Anda di halaman 1dari 95

KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

KEJAKSAAN TINGGI SUMATERA SELATAN


KEJAKSAAN NEGERI MUSI BANYUASIN
Jl. Kolonel Wahid Udin No.263 Kelurahan Serasan Jaya Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin 30711
Telp. 0714-321291, Fax. 0714-321291, www.kejariMusi Banyuasin@gmail.com
P-42
SURAT TUNTUTAN
No.Reg.Perkara: PDS-01/L.6.16/Ft.2/04/2022

I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim terhormat, terdakwa dan penasehat hukum yang kami hormati, serta hadirin yang
kami muliakan.

Perkenankanlah kami selaku Penuntut Umum dalam perkara ini mengucapkan puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua, sehingga bisa menjalani acara persidangan pembacaan Surat Tuntutan Penuntut Umum
dengan tertib dan lancar sebagaimana kita harapkan.
Selanjutnya kami selaku Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Musi Banyuasin,
dengan memperhatikan pemeriksaan sidang dalam perkara An. terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin
H. Pajri bersama-sama dengan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam :
1. Identitas Terdakwa
Nama lengkap : Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri
Tempat lahir : Bengkulu
Umur / tanggal lahir : 54 Tahun / 02 Agustus 1967
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan / : Indoneisa
kewarganegaraan
Tempat tinggal : Jalan Cendana Blok B No. 206 Rt. 004 Rw. 002 Kel.
Balai Agung Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin
Agama : Islam
Pekerjaan : - ASN (Kepala Bidang PFM Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin Tahun 2019) dengan Pangkat Pembina
Tingkat I Golongan IV/D NIP.
196708021993031008
- Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) belanja sewa sarana
mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019
Pendidikan : S-1 (berijazah)

Nama lengkap : Marjas, S.E Bin Salam


Tempat lahir : Musi Banyuasin
Umur / tanggal lahir : 49 Tahun / 30 Desember 1971
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan / : Indoneisa
kewarganegaraan
Tempat tinggal : Jalan Cempedak Lk. IV Griya Randik Rt. 020 Rw.
008 Kel. Kayuara Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin
Agama : Islam
Pekerjaan : - ASN
- Bendahara Pengelauaran Pembantu kegiatan belanja
sewa sarana mobilitas pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019
Pendidikan : S-1 (berijazah)

Berdasarkan Surat Penetapan Hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada
Pengadilan Negeri Klas IA Palembang Sekayu Nomor : 22/Pid.Sus-TPK/2022/PN Plg tanggal 08
Maret 2022 (Acara Pemeriksaan Biasa), terdakwa dihadapkan ke persidangan dengan surat
dakwaan dalam bentuk Subsidaritas, yaitu :

PRIMAIR
----- Bahwa ia terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 baik bertindak sendiri-sendiri maupun
bersama-sama dengan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam selaku Bendahara Pengeluaran
Pembantu pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 berdasarkan Keputusan
Bupati Musi Banyuasin Nomor : 287/KPTS-BPKAD/2019 tanggal 13 Maret 2019 Tentang
Perubahan Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendahara Pengelauaran Pembantu pada Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin dan Keputusan Pengguna Anggaran Nomor : 174/KPTS/DINSOS-FM/2019
tanggal 04 Maret 2019 Tentang Penetapan Panitia Pelaksana Peningkatan Kualitas Pelayanan,
Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Bagi PMKS pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin TA 2019 pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi antara bulan Januari 2019
sampai dengan bulan Desember 2019 atau setidak – tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2019
bertempat di Kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin yang beralamat di Jalan Merdeka No. 453
Rt. 03 Rw. 02 Keluarahan Serasan Jaya Kecamatan Sekayu Kab. Musi Banyuasin Provinsi
Sumatera Selatan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Klas IA Palembang
berdasarkan Undang-Undang RI No. 46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
dan Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 22/KMA/SK/II/2011 tanggal 07
Februari 2011 tentang Pengoperasian Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri
Klas IA Palembang, yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, yang melakukan,
yang menyuruh melakukan atau turut serta melakukan yang secara melawan hukum
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Yang dilakukan para terdakwa antara
lain dengan cara-cara sebagai berikut : ------------------------------------------------------------------------
------

- Bahwa berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPPA SKPD) Nomor DPPA SKPD : 1.06.02.01.16.07.5.2 tanggal 7 Februari 2019 dan
Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA SKPD)
Nomor DPPA SKPD : 1.06.02.01.16.07.5.2 tanggal 11 September 2019 pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin Anggaran 2019 terdapat belanja sewa sarana mobilitas darat dan air yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp.2.819.021.400,-
(dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu ribu empat ratus rupiah) dengan
rincian :
Belanja sewa sarana mobilitas darat :
1. Kecamatan Sekayu (4.481 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 215.088.000,-
2. Kec. Lais (3.909 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 234.540.000,-
3. Kecamatan Bayung Lencir (4.418 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 248.880.000,-
4. Kec. Sungai Lilin (2.260 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 135.600.000,-
5. Kecamatan Tungkal Jaya (2.752 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 165.120.000,-
6. Kec. Babat Supat (1.475 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 99.120.000,-
7. Kecamatan Lawang Wetan (1.973 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 165.732.000,-
8. Kec. Babat Toman (1.640 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 147.600.000,-
9. Kecamatan Sanga Desa (1.945 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 140.040.000,-
10. Kecamatan Sungai Keruh (1.238 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 89.136.000,-
11. Kec. Keluang (1.267 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 157.361.400,-
12. Kec. Plakat Tinggi (1.634 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 303.924.000,-
13. Kec. Jirak Jaya (1.295 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 93.240.000,-
14. Kec. Batang Hari Leko (1.248 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 149.760.000,-

Belanja sewa sarana mobilitas air :


15. ​Kecamatan Lalan (3.590 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 473.880.000,-

- Bahwa untuk melaksanakan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin tahun 2019 membentuk struktur pelaksana kegiatan sebagai berikut :
1. Drs. H. Muhammas Jaya, M.Si selaku Pengguna Anggaran (PA) dari Januari 2019 s/d Juni
2019 kemudian diganti dengan Drs. Ahmad Nasuhi, S.H.,M.M selaku PA bulan Juli 2019 s/d
sekarang.
2. Drs. Putro Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK)
3. Sani, Spd selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
4. Agustini selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK
SKPD)
5. Novi Asia Sari, S.H selaku Bendahara Pengeluaran
6. Marjas selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu

- Bahwa bagi calon pelaksana / penyedia belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku PPK
mempersyartkan hal-hal sebagai berikut :
1. Memiliki badan usaha, Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP);
2. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
3. Rekening Bank;
4. Armada / Kendaraan.

- Bahwa berdasarkan aplikasi sistem umum rencana umum pengadaan (SIRUP) Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang / jasa Pemerintah (LKPP) tahun 2019 pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin pada urutan nomor 30 yang tercantum nama paket hanya disebutkan nama
kegiatan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD)
Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi
penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang artinya pemaketan belanja sewa sarana
mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun anggaran 2019 belum
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 20 Ayat (1) Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sehingga seharusnya
terhadap belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
tahun anggaran 2019 tidak bisa ditetapkan metode pemilihan penyedia sebagaimana diatur
dalam Pasal 38 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah, hal tersebut dikarenakan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku
PPK dalam menetapkan metode pemilihan penyedia tidak mempedomani Pasal 18 Ayat (1)
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
yang berbunyi perencanaan pengadaan meliputi identifikasi kebutuhan, penetapan barang / jasa,
cara, jadwal dan anggaran pengadaan barang dan jasa dan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H.
Pajri juga tidak membuat pemaketan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Pasal 20 Ayat (1)
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
yang berbunyi pemaketan pengadaan barang / jasa dilakukan dengan berorientasi pada :
1. Keluaran atau hasil
2. Volume barang / jasa
3. Ketersediaan barang / jasa
4. Kemampuan pelaku usaha
5. Ketersediaan anggaran belanja
Namun dalam pelaksanaannya terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku KPA dan PPK
pada saat proses perencanaan pengadaan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 tidak membuat dan menyusun kerangka acuan kerja
(KAK), spesifikasi teknis, rencana jadwal pelaksanaan pengadaan, pemanfaatan barang dan jasa
dan tidak menyusun HPS kemudian terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku PPK
menggunakan metode pemilihan jasa berupa Penunjukan Langsung, dengan cara terdakwa I
Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri memerintahkan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam untuk
berkomunikasi dan mengarahkan 15 kecamatan yang ada di Kab. Musi Banyuasin untuk
menunjuk langsung penyedia dengan menerbitkan surat penunjukan penyedia yang
ditandatangani oleh camat yang format surat penunjukan penyedia telah terlebih dahulu
disiapkan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam, selanjutnya terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam
mengumpulkan surat penunjukan langsung penyedia di 15 kecamatan yang telah ditandatangani
masing-masing camat, hal ini bertentangan dengan Pasal 38 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor
16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang berbunyi metode
pemilihan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya terdiri atas :
1. E-Purchasing
2. Pengadaan langsung
3. Penunjukan langsung
4. Tender cepat ; dan
5. Tender
seharusnya terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri menggunakan metode tender atau
metode pengadaan langsung yang dilaksanakan oleh pejabat pengadaan barang dan jasa yang
ditunjuk dengan surat keputusan pengguna anggaran Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.

- Bahwa selanjutnya berdasarkan surat penunjukan langsung yang telah ditandatangani camat
tersebut, terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam membuat dan menyiapkan surat perjanjian kerja
(SPK) antara terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku PPK dengan penyedia di masing-
masing kecamatan, lalu terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam meminta tandatangan penyedia
dimasing-masing kecamatan untuk selanjutnya setelah ditandatangani penyedia masing-masing
kecamatan, terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam menghadap dan menyerahkan SPK tersebut
kepada terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku PPK untuk ditandatangani tanpa
pernah bertemu dengan penyedia, hal ini bertentangan dengan Peraturan Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang / jasa Pemerintah (LKPP) Nomor 9 Tahun 2018 angka 7.2.1 yang berbunyi
sebelum penandatanganan kontrak atau surat perjanjian dilakukan rapat persiapan
penandatanganan kontrak antara pejabat penandatangan kontrak dengan penyedia yang
membahas hal-hal sebagai berikut :
1) Finalisasi rancangan kontrak
2) Kelengkapan dokumen pendukung kontrak
3) Rencana penandatangaan kontrak
4) Hal-hal yang telah diklarifikasi dan atau di konfirmasi pada saat evaluasi penawaran.

- Bahwa belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
tahun 2019 terlaksana selama 8 (delapan) bulan dengan anggaran terealisasi sebesar Rp.
1.740.290.880,- (satu milyar tujuh ratus empat puluh juta dua ratus sembilan puluh ribu
delapan ratus delapan puluh rupiah) dengan nilai kontrak sebagai berikut :
1. Kec. Lais dengan nilai kontrak sebesar Rp. 181.549.440,- (seratus delapan puluh satu juta
lima ratus empat puluh sembilan ribu empat ratus empat puluh rupiah)
2. Kecamatan Sanga Desa dengan nilai kontrak sebesar Rp. 92.470.00,- (sembilan puluh dua
juta empat ratus tujuh puluh ribu rupiah)
3. Kec. Jirak Jaya dengan nilai kontrak sebesar Rp. 73.082.000,- (tujuh puluh tiga juta delapan
puluh dua ribu rupiah)
4. Kecamatan Lalan dengan nilai kontrak sebesar Rp. 295.217.200,- (dua ratus sembilan puluh
lima juta dua ratus tujuh belas ribu dua ratus rupiah)
5. Kecamatan Sekayu dengan nilai kontrak sebesar Rp. 133.184.000,- (seratus tiga puluh tiga
juta seratus delapan puluh empat ribu rupiah)
6. Kec. Keluang dengan nilai kontrak sebesar Rp. 127.368.000,- (seratus dua puluh tujuh juta
tiga ratus enam puluh dekapan ribu rupiah)
7. Kec. Babat Supat dengan nilai kontrak sebesar Rp. 81.839.840,- (delapan puluh satu juta
delapan ratus tiga puluh sembilan ribu delamap ratus empat puluh rupiah)
8. Kecamatan Bayung Lencir dengan nilai kontrak sebesar Rp. 136.200.000,- (seratus tiga puluh
enam juta dua ratus ribu rupiah)
9. Kec. Babat Toman dengan nilai kontrak sebesar Rp. 94.182.000,- (sembilan puluh empat juta
seratus delapan puluh dua ribu rupiah)
10. Kecamatan Lawang Wetan dengan nilai kontrak sebesar Rp. 85.716.000,- (delamapn puluh
lima juta tujuh ratus enam belas ribu rupiah)
11. Kec. Sungai Lilin dengan nilai kontrak sebesar Rp. 107.563.200,- (seratus tujuh juta lima
rarus enam puluh tiga ribu dua ratus rupiah)
12. Kec. Batang Hari Leko dengan nilai kontrak sebesar Rp. 65.928.000,- (enam puluh lima juta
sembilan ratus dua puluh delapan ribu rupiah)
13. Kecamatan Tungkal Jaya dengan nilai kontrak sebesar Rp. 102.487.600,- (seratus dua juta
empat ratus delapan puluh tujuh ribu enam ratus rupiah)
14. Kec. Plakat Tinggi dengan nilai kontrak sebesar Rp. 114.521.600,- (seratus empat belas juta
lima ratus dua puluh satu ribu enma ratus rupiah)
15. Kecamatan Sungai Keruh dengan nilai kontrak sebesar Rp. 48.982.000,- (empat puluh
delapan juta sembilan ratus delapan puluh dua ribu rupiah)

-
B
a
h
w
a
d
a
l
a
m
p
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n
b
e
l
a
n
j
a
s
e
w
a
s
a
r
a
n
a
m
o
b
i
l
i
t
a
s
d
a
r
a
t
d
a
n
a
i
r

p
a
d
a
D
i
n
a
s
S
o
s
i
a
l
K
a
b
.
M
u
s
i
B
a
n
y
u
a
s
i
n
t
a
h
u
n
2
0
1
9
s
e
l
a
m
a
8
(
d
e
l
a
p
a
n
)
b
u
l
a
n
d
a
r
i
n
i
l
a
i
k
o
n
t
r
a
k
s
e
b
e
s
a
r

R
p
.
1
.
7
4
0
.
2
9
0
.
8
8
0
,
-
(
s
a
t
u
m
i
l
y
a
r
t
u
j
u
h
r
a
t
u
s
e
m
p
a
t
p
u
l
u
h
j
u
t
a
d
u
a
r
a
t
u
s
s
e
m
b
i
l
a
n
p
u
l
u
h
r
i
b
u
d
e
l
a
p
a
n
r
a
t
u
s
d
e
l
a
p
a
n
p
u
l
u
h
r
u
p
i
a
h
)
y
a
n
g
s
e
t
e
l
a
h
d
i
p
o
t
o
n
g
p
a
j
a
k
j
u
m
l
a
h
y
a
n
g
d
i
b
a
y
a
r
k
a
n
s
e
b
e
s
a
r
R
p
.
1
.
5
5
0
.
4
4
0
.
9
8
6
,
1
8
(
s
a
t
u
m
i
l
y
a
r
l
i
m
a
r
a
t
u
s
l
i
m
a
p
u
l
u
h
j
u
t
a
e
m
p
a
t
r
a
t
u
s
e
m
p
a
t
p
u
l
u
h
r
i
b
u
s
e
m
b
i
l
a
n
r
a
t
u
s
d
e
l
a
p
a
n
p
u
l
u
h
e
n
a
m
r
i
b
u
r
u
p
i
a
h
d
e
l
a
p
a
n
b
e
l
a
s
s
e
n
)
,
n
a
m
u
n
b
i
a
y
a
r
i
i
l
t
e
r
m
a
s
u
k
k
e
u
a
n
t
u
n
g
a
n
y
a
n
g
d
i
k
e
l
u
a
r
k
a
n
l
e
b
i
h
r
e
n
d
a
h
d
a
r
i
n
i
l
a
i
S
P
K
/
k
o
n
t
r
a
k
,
y
a
i
t
u
s
e
b
e
s
a
r
R
p
.
1
.
2
1
8
.
1
7
2
.
5
6
5
,
1
2
,
(
s
a
t
u
m
i
l
y
a
r
d
u
a
r
a
t
u
s
d
e
l
a
p
a
n
b
e
l
a
s
j
u
t
a
s
e
r
a
t
u
s
t
u
j
u
h
p
u
l
u
h
d
u
a
r
i
b
u
l
i
m
a
r
a
t
u
s
e
n
a
m
p
u
l
u
h
l
i
m
a
r
u
p
i
a
h
d
u
a
b
e
l
a
s
s
e
n
)
s
e
h
i
n
g
g
a
t
e
r
d
a
p
a
t
s
e
l
e
s
i
h
a
t
a
u
k
e
l
e
b
i
h
a
n
b
a
y
a
r
s
e
b
e
s
a
r
R
p
.
3
3
2
.
2
6
8
.
4
2
1
,
0
6
,
-
(
t
i
g
a
r
a
t
u
s
t
i
g
a
p
u
l
u
h
d
u
a
j
u
t
a
d
u
a
r
a
t
u
s
e
n
a
m
p
u
l
u
h
d
e
l
a
p
a
n
r
i
b
u
e
m
p
a
t
r
a
t
u
s
d
u
a
p
u
l
u
h
s
a
t
u
r
u
p
i
a
h
n
o
l
e
n
a
m
s
e
n
)
d
e
n
g
a
n
r
i
n
c
i
a
n
s
e
b
a
g
a
i
b
e
r
i
k
u
t
:

No. Nama Nilai kontrak Nilai SP2D Nilai pajak Jumlah yang Biaya riil Kelebihan bayar
Kecamatan (Rp) (Rp) (Rp) dibayarkan ke (Rp) / kerugian negara
penyedia (Rp)
(Rp)
1. Kec. Lais 181.549.440 181.549.440 19.805.390 161.744.050 112.603.328 49.140.721,87
2. Kec. Sanga 92.470.000 92.470.000 10.087.638 82.382.362 49.552.529 32.829.833
Desa
3. Kec. Jirak Jaya 73.082.000 73.082.000 7.972.582 65.109.418,18 35.909.418,18 29.200.000
4. Kec. Lalan 295.217.200 295.217.200 32.205.514 263.011.686 234.511.686 28.500.000
5. Kec. Sekayu 133.184.000 133.184.000 14.529.163 118.654.837 92.598.195 26.056.641,10
6. Kec. Keluang 127.368.000 127.368.000 13.894.687 113.473.313 89.869.131,91 23.604.199,09
7. Kec. Babat 81.839.840 81.839.840 8.927.983 72.911.857 51.411.857 21.500.000
Supat
8. Kec. Bayung 136.200.000 136.200.000 14.858.179 121.341.820,82 100.341.820,82 21.000.000
Lencir
9. Kec. Babat 94.182.000 94.182.000 10.274.398 83.907.602,18 64.000.000,18 19.907.602
Toman
10. Kec. Lawang 85.716.000 85.716.000 9.350.835 76.365.165 58.365.165 18.000.000
Wetan
11. Kec. Sungai 107.563.200 107.563.200 11.734.165 95.829.035 79.299.611 16.529.424
Lilin
12. Kec. Batang 65.928.000 65.928.000 7.192.144 58.735.856 42.735.856 16.000.000
Hari Leko
13. Kec. Tungkal 102.487.600 102.487.600 11.180.465 91.307.135 75.307.135 16.000.000
Jaya
14. Kec. Plakat 114.521.600 114.521.600 12.493.260 102.028.340 92.528.340 9.500.000
Tinggi
15. Kec. Sungai 48.982.000 48.982.000 5.343.491 43.638.509 39.138.509 4.500.000
Keruh
TOTAL 1.740.290.880 1.740.290.880 189.849.894 1.550.440.986,18 1.218.172.565,12 332.268.421,06

- Bahwa biaya riil yang dikeluarkan lebih rendah dari nilai SPK / kontrak atau dalam artian SPK
menjadi tidak wajar / kemahalan dan mengakibatkan kelebihan bayar kepada pihak penyedia
sebesar Rp. 332.268.421,06,- (tiga ratus tiga puluh dua juta dua ratus enam puluh delapan ribu
empat ratus dua puluh satu rupiah nol enam sen) dikarenakan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin
H. Pajri selaku PPK dalam menetapkan HPS belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 yang merupakan tugasnya sebagaimana diatur
dalam Pasal 11 Ayat (1) huruf e Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah tidak berpedoman kepada :
1) Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 di penjelasan angka 2.2.2 huruf d yang berbunyi untuk
perhitungan HPS untuk jasa lainnya harus memperhitungkan komponen biaya sesuai dengan
ruang lingkup pekerjaan antara lain :
➢ Upah tenaga kerja
➢ Pengunaan bahan atau peratalatan atau material
➢ Keuntungan dan biaya over head
➢ Biaya lainnya berdasarkan jenis jasa lainnya
2) Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 di penjelasan angka 2.2.2 yang berbunyi sumber data
penyusunan HPS terdiri dari :
➢ Harga pasar setempat
➢ Informasi biaya satuan yang dipublikasikan oleh asosiasi dan sumber data lain yang
dapat dipertanggungjawabkan
➢ Daftar biaya / tarif barang / jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan atau distributor tunggal
➢ Biaya kontrak sebelumnya atau kontrak yang sedang berjalan dengan memperhitungkan
factor perubahan biaya
Namun dalam pelaksanaanya pada saat menetapkan HPS, terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H.
Pajri selaku PPK hanya berpedoman kepada Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 85 Tahun
2018 tanggal 10 September 2018 tentang standar biaya tahun 2019 tanpa melakukan survey
harga pasar dan memastikan terlebih dahulu kondisi lapangan sehingga mengakibatkan HPS
yang ditetapkan sebagai dasar nilai kontrak menjadi tidak wajar atau dalam artian kemahalan.

- Bahwa selama 8 (delapan) bulan pelaksanaan pelaksanaan belanja sewa sarana mobilitas darat
dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019, terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin
H. Pajri selaku KPA dan PPK tidak melaksanakan tugasnya sebagaimana diatur dalam Pasal 11
Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah yang berbunyi PPK dalam pengadaan barang /jasa sebagaimana dimaksud dalam
pasal 8 huruf c, yaitu pada huruf i mengendalikan kontrak yang mana dalam pelaksanaan di 15
kecamatan semua adminitrasi pelaksanaan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 dibuat oleh terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam
tanpa memastikan kinerja penyedia di lapangan termasuk semua berita acara penyerahan rastra
ke titik bagi sebagai dasar pencairan / pembayaran dibuat oleh pihak kecamatan atas arahan
terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri melalui terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam.

- Bahwa perbuatan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku PPK bersama-sama dengan
terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam bertentangan dengan peraturan antara lain sebagai berikut :
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
dalam Pasal 3 Ayat (1) yang berbunyi :
“ Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perUndang-Undangan,
efisien, ekonomis, efektif, transaparan, bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa
keadilan”
2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah Bagian 3 Azas umum pengelolaan keuangan daerah dalam :
Pasal 4
Ayat (1) : Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perUndang-
Undangan, efektif, efesien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk
masyarakat.
Ayat (4) : Efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pencapaian hasil
program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara
membandingkan keluaran dengan hasil.
Ayat (5) : Efesien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pencapaian keluaran
yang maksimum dengan masukan tertentu atau penggunaan masukan terendah
untuk mencapai keluaran tertentu.
Ayat (6) : Ekonomis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pemerolehan
masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pad atingkat harga yan
terendah.

