(TESIS)
Oleh :
SEPTRIANINGSIH
Oleh
SEPTRIANINGSIH
By
SEPTRIANINGSIH
The constitution number 15 of 2011 about the election organization board only
stipulates that the member of selection team only required S-1 education with
minimum aged 30 (thirty) years old. This requirements are very minimum
considering the performance and the authority which will be owned by the
selection team are very spacious. The purpose of this research is to know : 1) the
determination pattern of selection team in recruitment of the member of local
electoral commission (KPU) at Tulang Bawang and West Lampung, 2)
qualification and competency standard used by Lampung Provincial Election
Commission in determining selection team, 3) whether credibility is the
determining factor in determining the selection team. This type of research is
descriptive with qualitative approach. Sources of data are result of interviews with
informants, documents, literature and the results of scientific research. Informants
chosen deliberately (purposive). Data collected through in-depth interviews and
literature study. Data analysis techniques with data reduction techniques, display
data and inference. The results of research showed 1. the process of determining
selection team for recruitment the members of Local Electoral Comission (KPU)
at Tulang Bawang and West Lampung is conducted through three activities, whics
is the announcement registration of team selection for recruitment the members of
Local Electoral Commission (KPU), administrative selection and the plenum
determination of selection team for recruitment the member of Local Electoral
Commission (KPU) and the Determination pattern of that selection is not
completely merit system where is adopted base on the expertise and competence
of the candidate but the expertise and competence not in terms of election. 2.
Standard qualifications and competences that used to determine the selection team
for recruitment the member of Local Electoral Commission (KPU) at Tulang
Bawang and West Lampung are expertise, experience, age, education,
temperament, character, skills, knowledge, social roles, self-image, nature/traits,
and motives. 3. Credibility become the define factor in determining the selection
team for the member of Local Electoral Commission at Tulang Bawang and West
Lampung because of its framer elements which is competence and experience,
that becoming qualification standards for determination process of the selection
team.
Oleh :
SEPTRIANINGSIH
Tesis
Pada
1993, SD Negeri 2 Sumberrejo tahun 1993-1999, SMP Negeri I Metro tahun 1999-
2002, SMU Negeri I Metro tahun 2002-2005, dan S1 Jurusan Administrasi Negara
Negara (HIMAGARA) selama 1 periode yaitu pada tahun 2006-2007 dengan menjadi
anggota rumah tangga organisasi. Penulis merupakan penerima beasiswa PPA dan
BBM pada tahun 2007-2008 serta penerima beasiswa dari Sekretariat Jenderal
konsentrasi Tata Kelola Pemilu tahun 2015-2017. Saat ini, penulis beraktifitas
sebagai staf sub bagian umum di Sekretariat KPU Kabupaten Lampung Selatan.
Kata Bijak
Dan nikmat Tuhan-mu tidak akan pernah habis-habisnya ditulis meski seluruh
(QS. Ar-Rahman)
“Berani hidup harus berani menghadapi masalah. Jangan takut dan jangan gentar
dengan masalah yang menghadang. Hadapi dengan benar dan tawakal, karena
setiap masalah sudah diukur Allah sehingga sesuai dengan kemampuan kita”
(Aa Gym)
“Allah yang menciptakan kita pasti tau mana yang terbaik untuk kita melebihi diri
kita sendiri”
(Septri)
Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk :
o Kedua lelaki hebatku, Harrys Kurniawan, S.Pd
dan Kenzie Septha Kurniawan
o Keluarga besar bapak dan mamak di Batanghari
o Keluarga besar ayah dan ibu di Rajabasa
o Keluarga besar Sekretariat KPU kabupaten
Lampung Selatan
o Almamater Universitas Lampung
o Tata Kelola Pemilu, khususnya TKP Unila 2015
SANWACANA
Assalamu’alaikum Wr. Wb
kehadirat Allah SWT karena atas ridho, rahmat dan kasih sayang-Nya yang
Dalam Rekrutmen Anggota KPU Kabupaten Tulang Bawang Dan Lampung Barat
Tahun 2014” yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister pada
Program Magister Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung.
