DAN TEKNOLOGI
Permendikbudristek 46/2023:
Pencegahan dan Penanganan
Kekerasan di Lingkungan
Satuan Pendidikan
Oktober 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Dunia pendidikan di Indonesia sedang menghadapi banyak tantangan
Pada tahun 2022, pengaduan yang masuk ke 34,51% peserta didik (1 dari 3) berpotensi
KPAI pada perlindungan khusus anak, dengan mengalami kekerasan seksual (Asesmen
kategori tertinggi:
Nasional, Kemendikburistek, 2022)
● anak korban kejahatan seksual,
● anak korban kekerasan fisik dan/atau psikis,
● anak korban pornografi dan cyber crime,
*satuan pendidikan termasuk pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah pada jalur pendidikan formal dan nonformal
Bentuk-bentuk kekerasan belum Adanya definisi yang jelas dan bentuk-bentuk detail kekerasan
B Definisi didefinisikan dengan rinci yang mungkin terjadi
Mekanisme Mekanisme pencegahan yang belum Mekanisme pencegahan yang terstruktur dan peran masing-
D terstruktur masing aktor terdefinisikan dengan jelas
pencegahan
*pendidik: guru, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya
Kekerasan fisik
Kekerasan Bentuk-bentuk kekerasan
Kekerasan psikis tersebut dapat dilakukan
secara:
a. fisik
Perundungan
b. verbal
c. nonverbal
Kekerasan seksual
d. melalui media
teknologi dan
Diskriminasi dan intoleransi informasi (termasuk
daring/online)
Kebijakan yang mengandung
kekerasan
Tindakan
merendahkan,
tubuh dan /atau
menghina,
Kekerasan fungsi
melecehkan, objek
seksual reproduksi
dan/atau
seseorang
menyerang
● warna kulit
pembedaan, ● suku/etnis ● kemampuan intelektual
Diskriminasi ● usia
pengecualian, ● agama ● mental
dan atas dasar ● status sosial
pembatasan, identitas ● kepercayaan ● sensorik
intoleransi ● ekonomi
atau pemilihan ● ras ● serta fisik
● jenis kelamin
Kekerasan 1. Dalam hal Korban merupakan Peserta Didik berusia anak atau penyandang disabilitas,
seksual Kekerasan seksual dilakukan dengan persetujuan atau tanpa persetujuan Korban.
2. Dalam hal Korban sebagai pendidik, tenaga pendidikan, atau orang dewasa lainnya, perbuatan
sebagaimana dimaksud pada huruf b, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, huruf j, huruf l, dan huruf m
merupakan Kekerasan seksual jika dilakukan tanpa persetujuan Korban.
3. Tanpa persetujuan Korban sebagaimana dimaksud, tidak berlaku bagi Korban sebagai pendidik,
tenaga pendidikan, atau orang dewasa lainnya yang dalam kondisi:
a. mengalami situasi dimana pelaku mengancam, memaksa, dan/atau menyalahgunakan
kedudukannya;
b. mengalami kondisi di bawah pengaruh obat-obatan, alkohol, dan/atau narkoba;
c. mengalami sakit, tidak sadar, tidak berdaya, atau tertidur;
d. memiliki kondisi fisik dan/atau psikologis yang rentan;
e. mengalami kelumpuhan atau hambatan motorik sementara (tonic immobility); dan/atau
f. mengalami kondisi terguncang.
surat keputusan
surat edaran
Kebijakan dari pendidik, tenaga
Kebijakan yang kependidikan, komite sekolah, dalam nota dinas
mengandung bentuk
kepala satuan pendidikan dan
kekerasan
kepala dinas pendidikan imbauan
instruksi
1. Pembuatan tata tertib untuk 1. Menetapkan peraturan kepala 1. Membuat kebijakan, POS,
pencegahan kekerasan daerah yang mendukung pedoman & modul yang
2. Pembelajaran tanpa kekerasan pencegahan & penanganan mendukung pencegahan &
Penguatan 3. Membentuk dan memfasilitasi kekerasan penanganan kekerasan
tata kelola tugas tim pencegahan & 2. Alokasi anggaran 2. Alokasi anggaran
penanganan kekerasan (TPPK) 3. Memfasilitasi dan membina 3. Koordinasi lintas sektor
4. Pelibatan warga sekolah (orang satuan pendidikan 4. Monitoring dan evaluasi
tua/wali dll) 4. Membentuk Satuan Tugas
a 1 tahun (maks.
TPPK di PAUD* Satuan pendidikan
Agustus 2024)
b 6 bulan**
TPPK di SD Satuan pendidikan (maks. 1. Perwakilan pendidik, selain kepala satuan pendidikan
Februari 2024) 2. Perwakilan komite sekolah/orang tua/wali
c 6 bulan**
TPPK di SMP,
Satuan pendidikan (maks.
SMA, dan SMK
Februari 2024)
*Jika SDM di PAUD tidak mencukupi, TPPK dapat terdiri dari beberapa PAUD dengan ketetapan dinas pendidikan
** Pembentukan TPPK di pendidikan nonformal adalah 1 tahun dengan anggota perwakilan pendidik
merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id/portalppksp
1 Advokasi
a. Mengadvokasi dinas provinsi dan kota/kabupaten untuk membentuk satuan tugas
b. Mengadvokasi dinas provinsi dan kota/kabupaten untuk memastikan sekolah membentuk
2 TPPK
2 Edukasi
a. Melakukan sosialisasi kebijakan dan program PPKSP
b. Memfasilitasi pelatihan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) dan Satuan
Tugas
2 Edukasi
a. Melakukan sosialisasi kebijakan dan program PPKSP
b. Melatih Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) dan Satuan Tugas
2 Edukasi
a. Sosialisasi dan kampanye daring/online di satuan pendidikan
b. Melaksanakan pendidikan penguatan karakter
c. Memfasilitasi guru untuk mendapatkan pelatihan dan peningkatan kapasitas
2 Peningkatan Kapasitas
a. Menggunakan Platform Merdeka Mengajar sebagai referensi peningkatan kompetensi
b. Melaksanakan pendidikan penguatan karakter yang kreatif dan mengasah empati di kelas
c. Merancang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
d. Menggunakan produk kampanye milik Pusat Penguatan Karakter sebagai media pembelajaran di
kelas
e. Mengikuti pelatihan Wawasan Kebinekaan Global (pencegahan intoleransi)
f. Mengajarkan pendidikan seksualitas dan reproduksi sesuai dengan tahap
perkembangan serta usia peserta didik (pencegahan kekerasan seksual)
2
2 Edukasi
Menginisiasi atau mendorong sekolah melakukan sosialisasi dan kampanye daring/online di satuan
pendidikan tentang PPKSP
2
2 Edukasi
a. Mendorong sekolah melakukan sosialisasi dan kampanye daring/online di satuan pendidikan
tentang PPKSP
b. Melakukan sosialisasi/kampanye tentang PPKSP kepada orang tua atau masyarakat lain di
lingkungan masing-masing
bit.ly/BukuSakuPPKSP
#MerdekaBeragamSetara #Merdekadari3DosaBesarPendidikan