Anda di halaman 1dari 26

Definisi sediaan tablet

• Obat
• Cetak
Sediaan padat • Bahan pembantu
• Kempa
• Tanpa bahan pembantu

Bahan pengisi, bahan pengikat,


bahan penghancur, lubrikan, zat
warna, bahan pengaroma dan
bahan pemanis
Definisi bahan pembantu

Bahan yang ditambahkan ke


dalam tablet dalam jumlah tertentu

• Memenuhi syarat industri,


• Mudah diproses,
• Memiliki stabilitas yang baik,
• Memiliki nilai estetika dengan bobot yang sesuai
Fungsi bahan pembantu

1. Peningkat kohesifitas dan adhesifitas


2. Peningkat kompresibilitas
3. Peningkat aliran
4. Peningkat stabilitas
5. Untuk mempermudah proses
6. Penutup rasa yang tidak enak dan peningkat rasa
7. Memperbaiki ketersediaan hayati obat
8. Pengatur pelepasan obat
9. Mempercantik penampilan tablet
Kriteria pemilihan bahan pembantu
1. Inert secara fisiologi
2. Kompatibilitas
3. Stabilitas
4. Tidak menurunkan ketersediaan hayati
5. Mempunyai profil tekanan terhadap kekerasan yang baik
6. Mempunyai rasa di mulut yang baik khususnya jika
digunakan untuk tablet kunyah
7. Bebas dari mikroorganisme
8. Dapat diwarnai dengan merata oleh zat warna
9. Tersedia di pasaran dan relatif murah
10.Harus diterima oleh perundang-undangan
Bahan Pembantu Untuk Granulasi Basah

1. Pengisi (diluent):
Bahan inert Bobot yang sesuai

Kriteria Bahan pengisi :


• Stabil secara kimia dan fisika
• Kompatibel

Jenis pengisi
Kalsium sulfat dihidrat, Kalsium fosfat dibasik,
Trikalsium fosfat, Kalsium karbonat, Selulosa
mikrokristalin, Laktosa monohidrat, Sukrosa, Dekstrosa,
Manitol
2. Pengikat (Binder):

Bahan inert • Kelekatan serbuk (granul)


• Kompresibilitas yang baik
Kriteria pemilihan bahan pengikat
1. Dapat meningkatkan kohesifitas
2. Berpenampilan konsisten
3. Efektif dalam konsentrasi rendah
4. Daya ikat kuat
5. Viskositas yang rendah
6. Mudah dicampur
7. Jika mungkin mudah larut pada keadaan dingin
8. Dibutuhkan jumlah air yang minimum
9. Tidak higroskopis
Penggolongan dan jenis bahan pengikat

1. Polimer alam seperti starch (amilum/pati) atau gom


yang meliputi akasia, tragakan dan gelatin
2. Polimer sintetik seperti PVP, metil dan etil selulosa,
hidroksipropil selulosa

Jenis jenis pengikat

Amilum, Amilum (starch) pragelatinasi, Starch 1500,


Gelatin, Sukrosa, Gom akasia, Tragakan,
Polivinilpirolidone (PVP), Metil selulosa, Natrium
karboksimetil selulosa, Etil selulosa, Polivinil alkohol,
Polietilenglikol 6000, Hidroksi propilselulosa,
Polimetakrilat (Eudragit NE 30 D, RS 30 D)
Metode penambahan
1. Penambahan serbuk kering
2. Penambahan pelarut pengikat

3. Bahan penghancur (Desintegran)


Bahan inert

Memfasilitasi hancurnya tablet

Lingkungan air
Kriteria Pemilihan Bahan Penghancur
1. Kelarutan yang terbatas atau tidak larut sama sekali
2. Kapasitas hidrasi kuat
3. Kecenderungan membentuk gel rendah
4. Daya ikat kuat misalnya mudah terjadi deformasi
plastik dan atau aktifitas hidrogen
5. Aktifitas kapiler
6. Luas permukaan spesifik besar
7. Higroskopisitas (penyerapan kelembaban maksimum
dan cepat)
8. Mempunyai indeks atau tekanan mengembang yang
tinggi
9. Efektif dalam konsentrasi rendah
10.Stabil dan tetap efektif pada kekerasan tablet yang
cukup tinggi
Jenis-jenis penghancur
1. Starch (pati/amilum)
2. Avicel (selulosa mikrokristal)
3. Asam alginat
4. Explotab (Natrium Starch Glikolat)
5. Gom
6. Polyclar AT (Polyplasdone XL dan Polyplasdone XL 10)
7. Amberlite IPR (resin penukar ion)
8. Metil selulosa, natrium karboksimetil selulosa dan
hidroksipropil selulosa
9. Campuran efervesen
10.Ac-Di-Sol
Metode penambahan
Penambahan eksternal
• Ditambahkan ke dalam granul sebelum dikempa
• Untuk mempermudah hancurnya tablet menjadi ganul

Penambahan internal
• Dicampur sebelum pembasahan granulasi
• Disintegran berada dalam granul
• Untuk mempermudah hancurnya granul menjadi
partikel halus
Mekanisme kerja penghancur
1. Disintegran peningkat efek kapilaritas
2. Disintegran yang mengembang
3. Disintegran penghasil gas
4. Enzim