Dalam proses pembuatan tesis ini, penulis telah mendapat bantuan baik moril, materi
berupa petunjuk, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak secara langsung. Untuk itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung,
Lampung,
3. Bapak Dr. Syarief Makhya, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung,
4. Bapak Dr. Hertanto, M.Si., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung serta
dosen pembahas atas kesediaannya menjadi pembahas dan memberikan masukan,
5. Ibu Dr. Ari Darmastuti, M.A., selaku Pembimbing Utama atas bimbingannya
6. Ibu Dr. Feni Rosalia, M.Si., selaku Pembimbing Pembantu serta Pembimbing
7. Suami dan juga sebagai partner hidup sepanjang hayat Harrys Kurniawan, S.Pd.,
anak ku Kenzie Septha Kurniawan, keluarga besar bapak dan mamak, keluarga
besar ayah dan ibu, yang menjadi spirit dan motivasi dalam menapaki kehidupan.
8. Bapak Dr. Nanang Trenggono, M.Si., selaku Ketua KPU Provinsi Lampung,
Provinsi Lampung yang telah membantu memberikan data dan informasi yang
penulis butuhkan.
10. Keluarga besar Sekretariat Jenderal KPU RI juga komisioner KPU RI yang telah
pemilu ini,
11. Seluruh staf pengajar dan akademik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
14. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis
selama proses penulisan tesis ini yang belum dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis,
Septrianingsih
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... v
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 13
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 14
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 15
ii
a. Keahlian ................................................................................... 103
b. Pengalaman .............................................................................. 105
c. Umur ........................................................................................ 109
d. Jenis Kelamin ........................................................................... 109
e. Pendidikan ................................................................................ 111
f. Keadaan Fisik............................................................................ 114
g. Tampang/Penampilan ............................................................... 115
h. Bakat ........................................................................................ 116
i. Temperamen.............................................................................. 116
j. Karakter .................................................................................... 118
2. Standar Kompetensi Penetapan Timsel Anggota KPU
Kabupaten Tulang Bawang Dan Lampung Barat ......................... 119
3. Pola Penetapan Timsel Anggota KPU Kabupaten Tulang
Bawang Dan Lampung Barat ....................................................... 123
C. Kredibilitas Seorang Calon Timsel...................................................... 130
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
v
DAFTAR SINGKATAN
CV : Commanditaire Vennootschap
CV : Curiculum Vitae
IP : Indeks Prestasi
Kab : Kabupaten
vi
KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia
NU : Nahdlatul Ulama
PW : Pimpinan Wilayah
vii
SDM : Sumber Daya Manusia
SK : Surat Keputusan
TI : Teknologi Informasi
UU : Undang-Undang
UM : Universitas Muhammadiyah
viii
I. PENDAHULUAN
Undang (UU) No. 8 Tahun 2012 Tentang Pemilu adalah sarana pelaksanaan
dengan KPU adalah lembaga yang bersifat nasional, tetap, mandiri. Oleh
tinggi bagi terselenggaranya Pemilu yang sukses dan berkualitas akan tertuju
pada KPU dari tingkat pusat sampai dengan KPU Kabupaten/Kota. Harapan
2
2004 yang mengatur tentang pemilihan kepala daerah (Pilkada), KPU daerah
kinerja KPU.
Oleh karena itu, ketentuan Pasal 22 E Ayat (5) UUD 1945 yang memberikan
UU Nomor 15 Tahun 2011 menjadi salah satu penopang dan entry poin
eksistensi dan kinerja para aparatur penyelenggara pemilu ini terbebas dari
dengan integritas dan netralitas, tetapi juga terkait dengan kapabilitas teknis
pemilu selama lima tahun dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya akan
sangat ditentukan oleh kualitas rekrutmennya. Oleh karena itu, salah satu
kasus pelanggaran kode etik, putusan yang diberikan DKPP serta modus
No Jenis Jumlah %
1 Direhabilitasi 533 anggota 47,09
2 Peringatan tertulis 367 anggota 32,42
3 Pemberhentian sementara 10 anggota 0,88
4 Pemberhentian tetap 222 anggota 19,61
Jumlah 1132 anggota 100
Sumber : jujuradil.blogspot.co.id
4
Jajaran Jajaran
No Jenis % % Total
KPU Bawaslu
1 Netralitas 22 75,9 7 24,1 29
2 Profesionalitas 36 75 12 25 48
3 Penetapan Paslon 72 100 - 0 72
4 Penetapan Paslon Terpilih 9 100 - 0 9
5 Penanganan DPT 6 100 - 0 6
Penyalahgunaan 2 50 2 50 4
6
Jabatan/Wewenang
Mengabaikan Putusan 5 100 - 0 5
7
Pengadilan
8 Melalaikan Tugas 4 100 - 0 4
9 Menerima Suap - 0 2 100 2
Seleksi anggota 14 37,8 23 62,2 37
10
Penyelenggara Pemilu
11 Konflik dengan Sekretariat 1 50 1 50 2
Total 171 76,9 46 23,1 217
Sumber: jujuradil.blogspot.co.id
efektivitas.