- Bahwa akibat serangkaian perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh terdakwa I Drs. Putra
Sumito Bin H. Pajri selaku KPA dan PPK bersama-sama dengan terdakwa II Marjas, S.E Bin
Salam telah mengakibatkan kerugian negara diluar biaya riil pelaksanaan sebesar Rp.
332.268.421,06 (tiga ratus tiga puluh dua juta dua ratus enam puluh delapan ribu empat ratus
dua puluh satu rupiah nol enam sen) dikarenakan nilai SPK/kontrak belanja sewa sarana
mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 dibuat oleh
terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam tanpa
melakukan survey harga setempat sehingga nilai kontrak / SPK menjadi tidak wajar dalam artian
kemahalan dan terdapat kelebihan bayar kepada penyedia sebagai berikut :
1. Saksi Amar Bin Maas selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Lais pada Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 49.140.721,87,- (empat puluh sembilan juta
seratus empat puluh ribu tujuh ratus dua puluh satu rupiah delapan puluh tujuh sen)
2. Saksi Umar Imron Bin H. Damiri (Alm) selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Sekayu, Sanga Desa dan Keluang pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019,
dengan rincian :
- Kecamatan Sekayu sebesar Rp. 26.056.641,10,- (dua uluh enam juta lima puluh enam
ribu enam ratus empat puluh satu rupiah sepuluh sen)
- Kecamatan Sanga Desa sebesar Rp. 32.829.833,- (tiga puluh dua juta delapan ratus dua
puluh sembilan ribu delapan ratus tiga puluh tiga ru[iah)
- Kec. Keluang sebesar Rp. 23.604.199,09,- (dua puluh tiga juta enam ratus empat ribu
seratus sembilan puluh Sembilan rupiah nol sembilan sen)
3. Saksi Syarfu’at Bin Nur Hasan selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Babat Supat
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 21.500.000,- (dua puluh
satu juta lima ratus ribu rupiah)
4. Saksi Witra Haiza Bin Mustar selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Jirak Jaya
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 29.200.000,- (dua puluh
sembilan juta dua ratus ribu rupiah)
5. Saksi Bani Sadar Bin Usman Gumanti selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Batang Hari Leko pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar
Rp.16.000.000,- (enam belas juta rupiah)
6. Saksi Aris Setiawan Bin Salim Sakimin selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Tungkal Jaya pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.16.000.000,-
(enam belas juta rupiah)
7. Saksi Antoni Steven Bin Sudirman selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Sungai
Keruh pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.4.500.000,- (empat
juta lima ratus ribu rupiah)
8. Saksi Dian Achmad Khakim Bin Kamali selaku penyedia belanja sewa sarana air Kec. Lalan
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.28.500.000,- (dua puluh
delapan juta lima ratus ribu rupiah)
9. Saksi Hartawan Bin Asan selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Bayung Lencir
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.21.000.000,- (dua puluh
satu juta rupiah)
10. Saksi Anwar, S.Pd Bin Alisudin selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Babat
Toman pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.19.907.602,-
(sembilan belas juta sembilan ratus tujuh ribu enam ratus dua rupiah)
11. Saksi Fitria Wirga, S.H Binti Lukman selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Lawang Wetan pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar
Rp.18.000.000,- (delapan belas juta rupiah)
12. Saksi Rica Anggraina Binti Sugianto selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Sungai Lilin pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.16.529.424,-
(enam belas juta lima ratus dua puluh sembilan ribu empat ratus dua empat rupiah)
13. Saksi Raharjo Bin Atmo Sumarto selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Plakat
Tinggi pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 9.500.000,-
(sembilan juta lima ratus ribu rupiah)

Uang yang diterima penyedia tersebut diserahkan sebesar 91.700.000,- (sembilan puluh satu
juta tujuh ratus ribu rupiah) kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam karena adanya
permintaan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam kepada para penyedia pada saat penandatanganan
SPK ke penyedia dan pada saat sebelum maupun setelah dilakukan pencairan, yaitu :
1. Sekitar bulan Januari 2019 Saksi Paimin, S.Pd.,M.Si Bin Saimin yang mendapatkan telpon
dari terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam dengan nomor 081373001338 yang mengatakan ”
syarat untuk menunjuk penyedia guna untuk administrasi pencairan harus memiliki CV dan
saksi juga dikirim file-file dan akan mengirim format kedua surat tersebut melalui
Whatsapp”, sehingga setelah pencairan pertama bulan Januari s/d Mei 2019 Saksi Paimin,
S.Pd.,M.Si Bin Saimin menyerahkan uang yang dititipkan penyedia Kec. Lalan sebesar Rp.
5.000.000,- kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam di Kantor Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin dan yang kedua setelah pencairan termin kedua bulan Juni s/d Agutsus 2019
sebesar Rp. 4.000.000,- dengan cara Saksi Paimin, S.Pd.,M.Si Bin Saimin transfer ke
rekening BRI atas nama Sdr. Marjas melaui E-Warung BRILink di Kec. Lalan.
2. Sekitar bulan Agustus 2019 Saksi Hartawan Bin Asan selaku penyedia sewa sarana mobilitas
rastra Kec. Bayung Lencir tahun 2019 sekitar 10 (sepuluh) hari setelah pencairan bulan Juni
s/d Agustus 2019 ditelpon terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam dan mengatakan “apa lupa,
itu kan sudah cair, sesuai dengan perjanjian kita” kemudian Saksi Hartawan Bin Asan
mengatakan kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam “iya dan saksi mau kirim uang
kemana”, lalu terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam mengirimkan via whatsapp nomor
rekening BRI atas nama Marjas dan saksi mengirimkan uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima
juta rupiah) dengan cara setor tunai ke rekening atas nama terdakwa II Marjas, S.E Bin
Salam.
3. Sekitar bulan Februari 2019 Saksi Muliadianto, S.H.,M.Si Bin M. Adam (Alm) pada saat
beretemu dengan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam mengatakan ”ini ada pesan dari bos
minta sumbangan untuk pak Nasuhi” kemudian Saksi Muliadianto, S.H.,M.Si Bin M. Adam
(Alm) bertanya kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam ”berapa sumbangannya” dan
dijawab terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam ”kalau kecamatan lain Rp. 5.000.000,-”,
selanjutnya selama 8 (delapan) bulan pelaksanaan menyerahkan uang sebesar Rp.
9.200.000,- (sembilan juta dua ratus ribu rupiah) kepada terdakwa II Marjas, S.E di kantor
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin yang diperuntukan untuk terdakwa I Drs. Putra Sumito
Bin H. Pajri sebesar Rp. 1.750.000,- (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), terdakwa
II Marjas, S.E Bin Salam sebesar Rp. 1.050.000,- (satu juta lima puluh ribu rupiah), saksi
Sani sebesar Rp. 1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah) dan Sdr. Ahmad Nasuhi
sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
4. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Aris Setiawan selaku penyedia sewa sarana
mobilitas rastra Kec. Tungkal Jaya tahun 2019 bersama Sadimin menyerahkan uang sebesar
Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam atas
pemintaan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam setelah memberi tahu kalau uang sudah cair
selama 4 x pencairan.
5. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Umar Imron Bin H. Damiri (Alm) selaku
penyedia sewa sarana mobilitas rastra Kec. Sekayu tahun 2019 menyerahkan uang sebesar
Rp. 10.500.000,- (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) melalui Sdri. Ria kepada terdakwa II
Marjas, S.E Bin Salam sebesar Rp. 5.250.000,- (lima juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)
dan saksi Titin (Kasubag Keuangan Dinsos Musi Banyuasin) sebesar Rp. 5.250.000,- (lima
juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)
6. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Fitria Wirga, S.H Binti Lukman (Alm) selaku
penyedia sewa sarana mobilitas rastra Kec. Lawang Wetan tahun 2019 menyerahkan uang
sebesar Rp. 9.000.000,- (sembilan juta rupiah) melalui Saksi Drs. Azwar Bin Kemis
Syarif (Alm) kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam sebesar Rp. 9.000.000,- (sembilan
juta rupiah) yang diberikan setelah pencairan sebanyak 3 x di kantor Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin.
7. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Umar Imron Bin H. Damiri (Alm) selaku
penyedia sewa sarana mobilitas rastra Kec. Keluang tahun 2019 menyerahkan uang sebesar
Rp. 9.000.000,- (sembilan juta rupiah) melalui Saksi Maryadi Bin Dirun dan Saksi
Suparnianto Bin Hasan Pardi kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam sebesar Rp.
5.000.000,- (lima juta rupiah) setelah pencairan pertama bulan Januari s/d Mei 2019 di
ruangan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam di Kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
dan setelah pencairak kedua bulan Juni s/d Agustus 2019 sebesar Rp. 4.000.000,- (empat
juta rupiah) yang diterima Saksi Sani (PPTK) di ruangan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam
di Kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
8. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Raharjo Bin Atmo Sumarto (Alm) selaku
penyedia sewa sarana mobilitas rastra Kec. Plakat Tinggi tahun 2019 menyerahkan uang
sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) melalui Saksi Sudarno, S.H.,M.H
Bin Karto Mulyono kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam sebesar Rp. 900.000,-
(sembilan ratus ribu rupiah) dan dan saksi Titin (Kasubag Keuangan Dinsos Musi
Banyuasin) sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) di Kantor Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin.
9. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Antoni Steven selaku penyedia sewa sarana
mobilitas rastra Kec. Sungai Keruh tahun 2019 menyerahkan uang sebesar Rp. 1.000.000,-
(satu juta rupiah) melalui Saksi Asri, S.H.,M.Si Bin Solihin (Alm) kepada terdakwa II
Marjas, S.E Bin Salam di rumahnya di Griya Randik Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin.
10. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Syarfu’at Bin Nur Hasan (Alm) selaku
penyedia sewa sarana mobilitas rastra Kec. Babat Supat tahun 2019 menyerahkan uang
sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) melalui Saksi Herman, S.H Bin Sudarmaji dan
Saksi Rudi Hartono Bin Anang Cik Yahya (Alm) kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam
dengan rincian setelah pencairan pertama bulan Januari s//d Mei 2019 sebesar Rp.
4.000.000,- (empat juta rupiah) di rumah makan Irmanti Sekayu Kab. Musi Banyuasin dan
yang kedua setelah pencairan kedua bulan Juni s/d Agustus 2019 sebesar Rp. 2.000.000,-
(dua juta rupiah) di kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
11. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Neji Juanda Bin Suparno selaku penyedia sewa
sarana mobilitas rastra Kec. Jirak Jaya tahun 2019 menyerahkan uang sebesar Rp.
6.000.000,- (enam juta rupiah) dengan rincian untuk pencairan bulan Januari s/d Mei 2019
sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) yang diserahkan oleh Saksi Juahriah kepada
terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam di depan Kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan
yang kedua setelah pencairan bulan Juni s/d Agustus 2019 sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta
rupiah) yang diserahkan oleh Sdr. M. Kamel kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam di
Bakso Dika Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin.
12. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Bani Sadar Bin Usman Gumanti selaku
penyedia sewa sarana mobilitas rastra Kec. Batang Hari Leko tahun 2019 menyerahkan
uang sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) yang diserahkan melalui
Saksi Anisudin Bin H. Madlin kepada staf terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam di Kantor
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
13. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Rica Anggraina Binti Sugianto selaku
penyedia sewa sarana mobilitas rastra Kec. Sungai Lilin tahun 2019 menyerahkan uang
sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) melalui Saksi Rosdiah, S.Sos,.M.Si kepada
terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam di Kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
14. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Umar Imron Bin H. Damiri (Alm) selaku
penyedia sewa sarana mobilitas rastra Kec. Sanga Desa tahun 2019 menyerahkan uang
sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) melalui Saksi Linda Permata Sari Binti H.
Toha (Alm) kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam di Kantor Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin.
15. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Anwar, S.Pd selaku penyedia sewa sarana
mobilitas rastra Kec. Babat Toman tahun 2019 menyerahkan uang sebesar Rp. 4.000.000,-
(empat juta rupiah) melalui Saksi Wiwindari kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam di
Kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.

Dan dari total uang sebesar 91.700.000,- (sembilan puluh satu juta tujuh ratus ribu rupiah) telah
dipergunakan dengan rincian sebagai berikut :
1. Rp. 1.750.000,- (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) telah dipergunakan oleh
terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri untuk keperluan pribadinya.
2. Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk Sdr. Ahmad Nasuhi dan telah habis dipergunakan
untuk kepentingan pribadinya.
3. Rp. 1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah) untuk saksi Sani, S.Pd Bin Toyal (selaku
PPTK) dan telah habis dipergunakan untuk kepentingan pribadinya.
4. Rp. 5.250.000,- (lima juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) untuk saksi Agustini, S.E Binti
Durakim Sukiat (selaku Kasubag Keuangan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun
2019) dan telah habis dipergunakan untuk kepentingan pribadinya.
5. Rp. 78.300.000,- (tujuh puluh delapan juta tiga ratus ribu rupiah) dipegang oleh terdakwa II
Marjas, S.E Bin Salam yang berdasarkan kesepakatan dengan terdakwa I Drs. Putra Sumito
Bin H. Pajri akan digunakan apabila ada keperluan dan pada saat ini uang tersebut telah
habis dipergunakan untuk keperluan pribadi terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan
terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam.

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku PPK bersama-sama
dengan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam telah mengakibatkan terlah mengakibatkan
kerugian negara sebesar Rp. 332.268.421,06,- (tiga ratus tiga puluh dua juta dua ratus enam
puluh delapan ribu empat ratus dua puluh satu ribu rupiah nol enam sen) sebagaimana tertuang
dalam Surat dari Inspektorat Daerah Kab. Musi Banyuasin Nomor : 700/ITDA-KHUSUS/2022
tanggal Januari 2022 Perihal Laporan hasil perhitungan kerugian keuangan negara atas
dugaan tindak pidana korupsi belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 pada halaman 55 Angka VII menerangkan hasil
perhitungan kerugian keuangan negara :
Kerugian negara = Dana yang dibayarakan setelah pajak – dana yang dikeluarkan sesuai
ketentuan

Dana yang dibayarkan setelah pajak ​ ​: Rp. 1.550.440.986,00


Dana yang dikeluarkan sesungguhnya sesuai ketentuan ​: Rp. 1.218.172.564,94

Kerugian negara = Rp. 1.550.440.986,00 - Rp. 1.218.172.564,94 = Rp. 332.268.421,06


----- Perbuatan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II Marjas, S.E Bin
Salam sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 Ayat (1) Jo Pasal 18 Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
diubah dan ditambah menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas
Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo
Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP. ----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------

SUBSIDIAIR

----- Bahwa ia terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 baik bertindak sendiri-sendiri maupun
bersama-sama dengan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam selaku Bendahara Pengeluaran
Pembantu pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 berdasarkan Keputusan
Bupati Musi Banyuasin Nomor : 287/KPTS-BPKAD/2019 tanggal 13 Maret 2019 Tentang
Perubahan Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendahara Pengelauaran Pembantu pada Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin dan Keputusan Pengguna Anggaran Nomor : 174/KPTS/DINSOS-FM/2019
tanggal 04 Maret 2019 Tentang Penetapan Panitia Pelaksana Peningkatan Kualitas Pelayanan,
Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Bagi PMKS pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin TA 2019 pada hari dan tanggal yang tidak dapat diingat lagi antara bulan Januari 2019
sampai dengan bulan Desember 2019 atau setidak – tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2019
bertempat di Kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin yang beralamat di Jalan Merdeka No. 453
Rt. 03 Rw. 02 Keluarahan Serasan Jaya Kecamatan Sekayu Kab. Musi Banyuasin Provinsi
Sumatera Selatan atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Klas IA Palembang
berdasarkan Undang-Undang RI No. 46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
dan Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 22/KMA/SK/II/2011 tanggal 07
Februari 2011 tentang Pengoperasian Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri
Klas IA Palembang, yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, yang melakukan,
yang menyuruh melakukan atau turut serta melakukan perbuatan yang dengan tujuan
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Yang dilakukan terdakwa antara
lain dengan cara-cara sebagai berikut : ------------------------------------------
- Bahwa berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPPA SKPD) Nomor DPPA SKPD : 1.06.02.01.16.07.5.2 tanggal 7 Februari 2019 dan
Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA SKPD)
Nomor DPPA SKPD : 1.06.02.01.16.07.5.2 tanggal 11 September 2019 pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin Anggaran 2019 terdapat belanja sewa sarana mobilitas darat dan air yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp.2.819.021.400,- (dua
milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu ribu empat ratus rupiah) dengan
rincian :

Belanja sewa sarana mobilitas darat :


1. Kecamatan Sekayu (4.481 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 215.088.000,-
2. Kec. Lais (3.909 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 234.540.000,-
3. Kecamatan Bayung Lencir (4.418 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 248.880.000,-
4. Kec. Sungai Lilin (2.260 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 135.600.000,-
5. Kecamatan Tungkal Jaya (2.752 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 165.120.000,-
6. Kec. Babat Supat (1.475 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 99.120.000,-
7. Kecamatan Lawang Wetan (1.973 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 165.732.000,-
8. Kec. Babat Toman (1.640 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 147.600.000,-
9. Kecamatan Sanga Desa (1.945 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 140.040.000,-
10. Kecamatan Sungai Keruh (1.238 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 89.136.000,-
11. Kec. Keluang (1.267 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 157.361.400,-
12. Kec. Plakat Tinggi (1.634 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 303.924.000,-
13. Kec. Jirak Jaya (1.295 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 93.240.000,-
14. Kec. Batang Hari Leko (1.248 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 149.760.000,-

Belanja sewa sarana mobilitas air :


15. ​Kecamatan Lalan (3.590 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 473.880.000,-
- Bahwa untuk melaksanakan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin tahun 2019 membentuk struktur pelaksana kegiatan sebagai berikut :
1. Drs. H. Muhammas Jaya, M.Si selaku Pengguna Anggaran (PA) dari Januari 2019 s/d Juni
2019 kemudian diganti dengan Drs. Ahmad Nasuhi, S.H.,M.M selaku PA bulan Juli 2019 s/d
sekarang.
2. Drs. Putro Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK)
3. Sani, Spd selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
4. Agustini selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK
SKPD)
5. Novi Asia Sari, S.H selaku Bendahara Pengeluaran
6. Marjas selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu

- Bahwa bagi calon pelaksana / penyedia belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku PPK
mempersyartkan hal-hal sebagai berikut :
1. Memiliki badan usaha, Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP);
2. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
3. Rekening Bank;
4. Armada / Kendaraan.

- Bahwa terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku KPA dalam melaksanakan tugas dan
kewenangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah dalam :
Pasal 10
Ayat (1) ​KPA dalam pengadaan Barang / jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf
b melaksanakan pendelegasian sesuai dengan pelimpahan PA
(2) ​selain kewenangan sebagaimana dimaksu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
KPA berwenang menjawab sanggah banding peserta tender pekerjaan konstruksi
(3) ​KPA dapat menugaskan PPK untuk melaksanakan kewenangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang terkait dengan :
a. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; dan/atau
b. Mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja yang telah
ditetapkan
Kemudian terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku PPK memiliki tugas dan
kewenangan sebagaimana diatur dalam Pasal 11 Ayat (1) berbunyi PPK dalam pengadaan
barang /jasa sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf c memiliki tugas :
a. Menyusun perencanaan pengadaan;
b. Melaksanakan komsolidasi pengadaan barang / jasa;
c. Menetapkan spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja (KAK);
d. Menetapkan rancangan kontrak;
e. Menetapkan HPS;
f. Menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada penyedia;
g. Mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;
h. Melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit diatas Rp. 200.000.000,- (dua ratus
juta rupiah);
i. Mengendalikan kontrak;
j. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan;
k. Melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/KPA;
l. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/KPA dengan berita acara
penyerahan;
m. Menilai kinerja penyedia;
n. Menetapkan tim pendukung;
o. Menetapkan tim ahli atau tenaga ahli; dan
p. Menetapkan surat penunjukan penyedia barang / jasa.

Ayat (2)
Selain melaksnakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PPK melaksanakan tugas
pelimpahan kewenangan dari PA/KPA, meliputi :
a. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; dan
b. Mengadakan dan menetapkan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja
yang telah ditetapkan.

Sedangankan terdakwa II terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam selaku Bendahara Pengeluaran
Pembantu bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas-tugas antara lain :
1. Membantu membuat perencanaan anggaran berdasarkan kebutuhan dan alokasi dana yang
ditetapkan
2. Mengurus pencairan anggaran
3. Melaksankaan administrasi keuangan
4. Melaksanakan pembayaran transaksi keuangan
5. Menjamin atas keamanan penyimpanan uang
6. Membantu pelayanan konsumsi rapat dan lain-lain
7. Membuat laporan keuangan
8. Membuat laporan keuangan bulanan kepada Sekretaris dan Ketua LP3M
9. Bertanggung jawab kepada Ketua LP3M untuk aspek keuangan

- Bahwa berdasarkan aplikasi sistem umum rencana umum pengadaan (SIRUP) Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang / jasa Pemerintah (LKPP) tahun 2019 pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin pada urutan nomor 30 yang tercantum nama paket hanya disebutkan nama
kegiatan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD)
Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi
penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang artinya pemaketan belanja sewa sarana
mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun anggaran 2019 belum
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 20 Ayat (1) Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sehingga seharusnya
terhadap belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
tahun anggaran 2019 tidak bisa ditetapkan metode pemilihan penyedia sebagaimana diatur
dalam Pasal 38 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah, hal tersebut dikarenakan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku
PPK dalam menetapkan metode pemilihan penyedia tidak mempedomani Pasal 18 Ayat (1)
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang
berbunyi perencanaan pengadaan meliputi identifikasi kebutuhan, penetapan barang / jasa, cara,
jadwal dan anggaran pengadaan barang dan jasa dan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri
juga tidak membuat pemaketan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Pasal 20 Ayat (1) Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang berbunyi
pemaketan pengadaan barang / jasa dilakukan dengan berorientasi pada :
1. Keluaran atau hasil
2. Volume barang / jasa
3. Ketersediaan barang / jasa
4. Kemampuan pelaku usaha
5. Ketersediaan anggaran belanja
Namun dalam pelaksanaannya terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku KPA dan PPK
pada saat proses perencanaan pengadaan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 tidak membuat dan menyusun kerangka acuan kerja
(KAK), spesifikasi teknis, rencana jadwal pelaksanaan pengadaan, pemanfaatan barang dan jasa
dan tidak menyusun HPS kemudian terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku PPK
menggunakan metode pemilihan jasa berupa Penunjukan Langsung, dengan cara terdakwa I
Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri memerintahkan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam untuk
berkomunikasi dan mengarahkan 15 kecamatan yang ada di Kab. Musi Banyuasin untuk
menunjuk langsung penyedia dengan menerbitkan surat penunjukan penyedia yang
ditandatangani oleh camat yang format surat penunjukan penyedia telah terlebih dahulu
disiapkan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam, selanjutnya terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam
mengumpulkan surat penunjukan langsung penyedia di 15 kecamatan yang telah ditandatangani
masing-masing camat, hal ini bertentangan dengan Pasal 38 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor
16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang berbunyi metode
pemilihan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya terdiri atas :
1. E-Purchasing
2. Pengadaan langsung
3. Penunjukan langsung
4. Tender cepat ; dan
5. Tender

- Bahwa selanjutnya berdasarkan surat penunjukan langsung yang telah ditandatangani camat
tersebut, terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam membuat surat perjanjian kerja (SPK) antara
terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku PPK dengan penyedia di masing-masing
kecamatan, lalu terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam meminta tandatangan penyedia dimasing-
masing kecamatan untuk selanjutnya setelah ditandatangani penyedia masing-masing
kecamatan, terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam menghadap dan menyerahkan SPK tersebut
kepada terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku PPK untuk ditandatangani tanpa pernah
bertemu dengan penyedia, hal ini bertentangan dengan Peraturan Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang / jasa Pemerintah (LKPP) Nomor 9 Tahun 2018 angka 7.2.1 yang berbunyi
sebelum penandatanganan kontrak atau surat perjanjian dilakukan rapat persiapan
penandatanganan kontrak antara pejabat penandatangan kontrak dengan penyedia yang
membahas hal-hal sebagai berikut :
1. Finalisasi rancangan kontrak
2. Kelengkapan dokumen pendukung kontrak
3. Rencana penandatangaan kontrak
4. Hal-hal yang telah diklarifikasi dan atau di konfirmasi pada saat evaluasi penawaran.

- Bahwa belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
tahun 2019 terlaksana selama 8 (delapan) bulan dengan anggaran terealisasi sebesar Rp.
1.740.290.880,- (satu milyar tujuh ratus empat puluh juta dua ratus sembilan puluh ribu
delapan ratus delapan puluh rupiah) dengan nilai kontrak sebagai berikut :
1. Kec. Lais dengan nilai kontrak sebesar Rp. 181.549.440,- (seratus delapan puluh satu juta
lima ratus empat puluh sembilan ribu empat ratus empat puluh rupiah)
2. Kecamatan Sanga Desa dengan nilai kontrak sebesar Rp. 92.470.00,- (sembilan puluh dua
juta empat ratus tujuh puluh ribu rupiah)
3. Kec. Jirak Jaya dengan nilai kontrak sebesar Rp. 73.082.000,- (tujuh puluh tiga juta delapan
puluh dua ribu rupiah)
4. Kecamatan Lalan dengan nilai kontrak sebesar Rp. 295.217.200,- (dua ratus sembilan puluh
lima juta dua ratus tujuh belas ribu dua ratus rupiah)
5. Kecamatan Sekayu dengan nilai kontrak sebesar Rp. 133.184.000,- (seratus tiga puluh tiga
juta seratus delapan puluh empat ribu rupiah)
6. Kec. Keluang dengan nilai kontrak sebesar Rp. 127.368.000,- (seratus dua puluh tujuh juta
tiga ratus enam puluh dekapan ribu rupiah)
7. Kec. Babat Supat dengan nilai kontrak sebesar Rp. 81.839.840,- (delapan puluh satu juta
delapan ratus tiga puluh sembilan ribu delamap ratus empat puluh rupiah)
8. Kecamatan Bayung Lencir dengan nilai kontrak sebesar Rp. 136.200.000,- (seratus tiga puluh
enam juta dua ratus ribu rupiah)
9. Kec. Babat Toman dengan nilai kontrak sebesar Rp. 94.182.000,- (sembilan puluh empat juta
seratus delapan puluh dua ribu rupiah)
10. Kecamatan Lawang Wetan dengan nilai kontrak sebesar Rp. 85.716.000,- (delamapn puluh
lima juta tujuh ratus enam belas ribu rupiah)
11. Kec. Sungai Lilin dengan nilai kontrak sebesar Rp. 107.563.200,- (seratus tujuh juta lima
rarus enam puluh tiga ribu dua ratus rupiah)
12. Kec. Batang Hari Leko dengan nilai kontrak sebesar Rp. 65.928.000,- (enam puluh lima juta
sembilan ratus dua puluh delapan ribu rupiah)
13. Kecamatan Tungkal Jaya dengan nilai kontrak sebesar Rp. 102.487.600,- (seratus dua juta
empat ratus delapan puluh tujuh ribu enam ratus rupiah)
14. Kec. Plakat Tinggi dengan nilai kontrak sebesar Rp. 114.521.600,- (seratus empat belas juta
lima ratus dua puluh satu ribu enma ratus rupiah)
15. Kecamatan Sungai Keruh dengan nilai kontrak sebesar Rp. 48.982.000,- (empat puluh
delapan juta sembilan ratus delapan puluh dua ribu rupiah)

- Bahwa dalam pelaksanaan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin tahun 2019 selama 8 (delapan) bulan dari nilai kontrak sebesar Rp.
1.740.290.880,- (satu milyar tujuh ratus empat puluh juta dua ratus sembilan puluh ribu
delapan ratus delapan puluh rupiah) yang setelah dipotong pajak jumlah yang dibayarkan
sebesar Rp. 1.550.440.986,18 (satu milyar lima ratus lima puluh juta empat ratus empat puluh
ribu sembilan ratus delapan puluh enam ribu rupiah delapan belas sen) biaya riil termasuk
keuantungan yang dikeluarkan lebih rendah dari nilai SPK/kontrak, yaitu sebesar Rp.
1.218.172.565,12, (satu milyar dua ratus delapan belas juta seratus tujuh puluh dua ribu lima
ratus enam puluh lima rupiah dua belas sen) sehingga terdapat selesih atau kelebihan bayar
sebesar Rp. 332.268.421,06,- (tiga ratus tiga puluh dua juta dua ratus enam puluh delapan ribu
empat ratus dua puluh satu rupiah nol enam sen) dengan rincian sebagai berikut :

