Anda di halaman 1dari 30

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,

DAN TEKNOLOGI

Permendikbudristek 46/2023:
Pencegahan dan Penanganan
Kekerasan di Lingkungan
Satuan Pendidikan
Oktober 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Dunia pendidikan di Indonesia sedang menghadapi banyak tantangan

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2


Kita sedang berada dalam situasi darurat kekerasan di lingkungan
pendidikan

Pada tahun 2022, pengaduan yang masuk ke 34,51% peserta didik (1 dari 3) berpotensi
KPAI pada perlindungan khusus anak, dengan mengalami kekerasan seksual (Asesmen
kategori tertinggi:
Nasional, Kemendikburistek, 2022)
● anak korban kejahatan seksual,
● anak korban kekerasan fisik dan/atau psikis,
● anak korban pornografi dan cyber crime,

sebesar 2.133 kasus. 26,9% peserta didik (1 dari 4) berpotensi


(KPAI, 2022) mengalami hukuman fisik (Asesmen Nasional,
Kemendikburistek, 2022)

20% anak laki-laki dan 25,4% anak perempuan


usia 13-17 tahun mengaku pernah mengalami
satu jenis kekerasan atau lebih dalam 12 bulan 36,31% peserta didik (1 dari 3) berpotensi
terakhir (SNPHAR, KPPPA, 2021) mengalami perundungan (Asesmen Nasional,
Kemendikburistek, 2022)

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 3


Kekerasan pun disorot oleh pemimpin dunia lainnya sebagai isu prioritas
yang harus segera diatasi

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan


(Sustainable Development Goals):

Target 16: Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang tangguh

16.1. Secara signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan dan


terkait angka kematian dimanapun.

16.2. Menghentikan perlakuan kejam, eksploitasi, perdagangan, dan


segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak.

16.3. Menggalakkan negara berdasarkan hukum di tingkat nasional dan


internasional dan menjamin akses yang sama terhadap
keadilan bagi semua.

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 4


Untuk itu, beberapa tahun terakhir kita melibatkan berbagai pihak untuk
merancang sebuah regulasi yang menyeluruh untuk mencegah dan
menangani kekerasan di satuan pendidikan

Mencegah Membantu dan ● Mencakup bentuk


terjadinya: memperkuat satuan & jenis kekerasan
Kekerasan Seksual, pendidikan dalam yang baru (daring,
Perundungan serta menangani kasus- psikis, dll)
Diskriminasi dan kasus kekerasan
Intoleransi ● Berperspektif
korban

Permendikbudristek 46/2023 tentang


Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP)

*satuan pendidikan termasuk pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah pada jalur pendidikan formal dan nonformal

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 5


Permendikbudristek PPKSP menjadi bagian yang penting dalam memenuhi
amanat Undang-undang dan Peraturan Pemerintah yang bertujuan untuk
melindungi anak
UU PA (Perlindungan Anak)
Membantu korban kekerasan di bawah usia 18 tahun di
semua lokasi

PP Perlindungan Khusus bagi Anak


Membantu korban anak dalam situasi khusus (mis: anak
korban kekerasan, anak penyandang disabilitas)

Permendikbud 82/2015 Permendikbudristek 46/2023 (PPKSP)


Regulasi yang bertujuan untuk mencegah
Regulasi pertama yang mengatur
dan menangani kasus-kasus kekerasan di
pencegahan dan penanggulangan
satuan pendidikan. Fokusnya adalah
kekerasan; diganti oleh
implementasi yang efektif dengan
Permendikbudristek PPKSP
melibatkan semua pihak

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 6


Permendikbudristek PPKSP bertujuan untuk menciptakan lingkungan pendidikan
yang aman & nyaman agar peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan dapat
mengembangkan potensinya
Permendikbud 82/2015 Permendikbudristek 46/2023 (PPKSP)
Pencegahan dan penanganan
Peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan menjadi
A Sasaran kekerasan hanya untuk peserta
fokus pencegahan dan penanganan kekerasan
didik

Bentuk-bentuk kekerasan belum Adanya definisi yang jelas dan bentuk-bentuk detail kekerasan
B Definisi didefinisikan dengan rinci yang mungkin terjadi

Tugas dari kelompok kerja tindak


Tim dan Satuan Pembentukan tim penanganan kekerasan di satuan pendidikan
C kekerasan di satuan pendidikan dan
Tugas dan pemerintah daerah diatur lebih rinci
pemerintah daerah belum terinci

