NIM : 048427244
LEMBAR SOAL
TUGAS TUTORIALATAU TUGAS MATA KULIAH III
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen Sumber Soal
Kode/Nama MK : EKMA4478 /Analisis Kasus Bisnis Kode MK &
Nomor
Penulis Soal/Institusi : Mohamad Nasoha /UT Nomor
KB
Penelaah soal//institusi : Rahmadian /UT Modul
Tahun Penulisan : 2023 EKMA4478, KB. 1
Butir Soal No. :3 Modul 7
Skor Maks. : 100
Jagat Twitter pagi ini (Senin (30/01/2023) ramai dengan pembicaraan soal Warunk Upnormal
yang sepi dan banyak yang tutup. Pantauan SWA Online, hal ini berawal dari cuitan akun
FoodFess2 yang memfoto video Youtube terkait kondisi Warunk Upnormal. “Kalian pernah
makan di Warunk Upnormal gak fess? Gimana nih menurut kalian?” kata akun tersebut,
Minggu (29/01/2023).
Cuitan ini mengundang banyak respons dari para pengguna Twitter lain. Para pengguna
mengutarakan pendapatnya masing-masing soal kenapa Warunk Upnormal bisa sepi dan
banyak yang tutup. Selain itu, ada juga yang mencuit tentang kenangan saat nongkrong di cafe
yang didirikan sejak 2014 ini.
Pertanyaan:
1. Apa yang menyebabkan warunk Upnormal sepi dan banyak yang tutup? Jelaskan!
(Skor 70)
2. Ketika konsumen tidak lagi mempermasalahkan harga, coba sebutkan salah satu faktor
penting yang selalu diinginkan oleh konsumen warunk Upnormal, sehingga akan
memberikan pengalaman baru bagi konsumen? Jelaskan! (Skor 30)
Sumber: https://swa.co.id/swa/trends/viral-warunk-upnormal-sepi-apa-penyebabnya
diakses tanggal 27 Februari 2023 (dimodifikasi)
Tutupnya beberapa gerai Warunk Upnormal di beberapa tempat ini tentunya disebabkan oleh
berbagai hal. Salah satunya dapat dikatakan terjadi karena pandemi Covid-19 yang terjadi pada
2 tahun kebelakang. Tidak hanya Warunk Upnormal, beberapa bisnis lainnya yang terkena
dampak PPKM karena pandemi Covid-19 juga mengalami hal yang sama. Penurunan penjualan
Warunk Upnormal yang turun drastis selama masa pandemi. Selain imbas dari pandemi,
terdapat beberapa hal lainnya yang juga menjadi penyebab gerai Upnormal tutup, diantaranya
sebagai berikut:
Konsumen memang dapat dibedakan menurut karakteristik geografi dan demografi, namun
adakalanya tidak cukup karena mempunyai keinginan atau gaya hidup yang berbeda contohya
sepeti eksekutif muda yang tinggal di ibukota Jakarta. Mereka mempunyai banyak variasi dalam
mengisi waktu luang seperti nongkrong di café bersama teman-teman atau keluarganya. Maka
dari itu, diperlukan segmentasi yang lebih “tajam” yaitu segmentasi psikografis yang
mengelompokkan masyarakat bedasarkan gaya hidup dan kepribadian.
Dalam Segmentasi pasar kita mengenal segmentasi psikografis yang mana segmentasi ini
berfokus pada gaya hidup (life style) yang merupakan cerminan bagaimana seseorang
menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas, minat, dan opini mereka.
Kepribadian konsumen ini menuntut manajemen untuk dapat memikirkan bagaimana caranya
supaya bisa mengerti kebutuhan pasar sasaran mereka apakah pasar sasaran mereka ialah
konsumen dengan gaya hidup yang hedonis, yang hura hura, anak rumahan, anak rumahan,
tipe kebanyakan atau bahkan tipe untuk orang lain. Ketika manajemen sudah memutuskan untuk
memilih segmentasi tersebut maka sebisanya terus fokus untuk melakukan inovasi
agar dapat mengembangkan programnya secara lebih baik lagi.
Selain itu, pengembangan bisnis itu perlu dilakukan karena sangat berdampak pada suatu bisnis
karena permintaan pasar yang terus berkembang, perubahan perilaku dan pola keinginan
masyarakat, tingkat persaingan bisnis yang kompetitif dengan banyaknya gerai yangs serupa
dengan Warunk Upnormal, memperluas jangkauan pasar (terkait dengan segmentasi pasar),
dan proses inovasi yang berkelanjutan sehingga produk dari Warunk Upnormal yang sesuai
dengan keinginan pasar.
Sumber referensi :
• BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis Edisi 2 Modul 7 KB 1 Halaman 7.4 – 7.15
• cekaja.com artikel “Kian Sepi dan Banyak Gerai yang Gugur, Ini Dia Penyebab
Upnormal Tutup”.
• sasanadigital.com artikel “8 Alasan Utama Perlunya Melakukan Pengembangan
Usaha”