No. Nama Nilai kontrak Nilai SP2D Nilai pajak Jumlah yang Biaya riil Kelebihan bayar
Kecamatan (Rp) (Rp) (Rp) dibayarkan ke (Rp) / kerugian
penyedia negara
(Rp) (Rp)
1. Kec. Lais 181.549.440 181.549.440 19.805.390 161.744.050 112.603.328 49.140.721,87
2. Kec. Sanga 92.470.000 92.470.000 10.087.638 82.382.362 49.552.529 32.829.833
Desa
3. Kec. Jirak 73.082.000 73.082.000 7.972.582 65.109.418,18 35.909.418,18 29.200.000
Jaya
4. Kec. Lalan 295.217.200 295.217.200 32.205.514 263.011.686 234.511.686 28.500.000
5. Kec. Sekayu 133.184.000 133.184.000 14.529.163 118.654.837 92.598.195 26.056.641,10
6. Kec. Keluang 127.368.000 127.368.000 13.894.687 113.473.313 89.869.131,91 23.604.199,09
7. Kec. Babat 81.839.840 81.839.840 8.927.983 72.911.857 51.411.857 21.500.000
Supat
8. Kec. Bayung 136.200.000 136.200.000 14.858.179 121.341.820,82 100.341.820,82 21.000.000
Lencir
9. Kec. Babat 94.182.000 94.182.000 10.274.398 83.907.602,18 64.000.000,18 19.907.602
Toman
10. Kec. Lawang 85.716.000 85.716.000 9.350.835 76.365.165 58.365.165 18.000.000
Wetan
11. Kec. Sungai 107.563.200 107.563.200 11.734.165 95.829.035 79.299.611 16.529.424
Lilin
12. Kec. Batang 65.928.000 65.928.000 7.192.144 58.735.856 42.735.856 16.000.000
Hari Leko
13. Kec. Tungkal 102.487.600 102.487.600 11.180.465 91.307.135 75.307.135 16.000.000
Jaya
14. Kec. Plakat 114.521.600 114.521.600 12.493.260 102.028.340 92.528.340 9.500.000
Tinggi
15. Kec. Sungai 48.982.000 48.982.000 5.343.491 43.638.509 39.138.509 4.500.000
Keruh
TOTAL 1.740.290.8801.740.290.880189.849.894 1.550.440.986,181.218.172.565,12 332.268.421,06

- Bahwa biaya riil yang dikeluarkan lebih rendah dari nilai SPK / kontrak atau dalam artian SPK
menjadi tidak wajar / kemahalan dan mengakibatkan kelebihan bayar kepada pihak penyedia
sebesar Rp. 332.268.421,06,- (tiga ratus tiga puluh dua juta dua ratus enam puluh delapan ribu
empat ratus dua puluh satu rupiah nol enam sen) dikarenakan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin
H. Pajri selaku PPK dalam menetapkan HPS belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 yang merupakan tugasnya sebagaimana diatur
dalam Pasal 11 Ayat (1) huruf e Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah tidak berpedoman kepada :
1) Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 di penjelasan angka 2.2.2 huruf d yang berbunyi untuk
perhitungan HPS untuk jasa lainnya harus memperhitungkan komponen biaya sesuai dengan
ruang lingkup pekerjaan antara lain :
➢ Upah tenaga kerja
➢ Pengunaan bahan atau peratalatan atau material
➢ Keuntungan dan biaya over head
➢ Biaya lainnya berdasarkan jenis jasa lainnya
2) Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 di penjelasan angka 2.2.2 yang berbunyi sumber data
penyusunan HPS terdiri dari :
➢ Harga pasar setempat
➢ Informasi biaya satuan yang dipublikasikan oleh asosiasi dan sumber data lain yang
dapat dipertanggungjawabkan
➢ Daftar biaya / tarif barang / jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan atau distributor tunggal
➢ Biaya kontrak sebelumnya atau kontrak yang sedang berjalan dengan memperhitungkan
factor perubahan biaya
Namun dalam pelaksanaanya pada saat menetapkan HPS, terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H.
Pajri selaku PPK hanya berpedoman kepada Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 85 Tahun
2018 tanggal 10 September 2018 tentang standar biaya tahun 2019 tanpa melakukan survey
harga pasar dan memastikan terlebih dahulu kondisi lapangan sehingga mengakibatkan HPS
yang ditetapkan sebagai dasar nilai kontrak menjadi tidak wajar atau dalam artian kemahalan.

- Bahwa selama 8 (delapan) bulan pelaksanaan pelaksanaan belanja sewa sarana mobilitas darat dan
air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019, terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H.
Pajri selaku KPA dan PPK tidak melaksanakan tugasnya sebagaimana diatur dalam Pasal 11
Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah yang berbunyi PPK dalam pengadaan barang /jasa sebagaimana dimaksud dalam
pasal 8 huruf c, yaitu pada huruf i mengendalikan kontrak yang mana dalam pelaksanaan di 15
kecamatan semua adminitrasi pelaksanaan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 dibuat oleh terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam
tanpa memastikan kinerja penyedia di lapangan termasuk semua berita acara penyerahan rastra
ke titik bagi sebagai dasar pencairan / pembayaran dibuat oleh pihak kecamatan atas arahan
terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri melalui terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam.

- Bahwa perbuatan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku PPK bersama-sama dengan
terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam bertentangan dengan peraturan antara lain sebagai berikut :
1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
dalam Pasal 3 Ayat (1) yang berbunyi :
“ Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perUndang-Undangan,
efisien, ekonomis, efektif, transaparan, bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa
keadilan”
2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah Bagian 3 Azas umum pengelolaan keuangan daerah dalam :
Pasal 4
Ayat (1) : Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perUndang-
Undangan, efektif, efesien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk
masyarakat.
Ayat (4) : Efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pencapaian hasil
program dengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara
membandingkan keluaran dengan hasil.
Ayat (5) : Efesien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pencapaian keluaran
yang maksimum dengan masukan tertentu atau penggunaan masukan terendah
untuk mencapai keluaran tertentu.
Ayat (6) : Ekonomis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pemerolehan
masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu pad atingkat harga yan
terendah.

- Bahwa akibat serangkaian penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku KPA
dan PPK bersama-sama dengan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam telah mengakibatkan
kerugian negara diluar biaya riil pelaksanaan sebesar Rp. 332.268.421,06 (tiga ratus tiga puluh
dua juta dua ratus enam puluh delapan ribu empat ratus dua puluh satu rupiah nol enam sen)
dikarenakan nilai SPK/kontrak belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 dibuat oleh terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan
terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam tanpa melakukan survey harga setempat sehingga nilai
kontrak / SPK menjadi tidak wajar dalam artian kemahalan dan terdapat kelebihan bayar kepada
penyedia sebagai berikut :
1. Saksi Amar Bin Maas selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Lais pada Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 49.140.721,87,- (empat puluh sembilan juta
seratus empat puluh ribu tujuh ratus dua puluh satu rupiah delapan puluh tujuh sen)
2. Saksi Umar Imron Bin H. Damiri (Alm) selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Sekayu, Sanga Desa dan Keluang pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019,
dengan rincian :
- Kecamatan Sekayu sebesar Rp. 26.056.641,10,- (dua uluh enam juta lima puluh enam
ribu enam ratus empat puluh satu rupiah sepuluh sen)
- Kecamatan Sanga Desa sebesar Rp. 32.829.833,- (tiga puluh dua juta delapan ratus dua
puluh sembilan ribu delapan ratus tiga puluh tiga ru[iah)
- Kec. Keluang sebesar Rp. 23.604.199,09,- (dua puluh tiga juta enam ratus empat ribu
seratus sembilan puluh Sembilan rupiah nol sembilan sen)
3. Saksi Syarfu’at Bin Nur Hasan selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Babat Supat
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 21.500.000,- (dua puluh
satu juta lima ratus ribu rupiah)
4. Saksi Witra Haiza Bin Mustar selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Jirak Jaya
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 29.200.000,- (dua puluh
sembilan juta dua ratus ribu rupiah)
5. Saksi Bani Sadar Bin Usman Gumanti selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Batang Hari Leko pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.
16.000.000,- (enam belas juta rupiah)
6. Saksi Aris Setiawan Bin Salim Sakimin selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Tungkal Jaya pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 16.000.000,-
(enam belas juta rupiah)
7. Saksi Antoni Steven Bin Sudirman selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Sungai
Keruh pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 4.500.000,- (empat
juta lima ratus ribu rupiah)
8. Saksi Dian Achmad Khakim Bin Kamali selaku penyedia belanja sewa sarana air Kec. Lalan
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 28.500.000,- (dua puluh
delapan juta lima ratus ribu rupiah)
9. Saksi Hartawan Bin Asan selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Bayung Lencir
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 21.000.000,- (dua puluh
satu juta rupiah)
10. Saksi Anwar, S.Pd Bin Alisudin selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Babat
Toman pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 19.907.602,-
(sembilan belas juta sembilan ratus tujuh ribu enam ratus dua rupiah)
11. Saksi Fitria Wirga, S.H Binti Lukman selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Lawang Wetan pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.
18.000.000,- (delapan belas juta rupiah)
12. Saksi Rica Anggraina Binti Sugianto selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Sungai Lilin pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 16.529.424,-
(enam belas juta lima ratus dua puluh sembilan ribu empat ratus dua empat rupiah)
13. Saksi Raharjo Bin Atmo Sumarto selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Plakat
Tinggi pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 9.500.000,-
(sembilan juta lima ratus ribu rupiah)

Uang yang diterima penyedia tersebut diserahkan sebesar 91.700.000,- (sembilan puluh satu
juta tujuh ratus ribu rupiah) kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam karena adanya
permintaan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam kepada para penyedia pada saat penandatanganan
SPK ke penyedia dan pada saat sebelum maupun setelah dilakukan pencairan, yaitu :
1. Sekitar bulan Januari 2019 Saksi Paimin, S.Pd.,M.Si Bin Saimin yang mendapatkan telpon
dari terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam dengan nomor 081373001338 yang mengatakan ”
syarat untuk menunjuk penyedia guna untuk administrasi pencairan harus memiliki CV dan
saksi juga dikirim file-file dan akan mengirim format kedua surat tersebut melalui
Whatsapp”, sehingga setelah pencairan pertama bulan Januari s/d Mei 2019 Saksi Paimin,
S.Pd.,M.Si Bin Saimin menyerahkan uang yang dititipkan penyedia Kec. Lalan sebesar Rp.
5.000.000,- kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam di Kantor Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin dan yang kedua setelah pencairan termin kedua bulan Juni s/d Agutsus 2019
sebesar Rp. 4.000.000,- dengan cara Saksi Paimin, S.Pd.,M.Si Bin Saimin transfer ke
rekening BRI atas nama Sdr. Marjas melaui E-Warung BRILink di Kec. Lalan.
2. Sekitar bulan Agustus 2019 Saksi Hartawan Bin Asan selaku penyedia sewa sarana mobilitas
rastra Kec. Bayung Lencir tahun 2019 sekitar 10 (sepuluh) hari setelah pencairan bulan Juni
s/d Agustus 2019 ditelpon terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam dan mengatakan “apa lupa,
itu kan sudah cair, sesuai dengan perjanjian kita” kemudian Saksi Hartawan Bin Asan
mengatakan kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam “iya dan saksi mau kirim uang
kemana”, lalu terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam mengirimkan via whatsapp nomor
rekening BRI atas nama Marjas dan saksi mengirimkan uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima
juta rupiah) dengan cara setor tunai ke rekening atas nama terdakwa II Marjas, S.E Bin
Salam.
3. Sekitar bulan Februari 2019 Saksi Muliadianto, S.H.,M.Si Bin M. Adam (Alm) pada saat
beretemu dengan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam mengatakan ”ini ada pesan dari bos
minta sumbangan untuk pak Nasuhi” kemudian Saksi Muliadianto, S.H.,M.Si Bin M. Adam
(Alm) bertanya kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam ”berapa sumbangannya” dan
dijawab terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam ”kalau kecamatan lain Rp. 5.000.000,-”,
selanjutnya selama 8 (delapan) bulan pelaksanaan menyerahkan uang sebesar Rp.
9.200.000,- (sembilan juta dua ratus ribu rupiah) kepada terdakwa II Marjas, S.E di kantor
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin yang diperuntukan untuk terdakwa I Drs. Putra Sumito
Bin H. Pajri sebesar Rp. 1.750.000,- (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah),
terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam sebesar Rp. 1.050.000,- (satu juta lima puluh ribu
rupiah), saksi Sani sebesar Rp. 1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah) dan Sdr.
Ahmad Nasuhi sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
4. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Aris Setiawan selaku penyedia sewa sarana
mobilitas rastra Kec. Tungkal Jaya tahun 2019 bersama Sadimin menyerahkan uang sebesar
Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam atas
pemintaan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam setelah memberi tahu kalau uang sudah cair
selama 4 x pencairan.
5. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Umar Imron Bin H. Damiri (Alm) selaku
penyedia sewa sarana mobilitas rastra Kec. Sekayu tahun 2019 menyerahkan uang sebesar
Rp. 10.500.000,- (sepuluh juta lima ratus ribu rupiah) melalui Sdri. Ria kepada terdakwa II
Marjas, S.E Bin Salam sebesar Rp. 5.250.000,- (lima juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)
dan saksi Titin (Kasubag Keuangan Dinsos Musi Banyuasin) sebesar Rp. 5.250.000,- (lima
juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)
6. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Fitria Wirga, S.H Binti Lukman (Alm) selaku
penyedia sewa sarana mobilitas rastra Kec. Lawang Wetan tahun 2019 menyerahkan uang
sebesar Rp. 9.000.000,- (sembilan juta rupiah) melalui Saksi Drs. Azwar Bin Kemis
Syarif (Alm) kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam sebesar Rp. 9.000.000,- (sembilan
juta rupiah) yang diberikan setelah pencairan sebanyak 3 x di kantor Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin.
7. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Umar Imron Bin H. Damiri (Alm) selaku
penyedia sewa sarana mobilitas rastra Kec. Keluang tahun 2019 menyerahkan uang sebesar
Rp. 9.000.000,- (sembilan juta rupiah) melalui Saksi Maryadi Bin Dirun dan Saksi
Suparnianto Bin Hasan Pardi kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam sebesar Rp.
5.000.000,- (lima juta rupiah) setelah pencairan pertama bulan Januari s/d Mei 2019 di
ruangan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam di Kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
dan setelah pencairak kedua bulan Juni s/d Agustus 2019 sebesar Rp. 4.000.000,- (empat
juta rupiah) yang diterima Saksi Sani (PPTK) di ruangan terdakwa II Marjas, S.E Bin
Salam di Kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
8. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Raharjo Bin Atmo Sumarto (Alm) selaku
penyedia sewa sarana mobilitas rastra Kec. Plakat Tinggi tahun 2019 menyerahkan uang
sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) melalui Saksi Sudarno, S.H.,M.H
Bin Karto Mulyono kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam sebesar Rp. 900.000,-
(sembilan ratus ribu rupiah) dan dan saksi Titin (Kasubag Keuangan Dinsos Musi
Banyuasin) sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) di Kantor Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin.
9. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Antoni Steven selaku penyedia sewa sarana
mobilitas rastra Kec. Sungai Keruh tahun 2019 menyerahkan uang sebesar Rp. 1.000.000,-
(satu juta rupiah) melalui Saksi Asri, S.H.,M.Si Bin Solihin (Alm) kepada terdakwa II
Marjas, S.E Bin Salam di rumahnya di Griya Randik Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin.
10. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Syarfu’at Bin Nur Hasan (Alm) selaku
penyedia sewa sarana mobilitas rastra Kec. Babat Supat tahun 2019 menyerahkan uang
sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) melalui Saksi Herman, S.H Bin Sudarmaji dan
Saksi Rudi Hartono Bin Anang Cik Yahya (Alm) kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam
dengan rincian setelah pencairan pertama bulan Januari s//d Mei 2019 sebesar Rp.
4.000.000,- (empat juta rupiah) di rumah makan Irmanti Sekayu Kab. Musi Banyuasin dan
yang kedua setelah pencairan kedua bulan Juni s/d Agustus 2019 sebesar Rp. 2.000.000,-
(dua juta rupiah) di kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
11. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Neji Juanda Bin Suparno selaku penyedia sewa
sarana mobilitas rastra Kec. Jirak Jaya tahun 2019 menyerahkan uang sebesar Rp.
6.000.000,- (enam juta rupiah) dengan rincian untuk pencairan bulan Januari s/d Mei 2019
sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) yang diserahkan oleh Saksi Juahriah kepada
terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam di depan Kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan
yang kedua setelah pencairan bulan Juni s/d Agustus 2019 sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta
rupiah) yang diserahkan oleh Sdr. M. Kamel kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam di
Bakso Dika Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin.
12. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Bani Sadar Bin Usman Gumanti selaku
penyedia sewa sarana mobilitas rastra Kec. Batang Hari Leko tahun 2019 menyerahkan
uang sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) yang diserahkan melalui
Saksi Anisudin Bin H. Madlin kepada staf terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam di Kantor
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
13. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Rica Anggraina Binti Sugianto selaku
penyedia sewa sarana mobilitas rastra Kec. Sungai Lilin tahun 2019 menyerahkan uang
sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) melalui Saksi Rosdiah, S.Sos,.M.Si kepada
terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam di Kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
14. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Umar Imron Bin H. Damiri (Alm) selaku
penyedia sewa sarana mobilitas rastra Kec. Sanga Desa tahun 2019 menyerahkan uang
sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) melalui Saksi Linda Permata Sari Binti H.
Toha (Alm) kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam di Kantor Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin.
15. Sekitar bulan Januari s/d Agustus 2019 Saksi Anwar, S.Pd selaku penyedia sewa sarana
mobilitas rastra Kec. Babat Toman tahun 2019 menyerahkan uang sebesar Rp. 4.000.000,-
(empat juta rupiah) melalui Saksi Wiwindari kepada terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam di
Kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.

Dan dari total uang sebesar 91.700.000,- (sembilan puluh satu juta tujuh ratus ribu rupiah) telah
dipergunakan dengan rincian sebagai berikut :
1. Rp. 1.750.000,- (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) telah dipergunakan oleh
terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri untuk keperluan pribadinya.
2. Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk Sdr. Ahmad Nasuhi dan telah habis dipergunakan
untuk kepentingan pribadinya.
3. Rp. 1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah) untuk saksi Sani, S.Pd Bin Toyal (selaku
PPTK) dan telah habis dipergunakan untuk kepentingan pribadinya.
4. Rp. 5.250.000,- (lima juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) untuk saksi Agustini, S.E Binti
Durakim Sukiat (selaku Kasubag Keuangan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun
2019) dan telah habis dipergunakan untuk kepentingan pribadinya.
5. Rp. 78.300.000,- (tujuh puluh delapan juta tiga ratus ribu rupiah) dipegang oleh terdakwa II
Marjas, S.E Bin Salam yang berdasarkan kesepakatan dengan terdakwa I Drs. Putra Sumito
Bin H. Pajri akan digunakan apabila ada keperluan dan pada saat ini uang tersebut telah
habis dipergunakan untuk keperluan pribadi terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan
terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam.

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku PPK bersama-sama
dengan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam telah mengakibatkan terlah mengakibatkan
kerugian negara sebesar Rp. 332.268.421,06,- (tiga ratus tiga puluh dua juta dua ratus enam
puluh delapan ribu empat ratus dua puluh satu ribu rupiah nol enam sen) sebagaimana tertuang
dalam Surat dari Inspektorat Daerah Kab. Musi Banyuasin Nomor : 700/ITDA-KHUSUS/2022
tanggal 31 Januari 2022 Perihal Laporan hasil perhitungan kerugian keuangan negara atas
dugaan tindak pidana korupsi belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 pada halaman 55 Angka VII menerangkan hasil
perhitungan kerugian keuangan negara :
Kerugian negara = Dana yang dibayarakan setelah pajak – dana yang dikeluarkan sesuai
ketentuan

Dana yang dibayarkan setelah pajak ​ ​: Rp. 1.550.440.986,00


Dana yang dikeluarkan sesungguhnya sesuai ketentuan ​: Rp. 1.218.172.564,94
Kerugian negara = Rp. 1.550.440.986,00 - Rp. 1.218.172.564,94 = Rp. 332.268.421,06,-

----- Perbuatan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II Marjas, S.E Bin
Salam sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan
ditambah menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-
Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55
Ayat (1) Ke-1 KUHP. --------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------

II. FAKTA SIDANG


Fakta yang terungkap dalam pemeriksaan di persidangan, berturut turut berupa keterangan
saksi-saksi, keterangan ahli, surat, keterangan terdakwa dan petunjuk, sebagai berikut :
1. KETERANGAN SAKSI
1. Drs. Muhammad Jaya, M. Si Bin H. Rohiman, Desa Kasmaran Kab. Musi Banyuasi), 57
Tahun / 10 Februari 1965, Laki-laki, Indonesia, Perumahan Blok 13 No. 087 RT. 004 RW.
002 Kel. Balai Agung Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin, Islam, Plt. Kepala Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin sejak Nopember 2018 s/d Juli 2019, S2, dibawah sumpah menurut
Agama Islam yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan siap memberikan keterangan.
• Bahwa saksi kenal dengan para terdakwa dan tidak mempunyai hubungan keluarga.
• Bahwa saksi mengetahui tentang kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa
kecamatan se Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019.
• Bahwa saksi selaku Plt. Kepala Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Nopember 2018 s/d Juli
2019 dan selaku Pengguna Anggaran (PA) kegiatan sewa mobilitas darat dan air di
beberapa kecamatan se Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019.
• Bahwa selaku Kepala Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Nopember 2018 s/d Juli 2019 dan
selaku Pengguna Anggaran (PA) kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa
kecamatan se Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 berdasarkan Surat Keputusan Bupati
Musi Banyuasin Nomor : 524/KPTS-BPKAD/2019 tanggal 27 Juni 2019 Tentang
Perubahan Kedua penetapan Kuasa Pengguna Anggran dan Bendahara Pengeluaran
Pembantu pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019, tupoksi saksi
selaku Pengguna Angaran menurut Pasal 10 PP No. 12 Tahun 2019 adalah :
- Menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA-SKPD)
- Menyususn Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA-SKPD)
- Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja
- Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya
- Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran
- Melaksanakan pemungutan retribusi daerah
- Mengadakan ikatan / perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas anggaran yang
telah ditetapkan
- Menandatangani SPM
- Mengelola utang dan piutang daerah yang menjadi tanggungjawab SKPD yang
dipimpinnya
- Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya
- Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya
- Menetapkan PPTK dan PPK SKPD
- Menetapkan pejabat lainnya dalam SKPD yang dipimpinnya dalam rangka pengelolaan
keuangan daerha ; dan
- Melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perUndang-Undangan.
• Bahwa anggaaran ada di Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, berapa anggaran di zaman
saksi dari Januari 2019 s/d Mei 2019 berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA SKPD) Nomor : 1.06.02.01.16.07.5.2
tanggal 7 Februari 2019 untuk kegiatan belanja sewa sarana mobilitas sebesar Rp.
1.174.592.250,- (satu milyar seratus tujuh puluh empat juta lima ratus sembilan puluh dua
ribu dua ratus lima puluh rupiah) dengan rincian :
- Kecamatan Sekayu sebesar Rp.89.620.000,-
- Kec. Lais sebesar Rp.97.725.000,-
- Kecamatan Bayung Lencir sebesar Rp.103.700.000,-
- Kec. Sungai Lilin sebesar Rp.56.500.000,-
- Kecamatan Tungkal Jaya sebesar Rp.68.800.000,-
- Kecamatan Lalan sebesar Rp.197.450.000,-
- Kec. Babat Supat sebesar Rp.41.300.000,-
- Kecamatan Lawang Wetan sebesar Rp 69.055.000,-
- Kec. Babat Toman sebesar Rp.61.500.000,-
- Kecamatan Sanga Desa sebesar Rp.58.350.000,-
- Kecamatan Sungai Keruh sebesar Rp.37.140.000,-
- Kec. Keluang sebesar Rp.65.567.250,-
- Kec. Plakat Tinggi sebesar Rp.126.635.000,-
- Kec. Jirak Jaya sebesar Rp.38.850.000,-
- Kec. Batang Hari Leko sebesar Rp.62.400.000,-
• Struktur pelaksana kegiatan adalah :
- Saksi sendiri selaku Pengguna Anggaran (PA) dari Januari 2019 s/d Juni 2019 kemudian
diganti dengan Drs. Ahmad Nasuhi, S.H.,M.M selaku PA bulan Juli 2019 s/d sekarang.
- Drs. Putro Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)
- Sani, S.Pd selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
- Marjas, S.E selaku Bendahara Pembantu
- Agustini, S.E Selaku Verifikasi berkas
• Bahwa pedoman atau acuan apa Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dalam melaksanakan
kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa kecamatan se Kab. Musi Banyuasin
Tahun 2019 saksi tidak mengetahuinya, namun pada saat akan pelaksanaan kegiatan saksi
ada bertanya dengan Drs. Putro Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) “bagaimana system pencairan” kemudian Drs. Putro
Sumito mengatakan seperti yang sudah-sudah system yang ada di Kecamatan.
• Bahwa yang dimaksud dengan system yang ada di Kecamatan adalah penunjukan penyedia
dilakukan oleh pihak kecamatan.
• Bahwa laporan Drs. Putro Sumito kepada saksi hal tersebut dilaksanakan dikarenakan
tahun-tahun sebelumnya pihak kecamatan yang melaksanakan.
• Bahwa mekanisme penyaluran rastra dari bulog dengan menggunakan dana APBN ke
kecamatan-kecamatan kemudian dari kecamatan ke desa-desa dilaksanakan oleh Dinsos
Kab. Musi Banyuasin menggunakan dana APBD.
• Bahwa yang dipersyaratkan oleh Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin bagi calon penyedia
untuk melaksanakan kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa kecamatan se Kab.
Musi Banyuasin Tahun 2019 adalah :
- Memiliki badan usaha, Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP);
- Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
- Rekening Bank;
- Armada / Kendaraan.
• Bahwa penyedia ditunjuk oleh Kecamatan dilaksanakan atas arahan Drs. Putro Sumito
selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
• Bahwa yang memerintahkan pihak kecamatan untuk menunjuk penyedia adalah Drs. Putro
Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
• Bahwa saksi tidak mengetahui menetapkan biaya atau harga sebagaimana dalam tabel
dalam Pasal 2 tertuang dasar perjanjian dan pelaksanaan pekerjaan dalam surat perjanjian
kerja dikarenakan semuanya dikerjakan Drs. Putro Sumito selaku Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang menurut Sdr. Putra Sumito
dibuat berdasarkan Standar Biaya Umum (SBU) Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa Standar Biaya Umum (SBU) yang dimaksud tahun 2018.
• Bahwa mekanisme pencairan dari PPK/KPA mengajukan ke Kasubag Keuangan kemudian
di verifikasi oleh Kasubag Keuangan, lalu diparaf Kasubag Keuangan sesuai dengan
persyaratan kemudian diteruskan ke saksi selaku Penandatangan SPM kemudian PPK
mengajukan ke BPKAD Kab. Musi Banyuasin dengan persyaratan sebagai berikut :
- Berita acara serah terima barang
- Surat perjanjian kerja
- Pengajuan permohonan pencairan dari pihak penyedia
- Dan syarat lain saksi sudah tidak ingat lagi
• Bahwa saksi tidak ada melakukan pengujian atas tagihan kegiatan sewa mobilitas darat dan
air di beberapa kecamatan se Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 oleh Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin dikarenakan tugas tersebut sudah saksi limpahkan ke Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA), yaitu Drs. Putro Sumito.
• Bahwa berdasarkan laporan Sdr. Putro Sumito selaku PPK kepada saksi pembayaran
terlebih ditanggulangi oleh pihak penyedia.
• Bahwa kegiatan terlaksana selama 8 (delapan) bulan, yaitu di zaman saksi selaku PA
kegiatan terlaksana selama 4 (empat bulan) dan 4 (empat) bulan lagi dizaman Drs. Ahmad
Nasuhi dan berapa anggaran yang sudah terserap saksi sudah tidak ingat lagi.
• Bahwa saksi hanya menerima honor selaku PA yang nominalnya sebesar Rp. 1.250.000,-
(satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) per bulan dan saksi mendapatkan selama 5
(lima) bulan) dan untuk pihak lain di Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin saksi tidak tahu
apakah ada atau tidak yang menerima, namun sepengetahuan saksi Sdr. Marjas saksi
dengar ada menerima uang yang nominalnya saksi tidak tahu yang menurut Sdr. Marjas
hanya untuk makan siang.
• Bahwa saksi telah menjalankan tupoksi dengan sebagaimana mestinya.
• Bahwa menurut saksi pihak yang paling bertanggung jawab adalah Drs. Putro Sumito
selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
dikarenakan PPK yang lebih tahu persis jalannya pekerjaan tersebut.
• Bahwa ada kelebihan bayar terhadap kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin TA. 2019.
• Bahwa yang melaksanakan kegiatan di lapangan adalah PPK dan PPTK.
• Bahwa pada waktu di penyidikan membawa catatan sendiri.
• Bahwa PPK boleh merangkap sebagai KPA.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