pelanggaran kode etik. Ketua dan anggota KPU tersebut adalah M. Rozy,
Hariyanto, Diki Roni, Budi Jaya, dan Umiyati. Selain mereka, DKPP juga
sanksi kepada Sekretaris KPU Kabupaten Tulang Bawang Amri Alpis karena
5
Pemberian sanksi dilakukan setelah Frans Agung Mula Putra, salah satu bakal
Bawang Tahun 2012, melalui kuasa hukumnya Siti Nur Intihani dan Achmad
yang mengganggu citra Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tulang
Bawang Tahun 2012. Selain itu teradu juga terbukti tidak melaksanakan
komisioner itu yakni Lukman Zain, Heri Ruslan, Faizun Rahman, Ahmad
legislatif (caleg) tertentu. Kasus ini tidak sampai diproses oleh DKPP karena
(http://www.rumahpemilu.org).
yang berkualitas dari hari ke hari semakin nyaring disuarakan. Oleh karena
Dalam hal ini kinerja tim seleksi selanjutnya disebut timsel sebagai ujung
timsel rekrutmen Anggota KPU kab/kota dibentuk oleh KPU Provinsi untuk
Timsel tersebut berjumlah 5 (lima) orang yang berasal dari unsur akademisi,
paling rendah S-1 dan berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun. Padahal
kriteria tersebut, nantinya mereka dapat menyeleksi calon anggota KPU dari
berlatar belakang bidang ilmu yang sesuai dan keahliannya dapat digunakan
membuat banyak hal terjadi dalam proses penetapan timsel anggota KPU
Tahun 2013. Tidak sedikit anggota timsel yang bergelar akademik doktor
dari calon anggota timsel sering kali diabaikan oleh KPU Provinsi yang
dengan para anggota KPU Provinsi Jawa Barat, menjadi faktor penentu
2014 Di Jawa Barat dan dimuat dalam jurnal Ilmu Administrasi Volume
penetapan dan kinerja timsel anggota KPU kab/kota di provinsi Jawa Barat
(Jones, 1984: 199). Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa telah
dan rekrutmen anggota KPU kab/kota dilihat dari sisi kebijakan sedangkan
hambatan yang berarti, fenomena yang ditemukan adalah pro kontra yang
sering terjadi terkait dugaan intervensi dan transaksi tertentu dalam proses
10
calon anggota KPU perlu dibentuk tim yang independen untuk menyeleksi
timsel dan calon anggota KPU dengan memperhatikan indeks prestasi (IP)
dari keanggotaan partai politik ... pada saat mendaftar sebagai calon”
bertentangan dengan Pasal 22E ayat (5) UUD 1945 sepanjang tidak
2014-2019 bahkan menjadi bukti tersendiri. Hal ini terlihat dari tiga
dan Ahmad Fauzan (mantan pengurus Ansor Lampung dan kader kultural
(https://bukancinta.wordpress.com)
Para anggota KPU ini tentu saja tidak dapat dilepaskan dari sejarah
produknya benar-benar independen, mandiri, jujur dan adil maka ada harapan
proses demokrasi juga akan berlangsung dengan baik. Tapi manakala oknum-
oknum yang terpilih itu, duduk di lembaga ini dengan tanpa memiliki
tersebut untuk kepentingan tertentu. Hal ini akan sangat berbahaya, karena
dapat merusak tataran demokrasi kita. Maka penulis tertarik untuk melakukan
yang dilakukan oleh KPU Provinsi Lampung. Dalam hal ini penulis
13
pekerjaan dan calon pemegang jabatan, baik yang direkrut dari dalam maupun
semakin baik kinerja dan kepuasan kerja yang dialami orang tersebut.
hal yang sangat penting bagi kualitas kinerjanya. Oleh karena itu penulis
ingin melihat apakah penetapan timsel KPU Kabupaten Lampung Barat dan
B. Rumusan Masalah
Tulang Bawang dan Lampung Barat yang dilakukan oleh KPU Provinsi
Lampung?
C. Tujuan Penelitian
pernyataan mengenai apa yang ingin hendak kita capai (Suharsimi Arikunto,
1993:26). Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sehingga
Bawang dan Lampung Barat yang dilakukan oleh KPU Provinsi Lampung.
Barat.
