Nama : M.

Khoirunnafiuddin
NIM : 201910401072

Polimerisasi Kondensasi

Polimerisasi Bertahap
Polimerisasi kondensasi merupakan polimerisasi bertahap karena terbentuk dari dua gugus
fungsi
n A-A + n B-B  (A-AB-B), atau
n A-A + n B-B (A-B)
Polimerisasi tersebut terjadi antara molekul yang ukurannya bervariasi
Monomer + monomer  dimer
Dimer + monomer  trimer
Dimer + dimer  tetramer
Trimer + dimer  pentamer
Mi + Mj  Mi+j

Jenis reaksi polikondensasi

1. Tanpa perubahan stoikiometrik
2. Dengan perubahan komposisi stoikiometrik

Struktur rantai polimer hasil kondensasi

Struktur rantai yang terbentuk bergantung pada jumlah gugus fungsi monomernya.
1. Bila jumlah gugus fungsi per unit ulang (f) = 2
Contoh: A-A + B-B, atau A-B
Maka : - rantai linier
- termoplastik
2. f > 2, A-A +
- Rantai berikatan silang (jaringan 3 dimensi)
- Termoset
f =¿ rata-rata dari jumlah gugus fungsi persatuan monomer
∞
f =∑ N i f i
i=1

Kontrol massa molekul relatif

Pada pembuatan polimer, sifat produk yang dihasilkan bergantung pada massa molekul relatif
polimer. Hal ini menentukan penggunaan dan processing produk polimer tersebut. Karena itu
reaksi polikondensasi perlu dikontrol. Ada dua cara mengontrol reaksi polikondensasi
1. Penggunaan monomer yang nonstoikiometris, A0 tidak sama dengan B0 (prinsip reaksi
pembatas)
2. Penggunaan senyawa monofungsionil
Contoh : asam asetat CH3COOH
1+r
DP n=
1−r
r = perbandingan jumlah gugus fungsi antara kedua monomer (r<1)
Ditentukan terlebih dahulu nilai DP n yang diinginkan baru ditentukan nilai r nya.

Kinetika reaksi polikondensasi

• Polikondensasi tanpa katalis
Monomer bifungsionil (f=2)
A-A + B-B 
−dA
=k [ A ][ B ], campuran monomer stoikiometris [A]=[B]
dt
−dA
=k [ A ][ B ] =k [ A ] 2
dt
−dA
=kdt
[ A]2
1 1
− =kt
[ A] [ A]0
[ A]0 1
Jika DP n= = , maka [ A ]= [ A ] 0(1− p)
[ A ] 1− p
1 1
− =kt
[ A ] 0 (1− p) [ A ] 0
1
[ A ] 0 . kt+1=
1− p
[ A ] 0 . kt+1=DP n
Contoh H2N-(CH2)10-COOH
Polikondensasi asam amino-11 undekanoat (Nilon-11, Rilsan)
DP n

tgθ=[ A ] 0 k

0 t

• Polikondensasi dengan katalis

1. Katalis oleh monomermonomer=reaktan
−dA
=k [ A ] 2[ B]
dt
−dA
=kdt
[ A]3
1 1
− =2 kt
[ A]2 [ A]02
[ A]0 1
Jika DP n= = , maka [ A ]= [ A ] 0(1− p)
[ A ] 1− p
 1 1
− =2 kt
[ A ] 0 2 ( 1− p ) 2 [ A ] 0 2
1
2 [ A ] 0 2 . kt+ 1=
( 1− p ) 2
Contoh
DP n
Polikondensasi asam adipat+dietilenglikol

¿)2

1 tgθ=2 [ A ] 0 2 k

0 t
1. Katalisa oleh asam

−dA
=k [ A ][ B ] , [ A ]=[B]
dt

−dA
=kdt
[ A]2
1 1
− =kt
[A] [A]0
[ A]0 1
Jika DP n= = , maka [ A ]= [ A ] 0(1− p)
[A] 1− p

1 1
− =kt
[ A ] 0 ( 1− p ) [ A ] 0
[ A ] 0 . kt+1= 1 sama dengan bifungsionil polikondensasi tanpa katalis, yang berbeda
( 1− p )
hanya nilai k>>

Contoh

Polikondensasi asam adipat + dietilenglikol + asam p-toluensulfonat (katalis)

DP n

tgθ=[ A ] 0 k

0 t