Anda di halaman 1dari 17

KONTRAK KERJASAMA

ANTARA
KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH
RESOR BARITO UTARA
DENGAN
PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
KANTOR CABANG MUARA TEWEH
TENTANG
PENYELENGGARAAN PENGAMANAN DI LINGKUNGAN KERJA

PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK

KANTOR CABANG MUARA TEWEH

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Muara Teweh Januari 2020


2

KONTRAK KERJASAMA

ANTARA
KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH
RESOR BARITO UTARA
DENGAN
PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
KANTOR CABANG MUARA TEWEH
TENTANG
PENYELENGGARAAN PENGAMANAN DI LINGKUNGAN KERJA

PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK

KANTOR CABANG MUARA TEWEH

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NOMOR : B/ / / 2020
NOMOR : TH / /

Pada hari ini tanggal Bulan tahun dua ribu dua puluh, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. AJUN KOMISARIS BESAR POLISI DODO HENDRO KUSUMA, S.I.K. selaku KEPALA KEPOLISIAN
RESOR BARITO UTARA, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama, KEPOLISIAN RESOR
BARITO UTRA berkedudukan di Jalan Kapten piere tendean, kecamatan teweh tengah kab. Barito
utara, Propinsi Kalimantan Tengah, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. DIEN SUGENG CAHYADIANTO selaku Pimpinan Kantor Cabang PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Muara teweh dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, dengan demikian
berwenang bertindak untuk dan atas nama PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berkedudukan
dan berkantor Pusat di Jalan yetro singsong, kecamatan teweh tengah kab. Barito utara selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA…..
3

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih
dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Bahwa PIHAK PERTAMA merupakan alat negara pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
dalam memberikan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat serta
penegakan hukum dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri;

b. Bahwa PIHAK KEDUA merupakan bahan usaha di bidang perbankan yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak, juga merupakan
kawasan/lokasi, bangunan/instalasi dan usaha yang berpotensi menjadi target ancaman dan gangguan
keamanan dan ketertiban masyarakat;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, selanjutnya PARA PIHAK bersepakat melakukan
upaya pengamanan secara bersama-sama dan sinergi guna mendeteksi, menangkal, mencegah dan
menindak berbagai bentuk potensi ancaman dan gangguan yang ditujukan kepada PIHAK KEDUA
sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankkan (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3790);

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3843); sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4962);

3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4168);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hubungan dan Kerja
Sama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4910);

5. Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2004 tentang Objek Vital Nasional;


4

6. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hubungan dan Kerja
Sama Kepolisian Negara Republik Indonesia ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4910);

7. Peraturan Kapolri Nomor 12 Tahun 2014 tentang panduan penyusunan kerjasama Kepolisian Negara
Republik Indonesia;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara
Bukan Pajak yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia;

9. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Peraturan Kapolri Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Pemberian bantuan Pengamanan pada Objek Vital
Nasional dan objek tertentu;;

10. Keputusan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Kepolisiaan Negara Republik Indonesia Nomor:
Kep/74/IX/2013, tanggal 4 September 2013 tentang Pedoman Tata Cara Sertifikasi Penerapan Sistem
Manajemen Pengamanan Swakarsa Berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2007;

11. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor Kep/844/VI/2018 tanggal 22 Juni
2018 tentang norma index di lingkungan Polri T.A 2109;

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersepakat melakukan Kontrak Kerja Sama Jasa Pengamanan dan
Jasa Manajemen Sistem Pengamanan Obvitnas di lokasi/wilayah PIHAK PERTAMA, dengan menyatakan
beberapa hal sebagai berikut:

BAB I
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 1

(1) Maksud Kontrak Kerjasama ini adalah sebagai pedoman bagi PARA PIHAK dalam rangka
penyelenggaraan pengamanan di lingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA, sehingga tercipta sinergitas kinerja
pengamanan yang optimal;

(2) Tujuan Kontrak Kerjasama ini adalah terwujudnya situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif di
lingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH,
KABUPATEN BARITO UTARA, dalam rangka:
5

a. Mencegah segala bentuk ancaman dan gangguan yang dapat mengakibatkan bencana terhadap
kemanusiaan dan NEGARA INDONESIA;

b. Mencegah segala bentuk ancaman dan gangguan yang dapat mengakibatkan kekacauan transportasi
dan komunikasi secara nasional; dan/atau

c. Mencegah segala bentuk ancaman dan gangguan yang dapat mengakibatkan terganggunya
penyelenggaraan pemerintahan negara.