15
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademik
kab/kota.
2. Manfaat Praktis
1. Pengertian Seleksi
yang terdiri dari berbagai langkah yang spesifik dari kelompok pelamar
yang paling cocok dan memenuhi syarat untuk jabatan tertentu. Sedangkan
kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada
tertentu.
Seleksi merupakan hal yang sangat penting karena berbagai keahlian yang
kandidat, lembaga ini dapat berupa satu orang, beberapa atau banyak
orang, sampai pada pemilih. Rahat dan Hazan juga menjelaskan bahwa
objektif dan profesional, bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme yang
bersifat subjektif. Untuk itu proses seleksi dilakukan oleh tim seleksi yang
18
3. Kriteria Seleksi
kategori yaitu:
1. Pendidikan
2. Pengalaman kerja
3. Kondisi fisik
4. Kepribadian
dasar dalam proses seleksi, kecuali bagi jabatan yang tidak memerlukan
“umur” pelamar. Usia muda dan usia lanjut tidak menjamin diterima
d. Jenis Kelamin, sebagai dasar seleksi, jenis kelamin memang sering pula
melaksanakan tugasnya.
emosi seseorang.
20
Meskipun semua kualifikasi itu penting, namun tetapi harus dicatat, bahwa
4. Teknis Seleksi
1. Interview
2. Tes psikologi
4. Pusat pelatihan
5. Biodata
6. Referensi
3. Pemeriksaan referensi
4. Wawancara pendahuluan
5. Tes penerimaan
6. Tes psikologi
7. Tes kesehatan
dalam penerimaan karyawan baru dewasa ini dikenal dengan dua cara
yaitu:
pada uraian spesifikasi pekerjaan dari jabatan yang akan diisi. Unsur-
dan kebutuhan nyata yang akan diisi, serta berpedoman pada kriteria
antara lain :
fase kritis dari proses perekrutan dan seleksi guna mendapat orang yang
tepat untuk jabatan yang tepat pada saat yang tepat merupakan bagian
menunjukan tingkat kinerja yang memuaskan dalam waktu dan biaya yang
suatu keputusan.
terjadinya kesalahan yang tidak diinginkan ada beberapa hal yang perlu
Dalam hal ini SDM yang memenuhi kualifikasi sebagai ketua tim maupun
etika dan moral yang baik. Hal ini perlu disiapkan agar jangan sampai
3. Menyiapkan waktu
Artinya masing-masing tes memiliki waktu tertentu mulai dari tes umum,
Artinya ada tahapan dan prosedur seleksi yang harus dilalui mulai dari
merupakan salah satu penentu keberhasilan proses seleksi. Selain itu timsel
diseleksi adalah manusia yang memiliki pikiran, dinamika dan harga diri.
seleksi yang sama. Dalam hal ini terdapat kesenjangan persepsi antara
tentang yang baik-baik saja akan dirinya. Dalam kondisi seperti ini,
Istilah kredibilitas berasal dari bahasa Inggris credibility yang menurut kamus
pribadi yang dapat dipercaya). Suatu kepribadian baru dapat dipercaya atau
net/2012/08/apa-itu-kredibilitas/#1).
baik, reputasi, kehormatan, dan keberadaan sebuah lembaga atau sosok yang
jual yang memiliki efek positif dan selalu menjadi nilai lebih bagi
terkait dengan profesi yang diemban seseorang. Dalam hal ini, kredibilitas
akan merujuk pada nama baik, reputasi, dan juga sepak terjang seseorang di
26
dalam profesi yang dilakukannya selama ini. Hal tersebut nantinya menjadi
pimpin. Sementara itu integritas dibangun melalui tiga unsur penting yaitu
Kredibilitas adalah alasan yang masuk akal untuk bisa dipercayai. Seseorang
yang memiliki kredibilitas berarti dapat dipercayai, dalam arti kita bisa
merujuk pada nama baik, reputasi dan juga sepak terjang seseorang di dalam
profesi yang digelutinya selama ini, yang mana hal tersebut akan digunakan
sebagai tolak ukur atas kemampuan orang tersebut dalam menggeluti profesi
yang digelutinya.
perasaan, jujur mengenai masalah dalam kelompok, dan memiliki tekad untuk
yang baik, kepuasan kerja yang lebih, motivasi tinggi untuk menyikapi setiap
keputusan, dan kedekatan antar anggota tim. Lebih dari 66% orang yang
kredibilitas)
sejauh mana rekam jejak dan kemampuan yang dimiliki orang lain. Dalam
dimilikinya.