2. SANI, SPd Bin TOYAL, Supat (Kab. Musi Banyuasin), 53 Tahun/ 27 September 1967, Laki-
laki, Indonesia, Komp. Gerbang Musi Indah Blok D No. 13 Rt. 025 Rw. 007 Kel. Tanah Mas
Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin, Islam, ASN / PPTK Kegiatan Sewa Mobilitas Darat
dan Air di beberapa Kecamatan Se Kabupaten Musi Banyusain Tahun 2019, S-1 (tamat),
dibawah sumpah menurut Agama Islam yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan siap memberikan keterangan.
• Bahwa saksi kenal dengan para terdakwa dan tidak mempunyai hubungan keluarga.
• Bahwa mengetahui kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa kecamatan se Kab.
Musi Banyuasin Tahun 2019.
• Bahwa saksi selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) kegiatan sewa mobilitas
darat dan air di beberapa kecamatan se Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019.
• Bahwa saksi selaku PPTK adalah Keputusan Pengguna Anggaran Nomor : 113/KPTS-
DINSOS/2019 tanggal 1 Februari 2019 Tentang Perubahan pertama penunjukan pejabat
komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Panitia / Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin TA 2019,
tupoksi saksi selaku PPTK menurut Pasal 12 Ayat (2) PP Nomor 77 Tahun 2020 PPTK
sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dan berdasarkan Keputusan Pengguna Anggaran
Nomor : 113/KPTS-DINSOS/2019 tanggal 1 Februari 2019 PPTK bertugas membantu
tugas dan wewenang PA/KPA, yaitu :
- Mengendalikan pelaksanaan Kegiatan;
- Melaporkan perkembangan pelaksanaan Kegiatan;
- Menyiapkan dokumen dalam rangka pelaksanaan anggaran atas beban pengeluaran
pelaksanaan kegiatan; dan
- Melaksanakan kegiatan pengadaan barang / jasa sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan yang mengatur pengadaan barang / jasa.
• Bahwa Pagu anggaaran ada di Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, pagu sebesar
Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu ribu
empat ratus ribu rupiah) yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) YANG
kemudian diatur dengan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 85 Tahun 2018 tentang
standar biaya tahun anggaran 2019 dan dimaasukan dalam APBD.
• Bahwa Struktur pelaksana kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa kecamatan se
Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 pada Dinsos Musi Banyuasin adalah :
- Drs. H. Muhammas Jaya, M.Si selaku Pengguna Anggaran (PA) dari Januari 2019 s/d
Juni 2019 kemudian diganti dengan Drs. Ahmad Nasuhi, S.H.,M.M selaku PA bulan Juli
2019 s/d sekarang.
- Drs. Putro Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)
- Saksi sendiri selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
- Novi Asia Sari, SH selaku Bendahara Pengeluaran
- Marjas, S.E selaku Bendahara Pembantu
- Agustini, S.E Selaku Verifikasi berkas.
• Bahwa pedoman Dinas Sosial Dokumen Pelaksanaan Anggara (DPA) dan Surat Keputusan
pelaksanaan kegiatan dari Kepala Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa saksi tidak tahu hal-hal apa saja yang dipersyaratkan Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin bagi calon penyedia untuk melaksanakan kegiatan sewa mobilitas darat dan air
di beberapa kecamatan se Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 dikarenakan saksi tidak
dilibatkan, namun yang saksi dengan penyedia harus mempunyai CV atau PT yang
berbadan hukum.
• Bahwa saksi tidak tahu mekanisme penunjukan penyedia yang dilaksanakan oleh Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin karena saksi tidak dilibatkan dalam hal itu.
• Bahwa saksi tidak mengetahui apakah semua penyedia yang ditunjuk di masing-masing
kecamatan telah memenuhi persyaratan yaitu harus mempunyai CV atau PT yang
berbadan hukum.
• Bahwa saksi tidak mengetahui sdr selaku PPTK, Sdr. Putro Sumito selaku PPK dan KPA
mengetahui kalau penunjukan penyedia dilakukan oleh pihak kecamatan susah sesuai
dengan ketentuan dikarenakan saksi tidak pernah diajak bicara dan tidak dilibatkan dalam
urusan penunjukan pihak ketiga serta pemeriksaan berkas pihak ketiga.
• Bahwa pada saat pelaksanaan satya tidak pernah turun ke lapangan dikarenakan saksi
beranggapan pengendali sudah dibentuk di Kecamatan masing-masing sedangkan Drs.
Putro Sumito selaku PPK saksi tidak mengetahuinya ada turun ke lapangan atau tidak.
• Bahwa Saksi ada melaporkan secara lisan kepada PPK dengan mengatakan “distribusi
beras sudah sampai di titik kumpul (Kecamatan)”kemudian kata PPK “kalau sudah
sampai ya bagus”
• Bahwa saksi tidak ada membuat atau menyiapkan dokumen-dokumen terkait pelaksanaan
anggaran atas beban pengeluaran kegiatan sewa mobilitas darat dan air TA 2019, semua
dokumen dibuat oleh dan saksi hanya bertandatangan di dokumen yang ada nama saksi.
• Bahwa syarat pencairan kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa kecamatan se
Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 sebagai berikut :
- Berkas perusahaan pihak ketiga
- Pengajuan permintaan pencairan dari pihak ketiga
- Bukti bayar pajak
- Surat Perjanjian Kerja (SPK)
- Surat pertanggungjawaban mutlak dari PPK.
• Bahwa saksi tidak ada membuat dokumen pencairan dan saksi tidak mengecek saksi hanya
membaca sekilas pada saat akan menandatangani dokumen-dokumen tersebut dan saksi
juga tidak ada memriksa keabsahan tandatangan di dokumen tersebut.
• Bahwa Secara persis saksi tidak tahu siapa yang membuat dokumen-dokumen tersebut,
namun dokumen tersebut dibawa oleh Sdr. Marjas, SE (Bendahara pengeluaran
pembantu) untuk saksi tandatanagani dan saksi tidak tahu apakah tandatangan pihak-pihak
lain seperti pihak [enyedia benera tandatangan yang bersangkutan atau tidak.
• Bahwa kegiatan terlaksana selama 8 (delapan) bulan dengan dana terserap sebesar Rp.
1.740.290.880,- (satu milyar tujuh ratus empat puluh juta dua ratus Sembilan puluh
delapan ratus delapan puluh rupiah).
• Bahwa saksi ada menerima honor PPTK yang nomonalnya saksi lupa sekita Rp.1.000.000,-
lebih perbulan.
• Bahwa saksi ada menerima uang sebesar Rp.1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah
dari Sdr. Marjas.
• Bahwa pada kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin TA. 2019 tidak dibuat dan disusun kerangka acuan kerja (KAK),
spesifikasi teknis, rencana jadwal pelaksanaan pengadaan, pemanfaatan barang dan jasa
dan tidak menyusun HPS.
• Bahwa saksi tidak mengetahui siapa pihak ketiga / penyedia.
• Bahwa menurut saksi pihak yang paling bertanggung jawab adalah Drs. Putro Sumito
selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
Pengguna Anggaran dikarenakan saksi selaku PPTK hanya sebagai pembantu
melaksanakan kegiatan dari PPK/KPA.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

3. ​AGUSTINI, S.E Binti DURAKIM SUKIAT, Palembang, 45 Tahun/ 17 Agustsu 1975,


Perempuan, Indonesia, Jalan Praja Mukti Rt. 011 Rw. 004 Kel. Soak Baru Kec. Sekayu Kab.
Musi Banyuasin, Islam, ASN / Kasubag Keuangan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin sejak
2014 s/d Nopember 2020, S-1 (berijazah), dibawah sumpah menurut Agama Islam yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan siap memberikan keterangan.
• Bahwa saksi kenal dengan para terdakwa dan tidak mempunyai hubungan keluarga.
• Bahwa saksi mengetahui kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa kecamatan se
Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa saksi Selaku Kasubag Keuangan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin sejak tahun
2014 s/d Nopember 2020 dan dalam kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa
kecamatan se Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 saksi selaku Pejabat Penatausaha
Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD).
• Bahwa dasar saksi selaku Kasubag Keuangan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin sejak
tahun 2014 s/d Nopember 2020 adalah Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor :
821.2/07/JEP/BKD.DIKLAT/2014 tanggal 6 Februari 2014 sedangkan dasar saksi selaku
PPK SKPD saksi lupa, tupoksi saksi selaku PPK-SKPD berdasarkan Permendagri Nomor
13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dalam Pasal 13, yaitu :
- Ayat (1) Untuk melaksanakan anggaran yang dimuat dalam DPA-SKPD, kepala SKPD
menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD sebagai
PPK-SKPD.
- Ayat (2) PPK-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas :
a. Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh
bendahara pengeluaran dan diketahui/ disetujui oleh PPTK;
b. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji dan tunjangan
PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perUndang-
Undangan yang diajukan oleh bendahara pengeluaran;
c. Melakukan verifikasi SPP;
d. Menyiapkan SPM;
e. Melakukan verifikasi harian atas penerimaan;
f. Melaksanakan akuntansi SKPD; dan
g. Menyiapkan laporan keuangan SKPD.
- Ayat (3) PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang bertugas melakukan
pemungutan penerimaan negara/daerah, bendahara, dan/atau PPTK
• Bahwa kegiatan tersebut dianggarkan dalam DPA Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
Tahun 2019, pagu kegiatan anggaran induk awalnya berdasarkan DPA SKPD Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin No : 1.06.02.16.07.5.2 tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp.
25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) yang bersumber dari APBD kemudian diawal
tahun 2019 sekitar bulan Februari 2019 ada dana insentif daerah yang diberikan tim
TAPD kepada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin berdasarkan DPA SKPD Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin No. 1.06.02.01.16.07.5.2 tanggal 7 Februari 2019 sebesar Rp.
10.163.035.000,- (sepuluh milyar seratus enam puluh tiga juta tiga puluh lima ribu rupiah)
yang didalamnya terdapat anggaran untuk belanja sewa sarana mobilitas sehubungan
dengan pendistribusian rastra sebesar Rp. 1.174.592.250,- (satu milyar seratus tujuh puluh
empat juta lima ratus sembilan puluh dua ribu dua ratus lima puluh rupiah) untuk
pelaksanaan selama 5 (lima) bulan untuk 15 (lima belas) Kecamatan se Kab. Musi
Banyuasin kemudian sekitar bulan September 2019 Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
kembali diberi dana insentif daerah sebesar Rp. 1.644.429.150,- (satu milyar enam ratus
empat puluh empat juta empat ratus dua puluh sembilan ribu seratus lima puluh rupiah)
berdasarkan DPA SKPD Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin No. 1.06.02.01.16.07.5.2
tanggal 11 September 2019 yang digunakan untuk belanja sewa sarana mobilitas
sehubungan dengan pendistribusian rastra sebesar Rp. 1.644.429.150,- (satu milyar enam
ratus empat puluh empat juta empat ratus dua puluh sembilan ribu seratus lima puluh
rupiah) sehingga total belanja sewa sarana mobilitas TA 2019 selama 12 (dua belas) bulan
sebesar Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu
ribu empat ratus ribu rupiah).
• Bahwa struktur pelaksana kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa kecamatan se
Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin adalah :
- Drs. H. Muhammas Jaya, M.Si selaku Pengguna Anggaran (PA) dari Januari 2019 s/d
Juni 2019 kemudian diganti dengan Drs. Ahmad Nasuhi, S.H.,M.M selaku PA bulan Juli
2019 s/d sekarang.
- Drs. Putro Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)
- Sani, Spd selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
- Saksi sendiri selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(PPK SKPD)
- Novi Asia Sari, SH selaku Bendahara Pengeluaran
- Marjas, S.E selaku Bendahara Pembantu.
• Bahwa dalam melaksanakan kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa kecamatan
se Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 pedoman Dinas Sosial Dokumen Pelaksanaan
Anggara (DPA).
• Bahwa mekanisme pencairan saksi selaku PPK SKPD menerima berkas SPP LS dari Sdri
Novi Asia Sari (Bendahara pengeluaran Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin) yang disetuji
atau diketahui oleh Sdr. Sani (PPTK) kemudian saksi melakukan verifikasi terhadap
dokumen yang menjadi persyaratan pencairan dan dokumen yang menjadi syarat untuk
pencairan adalah :
- Surat Permintaan Pembayaran LS (SPP LS) dari PPTK
- Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak dari KPA
- Surat Perintah Kerja (SPK)
- Kwitansi pembayaran
- Berita acara permintaan pembayaran
- Berita acara serah terima pekerjaan dari pihak ketiga ke KPA
- Foto Dokumentasi.
• Bahwa saksi verifikasi pertama SPP LS nya, nomor rekeningnya, pagunya, besaran yang
ditagihkan apakah sudah sesuai dengan DPA dan kelengkapan berkas LS kemudian saksi
melihat kwitansi pembayaran dan mencocokan dengan dokumen-dokumen berupa :
- Surat Perintah Kerja
- Berita acara pemeriksaan
- Berita acara serah terima
- Berita acara pemeriksaan
- Berita acara pembayaran.
• Yang saksi verifikasi adalah nomor dan tanggal dari setiap berita acara yang ada pada
kwitansi.
• Bahwa saksi mengetahui dokumen-dokumen berupa Kwitansi / bukti pembayaran sebesar
Rp. 51.149.900,- dari KPA yang ditandatangani oleh Drs. Putra Sumiro selaku KPA yang
diterima oleh Syarfuad yang ditandatangani ditas materai oleh Syarfuad dan KPA, Sdr.
Marjas selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Sdr. Sani, Spd selaku PPTK, Beita
acara pembnayaran Nomor : /BA-P/DINSOS/2019 tanggal 21 Juni 2019 yang berisi
pembayaran dari pihak pertama kepada pihak kedua sebesar Rp. 51.149.900,- yang
ditandatangani oleh Drs. Putra Sumiro selaku KPA dan Syarfuad selaku pihak kedua,
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlat yang dibuat Kec. Babat Supat dan
ditandatangani oleh Sdr. Rio Aditya, S.IP, M.Si selaku Camat Babat Supat , Berita acara
pemeriksaan Nomor : 158/BA-P/DINSOS/2019 tanggal 15 Februari 2019 yang
ditandatangani oleh Sdr. Syarfuad selaku penyedia jasa, Sr, Rio Aditya, S.IP,M.SI, Sdr.
Herman dan Sdr. Rudi Hartono, S.H dan mengetahui Sdr. Drs. Putra Sumito selaku PPK,
Berita acara serah terima pekerjaan / barang Nomor : 159/BA-ST/DINSOS/2019 tanggal
15 Februari 2019 yang ditandatangani oleh Sdr. Syarfuad selaku pihak kedua dan Sdr.
Drs. Putra Sumito selaku PPK , Surat Perjanjian Kerja Nomor 22/SPK/DINSOS-
PFM/2019 tanggal 11 Februari 2019 yang ditandatanagni oleh Sdr. Syarfuad selaku pihak
kedua dan Drs. Putra Sumito selaku PPK serta diketahui oleh Drs. H. Muhammad Jaya,
M.Si selaku Plt. Kepala Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, Surat Penunjukan pihak
ketiga pelaksanaan pendistribusian bansos rastra tahun 2019 yang ditandatangani oleh Sdr.
Rio Aditya, S.IP.M.Si selaku Camat Babat Supat yang menunjuk Syarfuad selaku
penyedia Kec. Babat Supat dan Berita acara penyerahan rastra yang dibuat oleh Kec.
Babat Supat dan ditandatangani oleh Sdr. Herman, S.H selaku pihak pertama yang
menyerahkan dan diterima oleh Yetilidya selaku pihak kedua tersebut dikarenakan
dilampirkan dalam berkas pada saat pengajuan permintaan pembayaran dan
sepengetahuan saksi seluruh dokumen secara diaturan disipakan oleh Sdr. Sani selaku
PPTK., namun pelaksanaannya saksi tidak tahu siapa yang membuat dokumen-dokumen
tersebut.
• Bahwa semua dokumen berupa Kwitansi / bukti pembayaran sebesar Rp. 51.149.900,-
dari KPA yang ditandatangani oleh Drs. Putra Sumiro selaku KPA yang diterima oleh
Syarfuad yang ditandatangani ditas materai oleh Syarfuad dan KPA, Sdr. Marjas selaku
Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Sdr. Sani, Spd selaku PPTK, Beita acara
pembnayaran Nomor : /BA-P/DINSOS/2019 tanggal 21 Juni 2019 yang berisi
pembayaran dari pihak pertama kepada pihak kedua sebesar Rp. 51.149.900,- yang
ditandatangani oleh Drs. Putra Sumiro selaku KPA dan Syarfuad selaku pihak kedua,
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlat yang dibuat Kec. Babat Supat dan
ditandatangani oleh Sdr. Rio Aditya, S.IP, M.Si selaku Camat Babat Supat , Berita acara
pemeriksaan Nomor : 158/BA-P/DINSOS/2019 tanggal 15 Februari 2019 yang
ditandatangani oleh Sdr. Syarfuad selaku penyedia jasa, Sr, Rio Aditya, S.IP,M.SI, Sdr.
Herman dan Sdr. Rudi Hartono, S.H dan mengetahui Sdr. Drs. Putra Sumito selaku PPK,
Berita acara serah terima pekerjaan / barang Nomor : 159/BA-ST/DINSOS/2019 tanggal
15 Februari 2019 yang ditandatangani oleh Sdr. Syarfuad selaku pihak kedua dan Sdr.
Drs. Putra Sumito selaku PPK , Surat Perjanjian Kerja Nomor 22/SPK/DINSOS-
PFM/2019 tanggal 11 Februari 2019 yang ditandatanagni oleh Sdr. Syarfuad selaku pihak
kedua dan Drs. Putra Sumito selaku PPK serta diketahui oleh Drs. H. Muhammad Jaya,
M.Si selaku Plt. Kepala Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, Surat Penunjukan pihak
ketiga pelaksanaan pendistribusian bansos rastra tahun 2019 yang ditandatangani oleh Sdr.
Rio Aditya, S.IP.M.Si selaku Camat Babat Supat yang menunjuk Syarfuad selaku
penyedia Kec. Babat Supat dan Berita acara penyerahan rastra yang dibuat oleh Kec.
Babat Supat dan ditandatangani oleh Sdr. Herman, S.H selaku pihak pertama yang
menyerahkan dan diterima oleh Yetilidya selaku pihak kedua tersebut menjadi syarat
pencairan, kecuali Surat Penunjukan pihak ketiga pelaksanaan pendistribusian bansos
rastra tahun 2019 yang ditandatangani oleh Sdr. Rio Aditya, S.IP.M.Si selaku Camat
Babat Supat yang menunjuk Syarfuad selaku penyedia Kec. Babat Supat dan Berita acara
penyerahan rastra yang dibuat oleh Kec. Babat Supat dan ditandatangani oleh Sdr.
Herman, S.H selaku pihak pertama yang menyerahkan dan diterima oleh Yetilidya selaku
pihak kedua, namun kedua dokumen tersebut dilampirkan oleh PPTK pada saat pengajuan
pencairan dan tidak kami lakukan verifikasi terhadap kedua dokumen tersebut
dikarenakan buka bagian dari tupoksi kami.
• Bahwa tidak ada dilakukan pengecekan kebenaran atau keabsahan dokumen dikarenakan
yang kami verifikasi hanya nomor, tanggal, nominal dan data-data yang dikontrak seperti
nomor rekening, penandatangan.
• Bahwa apabila ternyata tandatangan dalam dokumen tersebut tidak benar dan diketahui
sebelum pencairan maka proses tidak bisa dilanjutkan.
• Bahwa yang membuat dokumen yang bertanggungjawab atas ketidak benaran dokumen-
dokumen tersebut.
• Bahwa dokumen-dokumen tersebut setelah di verifkasi saksi paraf dan conteng.
• Bahwa berapa bulan kegiatan terlaksana saksi lupa, dana yang terealisasi berdasarkan kartu
kendali kegaiatan per 31 Desember 2019 pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin untuk
kegiatan peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasaranan rehabilitasi kesejahteraan
sosial bagi PMKS sebesar Rp. 1.740.290.880,- (satu milyar tujuh ratus empat puluh juta
dua ratus sembilan puluh ribu delapab ratus delapan puluh rupiah) dan berapa kali termin
pembayaran saksi sudah tidak ingat lagi.
• Bahwa sebelum terbitnya SP2D pertama tidak ada realisasi melalui mekanisme yang
seharusnya ada di SKPD Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa saksi tidak mengetahui apakah biaya rill sewa mobilitas di Kec. Sungai Lilin dari
bulan Januari s/d Agustus 2019 sesuai dengan SP2D tersebut.
• Bahwa saksi ada menerima honor kegiatan selaku PPK SKPD sebesar Rp. 1.375.000,-
(satu juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) per bulan.
• Bahwa saksi ada menerima uang sebesar Rp.5.250.000,- (lima juta dua ratus lima puluh
ribu rupiah) tetapi saksi lupa siapa yang memberikannya.
• Bahwa saksi telah melaksanakan semua tupoksi saksi dengan sebagaimana mestinya
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

