAB VII
LAIN – LAIN
Pasal 8
1. Hal – hal yang belum diatur dalam ketentuan Tata Tertib ini, akan diatur kemudian
oleh Pimpinan Sidang sepanjang dirasa perlu atau penting dengan persetujuan
Musyawarah.
2. Tata Tertib ini merupakan Tata Tertib Baku pelaksanaan Rapat Kerja selama
AD/ART tidak mengalami perubahan.
3. Tata Tertib ini mulai berlaku sejak tanggal yang di tentukan.

DI TETAPKAN DI : KENDARI
PADA TANGGAL : 16 MARET 2024

Anda mungkin juga menyukai