1. Pengertian Kompetensi
dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga
4. Nilai (value), adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan
atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar. Misalnya,
sebagainya.
2. Karakteristik Kompetensi
memperbaiki dirinya.
dapat meramalkan suatu perilaku tertentu yang pada akhirnya akan muncul
orang lain.
yang jauh lebih besar. Hal ini sangat terasa pada pekerjaan yang lebih
strategis dan berada dalam hierarki lebih atas dalam organisasi (Mc.
Saat ini konsep kompetensi sudah mulai diterapkan dalam berbagai aspek
dari MSDM walaupun yang paling banyak adalah pada bidang pelatihan
32
langsung dengan prestasi kerja. Kedua hal tersebut akan banyak membantu
SDM.
terhadap perilaku yang efektif yang diharapkan dari karyawan, kita dapat
3. Memaksimalkan produktivitas
Dalam era perubahan yang sangat cepat, sifat dari suatu pekerjaan sangat
apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan yang selalu berubah
ini.
Menurut KBBI arti integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang
yang berarti bilangan bulat tanpa pecahan. Dalam hal ini integritas berarti
pilar utama kualitas moral seseorang. Integritas tidak hanya jujur kepada
orang lain, tetapi juga jujur kepada diri sendiri. Secara sederhana integritas
Menurut Jack Welch (2005:135) integritas adalah sepatah kata yang kabur
negara mereka, industri mereka dan perusahaan mereka – baik yang tersurat
secara benar (bersih), sesuai peraturan yang berlaku. Berbagai survei dan
pengertian yang lebih khusus diberikan oleh Pope dalam Rosyidi (2015:32)
Integritas dibutuhkan oleh siapa saja, tidak hanya pemimpin namun juga yang
anggota tim dan sang pemimpin harus menaruh kepercayaan bahwa para
janji-janjinya dan tidak pernah luntur dalam komitmennya. Orang yang hidup
dengan integritas tidak akan mau dan mampu untuk mematahkan kepercayaan
memilih yang benar dan berpihak kepada kebenaran. Ini adalah tanda dari
Dengan kata lain, mengikuti The International IDEA (Alan Wall dkk : 2011
moral seseorang. Jujur tidak hanya kepada orang lain, tetapi juga jujur kepada
diri sendiri.
(hati) yaitu kemampuan olah nurani yang mencakup antara lain kejujuran,
Akan sulit rasanya jika seorang pemimpin tidak memiliki kompetensi dan
melalui tiga unsur penting yaitu nilai-nilai yang dianut oleh si pemimpin
pemimpin memiliki konsistensi antara apa yang diucapkan dengan apa yang
dilakukan (walk the talk) dan memiliki komitmen terhadapnya. Bila tidak
memiliki integritas, kita akan kehilangan kredibilitas karena orang lain akan
E. Sistem Rekrutmen
a. Spoil System.
agar supaya ada kerja sama yang baik. Namun dalam perkembangannya
kawan dekatnya, oleh karena itu sistem ini lebih dikenal sebagai sistem
disebut sistem kawan, dimana seseorang yang direkrut bukan atas dasar
Pemilihan pejabat dalam sistem semacam ini tidak ada aturan yang baku
tertentu, sekalipun dalam suatu pemerintahan ada aturan main yang jelas
aturan tersebut tidak bisa diperlakukan dengan baik. Yang terjadi adalah
b. Nepotism System
hubungan keluarga, dan jelas sekali sistem ini hampir sama dengan spoil
c. Patronage System
melaksanakan jabatannya.
d. Merit System
Sistem ini sebagai rekasi terhadap ketiga sistem tersebut diatas yaitu
spoil system, nepotism system dan patronage system . Oleh karena itu
yang dipersyaratkan pada suatu posisi jabatan tertentu dan penilaian yang
39
Merit system merupakan suatu model perekrutan yang mana calon yang
merit system, ini berarti bahwa calon yang lulus dalam seleksi dijamin
Lampung Barat dan Tulang Bawang yang telah dilakukan oleh KPU
hoc yang bertugas dalam kurun waktu tertentu untuk melakukan seleksi
40
F. Rekrutmen Politik
direkrut adalah yang memiliki suatu kemampuan atau bakat yang sangat
baru yang dianggap mampu berperan dalam sistem politik dan rekrutmen
pada nilai-nilai politik yang dianut oleh elit politik. Menurut Rush dan
a. Sistem Patronase
Dengan mengangkat orang-orang yang cocok ini, akan mudah bagi elit
ditentukan oleh elit politik, dalam sistem patronase kedudukan politik atau
kriteria atau faktor imbalan jasa. Kedudukan yang diberikan kepada orang-
dengan kedudukan itu diharapkan mereka akan lebih bersimpati pada elit
partai dan tidak akan merongrong tujuan maupun tindakan elit tersebut.
