Penyebab Uveitis
Mengetahui penyebab suatu penyakit sangat penting. Pertama, agar kita bisa melakukan
pencegahan dengan menghindari penyebabnya. Kedua, kalau pun sudah mengalami sakit
tersebut, dengan mengetahui penyebab, maka akan memudahkan saat penanganan atau
mengobatinya.
Penyebab uveitis antara lain infeksi virus, jamur, dan bakteri. Sekitar 30-60% kasus di negara
berkembang, penyebabnya adalah infeksi, dan yang paling umum adalah herpes dan
toxoplasmosis.
Namun, pada banyak kasus, penyakit ini dikaitkan dengan autoimun. Beberapa kondisi atau
penyakit autoimun yang diduga dapat memicu peradangan ini antara lain:
Rheumatoid arthritis
Psoriasis
Ankylosing spondylitis
Kolitis ulseratif
Crohn’s Disease
Sarkoidosis
Baca juga: Blefaritis
Gejala Uveitis
Untuk mengetahui bahwa seseorang terkena Uveitis adalah dengan melihat tanda dan gejala
yang dialami penderita. Gejala uveitis bisa muncul secara tiba-tiba atau berkembang secara
bertahap hanya dalam kurun waktu beberapa hari. Gejala-gejalanya antara lain sebagai
berikut:
Mata merah
Nyeri pada mata
Penurunan daya penglihatan
Pandangan yang menjadi buram
Mata menjadi sensitif terhadap cahaya
Ada bintik-bintik hitam yang muncul di dalam lapang pandang (floaters)
Gejala-gejala di atas adalah gejala umum. Sedangkan untuk masing-masing jenisnya, ada
kekhusunan gejala meskipun sebagian hampir sama.
Anterior uveitis
Jenis Uveitis ini terjadi di bagian depan (anterior) mata, alias iris. Tingkat keparahan jenis ini
tidak termasuk ringan.
Gejala peradangan jenis anterior ini antara lain nyeri di bagian mata dan sakit yang tak
kunjung hilang, mata memerah, sensitif terhadap cahaya (fotofobia), penglihatan buram,
produksi air mata berlebih, dan pupil mengecil.
Intermediate uveitis
Intermediate Uveitis alah peradangan yang terjadi di bagian tengah mata. Peradangan
mengenai pars plana, yang terletak di antara iris dan koroid mata, sehingga penglihatan pun
menjadi buram dan berbayang.
Gejala peradangan yang umumnya terkait penyakit autoimun ini antara lain penglihatan
berbayang, sensitif terhadap cahaya (fotofobia), dan peradangan ringan di bagian luar mata.
Posterior uveitis
Jenis peradangan Posterior Uveitis terjadi di bagian belakang (posterior) mata. Peradangan
jenis ini umumnya lebih serius daripada jenis lainnya karena bisa menyebabkan luka di
retina. Gejalanya antara lain penglihatan berbayang dan buram.
Panuveitis
Terakhir adalah peradangan Uvea jenis Panuveitis yang terjadi pada hampir seluruh bagian
mata. Gejala-gejalanya merupakan kombinasi dari seluruh jenis peradangan mata yang
sebelumnya.
Obat-obatan
Untuk kasus yang tingkat keparahannya rendah, dokter akan memberikan obat yang tepat
sesuai kondisi pasien.
1. Vitrektomi. Yaitu operasi bedah mata untuk mengambil cairan vitreus pada
mata.
2. Operasi penanaman alat pelepas obat, yaitu operasi untuk menanam alat
khusus guna menyalurkan obat kortikosteroid secara perlahan ke dalam mata.
Demikian pembahasan mengenai uveitis lengkap mulai dari definisi, gejala, penyebab, jenis,
hingga cara mengobatinya.
Sumber:
https://nationaleyecenter.id/uveitis/