Anda di halaman 1dari 32

Pancasila dalam Lintasan

Masa ke Masa
Kelompok 3
Pokok Materi
Pancasila pada Era Pancasila pada Masa
Awal Kemerdekaan Orde Baru

Sejarah Lahirnya Pancasila pada Masa Pancasila pada Era


Pancasila Orde Lama Reformasi
Sejarah Lahirnya
Pancasila
Sidang BPUPKI Pertama
(19 Mei—1 Juni 1945)
Sidang ini membahas rancangan dasar negara.
Pada sidang BPUPKI pertama, tiga tokoh Indonesia
mengusulkan dasar negara, yakni M. Yamin pada 29
Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo pada 31 Mei 1945,
dan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945.
Moh. Yamin Dr. Soepomo Ir. Soekarno
(29 Mei 1945) (31 Mei 1945) (1 Juni 1945)
• Ketuhanan yang Maha Esa • Persatuan • Kebangsaan Indonesia
• Persatuan kebangsaan Indonesia • Kekeluargaan • Internasionalisme atau
• Rasa kemanusiaan yang adil dan • Keseimbangan lahir dan batin perikemanusiaan
beradab • Musyawarah • Mufakat atau demokrasi
• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat • Keadilan sosial • Kesejahteraan sosial
kebijaksanaan dalam
• Ketuhanan yang Maha Esa
permusyawaratan/perwakilan
• Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Sidang BPUPKI Kedua
(10 Juli—16 Juli 1945)
a. Dasar negara yang disepakati, yaitu Pancasila seperti
dalam Piagam Jakarta.
b. Bentuk negara republik (hasil kesepakatan dari 55 suara
dari 64 yang hadir).
c. Wilayah Indonesia disepakati meliputi wilayah Hindia
Belanda + Timor Timur + Malaka (39 suara)
d. Dibentuk tiga panitia kecil:
- Panitia Perancang UUD, diketuai Ir. Soekarno.
-. Panitia Ekonomi dan Keuangan, diketuai Moh. Hatta.
- Panitia Pembela Tanah Air, diketuai Abikusno
Tjokrosoejoso.
Pancasila dalam
Piagam Jakarta
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila dalam UUD
1945
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila Pada Awal
Era Kemerdekaan
KONDISI LATAR BELAKANG PANCASILA

Perjuangan Melawan Penjajahan


Keragaman Etnis, Agama, dan Budaya
Pentingnya Persatuan dan Kedamaian
Ideologi Alternatif
Fungsi dan Peran

Fungsi
Fungsi adalah apa yang dilakukan oleh sesuatu dalam sistem

Peran
Peran adalah tanggung jawab atau posisi dalam suatu sistem,
Fungsi Pancasila
Pada Masa Awal
Kemerdekaan
Dasar Ideologi Negara
Pengakuan Terhadap Kebebasan Beragama
Keadilan Sosial
Keadilan Politik
Perekat Bangsa
Pedoman Pembangunan Negara
Peran Pancasila Pada
Masa Awal Kemerdekaan
Dasar Ideologi Negara
Pembentukan Konstitusi
Mengatasi Tantangan Awal Kemerdekaan
Mengatasi Tantangan Awal Kemerdekaan
Pendidikan dan Propagasi Nilai
Pedoman dalam Pembentukan Kebijakan
Inti Pancasila Pada
Masa Kemerdekaan
Pancasila pada masa kemerdekaan adalah
fondasi moral dan ideologis untuk negara
Indonesia yang merdeka, membantu
membangun persatuan dalam keragaman.
Penyebab Dicetuskannya
Demokrasi Terpimpin
(1959-1965)
1. Banyaknya gerakan separatis yang
menyebabkan ketidakstabilan negara.
2. Tersendatnya pembangunan ekonomi.
3. Sering terjadinya pergantian kabinet sehingga
program pembangunan yang dirancang oleh
kabinet sebelumnya tidak berjalan secara utuh.
Pancasila pada Era
Orde Lama
- Periode ini dikenal sebagai periode demokrasi
terpimpin
- Demokrasi terpimpin merupakan sebuah sistem
demokrasi yang seluruh keputusan dan pemikiran
dalam pemerintahan negara, berpusat pada pemimpin
negara.
- Pemimpin negara saat itu adalah Presiden Soekarno
Penyebab 01.
Banyaknya gerakan separatis
yang menyebabkan
ketidakstabilan negara.

Dicetuskannya
Demokrasi 02.
Tersendatnya
pembangunan
ekonomi.

Terpimpin Sering terjadinya pergantian

03.
kabinet sehingga program

(1959-1965) pembangunan yang dirancang


oleh kabinet sebelumnya tidak
berjalan secara utuh.
Pengusulan Sistem
Demokrasi Terpimpin
Tujuan dari demokrasi terpimpin ini adalah untuk
menata kembali kehidupan politik serta
pemerintahan berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Namun dalam praktiknya, sering kali
menyimpang dari UUD 1945 dan Pancasila.

Pada kenyataannya pemerintahan bersikap


otoriter. Seluruh keputusan dan pemikiran,
dipusatkan kepada pemimpin negara yaitu,
Presiden Soekarno.
Dekrit Presiden
Gagalnya Badan Konstiuante dalam menjalankan tugasnya
untuk menyusun UUD membuat Presiden Soekarno
mengeluarkan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959.
Isi Dekrit Presiden ;
- Pembubaran Konstituante
- Undang-Undang Dasar 1945 kembali berlaku
- Pembentukan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Sementara (MPRS)
Terancamnya Pancasila
sebagai Ideologi
Kedudukan Pancasila pada masa Orde
Lama kembali terancam dengan terjadinya
peristiwa G30S 1965 yang melibatkan
orang-orang PKI dan sebagian militer
sebagai pelakunya.
Penyimpangan terhadap Pancasila dan
UUD 1945 pada Masa Orde Lama
1 .Presiden Soekarno ditetapkan sebagai Presiden seumur hidup
2. Presiden membubarkan DPR hasil Pemilu 1955
3. Presiden membentuk MPRS yang anggota-anggotanya terdiri
atas anggota DPR-GR, utusan daerah, dan utusan golongan
4. Presiden Menetapkan Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
yaitu Manifesto Politik Republik Indonesia
5. Munculnya Usdek dan Konsep Nasakom (Nasionalisme,
Agama, dan Komunisme)
Pancasila pada Era
Orde Baru
Setelah lengsernya Ir. Soekarno sebagai presiden,
selanjutnya Jenderal Soeharto yang memegang
kendali terhadap negeri ini. Dengan berpindahnya
kursi kepresidenan tersebut, arah pemahaman
terhadap Pancasila pun mulai diperbaiki.
Hari Peringatan lahirnya Pancasila,
1 Juni 1967

Presiden Soeharto: Pancasila diuji zaman, harus


diamalkan, bukan hanya kata-kata di UUD.
Mengapa Pancasila dijadikan
sebagai political force di
samping sebagai kekuatan
ritual?

Pada 1 Juni 1968, Presiden Soeharto


menegaskan Pancasila sebagai dasar
negara yang tak tergantikan.
Tahun 1968 Presiden Soeharto
mengeluarkan Instruksi Presiden
Nomor 12 tahun 1968 yang menjadi
panduan dalam mengucapkan Pancasila
sebagai dasar negara, yaitu:
Satu: Ke-Tuhan-an Yang Maha Esa

Dua: Kemanusiaan yang adil dan beradab

Tiga: Persatuan Indonesia

Empat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan


dalam permusyawaratan/perwakilan

Lima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Instruksi Presiden Berlaku pada
tanggal 13 April 1986

TAP MPR Nomor II/MPR/1978 menetapkan


Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila sebagai panduan hidup bagi seluruh
warga negara, penyelenggara negara, dan
lembaga di Indonesia. Awalnya berisi 36 butir
nilai, tahun 1994 diperluas menjadi 45 butir.
Selama Orde Baru, Pancasila menjadi satu-
satunya sumber nilai, diindoktrinasi dalam
masyarakat sebagai kunci negara
konstitusional sesuai UUD 1945.
ASAS TUNGGAL BHINNEKA TUNGGAL IKA
"Asas tunggal Bhineka Tunggal Ika" adalah prinsip yang
terkenal di Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa
dan memiliki arti "Berbeda-beda tetapi satu." Ini merujuk
pada keragaman budaya, agama, etnis, dan suku bangsa
di Indonesia yang harus dihormati dan bersatu dalam
satu negara yang kokoh. Bhineka Tunggal Ika adalah
salah satu prinsip yang penting dalam memahami
semangat kebinekaan dan persatuan nasional Indonesia.
Pancasila pada
Era Orde Baru

Setelah lengsernya Ir. Soekarno sebagai


presiden, selanjutnya Jenderal Soeharto
yang memegang kendali terhadap negeri ini.
Dengan berpindahnya kursi kepresidenan
tersebut, arah pemahaman terhadap
Pancasila pun mulai diperbaiki.
Pancasila pada era
reformasi

Setelah Orde Baru, masa Reformasi dimulai di Indonesia. Meskipun


Pancasila sumber inspirasi, nilai-nilai belum sepenuhnya diimplementasikan.
Perlu upaya pengimplementasian dan pelestarian nilai-nilai sesuai dengan
identitas nasional.
Pelaksanaan Pancasila Pada Era
Reformasi
Reformasi setelah pengunduran diri Soeharto pada tahun
1998:
Latar Belakang Reformasi:
Munculnya Gerakan Reformasi:
Interpretasi Ulang Pancasila:
Perubahan untuk Meningkatkan Nilai-nilai Pancasila:
Tantangan dalam Masa Reformasi:
Kelemahan yang menyimpang Dari
Nilai-Nilai Pancasila di era Reformasi

Pancasila dijadikan ideologi bangsa tanpa menghiraukan relevansinya


dengan perkembangan zaman
Elite politik cenderung memanfaatkan gelombang reformasi ini hanya
untuk merebut kekuasaan;
Pemerintah kurang konsisten dalam penerapan hukum;
Melemahnya rasa persatuan dan kesatuan yang ditandai dengan adanya
konflik di beberapa daerah.
Masa Reformasi di Indonesia
adalah periode penting dengan
perubahan besar dalam politik dan
sosial. Implementasi nilai-nilai
Pancasila tetap penting bagi
kemajuan bangsa Indonesia.
Thank
you very
much!

Anda mungkin juga menyukai