Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KESEHATAN


PUSKESMAS JONGGON JAYA
Jl. Poros 1 RT.XII Desa Jonggon Jaya Kec. Loa Kulu Kode Pos. 75571
Website : www.pkmjonggonjaya.com email : pkm.jonggon@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS JONGGON JAYA


NOMOR: P- 064 /DINKES/PKM-JJ/400.7.1/3/2023

tentang
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PASIEN DENGAN RISIKO,
KENDALA, DAN KEBUTUHAN KHUSUS

KEPALA UPTD PUSKESMAS JONGGON JAYA KECAMATAN LOA KULU

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin tercapainya hasil mutu pelayanan yang


sesuai harapan pasien, diperlukan komunikasi yang baik antara
petugas pemberi layanan dengan pasien maupun keluarganya;
b. bahwa agar komunikasi antara petugas pemberi layanan dengan
pasien dapat berjalan optimal, dipandang perlu untuk melakukan
identifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain
dalam pelayanan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Jonggon Jaya
tentang identifikasi dan pemenuhan kebutuhan pasien dengan risiko,
kendala dan kebutuha khusus UPTD Puskesmas Jonggon Jaya.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009, tentang


Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentang Keselamatan Pasien;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar
pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun
2022 Tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik,
Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS JONGGON


JAYA TENTANG KEBIJAKAN IDENTIFIKASI DAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN PASIEN DENGAN RISIKO, KENDALA, DAN
KEBUTUHAN KHUSUS.

KESATU : Identifikasi dan pemenuhan kebutuhan pasien dengan risiko kendala


dan kebutuhan khusus UPTD Puskesmas Jonggon Jaya.
KEDUA : Menentukan kewajiban identifikasi dan pemenuhan kebutuhan pasien
dengan risiko, kendala dan kebutuhan khusus dalam pelayanan
menjadi kewajiban bersama baik kepala puskesmas, petugas
pendaftaran maupun petugas pemberi layanan klinis.
KETIGA : Identifikasi dan pemenuhan kebutuhan pasien dengan risiko, kendala
dan kebutuhan khusus dalam setahun dalam sebuah rapat koordinasi
antara kepala puskesmas dengan petugas pendaftaran dan petugas
pemberi layanan klinis.
KEEMPAT : Segala kebutuhan pasien dengan risiko, kendala dan kebutuhan
khusus dalam pelayanan yang diidentifikasi dan dipenuhi pada saat
rapat koordinasi, dilakukan tindak lanjut untuk meminimalkan risiko
dan kendala sehingga proses pelayanan berjalan lancar.
KELIMA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudia hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jonggon Jaya


Pada tanggal : 01 Maret 2023

KEPALA,

SUROJO HENDRIYANTO
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS JONGGON JAYA
NOMOR P-064/DINKES/PKM-JJ/400.7.1/3/2023
tentang IDENTIFIKASI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PASIEN
DENGAN RESIKO, KENDALA DAN KEBUTUHAN KHUSUS.

IDENTIFIKASI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PASIEN DENGAN RESIKO, KENDALA


DAN KEBUTUHAN KHUSUS

1. Pasien dengan kendala dan/ atau berkebutuhan khusus, antara lain: balita, ibu hamil,
disabilitas, lanjut usia, kendala bahasa, budaya, atau kendala lain.
2. Balita adalah anak umur 12 bulan sampai dengan 59 bulan yang akan dilayani di Puskesmas.
3. Ibu Hamil adalah seorang wanita yang mengandung dimulai dari konsepsi (bertemunya sel
telur dan sel sperma) sampai lahirnya janin/ jabang bayi yang akan mendapatkan pelayanan
kesehatan di Puskesmas.
4. Disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual atau sensorik
dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sikap
masyarakatnya dapat menemui hambatan yang menyulitkan untuk berpartisipasi penuh dan
efektif berdasarkan kesamaan hak (Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 Tentang
Pengesahan Hak-Hak Penyandang Disabilitas).
5. Lanjut Usia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 (enam puluh) tahun ke atas.
6. Kendala Bahasa adalah seseorang yang tidak dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan
kesulitan untuk mengutarakan kata ataupun kalimat untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
7. Petugas Pendaftaran atau triase IGD mengamati secara visual ataupun verbal segala kondisi
pada populasi di atas apabila pasien akan memperoleh pelayanan di Puskesmas Jonggon
Jaya.
8. Hambatan-hambatan di wilayah kerja Puskesmas Jonggon Jaya:
Hambatan Budaya
a. Tidak boleh keluar rumah sebelum bayi berumur 40 hari.
b. Anak-anak diare dianggap tambah pintar.
c. Anak kejang demam di bawa ke dukun.
d. Orang sakit tidak boleh mandi.
Hambatan Bahasa
Pasien tidak mampu berbahasa Indonesia.
a. Boyok/ pinggang dikatakan lambung.
b. Ngimput artinya capek.
c. Greges artinya demam.
d. Gliyeng artinya pusing/ sakit kepala.
Hambatan Fisik/Berkebutuhan Khusus
a. Identifikasi dengan melihat cara pasien berjalan dengan tongkat atau alat bantu khusus,
pasien perlu dituntun saat berjalan (kebutuhan khusus, buta).
b. Identifikasi dengan melihat pasien cara berkomunikasi (bisu, tuli).
c. Identikasi dengan melihat kondisi fisik pasien riwayat kelainan genetik yang dapat
diamati seperti pasien dengan kelainan sindroma
Hambatan Kebiasaan

a. Luka bakar dioles pasta gigi, kuning telur, oli


b. Sakit demam tifoid diobati dengan cacing.
c. Menggigil / demam diselimuti dengan kain tebal.
d. Pengambilan keputusan membutuhkan waktu yang lama karena melibatkan seluruh
keluarga besar sehingga pasien terlambat mendapat pertolongan medis.

9. Pelayanan prioritas:
Rangkaian jenis pelayanan yang mana mendahulukan pasien usia lanjut, ibu hamil, balita, dan
pasien disabilitas dengan :
a. Penerapan antrian prioritas menggunakan kartu di loket pendaftaran
b. Penyediaan kursi prioritas di ruang tunggu
c. Penyediaan kursi roda dan pemasangan gelang warna kuning pada pasien dengan
resiko jatuh.
d. Pendampingan pasien ke ruang pelayanan bila diperlukan.
e. Petugas Penerjemah Hambatan Bahasa
• Bahasa Jawa : Tri Wulan
• Bahasa Madura : Baisal
• Bahasa Bugis : Mujiati
• Bahasa Dayak : Martiani Batan
• Bahasa Sunda : Wulanaina dan Lilis Setiawati
• Bahasa Inggris/ Asing : Vira Zahara

Anda mungkin juga menyukai