4. ​NOVI ASIA SARI, S.H Binti SRI HERLIZI (Alm), Sekayu, 41 Tahun/ 27 Nopember
1980, Perempuan, Indonesia, Vila Bukit Sejahtera Blok D 4 No. 1 Rt. 028 Rw. 010 Kel.
Kayuara Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin, Islam, ASN / Bendahara Pengelauaran Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin sejak tahun 2014 s/d 2019, dibawah sumpah menurut Agama
Islam yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan siap memberikan keterangan.
• Bahwa saksi kenal dengan para terdakwa dan tidak mempunyai hubungan keluarga.
• Bahwa saksi mengetahui kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa kecamatan se
Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa saksi selaku Bendahara Pengeluaran Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dalam
kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa kecamatan se Kab. Musi Banyuasin
Tahun 2019 saksi selaku Pejabat Penatausaha Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(PPK-SKPD).
• Bahwa dasar saksi selaku Bendahara Pengeluaran Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
adalah Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor : 789/KPTS-BPKAD/2018 Tentang
Penetapan pengguna anggaran dan bendahara pengeluaran pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin Tahun Anggaran 2019 tanggal 10 Desember 2018 dan Keputusan Bupati Musi
Banyuasin Nomor : 526/KPTS-BPKAD/2019 Tentang Perubahan pengguna anggaran
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 tanggal 27 Juni 2019
sedangkan tupoksi saksi selaku Bendahara Pengeluaran berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012, yaitu :
- Menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan uang/surat berharga dalam
pengelolaannya
- Melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK
- Menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan
- Melakukan pemotongan/pemungutan penerimaan negara dari pembayaran yg dilakukan
- Menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban ke kas negara
- Mengelola rekening tempat penyimpanan UP, dan
- Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada Kepala KPPN ( kuasa
BUN).
• Bahwa kegiatan tersebut dianggarkan dalam DPA Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
Tahun 2019, pagu kegiatan anggaran induk awalnya berdasarkan DPA SKPD Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin No : 1.06.02.16.07.5.2 tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp.
25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) yang bersumber dari APBD yang diperuntukan
untuk Orang dengan ganguan jiwa (ODGJ) kemudian diawal tahun 2019 sekitar bulan
Februari 2019 ada dana insentif daerah yang diberikan tim TAPD kepada Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin berdasarkan DPA SKPD Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin No.
1.06.02.01.16.07.5.2 tanggal 7 Februari 2019 sebesar Rp. 10.188.036.000,- (sepuluh
milyar seratus delapan puluh delapan juta tiga puluh enam ribu rupiah) yang didalamnya
terdapat anggaran untuk belanja sewa sarana mobilitas sehubungan dengan
pendistribusian rastra sebesar Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan
belas juta dua puluh satu ribu empat ratus rupiah) dengan rincian untuk belanja sewa
sarana mobilitas darat sebesar Rp. 2.345.141.400,- (dua milyar tiga ratus empat puluh
lima juta seratus empat puluh satu ribu empat ratus rupiah) dan untuk belanja sewa sarana
mobilitas air sebesar Rp. 473.880.000,- (empat ratus tujuh puluh tiga juta delapan ratus
delapan puluh ribu rupiah).
• Bahwa struktur pelaksana kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa kecamatan se
Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin adalah :
- Drs. H. Muhammas Jaya, M.Si selaku Pengguna Anggaran (PA) dari Januari 2019 s/d
Juni 2019 kemudian diganti dengan Drs. Ahmad Nasuhi, S.H.,M.M selaku PA bulan Juli
2019 s/d sekarang.
- Drs. Putro Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)
- Sani, Spd selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
- Agustini selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK
SKPD)
- Satya sendiri, SH selaku Bendahara Pengeluaran
- Marjas, S.E selaku Bendahara Pembantu.
• Bahwa saksi sudah tidak ingat lagi berapa bulan kegiatan tersebut terlaksana sedangkan
anggaran yang terelalisasi sebesar Rp. 1.740.290.880,- (satu milyar tujuh ratus emoat
puluh juta dua ratus sembilan puluh ribu delapan ratus delapan puluh rupiah) dengan
rincian untuk belanja sewa sarana mobilitas darat sebesar Rp. 1.445.073.680,- (satu milyar
empat ratus empat puluh lima ribu tujuh puluh tiga ribu enam ratus delapan puluh rupiah)
dan untuk belanja sewa sarana mobilitas air sebesar Rp. 295.217.200,- (dua ratus
sembilan puluh lim ajuta dua ratus tujuh belas ribu dua ratus rupiah).
• Bahwa mekanisme pencairan seluruh dokumen sebagaimana tersebut diatas dipersiapkan
oleh Sdr. Marjas selaku bendahara pengeluaran pembantu kemudian semua berkas
diserahkan ke saksi selaku bendahara pengeluaran untuk diperiksa kelengkapannya berapa
besar uangnya dan sudah ditandatangani belum kemudian saja mengajak Sdr. Marjas
membawa semua dokumen dan diserahkan kepada ke Sdr. Agustini (Kasubag Keuangan
Dinsos Musi Banyuasin / PPK SKPD) untuk diverifikasi ulan, selanjutnya setelah lengkap
say mengambvil semua berkas di runagan Kasubag Keuangan, lalu saksi membuat SPP,
SPM, SIMDA kemudian selanjutnya PA / Kepala Dinas menandatangani SPP SIMDA
kemudian setelah SPM ditandatangan PA saksi menyerahkan semua dokumen ke BPKAD
Kab. Musi Banyuasin selaku Bendahara Umum Daerah (BUD) kemudian terbit SP2D di
BPKAD dan masuk ke rekening pihak ketiga.
• Bahwa Dokumen yang menjadi syarat untuk pencairan adalah :
- Surat Permintaan Pembayaran LS (SPP LS) dari PPTK dan Bendahara Pengeluaran
Pembantu
- Surat Perjanjian Kerja (SPK)
- Ringkasan kontrak
- Berita acara penyerahan barang dari pihak ketiga ke PPK
- Berita acara permintaan pembayaran dari PPK ke PA
- Foto Dokumentasi
- Kwitansi pembayaran
- Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak dari KPA.
• Bahwa saksi mengetahui dokumen-dokumen berupa Kwitansi / bukti pembayaran sebesar
Rp. 51.149.900,- dari KPA yang ditandatangani oleh Drs. Putra Sumiro selaku KPA yang
diterima oleh Syarfuad yang ditandatangani ditas materai oleh Syarfuad dan KPA, Sdr.
Marjas selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Sdr. Sani, Spd selaku PPTK, Beita
acara pembnayaran Nomor : /BA-P/DINSOS/2019 tanggal 21 Juni 2019 yang berisi
pembayaran dari pihak pertama kepada pihak kedua sebesar Rp. 51.149.900,- yang
ditandatangani oleh Drs. Putra Sumiro selaku KPA dan Syarfuad selaku pihak kedua,
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlat yang dibuat Kec. Babat Supat dan
ditandatangani oleh Sdr. Rio Aditya, S.IP, M.Si selaku Camat Babat Supat , Berita acara
pemeriksaan Nomor : 158/BA-P/DINSOS/2019 tanggal 15 Februari 2019 yang
ditandatangani oleh Sdr. Syarfuad selaku penyedia jasa, Sr, Rio Aditya, S.IP,M.SI, Sdr.
Herman dan Sdr. Rudi Hartono, S.H dan mengetahui Sdr. Drs. Putra Sumito selaku PPK,
Berita acara serah terima pekerjaan / barang Nomor : 159/BA-ST/DINSOS/2019 tanggal
15 Februari 2019 yang ditandatangani oleh Sdr. Syarfuad selaku pihak kedua dan Sdr.
Drs. Putra Sumito selaku PPK , Surat Perjanjian Kerja Nomor 22/SPK/DINSOS-
PFM/2019 tanggal 11 Februari 2019 yang ditandatanagni oleh Sdr. Syarfuad selaku pihak
kedua dan Drs. Putra Sumito selaku PPK serta diketahui oleh Drs. H. Muhammad Jaya,
M.Si selaku Plt. Kepala Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, Surat Penunjukan pihak
ketiga pelaksanaan pendistribusian bansos rastra tahun 2019 yang ditandatangani oleh Sdr.
Rio Aditya, S.IP.M.Si selaku Camat Babat Supat yang menunjuk Syarfuad selaku
penyedia Kec. Babat Supat dan Berita acara penyerahan rastra yang dibuat oleh Kec.
Babat Supat dan ditandatangani oleh Sdr. Herman, S.H selaku pihak pertama yang
menyerahkan dan diterima oleh Yetilidya selaku pihak kedua yang membuat dan
menyiapkan dokumen-dokumen sebagaimana tersebut diatas adalah Sdr. Marjas selaku
Bendahara Pengeluaran Pambantu dan Sdr. Sani selaku PPTK.
• Bahwa dokumen-dokumen berupa Kwitansi / bukti pembayaran sebesar Rp. 51.149.900,-
dari KPA yang ditandatangani oleh Drs. Putra Sumiro selaku KPA yang diterima oleh
Syarfuad yang ditandatangani ditas materai oleh Syarfuad dan KPA, Sdr. Marjas selaku
Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Sdr. Sani, Spd selaku PPTK, Beita acara
pembnayaran Nomor : /BA-P/DINSOS/2019 tanggal 21 Juni 2019 yang berisi
pembayaran dari pihak pertama kepada pihak kedua sebesar Rp. 51.149.900,- yang
ditandatangani oleh Drs. Putra Sumiro selaku KPA dan Syarfuad selaku pihak kedua,
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlat yang dibuat Kec. Babat Supat dan
ditandatangani oleh Sdr. Rio Aditya, S.IP, M.Si selaku Camat Babat Supat , Berita acara
pemeriksaan Nomor : 158/BA-P/DINSOS/2019 tanggal 15 Februari 2019 yang
ditandatangani oleh Sdr. Syarfuad selaku penyedia jasa, Sr, Rio Aditya, S.IP,M.SI, Sdr.
Herman dan Sdr. Rudi Hartono, S.H dan mengetahui Sdr. Drs. Putra Sumito selaku PPK,
Berita acara serah terima pekerjaan / barang Nomor : 159/BA-ST/DINSOS/2019 tanggal
15 Februari 2019 yang ditandatangani oleh Sdr. Syarfuad selaku pihak kedua dan Sdr.
Drs. Putra Sumito selaku PPK , Surat Perjanjian Kerja Nomor 22/SPK/DINSOS-
PFM/2019 tanggal 11 Februari 2019 yang ditandatanagni oleh Sdr. Syarfuad selaku pihak
kedua dan Drs. Putra Sumito selaku PPK serta diketahui oleh Drs. H. Muhammad Jaya,
M.Si selaku Plt. Kepala Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, Surat Penunjukan pihak
ketiga pelaksanaan pendistribusian bansos rastra tahun 2019 yang ditandatangani oleh Sdr.
Rio Aditya, S.IP.M.Si selaku Camat Babat Supat yang menunjuk Syarfuad selaku
penyedia Kec. Babat Supat dan Berita acara penyerahan rastra yang dibuat oleh Kec.
Babat Supat dan ditandatangani oleh Sdr. Herman, S.H selaku pihak pertama yang
menyerahkan dan diterima oleh Yetilidya selaku pihak kedua menjadi syarat untuk
pencairan dan dokumen-dokumen ini juga yang saksi teliti dan verifikasi oleh saksi selaku
bendahara pengeluaran.
• Bahwa saksi tidak ada mengecek kebenaran atau keabsahan tandatangan para pihak dalam
dokumen-dokumen tersebut karena bukan merupakan tupoksi saksi.
• Bahwa apabila tandatangan dalam dokumen-dokumen tersebut tidak benat tidak bisa
menjadi syarat untuk pencairan.
• Bahwa keabsahan dokumen tidak benar yang bertanggung jawab adalah Surat Pernyataan
Tanggung Jawab Mutlak dari KPA.
• Bahwa hasil verifikasi berkas saksi tuangkan di daftar pengantar surat pertanggungjawaban
belanja yang saksi tandatangani selaku bendahara pengeluaran dan juga ditandatangani
oleh bagian verifikasi, yaitu Sdri. Agustini selaku PPK SKPD.
• Bahwa saksi tidak ada meneliti berita acara penyerahan rastra yang dibuat oleh Kec. Babat
Supat dan berita acara tersebut tidak ada pada saat diajukan kepada saksi sebagai syarat
pencairan dan saksi tidak tahu apakah diperbolehkan atau tidak penunjukan penyedia dan
berita acara tersebut dibuat oleh orang Kecamatan padahal anggaran dan pelaksana
kegiatan ada di Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa saksi tidak mengetahui bagaimana mekanisme pembayaran sebelum bulan Januari-
April tersebut sebelum adanya pencairan.
• Bahwa saksi tidak tahu apakah biaya rill sewa mobilitas di Kec. Sungai Lilin dari bulan
Januari s/d Agustus 2019 sesuai dengan SP2D tersebut.
• Bahwa saksi ada menerima honor kegiatan selaku Bendahara Pengeluaran sebesar Rp.
850.000,- (delapan ratus lima puluh ribu rupiah) per bulan dan saksi tidak ada menerima
honor lain selain honor Bendahara Pengeluaran.
• Bahwa saksi sangat tidak mengetahui hal tersebut dan saksi tidak mengetahui apakah ada
pihak lain yang menerima uang dari kegiatan tersebut.
• Bahwa saksi telah melaksanakan semua tupoksi saksi dengan sebagaimana mestinya.
• Bahwa apabila terjadi penyimpangan dalam proses pencairan dan pembayaran kegiatan
sewa mobilitas darat dan air beberapa kecamatan se Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin yang paling bertanggung jawab adalah Sdr. Drs.
Putro Sumito selaku PPK, Sdr. Sani selaku PPTK dikarenakan mereka berdua yang
bertanggung jawab secara teknis di lapangan dan Sdr. Marjas selaku Bendahara
Pengeluaran Pembantu dikarenakan Sdr. Marjas yang menyiapkan dan membuat seluruh
dokumen pencairan.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

5. HERMAN, S.H BIN SUDARMAJI, Desa Gajah Mati Kec. Babat Supat Kab. Musi
Banyuasin, 53 tahun / 12 Juli 1968, Laki-laki, Indonesia, Dusun I Rt. 002 Rw. 001 Desa
Gajah Mati Kec. Babat Supat Kab. Musi Banyuasin, Islam, ASN, Staf Kesso Kec. Babat
Supat Tahun 2009 s/d sekarang, S-1 (berijazah), di bawah sumpah menurut Agama Islam
yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa saksi mengerti yaitu untuk memberikan keterangan sehubungan dengan Dugaan
Tindak Pidana Korupsi dalam kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin TA. 2019.
• Bahwa saksi tidak mengenal terdakwa Putro Sumito.
• Bahwa saksi mengenal terdakwa Marjas.
• Bahwa awalnya sekitar bulan Februari 2019 saksi ditelpon oleh orang bulog mengatakan
beras akan datang di Kec. Babat Supat kemudian saksi ditelpon oleh Sdr. Marjas
(Bendahara Dinas Sosila Kab. Musi Banyuasin) menyuruh datang ke kantor Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin kemudian saksi bersama sdr. Rudi Hartono datang ke kantor Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin dan langsung keruang Sdr. Marjas lalu sdr. Marjas
mengatakan kepada saksi dan Sdr. Rudi Hartono untuk mencari pihak ketiga untuk
melaksanakan kegiatan tersebut dan mengatakan anggaran ada di Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin dan uang akan ditransfer ke rekening penyedia kemudian Sdr. Marjas
mengatakan kepada saksi bersama sdr. Rudi Hartono kalau ada uangnya pikirkan kami
• Bahwa secara administrasi penyedia Kec. Babat Supat adalah Sdr. Syarfu’at, namun dalam
pelaksanaan yang mengerjakan adalah pihak Kec. Babat Supat.
• Bahwa kegiatan terlaksana selama 8 (delapan) bulan dengan 2 (dua) kali pembayaran
dengan rincian pencairan pertama untuk bulan Januari s/d Mei sebesar Rp.51.149.900,-
yang setelah dipotong pajak menjadi Rp.45.569.911,- kemudian yang kedua untuk bulan
Juni s/d Agustus 2019 sebesar Rp.30.689.940,- yang setelah dipotong pajak menjadi
Rp.27.341.946,- jadi total uang yang masuk ke rekening saksi selama 8 bulan pelaksanaan
adalah sebesar Rp.72.911.857,-
• Bahwa biaya riil yang dikeluarkan dalam kegiatan sewa mobilitas rastra di Kec. Babat
Supat selama 8 bulan sebesar Rp.72.911.857,- :
• Untuk bulan Januari s/d Mei 2019 sebesar Rp.51.149.900,- yang setelah dipotong pajak
menjadi Rp. 45.569.911,- dengan rincian sebagai berikut :
1) Biaya rill penyedia sebesar Rp.31.069.911,-
2) Sisanya sebesar Rp.14.500.000 dibagikan sebagai berikut :
• Fee penyedia An. Syarfu’at sebesar Rp.1.500.000,-
• Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin sebesar Rp.4.000.000,-
• Camat Babat Supat sebesar Rp.3.000.000,-
• Saksi selaku Staf Kessos Kec. Babat Supat sebesar Rp.3.000.000,-
• Sdr. Rudi Hartono sebesar Rp.2.000.000,-
• Biaya makan bersama Kec. Babat Supat sebesar Rp.1.000.000,-
Untuk bulan Juni s/d Agustus 2019 sebesar Rp.30.689.940,- yang setelah dipotong pajak
menjadi Rp.27.341.946,- dengan rincian sebagai berikut :
1) Biaya rill penyedia sebesar Rp.23.689.940,-
2) Sisanya sebesar Rp.7.000.000,- dibagikan sebagai berikut :
• Fee penyedia An. Syarfu’at sebesar Rp.1.500.000,-
• Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin sebesar Rp.2.000.000,-
• Camat Babat Supat sebesar Rp.1.000.000,-
• Saksi selaku Staf Kessos Kec. Babat Supat sebesar Rp.1.000.000,-
• Sdr. Rudi Hartono sebesar Rp.1.500.000,-

• Bahwa pihak Dinas Sosial ada menerima dengan total sebesar Rp.6.000.000,- yang
menyerahkan adalah saksi bersama-sama dengan Sdr. Rudi Hartono yang pertama
diterima Sdr. Marjas sebesar Rp.4.000.000,- di rumah makan Irmanti Sekayu kemudian
yang kedua saksi serahkan bersama-sama dengan Sdr. Rudi Hartono sebesar
Rp.2.000.000,- dan diterima Sdr. Marjas di kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa yang membagikan uang tersebut adalah saksi Herman dan Sdr. Rudi Hartono.
• Bahwa beras sejatera (rastra) berasal dan diantar oleh Bulog Palembang.
• Bahwa ada petunjuk untuk mencari penyedia dari Sdr. Marjas.
• Bahwa Sdr. Putro Sumito tidak pernah turun ke lapangan, verifikasi dan pengawasan,
mengontrol atau mengendalikan kegiatan.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

6. SYARFU’AT BIN NUR HASAN (ALM), Desa Tanjung Kerang (Kec. Babat Supat), 47
tahun / 10 Nopember 1974, Laki-laki, Indonesia, Dusun II Desa Langkap Kec. Babat Supat
Kab. Musi Banyuasin, Islam, Wiraswasta, Penyedia sewa mobilitas rastra di Kec. Babat
Supat Tahun 2019, SMP (berijazah), di bawah sumpah menurut Agama Islam yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa saksi mengerti yaitu untuk memberikan keterangan sehubungan dengan Dugaan
Tindak Pidana Korupsi dalam kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin TA. 2019.
• Bahwa awalnya sekitar bulan Februari 2019, saksi ditelpon oleh Sdr. Rudi Hartono (Staf
Kec. Babat Supat) menyampaikan ke saksi ”ada tarikan angkutan beras untuk ke desa-
desa” dan saksi jawab siap, kemudian Sdr. Rudi datang ke rumah saksi meminta STNK
dan SIM nya.
• Bahwa Saksi selaku penyedia berdasarkan penunjukan langsung dari Kec. Babat Supat.
• Bahwa adapun tugas saksi selaku Penyedia Mobilitas angkutan darat Rastra adalah sebagai
pihak yang ditunjuk oleh Camat Babat Supat adalah mengantarkan / mengangkut beras
rastra dari Kecamatan ke Desa-Desa yang ada di Kec. Babat Supat.
• Bahwa Saksi tidak memiliki perusahaan (CV) dan angkutan tidak memiliki izin untuk
melakukan pengangkutan (KIR).
• Bahwa mobil milik Saksi berupa : 1 (satu) unit mobil / kendaraan jenis Truck Colt Diesel
Merk Mitshubisi Canter plat nopol BG 8913 JA.
• Bahwa saksi tidak tahu dasar menjadi Penyedia angkutan rastra di Kec. Babat Supat tahun
2019 pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, saksi hanya ditelpon oleh pihak Kec. Babat
Supat untuk mengantarkan beras ke desa-desa di Kec. Babat Supat.
• Bermula sekitar awal tahun 2019 saksi ditelpon oleh Sdr. Rudi Hartono (Satgas Kec. Babat
Supat) untuk meminta tolong kepada saksi untuk mengantar beras rastra ke desa-desa di
Kec. Babat Supat, selanjutnya saksi menyetujuinya, dimana di awal pekerjaan
menggunakan uang pribadi saksi dulu, selanjutnya ada Sdr. Herman menghubungi saksi
mengenai uang yang masuk ke rekening Bank Sumsel Babel milik saksi, dimana setelah
uang tersebut masuk ke rekening saksi, uang tersebut saksi berikan semuanya terlebih
dahulu kepada Sdr. Herman, selanjutnya Sdr. Herman memberikan uang kepada saksi,
dimana jumlahnya lebih sedikit yang saksi terima (tetapi saksi lupa berpa jumlah
pastinya) dari uang yang masuk ke rekening saksi.
• Bahwa Saksi tidak mengetahui dan tidak pernah melihat SPK tersebut tanda tangan dalam
SPK ditandatangani oleh Sdr. Rudi Hartono atas izin saksi dikarenakan atas arahan Sdr.
Marjas
• Bahwa Kegiatan terlaksana selama 8 (delapan) bulan dengan 2 kali pembayaran dengan
rincian pencairan pertama untuk bulan Januari s/d Mei sebesar Rp. 51.149.900,- yang
setelah dipotong pajak menjadi Rp. 45.569.911,- kemudian yang kedua untuk bulan Juni
s/d Agustus 2019 sebesar Rp. 30.689.940,- yang setelah dipotong pajak menjadi Rp.
27.341.946,- jadi total uang yang masuk kerekening saksi selama 8 bulan pelaksanaan
adalah sebesar Rp. 72.911.857,-.
• Bahwa setiap uang jasa angkutan rastra tersebut masuk ke rekening Bank Sumsel Babel
saksi, kemudian uang tersebut Saksi Tarik semuanya, lalu Saksi berikan kepada Sdr.
Herman, selanjutnya Sdr. Herman memberikan uang kepada saksi, dimana jumlahnya
lebih sedikit yang saksi terima (tetapi saksi lupa berpa jumlah pastinya) dari uang yang
masuk ke rekening saksi.
• Bahwa Saksi tidak mengetahui berapa biaya riil dikarenakan yang mengerjakan adalah
pihak Kec. Babat Supat dan uang pencairan sebanyak 2 x dengan total sebesar Rp.
72.911.857,- saksi serahkan ke Sdr. Herman dan saksi mendapatkan uang sebesar Rp.
3.000.000,-.
• Bahwa yang mengajukan semua proses pengajuan pembayaran adalah Sdr. Herman dan
saksi dan yang menandatangani semua dokumen pencairan adalah saksi sendiri.
• Bahwa tanda tangan di Surat Perjanjian Kerja bukan tanda tangan saksi.
• Bahwa saksi tidak pernah bertemu dengan PPK Sdr. Putro Sumito.
• Bahwa saksi tidak mengenal Sdr. Putro Sumito.
• Bahwa saksi tidak pernah tanda tangan Surat Perjanjian Kerja di depan Sdr. Putro Sumito.
• Bahwa saksi tidak mengetahui dasar penentuan biaya Mobiltas tersebut sepengetahuan
saksi pihak Kecamatan yang menentukan biaya perkilonya.
• Bahwa benar Saksi melaksanakan pekerjaan pendistribusian Rastra di Kec. Babat Supat,
dimana Saksi memakai 1 (satu) unit mobil / kendaraan jenis Truck Colt Diesel Merk
Mitshubisi Canter plat nopol BG 8913 JA.
• Bahwa Mekanisme pembayaran untuk kegiatan tersebut adalah melalui transfer rekening
dimana untuk setiap pengajuan pencairan saksi menandatangani dokumen an. saksi
sendiri, kemudian dokumen tersebut diajukan pencairan oleh Sdr. Herman.
• Bahwa Sdr. Putro Sumito tidak pernah turun ke lapangan, verifikasi dan pengawasan,
mengontrol atau mengendalikan kegiatan.
• Bahwa jarak antar desa paling dekat sekitar 1 s/d 2 km dan paling jauh sekitar 20 km.
• Bahwa di Kec. Babat Supat ada 16 desa.
• Bahwa tugas saksi mengangkut beras dari Kantor Kecamatan ke Kantor Desa.
• Bahwa dalam pelaksanaan kegiatan terkadang saksi dikawal oleh pihak kecamatan.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

