Anda di halaman 1dari 1

A.

Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa


sadanameka Perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
negara telah dilaksanakan sejak masa awal
1.Masa Awal Kemerdekaan (1945-1959)
Pada periode ini, penerapan Pancasila sebagai

9B kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, dan masa


Reformasi sampai sekarang.
dasar negara dan pandangan hidup
menghadapi berbagai masalah Upaya-upaya
tersebut, di antaranya sebagai berikut:
Absen 27 1.Masa Orde Lama (1959-1966)
a. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia
(PKI)
Periode ini dikenal sebagai periode b. a.Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam
demokrasi terpimpin. Demokrasi Indonesia
terpimpin merupakan sebuah sistem b.Pemberontakan Republik Maluku Selatan
B. Dinamika Nilai-Nilai Pancasila Sesuai dengan demokrasi yang seluruh keputusan dan (RMS).
Perkembangan Zaman pemikiran dalam pemerintahan negara, c.Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia
berpusat pada pemimpin negara. (PRRI) atau Perjuangan Rakyat Semesta
Diterimanya Pancasila sebagai dasar negara dan
(Permesta)
pandangan hidup bangsa membawa konsekuensi logis d.APRA (Angkatan Perang Ratu Adil).
bahwa nilai-nilai Pancasila dijadikan landasan pokok, e.Perubahan bentuk negara dari Republik
landasan fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia Serikat menjadi Negara Kesatuan
Indonesia. Republik Indonesia

3.Masa Orde Baru Era baru dalam pemerintahan, dimulai setelah melalui
Era demokrasi terpimpin di bawah masa transisi yang singkat, yaitu antara tahun 1966-1968,
ketika Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik
pimpinan Presiden Soekarno
Indonesia. Era tersebut kemudian dikenal sebagai Orde
mendapat tamparan yang keras
Baru dengan konsep Demokrasi Pancasila. Visi utama
1. Hakikat Ideologi Terbuka ketika terjadinya peristiwa tanggal pemerintahan Orde Baru ini adalah untuk melaksanakan
30 September 1965, yang disinyalir Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 secara murni dan
Terdapat beberapa pendapat para pakar yang memberikan definisi didalangi oleh Partai Komunis konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat
ideologi, di antaranya sebagai berikut: Indonesia (PKI). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 9 Indonesia

a. Soerjanto Poespowardoyo, mengemukakan bahwa ideologi


merupakan konsep pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan DINAMIKA PANCASILA 4. Masa Reformasi (1998 - sekarang)
Pada masa Reformasi, penerapan Pancasila sebagai
menjadi landasan bagi seseorang atau masyarakat untuk
memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap
SEBAGAI DASAR NEGARA dasar negara terus menghadapi berbagai tantangan.
Penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada
ancaman pemberontakan-pemberontakan yang ingin
dasar untuk mengolahnya. mengganti Pancasila dengan ideologi lain.
b. Mubyarto, mengemukakan bahwa ideologi adalah sejumlah
doktrin kepercayaan dan simbol-simbol sekelompok masyarakat
atau satu bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman kerja atau
perjuangan untuk mencapai tujuan masyarakat atau bangsa.
d. M. Sastrapratedja menyatakan bahwa, ideologi adalah 2. Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
c. Padmo Wahjono, menyatakan bahwa ideologi seperangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada Pancasila berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa sehingga
merupakan kesatuan yang bulat dan utuh dari ide-ide tindakan yang diorganisasi menjadi suatu sistem yang teratur. memenuhi prasyarat menjadi ideologi yang terbuka. Keterbukaan Pancasila,
dasar sebagai suatu kelanjutan atau konsekuensi logi e. Ensiklopedia Populer Politik Pembangunan Pancasila, mengandung pengertian bahwa Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara
dari pandangan hidup bangsa dan akan berupa menyatakan bahwa ideologi merupakan cabang filsafat yang dinamis
mendasari ilmu-ilmu seperti sosiologi, etika, dan politik. Keterbukaan ideologi Pancasila harus selalu memperhatikan:
seperangkat tata nilai yang dicita
a. stabilitas nasional yang dinamis;
citakan akan direalisasikan di dalam b. larangan untuk memasukan pemikiran-pemikiran yang mengandung nilainilai
kehidupan berkelompok. ideologi marxisme, leninisme dan komunisme;
c. mencegah berkembangnya paham liberal;
d. larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan
masyarakat;
e. penciptaan norma yang harus melalui kesepakatan.

Anda mungkin juga menyukai