BAB II
Pasal 2
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kontrak kerjasama ini meliputi:


a. Bidang pembinaan dan pelatihan; dan
b. Bidang operasional

BAB III
PELAKSANAAN PENGAMANAN
Bagian Kesatu
Bidang Pembinaan dan Pelatihan
Pasal 3
Bidang Pembinaan

Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf a, dilakukan sebagai upaya agar PT. BANK
NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA
dapat memberdayakan potensi Satuan Pengamanan (Satpam) sehingga keberadaannya mampu
menciptakan rasa aman di lingkungannya sendiri, melalui:

a. Pembinaan Satpam PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH,
KABUPATEN BARITO UTARA sesuai kebutuhan, meliputi:
1) Tugas poko, fungsi, dan peranan Satpam;
2) Legalitas kompetensi;
3) Seragam dan atribut;
4) Registrasi dan penerbitan KTA Satpam; dan
5) Sistem manajemen penggunaannya.
b. Pemeliharaan kemampuan/kompetensi anggota Satpam, meliputi:
6

1) Kepolisian terbatas;
2) Keselamatan dan keamanan lingkungan kerja; dan
3) Pelatihan/kursus spesialisasi di bidang pengamanan industry (industrial security).
c. Pemeliharaan kemampuan/kompetensi Satpam sebagai pengemban fungsi kepolisian Terbatas
sebagaimana dimaksud pada huruf b angka 1, diperoleh melalui pelatihan Satpam pada Lembaga
Pendidikan Polri maupun Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) yang mendapat izin dari Kapolri.

Pasal 4
Pelatihan

(1) Jenjang pelatihan meliputi :

a. Garda Pratama, untuk meghasilkan Satpam yang memiliki sikap mental kepribadian,
kesamaptaan fisik, dan mememiliki pengetahuan serta ketrampilan dasar sebagai pelaksana
tugas satpam.
b. Garda Madya, untuk menghasilkan anggota Satpam yang memiliki sikap mental kepribadian
kesamaptaan fisik dan memiliki pengetahuan dan ketrampilan manajerial tingkat dasar dengan
kualifikasi supervisor petugas satpam, dan.
c. Garda Utama, untuk menghasilkan anggota Satpam yang memiliki sikap mental
kepribadian,kesamaptaan fisik dan memililki pengetahuan serta ketrampilan sebagai manager
/chief security dengan kemampuan melakukan analisa tugas dan kegiatan, kemampuan
mengelola sumber daya serta kemampuan pembenahan masalah dalam lingkup tugas dan
tanggung jawabnya.

(2) Kemampuan tehnis keselamatan dan keamanan wilayah kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 3
huruf b angka 2 diperoleh melalui pelatihan pada tempat di mana satpam bertugas ( inhouse training).

(3) Pelatihan/kursus spesialisasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf b angka 3 :

a. diperoleh melalui pelatihan ( inhouse training) pada tempat dimana Satpam bertugas.

b. diatur secara spesifik baik tehnis dan kualifikasinya, dan

c. merupakan kewajiban dari setiap pengguna Satpam;

(4) Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) merupakan kewajiban dari
instansi/badan/penyelenggara dan pengguna satpam;
7

Bagian kedua
Bidang Operasional
Pasal 5
Bentuk Pengamanan

Bentuk pengamanan yang dilakukan adalah:


a. Pengamanan secara langsung dengan pemberian, pengerahan dan penggelaran kekuatan yang diminta
secara fisik di lapangan; dan
b. Pengamanan secara tidak langsung dengan melakukan pemantauan, pengawasan dan laporan
perkembangan situasi.

Pasal 6
Metode Pengamanan

Metode pengamanan yang digunakan adalah:


a. Pengamanan yang dilakukan oleh manusia;
b. Pengamanan dengan menggunakan elektronik;
c. Pengamanan dengan menggunakan tanda-tanda khusus; dan
d. Pengamanan dengan memberdayakan peran serta masyarakat.