7. RUDI HARTONO BIN ANANG CIK YAHYA (ALM), Kab. Musi Banyuasin, 42 tahun / 11
Januari 1979, Laki-laki, Indonesia, Dusun 2 Rt. 001 Rw. 002 Desa Lamngkap Kec. Babat
Supat Kab. Musi Banyuasin, Islam, ASN, S-1 (berijazah), di bawah sumpah menurut Agama
Islam yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa saksi mengerti yaitu untuk memberikan keterangan sehubungan dengan Dugaan
Tindak Pidana Korupsi dalam kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin TA. 2019.
• Bahwa Awalnya sekjitar bulan Februari 2019 berdasarkan ceitra sdr. Herman, Sdr. Herman
ditelpon oleh orang bulog mengatakan beras akan datang di Kec. Babat Supat kemudian
Sdr. Herman ditelpon oleh Sdr. Marjas (Bendahara Dinas Sosila Kab. Musi Banyuasin)
menyuruh datang ke kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin kemudian saksi bersama
sdr. Herman datang ke kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan langsung keruang
Sdr. Marjas lalu sdr. Marjas mengatakan kepada Herman untuk mencari pihak ketiga
untuk melaksanakan kegiatan tersebut dan mengatakan anggaran ada di Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin dan uang akan ditransfer ke rekening penyedia kemudian Sdr. Marjas
mengatakan kepada saksi dan Sdr. Herman kalau ada uangnya pikirkan kami
• Bahwa Secara administrasi penyedia babat supat adalah Sdr. Syarfu’at, namun dalam
pelaksanaan yang mengerjakan adalah pihak Kec. Babat Supat
• Bahwa Kegiatan terlaksana selama 8 (delapan) bulan dengan 2 kali pembayaran dengan
rincian pencairan pertama untuk bulan Januari s/d Mei sebesar Rp.51.149.900,- yang
setelah dipotong pajak menjadi Rp.45.569.911,- kemudian yang kedua untuk bulan Juni
s/d Agustus 2019 sebesar Rp.30.689.940,- yang setelah dipotong pajak menjadi
Rp.27.341.946,- jadi total uang yang masuk kerekening saksi selama 8 bulan pelaksanaan
adalah sebesar Rp.72.911.857,-
• Bahwa Bahwa biaya riil yang dikeluarkan dalam kegiatan sewa mobilitas rastra di Kec.
Babat Supat selama 8 bulan sebesar Rp. 72.911.857,-:
• Untuk bulan Januari s/d Mei 2019 sebesar Rp. 51.149.900,- yang setelah dipotong pajak
menjadi Rp. 45.569.911,- dengan rincian sebagai berikut :
1) Biaya rill penyedia sebesar Rp. 31.069.911,-
2) Sisanya sebesar Rp. 14.500.000 dibagikan sebagai berikut :
• Fee penyedia An. Syarfu’at sebesar Rp. 1.500.000,-
• Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin sebesar Rp. 4.000.000,-
• Camat Babat Supat sebesar Rp. 3.000.000,-
• Saksi selaku Staf Kessos Kec. Babat Supat sebesar Rp. 3.000.000,-
• Sdr. Rudi Hartono sebesar Rp. 2.000.000,-
• Biaya makan bersama Kec. Babat Supat sebesasr Rp.1.000.000,-
Untuk bulan Juni s/d Agustus 2019 sebesar Rp.30.689.940,- yang setelah dipotong pajak
menjadi Rp.27.341.946,- dengan rincian sebagai berikut :
1) Biaya rill penyedia sebesar Rp.23.689.940,-
2) Sisanya sebesar Rp.7.000.000,- dibagikan sebagai berikut :
• Fee penyedia An. Syarfu’at sebesar Rp.1.500.000,-
• Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin sebesar Rp.2.000.000,-
• Camat Babat Supat sebesar Rp.1.000.000,-
• Saksi selaku Staf Kessos Kec. Babat Supat sebesar Rp.1.000.000,-
• Sdr. Rudi Hartono sebesar Rp.1.500.000,-
Untuk bulan Juni s/d Agustus 2019 saksi tidak tahu karena saksi sidah pindah menjadi staf
BPPRD Kab. Musi Banyuasin
• Bahwa Dinas Sosial ada menerima dengan total sebesar Rp.6.000.000,- yang menyerahkan
adalah saksi bersama-sama dengan Sdr. Herman yang pertama diterima Sdr. Marjas
sebesar Rp.4.000.000,- di rumah makan Irmanti Sekayu kemudian yang kedua saksi
serahkan bersama-sama dengan Sdr. .Herman sebesar Rp.2.000.000,- dan diterima Sdr.
Marjas di kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa Sdr. Putro Sumito tidak pernah turun ke lapangan, verifikasi dan pengawasan,
mengontrol atau mengendalikan kegiatan.
• Bahwa saksi tidak mengenal Sdr. Putro Sumito.
• Bahwa Sdr. Putro Sumito tidak pernah turun ke lapangan, verifikasi dan pengawasan,
mengontrol atau mengendalikan kegiatan.
• Bahwa secara administrasi penyedia Kec. Babat Supat adalah Sdr. Syarfu’at, namun
dalam pelaksanaan yang mengerjakan adalah pihak Kec. Babat Supat.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

8. DIAN ACHMAD KHAKIM Bin KAMALI, Nganjuk, 31 Tahun/ 29 April 1991, Laki-laki,
Indonesia, Bandar Agung Rt. 002 Rw. 001 Kel. Bandar Agung Kec. Lalan Kab. Musi
Banyuasin, Wiraswasta/CV. Sumber Bahagia/Penyedia Mobilitas Rastra Kec. Lalan tahun
2019, Islam, SMA, di bawah sumpah menurut Agama Islam yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa saksi tidak kenal dengan Sdr. Putro Sumito dan Sdr. Marjas.
• Bahwa Saksi mengerti dimintai keterangan mengenai Dugaan Tindak Pidana Korupsi
belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin TA.
2019.
• Bahwa dapat saksi jelaskan hubungan saksi terhadap kegiatan tesebut adalah saksi selaku
Direktur CV. Sumber Bahagia yang dipinjam oleh pihak Kec. Lalan untuk menjadi
rekanan pihak Kec. Lalan untuk mengangkut beras rastra di Kec. Lalan, dimana untuk
proses pengangkutan tersebut mendapatkan keuntungan sebesar 2,5 % setiap pencairan.
Selanjutnya saksi memberitahukan untuk menggunakan tongkang milik saksi akan tetapi
tongkang saksi tidak dapat digunakan karena tidak memilki tutup dan dikhawatirkan jika
hujan maka beras rastra akan basah sehingga pihak kec. Lalan menyewa tongkang lain
yang memiliki tutup. Dan terhadap sisa pencairan tersebut saksi serahkan kepada sdr.
Paimin selaku Kasi Kesos Kec. Lalan yang sepengetahuan saksi digunakan untuk sewa
tongkang, biaya kuli panggul dan makan minum.
• Bahwa sepengetahuan saksi tugas saksi selaku Pelaksana di lapangan / Penyedia Mobilitas
Rastra adalah sebagai pihak Ketiga yang ditunjuk oleh Camat Lalan adalah mengantarkan
/ mengangkut beras rastra dari Kecamatan ke kelurahan dan desa-desa yang ada di Kec.
Lalan akan tetapi untuk teknis di yang melakukan pengangkutan adalah pihak Kecamatan
karena tongkang milik saksi tidak memiliki tutup.
• Bahwa perusahaan saksi yaitu CV. Sumber Bahagia memiliki izin di bidang pengangkutan
tanah merah dan transportasi
• Bahwa kendaraan yang digunakan adalah jenis tongkang, akan tetapi tongkang milik saksi
tidak digunakan karena tidak memiliki tutup, sehingga kendaraan yang digunakan adalah
jenis tongkang yang memiliki tutup yang digunakan oleh pihak Kec. Lalan.
• Bahwa untuk dasar penunjukkan sebagai penyedia terhadap CV. Sumber Sejahtera adalah:
- Surat Perjanjian Kerja Nomor: 140/SPK/DINSOS.PFM/2019 tanggal 28 Januari 2019
- Surat Perjanjian Kerja Nomor: 560/SPK/DINSOS.PFM/2019 tanggal 13 Mei 2019
• Bahwa untuk kegiatan mobilitas beras Rastra di Kec. Lalan sebanyak 8 bulan yaitu Januari
dan Agustus 2019 dengan 2 kali pengajuan dengan rincian :
- Januari s.d Mei ​: Rp.184.672.000,- dibayarkan kepada sdr Dian Achmad Khakim.
- Juni s.d Agustus ​: Rp.110.545.200,- dibayarkan kepada sdr Dian Achmad Khakim
• Bahwa yang mengajukan semua proses pengajuan pembayaran tersebut adalah Tim Kesos
Kec. Lalan, saksi hanya menandatangani dokumen-dokumen kelengkapan untuk proses
pengajuan pencairan.
• Bahwa terhadap uang tersebut dapat saksi jelaskan saksi hanya menerima uang sebesar
2,5% (dua setengah persen) dari setiap pencairan, sedangkan sisanya setiap pencairan
saksi serahkan ke Kec. Lalan kepada sdr. Paimin (Kasi Kesos Kec. Lalan) yang
sepengetahuan saksi digunakan untuk sewa tongkang, kuli panggul dan lain-lain.
• Bahwa benar tanda tangan yang ada di dalam dokumen-dokumen yang diperlihatkan
pemeriska adalah tanda tangan saksi.
- Surat
- Kuitansi / Bukti Pembayaran
- Berita Acara Pembayaran
- Berita Acara Pemeriksaan Barang / Pekerjaan
- Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
• Bahwa saksi tidak mengetahui dasar penentuan biaya Mobiltas tersebut sepengetahuan
saksi pihak Kecamatan yang menentukan biaya perkilonya, karena saksi hanya menerima
uang sebesar 2,5 % per pencairan,- yang lainnya saksi tidak mengetahui.
• Bahwa di lapangan kendaraan yang digunakan bukan kendaraan tongkang milik saksi
karena tongkang saksi tidak memiliki tutup sehingga pihak Kecamatan menggunakan
tongkang yang memiliki tutup milik sdr. Syaipul.
• Bahwa Mekanisme pembayaran untuk kegiatan tersebut adalah melalui transfer ke
rekening milik saksi Bank Sumsel Babel dengan Nomor Rekening 2050101000, dimana
setelah dana cair setelah dipotong pajak saksi mendapatkan fee sebesar 2,5 % sedangkan
sisanya saksi serahkan langsung kepada sdr. Paimin (kasi Kesos Kec. Lalan).
• Dapat saksi jelaskan bahwa saksi melakukan distribusi rastra ke 27 (dua puluh tujuh) desa
di Kec. Lalan.
• Bahwa saksi mengetahui dokumen tersebut pada saat akan mengajukan pembayaran dan
yang membuat dokumen adalah Satgas Kecamatan.
• Sepengetahuan saksi Sdr. Drs. Putra Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggara (KPA) dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) selama 8 (delapan) bulan kegiatan sewa mobilitas
darat di Kec. Lalan tahun 2019.
• Bahwa Sdr. Putro Sumito tidak pernah turun ke lapangan, verifikasi dan pengawasan,
mengontrol atau mengendalikan kegiatan.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

9. PAIMIN, S.Pd.,M.SI BIN SAIMIN, Banyu Tarung (Jawa Tengah), 52 tahun / 05 Juni 1968,
Laki-laki, Indonesia, Desa Agung Jaya Rt. 004 Rw. 004 Kel. Agung Jaya Kec. Lalan Kab.
Musi Banyuasin, Islam, ASN, Kasi Kessos Kec. Lalan, S-2 (berijazah), di bawah sumpah
menurut Agama Islam yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa saksi tidak kenal dengan Sdr. Putro Sumito tetapi kenal dengan Sdr. Marjas.
• Bahwa saksi mengerti yaitu untuk memberikan keterangan sehubungan dengan Dugaan
Tindak Pidana Korupsi dalam kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin TA. 2019.
• Bahwa kegiatan tersebut pada tahun 2019 dianggarakan di Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin dan berapa besar anggarannya saksi tidak tahu yang mana saksi selaku Kasi
Kessos Kec. Lalan bersama dengan Sdr. Slamet mendapatkan arahan dari Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin agar pihak kecamatan yang yang menunjuk penyedia dan
melaksanakan kegiatan
• Bahwa Mekanisme penunjukan penyedia berdasarkan surat penunjukan langsung yang
ditandatangani camat sesuai dengan arahan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan form
surat penunjukan penyedia juga disipkan oleh Sdr. Marjas dari Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin serta pelaksana kegiatan adalah Sdr. Saiful
• Bahwa Secara administrasi yang ditunjuk adalah Sdr. Dian Achmad Khakim untuk
melengkapi administrasi dikarenakan mempunyai CV dan dari pinjam perusahaan
tersebut sdr. Dian Achmad Khakim mendapatkan fee sebesar 2,5 % per pencairan, namun
dalam pelaksanaanya dikarenakan pelaksanaan sewa mobilitas air dan sdr. Dian Achmad
Khakim tidak mempunyai tongkang maka yang mengerjakan adalah sdr. Saiful
dikarenakan mempunyai tongkang dan Saiful yang melaksnaakan kegiatan selama 8 bulan
• Bahwa Surat tersebut dibuat atas arahan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui Sdr.
Marjas dan konsep surat sudah disiapkan termasuk biaya trasnportasi / ongkos angkutan
bansos rastra dari titik distribusi ke desa-desa dalam Kec. Lalan Kab. Musi Banyuasin dan
dibuat sepengetahuan saksi tidak melalui survey harga pasar dikarenakan sepengetahuan
saksi tidak ada orang dari Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalukan survey harga
pasar terhadap kegiatan tersebut di Kec. Lalan
• Bahwa awalnya saksi mendapatkan telpon melalui Whatsapp (WA) dengan nomor
081373001338 dari Sdr. Marjas (Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin) bagian rastra yang
mengatakan syarat untuk menunjuk penyedia guna untuk administrasi pencairan harus
memiliki CV dan saksi juga dikirim file-file dan format kedua surat tersebut melalui WA
• Bahwa Kegiatan terlaksana selama 8 (delapan) bulan dengan rincian sebagai berikut :
1) Untuk bulan Januari s/d Mei 2019 dengan anggaran sebesar Rp.184.672.000,- yang
setelah dipotong pajak jumlah yang dibayarkan kepada penyedia adalah sebesar
Rp.164.525.963,- dengan rincian penggunaan antara lain :
- Biaya riil yang dikeluarkan oleh penyedia termasuk keuntungan sebesar
Rp.149.525.963,- dengan rincian biaya perbulan sebesar Rp.29.905.192,6
- Sisanya sebesar Rp.15.000.000,- digunakan untuk :
✓ Fee Sdr. Dian Achmad Khakim sebesar 3 %, namun dibulatkan menjadi
Rp.5.000.000,-
✓ Kec. Lalan sebesar Rp.5.000.000,- yang dibagikan dengan rincian :
- Camat Lalan sebesar Rp.2.000.000,-
- Sdr. Tri Setio (Sekcam Lalan) sebesar Rp.1.000.000,-
- saksi sebesar Rp.1.000.000,-
- Sdr. Slamet (Satgas Kec. Lalan) sebesar Rp.1.000.000,-
✓ Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin sebesar Rp.5.000.000,- dengan cara saksi
saksi bersama dengan Sdr. Slamet setelah pencairan pertama mengantarkan dan
menyerahkan uang tersebut kepada Sdr. Marjas di Kantor Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin.
2) Untuk bulan Juni s/d Agutsus 2019 dengan anggaran sebesar Rp. 110.545.200,- yang
setelah dipotong pajak jumlah yang dibayarkan kepada penyedia adalah sebesar Rp.
98.485.723,- dengan rincian penggunaan antara lain :
- Biaya riil yang dikeluarkan oleh penyedia termasuk dengan keuntungan sebesar
Rp.84.985.726,- dengan rincian biaya perbulan sebesar Rp. 28.328.575,33
- Sisanya sebesar Rp.13.500.000,- digunakan untuk :
✓ Fee Sdr. Dian Achmad Khakim 2,5 % namun dibulatkan menjadi
Rp.3.000.000,-
✓ Kec. Lalan sebesar Rp.6.500.000,- dibagikan dengan rincian :
- Camat Lalan sebesar Rp.3.000.000,-
- Sdr. Tri Setio (Sekcam Lalan) sebesar Rp.1.500.000,-
- saksi sebesar Rp. 1.000.000,-
- Sdr. Slamet (Satgas Kec. Lalan) sebesar Rp.1.000.000,-
✓ Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin sebesar Rp.4.000.000,- dengan cara saksi
transfer ke rekening BRI atas nama Sdr. Marjas melaui E-Warung BRILink.
Jadi selama 8 bulan pelaksanaan kegiatan di Kec. Lalan biaya riil yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut adalah sebesar Rp.248.011.686,- sedangkan uang yang
digunakan dan dibagikan diluar biaya kegiatan adalah sebesar Rp.28.500.000
• Bahwa Saksi mengetahui SPK tersebut dikarenakan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
meminta saksi bersama Sdr. Slamet untuk meminta tandatangan sdr. Dian Achmad
Khakim selaku Direktur CV. Sumber Bahagia sebagai penyedia penngangkutan rastra
Kec. Lalan kemudian setelah ditandatangan kami serahkan kembali ke Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin dan SPK tersebut tidak ditandatangani secara bersamaan oleh PPK dan
penyedia dikarenakan sepengetahuan saksi sdr. Dian Achmad Khakim tidak pernah
bertemu dengan Sdr. Putro Sumito selaku PPK terkait dengan pekegiatan sewa mobilitas
rastra di Kec. Lalan
• Bahwa yang melakukan serah terima Rastra dan membuat Berita acara serah terima
Bansos Rastra tersebut seharusnya adalah pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin,
namun pihak Kec. Lalan yang menyerahkan atas arahan Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin
• Bahwa Sepengetahuan saksi Sdr. Drs. Putra Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggara
(KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mauoun pihak Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin lainnya selama 8 (delapan) bulan kegiatan sewa mobilitas darat di Kecamatan
Sanga Desa tahun 2019 tidak pernah sekalipun datang atau melaksanakan atau mengawasi
kegiatan tersebut.
• Bahwa Sdr. Putro Sumito tidak pernah turun ke lapangan, verifikasi dan pengawasan,
mengontrol atau mengendalikan kegiatan.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

10. SLAMET, Boyolali, 50 tahun / 04 April 1970, Laki-laki, Indonesia, Komplek Citra Dago
Blok E.6 Rt. 029 Rw. 006 Kel. Sukajaya Kec. Sukarami Kab. Musi Banyuasin, Islam,
Aparatur Sipil Negara (ASN), di bawah sumpah menurut Agama Islam yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa saksi tidak kenal dengan Sdr. Putro Sumito tetapi kenal dengan Sdr. Marjas.
• Bahwa saksi mengerti yaitu untuk memberikan keterangan sehubungan dengan Dugaan
Tindak Pidana Korupsi dalam kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin TA. 2019.
• Bahwa saksi selaku Satgas Kec. Lalan pelaksana sewa mobilitas rastra Kec. Lalan dan
kegiatan tersebut pada tahun 2019 dianggarakan di Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan
berapa besar anggarannya saksi tidak tahu yang mana saksi bersama dengan Sdr. Paimin
selaku Kasi Kessos Kec. Lalan mendapatkan arahan dari Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin agar pihak kecamatan yang yang menunjuk penyedia dan melaksanakan
kegiatan tersebut
• Bahwa Mekanisme penunjukan penyedia berdasarkan surat penunjukan langsung yang
ditandatangani camat sesuai dengan arahan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan form
surat penunjukan penyedia juga disipkan oleh Sdr. Marjas dari Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin serta pelaksana kegiatan adalah Sdr. Saiful
• Bahwa secara administrasi yang ditunjuk adalah Sdr. Dian Achmad Khakim untuk
melengkapi administrasi dikarenakan mempunyai CV dan dari pinjam perusahaan
tersebut sdr. Dian Achmad Khakim mendapatkan fee sebesar 2,5 % per pencairan, namun
dalam pelaksanaanya dikarenakan pelaksanaan sewa mobilitas air dan sdr. Dian Achmad
Khakim tidak mempunyai tongkang maka yang mengerjakan adalah sdr. Saiful
dikarenakan mempunyai tongkang dan Saiful yang melaksnaakan kegiatan selama 8 bulan
• Bahwa surat tersebut dibuat atas arahan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui Sdr.
Marjas dan konsep surat sudah disiapkan termasuk biaya trasnportasi / ongkos angkutan
bansos rastra dari titik distribusi ke desa-desa dalam Kec. Lalan Kab. Musi Banyuasin dan
dibuat sepengetahuan saksi tidak melalui survey harga pasar dikarenakan sepengetahuan
saksi tidak ada orang dari Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalukan survey harga
pasar terhadap kegiatan tersebut di Kec. Lalan
• Bahwa awalnya seengetahuan saksi Sdr. Paimin mendapatkan telpon melalui Whatsapp
(WA) dengan nomor 081373001338 dari Sdr. Marjas (Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin)
bagian rastra yang mengatakan syarat untuk menunjuk penyedia guna untuk administrasi
pencairan harus memiliki CV dan saksi juga dikirim file-file dan format kedua surat
tersebut melalui WA
• Bahwa Kegiatan terlaksana selama 8 (delapan) bulan dengan rincian sebagai berikut :
1) Untuk bulan Januari s/d Mei 2019 dengan anggaran sebesar Rp. 184.672.000,- yang
setelah dipotong pajak jumlah yang dibayarkan kepada penyedia adalah sebesar
Rp.164.525.963,- dengan rincian penggunaan antara lain :
- Biaya riil yang dikeluarkan oleh penyedia termasuk keuntungan sebesar Rp.
149.525.963,- dengan rincian biaya perbulan sebesar Rp. 29.905.192,6
- Sisanya sebesar Rp. 15.000.000,- digunakan untuk :
✓ Fee Sdr. Dian Achmad Khakim sebesar 3 %, namun dibulatkan menjadi Rp.
5.000.000,-
✓ Kec. Lalan sebesar Rp. 5.000.000,- yang dibagikan dengan rincian :
- Camat Lalan sebesar Rp. 2.000.000,-
- Sdr. Tri Setio (Sekcam Lalan) sebesar Rp. 1.000.000,-
- saksi sebesar Rp. 1.000.000,-
- Sdr. Slamet (Satgas Kec. Lalan) sebesar Rp. .000.000,-
✓ Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin sebesar Rp. 5.000.000,- dengan cara saksi
saksi bersama dengan Sdr. Slamet setelah pencairan pertama mengantarkan dan
menyerahkan uang tersebut kepada Sdr. Marjas di Kantor Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin.
2) Untuk bulan Juni s/d Agutsus 2019 dengan anggaran sebesar Rp. 110.545.200,- yang
setelah dipotong pajak jumlah yang dibayarkan kepada penyedia adalah sebesar Rp.
98.485.723,- dengan rincian penggunaan antara lain :
- Biaya riil yang dikeluarkan oleh penyedia termasuk dengan keuntungan sebesar Rp.
84.985.726,- dengan rincian biaya perbulan sebesar Rp. 28.328.575,33
- Sisanya sebesar Rp. 13.500.000,- digunakan untuk :
✓ Fee Sdr. Dian Achmad Khakim 2,5 % namun dibulatkan menjadi Rp. 3.000.000,-
✓ Kec. Lalan sebesar Rp.6.500.000,- dibagikan dengan rincian :
• Camat Lalan sebesar Rp. 3.000.000,-
• Sdr. Tri Setio (Sekcam Lalan) sebesar Rp. 1.500.000,-
• saksi sebesar Rp. 1.000.000,-
• Sdr. Slamet (Satgas Kec. Lalan) sebesar Rp.1.000.000,-
✓ Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin sebesar Rp. 4.000.000,- dengan cara saksi
transfer ke rekening BRI atas nama Sdr. Marjas melaui E-Warung BRILink.

Jadi selama 8 bulan pelaksanaan kegiatan di Kec. Lalan biaya riil yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut adalah sebesar Rp. 248.011.686,- sedangkan uang yang
digunakan dan dibagikan diluar biaya kegiatan adalah sebesar Rp. 28.500.000
• Bahwa Saksi mengetahui SPK tersebut dikarenakan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
meminta saksi bersama Sdr. Slamet untuk meminta tandatangan sdr. Dian Achmad
Khakim selaku Direktur CV. Sumber Bahagia sebagai penyedia penngangkutan rastra
Kec. Lalan kemudian setelah ditandatangan kami serahkan kembali ke Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin dan SPK tersebut tidak ditandatangani secara bersamaan oleh PPK dan
penyedia dikarenakan sepengetahuan saksi sdr. Dian Achmad Khakim tidak pernah
bertemu dengan Sdr. Putro Sumito selaku PPK terkait dengan pekegiatan sewa mobilitas
rastra di Kec. Lalan
• Bahwa yang melakukan serah terima Rastra dan membuat Berita acara serah terima Bansos
Rastra tersebut seharusnya adalah pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, namun pihak
Kec. Lalan yang menyerahkan atas arahan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
• Bahwa sepengetahuan saksi Sdr. Drs. Putra Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggara
(KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) maupun pihak Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin lainnya selama 8 (delapan) bulan kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat
dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin TA. 2019 tidak pernah sekalipun datang
atau melaksanakan atau mengawasi kegiatan tersebut.
• Bahwa ada arahan dari Sdr. Marjas untuk mencari dan menunjuk penyedia.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

11. SAIFUL, Plaju, 51 tahun / 28 Agustus 1971, Laki-laki, Indonesia, Dusun I Rt. 002 Desa
Karang Tirta Kec. Lalan Kab. Musi Banyuasin, Islam, Pedagang, Penyedia sewa sarana
mobiltas air Kec. Lalan Tahun 2019, di bawah sumpah menurut Agama Islam yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa saksi tidak kenal dengan Sdr. Putro Sumito dan Sdr. Marjas.
• Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan Dugaan Tindak Pidana Korupsi
dalam kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin TA. 2019.
• Bahwa sehubungan dengan sewa sarana mobiltas air Kec. Lalan Tahun 2019 saksi selaku
pelaksana pekerjaan yang diminta oleh pihak Kecamatan melalui Sdr. Slamet dan Sdr.
Paimin.
• Bahwa Benar secara administrasi penyedia sewa sarana mobiltas air Kec. Lalan Tahun
2019 adalah Sdr. Dian Achmad Khakim dikarenakan saksi tidak mempunyai CV jadi
meminjam CV Sdr. Dian Achmad Khakim dan dari peminjaman tersebut Sdr. Dian
Achmad Khakim mendapatkaan fee sebesar 2,5% dan dalam pelaksanaannya saksi semua
yang mengerjakannya.
• Bahwa Kegiatan terlaksana selama 8 (delapan) bulan dengan rincian sebagai berikut :
1) Untuk bulan Januari s/d Mei 2019 dengan anggaran sebesar Rp.184.672.000,- yang
setelah dipotong pajak jumlah yang dibayarkan kepada penyedia adalah sebesar Rp.
164.525.963,- dengan rincian penggunaan antara lain :
- Biaya riil yang saksi keluarkan termasuk keuntungan sebesar Rp.149.525.963,-
dengan rincian biaya perbulan sebesar Rp.29.905.192,6
- Sisanya sebesar Rp.15.000.000,- dengan rincian untuk fee Sdr Dian Achmad Khakim
sebesar Rp.5.000.000,- dan sebesar Rp.10.000.000,- saksi serahkan kepada sdr.
Paimin (Kasi Kessos Kec. Lalan).