Dengan cara ini secara timbal balik antara pihak elit dengan orang-orang
keinginan dan kecocokan dari elit partai dan karenanya sistem ini sangat
birokrasi politik. Proses yang dilakukan dalam sistem ini lebih terbatas
tertentu, ada hal yang harus diperhatikan atau dinilai dari calon tersebut.
Penilaian ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan calon yang
yang masih dalam masa transisi dari otoritarinisme ke demokrasi. Selain itu
politik dan kalangan profesional dan pakar (IDEA Handbook, 2014 dalam
Purwoko 2015:38).
tahapan, yaitu proses nominasi atau pencalonan, proses seleksi, dan proses
system
5. Membuka ruang untuk proses check and balance dalam proses aplikasi
6. Membuka ruang bagi kandidat di luar elit (IDEA Handbook, 2014 dalam
Purwoko 2015:39).
prinsip right man on the right place dalam rangka meningkatkan kinerja
pemilu diarahkan untuk memiliki keahlian yang baik dalam rangka penguatan
pelatihan), pembuatan sistem gaji dan insentif dan gaji, pengangkatan dalam
atas, kegiatan uji kompetensi yang dilakukan pada dasarnya meliputi dua hal
kompetensi yang digunakan untuk menguji fit and proper seseorang untuk
3. adanya job deskripsi yang menjelaskan secara rinci tugas dan fungsi
masing-masing jabatan
disinsentif
birokrasi yang disiplin (Weber, 1978 dan Albrow, 1970, dalam Thoha,
2008:15).
kualifikasi kandidat.
cara yang digunakan untuk menyeleksi para calon penyelenggara pemilu dan
Beberapa negara yang menggunakan rekrutmen dan seleksi model terbuka ini
nama calon yang ahli (expert) di bidang pemilu termasuk ahli hukum ke
c. Rekrutmen dan seleksi melibatkan institusi non negara dan ahli hukum.
berkualitas, maka rekrutmen dan seleksi melibatkan ahli hukum, hakim, dan
ahli pemilu. Polanya adalah ada konsultasi publik dari para ahli, seperti
pemilu.
49
peran negara. Peran publik seperti ahli hukum dan kekuatan civil society tidak
dilibatkan. Dalam hal ini rekrutmen dan seleksi calon bersifat mutlak berada
Model
Keuntungan
Rekutmen Kerugian
Terbuka - melibatkan publik - tidak semua berminat
- transparansi seleksi dan mencalonkan
parameter yang digunakan - halangan psikologis karena
- publik bisa memberi takut gagal
masukkan rekam jejak calon - proses seleksi yang
panjang
- biaya seleksi besar
Pengangkatan - cepat dan efisien - tertutup
pemerintah dan - pemerintah bisa menunjuk - kemungkinan ada
persetujuan figur-figur yang memiliki kompromi politik
parlemen keahlian
Dari empat model rekrutmen dan seleksi calon penyelenggara pemilu di atas,
dan berintegritas.
pemilu.
Asas-asas yang dirumuskan dari standar IDEA di atas sejalaan dengan asas-
malpractice).
3. Anggota timsel berpendidikan paling rendah S-1 dan berusia paling rendah
kab/kota.
waktu paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak 5 (lima) bulan
7. Tata cara pembentukan timsel dan tata cara penyeleksian calon anggota
Selain itu dalam UU tersebut juga dijelaskan mengenai tugas timsel ini,
antara lain:
partisipasi masyarakat.
yang diperlukan.
kegiatan:
kab/kota;
pemilu;
KPU provinsi.