4. Lubrikan
Bahan inert
1. Mengurangi gesekan antara tablet dengan dinding
2. Mencegah tablet menempel pada pounch
3. Mencegah keausan pounch dan cetakan
Kriteria pemilihan lubrikan
1. Luas permukaan
2. Ukuran partikel
3. Bentuk partikel
4. Efektif pada konsentrasi rendah
5. Bersifat hidrofilik akan lebih baik
6. Memiliki kemampuan menyelimuti granul
7. Tidak menimbulkan perwarnaan tablet/tidak merubah
penampilan tablet
Penggolongan lubrikan
• Minyak tumbuhan terhidrogenasi
• Malam bertitik didih tinggi
• Talk
Lubrikan tidak larut air • Starch
• Minyak mineral
• Logam stearat
• Asam stearat

• Polietilen glikol 4000 dan 6000


Lubrikan larut air • Natrium benzoat dan natrium klorida
• Natrium dan magnesium lauril sulfat
Metode penambahan
1. Ditambahkan setelah terbentuk masa homogen.
2. Ditambahkan dan dicampur sekitar 2 – 5 menit.
3. Pencampuran yang berlebihan akan mengurangi sifat
(karakterisasi) disintegrasi – dissolusi dan kehilangan
ikatan dalam matriks tablet.
4. Ditambahkan pada granul sebagai larutan alkohol
(carbowax), suspensi atau emulsi lubrikan.
5. Glidan
1. Peningkat aliran granul - mengurangi gesekan antar partikel
2. Mendistribusikan tekanan pada saat pengempaan

Kriteria Pemilihan Glidan


1. Luas permukaan
2. Ukuran partikel
3. Bentuk
4. Efektif pada konsentrasi rendah
5. Bersifat hidrofilik akan lebih baik
Jenis jenis glidan

Talk, Starch jagung, Silikon dioksida koloidal

Mekanisme kerja glidan


1. Dispersi muatan elektrostatik pada permukaan granul
2. Reduksi gaya Van Der Waals dengan cara memisahkan
granul
3. Pengurangan gesekan antar partikel dan permukaan
granul
6. Pengaroma
Sejumlah kecil bahan - menutupi bau yang kurang enak dari
sediaan

Kriteria pemilihan pengaroma


1. Dapat menutupi bau yang tidak enak
2. Stabil selama proses, penyimpangan distribusi hingga
ke penderita
3. Tidak merubah penampilan tablet
4. Harus sesuai dengan warna dan rasa tablet
Metode penambahan
Flavor minyak
1. Dilarutkan dalam alkohol dan disemprotkan ke dalam
granul.
2. Diadsorpsikan ke dalam eksipien dan ditambahkan
selama proses lubrikasi.

Flavor padat
Ditambahkan pada saat pencampuran dengan fase luar

Flavor larut air hanya sedikit digunakan karena kurang stabil dengan berjalannya waktu.
7. Pemanis

Bahan inert
Menutup rasa yang tidak enak dari zat aktif

Tablet kunyah dan tablet hisap

Jenis pemanis
• Aspartam
• Sakarin
8. Adsorben

Bahan inert
• Mengadsorpsi lembab
• Mengadsorpsi bahan yang meleleh selama pengempaan
• Pembawa bahan cair

Jenis-jenis adsorben
• Silikon dioksida koloidal
• Magnesium alumunium silikat
• Kaolin
• Magnesium karbonat
9. Zat warna

Tujuan atau kegunaan zat warna


1. Mengidentifikasi produk yang kelihatan sama yang
berada pada suatu garis produksi
2. Mengidentifikasi produk dengan kandungan zat
aktifnya sama tetapi dosis berbeda
3. Mengidentifikasi pada saat pencampuran
4. Estetika
5. Menutupi perubahan warna zat aktif
Pengelompokan zat warna
• Warna larut
• Warna yang tidak larut yang didispersikan dalam produk
• Warna yang diadsorpsikan pada subtrat yang inert
Dyes adalah zat warna larut air, sedangkan lakes dibentuk
dengan cara mengadsorpsikan dyes ke dalam oksida hidrat
(biasanya alumunium hidroksida) yang menghasilkan
warna yang tidak larut

Kriteria pemilihan zat warna


• Tidak mudah bermigrasi pada saat proses
• Tidak cepat memudar/terurai
• Mudah terdistribusi/merata dalam massa tablet
Metode penambahan
1. Zat warna larut air biasanya dilarutkan ke dalam cairan
pengikat (proses granulasi)
2. Lakes umumnya ditambahkan untuk tablet kempa
langsung
Bahan pembantu untuk kempa langsung
Bahan pengisi
Kriteria
1. Kemampuan mengalir
2. Kompresibilitas
3. Ukuran dan distribusi ukuran partikel
4. Profil tekanan terhadap kekerasan yang baik Kandungan
lembab
5. Mempunyai rasa di mulut yang baik (tablet kunyah)
Bahan pengikat

Nisso hidroksi propil sellulosa (N-HPC)

Bahan penghancur
1. Low-subtituted Hydroxy Propyl Cellulose (L-HPC)
2. Natrium Starch Glikolat
3. Crosslinked PVP

Anda mungkin juga menyukai