Pasal 7
Sifat Pengamanan

Sifat pengamanan, meliputi:


a. Pengamanan terbuka, yakni pengamanan yang dilakukan dengan menggunakan upaya-upaya preventif
dan penegakkan hukum; dan
b. Pengaman tertutup, yakni pengamanan yang dilakukan dengan mengutamakan upaya-upaya preemtif.

Pasal 8
Sasaran Pengamanan

Sasaran pengamanan di lingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG
MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA yaitu:
a. Manusia:
8

1. Kepala perwakilan, pejabat, pegawai dan tenaga outsourching;


2. Nasabah, tamu dinas dan bukan pegawai dilingkungan kantor; dan
3. Pegawai dan bukan pegawai yang melaksanakan kedinasan di luar kantor, apabila memerlukan
pengamanan karena adanya ancaman.
b. Benda:
1. Gedung dan persil;
2. Inventaris kantor, rumah dinas, bangunan lainnya, barang sewa yang pergunakan PT. BANK
NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA;
dan
3. Uang dan barang berharga di dalam kantor dan dalam perjalanan (remise, pengisian ATM)
c. Kegiatan:
1. Penjagaan berkedudukan di Kota Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan
Tengah;
2. Penjagaan setiap hari Senin s.d. Jumat pukul 08.00 WIB, khusus untuk penjagaan berkedudukan di
Kota Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah; dan
3. Pengawalan pengiriman uang (remise) dari kantor pusat atau cabang ke kantor unit maupun
sebaliknya dan pengisian ATM serta pengambilan/pergeseran kas.

Pasal 9
Wilayah Pengamanan

Wilayah pengamanan (security area), meliputi:


a. Lingkungan dalam area (inner area):
1. Ruang tunggu;
2. Meja kasir; dan
3. Ruang penyimpanan.
b. Lingkungan luar area (auter area):
1. Pintu masuk;
2. Pintu keluar; dan
3. Bagian pagar terluar kantor.
c. Lingkungan di sekitar area (environment community area):
1. Pemukiman penduduk;
2. Gedung kantor; dan
3. Objek-objek lainnya di sekitar objek vital.
9

Pasal 10
Pelaksanaan pengamanan

(1) Pengamanan di lingkungan kerja di Kota Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan
Tengah, yaitu:
a. Pengamanan dilaksanakan oleh anggota Satpam PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA bersama-sama dengan tenaga bantuan
Polres Barito Utara untuk mengamankan personel dan materiil dengan tetap mengedepankan asas
prioritas dan preventif;
b. System pengamanan yang digunakan di lingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA
(PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARAadalah sistem
pengamanan yang diberlakukan oleh PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG
MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA;
c. Sebagai komando pengendali operasional dalam pengamanan di lingkungan kerja PT. BANK
NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA
adalah otorita pengamanan PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA
TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA; dan
d. Petugas Polri yang ditugaskan oleh Polres Barito Utara, wajib dilakukan pengawasan oleh satu orang
yang ditunjuk sebagai supervisor oleh Polres Barito Utara.
(2) Pelaksanaan pengamanan pada pengawalan pengangkutan uang dan barang berharga milik PT. BANK
NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA ke
daerah lain maupun sebaliknya, yaitu:
a. PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN
BARITO UTARA mengajukan surat permohonan permintaan bantuan pengawalan kepada Kapolres
Barito Utara dalam rangka pengawalan uang dan barang berharga, yang bersifat rahasia;
b. Tugas tenaga bantuan dari Polres Barito Utara yang melaksanakan tugas pengawalan, mengawasi,
mejaga kegiatan bongkar muat uang dan barang, membatasi lalu lintas orang yang tidak
berkepentingan serta mencatat jumlah kemasan uang dan barang berharga, tidak termasuk
pengambilan gambar di ruang bongkar muat;
c. Tugas tenaga bantuan dari Polres Barito Utara yang melaksanakan tugas pengawalan, pada saat
perjalanan adalah memastikan kelancaran dan keamanan dalam perjalanan;
d. Komando pengendalian keamanan di dalam pengawalan adalah pimpinan rombongan pengiriman
uang dan barang berharga, yang ditunjuk oleh PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA;
10

e. Jumlah petugas Polri yang ditugaskan oleh Polres Barito Utara untuk melaksanakan pengawalan,
ditentukan oleh PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH,
KABUPATEN BARITO UTARA; dan
f. Salah satu peyugas Polri yang ditugaskan dalam pengawalan ditunjuk sebagai komandan tim
(Dantim) oleh Polres Barito Utara.