K. Kerangka Pikir
selama lima tahun dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya akan sangat
yang berkualitas dari hari ke hari semakin nyaring disuarakan. Oleh karena
56
Indonesia (RI) dan KPU provinsi. Sosok anggota KPU yang berkualitas dan
berkualitas pula. Dalam hal ini kinerja timsel sebagai ujung tombak dalam
S-1 dan berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun. Persyaratan yang sangat
seorang anggota timsel sangat luas. Selain itu faktor kredibilitas dari calon
anggota timsel sering kali diabaikan oleh KPU provinsi dalam menetapkan
banyak hal terjadi dalam proses penetapan timsel rekrutmen anggota KPU
pekerjaan dan calon pemegang jabatan, baik yang direkrut dari dalam maupun
semakin baik kinerja dan kepuasan kerja yang dialami orang tersebut.
bahwa kompetensi yang dimiliki seseorang menjadi hal yang sangat penting
individu bertindak/berperilaku)
Lampung Barat dan Tulang Bawang yang dilakukan oleh KPU Provinsi
berkompeten.
58
Kredibilitas
Standar Kualifikasi
dan Kompetensi
A. Tipe Penelitian
tingkat espalansi dan jenis data. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
pola penetapan timsel anggota KPU kab/kota, maka metode yang akan
lain-lain.
60
Menurut Moh Nazir (1999:2), penelitian deskripif terbagi atas beberapa jenis
data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati.
B. Lokasi Penelitian
aktivitas yang dalam tugas kesehariannya adalah sebagai staf di salah satu
peroleh secara mudah dan sekaligus sebagai upaya untuk dapat memberikan
C. Fokus Penelitian
sekaligus membatasi penelitian guna memilih data yang relevan dan data
yang serampangan dan hadirnya data yang melimpah ruah (Mathew B. Miles
(c) Umur, (d) Jenis Kelamin, (e) Pendidikan, (f) Keadaan fisik, (g)
Tampang, (h) Bakat, (i) Temperamen dan (j) Karakter. Serta konsep dan
baik)
bidang tertentu)
seseorang)
bertindak/berperilaku)
dan Tulang Bawang yang telah dilakukan KPU Provinsi Lampung dimana
D. Unit Analisis
menggunakan unit analisis dan informan sebagai obyek maupun sumber data.
Sebagai unit analisis pada penelitian ini adalah orang yang berhubungan
Tulang Bawang dan Lampung Barat yakni Anggota KPU Provinsi Lampung
Bawang dan Lampung Barat tahun 2014. Pada waktu itu yang menjabat
ditetapkan oleh peneliti sebagai pihak yang paham dan mengerti atau setidak-
Menurut Lofland dan Lofland (Moleong, 2006:157) sumber data utama dalam
1. Data Primer
Menurut Hasan (2002:82) Data primer adalah data yang diperoleh atau
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pada saat
b. hasil wawancara dengan dua (2) orang anggota timsel Kabupaten Tulang
Bawang
Lampung Barat
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya
65
2002:82). Data ini diperoleh yaitu dengan cara mengutip atau mencatat dari
Data sekunder yang digunakan peneliti dalam penelitian ini diperoleh dari:
F. Instrumen Penelitian
adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih
Selain itu, dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari
objek penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil
(Sugiyono, 2006:60).
kebenaran penelitian tersebut, oleh karena itu data harus mempunyai standar
penelitian. Apabila data tidak standar maka banyak masalah yang terumuskan
dalam penelitian tidak akan menemui jawaban yang valid dan memuaskan.
dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan. Validitas dari data dapat
ditingkatkan jika alat pengukur serta kualitas dari pengambil datanya sendiri
dan dokumentasi.
1. Wawancara
2. Studi Dokumentasi
oleh peneliti walaupun data yang dimaksudkan disini tidak lebih sebagai
primer.
Data yang dikumpulkan peneliti tentunya tidak akan bermanfaat bila tidak
dianalisis, oleh karena itu dalam rangka pemecahan masalah penelitian data
68
untuk dibaca. Dengan demikian kegiatan analisis data selalu berkaitan dengan
terpisahkan.
analisis yaitu:
1. Reduksi Data
data yang ada dikelompokkan pada bagian atau sub bagian masing-masing.
dipahami apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan, menganalisis
69
penyajian tersebut.
tentatif. Berikut ini adalah gambar dari analisis data model interaktif
PENGUMPULAN DATA
VERIFIKASI
70
Keabsahan data merupakan standar validitas dari data yang diperoleh. Untuk
dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang
a. Triangulasi
berbagai sumber.
2. Anggota timsel Kabupaten Lampung Barat, Mad Nasir, S.E, M.Si dan
M.H
b. Kecukupan Referensial
2. Keteralihan (Transferability)
dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Oleh karena itu agar
3. Kebergantungan (Dependability)
tidak dependable.
4. Kepastian (Confirmability)
dengan proses yang ada dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada
orang maka hasil penelitian tidak lagi subjektif tetapi sudah objektif.