2) Untuk bulan Juni s/d Agutsus 2019 dengan anggaran sebesar Rp. 110.545.200,- yang
setelah dipotong pajak jumlah yang dibayarkan kepada penyedia adalah sebesar
Rp.98.485.723,- dengan rincian penggunaan antara lain :
- Biaya riil yang dikeluarkan oleh penyedia termasuk dengan keuntungan sebesar
Rp.84.985.726,- dengan rincian biaya perbulan sebesar Rp.28.328.575,33
- Sisanya sebesar Rp. 13.500.000,- dengan rincian untuk fee Sdr Dian Achmad Khakim
sebesar Rp.3.000.000,- dan sebesar Rp.10.500.000,- saksi serahkan kepada sdr.
Paimin (Kasi Kessos Kec. Lalan).
Sehingga selama 8 bulan saksi melaksanakan kegiatan tersebut dengan biaya dan sudah
termasuk keuntungan adalah adalah sebesar Rp.248.011.686,- sedangkan selisihnya
sebesar Rp. 28.500.000,- dengan rincian sebesar Rp. 8.000.000,- untuk fee Sdr Dian
Achmad Khakim dan Rp.20.500.000,- saksi serahkan kepada Sdr. Paimin (Kasi Kessos
Kec. Lalan).
• Bahwa Sepengetahuan saksi uang tersebut dibagikan kepada pihak Kec. Lalan dan Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin, namun bagaimana rincian pembagiannya saksi tidak tahu.
• Bahwa yang melakukan serah terima Rastra dan membuat Berita acara serah terima
Bansos Rastra tersebut seharusnya adalah pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin selaku
pemilik uang dan pelaksanaka kegiatab , namun dilapangan saksi selalu berkomunikasi
dengan Sdr. Paimin dan Sdr. Slamet (Pihak Kec. Lalan) dalam melaksanakan kegiatan
pengangkutan rastra.
• Bahwa Sepengetahuan saksi tidak ada dan saksi tidak kenal dengan yang bersangkutan.
• Bahwa Sdr. Putro Sumito tidak pernah turun ke lapangan, verifikasi dan pengawasan,
mengontrol atau mengendalikan kegiatan.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

12. HARTAWAN Bin ASAN, Bayung Lencir, 51 Tahun / 14 Februari 1970, Laki-laki.,
Indonesia., Kelurahan Bayung Lencir Rt.03 Rw. 01 Kec Bayung Lencir Kab. Musi
Banyuasin, Penyedia Mobilitas Rastra Kec. Bayung Lencir tahun 2019, Islam, SMA (Paket
C), di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut:
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa saksi mengerti mengapa para terdakwa dihadapkan ke persidangan sehubungan
dugaan Tindak Pidana Korupsi Penyimpangan pada kegiatan belanja sewa sarana
mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019.
• Bahwa dapat saksi jelaskan hubungan saksi terhadap kegiatan tesebut saksi selaku
Penyedia Angkutan Mobilitas Rastra Kec. Bayung Lencir tahun 2019.
• Bahwa saksi tidak kenal dengan Sdr. Putro Sumito dan Sdr. Marjas.
• Dapat saksi jelaskan dasar saksi selaku penyedia kegiatan sewa mobilitas darat Rastra Kec.
Bayung Lencir ditunjuk oleh pihak Kec. Bayung Lencir dan Surat Perjanjian Kerja (SPK)
No 33/SPK/Dinsos-PFM/II/2019.
• Bahwa Surat Perjanjian Kerja (SPK) dikirim ke Kantor Kecamatan Bayung Lencir.
• Bahwa saksi memiiki usaha angkutan dan meubel.
• Bahwa dapat saksi jelaskan harga sewa dalam kegitan sewa mobilitas darat Rastra dari
dinas sosial kab. Musi banyuasin sebesar Rp.17.025.000,- (tujuh belas juta dua puluh lima
ribu rupiah) setiap bulan.
• Bahwa saksi ditunjuk oleh pihak kecamatan untuk mengangkut beras karena saksi kenal
dengan camat bayung lencir Sdr. Ahmad Toyibir sehingga karena camat percaya dengan
saksi maka Februari 2019 saksi dipanggil ke kantor Camat dimana pada saat itu beras
sudah datang dan saksi oleh Camat Bayung Lencir diberitahu bahwa anggaran operasional
untuk pendistribusian beras setiap 1 (satu) bulan untuk kec. Bayung Lencir adalah
sejumlah Rp.15.000.000,- (lima belas juta) dan ditanya oleh Camat “ sanggup apa nggak,
kalau tidak sanggup nggak usalah”, sehingga kemudian saksi pulang untuk melakukan
penghitungan kalkulasi biaya dan 2 (dua) hari kemudian saksi menyatakan sanggup
kepada Camat Lewat media telpon selular.
• Bahwa saksi ada membuat surat perjanjian kerja (SPK) setelah selesai pendistribusian
beras sebagai syarat pencairan, sehingga pada saat pendistribusian beras saksi
mengeluarkan modal terlebih dahulu untuk operasionalnya.
• Bahwa saksi melakukan Pendistribusian Rastra pada Kec. Bayung lencir selama 8
(delapan) bulan yang terdiri dari 3 (tiga) SPK yaitu
- SPK Nomor 33/SPK/DINSOS PFM/II/2019 UNTUK BULAN Januari dan Februari
2019
- SPK Nomor 134/SPK/DINSOS PFM/II/2019 UNTUK BULAN Maret s/d Mei 2019
- SPK Nomor 598/SPK/DINSOS PFM/II/2019 UNTUK BULAN Juni s/d Agustus 2019
• Bahwa pembayaran yang dilakukan dari dinas sosial kab. Musi banyuasin malalui via
transfer ke rekening saksi (penyedia angkutan) melalui rekening bank sumsel babel No.
176.01.02853 sebagaimana yang tertuang dalam SPK
• Bahwa armada yang saksi gunakan adalah Truk Mitsubishi Canter, akan tetapi khusus
untuk Desa Muara Medak Dusun 5,7,10 dan 4 saksi menggunakan armada tambahan
berupa mobil carry Pick Up karena dusun-dusun tersebut tidak bisa dilalui mobil besar
sehingga muatan dari Truck Canter dilangsir menggunakan Carry Pick Up langsung ke
rumah Kadus masing-masing.
• Bahwa seluruh dokumen laporan pertanggung jawaban adalah tanda tangan saksi yang
saksi tanda tangani di Kantor Kecamatan Bayung Lencir :
- Berita Acara Pembayaran;
- Berita Acara Pemeriksaan
- Lampiran Berita Acara Pemeriksaan
- Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
- Surat Perjanjian Kerja
• Dapat saksi jelaskan bahwa saksi melakukan distribusi rastra ke 21 (dua puluh satu) Desa
dan 2 (dua) Kelurahan.
• Sepengetahuan saksi Sdr. Drs. Putra Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggara (KPA) dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) selama 8 (delapan) bulan kegiatan sewa mobilitas
darat di Kec. Bayung Lencir tahun 2019 tidak pernah sekalipun datang atau melaksanakan
atau mengawasi kegiatan tersebut.
• Bahwa saksi tidak mempunyai CV tetapi mempunyai truk.
• Bahwa saksi tidak pernah bertemu dengan Sdr. Putro Sumito.
• Bahwa saksi mengakut rastra dari kantor kecamatan ke kantor desa.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

13. RICA ANGGRAINI Binti SUGIANTO, Bandar Lampung, 38 Tahun/ 25 Mei 1982,
Perempuan, Indonesia, Jl. Palembang Jambi Km 116 Rt. 001 Rw.004 Kel. Sungai Lilin Jaya
Kec. Sungai Lilin Kab. Musi Banyuasin, Wiraswasta/Penyedia Mobilitas Rastra Kec. Sungai
Lilin tahun 2019, Islam, SMA, di bawah sumpah menerangkan sebagi berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan siap memberikan keterangan.
• Bahwa saksi kenal dengan para terdakwa dan tidak mempunyai hubungan keluarga.
• Saksi mengerti para terdakwa dihadapkan ke persidangan sehubungan Dugaan Tindak
Pidana Korupsi Penyimpangan pada kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019.
• Bahwa dapat saksi jelaskan hubungan saksi terhadap kegiatan tesebut adalah saksi selaku
pemilik CV. Kirana Sejahtera yang dipinjam oleh sdr. Mahyani (kakek saksi) untuk
menjadi rekanan pihak Kec. Sungai Lilin untuk mengangkut beras rastra di Kec. Sungai
Lilin. Dimana untuk proses pengangkutan tersebut mendapatkan keuntungan sebesar 7%
setiap pencairan yang dibagi dua antara saksi (3,5%) dengan sdr. Mahyani (3,5%)
kemudian saksi yang melakukan penarikan uang pembayaran mobilitas dan selanjutnya
menyerahkan sisa uang tersebut kepada pihak Kecamatan melalui sdri Rosdia (Kasi Kesos
Kec. Sungai Lilin)
• Bahwa sepengetahuan saksi tugas saksi selaku Pelaksana dilapangan / Penyedia Mobilitas
Rastra adalah sebagai pihak Ketiga yang ditunjuk oleh Camat Sungai Lilin adalah
mengantarkan/ mengangkut beras rastra dari Kecamatan ke kelurahan dan desa-desa yang
ada di Kec. Sungai Lilin akan tetapi untuk teknis di lapangan saksi tidak mengetahui sama
sekali karena yang mengetahui adalah sdr. Mahyani.
• Bahwa perusahaan saksi yaitu CV. Kirana Sejahtera memiliki izin dibidang kuliner dan
transportasi.
• Bahwa mobil / kendaraan yang saksi jadikan alat untuk melakukan pengangkutan saksi
tidak mengetahuinya karena yang mengurus semua di lapangan adalah sdr. Mahyani.
• Bahwa adapun kronologisnya adalah bermula sekira awal tahun 2015 sdr. Mahyani (kakek
saksi) bertemu dengan suami saksi sdr. Eko Wahyudi di kantor Kel. Lilin Jaya dan
terjadilah percakapan sebagai berikut :
Mahyani: “Ko kamu punya CV tidak? Untuk transportasi pengangkutan beras Raskin di
Sungai Lilin”
Eko ​: “CV Ada mbah, tapi mau saksi cek dulu apakah ada bidang transportasinya”
Mahyani: “Ya sudah nanti sore saksi lihat dokumennya di rumah”
• selanjutnya setelah sampai dirumah sdr. Eko Wahyudi menyampaikan kepada saksi bahwa
sdr. Mahyani ingin meminjam CV milik saksi untuk digunakan sebagai pengangkutan
beras Rastra, kemudian saksi dan sdr. Eko melakukan pengecekan dokumen CV dan
ternyata ada izin di bidang transportasi, selanjutnya sdr. Eko Wahyudi menghubungi sdr.
Mahyani dan memberitahukan bahwa CV. Kirana Sejahtera ada memiliki izin di bidang
transportasi. Kemudian sdr. Mahyani datang ke rumah dan meminta foto copy dokumen
berikut ini :
- Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
- KTP Ricca Anggraina.
- NPWP Perusahaan
• Dan menyampaikan bahwa dari kegiatan tersebut sdr. Mahyani dan saksi mendapatkan fee
sebesar 7% dibagi dua (3,5% sdr. Mahyani dan 3.5% Saksi) untuk setiap pencairan.
selanjutnya saksi tidak mengetahui dokumen tersebut diserahkan oleh sdr. Mahyani
kepada siapa. Selanjutnya setelah itu Camat Sungai Lilin sdr. mengeluarkan Surat Camat
Sungai Lilin Nomor: 001/Kec. Sungai Lilin/1/2019 perihal Penunjukkan Langsung
Pendistribusian Rastra tanggal Januari 2019 dan kemudian saksi menandatangani
dokumen kontrak.
• Kemudian untuk proses pencairan saksi hanya menandatangani dokumen pengajuan
pencairan yang sudah disiapkan oleh Pihak Kec. Sungai Lilin (Rosdia) sampai adanya
dokumen SP2D, setelah itu saksi pergi ke Bank Sumsel Babel untuk melakukan pencairan
uang Mobilitas Rastra, setelah cair dan dipotong pajak kemudian uang tersebut kami Tarik
dan saksi bersama sdr. Mahyani membawa uang tersebut ke Kec. Sungai Lilin dan uang
tersebut kami serahkan semuanya kepada sdri Rosdia (Kasi Kesos) dan setelah itu sdri.
Rosdia memberikan fee sebesar 7% dari setiap pencairan. Sedangkan sisanya saksi tidak
mengetahuinya.
• Bahwa adapun dasar saksi menjadi Penyedia Mobilitas Rasta Dinas Sosial Tahun 2019
adalah :
- Surat Camat Sungai Lilin Nomor: 001/Kec. Sungai Lilin/1/2019 perihal Penunjukkan
Langsung Pendistribusian Rastra tanggal Januari 2019
- Surat Perjanjian Kerja Nomor: 29/SPK/DINSOS.PFM/II/2019
- Surat Perjanjian Kerja Nomor: 101/SPK/DINSOS.PFM/III/2019
- Surat Perjanjian Kerja Nomor: 104/SPK/DINSOS.PFM/IV/2019
- Surat Perjanjian Kerja Nomor: 116/SPK/DINSOS.PFM/V/2019
- Surat Perjanjian Kerja Nomor: 444/SPK/DINSOS.PFM/V/2019.
• Bahwa untuk kegiatan mobilitas beras Rastra di Kec. Sungai Lilin sebanyak 8 bulan yaitu
Januari dan Agustus dengan 5 kali pengajuan dengan rincian :
- Januari s.d Februari: Rp. 26.890.800,- dibayarkan kepada sdr. Ricca Anggraina
- Maret ​ ​: Rp. 13.445.400,- dibayarkan kepada sdr. Ricca Anggraina
- April ​ ​: Rp. 13.445.400,- dibayarkan kepada sdr. Ricca Anggraina
- Mei ​: Rp. 22.693.680,- dibayarkan kepada sdr. Ricca Anggraina
- Juni s.d agustus ​: Rp. 40.336.200,- dibayarkan kepada sdr. Ricca Anggraina
Dan untuk setiap pencairan tersebut saksi dan sdr. Mahyani mendapatkan fee sebesar 7%
dibagi dua.
• Bahwa benar tanda tangan yang ada di dalam dokumen-dokumen yang diperlihatkan
penyidik adalah tanda tangan saksi sendiri Ricca Anggraina
- Kuitansi / Bukti Pembayaran
- Berita Acara Pembayaran
- Berita Acara Pemeriksaan Barang/ Pekerjaan
- Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
- Dst
• Bahwa di lapangan pihak Kecamatan tidak menggunakan kendaraan dari perusahaan milik
saksi, karena yang menyediakan mobil untuk pengangkutan adalah pihak kecamatan,
saksi hanya mendapatkan persenan fee karena nama saksi dipakai untuk melengkapi
persyaratan.
• Bahwa yang membayarkan semua upah pekerja bongkar muat adalah sdri. Rosdia selaku
Kasi Kesos Kec. Sungai Lilin.
• Bahwa Mekanisme pembayaran untuk kegiatan tersebut melalui transfer ke rekening
masing-masing pihak ketiga (pemilik kendaraan).
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

14. JUARIAH, SE Binti M. DAHLAN (Alm), Desa Talang Mandung (Kab. Musi Banyuasin),
44 Tahun / 19 Agustus 1977, Perempuan, Indonesia, Dusun I Rt. 2 Rw. 1 Desa Talang
Mandung Kec. Jirak Jaya Kab. Musi Banyuasin, ASN / Plt. Kasi Kessos Kec. Jirak Jaya
Januari s/d Mei 2019 / Staf di BPPRD Kab. Musi Banyuasin, Islam, S-1 (Berijazah),
menerangkan sebagi berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan siap memberikan keterangan.
• Bahwa saksi kenal dengan Sdr. Putro Sumito dan Sdr. Marjas.
• Bahwa saksi mengerti yaitu untuk memberikan keterangan sehubungan dengan Dugaan
Tindak Pidana Korupsi dalam kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 dengan pagu sebesar
Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu ribu
empat ratus ribu rupiah) pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa dasar saksi selaku Kasi Kessos adalah Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor :
823.3/359/KEP/BKPSDM/2019 tupoksi saksi melayani masyarakat melalui bantuan
kesejahteraan sosial tentang keagamaan dan sebagainya.
• Bahwa anggaran bersumber dari APBD di Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan berapa
pagunya saksi tidak tahu sedangkan di Kec. Jirak Jaya dana untuk kegiatan tersebut bulan
Januari s/d Februari sebesar Rp.19.870.500 dan untuk bulan Maret s/d Mei sebesar
Rp.27.405.750,- sedangkan untuk bulan Juni s/d Agustus saksi tidak lagi menjabat Plt.
Kasi Kessos digantikan oleh Sdr. M. Kamel selaku Plt. Kasi Kessos Kec. Jirak Jaya
sedangkan untuk September s/d Desember tidak terealisasi.
• Bahwa awalnya saksi diperintahkan Sdr. Nen Fadli, S.Sos (Camat Jirak Jaya) untuk
mencari penyedia, kemudian saksi menemui Suarni (pelaksana sewa gudang) untuk
melaksanakan kegiatan tersebut, yang mempunyai 1 (satu) unit mobil truk dan seorang
supir bernama sdr. Neji Juanda, lalu saksi mengatakan ada kerjaan mengangkut beras
bulog, Sdr. Suarni kemudian menyetujui, kemudian saksi pergi ke kantor Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin menemui Sdr. Putra Sumito dan disuruh menemui anak buahnya
sdr. Marjas untuk membuat Surat Penunjukan langsung Sdri. Suarni selaku penyedia sewa
mobilitas darat di Kec. Jirak Jaya TA 2019.
• Bahwa saksi mengetahui surat tersebut karena surat tersebut dibuat dibuat di Dinsos Kab.
Musi Banyuasin oleh sdr. Marjas (anak buah Putra Sumito) dengan disaksikan saksi dan
tandatangan tersebut memang benar tandatangan Camat Jirak Jaya.
• Penyedia Kec. Jirak Jaya tidak memenuhi semua persyaratan, yaitu tidak mempunyai
badan usaha dan armada / kendaraan.
• Bahwa saksi mengetahui surat perjanjian kerja / kontrak tersebut awalnya saksi diberi
contoh oleh Sdr. Marjas (Pihak Dinsos Musi Banyuasin) untuk membuat sendiri surat
perjanjian tersebut, namun dikarenakan saksi tidak mengerti lalu saksi ke Dinas Sosial dan
surat perjanjian tersebut dibuat oleh sdr. Marjas kemudian setelah selesai saksi pulang dan
keesokan harinya saksi disuruh oleh Sdr. Marjas kembali ke Dinsos dengan mengajak
Sdri. Suarni untuk menandatangani kontrak tersebut setelah sampai Dinsos Musi
Banyuasin Suarni langsung disuruh menandatangani kontrak tersebut selanjutnya saksi ke
ruang Putra Sumito untuk minta tandatangan beliau, selanjutnya Sdr. Marjas meminta cap
perusahaan Suarni, namun dikarenakan Suarni tidak memiliki badan usaha dan tidak
mempunyai cap perusahaan, lalu kami membuat dan memalsukan cap di pasar Sekayu.
• Bahwa Camat Jirak Jaya mengetahui kalau Suarni tidak memiliki badan usaha dan armada
/ kendaraan dan untuk cap dua saudara dalam kontrak yang dipalsukan Camat baru
mengetahuinya setelah saksi bercerita sedangkan pihak Dinas Sosial mengetahui semua
hal tersebut dikarenakan saksi pada saat Dinsos menyampaikan hal tersebut kepada sdr.
Marjas kalau Suarni tidak memiliki badan usaha dan tidak mempunyai cap kemudian sdr.
Marjas mengatakan dibuat saja.
• Bahwa saksi tidak tahu diperbolehkan atau tidak yang menunjuk penyedia adalah pihak
Kecamatan sedangkan pekerjaan dianggarakan ke Dinsos dan terhadap hal tersebut saksi
pernah bertanya dengan Camat kenapa yang membuat berkas / dokumen Kasi Kessos
padahal pekerjaan Dinsos Musi Banyuasin dijawab Camat sudah kerjakan saja.
• Bahwa saksi mengetahui dokumen-dokumen pencairan dan penagihan pembayaran setelah
dikasihkan oleh sdr. Marjas (Dinas Sosial) kepada Suarni bersama saksi dan saksi ikut
mencairkan uang tersebut bersama dengan Suarni di Bank apa saksi lupa di samping
kantor Bupati Musi Banyuasin sedangkan yang membuat dokumen-dokumen tersebut
adalah pihak Dinsos.
• Bahwa yang membuat seluruh dokumen terkait penagihan dan pembayaran adalah pihak
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan kemudian Sdr. Marjas (Dinas Sosial) memberitahu
saksi via whatsapp kalau uang Kec. Jirak Jaya sudah masuk ke rekening penyedia
selanjutnya saksi dan Suarni pergi ke bank untuk menarik semua uang tersebut.
• Bahwa semua uang tersebut ditarik Suarni bersama-sama dengan saksi kemudian uang
tersebut kami bawa ke Camat dikarenakan Camat yang menombok atau membayar
terlebih sewa mobilitas tersebut kepada Sdr. Nedi Juanda sehingg dihitung dulu berapa
uang Camat yang sudah terpakai.
• Bahwa bulan Januari s/d Februari sebesar Rp.19.870.500 biaya senyatanya yang
dikeluarkan adalah Rp.9.000.000,- sedangkan untuk bulan Maret s/d Mei sebesar
Rp.27.405.750,- biaya senyatanya yang dikeluarkan adalah Rp.12.800.000,-
• Bahwa saksi mengetahui biaya riil tersebut dari Camat yang mengatakan uang Camat yang
nombok dan sudah keluar untuk membayar kegiatan tersebut adalah sebesar biaya rill
tersebut.
• Bulan Januari s/d Februari sebesar Rp.19.870.500,- setelah dipotong pajak sisa uang
sebesar Rp.16.700.000,- yang saksi bersama Suarni serahkan dan bawa kehadapan Camat
kemudian uang tersebut dipotong sebesar Rp.9.000.000,- sebagaimana untuk mengganti
uang pribadi Camat yang telah dipergunakan untuk membayar terlebih dahulu kemudian
ada sisa sebesar Rp.7.700.000,- dan dari uang tersebut saksi dikasih camat sebesar
Rp.1.000.000,- dan Sdr. Nanang Budiono (Kasi Trantib Kec. Jirak Jaya) sebesar
Rp.1.000.000,- kemudian camat juga memberikan uang kepada pihak dinsos melalui saksi
sebesar Rp.1.000.000,- untuk Sdr. Putra Sumito dan Sdr. Marjas sebesar Rp.1.000.000,-
sedangkan sisanya sebesar Rp.3.700.000,- sepengetahuan saksi dipegang Camat.
Sedangkan untuk bulan Maret s/d Mei sebesar Rp.27.405.750,- setelah dipotong pajak sisa
uang sebesar ± Rp.24.300.000,- yang saksi bersama Suarni serahkan dan bawa ke hadapan
Camat kemudian uang tersebut sebesar Rp.12.800.000,- diserahkan Camat kepada saksi
lagi untuk membayar sewa mobilitas ke Neji Juanda sedangkan sisanya Rp.11.500.000,-
dan dari uang tersebut saksi dikasih camat sebesar Rp.1.000.000,- dan Sdr. Nanang
Budiono (Kasi Trantib Kec. Jirak Jaya) sebesar Rp.1.000.000,- kemudian camat juga
memberikan uang kepada pihak dinsos melalui saksi sebesar Rp.1.000.000,- untuk Sdr.
Putra Sumito dan Sdr. Marjas sebesar Rp.1.000.000,- sedangkan sisanya sebesar
Rp.7.500.000,- sepengetahuan saksi dipegang Camat.
• Bahwa saksi mengetahui dari sdr. Witra Haiza Bin Mustar yang merupakan penyedia Kec.
Jirak Jaya bulan Juni s/d Agustus 2019 kalau biaya riil yang keluar untuk kegiatan
tersebut adalah sebesar Rp. 3.000.000,- yang diterima penyedia.
• Bahwa sisa uang tersebut saksi tidak tahu kemana karena saksi sudah pindah ke staf
BPPRD Kab. Musi Banyuasin dan yang menajabat Kasi Kessos adalah sdr. M. Kamel.
• Bahwa penyedia tidak memenuhi persyaratan dikarenakan tidak memiliki badan usaha dan
tidak mempunyai NPWP dan Suani pekerjaan sehari-hari hanya sebagai sopir.
• Bahwa sepengetahuan saksi Sdr. Drs. Putra Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggara
(KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) selama 8 (delapan) bulan kegiatan sewa
mobilitas darat di Kec. Jirak Jaya tahun 2019 tidak pernah sekalipun datang atau
melaksanakan atau mengawasi kegiatan tersebut.
• Bahwa yang paling bertanggungjawab adalah pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
dikarenakan tidak melaksanakan tupoksinya padahal pekerjaan tersebut adalah pekerjaan
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan anggaran di mereka.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

