Anda di halaman 1dari 5

TOPIK 7 – KONEKSI ANTAR MATERI

TEKNOLOGI BARU DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

Diajukan sebagai salah satu tugas Pendidikan Profesi Guru

Disusun oleh :

Nama : Devi Laely Wahyu Utami


Kelas : PGSD E
NIM : 23530251

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG 1


UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG

2023
TEKNOLOGI BARU DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
TOPIK 7: MENINGKATKAN PEMBELAJARAN DENGAN
MULTIMEDIA
T7-7 KONEKSI ANTAR MATERI

Tugas : Perbedaan Pembelajaran Abad 21 Dan Sebelum Abad 20


Lingkungan belajar abad 21 tentu sangat berbeda dengn
lingkungan belajar abad sebelumnya, dalam istilah lain
abad 21 lebih dikenal dengan era digital sedangkan
sebelumnya masih menggunakan manual-
tradisional.
Berikut perbedaan pembelajaran abad 21 dan sebelum
abad 20.

No Aspek Pembelajaran Abad 20 Pembelajaran Abad 21


1 Lingkungan Pembelajaran berpusat pada guru. Pembelajaran berpusat pada
Murid sebagai objek siswa, guru sebagai fasilitator
pembelajaran
2 Aktivitas Kelas Guru sebagai sentral dan Siswa sebagai sentral dan
bersifat didaktis bersifat interaktif
3 Peran guru Guru sebagaiahli yang Pembelajaran bersifat
menyampaikan fakta-fakta kolaboratif. Siswa dapat
berperan sebagai penyampai
fakta
4 Penekanan Mengingat fakta-fakta Mengkoneksi antara informasi
Pengajaran dan temuan siswa
5 Konsep Akumulasi fakta secara Transformasi fakta-fakta
Pengetahuan kuantitas
6 Penampilan Penilaian acuan norma Kuantitas pemahaman,
Keberhasilan penilaian acuan patokan
7 Penilaian Soal-soal pilihan ganda Portofolio, pemecahan
masalah dan performance
8 Penggunaan Latihan dan Praktik Komunikasi, kolaborasi,
Teknologi akses, ekspresi
Menurut Nurhayati (2016) Pada abad 20, perpustakaan adalah ruang pembelajaran
utama, tetapi pada abad 21 ini sebuah revolusi pengetahuan terjadi. Duniasudah semakin go
digital. Semakin banyak buku yang telah dirubah ke dalam format digital book dan dapat
dengan mudah diakses. Paradigma tentang pembelajaranabad 21 itu menekankan pada
kemampuan siswa dalam mencari tahu dari berbagai sumber, merumuskan permasalahan,
berpikir analitis dan kerjasama serta berkolaborasi dalam menyelesaikan persoalan
(Kemdikbud, 2013).
Adapun pencerahan mengenai framework pembelajaran abad ke- 21 menurut (Badan
Standar Nasional Pendidikan, 2010) adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical-Thinking and Problem-
Solving Skills), dapat berpikir secara kritis, lateral, serta sistemik, terutama
dalamkonteks pemecahan suatu perkara.
2. Kemampuan berkomunikasi serta berafiliasi (Communication and Collaboration
Skills), mampu berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif dengan aneka macam
pihak.
3. Kemampuan mencipta serta membaharui (Creativity and Innovation Skills), mampu
berbagi kreativitas yang dimilikinya guna menghasilkan aneka macam terobosan yang
kreatif dan inovatif.
4. Literasi teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communications
Technology Literacy), bisa memanfaatkan teknologi tentang isu serta komunikasi guna
menaikkan kinerja serta kegiatan yang dibutuhkan untuk sehari-hari
5. Kemampuan belajar kontekstual (Contextual Learning Skills) dapat menjalankan
aktivitas pembelajaran berdikari yang kontekstual menjadi bagian berasal
pengembangan eksklusif.
6. Kemampuan informasi dan literasi media, bisa memahami dan menggunakan banyak
sekali media komunikasi buat menyampaikan beragam gagasan dan melaksanakan
aktivitas kolaborasi dan hubungan dengan beragam pihak.
Pada pembelajaran abad 21 ini lebih menekankan pembelajara yang berbasis project
(project based) dan masalah (problem based), penyelidikan (inquiry), desain (design), dan
menemukan (discovery) (Etistika Yuni Wijaya et al., 2016). Siswa belajar mengenai
pengetahuan untuk bisa membuat suatu produk yang sebelumnya direncakanan melalui
permasalahan yang ada, kemudian dipikirkan secara rinci atau dilakukan penyelidikan terkait
solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Selanjutnya siswa akan menemukan cara atau
solusi untuk permasalahan tersebut berupa sebuah produk. Hasil yang diraih siswa itu akan
memberikan dampak positif bagi dirinya untukmenghadapi tantangan yang akan datang di
masa depan, serta hasil itu akan memberikan solusi terhadap permasalahan yang sedang
dihadapi.
Kompetensi guru abad 21 terdiri dari kompetensi digital age literacy, inventive
thinking, effective communication, dan high productivity. Persepsi guru terhadap penerapan
kompetensi guru abad 21 meliputi opini guru tentang penerapan kompetensi guru abad 21
yang sudah dilaksanakannya, apakah guru tersebut sudah menerapkannya dengan baik atau
belum. Dalam artian lain guru mengevaluasi kinerjanya (self evaluation) dalam pembelajaran
terhadap penerapan kompetensi guru abad 21(Almursyid et al, 2018).
DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2010). Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI.

Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI, 1–59.

Etistika Yuni Wijaya, Dwi Agus Sudjimat, & Amat Nyoto. (2016). Transformasi

PendidikanAbad 21 Sebagai Tuntutan. Jurnal Pendidikan, 1, 263–278.

http://repository.unikama.ac.id/840/32/263-278

M. Yahya Almursyid, Fahmi Rizal, An Arizal. Persepsi Guru Kejuruan SMKN 1

Bukittinggiterhadap Penerapan Kompetensi Guru Abad 21. (2018)

Nurhayati, A. S. (2016). Peran Media Jejaring Sosial Dalam Pembelajaran Abad

21. dalam Prosiding Temu Ilmiah Nasional Guru (TING) VIII. Jakarta: Penerbit

UT[Universitas Terbuka]. Tersedia secara online juga di: http://repository. ut.

ac.id/6506/1/TING2016ST4-01. pdf

Anda mungkin juga menyukai