Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

Dinamika Perwujudan Pancasila sebagai


Dasar Negara
Bab 1 dan Pandangan Hidup Bangsa

OLEH :
1. Hj. Yarni, S.Pd
2. Rani Andriani ,SH
Kompetensi dasar ( KD )

1.1 Mensyukuri perwujudan Pancasila sebagai dasar negara yang


merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
2.1 Menunjukkan sikap bangga akan tanah air sebagai perwujudan
nilai-nila Pancasila sebagai dasar negara.
3.1 Membandingkan antara peristiwa dan dinamika yang terjadi
di masyarakat dengan praktik ideal Pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup bangsa.
4.1 Merancang dan melakukan penelitian sederhana tentang peristiwa
dan dinamika yang terjadi di masyarakat terkait penerapan Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
Materi Pembelajaran pada Bab 1 ini meliputi sebagai
berikut :
1. Penerapan Nilai Pancasila dari Masa ke Masa
a. Masa Awal Kemerdekaan (1945 - 1959)
b. Masa Orde Lama (1959 - 1966)
c. Masa Orde Baru (1966 - 1998)
d. Masa Reformasi (1998 - sekarang)
2. Nilai-Nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman
a. Hakikat ideologi terbuka
b. Kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka
3. Perwujudan nilai-nilai pancasila dalam berbagai kehidupan
1. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa
a. Masa Awal Kemerdekaan (1945 – 1959)
Pada periode ini, penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup menghadapi berbagai masalah.
Ada upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan penyimpangan terhadap nilai-nilai
Pancasila.
Upaya-upaya tersebut, di antaranya sebagai berikut :
1. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun pada tanggal 18 September 1948
dipimpin oleh Muso. Tujuan utamanya adalah mendirikan Negara Soviet
Indonesia yang berideologi komunis.
2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia dipimpin oleh Sekarmaji Marijan
Kartosuwiryo, ditandai dengan didirikannya Negara Islam Indonesia (NII).
Tujuan utama didirikannya NII adalah untuk
mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan syari’at Islam.
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), yaitu sebuah
gerakan separatisme dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil, bertujuan untuk
membentuk negara sendiri.
4. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
yang dipimpin oleh Sjarifuddin Prawiranegara dan Ventje Sumual di Sumatra dan
Sulawesi. Gerakan ini merupakan bentuk koreksi untuk pemerintahan pusat yang dipimpin oleh
Presiden Soekarno.
5. APRA (Angkatan Perang Ratu Adil). Angkatan Perang Ratu Adil merupakan milisi yang didirikan oleh
Kapten KNIL Raymond Westerling , yang bertujuan mempertahankan negara federasi yang dibentuk
Belanda untuk melawan NKRI.

6. Perubahan bentuk negara dari Republik Indonesia Serikat (RIS)menjadi Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), sedangkan konstitusi yang berlaku adalah Undang-Undang Dasar Sementara 1950.
Dalam perjalanannya berhasil melaksanakan pemilu pertama di Indonesia pada tahun 1955 yang
selama itu dianggap paling demokratis. Tetapi Badan Konstituante tidak berhasil
menyusun UUD seperti yang baru .
Hal ini menimbulkan krisis politik, ekonomi, dan keamanan, yang menyebabkan
Pemerintah mengeluarkan Dekrit Presiden 1959.
• Isi Dekrit 5 Juli 1959 : 1. membubarkan Badan Konstituante
2. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 berlaku kembali dan Undang-Undang
Dasar Sementara Tahun 1950 tidak berlaku
3. segera akan dibentuk MPRS dan DPAS.
• Badan Konstituante adalah badan pembuat /penyusun UUD
• Pada periode ini, dasar negara tetap Pancasila. Akan
tetapi, dalam penerapannya lebih diarahkan seperti ideologi liberal yang
ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan.
• Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa telah melalui berbagai
tantangan dan hambatan , pengalaman sejarah telah membuktikanya yang memiliki tujuan akhir
yaitu Mengganti Pancasila sebagai Dasar Negara.

Anda mungkin juga menyukai