Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BUDIDAYA TANAMAN SEREALIA

Barley (hordeum vulgare)

Dosen Pengampu : Erlita,SP.MP

DISUSUN OLEH:

Muhammad Habib (21210005)

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN SERIALIA


JURUSANN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS AL-AZHAR
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah S.W.T yang maha pengasih lagi maha penyayang.Saya
panjat kan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
Rahmat,hidayah,dan inayahnya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu,saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman saya, saya masih banyak Kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini, akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat inspirasi
terhadap pembaca.

MEDAN,…NOVEMBER 2023

Muhammad Habib
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Barley (Hordeum vulgare L.) Merupakan tumbuhan serealia yang ada di dunia saat
ini. Barley merupakan tanaman serealia keempat di dunia yang paling banyak ditanam. Pada
awalnya, barley digunakan sebagai salah satu bahan pangan manusia, namun belakangan
ini mengalami perkembangan yang signifikan sebagai salah satu bahan untuk pakan ternak
dan produk malt, dan barley merupakan bahan serealia kedua terbanyak yang menjadi
pilihan untuk dijadikan malt. Karena banyak sekali penggunaannya, barley menjadi banyak
dibudidayakan dan tetap bertahan hingga saat ini.
Barley dapat ditanam di tempat yang memiliki iklim dan tanah yang kurang baik,
seperti daerah yang kurang air dan panas. Oleh karena itu, barley menjadi salah satu bahan
pangan yang banyak dikonsumsi di daerah dengan iklim panas dan kondisi tanah yang
kurang memadai, seperti daerah di Asia Barat dan Afrika Utara.
Lahan barley di dunia saat ini mencapai 70 juta hektar di seluruh dunia. Barley
banyak ditanam di Tibet, Nepal, Ethiopia, dan lereng pegunungan Andes. Selain itu, barley
juga ditanam saat musim hujan di Afrika Utara, Timur Tengah, Afghanistan, Pakistan,
Eritrea, dan Yaman.
Barley termasuk dari genus Hordeum dari keluarga Triticeae di rerumputan.
Poaceae. Triticeae termasuk jenis tanaman dimana terdapat beberapa jenis tanaman serealia
yang memiliki nilai ekonomis dan juga termasuk jenis yang liar, sebanyak 350 jenis. Genus
Hordeum termasuk jenis Triticeae yang tidak biasa karena memiliki dua jenis spesies
tahunan, seperti H. Vulgare dan H. Marinum, dan jenis yang abadi, seperti H. Bulbosum.
Terdapat 32 spesies dari genus Hordeum, dengan nomor kromosom x-7. Barley yang
dibudidayakan, H. Vulgare, dan indukannya H. Vulgare L. Ssp. Spontaneum, merupakan
jenis diploid dengan 2n=2x-14 kromosom. Spesies Hordeum lain adalah diploid, tetraploid
(2n=4x-28) dan heksaploid (2n-6x-42).
Barley (Hordeum Vulgare) adalah sejenis serealia yang dulunya banyak dijadikan
sumber pangan pokok dunia.barley termasuk tumbuhan berasal dari ordo poales.
Barley adalah jenisserealia yang dapat tumbuh mencapai ketinggian sekitar 0,7
sampai 12 meter. Seiring dengan berjalannya waktu, barley sekarang dijadikan sebagai
bahan pakan ternak, dandikecambahkan (malt). Kecambah ini yang digunakan sebagai
sumber citarasa pada industri bir dan whiskey. Penggunaan barley sebagai bahan pangan
hanya ± 10%, sepertiga digunakanuntuk membuat bir dan sebagian besar dijadikan bahan
pakan ternak. Waktu berkecambahnyasekitar 1-3 hari. Barley adalah anggota suku padi-
padian (Poaceae)
Barley ini cocok ditanam pada musim dingin dan musim semi, dengan kata lain
merupakantumbuhan subtropis. Barley tumbuh subur di daerah beriklim sedang pada
musim semi danmemiliki masa panen ±90 hari. Pun tumbuh di daerah sub-artik, seperti di
Alaska dan Norwegia, dimana musim panen lebih pendek. Karena biji-bijian ini mempunyai
daya tahanyang baik terhadap panas, maka Barley dapat tumbuh pula pada daerah gurun,
seperti didaerah Afrika Utara.