Pasal 11
Prosedur Pengendalian Sistem Pengamanan

(1) Apabila situasi lingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA
TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA dalam keadaan normal, maka komando dan pengendalian
(Kodal) berada pada otoritas pengamanan lingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA
(PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA itu sendiri;
(2) Apabila terjadi ancaman dan gangguan di lingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA
(PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA yang melibatkan
masyarakat luar, maka otoritas pengamanan berada pada PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)
TBK CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA sedangkan Polres Barito Utara memberi
bantuan (mem-back up) dengan perkuatan untuk bersama-sama mengatasi ancaman dan gangguan
tersebut dengan Kodal berada pada Polres Barito Utara; dan
(3) Apabila terjadi situasi kontijensi yang memerlukan bantuan perkuatan khusus, Polri dapat meminta
bantuan TNI sesuai ketentuan yang berlaku dengan komando dan pengendalian berada pada Polres
Barito Utara.

Pasal 12
Penyusunan Konfigurasi Standar Pengamanan

(1) Dalam menentukan konfigurasi standar pengamanan PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA melakukan intensifikasi progam NEGARA
INDONESIA masyarakat (community development) yang dilakukan bersama-sama Polri dalam
membangun program kemitraan masyarakat (partnership building) di lingkungan PT. BANK NEGARA
INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA sbagai
strategi dalam mengoptimalkan sinergitas kinerja pengamanan yang terintegrasi;
(2) PARA PIHAK secara bersama-sama menentukakan konfigurasi standar pengamanan yang meliputi:
a. Kekuatan dan kemampuan personel Satpam dan Polri yang diperlukan; dan
b. Sarana dan prasaranan pengamanan.
11

(3) Kebijakan pengamanan di lingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA mmandang keamanan sebagai asset atau
investasi yang harus dioptimalkan pengadaan dan pemberdayaanya.

Pasal 13
Asistensi dan Supervisi

(1) Asistensi dan Supervisi pengamanan dilakukan untuk memantau, mengukur dan mengevaluasi kinerja
pengamanan serta dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
(2) Hasil asistensi dan supervise pengamanan menjadi bahan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut;

BAB IV
Pasal 14
Personel

Personel pengamanan di lingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG
MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA, terdiri dari:
a. Personel Satpam kantor PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH,
KABUPATEN BARITO UTARA dalam menggunakan kelengkapan perorangan sesuai ketentuan yang
berlaku; dan
b. Personel Polres Barito Utara dengan menggunakan kelengkapan perorangan sesuai ketentuan yang
berlaku termasuk senjata api dan amunisi.

Pasal 15
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang digunaan untuk mendukung pelaksanaan pengamanan disiapkan oleh PT. BANK
NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA,
skurang-kurangnya trdiri dari:
a. Pos keamanan dan kelengkapannya;
b. Alat komunikasi;
c. Alat transportasi;
d. Sarana kesehatan;
e. Akomodasi;
f. Peta pengamanan;
g. Closed circuit televisin (CCTV) kamera tersembunyi; dan
h. Kelengkapan pendukung lainnya yang diperlukan oleh personel.
12

Pasal 16
Wewenang

(1) Secara umum kewenangan melakukan pengamanan di lingkunga kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA
(PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA berada pada Polres Barito
Utara;
(2) Secara khusus kewenangan pengamanan di lingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA
(PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA, berada PT. BANK
NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA.