Mekanisme Mekanisme pencegahan yang belum Mekanisme pencegahan yang terstruktur dan peran masing-
D terstruktur masing aktor terdefinisikan dengan jelas
pencegahan

Pembagian alur koordinasi


Pembagian alur koordinasi penanganan lebih rinci antara
Mekanisme penanganan lebih umum antara
E satuan pendidikan, pemerintah daerah, dan
penanganan satuan pendidikan, pemerintah
Kemendikbudristek
daerah, dan Kemendikbudristek

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 7


Permen PPKSP melindungi peserta didik, pendidik*, dan tenaga kependidikan
dari kekerasan yang terjadi saat kegiatan pendidikan, baik di dalam, maupun di
luar satuan pendidikan
Pasal 4 - 5:
Satuan pendidikan X Satuan pendidikan Y
Sasaran peraturan ini adalah: Pelaku/Korban Pelaku/Korban Pelaku/Korban Pelaku/Korban
a. Peserta didik
b. Pendidik 1. Peserta didik Peserta didik 9. Pendidik Pendidik
c. Tenaga kependidikan dan 2. Peserta didik Pendidik 10. Pendidik
Tenaga
d. Warga satuan pendidikan lainnya kependidikan
11. Tenaga Tenaga
(masyarakat yang beraktivitas atau 3. Peserta didik Tenaga kependidikan
Kependidikan kependidikan
yang bekerja di satuan pendidikan)
4. Peserta didik Peserta didik
Cakupan penanganan kekerasan:
a. Lokasi kekerasan di dalam 5. Peserta didik Pendidik
satuan pendidikan
b. Lokasi kekerasan di luar satuan 6. Peserta didik Tenaga kependidikan
pendidikan dalam kegiatan
Pelaku/Korban Masyarakat umum
satuan pendidikan
c. Melibatkan lebih dari 1 satuan 7. Peserta didik/Pendidik/Tenaga Dewasa
pendidikan Kependidikan
8. Peserta didik/Pendidik/Tenaga
Anak
Kependidikan

*pendidik: guru, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 8


Enam bentuk kekerasan yang didefinisikan secara terperinci dalam
Permendikbudristek PPKSP
Pasal 6:

Kekerasan fisik
Kekerasan Bentuk-bentuk kekerasan
Kekerasan psikis tersebut dapat dilakukan
secara:
a. fisik
Perundungan
b. verbal
c. nonverbal
Kekerasan seksual
d. melalui media
teknologi dan
Diskriminasi dan intoleransi informasi (termasuk
daring/online)
Kebijakan yang mengandung
kekerasan

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 9


Permendikbudristek PPKSP menghilangkan area “abu-abu” dengan
memberikan definisi yang jelas untuk membedakan bentuk kekerasan fisik,
psikis dan perundungan
Bentuk-bentuk kekerasan fisik, psikis dan perundungan Pasal 7 - 9:

Kekerasan fisik dapat berupa:


Kekerasan fisik a. Tawuran atau perkelahian massal;
b. Penganiayaan;
c. Perkelahian; kekerasan fisik
d. Eksploitasi ekonomi melalui kerja paksa untuk memberikan dan psikis yang
keuntungan ekonomi bagi pelaku; dilakukan
e. Pembunuhan; berulang dan
ada relasi
Kekerasan psikis dapat berupa: kuasa, maka
Kekerasan a. Pengucilan; f. Pemerasan; termasuk dalam
psikis g. Panggilan yang mengejek; kategori
b. Penolakan;
c. Pengabaian; h. Intimidasi; perundungan
d. Penghinaan; i. Perbuatan mempermalukan
e. Penyebaran rumor; di depan umum;
j. Teror;

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 10


Permendikbud PPKSP mendefinisikan kekerasan seksual serta diskriminasi
dan intoleransi untuk menegaskan sanksi administratifnya
Pasal 10 - 11:

Tindakan

merendahkan,
tubuh dan /atau
menghina,
Kekerasan fungsi
melecehkan, objek
seksual reproduksi
dan/atau
seseorang
menyerang

● warna kulit
pembedaan, ● suku/etnis ● kemampuan intelektual
Diskriminasi ● usia
pengecualian, ● agama ● mental
dan atas dasar ● status sosial
pembatasan, identitas ● kepercayaan ● sensorik
intoleransi ● ekonomi
atau pemilihan ● ras ● serta fisik
● jenis kelamin