2. RUMUSAN MASALAH
a) Apa defenisi dari barley
b) Bagaimana mengelolah barley
3. TUJUAN
a) Mengetahuai morfologi dari barley
b) Mengetahui pengolahan barlely

Barley mempunyai manfaat di bidang kesehatan yang luar biasa. Banyak studi
penelitian yang telah dilakukan oleh banyak pihak dan hasilnya cukup positif, Penelitian yang
dilakukan oleh Anne Nilson dari Lund University menunjukkan barley dapat dikonsumsi oleh
penderita diabetes mellitus karena mampu menurunkan kadar glukosa darah selama 10 jam
setelah dikonsumsi. Selain itu, kandungan magnesium pada Barley merupakan kofaktor salah
satu enzim dalam tubuh yang dapat mengontrol tekanan darah. Para penderita diabetes tipe 2
disarankan mengonsumsi sereal ini sebagai sumber energi di pagi hari. Akan lebih baik jika
dikonsumsi bersama dengan susu low-fat (rendah lemak).

Kandungan serat pangan (dietary fiber) yang tinggi pada Barley juga telah diakui
manfaatnya. Bagi kesehatan oleh FDA (Food and Drug Administration) Amerika Serikat.
Komponen B- glucan pada Barley memiliki manfaat salah satunya membantu menurunkan
kadar kolestrol dalam darah dan membantu mengurangi resiko penyakit diabetes tipe 2. Serat
pangan dalam Barley juga bermanfaat dalam menjaga saluran pencernaan dengan baik. Ini
komponen yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan bakteri baik yang hidup di kolon.
Kelompok. Bakteri yang dikenal sebagai probiotik ini akan membantu memfermentasi serat
pangan dan memproduksi asam lemak rantai pendek, yaitu asam butirat. Asam butirat
membantu menekan pertumbuhan bakteri jahat sehingga saluran pencernaan tetap sehat.

Sebuah studi yang dimuat oleh The American Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa
konsumsi makanan yang mengandung serat pangan seperti Barley sebanyak 5 gram setiap hari
dapat membantu menekan resiko kanker empedu hingga sepuluh persen. Tak hanya sampai
disitu saja, menurut studi penelitian Dutch National Institute of Public Health and The
Environment, Utrecht University menunjukkan konsumsi Barley dapat menurunkan resiko
asma pada anak-anak hingga 54 persen. Barley juga diindikasikan dapat menghilangkan racun
dalam tubuh, termasuk darah, untuk stimulasi kekebalan tubuh. Manusia, cicatrisation dan
regenerasi. Jenis Barley hijau juga memiliki efek anti-inflamasi, revitalisasi tegument. Serealia
ini menunjukkan hasil nyata dalam memerangi kolagen dan Leukimia, dan juga menetralkan
efek racun dalam tembakau. Barley musim dingin biasa digunakan untuk memberi makan
hewan ternak karena kualita inferior dan butirannya. Apabila barley dikecambahkan, akan
dihasilkan malted barley- sebagai bahan citarasa dalam industri bir dan whiskey.
BAB 11

TINJAUAN PUSTAKA

Bukti paling awal tentang pertanian jelai datang dari situs arkeologis di anak benua india yang
dinamai Mahrgarh, dari 7000 SM. Jelai yang dibudidayakan ini (H. vulgare) adalah turunan dari
jelai liar (Hordeum Spontaneum). Keduanya adalah diploid (2n=14 kromosom). Karena jelai
liar dapat disilangkan dengan jelai yang dibudidayakan, keduanya sering diperlakukan seperti
satu spesies, dibagi menjadi Hordeum vulgare sub spesies spontaneum dan sub spesies vulgare
(budidaya). Perbedaan utama antara keduannya adalah racis yang rapuh pada jelai liar, yang
memungkinkn penyebaran benih di alam yang liar. Jelai liar yang paling awal ditemukan datang
dari situs Epi-Paleotik di Levant, mulai dari Natufian. Jelai budidaya yang paling awal terjadi
pada situs Neolithik Aceramic seperti lapisan-lapisan (PPN B) di Tell Abu Hureyra di Suriah.