Pasal 17
Tugas dan Tanggung Jawab

(1) PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO
UTARA mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menyiapkan tenaga Satpam untuk dilatih dan dibina agar dalam melakukan tugas pengamanan di
lingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH,
KABUPATEN BARITO UTARA dapat dilakukan secara optimal dan professional;
b. Bersama-sama Polres Barito Utara:
1. Melakukan tugas pengamanan terhadap sasaran pengamanan sebagaimana di maksud dalam
pasal 8;
2. Menentukan konfigurasi standar pengamanan yan meliputi: kekuatan personel beserta sarana
san prasarana pengamanan; dan
3. Melaksanakan evaluasi terhadap sistem pengamanan yang dilakukan secara periodik.
c. Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan pengamanan berupa:
1 Pos keamanan dan kelengkapannya;
2 Alat komunikasi;
3 Alat transportasi;
4 Sarana kesehatan;
5 Akomodasi;
6 Peta pengamanan;
7 Closed circuit televisin (CCTV) kamera tersembunyi; dan
8 Kelengkapan pendukung lainnya yang diperlukan oleh personel.
13

d. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan Polres Barito Utara dalam rangka mengoptimalkan
kegiatan pengamanan di lingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA dan sekitarnya; dan
e. Memberikan dana hibah kepada Polres Barito Utara untuk mendukung operasional pengamanan di
lingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH,
KABUPATEN BARITO UTARA.

(2) Polres Barito Utara mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Melakukan pembinaan dan pemeliharaan kemampuan terhadap Satpam yang akan ditugaskan di
lingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH,
KABUPATEN BARITO UTARA agar tugasnya dilakukan secara optimal dan professional;
b. Bersama-sama PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH,
KABUPATEN BARITO UTARA:
1. Melakukan tugas pengamanan terhadap sasaran pengamanan sebagaimana di maksud dalam
pasal 8;
2. Menentukan konfigurasi standar pengamanan yan meliputi: kekuatan personel beserta sarana
san prasarana pengamanan; dan
3. Melaksanakan evaluasi terhadap sistem pengamanan yang dilakukan secara periodik.
c. Mengkoordinasi Satpam PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA
TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA dalam rangka kerjasama dalam tugas pengamanan;
d. Melakukan tindakan kepolisian terhadap ancaman dan gangguan yang dilakukan oleh perorangan
maupun kelompok di lingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG
MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA;
e. Membangun sinergitas kineraj dengan atpam PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA, masyarakat dan instansi terkait dalam
rangka mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif di
lingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH,
KABUPATEN BARITO UTARA;
f. Menyiapkan personel Polri yang akan melaksanakan tugas pengamanan lingkungan kerja PT. BANK
NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO
UTARA, sesuai dengan ancaman dan gangguan yang akan dihadapi;
g. Menempatkan Personel Polri sebagai supervisor, dengan pangkat Perwira;
h. Menrima asuransi/jaminan dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG
MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA yang terkena musibah akibat dari pelaksanaan
tugas pengamanan di ingkungan kerja PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG
MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA; dan
14

i. Menerima jasa pengamanan dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK CABANG
MUARA TEWEH, KABUPATEN BARITO UTARA sesuai prosedur yang telah diatur dalam
Keputusan Kepolisan Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/844/VI/2017, tanggal 22 Juni 2018
tentang norma indeks dilingkungan Polri T.A 2019.

Pasal 18
Penarikan Pasukan Sementara

Polres Barito Utara dapat melakukan penarikan pasukan untuk semntara waktu karena pertimbangan:
a. Lebih mengutamakan kepentingan umum;
b. Oprasi kepolisian; dan
c. Terjadi peristiwa yang bersifat kontijensi.
BAB V
SOSIALISASI
Pasal 19

PARA PIHAK baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama melaksanakan sosialisasi Kontrak Kerja Sama ini
kepada jajarannya, guna diketahui dan dilaksanakan.

