tentang
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PASIEN DENGAN RISIKO,
KENDALA, DAN KEBUTUHAN KHUSUS
KEPALA,
SUROJO HENDRIYANTO
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS JONGGON JAYA
NOMOR P-064/DINKES/PKM-JJ/400.7.1/3/2023
tentang IDENTIFIKASI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PASIEN
DENGAN RESIKO, KENDALA DAN KEBUTUHAN KHUSUS.
1. Pasien dengan kendala dan/ atau berkebutuhan khusus, antara lain: balita, ibu hamil,
disabilitas, lanjut usia, kendala bahasa, budaya, atau kendala lain.
2. Balita adalah anak umur 12 bulan sampai dengan 59 bulan yang akan dilayani di Puskesmas.
3. Ibu Hamil adalah seorang wanita yang mengandung dimulai dari konsepsi (bertemunya sel
telur dan sel sperma) sampai lahirnya janin/ jabang bayi yang akan mendapatkan pelayanan
kesehatan di Puskesmas.
4. Disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual atau sensorik
dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap
masyarakatnya dapat menemui hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh dan
efektif berdasarkan kesamaan hak (Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 Tentang
Pengesahan Hak-Hak Penyandang Disabilitas).
5. Lanjut Usia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 (enam puluh) tahun ke atas.
6. Kendala Bahasa adalah seseorang yang tidak dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan
kesulitan untuk mengutarakan kata ataupun kalimat untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
7. Petugas Pendaftaran atau triase IGD mengamati secara visual ataupun verbal segala kondisi
pada populasi di atas apabila pasien akan memperoleh pelayanan di Puskesmas Jonggon
Jaya.
8. Hambatan-hambatan di wilayah kerja Puskesmas Jonggon Jaya:
Hambatan Budaya
a. Tidak boleh keluar rumah sebelum bayi berumur 40 hari.
b. Anak-anak diare dianggap tambah pintar.
c. Anak kejang demam di bawa ke dukun.
d. Orang sakit tidak boleh mandi.
Hambatan Bahasa
Pasien tidak mampu berbahasa Indonesia.
a. Boyok/ pinggang dikatakan lambung.
b. Ngimput artinya capek.
c. Greges artinya demam.
d. Gliyeng artinya pusing/ sakit kepala.
Hambatan Fisik/Berkebutuhan Khusus
a. Identifikasi dengan melihat cara pasien berjalan dengan tongkat atau alat bantu khusus,
pasien perlu dituntun saat berjalan (kebutuhan khusus, buta).
b. Identifikasi dengan melihat pasien cara berkomunikasi (bisu, tuli).
c. Identikasi dengan melihat kondisi fisik pasien riwayat kelainan genetik yang dapat
diamati seperti pasien dengan kelainan sindroma
Hambatan Kebiasaan
9. Pelayanan prioritas:
Rangkaian jenis pelayanan yang mana mendahulukan pasien usia lanjut, ibu hamil, balita, dan
pasien disabilitas dengan :
a. Penerapan antrian prioritas menggunakan kartu di loket pendaftaran
b. Penyediaan kursi prioritas di ruang tunggu
c. Penyediaan kursi roda dan pemasangan gelang warna kuning pada pasien dengan
resiko jatuh.
d. Pendampingan pasien ke ruang pelayanan bila diperlukan.
e. Petugas Penerjemah Hambatan Bahasa
• Bahasa Jawa : Tri Wulan
• Bahasa Madura : Baisal
• Bahasa Bugis : Mujiati
• Bahasa Dayak : Martiani Batan
• Bahasa Sunda : Wulanaina dan Lilis Setiawati
• Bahasa Inggris/ Asing : Vira Zahara