Disamping gandum, jelai adalah bahan pokok sereal mesir kuno yang digunakan dalam
membuat roti dan bir. Keduannya bersama-sama adalah bahan makanan yang lengkap. Nama
yang umum untuk jelai adalah jt (diduga diucapkan "it") mengacu pada jelai Mesir Hulu.
Dimasa yunani kuno, makna keagamaan jelai diduga dimulai pada tahap-tahap paling awal dari
Misteri Eleusinian. Minuman kyekeon, yakni campuran minuman untuk mereka yang menjalani
ritual inisiasi, yang disiapkan dari jelai dan ramu-ramuan, dirujuk dalam nyanyian homerik
untuk Demeter yang juga disebut Ibu Jelai.

Orang yunani biasanya mengeringkan jelai yang sudah ditumbuk kasar dan.
memanggangnya sebelum dijadikan bubur, demikian menurut Plinius Tua di dalam bukunya.
Sejarah Alam. Proses ini menghasilkan malt yang segera diberi ragi dan menjadi sedikit
beralkohol. Jelai Tibet selama berabad-abad menjadi makanan utama di Tibet. Para ahli
paleobotani menemukan bahwa jelai telah ditanami di Jazirah Korea sejak awal periode
tembikar Mumun (1500-850 SM) bersama-sama dengan tanaman lainnya seperti jewawut,
gandum dan sayur-sayuran.

Jelai (Hordeum vulgare, ingg Barley) adalah sejenis serelia untuk pakan ternak,
penghasil malt, dan sebagai makanan kesehatan. Jelai adalah anggota suku padi-padian.
(Poaceae). Pada tahun 2005, jelai berada pada urutan keempat dari jumlah produksi dunia dan
luas area penanaman serelia di dunia (560.000 km²). Waktu berkecambah sekitar 1-3 hari. Dari
sudut esoteris, jelai atau barley digunakan karena dianggap bergizi ringan yang mampu
merangsang jantung dan dapat digunakan untuk meringankan ketegangan emosional seseorang.

Setengah atau lebih dari budidaya barley di Amerika digunakan sebagai


persediaan.makanan. Barley lebih bergizi dari kernel jagung. Kernel barley digunakan sebagai
makanan setelah gridning atau steam rolling, Lebih dari 25% dari tanaman barley di proses
menjadi malt di Amerika. Malt barley, 80% digunakan untuk pembuatan bir, sekitar 14%
didestilasi sebagai penghasil alkohol, dan 6% sebagai sirup malt, susu malt dan makanan untuk
sarapan. Untuk proses pembuatan malt, barley direndam dalam tangki besar selama 45-65 jam,
kemudian ditransfer ke tangki perkecambahan atau ruang terpisah dimana adonan diaduk
selama 5-7 hari dengan temperatur 60-70 F. Sampai akar muncul, tetapi tidak sampai batang.
Barley hijau mengandung unsur-unsur yang paling berharga yang diperlukan untuk
tubuh manusia dan juga dapat digunakan sebagai produk dengan efek terapi yang sangat baik.
Tumbuhan barley juga diindikasikan untuk menghilangkan racun dalam tubuh, termasuk darah,
untuk stimulasi kekebalan tubuh manusia, cicatrisation dan regenerasi. Barley dapat membantu
mengatur tekanan darah pada arteri, mengurangi kelebihan berat badan.

Barley adalah salah satu tanaman domestik Amerika yang paling tua yang pernah
ditanam. Tanaman ini sudah dibudidayakan lebih dari 8000 tahun. Di Athena, barley adalah
makanan khusus yang disediakan untuk para gladiator. Fakta yang mengesankan dari tanaman
barley adalah bahwa tanaman ini hanya dapat tumbuh di Amerika Utara. Barley memiliki
konsentrasi enzim yang tinggi setelah diolah menjadi malt, inilah alasan kenapa barley
ditambahkan pada bubur beras dan bubur jagung, Barley dibudidayakan terutama untuk
pembuatan bir setelah proses malt yang dinamakan pembuatan malt barley (Nolte, 2010).

Genus Hordeum pusat pertumbuhannya adalah di Asia Barat, Amerika Barat, Amerika
Selatan dan Mediterania. Hordeum adalah spesies yang tersebar luas habitatnya, Mayoritasnya
adalah tanaman liar yang selalu hijau yang tumbuh di lingkungan lembab yang memungkinkan
untuk membuka habitat dan mengganggu wilayah (Bothmer, 1992).

Keuntungan dari tanaman barley adalah dapat mengontrol erosi karena akarnya dapat
beradaptasi sangat baik saat musim dingan maupun musim panas, mendaur ulang nutrisi yaitu
dengan memanfaatkan nitrogen dari sampah, mencegah tumbuhnya rumput karena tanaman ini
memiliki morfologi seperti semak, meningkatkan unsur organik tanah karena setelah. panen
tanaman ini akan membusuk dengan cepat, penanganan pasca panen yang mudah dan mencegah
hama buah-buahan yang ada di sekitarnya seperti penyakit daun dan cacing pengganggu (Clark
and Andy, 2007).

Malt digunakan untuk membuat sereal, dengan sebuah proses terminasi dengan
menggunakan aplikasi dari panas. Setelah biji mempunyai kandungan air antara 10-12%
kemudian dapat diolah. Langkah pertama adalah dengan membersihkannya dengan saringan
bergetar untuk memisahkan batuan, bagian yang tidak diperlukan, debu dan jerami. Setelah
pembersihan dan pengeringan selesai kemudian biji disimpan dalam gudang tertutup. 5 (lima)
proses pembuatan malt dari barley adalah dengan pembersihan biji barley, penyimpanan (24
jam), perkecambahan (96 jam), pengeringan (24 jam), dan pembersihan malt. Semua proses. ini
selesai dalam sembilan hari (FAO, 2009).

Meskipun hampir semua sereal dapat digunakan dalam pembuatan bir, pembuatan bir
telah menggunkan barley beribu-ribu tahun untuk membuat malt dan bir. Dengan menggunakan
air, pembuatan malt barley adalah bahan utama dalam pembuatan bir, dengan bantuan gula
untuk fermentasi dan juga dari warna, rasa dan busanya. Pabrik penghasil bir di Amerika
menghasilkan hingga 6 milyar gallon bir setiap tahun, belum lagi lebih dari 4 milyar pound malt
barley, Produksi barley dari Amerika juga terus bertumbuh untuk menopang industri bir ini.
Dari segelas bir barley mengandung air, malt barley, beras dan jagung yang tidak malt dan buah
hop (Hertgaard and Schwarz, 2008).

Penggilingan biji barley untuk pembuatan tepung dapat dilakukan dengan menggunakan
hammer mill dengan menggunakan pemukul atau Roller mill dengan menggunakan permukaan
kasar. Setelah terjadi proses penepungan maka tepung masuk ke bagian penyaringan. Setelah
itu ditambah air dan dipertahankan pHnya pada 5,7-6,0 sembari tetap di aduk. Kemudian terjadi
pencampuran gula pada suhu 64°C selama 45-75 menit (Brewers, 2010).

Seiring dengan semakin merebaknya tren gaya hidup sehat, maka pasar makanan
Indonesia dipenuhi dengan berbagai jenis makanan sehat yang selama ini jarang diketahui.
Salah satunya adalah munculnya barley. Barley merupakan salah satu jenis biji-bijian yang
berasal dari keluarga gandum. Bahkan bentuknya yang mirip dengan gandum membuatnya.
sulit dibedakan dengan gandum itu sendiri. Barley adalah salah satu jenis gandum yang rendah
kalori, kaya akan vitamin dan nutrisi, serta tinggi akan serat. Manfaat mengonsumsi barley
secara rutin adalah membantu menurunkan berat badan, barley adalah jenis biji- bijian yang
paling rendah kalori. Mengonsumsi barley dapat membantu mengurangi berat badan sebab
kandungan asam amino esensial di dalamnya mampu mencegah gula menjadi lemak,
menstabilkan tekanan darah yaitu sebuah penelitian menunjukkan bahwa yang rutin
mengonsumsi barley dapat mengalami penurunan tekanan darah. mengurangi gejala arthritis
yaitu barley kaya akan zat tembaga yang bermanfaat untuk mengurangi gejala arthritis. Selain
itu kandungan tembaga juga mampu melawan efek radikal bebas di dalam. tubuh, mencegah
osteoporosis karena barley mengandung mangan, fosfor, dan tembaga yang baik untuk
kesehatan tulang. Barley juga tinggi akan kalsium yang dapat menguatkan. tulang dan menjaga
kesehatan gigi. Selain baik untuk kesehatan tulang, kandungan fosfor, kalsium, dan vitamin C
di dalam barley baik untuk meningkatkan kesehatan gigi (Hertgaard and Schwarz, 2008),

Adapun bahan yang digunakan pada pengolahan barley adalah biji barley sebagai bahan
yang akan diolah, ragi untuk memfermentasi biji barley, buah hop sebagai penambah rasa dalam
pembuatan bir, air untuk membuat mie dan pasta, garam sebagai bahan tambahan dalam
pengolahan barley dan alat yang digunakan pada pengolahan barley adalah mesin extruder
untuk mencetak pasta, mesin pencetk mie untuk mencetak adonan mie, tangki- tangki besar
untuk pengolahan bir, huller mill untuk mengupas biji barley (FAO, 2009).
BAB II1

PEMBAHASAN

1. MORFOLOGI DAN ANATOMI

Tanaman barley memiliki tinggi antara 60-120 cm. Jenis akar barley ada dua, yaitu
seminal dan adventif. Akar barley memiliki kedalaman yang bergantung pada kondisi, tekstur,
dan struktur dari tanah tempat ditanam.. Biasanya akar barley yang paling dalam merupakan
akar seminal, sementara di bagian dekat permukaan tumbuh akar adventif.

Batang barley dapat berdiri tegak layaknya tumbuhan padi dan gandum. Batangnya
tersusun dari ruas ruas berongga dan silindris, yang terpisah jika daunnya tumbuh. Tumbuhan
barley yang sudah dewasa memiliki batang sentral dan 2-5 cabang, yang disebut sebagai anakan
(tillers). Ujung puncak dari batang utama dan tiap anakan yang sudah berisi memiliki ujung
yang lancip (spike). Di permukaan tanah atau di dekatnya, bagian dari batang yang
menumbuhkan daun mengembang untuk membentuk mahkota. Mahkota ini yang akan
mengembangkan akar adventif dan anakannya.

Daun dari tumbuhan barley berbentuk lurus linear, selebar 5-15 mm, dan. Tumbuh dari
sisi-sisi batang barley. Struktur dari daunnya terdiri dari sheath, blades, auricles, dan ligule.
Sheath mengelilingi batang secara keseluruhan, sementara auricles dan ligule membedakan
barley dengan jenis tumbuhan serealia lain, dengan bentuknya yang halus. Selain itu, auricles
dan ligule juga menumbuhkan batang dan juga bisa mengembangkan pigmen antosianin.

Ruas terakhir dari batangnya memanjang menjadi rachis/tulang punggung, Yang


membawa spikula di tiap ruasnya. Spike dari tiap ruas disitu tidak memiliki spikula terminal,
tidak seperti gandum dan serealia lain. Spike dapat berupa bulu-bulu halus dengan ujung yang
tajam, maupun berbentuk tumpul, dan ada juga yang halus dan kasar. Tiap spike dapat memiliki
dua atau enam baris biji-bijian serealia, tergantung dari tingkat kesuburannya. Rachis bisa
memiliki 10-30 ruas, sehingga biji barley bisa yang bisa didapatkan adalah 25-30 biji untuk
barley dengan dua baris dan 25-60 biji untuk barley dengan enam baris. Ada juga barley dengan
empat baris biji barley, yang merupakan modifikasi dari barley enam baris. Barley dengan dua
baris memiliki kandungan protein yang lebih rendah daripada barley enam baris, tetapi
kandungan glukosa untuk fermentasi lebih besar daripada yang enam baris.

Buah barley matang terdiri dari embrio dan endosperm, yang mengandung karbohidrat
(terutama pati) dan protein untuk mendukung pertumbuhan awal embrio berkecambah.
Endosperm terdiri dari endosperm bertepung, yang merupakan jaringan penyimpanan non-
hidup, dikelilingi oleh lapisan sel non- pati hidup yang disebut aleuron. Buah barley dilindungi
oleh kulit luar. Adapun biji serealia dari barley memiliki bentuk oval dan bergerigi, denga ujung
yang tumpul, Spike memiliki bentuk yang pendek atau panjang, tergantung dari tipe barleynya,
dan memiliki beberapa glume (modifikasi daun yang terletak di dasar spikelet) yang dapat
berkembang nantinya. Sementara bijinya tertutup secara keseluruhan, dengan palea dan lemma
melekat dengan bijinya, tetapi ada juga jenis yang terbuka. Warnanya biasanya adalah putih,
biru, atau hitam.

Barley memiliki tiga fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif, fase reproduktif dan fase
pengisian biji-bijian. Fase vegetatif meliputi proses perkecambahan benih, munculnya bibit dan
sebagian besar fase anakan (tillering phase). Fase ini berakhir dengan munculnya bunga.
Kemunculannya dapat tertunda selama lima-sepuluh hari, tergantung dengan suhu dan
kelembaban tanahnya. Daun pertama dapat tumbuh dalam waktu yang singkat. Proses anakan
muncul dari daun yang tumbuh dari batang utama. Batang “nol” muncul dari koleoptil, tapi
tidak selalu ada. Batang sekunder tumbuh dari tunas lateral batang pertama. Selama tahap
anakan, barley ditentukan dari jumlah kepala per meter persegi dan juga jumlah maksimum dari
biji-bijian barley yang dapat dipanen. Penerapan pemberian nitrogen juga telah diterapkan di
seluruh dunia, untuk mencukupi kebutuhan nitrogen pada barley supaya bisa mendapatkan hasil
panen yang maksimal.

2. SIFAT KIMIA

Barley merupakan sumber yang sangat baik untuk serat, protein, dan karbohidrat
kompleks, dan juga mengandung beberapa vitamin dan mineral yang berguna. Konsentrasi dari
pati sangat berpengaruh dengan kandungan serat dan protein yang ada. Barley yang diproses
untuk menjadi malt, dipilih barley yang mengandung protein dengan kandungan sebesar 8-10%
dan kandungan pati yang sangat besar. Untuk barley yang menjadi sumber pangan, kandungan
proteinnya yang dibutuhkan adalah 10-15%, tetap dengan kandungan karbohidrat yang tinggi.

Barley mengandung karbohidrat, termasuk pati, gula, dan polisakarida non-pati


sebanyak 80% dari total kandungan yang dimiliki barley, Pati memiliki kandungan. Terbesar
sebanyak 60% dari sebiji barley, dan menyediakan energi bagi barley saat proses
perkecambahan. Kandungan pati utama di dalam barley adalah amilopektin dan amilose.
Sementara untuk polisakarida non-pati merupakan serat yang ada di barley, dengan kandungan
yang cukup tinggi, seperti beta-glukosa dan arabinoxylan, Beta-glukosa memiliki kemampuan
untuk menurunkan kadar gula vang berlebihan dan kolestrol dalam tubuh. Akan tetapi,
kandungan serat ini kurang baik bagi unggas. Karena dapat menganggu pencernaan mereka.

Protein merupakan kandungan kedua terbesar setelah karbohidrat, kandungan protein


di barley biasanya adalah 10-12%. Protein yang ada di dalam barley adalah albumin, globulin,
prolamin, dan glutelin, dan prolamin merupakan kandungan protein terbesar di barley.

Barley mengandung 2-3% mineral, dan mineral yang terdapat di barley adalah
magnesium, fosfor, kalium, kalsium, dan sodium. Kandungan fosfor dalam barley merupakan
kandungan fosfor terbesar dibanding dengan jenis serealia lain. Selain itu, kandungan zat-zat
lain yang ada sebesar 2-3%. Contoh yang ada di barley adalah karoten, tokoferol, dan vitamin
B. Vitamin E juga bisa didapat dari ekstraksi tokoferol Jika minyak barley diekstrak.

Barley tidak memiliki zat beracun, tetapi bisa menjadi alergen. Kandungan Protein di
barley dapat menyebabkan asma bagi orang yang terkena alergi jika menghirup bau dan barley.
Selain itu, kandungan gluten di dalam barley dapat menyebabkan penyakit celiac bagi orang
yang alergi terhadapnya.

3. SIFAT FISIKA

Barley memiliki bentuk oval dan bergerigi, dengan ujung yang tumpul. Spike dari
barley memiliki bentuk yang pendek atau panjang, tergantung dari tipe barleynya, dan
memiliki beberapa glume (modifikasi daun yang terletak di dasar spikelet) yang dapat
berkembang nantinya. Sementara bijinya tertutup secara keseluruhan, dengan Palea dan
lemma melekat dengan bijinya, tetapi ada juga jenis yang terbuka. Warnanya Biasanya
adalah putih, biru, atau hitam. Palea dan lemma merupakan sekam yang Melapisi buah dari
barley.

4. SIFAT BIOLOGIS

Nutrisi yang tepat bagi barley adalah nitrogen, kalium dan fosfor, serta sedikit mangan,
seng, dan tembaga. Selain itu, kandungan sulfur yang rendah juga berpengaruh dalam
penanaman barley supaya bisa tumbuh dan berkembang baik. Nitrogen sangat dibutuhkan
dalam proses awal seperti perkecambahan dan anakan. Selain itu, kalium juga berguna dalam
pertumbuhan akar dan daun barley, serta berperan dalam kandungan biji-bijian dalam barley.
Selain itu, kalium juga berpengaruh dalam menoleransi kelemahan dalam lingkungan
tumbuhan barley, sehingga kandungan kalium yang tinggi dapat menghidupkan barley dalam
kondisi Vane baik walaupun tumbuh di daerah vane kurang cocok. Fosfor juga sangat penting
dalam masa penumbuhan akar serta pertumbuhan biji, dan juga perkembangbiakan. Kurangnya
fosfor dapat mempengaruhi jumlah biji-bijian barley.

Barley dapat tumbuh pada suhu antara 15-30 C. Tetapi, mereka bisa tumbuh pada
tempat dengan temperatur yang lebih tinggi jika kelembabannya lebih rendah. Akan tetapi,
berat dari biji-bijian akan berkurang dan juga berpengaruh pada proses malting tumbuh di tanah
dengan tekstur keras, dan juga kondisi air yang cukup hingga kurang. Barley sendiri
mengkonsumsi air paling sedikit dibandingkan jenis serealia lain, sehingga bisa ditanami di
daerah dengan irigasi yang terbatas. Dibandingkan dengan tanaman serealia lain, barley dapat
hidup dengan kondisi kering, meskipun jika terlalu lama dalam masa kekeringan mereka akan
mati.

Respirasi dari barley merupakan salah satu poin yang sangat penting untuk masa
penyimpanan. Diketahui, untuk biji barley yang masih segar memiliki laju respirasi oksigen
sebesar 0,0004 ml/min. Sementara untuk biji barley yang kering sebesar 0,0002 ml/min. Hal
ini membuktikan bahwa barley memiliki tingkat keawetan yang sangat tinggi, karena tingkat
respirasinya yang relatif sangat rendah. Oleh karena itu, biji barley memiliki umur yang relatif
tinggi sebelum diproses, dan dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama.

5. MALT

Salah satu produk dari barley yang paling sering diolah adalah biji-bijiannya atau buah
dari barleynya, dan dibuat menjadi malt. Barley yang sering. Digunakan dalam pembuatan malt
adalah barley dengan dua baris. Malt barley sering digunakan sebagai bahan pembuatan bir,
minuman keras, susu malt, dan bumbu. Malt barley juga bisa. Ditambahkan pada biskuit, roti,
dan kue.

Sisa-sisa malt barley dari proses pembuatan dan penyulingan bir juga memiliki
Kandungan protein yang baik bagi pangan hewan. Ketika barley diproses menjadi malt, biji-
biji barley diseduh hingga mereka mengalami proses perkecambahan. Setelah itu malt
dikeringkan dan disimpan dalam waktu yang relatif lama, karena respirasi mereka yang rendah,
Malt sendiri sudah bisa digunakan dalam proses pemasakan lainnya, salah satunya adalah
fermentasi untuk pembuatan bir dan wiski.

PENGOLAHAN BARLEY

Tahap pertama yang dilakukan setelah panen barley adalah membersihkannya untuk
memisahkan bagian yang tidak diperlukan, rumput, biji dan kotoran lainnya seperti pasir dan
juga membuang kernel yang rusak. Sebelum diproses lebih lanjut, kernel dipisahkan menurut
ukuran, warna dan kekerasan serta ketebalan. Kemudian kernel diolah dengan mesin. pengupas
kulit (huller). Setelah itu, butiran biji dicuci dengan air (damping), setelah lembek. butiran biji
dikeringkan dan dicampur dengan gandum dan oats sebagai sereal (Vivar and MeNab, 2000).

Barley dapat dengan mudah diolah menjadi bahan lain seperti muffin, roti dan biskuit
dengan menggunakan 100% tepung dari tanaman barley. Untuk membuat muffin digunakan
juga karamel, coklat dan buah beri. Untuk membuat pasta digunakan tepung barley karena
rendah kalori dan lemak. Tepung barley juga digunakan dalam pembuatan mie, terutama di
daerah asia karena mie yang dihasilkan lebih kenyal dengan kandungan karbohidrat dan vitamin
lainnya yang lebih seimbang dari gandum dan beras (Newman and Newman, 2008)
Setengah atau lebih dari budidaya barley di Amerika digunakan sebagai persediaan
makanan. Barley lebih bergizi dari kernel jagung. Kernel barley digunakan sebagai makanan
setelah gridning atau steam rolling. Lebih dari 25% dari tanaman barley di proses menjadi malt
di Amerika. Malt barley, 80% digunakan untuk pembuatan bir, sekitar 14% didestilasi sebagai
penghasil alkohol, dan 6% sebagai sirup malt, susu malt dan makanan untuk sarapan. Untuk
proses pembuatan malt, barley direndam dalam tangki besar selama 45-65 jam, kemudian
ditransfer ke tangki perkecambahan atau ruang terpisah dimana adonan diaduk selama 5-7 hari
dengan temperatur 60-70" F. Sampai akar muncul, tetapi tidak sampai batang (Yuma, 2010).

Barley adalah sebuah material yang tidak baik untuk membuat bir. Barley umumnya
tidak mempunyai enzim untuk pemasakan, tidak memiliki kemurahan dalam penggilingan,
produk ekstraknya memiliki kekentalan yang tinggi, kekurangan asam amino dan tidak
memiliki warna dan rasa yang harus dimiliki dalam pembuatan bir. Proses pembuatan malt
mengubah segala kandungan dalam barley dalam proses pengolahannya. Dalam kata lain dapat
dikatakan bahwa telah terjadi modifikasi, hal ini meliputi jumlah dari perubahan yang dibuat
secara fisika, kimia, dan secara biologi dalam barley dengan proses yang dikontrol secara umum
yang disebut dengan proses pembuatan malt. Proses pembuatan malt antara lain stepping,
germination, kilning (Lewis and Young, 2001).
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Barley merupakan tanaman serealia yang penting karena memiliki karakteristik yang
menguntungkan, seperti ketahanan, kandungan gizi, dan kegunaan yang beragam, Barley dapat
digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk pangan, pakan, dan biofuel, Barley memiliki
potensi untuk dikembangkan di Indonesia sebagai tanaman pangan alternatif.
DAFTAR PUSTAKA

Akar, Tanel, et al. 2004, Barley: Post-Harvest Operations. Ankara: FAO.


http://www.fao.org/fileadmin/user upload/inpho/docs/Post Harvest Compendium - BARLEY
pdf. 25 Februari 2015. 13.00 WIB..

Australia Government. 2008. The Biology of Barley. Sydney: Office of the Gene Technology
Regulator.

Gramene.org. 2007. Barley Anatomy. Gramene. 25 Februari 2015. 14.29 WIB. Whfoods.com.
2007. Barley. The World’s Healthiest Food. 25 Februari 2015. 13.30 WIB.

Anda mungkin juga menyukai