BAB VI
EVALUASI
Pasal 20

(1) PARA PIHAK sepakat melakukan evaluasi atas pelaksanaan Kontrak Kerja Sama ini melalui pertemuan
secara berkala sekurang-kurangnya 2 (dua) kali daam setahun; dan
(2) Pelaksanaan evaluasi atas Kontrak Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakuan
berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

BAB VII
PEMBAYARAN
Pasal 21

(1) Pembiayaan yang ditimbulkan sehubungan dengan Kontrak Kerja Sama ini pada pasal 21 ayat (2) yang
dibayarkan kepada PIHAK PERTAMA pertahun sebesar Rp. 30.000.000,00,- (tiga puluh juta rupiah) atau
sebesar Rp. 2.500.000,00,- (tdua juta lima ratus ribu rupiah) perbulan komponen jasa pengamanan
dalam kontrak kerja sama ini mencakup:
15

No JENIS NORMA INDEKS JUMLAH


1. Administrasi 1 org x 264 hari x Rp. 4.000 Rp. 1.056.000,-
2. Uang saku 1 org x 264 hari x Rp. 40.000 Rp. 10.560.000,-
3. Uang Makan 1 org x 264 hari x Rp. 38.500 Rp. 10.164.000,-
4. Bekal Kesehatan 1 org x 264 hari x Rp. 4.000 Rp. 1.056.000,-
5. Pulsa 1 org x 264 hari x Rp. 4.000 Rp. 1.056.000,-
6. Transportasi Lokal 1 org x 264 hari x Rp. 19.000 Rp. 5.016.000,-
7. Penambah Daya Tahan Tubuh - -
8. Penginapan - -
9 Transportasi non darat - orang/kali -
TOTAL Rp. 30.000.000,-

(2) Semua biaya penyelenggaraan kontrak kerja sama jasa pengamanan dan jasa manajemen system
pengamanan di lokasi/wilayah PIHAK KEDUA tertentu yang dikeluarkan sebagai akibat dari perjanjian
kontrak kerja sama ini dibebankan kepada PIHAK KEDUA, selambat-lambatnya tanggal 1 pada tiap
bulannya melalui Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Muara Teweh dengan Nomor Rekening :
(209 – 01 – 001050 – 30 – 7) a.n. Benma Pamobvit Polres Barito Utara.

BAB VIII
KETENTUAN LAIN
Pasal 22
Perubahan (Addendum)

(1) Kontrak kerja sama ini dapat diubah dan/atau dengan prsetujuan PARA PIHAK dan
(2) Perubahan dan/ atau penambahan hal-hal yang belum di atur dalam kontrak kerja sama ini akan dibuat
addendum dan/atau amandemen sesuai kesepakatan PARA PIHAK yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kontrak kerja sama.

Pasal 23
Masa Berlaku

(1) Jangka waktu perjanjian yang tertuang dalam kontrak kerja sama ini berdasarkan kesepakatan PARA
PIHAK berlaku sejak tanggal ditanda tangani dengan bulan desember Tahun 2022 ( 2 tahun) dan apabila
tidak terdapat perubahan (addendum) dan/atau penambahan dalam kontrak kerja sama ini setelah jatuh
16

tempo, maka kontrak kerja sama ini akan tetap berlaku sampai dilakukan penandatanganan kontrak kerja
sama kembali oleh PARA PIHAK;
(2) Kontrak Kerja Sama ini dapat diubah atau diperpanjang sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
persetujuan PARA PIHAK dengan terlebih dahulu dilakukan evaluasi dan koordinasi paling lambat 3
(tiga) bulan sebelum berakhirnya kontrak kerja sama; dan
(3) Kontrak kerja sama ini dapat diakhiri sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dengan ketentuan bahwa pihak yang berniat mengakhiri kontrak kerja sama ini, wajib memberitahukan
maksud tersebut secara tertulis kepada pihak lainnya, paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya
kontrak kerja sama.

BAB IX
PENUTUP
Pasal 24

Kontrak Kerja Sama ini dibuat dan di tandatangani pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana
disebutkan pada awal kontrka kerja sama ini, dalam rangkap 2 (dua) asli, masing-masing bermaterai cukup
dan mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani PARA PIHAK.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,


KEPALA KEPOLISIAN RESOR BARITO UTARA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
CABANG MUARA TEWEH

DODO HENDRO KUSUMA, S.I.K. DIEN SUGENG CAHYADIANTO


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78030911 PIMPINAN CABANG

Mengetahui
a.n. KEPALA KEPOLISIAN DAERAH KALTENG
DIRPAMOBVIT

I NYOMAN SUASTRA
KOMISARIS BESAR POLISI NRP 64070860
17

Anda mungkin juga menyukai