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 11


Permendikbudristek PPKSP memperinci bentuk tindakan
kekerasan seksual yang mungkin terjadi di lapangan
Bentuk-bentuk kekerasan seksual pada Pasal 10 ayat (2):
a. penyampaian ujaran yang mendiskriminasi atau h. penyebaran informasi terkait tubuh dan/atau pribadi
melecehkan tampilan fisik, kondisi tubuh, dan/atau Korban yang bernuansa seksual;
identitas gender Korban; i. perbuatan mengintip atau dengan sengaja melihat
b. perbuatan memperlihatkan alat kelamin dengan Korban yang sedang melakukan kegiatan secara
sengaja; pribadi dan/atau pada ruang yang bersifat pribadi;
c. penyampaian ucapan yang memuat rayuan, lelucon, j. perbuatan membujuk, menjanjikan, atau
dan/atau siulan yang bernuansa seksual pada menawarkan sesuatu Korban untuk melakukan
Korban; transaksi atau kegiatan seksual;
d. perbuatan menatap Korban dengan nuansa seksual k. pemberian hukuman atau sanksi yang bernuansa
dan/atau membuat Korban merasa tidak nyaman; seksual;
e. pengiriman pesan, lelucon, gambar, foto, audio, l. perbuatan menyentuh, mengusap, meraba,
dan/atau video bernuansa seksual kepada Korban; memegang, memeluk, mencium, dan/atau
f. perbuatan mengambil, merekam, dan/atau menggosokkan bagian tubuhnya pada tubuh Korban;
mengedarkan foto dan/atau rekaman audio dan/atau m. perbuatan membuka pakaian Korban;
visual Korban yang bernuansa seksual; n. pemaksaan terhadap Korban untuk melakukan
g. perbuatan mengunggah foto tubuh dan/atau transaksi atau kegiatan seksual;
informasi pribadi Korban yang bernuansa seksual;

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 12


Permendikbudristek PPKSP memperinci bentuk tindakan
kekerasan seksual yang mungkin terjadi di lapangan
Bentuk-bentuk kekerasan seksual pada Pasal 10 ayat (2):
o. praktik budaya komunitas Peserta Didik, Pendidik, dan y. tindak pidana perdagangan orang yang ditujukan
Tenaga Kependidikan yang bernuansa Kekerasan untuk eksploitasi seksual; dan/atau
Seksual; z. perbuatan lain yang dinyatakan sebagai Kekerasan
p. percobaan perkosaan walaupun penetrasi tidak seksual dalam ketentuan peraturan perundang-
terjadi; undangan.
q. perkosaan termasuk penetrasi dengan benda atau
bagian tubuh selain alat kelamin;
r. pemaksaan atau perbuatan memperdayai Korban
untuk melakukan aborsi;
s. pemaksaan atau perbuatan memperdayai Korban
untuk hamil;
t. pembiaran terjadinya Kekerasan seksual dengan
sengaja;
u. pemaksaan sterilisasi;
v. penyiksaan seksual;
w. eksploitasi seksual;
x. perbudakan seksual;

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 13


Persetujuan korban di kekerasan seksual tidak berlaku bagi korban
anak, penyandang disabilitas dan orang dewasa dalam konteks
tertentu
Pasal 10 ayat (3) - (5):

Kekerasan 1. Dalam hal Korban merupakan Peserta Didik berusia anak atau penyandang disabilitas,
seksual Kekerasan seksual dilakukan dengan persetujuan atau tanpa persetujuan Korban.
2. Dalam hal Korban sebagai pendidik, tenaga pendidikan, atau orang dewasa lainnya, perbuatan
sebagaimana dimaksud pada huruf b, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, huruf j, huruf l, dan huruf m
merupakan Kekerasan seksual jika dilakukan tanpa persetujuan Korban.
3. Tanpa persetujuan Korban sebagaimana dimaksud, tidak berlaku bagi Korban sebagai pendidik,
tenaga pendidikan, atau orang dewasa lainnya yang dalam kondisi:
a. mengalami situasi dimana pelaku mengancam, memaksa, dan/atau menyalahgunakan
kedudukannya;
b. mengalami kondisi di bawah pengaruh obat-obatan, alkohol, dan/atau narkoba;
c. mengalami sakit, tidak sadar, tidak berdaya, atau tertidur;
d. memiliki kondisi fisik dan/atau psikologis yang rentan;
e. mengalami kelumpuhan atau hambatan motorik sementara (tonic immobility); dan/atau
f. mengalami kondisi terguncang.

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 14


Permendikburistek PPKSP menegaskan bentuk diskriminasi dan
intoleransi untuk memudahkan pemahaman bagi publik
Bentuk- bentuk diskriminasi dan intoleransi pada Pasal 11 ayat (2):
a. larangan untuk: b. pemaksaan untuk:
1. menggunakan seragam/pakaian kerja bagi Peserta 1. menggunakan seragam/pakaian kerja bagi Peserta
Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan yang Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan yang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan- tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai pengaturan seragam sekolah undangan mengenai pengaturan seragam sekolah;
maupun seragam Pendidik dan Tenaga 2. mengikuti mata pelajaran agama/kepercayaan
Kependidikan; yang diajar oleh Pendidik yang tidak sesuai dengan
2. mengikuti mata pelajaran agama/kepercayaan agama/kepercayaan Peserta Didik yang diakui oleh
yang diajar oleh Pendidik sesuai dengan Pemerintah; dan/atau
agama/kepercayaan Peserta Didik yang diakui oleh 3. mengamalkan ajaran agama atau kepercayaan
Pemerintah; dan/atau yang tidak sesuai keyakinan agama atau
3. mengamalkan ajaran agama atau kepercayaan kepercayaan yang dianut oleh Peserta Didik,
yang sesuai keyakinan agama atau kepercayaan Pendidik, atau Tenaga Kependidikan;
yang dianut oleh Peserta Didik, Pendidik, atau
Tenaga Kependidikan;

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 15


Permendikburistek PPKSP menegaskan bentuk diskriminasi dan
intoleransi untuk memudahkan pemahaman bagi publik
Bentuk-bentuk diskriminasi dan intoleransi pada Pasal 11 ayat (2):
c. mengistimewakan calon pemimpin/pengurus e. perbuatan mengurangi, menghalangi, atau tidak
organisasi berdasarkan latar belakang identitas memberikan hak atau kebutuhan Peserta Didik, untuk:
tertentu di satuan pendidikan; 1. mengikuti proses penerimaan Peserta Didik;
d. larangan atau pemaksaan kepada Peserta Didik, 2. menggunakan sarana dan prasarana belajar
Pendidik, atau Tenaga Kependidikan untuk: dan/atau akomodasi yang layak;
1. mengikuti atau tidak mengikuti perayaan hari 3. menerima bantuan pendidikan atau beasiswa yang
besar keagamaan yang dilaksanakan di satuan menjadi hak Peserta Didik;
pendidikan yang berbeda dengan agama dan 4. memiliki kesempatan dalam mengikuti kompetisi;
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa 5. memiliki kesempatan untuk mengikuti pelatihan
sesuai dengan yang diyakininya; dan atau melanjutkan pendidikan pada jenjang
2. memberikan donasi/bantuan dengan alasan latar berikutnya;
belakang suku/etnis, agama, kepercayaan, ras, 6. memperoleh hasil penilaian pembelajaran;
warna kulit, usia, status sosial ekonomi, 7. naik kelas;
kebangsaaan, jenis kelamin, dan/atau kemampuan 8. lulus dari satuan pendidikan;
intelektual, mental, sensorik, serta fisik; 9. mengikuti bimbingan dan konsultasi;
10.memperoleh dokumen pendidikan yang menjadi hak
Peserta Didik;

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 16


Selain mengatur tindakan kekerasan, Permendikbudristek PPKSP juga
memastikan tidak adanya kebijakan yang berpotensi menimbulkan kekerasan
Pasal 13:

surat keputusan

surat edaran
Kebijakan dari pendidik, tenaga
Kebijakan yang kependidikan, komite sekolah, dalam nota dinas
mengandung bentuk
kepala satuan pendidikan dan
kekerasan
kepala dinas pendidikan imbauan

instruksi

pedoman, dan lain-lain

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 17


Pencegahan kekerasan: tanggung jawab semua pihak untuk memastikan
lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman
Satuan Pendidikan Pemerintah Daerah Kemendikbudristek

1. Pembuatan tata tertib untuk 1. Menetapkan peraturan kepala 1. Membuat kebijakan, POS,
pencegahan kekerasan daerah yang mendukung pedoman & modul yang
2. Pembelajaran tanpa kekerasan pencegahan & penanganan mendukung pencegahan &
Penguatan 3. Membentuk dan memfasilitasi kekerasan penanganan kekerasan
tata kelola tugas tim pencegahan & 2. Alokasi anggaran 2. Alokasi anggaran
penanganan kekerasan (TPPK) 3. Memfasilitasi dan membina 3. Koordinasi lintas sektor
4. Pelibatan warga sekolah (orang satuan pendidikan 4. Monitoring dan evaluasi
tua/wali dll) 4. Membentuk Satuan Tugas

1. Sosialisasi di kegiatan 1. Sosialisasi kebijakan dan 1. Sosialisasi kebijakan


pengenalan lingkungan sekolah program PPKSP 2. Memberikan pelatihan
Edukasi 2. Menyelenggarakan pelatihan pencegahan dan penanganan
& kampanye;
bagi TPPK dan satuan tugas kekerasan
2. Melaksanakan pendidikan
penguatan karakter

1. Memastikan tersedianya sarana 1. Menyediakan sarana dan 1. Memfasilitasi sistem informasi


Penyediaan
dan prasarana yang aman, prasarana yang aman, nyaman atas data penanganan
sarana dan
nyaman dan ramah disabilitas & ramah disabilitas Kekerasan
prasarana
2. Menyediakan kanal aduan 2. Menyediakan kanal aduan 2. Menyediakan kanal aduan

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 18


Satuan pendidikan dan pemerintah daerah membentuk kelompok kerja
pencegahan dan penanganan kekerasan dalam waktu 6 - 12 bulan sejak
peraturan ini disahkan
Pasal 24 - 35 dan Pasal 76:
Target Keanggotaan untuk pendidikan formal termasuk pendidikan
Pembuat
pembentukan khusus

a 1 tahun (maks.
TPPK di PAUD* Satuan pendidikan
Agustus 2024)

b 6 bulan**
TPPK di SD Satuan pendidikan (maks. 1. Perwakilan pendidik, selain kepala satuan pendidikan
Februari 2024) 2. Perwakilan komite sekolah/orang tua/wali
c 6 bulan**
TPPK di SMP,
Satuan pendidikan (maks.
SMA, dan SMK
Februari 2024)

d Pemerintah daerah 1. Dinas bidang pendidikan


6 bulan
melalui dinas 2. Dinas bidang perlindungan anak
Satuan Tugas (maks.
pendidikan 3. Dinas bidang sosial
Februari 2024)
4. Organisasi atau bidang profesi yang terkait dengan anak

*Jika SDM di PAUD tidak mencukupi, TPPK dapat terdiri dari beberapa PAUD dengan ketetapan dinas pendidikan
** Pembentukan TPPK di pendidikan nonformal adalah 1 tahun dengan anggota perwakilan pendidik

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 19


Portal pelaporan pembentukan TPPK dan Satuan Tugas

merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id/portalppksp

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 20


Peran BBPMP/BPMP dalam percepatan implementasi PPKSP

1 Advokasi
a. Mengadvokasi dinas provinsi dan kota/kabupaten untuk membentuk satuan tugas
b. Mengadvokasi dinas provinsi dan kota/kabupaten untuk memastikan sekolah membentuk
2 TPPK

2 Edukasi
a. Melakukan sosialisasi kebijakan dan program PPKSP
b. Memfasilitasi pelatihan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) dan Satuan
Tugas

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 21


Peran Dinas Pendidikan dalam percepatan implementasi PPKSP
1 Penguatan Tata Kelola
a. Mendorong dan mengusulkan ke kepala daerah untuk membentuk Satuan Tugas dengan
beranggotakan lintas dinas
b. Membuat kebijakan pencegahan dan penanganan kekerasan
2 c. Mengalokasikan anggaran untuk program pencegahan dan penanganan kekerasan
d. Melibatkan masyarakat

2 Edukasi
a. Melakukan sosialisasi kebijakan dan program PPKSP
b. Melatih Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) dan Satuan Tugas

Penyediaan Sarana dan Prasarana


3
a. Menyediakan bangunan, gedung, dan fasilitas pembelajaran yang ramah bagi Peserta Didik
penyandang disabilitas
b. menyediakan sarana untuk pelaksanaan tugas Satuan Tugas minimal berupa:
i. kanal pelaporan,
ii. ruang pemeriksaan, dan
iii. alat tulis kantor

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 22


Peran Kepala Sekolah dalam percepatan implementasi PPKSP

1 Penguatan Tata Kelola


a. Membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK)
b. Membuat tata tertib pencegahan dan penanganan kekerasan
c. Mendorong pelaksanaan kegiatan sekolah yang inklusif dan berkebinekaan
2 d. Melibatkan warga sekolah (orang tua/wali)

2 Edukasi
a. Sosialisasi dan kampanye daring/online di satuan pendidikan
b. Melaksanakan pendidikan penguatan karakter
c. Memfasilitasi guru untuk mendapatkan pelatihan dan peningkatan kapasitas

3 Penyediaan Sarana dan Prasarana


a. memastikan tingkat keamanan dan kenyamanan bangunan, fasilitas pembelajaran, dan fasilitas
umum lainnya, termasuk penyediaan akomodasi yang layak bagi penyandang disabilitas.
b. memastikan ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas TPPK minimal berupa:
i. kanal pelaporan,
ii. ruang pemeriksaan, dan
iii. alat tulis kantor

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 23


Peran Pendidik dalam percepatan implementasi PPKSP
1 Penguatan Tata Kelola
a. Menjadi anggota Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK)
b. Membuat kesepakatan kelas yang berkaitan dengan pencegahan dan penanganan kekerasan
2 c. Menjadi Fasilitator Nasional atau Fasilitator Guru dalam program ROOTS (pencegahan
perundungan)

2 Peningkatan Kapasitas
a. Menggunakan Platform Merdeka Mengajar sebagai referensi peningkatan kompetensi
b. Melaksanakan pendidikan penguatan karakter yang kreatif dan mengasah empati di kelas
c. Merancang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
d. Menggunakan produk kampanye milik Pusat Penguatan Karakter sebagai media pembelajaran di
kelas
e. Mengikuti pelatihan Wawasan Kebinekaan Global (pencegahan intoleransi)
f. Mengajarkan pendidikan seksualitas dan reproduksi sesuai dengan tahap
perkembangan serta usia peserta didik (pencegahan kekerasan seksual)

Tautan ke produk kampanye di Youtube Cerdas Berkarakter:


https://www.youtube.com/@CerdasBerkarakterKemdikbudRI

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 24


Peran Peserta Didik dalam percepatan implementasi PPKSP

1 Penguatan Tata Kelola


a. Mendorong sekolah untuk membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK)
b. Mendorong pelaksanaan kegiatan sekolah yang inklusif dan berkebinekaan

2
2 Edukasi
Menginisiasi atau mendorong sekolah melakukan sosialisasi dan kampanye daring/online di satuan
pendidikan tentang PPKSP

3 Penyediaan Sarana dan Prasarana


Mendorong sekolah untuk memastikan tingkat keamanan dan kenyamanan bangunan, fasilitas
pembelajaran, dan fasilitas umum lainnya, termasuk penyediaan akomodasi yang layak bagi
penyandang disabilitas.

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 25


Peran Orang Tua/Wali dalam percepatan implementasi PPKSP

1 Penguatan Tata Kelola


a. Mendorong sekolah untuk membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK)
b. Mendorong pelaksanaan kegiatan sekolah yang inklusif dan berkebinekaan

2
2 Edukasi
a. Mendorong sekolah melakukan sosialisasi dan kampanye daring/online di satuan pendidikan
tentang PPKSP
b. Melakukan sosialisasi/kampanye tentang PPKSP kepada orang tua atau masyarakat lain di
lingkungan masing-masing

3 Penyediaan Sarana dan Prasarana


a. Mendorong sekolah untuk memastikan tingkat keamanan dan kenyamanan bangunan, fasilitas
pembelajaran, dan fasilitas umum lainnya, termasuk penyediaan akomodasi yang layak bagi
penyandang disabilitas.
b. Mendorong sekolah untuk memastikan ketersediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan
tugas TPPK minimal berupa:
i. kanal pelaporan,
ii. ruang pemeriksaan, dan
iii. alat tulis kantor

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 26


merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Soal Sering Ditanya:

bit.ly/BukuSakuPPKSP

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 28


Mari gerak bersama menciptakan lingkungan belajar yang
inklusif, berkebinekaan, dan aman bagi semua demi
terwujudnya Pelajar Pancasila dan Merdeka Belajar

#MerdekaBeragamSetara #Merdekadari3DosaBesarPendidikan

Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI @cerdasberkarakter.kemdikbudri @cerdasberkarakter

#MerdekaBeragamSetara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 29


@cerdasberkarakter.kemdikbudri
Terima kasih

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai