OLEH :
Kelompok 2
SRILIPIS ARDILA GIAWA
MARLIN DEWI HULU
ALPEKAS LAIA
YAKIN KASIH TAOFONAO
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak
akan sanggup menyelesaikannya dengan baik
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangu. Terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kurma dalam bahasa (Arab: تمر, Tamr; nama latin Phoenix dactylifera) adalah
tanaman palma (Arecaceae) dalam genus Phoenix, buahnya dapat
dimakan.Pohonnya berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15-25 m, tumbuh secara
tunggal atau membentuk rumpun pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar
tunggal. Daunnya memiliki panjang 3-5 m, dengan duri pada tangkai daun, menyirip
dan mempunyai sekitar 150 pucuk daun muda; daun mudanya berukuran dengan
panjang 30 cm dan lebar 2 cm. Rentangan penuh mahkotanya berkisar dari 6-10
m.Pohon kurma merupakan tanaman jenis dioecious, yaitu memiliki tanaman jantan
dan betina yang hidup secara terpisah.
Peneliti pangan menyebut kurma adalah makanan yang hampir ideal yang
menyediakan nutrisi esensial secara lengkap dengan manfaat kesehatan. Bahkan
berpotensi sebagai makanan terbaik di masa depan. Pohon kurma mempunyai daya
adaptabilitas yang tinggi. Pohon betina kurma mudah kawinan dengan 'siapa saja'
maka tidak mengherankan kalau varietas kurma sampai saat ini dapat mencapai
1000 varietas lebih. Mirip manusia Indonesia yang bersuku-suku dengan kekhasan
sendiri tetapi tetap satu bangsa, Bhineka Tunggal Ika. Maka kurma juga mempunyai
kebhinekaan namun tetap tunggal sebagai kurma yang super food.Buah kurma
dikelompokan menjadi tiga golongan utama yaitu: lunak (contohnya 'Barhee',
'Halaw', 'Khadrawy', 'Medjool'), semi-kering (contohnya 'Dayri', 'Deglet Noor',
'Zahidi') dan kering (contohnya 'Thoory').
Kurma matang dibagi menjadi empat golongan, yang mana dikenal di seluruh
dunia dengan menggunakan penamaan Arab yaitu, kimri (muda), khalal (berukuran
penuh), rutab (matang, lembut), tamr (matang, dikeringkan dengan bantuan
1
matahari). Pohon kurma dapat berbuah setelah ditanam selama 4 sampai 7 tahun
dan bisa dipanen ketika telah berusia 7 sampai 10 tahun. Pohon kurma yang telah.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tanaman kurma
2. Untuk mengetahui klasifikasi tanaman kurma
3. Untuk mengetahui manfaat tanaman kurma
4. Untuk mengetahui kandungan tanaman kurma
5. Untuk mengetahui langkah-langkah penanaman tanaman kurma
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Yunani-Romawi kuno, biji buah kurma ditemukan di kawasan ibukota kerajaan. Ini
juga menandakan bahwa kurma digunakan setidaknya sebagai pangan bagi sebagian
masyarakat di jaman tersebut. Hingga puncak kejayaan Romawi sekitar abad ke lima
Masehi, telah terdapat bukti bahwa setidaknya lima kultivar kurma yang
diperdagangkan dan dimanfaatkan masyarakat (Cappers et. al., 1999).
1. Karbohidrat
Komponen penyusun buah kurma sebagian besar merupakan gula pereduksi
glukosa dan fruktosa yang mencapai sekitar 20-70% (bobot kering) diikuti gula non-
pereduksi sukrosa yang berkisar 0-40%. Komposisi gula pada buah kurma sangat
tergantung dari jenis kultivar dan tingkat kematangannya. Buah kurma diketahui
mengandung komponen serat terlarut (dietary fiber) yang berkisar antara 9-13%
bergantung kepada kultivar dan asal tumbuhnya.
Serat terlarut artinya adalah komponen karbohidrat yang dapat larut dalam
salah satu proses pencernaan, asam atau basa.Kandungan serat kasar (crude fiber) di
dalam buah kurma berkisar 2.5-4.3% pada tingkat kematangan rutab dan tamr.
4
Secara umum, semakin matang buah kurma, kadar glukosa dan fruktosa akan
semakin meningkat dan kadar serat kasar cenderung menurun. Kadar sukrosa dan
serat terlarut cenderung stabil pada semua tingkat kematangan, kecuali pada
tahapan khalal (kadar sukrosa akan meningkat) sebab pembentukan daging buah
terjadi dengan pesat.
1. Karbohidrat
2. Protein
Kandungan total protein pada buah kurma mencapai angka 1.4-1.7g/100g
daging kurma (berat basah). Treonin, Lisin dan Isoleusin adalah asam amino esensial
(tidak dapat disintensis oleh tubuh) yang ditemukan pada buah kurma. Kandungan
Isoleusin dan Lisin mencapai ratusan kali lebih banyak pada buah kurma
dibandingkan dengan kandungannya pada apel untuk setiap gram buahnya.
Kandungan protein dan asam amino pada buah kurma akan mencapai puncaknya
pada tahap kematangan kimri dan terus menurun seiiring dengan meningkatnya
derajat kematangan buah.
3. Asam lemak
Kadar lemak dari kurma sangat rendah (0.3-0.5%), sehingga buah kurma
bukanlah makanan terbaik yang menyediakan asupan asam-asam lemak bagi tubuh.
5
Akan tetapi biji kurma memiliki kandungan asam lemak rantai ganda (unsaturated
fattyacid). Disebutkan bahwa terdapat Asam Oleat sebanyak 48.5 g/100g biji kurma,
diikuti dengan Asam Linoleat sebanyak 3.3 g/100g biji kurma.
6
8. Meningkatkan Daya Ingat
9. Bagus Untuk Kulit
7
Mereka dapat tumbuh dengan mudah dari bakal biji, tetapi hanya 50%
tanaman betina yang ditanam secara pembibitan akan berbuah, dan menghasilkan
buah yang kecil serta berkualitas rendah. Tanaman yang tumbuh dari cara stek akan
berbuah 2-3 tahun lebih awal daripada tanaman yang menggunakan bibit.
8
Perbanyakan kurma dengan benih dari biji kurma meliputi beberapa tahap sebagai
berikut :
3. Perendaman / Merendam
Setelah biji kurma dicuci bersih, langkah berikutnya adalah melakukan
perendaman atau merendam biji menggunakan air bersi hingga 5 x 24 jam. Air untuk
merendam biji kurma setiap 24 jam sekali harus diganti dengan air yang baru, untuk
mempercepat proses perkecambahan biji kurma pada hari ke 4 sebaiknya
menggunakan campuran air dan ZPT
4. Proses Perkecambahan
Pada tahap atau proses perkecambahan dapat dilakukan dengan dua metode,
yaitu menyemai biji yang telah melewati langkah perendaman 5 hari sebelumnya,
bisa langsung disemai pada pot menggunakan campuran cocopeat dan pasir yang di
9
tutup tipis menggunakan cocopeat. Atau biji ditumbuhkan / dikecambahkan terlebih
dahulu akarnya menggunakan wadah / tupperware yang dilapisi tissue basah pada
bagian dasarnya kemudian tutup rapat dan simpan pada tempat gelap.Proses
perkecambahan menggunakan tissue basah ini biasanya membutuhkan waktu 2-4
minggu, setelah tumbuh dengan kepanjangan akar 5-10 cm baru di pindah ke media
tanaman, baik itu menggunakan pot atau polybag.
5. Pemindahan bibit
Campuran media tanam untuk bibit kurma sebaiknya menggunakan bahan-
bahan yang memiliki porositas bagus, artinya media untuk menanam bibit kurma
ketika disiram maka air langsung turun keseluruhan. Campuran media tanam
menggunakan Pasir, Kompos (bokashi), cocopeat dan arang sekam padi, namun
campuran tersebut tidak baku dapat menggunakan bahan-bahan lain yang memiliki
porositas terbaik.
6. Jarak Tanam
Jarak tanam pohon kurma yang ideal untuk skala perkebunan adalah 9 m x 9
m. Sedangkan untuk sakala kecil seperti dihalaman rumah atau pekarangan jarak
tanam yang ideal adalah 8m x 8m (minimal 7m x 7m). Hal ini bertujuan agar dahan
antar pohon kurma tidak berturukan satu sama lain. Selain itu buah yang dihasilkan
tetap mendapatkan sinar matahari, tidak terhalang dahan pohon kurma lainnya.
7. Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat dengan lebar 1m, panjang 1m dan kedalaman 60cm.
Memang ukuran lubang cukup besar, namun fungsi dari lubang tersebut adalah agar
area sekitar tanaman memilki ph tanah normal dan unsur hara tinggi. Karena
nantinya lubang tanam tersebut diisi dengan campuran media tanam yang tepat dan
memiliki unsur hara tinggi.
Langkah-langkah penanaman :
10
Siapkan lubang tanam dengan jarak tanam dan ukuran lubang tanam sesuai
keterangan diatas.
Biarkan lubang tanam selama 1 minggu, biarkan terkena sinar matahari.
1 minggu kemudian masukkan media tanam berupa campuran tanah, sekam dan
pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1, yang penting poros atau mudah
meresap air. Selain itu agar lebih maksimal, juga ditambah kapur dolomit untuk
mengantisispasi jamur. Tutup lubang tanam tadi dengan media tanam sampai
penuh.
Tanam bibit kurma yang sudah hilang dari stress (daun segar) didalam media
tanam tadi. Yang perlu diperhatikan, jangan memasukkan bibit terlalu dalam.
Sisakan sedikit akar (sekitar 5cm) ada diatas permukaan tanah. Jika akar
terbenam seluruhnya bahkan sampai mencapai bonggol, kemungkinan akar bisa
membusuk.
Lakukan penanaman saat sore hari sekitar jam 15.30 sekiranya sinar matahari
tidak terasa panas menyengat.
Jika penanaman dilakukan saat musim panas, perhatikan apakah daun mampu
menahan panas saat siang hari. Jika sekiranya daun terlihat layu dan warna
pudar saat siang hari, maka alangkah baiknya berikan peneduh sederhana dari
ranting ranting atau dahan pohon, untuk menghalang panas matahari saat siang
hari.
Pembuahan dengan serbuk sari pada pohon kurma dilakukan secara alami
oleh angin tetapi pada perkebunan oasis tradisional dan perkebunan modern,
penyerbukan dilakukan secara manual. Penyerbukan manual dikerjakan oleh pekerja
terampil dengan menggunakan bantuan tangga untuk naik ke atas pohon. Di
beberapa daerah seperti Irak, para pekerja memanjat pohon dengan menggunakan
alat pemanjat khusus, dimana alat tersebut mengitari batang pohon dan pendaki
11
membuatnya tetap melekat pada bagasi saat mendaki. Jarang serbuk sari dapat
diterbangkan ke bunga betina dengan angin.
2. Kimri (hijau)
Usia fisiologis buah pada tahapan ini berkisar antara sembilan minggu hingga
14 minggu. Bentuk buah yang cenderung bulat (menyerupai buah beri) berubah
memanjang (menyerupai oval) namun warna buah masih didominasi hijau tua
sedikit kekuningan. Pada tahapan ini, daging buah bertambah dengan cepat diiringi
peningkatan kadar gula, kadar air dan tingkat keasaman. Buah kurma pada tahapan
ini umumnya tidak enak untuk dimakan. Di penghujung tahapan ini, pertambahan
bobot buah sedikit melambat, begitu pula dengan peningkatan kadar gulanya.
Tingkat keasaman dan kadar air buah cenderung mulai menurun. Buah kurma kimri
12
memiliki bobot rata-rata 6g dengan kandungan nutrisi 5.6% protein, 0.5% lemak,
3.7% kadar abu, 83.6% kadar air, dan 50% kadar gula (berat kering).
4. Rutab (matang-lembek)
Pada tahapan ini, daging buah tidak lagi keras dan warna buah cenderung
memekat. Usia fisiologis buah berkisar 19-22 minggu, tergantung dari tiap-tiap
kultivarnya. Buah kurma dianggap matang sempurna pada tahapan ini dengan bobot
buah, kadar gula dan padatan mencapai nilai maksimal. Konversi gula (sukrosa)
menjadi glukosa dan fruktosa mencapai titik maksimalnya, sehingga buah terasa
sangat manis. Kadar air buah kurma rutab berada pada kisaran 43%. Komponen
nutritif lain menurun dengan rata-rata 2.6% protein, 0.3% lemak, dan 2.6% kadar
abu.
5. Tamr (matang-tua)
Terdapat penurunan kadar air yang cukup signifikan di tahapan ini, sehingga
kadar sukrosa dan gula pereduksi mencapai kisaran 50% (berat kering) atau lebih.
Kadar air buah kurma tamr berada pada kisaran 24.2%. Komponen nutritif lain
semakin
menurun dengan rata-rata 2.3% protein, 0.2% lemak, dan 1.7% kadar abu.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Kurma diduga berasal dari dataran Mesopotamia, Palestina atau sekitar Afrika
bagian Utara (Maroko) sekitar 4000 tahun sebelum Masehi dan tersebar ke
kawasan Mesir, Afrika Asia Tengah dan sekitarnya sejak 3000 tahun sebelum
Masehi.
2. Kurma (Phoenix dactylifera L.) merupakan buah dari tanaman dari keluarga
Arecaceae yang memiliki biji dengan satu lembaga (monokotil).
3. Kandungan pada buah kurma yaitu karbohidrat, kalori, GI (glycemix index),
protein, asam lemak, vitamin dan mineral.
4. Kurma memiliki banyak manfaat sebagai penyembuh penyakit pada tubuh.
5. Pohon kurma merupakan tanaman jenis dioecious, yaitu memiliki tanaman jantan
dan betina yang hidup secara terpisah.
6. Panen kurma sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan tiba, tujuannya
menghindari busuk buah dan rontok.
6. Kategori kematangan buah kurma yaitu : Hababouk dan Altalaa (pra-matang),
Kimri (hijau), Khalal (tahap perubahan warna), Rutab (matang-lembek), dan
Tamr (matang-tua).
14
DAFTAR PUSTAKA
Amer, W.M. dan H.A.-R. Ead. 1994. The Date Palm in Ancient History.Taxonomy and
documentary study of food plants in Ancient Egypt : PhD Thesis
Al-Farsi, M.A. dan C.Y. Lee. 2008. Nutritional and Functional Properties of Dates: A
Review. Critical Reviews in Food Science and Nutrition. 48(10):877 - 887.
El-Sharkawi, H.M., F.M. Salama, dan A.A. Fayed. 1982. Vegetation of inland desert
wadies in Egypt III. Wadi Gimal and Wadi El-Miyah. Feddes Repertorium.
93(1-2): 135-145.
Cappers, R. 1999. Trade and Subsistence at The Roman Port of Berenike, Red Sea
Coast, Egypt, in The Exploitation of Plant Resources in Ancient Africa. Kluwer
Academic. New York.
15