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
bersifat vertikal. Secara nasional dibentuk pada tahun 1999 sebagai lembaga
KPU adalah lembaga penyelenggara pemilu yang bersifat nasional, tetap, dan
Lampung.
disebut komisioner adalah 5 orang yang terdiri dari seorang ketua yang
merangkap anggota dan 4 orang anggota. Ketua KPU dipilih oleh anggota
a. Visi
Indonesia.
b. Misi
pemilu
beradab
yang demokratis.
kepada KPU;
peraturan perundang-undangan;
77
masyarakat;
undangan.
jadwal di provinsi;
kepada KPU;
penghitungan suara;
peraturan perundang-undangan;
masyarakat;
gubernur meliputi:
KPU;
perundang-undangan;
KPU;
pemilihan gubernur;
penghitungan suara;
80
penghitungan suara;
peraturan perundang-undangan;
kepada masyarakat;
gubernur;
3. Struktur Organisasi
Organisasi KPU terdiri dari dua kamar (bikameral) dimana kamar pertama
kedua adalah sekretariat yang terdiri dari para ASN yang merupakan
Program, Data dan Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM), bagian
4. Profil Komisioner
diketuai oleh Bapak Dr. Nanang Trenggono, M.Si. berikut profil masing-
Padjajaran 2002-2008
2008
1996-2000
2007
2015
85
A. Kesimpulan
kabupaten/kota.
Lampung Barat adalah not completely merit system namun tidak juga
a. Keahlian
b. Pengalaman
141
c. Umur
d. Pendidikan
e. Temperamen
f. Karakter
g. Keterampilan
h. Pengetahuan
i. Peran sosial
j. Citra diri
k. Sifat/ciri
l. Motif
Sedangkan jenis kelamin, keadaan fisik, tampang dan bakat tidak dijadikan
standar kualifikasi oleh KPU Provinsi Lampung karena tidak ada seleksi
yang bersifat tatap muka sehingga ketiga unsur (keadaan fisik, tampang
B. Saran
Lampung Barat yang dilakukan oleh KPU Provinsi Lampung berpijak pada
dilaksanakan dengan baik oleh KPU Provinsi Lampung. Oleh karena itu
peneliti ingin memberikan saran untuk perbaikan peraturan yang ada sebagai
syarat dan kriteria anggota timsel agar tidak terjadi salah penafsiran dan
timsel.
KPU yang dihasilkan. Karena sejauh ini belum ada penelitian tentang hal
tersebut dan hal tersebut perlu diketahui agar kedepannya tidak ada lagi
produk dari kinerja timsel berupa anggota KPU Kabupaten/kota akan lebih
144
Jakarta
Imawan, R. 1997. Membedah Politik Orde Baru, Catatan Dari Kali Merapi.
. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi II. Balai Pustaka. Jakarta
Kartono, Kartini, 2001. Patologi Sosial Jilid I. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Kasmir, 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia Teori Dan Praktek. PT Raja
L. Tubbs, Stewart & Sylvia Moss, 2000. Human Communication. Remaja Rosda
Karya. Bandung
Jakarta
Nawawi. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif.
Penyelenggara Pemilu
Rush Michael dan Althoff Phillip. 2007.Pengantar Sosiologi Politik, alih bahasa
Bandung
Yogyakarta
Sinambela, Lijan Poltak. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.
Jakarta
Singarimbun Masri, dan Sofyan Effendi. 1983. Metode Penelitian Survei. LP3ES.
Jakarta.
Bandung
Suharsimi, Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.
Persada. Jakarta
https://id.wikipedia.org/wiki/Ad_hoc
anggota-kpu-tulang-bawang-dipecat
kepemimpinan_kredibilitas
http://www.gardapengetahuan.xyz/2014/03/pengertian-rapat-
pleno.html#
__________ Penyelenggara Pemilu Dalam Pusaran Permainan Politik.
read/189/Penyelenggara-Pemilu-dalam-Pusaran-Permainan-Politik
/read/6164/Setelah-Diberhentikan-Komisioner-KPU-Lampung-Barat-
Tetap-Dilaporkan-ke-DKPP
www.fatihsyuhud.net/2012/08/apa-itu-kredibilitas/#1
2016. http://jujuradil.blogspot.co.id/2016/03/pileg-dan-pilpres-2014-
berintegritas.html
Sumber Dokumen
PKPU Nomor 02 Tahun 2013 tentang Seleksi anggota KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota.