Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL BISNIS SINGKAT

HOTANGKUU

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Yang Diampu Oleh Ibu Nailul Insani, S.pd., M.Sc.

Oleh:

Intania Nurul Annisa 170721636646

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI

MARET 2019
1. Pendahuluan

1.1 Nama Perusahaan

Perusahaan yang akan didirikan adalah sebuah home industry yang menjual makanan
ringan yang enak dan menyehatkan dengan harga yang terjangkau, dan sedang booming
dikalangan anak-anak generasi milenial. Perusahaan ini bernama “Hotangkuu.” Kata Hotang
merupakan singkatan dari kata Hotdong kentang dan kata kuu mengartikan suatu kepemilikan.
Brand Hotangkuu memiliki makna bahwa produk ini cocok dijadikan sekedar camilan atau
hidangan pengganti sarapan ataupun makanan sekedar untuk menahan lapar. Bagian bawah
label Hotangku terdapat tulisan yang memiliki arti dalam bahasa Korea dengan makna yang
sama, yaitu ‘tokkaebi’ Terdapatnya bahasa Korea pada label ini karena untuk tidak melupakan
asal muasal makanan ringan dengan harganya terjangkau yang berasal dari Korea.

1.2 Sasaran Utama

Sasaran utama pada penjualan produk Hotangkuu adalah mua kalangan khusunya untuk
para pelajar. Mereka adalah konsumen hotang yang memiliki ciri khas tertentu.Mahasiswa
merupakan konsumen aktif karena sebagian besar mahasiswa tidak memasak sendiri
makanannya, sebagian besar akan membeli makanan di ‘luar. Tidak banyak terdapat penjual
makanan di dalam kampus, termasuk kantin yang jumlahnya sedikit dan tidak semua fakultas
memiliki kantin, hal ini menjadikan bisnis makanan di fakultas merupakan hal yang
menjanjikan.

2. Evaluasi Ide dan Konsep

Ide untuk menjual makanan ringan, didukung oleh banyak pihak termasuk keluarga dan
teman. Keluarga menerima ide ini karena hingga saat ini masih jarang ada pedagang yang
menjual Hotang di malang dengan harga yang sangat bersahabat bagi anak-anak muda, sehingga
ide seperti ini perlu diwujudkan dan dikembangkan. Sedangkan teman-temean juga mendukung
di implementasikannya ide ini karena di Universitas Negeri Malang, terutama Fakultas Ilmu
Sosial, masih jarang ditemui penjual makanan ringan yang terjangkau, enak, menyehatkan, dan
higienis karena mahasiswa dalam pertumbuhan dan perkembangannya membutukan gizi yang
seimbang.
Perkiraan jumlah konsumen yang akan membeli produk ini adalah kurang lebih 50
orang dalam sehari karena saat dilakukannya survey di kampus yang jumlahnya sekitar 30
orang, terdapat 25 mahasiswa yang menyatakan mau membeli produk Hotangku, sedangkan 20
orang lainnya diperkirakan berasal dari luar kampus. Hal yang dilakukan konsumen untuk
mendapatkan produk ini ada beberapa macam. Pertama, ada konsumen yang akan langsung
membeli produk tersebut begitu melihatnya, yang kedua adalah konsumen yang melihat-lihat
dulu produnya baik secara langsung, maupun melalui akun istagram Hotangkuu.

Terdapat beberapa faktor yang memungkinkan konsumen untuk membeli produk


Hotangkuu dibading produk serupa lainnya, pertama adalah karena masih belum banyak penjual
makanan ringan yang mengenyangkan khususnya di kampus Universitas Negeri Malang
terutama Fakultas Ilmu Sosial. Jila dilihat dari kemasannya, pengemasan produk cukup menarik
ada 2 pilihan jika telah memiliki stand sendiri dan terdaoat lahan utuk menggoreng langsung
ditempat, hotang akan diletakkan pada wadah kue yang cukup menarik, dan apabila belum
memiliki stand makan Hotangkuu di bungkus dengan plastic bening dilengkapi dengan saos
dan mayonaise . Munculnya ide untuk mendirikan Hotangku dimulai karena pendiri perusahaan
jarang sarapan dan menyukai makanan/camilan-camilan yang dapat menahanrasa lapar. Selain
itu, karena adanya masalah yang dialami oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, kurang adanya
kantin yang menjual camilan yang kekinian dan dapat membuat kenyang dengan harga yang
terjangkau, sehingga dengan diimplementasikannya ide ini, diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial.

3. Analisis Ide
3.1 Ukuran Pasar
Ukuran pasar dalam pemasaran produk hotangku adalah Rp 130.000,- dalam satu
hari. Nilai ini diperoleh dari perkiraan jumlah konsumen dalam satu hari dikalikan harga
produk yang dipasarkan, perhitungannya adalah sebagai berikut:

50 (orang) x Rp 5.000,- = Rp 250.000,-

Hasil penjualan kotor adalah Rp 250.000,- dengan modal Rp 128.000,- sehingga hasil
penjualan bersih dari hasil berjualan adalah Rp 70.000,-/hari.
3.2 Peluang dan Tantangan
Bisnis kuliner merupakan peluang yang besar jik konsumen utamanya merupakan
mahasiswa karena mahasiwa hampir semuanya membeli makanan di luar, tidak masak
makanan sendiri di kosan, sehingga sebagian besar dari mereka tidak sarapan. Oleh sebab itu
bisnis kuliner merupakan usaha yang menjanjikan karena setiap orang pasti membutuhkan
makanan untuk memenuhi gizi dan energi setiap harinya dan makanan pengganjal perut,
seperti hotang dapat dipilih sebagai pengganti nasi saat sarapan ataupun dijadikan camilan saat
mengerjakan tugas. Peluang lainnya dari bisnis ini adalah tidak adanya kantin di Fakultas Ilmu
Sosial, sehingga banyak mahasiswanya yang membeli makanan di luar fakultas, bahkan di luar
kampus juga yang membutuhkan waktu dan tenaga untuk membelinya karena lokasinya yang
cukup jauh dan menguras tenaga.
Tantangan yang dihadapi jika mendirikan bisnis makanan ini adalah tidak
tersedianya stand atau tempat berjualan yang disediakan pihak kampus untuk mahasiswanya,
kecuali di Koperasi Mahasiswa UM, akan tetapi terdapat potongan harga jika menitipkan
produknya di koperasi, sehingga mahasiswa yang berwirausaha sangat jarang yang menitipkan
produknya di koperasi. Tantangan lainnya adalah ketika produk yang dijual mulai ada pesaing
yang membuat produk yang sama.

3.3Kekuatan Bisnis
Kekuatan bisnis pada produk Hotang terletak pada bahan yang digunakan dan
menjaga kebersihan saat pembuatan, serta harganya yang terjangkau.. Di zaman yang modern
ini, tidak hanya rasa yang diutamankan oleh konsumen, tetapi juga tampilan atau visual dari
produk tersebut karena tampilan juga bagian dari promosi. Tampilan produk yang menarik
akan menarik konsumen untuk mengunggahnya ke media sosial, sehingga produk semakin
dikenal masyarakat luas. Selain itu, walaupun harganya yang terjangkau tetapi soal rasa dan
kualitas seperti produk dengan harga yang lebih mahal dari harga aslinya, sehingga cocok
dijadikan makanan andalan disaat lapar
3.6 Lokasi yang Memungkinkan
Lokasi yang memungkinkan untuk penjualan adalah di dekat kopma UM karena
disana merupakan tempat berkumpulnya mahasiswa saat tidak ada jam kuliah yang selalu
ramai sejak pagi hari hingga malam hari. Di depan Kopma UM merupakan tempat yang
strategis karena selalu dipenuhi mahasiswa dan mereka membutuhkan makanan untuk
mengisis energi setelah lelah kuliah dan mengerjakan tugas.Jika tidak dapat menyewa tempat
disana,produk dapat dikemas dalam plastic dan dititipkan dalam Kopma UM meskipun ada
pemotongan harga/ tidak ada pemotongan harga,tetapi pihak dari Kopma menjual produk lebih
mahal, meskipun demikian Kopma cukup membantu untuk pemasaran produknya. Lokasi
lainnya yang sesuai untuk penjualan produk ini adalah sekolah-sekolah, baik SD, SMP,
maupun SMA karena di sekolah-sekolah sama seperti universitas yang sebagian besar
konsumennya adalah anak muda yang tertarik dengan makanan yang unik dengan nama dan
kemasan yang masih jarang terlihat pada produk lainnya.

4. Rencana Persiapan
4.1 Rencana Pemasaran
4.1.1 Produk
Produk yang ditawarkan oleh Hotangkuu adalah hotdong yang terbuat dari kentang. Yang
diproduksi sendiri. Makanan kombinasi Sosis dan Kentang. HOTANG sangat unik bentuknya dimana sosis
dicelupkan ke adonantepung lalu ditempeli potongan kentang.Soal rasa dijamin memuaskan,
menggunakansosis jumbo berkualitas dibalut kentang shostring, mengenyangkan dan digemari
semua kalangan. Usaha makanan jenis hotang memerlukan bahan baku yang tidak rumit. Bahan
baku berupa kentang, saos dan sosis juga memiliki harga beli yang murah, peluang usaha hotang
sangat mudah dijalankan. Apalagi bila pangsa pasar di daerah usaha tersebut sangat luas. Jadi, bila
anda memulai usaha makanan ini dijamin akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar.

gambar 4.1 Logo Produk

Dokumen pribadi
4.1.2 Harga Produk

Harga produk yang ditawarkan beragam, mulai dari harga Rp 4000 hingga Rp 5.000,- penetapan
harga yang relatif terjangkau ini dikarenakan sasaran utama untuk penjualan produk ini adalah
mahasiswa, sehingga harganya mengikuti kemampuan mahasiswa untuk membelinya.

gambar 4.1.2 Produk Hotang

Dokumen Pribadi

Harga produk yang telah ditetapkan ini telah dipertimbangkan dengan melihat harga
produk yang sama dipasaran, sehingga harga yang telah ditetapkan dapat menyesuaikan dengan
harga di pasaran saat ini. Selain itu, sebelum ditetapkannya harga produk-produk tersebut juga
memperhatikan biaya-biaya lainnya, seperti sticker, plastik, biaya transportasi, dan jasa lainnya.
Harga produk dapat mengalami kenaikan sewaktu-waktu karena beberapa hal, yaitu kenaikan
harga bahan baku produk pembuatannya atau kenaikan harga dari beban-beban lainnya.

4.1.3 Promosi
Promosi yang digunakan supaya produk Pavio Bakery dikenal banyak orang adalah
melalui media sosial. Media sosial yang digunakan dalam promosi produk ini adalah
Instagram, dan Whatsapp. Promosi melalui Instagram dilakukan melalui akun @hotangkuu_
akun official tersebut menggunakan akun bisnis, sehingga memudahkan dalam hal promosi
produknya karena bukan hanya followes saja yang dapat melihat postingan promosi tersebut
tetapi semua akun dapat melihatnya Promosi melalui Istagram juga dilakukan dengan
memberikan potongan harga untuk pembelian pertama sebesar 50% bila me-repost postingan
potongan harga tersebut pada insta story dan menandai lima akun yang berbeda untuk
mendapatkan diskon. Jika pembelian on the spot terdapat diskon 2 in 1 / beli 2 dapat 1. Metode
promosi pada akun Whatsapp, dilakukan dengan cara membagikan lembaran digital yang
menunjukkan promosi produk hotang, selebaran tersebut dapat dibagikan melalui status
Whatsapp. Penyebaran informasi mengenai produk ini terbilang cukup cepat karena saat ini
hampir semua orang dapat memiliki handphone android dan menginstal applikasi Whatsapp.
Whatsapp merupakan media sosial jenis komunikasi yang paling banyak digunakan
masyarakat Indonesia, sehingga kemungkinan besar informasi dapat tersampaikan dengan baik
dan cepat.
4.1.4 Tempat
Lokasi penjualan yang memungkinkan adalah memnyewa tempat dekat Kopma mengingat
sasaran utamanya adalah mahasiswa, sehingga lokasi penjualannya difokuskan di dalam
Universitas, sehngga hotang akan dapat disajikan dalam keadaan hangat diletakkan pada
wadah yang cukup menarik , sehingga mudah untuk membawa dan memindahkannnya. Selain
di dalam Universitas, jika menyewa tempat tidak memungkinkan maka produk akan dititipkan
[ada Kopma atau diletakkan pada box yang dapat memuat untuk memuat produk cukup
banyak, selain itu juga dapat dititpkan ke toko-toko kue sekitarnya sehingga bukan hanya
mahasiswa yang dapat menikmatinya, melainkan masyarakat luas juga dapat menikmati
produk Hotangku.
4.1.5 Rencana Penjualan
Penjualan produk Hotangku dilakukan secara langsung (direct selling) dan tidak
langsung (undirect selling). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penjualan secara
langsung dilakukan dengan menyewa tempat dan menempatkan box kue di fakultas-fakultas,
sehingga konsumen dapat secara langsung membeli produknya dan langsung dapat dinikmati
(tidak melalui pihak ke dua atau ketiga). Kelebihan dari sistem penjualan secara langsung ini
adalah pihak produsen dapat mengontrol secara penuh mulai dari produksi hingga produk jatuh
ke tangan konsumen. Kekurangan sistem penjualan ini adalah konsumen yang dijangkau hanya
kalangan tertentu saja karena cakupannya sempit, hanya pada daerah tertentu saja.
Penjualan secara tidak langsung dilakukan secara online melalui media sosial,
seperti Instagram, dan Whatsapp. Penjualan secara tidak langsung memiliki kelebihan yaitu
dapat menjangkau seluruh kalangan, tidak terbatas pada lapisan ekonomi tertentu atau
kalangan tertentu saja. Selain itu penjualan secara tidak langsung ini juga lebih efektif dalam
pengembangan usaha karena dapat dikenal oran dengan waktu yang cepat dan tidak memakan
banyak biaya dalam promosinya. Kekurangan dari sistem penjualan secara tidak langsung
adalah produsen tidak dapat mengontrol secara penuh ketika pengiriman produk karena saat
pengiriman, produk dapat rusak sehingga konsumen kecewa terhadap produk Hotangkuu.

4.2 Rencana Keuangan


4.2.1 Biaya Awal
Hotangku bukanlah perusahaan besar, sehingga biaya yang dibutuhkan juga tidak
terlalu besar. Rincian biaya untuk pendirian usaha kue ini adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Nama dan Harga Barang
Nama Barang Harga (Rp)
Sosis 30.000
Tepung Terigu 10.000
Kentang 34.000
Tepung Maizena 6000
Mayonnaise 15.000
Saos 12.000
Susu kental manis 10.000
Minyak 11.000
Jumlah 128.000
Sumber: Dokumen Penulis

Modal awal yang dikeluarkan untuk mendirikan Hotangkuu adalah Rp 128.000,- modal ini
terbilang sangat kecil, hal ini disengaja karena pada penjualan pertama pavio hanya menyediakan
kuota yang tidak terlalu banyak supaya produsen dapat mengetahui seberapa jaauh dan dapat habis
dengan cepat dalam satu hari dan produk mana yang tidak habis terjual pada hari tersebut,
sehingga. Melalui sistem penjualan awal yang seperti itu, maka untuk penjualan kue di hari-hari
berikutnya produsen dapat menambah varians-varians baru untuk konsumen.
4.2.2 Penjualan
Prediksi penjualan pada tahun pertama adalah Rp 60.000.000,- yang diperoleh dari perhitungan
sebagai berikut.
a. Penjualan dalam 1 hari Rp 250.000,-
b. Penjualan dalam 1 minggu Rp 250.000,- x 5 hari = Rp 1.250.000,-
c. Penjualan dalam 1 bulan adalah Rp 1.250.000 x 4 minggu =
Rp 5.000.000
d. Penjualan di tahun pertama adalah Rp 5.000.000,- x 12 bulan =
Rp 60.000.000,-
Penjualan tahun kedua yaitu sebesar Rp 75.000.000,- dengan perincian sebagai
berikut.
a. Penjualan dalam 1 hari Rp 300.000,-
b. Penjualan dalam 1 minggu Rp 300.000,- x 5 hari = Rp 1.500.000,-
c. Penjualan dalam 1 bulan adalah Rp 1.500.000 x 4 minggu =
Rp 6.000.000
d. Penjualan di tahun pertama adalah Rp 6.000.000,- x 12 bulan =
Rp 72.000.000,-
Pada tahun kedua diprediksi kenaikan penjualan sekitar 15% sehingga dari tahun
pertama ke tahun kedua pendapatan dalam satu tahun dari Rp 60.000.000,- mengalami
kenaikan menjadi Rp 75.000.000,- dengan selisih pendapatan dari tahun pertam ke tahun kedua
yaitu Rp 15.000.000,-.

4.2.3 Pengeluaran
Pengeluaran pada tahun pertama adalah Rp 48.000.000,- yaitu dengan perincian
sebagai berikut.
a. Pengeluaran dalam 1 hari Rp 128.000,-
b. Pengeluaran dalam 1 minggu Rp 128.000,- x 5 hari = Rp 640.000,-
c. Pengeluaran dalam 1 bulan adalah Rp 640.000 x 4 minggu =
Rp 2.560.000
d. Pengeluaran di tahun pertama adalah Rp2560.000,- x 12 bulan =
Rp 30.720.000,-
Pengeluaran tahun kedua yaitu sebesar Rp 90.000.000,- dengan perincian sebagai
berikut.
a. Pengeluaran dalam 1 hari Rp 200.000,-
b. Pengeluaran dalam 1 minggu Rp 200.000,- x 5 hari = Rp 1.000.000,-
c. Pengeluaran dalam 1 bulan adalah Rp 1.000.000 x 4 minggu =
Rp 4.000.000
d. Pengeluaran di tahun pertama adalah Rp 4.000.000,- x 12 bulan =
Rp 48.000.000,-
Pengeluaran dari tahun pertama ke tahun kedua tidak mengalami kenaikan yang
besar, hanya 15% saja karena pada tahun kedua perusahaan dapat meningkatkan jumlah
produksinya.
4.2.4 Keuntungan
Keuntungan pada tahun pertama adalah Rp 25.000.000,- yaitu dengan perincian
sebagai berikut.
a. Pendapatan dikurangi pengeluaran dalam 1 hari Rp 122.000,-
b. Keuntungan dalam 1 minggu Rp 50.000,- x 5 hari = Rp 560.000,-
c. Keuntungan dalam 1 bulan adalah Rp 560.000 x 4 minggu =
Rp 2.240.000,-
d. Keuntungan di tahun pertama adalah Rp 2.240.000,- x 12 bulan =
Rp 26.880.000,-
Keuntungan tahun kedua yaitu sebesar Rp 36.000.000,- dengan perincian sebagai
berikut.
a. Pendapatan dikurangi pengeluaran dalam 1 hari Rp 150.000,-
b. Keuntungan dalam 1 minggu Rp 150.000,- x 5 hari = Rp 750.000,-
c. Keuntungan dalam 1 bulan adalah Rp 750.000 x 4 minggu =
Rp 3.000.000,-
Keuntungan di tahun pertama adalah Rp 3.000.000,- x 12 bulan =
Rp 36. 000.000,-
4.3 Dana
4.3.1 Jumlah Dana yang Diperlukan
Jumlah dana yang diperlukan untuk mendirikan usaha ini jumlahnya sama dengan jumlah
pengeluaran yang dibutuhkan dalam pendirian Pavio Bakery dan telah diperincikan biaya-
biayanya di sub bab sebelumnya, yaitu sebesar Rp 128..000,- dalam satu hari atau bila
dikalkulasikan dalam satu tahun biaya yang diperlukan yaitu sebesar Rp 60.000.000,- pada
tahun pertama. Sedangkan pada tahun kedua, dana yang diperlukan yaitu sebesar Rp 150.000,-
dalam satu hari atau Rp 75.000.000,- dalam satu tahun. Dana yang diperlukan dari tahun
pertama ke tahun kedua mengalami kenaikan sebesar Rp 15.000.000,-.
4.3.2 Pinjaman
Pada pendirian usaha kue ini, modal tidak didapatkan dari pinjaman sama sekali karena
semua modal yang digunakan adalah murni dari simpanan atau tabungan pendirinya. Tidak
dilakukannya pinjaman kepada pihak lain ini dikarenakan pemilik tidak ingin memiliki
masalah keuangan kepada pihak lain bila usaha yang didirikan mengalami kebangkrutan.
4.3.3 Uang Tunai
Uang tunai yang digunakan untuk pendirian usaha ini yaitu sesuai dengan jumlah
pengeluaran yang telah diperincikan di atas, yaitu sebesar Rp 122.000,- dalam satu hari atau
Rp 60.000.000,- dalam satu tahun pada awal pendirian usahanya. Biaya ini sudah termasuk
seluruh pengeluaran-pengeluaran lain-lain dalam pendirian Hotangkuu, termasuk pada biaya
promosinya.
4.3.4 Modal yang Disetor
Modal yang disetor dalam pendirian usaha kue ini jumlahnya sama dengan uang tunai yang
dikeluarkan dalam pemodalannya, yaitu sebesar Rp 122.000,- dalam satu hari atau Rp
60.000.000,- dalam satu tahun pada awal pendiriannya. Pada tahun pertama, Hotangkuu
kemungkinan belum menerima pemodal dalam suntikan dana untuk pengembangan usahanya,
kemungkinan pada tahun kedua terdapat investor yang mau bergabung dalam pengembangan
usaha kue ini, sehingga diharapkan dengan usaha yang semakin berkembang ini dapat
membuka gerai Hotangkuu milik sendiri dan penjualan secara online mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun karena dengan suntikan dana ini dapat dimanfaatkan sebagai biaya dalam
promosi atau endorse di sosial media.
4.4 Mendirikan Bisnis
4.4.1 Tugas Masing-masing Anggota
Tabel 3. Tugas dan Nama Anggota Pavio Bakery
Nama Anggota Tugas
Intania Nurul Annisa Manajemen dan membuat kue
Rizky Bintang Ainnur D Membuat kue dan pemasaran
Sumber: Dokumen Penulis

Pembagian tugas pada usaha kue ini dibagi menurut keahliannya masing-masing, sehingga
diharapkan dapat bekerja secara maksimal sesuai dengan tugas yang diembannya.
Kemungkinan dilakukan pada tahun kedua karena pada tahun pertama keuntungan yang
didapatkan masih cenderung sedikit, sehingga belum cukup untuk membayar karyawan. Gaji
karyawan diperoleh dari keuntungan yang dadapatkan dalam satu bulan dengan gaji yang tidak
terlalu besar karena pekerjaan dilakukan saat tidak ada jam kuliah dan hanya pada hari Senin
hingga Jumat saja (5 hari kerja). Bila pemilik dan karyawan sudah tidak terikat dengan studi,
maka jam kerja akan bertambah dan produksi serta pemasarannya dapat maksimal.
4.4.2 Teknologi yang Diperlukan
Dalam usaha ini tidak diperlukan teknologi secara khusus, hanya peralatan masak atau
peralatan pembuatan kue yang standar saja, seperti pengocok telur, dan penggorengan. Selain
teknologi dalam pembuatan kue, juga diperlukan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pemasaran kue, seperti keahlian dalam promosi di Instagram, maupun Whatsapp.
4.4.3 Penasihat
Penasihat dalam bisnis ini adalah adalah konsumen karena kritik dan saran dari
konsumen merupakan hal penting untuk dapat memperbaiki kualitas produk maupun
pengembangan inovasi-inovasi baru pada produk Pavio Bakery. Kritik dan saran yang
didapatkan dari konsumen akan menjadi masukan yang sangat membantu karena usaha ini
pada dasarnya ingin memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga dengan begitu
konsumen akan puas dan menjadi pelanggan tetap produk Hotangkuu
4.4.4 Pemasok
Dalam pembuatan produk Hotang merupakan produk buatan sendiri, Pemasok utama
adalah Hypermart/ Superindo dipilih karena bahan-bahan mudah didapat disana harganya yang
tidak terlalu mahal, dan kebersihan tempat pembuatannya menjadi pertimbangan dalam pemilihan
pemasok produk Bahan baku lainnya seperti tepung,minyak goreng, dan yang lainnya dibeli di
toko-toko yang ada di sekitar rumah produksi.

Anda mungkin juga menyukai