15. NEJI JUANDA BIN SUPARNO, Desa Talang Bandung (Kab. Musi Banyuasin), 45 tahun /
01 Juni 1976, Laki-laki, Indonesia, Dusun I Desa Talang Mandung Kec. Jirak Jaya Kab.
Musi Banyuasin, Islam, Petani, Penyedia sewa mobilitas rastra di Kec. Jirak Jaya Tahun
2019, SMA (berijazah), menerangkan sebagi berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan siap memberikan keterangan.
• Bahwa saksi tidak kenal dengan Sdr. Putro Suito dan Sdr. Marjas.
• Bahwa saksi mengetahui kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019.
• Bahwa awalnya saksi ditelpon Sdr. Juariah (Kasi Kessos Kec. Jirak Jaya) kalau ada
pekerjaan mengantar beras bulog ke desa-desa dan saksi jawab iya, kemudian saksi
mengantarkan beras rastra periode Januari s/d Februari 2019.
• Bahwa dikarenakan saksi tidak memenuhi persyaratan, yaitu tidak mempunyai badan
hukum dan tidak mempunyai NPWP sehingga untuk kelengkapan administrasi yang
mewajibkan ada NPWP sehingga atas nama Suarni yang diajukan dalam SPK
• Bahwa Saksi melaksanakan kegiatan selama 5 (lima) bulan periode bulan Januari s/d Mei
2019 dengan rincian 2 (dua) kali pengantaran yang pertama untuk bulan Januari s/d
Februari 2019 saksi mendapatkan biaya sebesar Rp.9.000.000,- (sembilan juta rupiah),
kemudian yang kedua untuk periode bulan Maret s/d Mei 2019 saksi menerima
pembayaran sebesar Rp.12.800.000,- (dua belas juta delapan ratus ribu rupiah).
• Bahwa yang menyerahkan pembayaran bulan Januari s/d Februari 2019 sebesar
Rp.9.000.000,- dan bulan Maret s/d Mei 2019 sebesar Rp.12.800.000 kepada saksi adalah
Sdr. Juahriah setelah pencairan di Kantor Kec. Jirak Jaya.
• Bahwa biaya rill saksi melaksanakan kegiatan adalah Rp.9.000.000,- (sembilan juta
rupiah), dan Rp.12.800.000,- (dua belas juta delapan ratus ribu rupiah).
• Bahwa Saksi tidak mengetahui besaran biaya tersebut dan saksi juga tidak tahu kemana
selisih uang SP2D untuk biaya kegiatan sewa mobilitas rastra di Kec. Jirak Jata periode
bulan Januari s/d Februari sebesar sebesar Rp.19.870.500,- (sembilan belas juta delapan
ratus tujuh puluh ribu lima ratus rupiah) setelah dipotong pajak sisa uang sebesar
Rp.16.700.000,- (enam belas juta tujuh ratus ribu rupiah) dan untuk bulan Maret s/d Mei
sebesar Rp. 27.405.750,- (dua puluh tujuh juta empat ratus lima ribu tujuh ratus lima
puluh ribu rupiah) setelah dipotong pajak sisa uang sebesar ± Rp.24.300.000,- (dua puluh
empat juta tiga ratus ribu rupiah).
• Bahwa sepengetahuan saksi tidak ada pihak dari Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin yang
juga melaksanakan atau mengawasi kegiatan tersebut.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

16. ALPAN HUSIN, S.KM, MM BIN HUSEN, Sekayu (Kab. Musi Banyuasin), 56 tahun / 08
April 1965, Laki-laki, Indonesia, Air Putih Ulu Rt. 002 Rw. 001 Kec. Plakat Tinggi Kab.
Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, Islam, Camat Plakat Tinggi September 2019 s/d
Juni 2020 / Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Musi Banyuasin Juni 2020
s/d Sekarang, S2 (tamat), menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa saksi pernah diperiksa di tingkat penyidikan dan seluruh isi pemeriksaan tersebut
adalah benar.
• Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan Dugaan Tindak Pidana Korupsi
dalam kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin Tahun Anggaran 2019 dengan pagu sebesar Rp.2.819.021.400,- (dua milyar
delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu ribu empat ratus ribu rupiah) pada Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin
• Bahwa awalnya saksi mendapatkan informasi dari Sdr. Sudarno Bin Karto Mulyono (Kasi
Kessos Kec. Plakat Tinggi) sekitar bulan Maret 2019 yang mengatakan kalau akan ada
penyaluran beras rastra yang keseluruhan kegiatan mulai dari pendanaan dan pelaksanaan
akan dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan pihak kecamatan diminta
mencari pihak ketiga / penyedia, informasi tersebut dari Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin melalui sdr. Marjas kepada Sdr. Sudarno Bin Karto Mulyono (Kasi Kessos
Kec. Plakat Tinggi) yang waktu dan tempat saksi sudah tidak ingat lagi.
• Bahwa yang melaksanakan sewa mobilitas kegiatan tersebut adalah Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin karena anggaran ada di Dinas Sosial, dengan struktur kegiatan saksi tidak
tahu persis, yang saksi tahu cuma PPK kegiatan, yaitu Drs. Putra Sumito.
• Bahwa dana kegiatan bersumber dari APBD tahun anggaran 2019 pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin.
• Bahwa mekanisme penyaluran rastra tahun 2019, yaitu rastra dari bulog ke Kec. plakat
Tinggi kemudian pada saat pendistribusian didampingi Sdr. Sudarno Bin Karto Mulyono
(Kasi Kessos Kec. Plakat Tinggi).
• Bahwa penunjukan penyedia ditunjuk oleh saksi selaku Camat Plakat Tinggi dengan cara
Sdr. Sudarno Bin Karto Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat Tinggi) membawa penyedia
atas nama Sdr. Raharjo kepada saksi kemudian saksi jelaskan kepada calon penyedia
kalau pendanaan dari Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, selanjutnya Sdr. Sudaroji
menyanggupi kemudian Kec. Plakat Tinggi menerbitkan Surat Penunjukan pihak ketiga
pelaksanaan pendistribusian bansos rastra tahun 2019 tanpa nomor dan tanggal yang
menunjuk sdr. Raharjo selaku pelaksan kegiatan sewa mobiltas darat di Kec. Plakat
Tinggi.
• Bahwa surat penunjukan penyedia tersebut benar surat dari Kec. Plakat Tinggi dan benar
tandatangan saksi dan surat tersebut dibuat dan dinaikan kepada saksi oleh Sdr. Sudarno
Bin Karto Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat Tinggi) yang berdasarkan informasi Sdr.
Sudarno Bin Karto Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat Tinggi) surat penunjukkan
penyedia tersebut formatnya dari Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui sdr. Marjas.
• Bahwa saksi tidak mengetahui adanya Surat Perjanjian Kerja (SPK) tersebut, untuk surat
penunjukan penyedia yang dibuat tidak sebagaimana tanggal dalam surat, yaitu bulan
Januari 2019 surat penunjukan penyedia pihak kecamatan dibuat sekitar bulan Maret 2019
atas arahan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin sebagai kelengkapan persyaratan
sedangkan untuk Surat Perjanjian Kerja (SPK) Nomor : 81/SPK/DINSOS/I/2019 tanggal
8 Februari 2019 saksi tidak mengetahuinya kapan dan dimana dibuat.
• Bahwa yang melaksanakan dan membuat berita acara tersebut adalah Sdr. Sudarno Bin
Karto Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat Tinggi) atas arahan dari pihak Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin saksi hanya bertandatangan saja sedangkan Sdr. Putra Sumito selaku
PPK tidak pernah datang begitu juga perwakilan lain Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
juga tidak ada hanya bertandatangan saja.
• Bahwa untuk tahap pendistribusian rastra semuanya dilakukan oleh pihak kecamatan
sedangkan Pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin maupun sdr. Putra Sumito selaku
PPK / KPA tidak pernah turun ke lapangan ataupun melaksanakan kegiatan tersebut.
• Bahwa kegiatan terlaksana selama 8 (delapan) bulan, dengan anggaran sebagai berikut :
- Untuk bulan Januari s/d Februari 2019 sebesar Rp28.630.400,-
- Untuk bulan Maret 2019 sebesar Rp.14.315.200,-
- Untuk bulan April 2019 sebesar Rp.14.315.200,-
- Untuk bulan Mei 2019 sebesar Rp.14.315.200,-
- Untuk bulan Juni 2019 sebesar Rp.14.315.200,-
- Untuk bulan Juli - Agustus 2019 sebesar Rp.28.630.400,-
• Bahwa pembayaran pertama dilaksanakan pada bulan Mei 2019, saksi tidak tahu apakah
pembayaran yang dimulai dari bulan Januari 2019 sampai dengan April 2019 dibayarkan
terlebih dahulu oleh Pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin atau tidak sedangkan untuk
pihak kecamatan tidak membayar biaya tersebut terlebih dahulu.
• Bahwa mekanismenya pencairan dan pembayaran semua dokumen disiapkan oleh pihak
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, penyedia hanya menunggu informasi saja.
• Bahwa pihak Kec. Plakat Tinggi ada diberi uang oleh penyedia melalui Sdr. Sudarno Bin
Karto Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat Tinggi) sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta
rupiah), selanjutnya Sdr. Sudarno Bin Karto Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat Tinggi)
menyampaikan uang tersebut kepada saksi dan uang sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta
rupiah) saksi bagi dengan rincian saksi mendapatkan Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah),
Sdr. Sudarno Bin Karto Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat Tinggi) sebesar Rp.500.000,-
(lima ratus ribu rupiah) dan untuk makan bersama pihak Kec. Plakat Tinggi sebesar
Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dan sepengetahuan saksi juga ada penyedia
memberikan uang kepada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui Sdr. Marjas, namun
berapa jumlahnya saksi tidak tahu.
• Bahwa untuk bulan Januari s/d Februari 2019 sebesar Rp. 28.630.400,-
Pihak Kec. Plakat Tinggi ada diberi uang oleh penyedia melalui Sdr. Sudarno Bin Karto
Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat Tinggi) sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah),
selanjutnya Sdr. Sudarno Bin Karto Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat Tinggi)
menyampaikan uang tersebut kepada saksi dan uang sebesar Rp. 2.000.000,- dan uang
tersebut saksi pergunakan untuk makan bersama, minum dan biaya operasional pihak Kec.
Plakat Tinggi dan sepengetahuan saksi juga ada penyedia memberikan uang kepada Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui Sdr. Marjas, namun berapa jumlahnya saksi tidak
tahu.
• Bahwa untuk bulan Maret 2019 sebesar Rp. 14.315.200,-
Pihak Kec. Plakat Tinggi ada diberi uang oleh penyedia melalui Sdr. Sudarno Bin Karto
Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat Tinggi) sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus
ribu rupiah), selanjutnya Sdr. Sudarno Bin Karto Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat
Tinggi) menyampaikan uang tersebut kepada saksi dan uang tersebut saksi pergunakan
untuk makan bersama, minum dan biaya operasional pihak Kec. Plakat Tinggi dan
sepengetahuan saksi juga ada penyedia memberikan uang kepada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin melalui Sdr. Marjas, namun berapa jumlahnya saksi tidak tahu.
• Bahwa untuk bulan April 2019 sebesar Rp. 14.315.200,-
Pihak Kec. Plakat Tinggi ada diberi uang oleh penyedia melalui Sdr. Sudarno Bin Karto
Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat Tinggi) sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus
ribu rupiah), selanjutnya Sdr. Sudarno Bin Karto Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat
Tinggi) menyampaikan uang tersebut kepada saksi dan uang tersebut saksi pergunakan
untuk makan bersama, minum dan biaya operasional pihak Kec. Plakat Tinggi dan
sepengetahuan saksi juga ada penyedia memberikan uang kepada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin melalui Sdr. Marjas, namun berapa jumlahnya saksi tidak tahu.
• Bahwa untuk bulan Mei 2019 sebesar Rp. 14.315.200,-
Pihak Kec. Plakat Tinggi ada diberi uang oleh penyedia melalui Sdr. Sudarno Bin Karto
Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat Tinggi) sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus
ribu rupiah), selanjutnya Sdr. Sudarno Bin Karto Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat
Tinggi) menyampaikan uang tersebut kepada saksi dan uang tersebut saksi pergunakan
untuk makan bersama, minum dan biaya operasional pihak Kec. Plakat Tinggi dan
sepengetahuan saksi juga ada penyedia memberikan uang kepada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin melalui Sdr. Marjas, namun berapa jumlahnya saksi tidak tahu.
• Bahwa ntuk bulan Juni 2019 sebesar Rp. 14.315.200,-
Pihak Kec. Plakat Tinggi ada diberi uang oleh penyedia melalui Sdr. Sudarno Bin Karto
Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat Tinggi) sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus
ribu rupiah), selanjutnya Sdr. Sudarno Bin Karto Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat
Tinggi) menyampaikan uang tersebut kepada saksi dan uang tersebut saksi pergunakan
untuk makan bersama, minum dan biaya operasional pihak Kec. Plakat Tinggi dan
sepengetahuan saksi juga ada penyedia memberikan uang kepada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin melalui Sdr. Marjas, namun berapa jumlahnya saksi tidak tahu.
• Bahwa ntuk bulan Juli - Agustus 2019 sebesar Rp. 28.630.400,-
Pihak Kec. Plakat Tinggi ada diberi uang oleh penyedia melalui Sdr. Sudarno Bin Karto
Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat Tinggi) sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah),
selanjutnya Sdr. Sudarno Bin Karto Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat Tinggi)
menyampaikan uang tersebut kepada saksi dan uang tersebut saksi pergunakan untuk
makan bersama, minum dan biaya operasional pihak Kec. Plakat Tinggi dan
sepengetahuan saksi juga ada penyedia memberikan uang kepada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin melalui Sdr. Marjas, namun berapa jumlahnya saksi tidak tahu
• Bahwa berdasarkan informasi Sdr. Sudarno Bin Karto Mulyono (Kasi Kessos Kec. Plakat
Tinggi) sesuai arahan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin syaratnya penyedia memiliki
armada dan NPWP.
• Bahwa berdasarkan arahan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, penyedia tidak perlu
berbadan hukum dan saksi tidak tahu apakah penyedia Kec. Plakat Tinggi mempunyai
badan hukum atau tidak.
• Bahwa penyerahan rastra tersebut seharusnya tupoksi pihak Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin, pihak Kec. Plakat Tinggi melakukan penyerahan karena diarahkan pihak
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin yang menyerahkan sebagaimana tertuang dalam BA
adalah Kasi Kessos saksi hanya bertandatangan.
• Bahwa selama 8 (delapan) bulan pelaksanaan kegiatan sewa mobilitas darat di Kec. Plakat
Tinggi Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 Drs. Putra Sumito selaku dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) tidak melaksanakan tupoksinya dikarenakan saksi tidak pernah melihat,
mendengar, bertemu dan berkomunikasi dengan PPK terkait kegiatan tersebut.
• Selama 8 (delapan) bulan pihak Kec. Plakat Tinggi ada menerima sebesar Rp.10.000.000,-,
(sepuluh juta rupiah), pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin menerima setiap pencairan
sebanyak 6 (enam) kali tapi saksi tidak tahu nominalnya.
• Bahwa yang paling bertanggungjawab adalah pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin,
yaitu Drs. Putra Sumito selaku KPA dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dikarenakan
memang program Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan PPK tidak menjalankan
tupoksinya sama sekali di lapangan dan tidak pernah PPK mengecek atau mengawasi
pelaksanaan kegiatan serta sebagai orang yang bertandatangan dalam SPK.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

17. Drs. NWARDI ENDANG, M.Si Bin NUDAR, Palembang, 52 tahun / 11 Juli 1969, Laki-
laki, Indonesia, Jalan Sungai Sahang No. 3502 Rt. 047 Rw. 014 Kel. Lorok Pakjo Kec. Ilir
Barat I Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan, Islam, Camat Batang Hari Leko tahun
2016 s/d Juni 2020 / Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pemkab Musi
Banyuasin Januari 2021 s/d Sekarang, S-2 (tamat),, menerangkan sebagi berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa saksi pernah di periksa di tingkat penyidikan dan seluruh isi pemeriksaan tersebut
adalah benar.
• Bahwa saksi memberikan keterangan sehubungan dengan Dugaan Tindak Pidana Korupsi
dalam kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin Tahun Anggaran 2019 dengan pagu sebesar Rp.2.819.021.400,- (dua milyar
delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu ribu empat ratus ribu rupiah) pada Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa pelaksana kegiatan dari Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, berapa besar pagunya
saksi tidak tahu dan sumber dana dari APBD tahun 2019 pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin.
• Bahwa saksi tidak tahu mekanisme penujukan penyedia dan hal-hal apa saja yang
dipersyaratkan oleh Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin terhadap calon penyedia untuk
melaksanakan kegiatan.
• Bahwa saksi tidak mengetahui pedoman atau acuan apa Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
dalam melaksanakan kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019.
• Bahwa penyedia ditunjuk oleh saksi selaku Camat Batang Hari Leko dengan surat
penunjukan penyedia yang dikeluarkan oleh Kec. Batang Hari Leko.
• Bahwa berdasarkan laporan dari Sdr. Anisudin (Kasi Kesos Kec. Batang Hari Leko)
kepada saksi yang waktunya saksi sudah tidak ingat lagi pihak Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin melalui saksi lupa apakah Sdr. Putro atau Sdr. Marjas menyampaikan agar
pihak Kecamatan menunjuk pihak ketiga.
• Bahwa saksi tidak mengetahui persyarat tersebut dan setelah saksi mengetahui persyaratan
tersebut setelah disampaikan penyidik penyedia Kec. Batang Hari Leko tidak memenuhi
persyaratan tersebut dikarenakan tidak memiliki badan usaha, syarat penyedia seperti :
- Memiliki badan usaha, SITU, SIUP, TDP dan KTP;
- Memiliki NPWP;
- Rekening Bank;
- Armada / Kendaraan
• Bahwa PPK sepengetahuan saksi pasti mengetahui dikarena semua dokumen dan kegiatan
di bawah kendali PPK.
• Bahwa kegiatan sewa mobilitas darat di Kec. Batang Hari Leko pada tahun 2019 terlaksana
selama 8 (delapan) bulan dan berapa nilainya saksi tidak tahu.
• Bahwa saksi tidak ada menerima sesuatu uang atau barang dari kegiatan sewa mobilitas
darat di Kec. Batang Hari Leko pada tahun 2019 sedangkan pihak lain saksi tidak
mengetahuinya.
• Sepengetahuan saksi Sdr. Drs. Putra Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggara (KPA) dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) selama 8 (delapan) bulan kegiatan sewa mobilitas
darat di Kec. Batang Hari Leko tahun 2019 tidak pernah sekalipun datang atau
melaksanakan atau mengawasi kegiatan tersebut.
• Bahwa yang paling bertanggungjawab adalah pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
khususnya PPK dikarenakan tidak melaksanakan tupoksinya padahal pekerjaan tersebut
adalah pekerjaan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan anggaran ada di Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

18. OKTARIZAL, S.E Bin JONI SYAMSUDIN, Prabumulih, 44 tahun / 29 Oktober 1977,
Laki-laki, Indonesia, Komp. Villa Gardena IV Blok H-12 Rt. 008 Rw. 002 Kel. Alang-Alang
Lebar Kec. Alang-Alang Lebar Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan, Islam, Camat
Lalan 2018 s/d Juni 2020 / Kabag Sumber Daya Alam Pemkab Musi Banyuasin Juni 2020
s/d Sekarang, S-1 (tamat), menerangkan sebagi berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa saksi pernah di periksa di tingkat penyidikan dan seluruh isi pemeriksaan tersebut
adalah benar.
• Bahwa saksi mengerti yaitu untuk memberikan keterangan sehubungan dengan Dugaan
Tindak Pidana Korupsi dalam belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 dengan pagu sebesar
Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu ribu
empat ratus ribu rupiah) pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa saksi mengetahui kegiatan tersebut ada di Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa berapa besar pagunya saksi tidak tahu, dana bersumber dari APBD TA 2019 dan
struktur pelaksana kegiatan saksi tidak tahu.
• Bahwa saksi tidak tahu mekanisme penujukan penyedia dan hal-hal apa saja yang
dipersyaratkan oleh Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin terhadap calon penyedia untuk
melaksanakan kegiatan.
• Bahwa surat tersebut memang benar surat yang dikeluarkan oleh Kec. Lalan dan benar
tandatangan tersebut adalah tandatangan saksi, namun saksi tidak pernah menunjuk
penyedia surat tersebut dibawa oleh Sdr. Marjas (Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin)
sekitar bulan Mei 2019 diantar oleh Sdr. Paimin (Kasi Kessos Kec. Lalan) menghadap
saksi meminta tandatangan surat tersebut dan mengatakan surat penunjukan penyedia
tersebut sebagai syarat untuk pencairan dan surat tersebut saksi tandatangani di bulan Mei
bukan di tanggal 07 Januari 2019 seperti yang tertuang di surat.
• Bahwa saksi tidak mengetahui adanya Surat Perjanjian Kerja (SPK) tersebut, dan dalam
suatu kegiatan biasanya SPK adalah dasar melaksanakan kegiatan.
• Bahwa saksi mengetahui dan memang benar dilaksanakan dan saksi bertandatangan di
berita acara tersebut setelah pelaksanaan yang menurut Sdr. Paimin (Kasi Kessos Kec.
Lalan) dari informasi pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin sebagai syarat untuk
pencairan.
• Bahwa saksi tidak tahu dasarnya karena surat penunjukan penyedia tersebut dibuat oleh
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin yang diserahkan Marjas (Dinas Sosial) kepada Sdr.
Paimin (Kasi Kessos Kec. Lalan) kemudian diserahkan kepada saksi untuk
ditandatangani.
• Benar surat tersebut dikeluarkan oleh Kec. Lalan, namun konsep surat dari Marjas (Dinas
Sosial).
• Bahwa saksi tidak tahu biaya riil yang dikeluarkan, namun setelah pencairan penyedia ada
memberikan uang kepada saksi, sekcam, Kasi Kessos yang diserahkan melalui Kasi
Kessos.
• Bahwa untuk pembayaran sebelum Mei, yaitu bulan Januari s/d Mei memang belum
dibayarkan pembiayaan ditanggung terlebih dahulu oleh pihak penyedia (modal sendiri).
• Bahwa setahu saksi biaya riil yang dikeluarkan untuk sewa mobilitas air di Kecamatan
Lalan kemungkianan ada kelebihan biaya dari biaya yang tertuang dalam SP2D.
• Bahwa dikarenakan saksi ada diberi oleh penyedia melalui sdr. Paimin (Kasi Kessos Kec.
Lalan) sebanyak 2 (dua) kali yang pertama sebesar Rp.5.000.0000,- dan yang kedua
sebesar Rp.3.000.000,-.
• Bahwa saksi tidak tahu Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin mempersyaratkan penyedia hal-
hal sebagai berikut :
- Memiliki badan usaha, SITU, SIUP, TDP dan KTP;
- Memiliki NPWP;
- Rekening Bank;
- Armada / Kendaraan
• Bahwa sepengetahuan saksi Sdr. Drs. Putra Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggara
(KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) selama 8 (delapan) bulan kegiatan sewa
mobilitas darat di Kecamatan Lalan tahun 2019 tidak pernah sekalipun datang atau
melaksanakan atau mengawasi kegiatan tersebut
• Bahwa yang paling bertanggungjawab adalah pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
dikarenakan tidak melaksanakan tupoksinya padahal pekerjaan tersebut adalah pekerjaan
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan anggaran di mereka.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

19. MUHAMAD ASWIN, S.STP, M.M Bin AHMAD YUNUS, Kayuara (Kab. Musi
Banyuasin), 34 tahun / 10 Juni 1986, Laki-laki, Indonesia, Jalan Sosial Lr. Keluarga II No.
422 Rt. 008 Rw. 002 Kel. Sukabangun Kec. Sukarami Kota Palembang Provinsi Sumatera
Selatan, Islam, Camat Babat Toman Tahun 2018 sampai dengan Juni 2020 / Kabag
Perekonomian Pemkab Musi Banyuasin dari Januari 2021 s.d sekarang, S2 (tamat),
menerangkan sebagi berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa saksi pernah di periksa di tingkat penyidikan dan seluruh isi pemeriksaan tersebut
adalah benar.
• Bahwa saksi mengetahui tentang adanya kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan
air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 dengan pagu sebesar
Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu ribu
empat ratus ribu rupiah) pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Struktur pelaksana kegiatannya :
- Pengguna Anggaran (PA) yang pertama Sdr. Drs. Muhammad Jaya, M.Si (selaku Plt.
Kepala Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin) kemudian diganti oleh Drs. Ahmad Nasuhi,
S.H.,M.M
- KPA / PPK adalah Drs. Putra Sumito
- Bendahara adalah Marjas
• Bahwa dana kegiatan bersumber dari APBD tahun anggaran 2019 pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin, mekanisme penyalurannya adalah beras dikirim oleh pihak bulog dan
diterima di gudang di Kec. Babat Toman, kemudian disalurkan ke desa-desa atau titik bagi
oleh pihak ketiga / penyedia.
• Bahwa mekanisme penunjukan penyedia dilaksanakan dengan sistem Penunjukan
Langsung (PL) oleh Camat, untuk penentuan biaya dan harga berpedoman dengan
Peraturan Bupati Musi Banyuasin yang nomor dan tahunnya saksi lupa tentang biaya
distribusi pengangkutan raskin.
• Bahwa awalnya saksi mendapatkan informasi dari Sdri. Wiwindari, S.H.,M.Si (Kasi
Kessos Kec. Babat Toman) sekitar bulan Februari 2019 yang mengatakan kalau Sdri.
Wiwindari, S.H.,M.Si mendapatkan pesan whatsapp dari Sdr. Marjas (Bendahara Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin yang menyuruh Camat menunjuk pihak ketiga melalui
mekanisme Penunjukan Langsung (PL) untuk kegiatan sewa mobilitas darat tahun 2019 di
Kec. Babat Toman dengan memberikan contoh format surat penunjukan langsung dan
format surat keputusan Camat Babat Toman Kab. Musi Banyuasin Nomor :
44/SK/BT/II/2019 tanggal 4 Februari Tentang Penetapan titik distribusi penyaluran bansos
rastra Kec. Babat Toman kemudian surat tersebut diketik Seksi Kessos Kec. Babat Toman
dan disampaikan ke Camat untuk ditandatangani.
• Bahwa surat penunjukkan penyedia yang dibuat Kec. Babat Toman berdasarkan format dari
Pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin yang disampaikan oleh Sdr. Marjas (Bendahara
Dinsos Kab. Musi Banyuasin) kepada Kasi Kessos Kec. Babat Toman.
• Bahwa saksi selaku Camat Babat Toman tidak mengetahui hal-hal apa saja yang
dipersyaratkan oleh Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin untuk menentukan penyedia untuk
melaksanakan kegiatan sewa mobilitas darat Kec. Babat Toman Tahun 2019, namun Sdri.
Wiwindari, S.H.,M.Si (Kasi Kessos Kec. Babat Toman) menyampaikan kepada saksi
mendapatkan arahan dari Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui Sdr. Marjas
(bendahara Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin) kalau penyedia yang akan ditunjuk tidak
membutuhkan badan usaha dan yang biasa dipakai untuk kerja oleh Kec. Babat Toman
saja.
• Bahwa saksi tidak mengetahui adanya persyaratan berbadan usaha tersebut dan Sdr. Anwar
(tidak memenuhi persyaratan tersebut dikarenakan Sdr. Anwar pada saat itu tidak
memiliki badan usaha dan saksi menunjuk Sdr. Anwar berdasarkan arahan dari Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui Sdr. Marjas (bendahara Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin) kalau penyedia yang akan ditunjuk tidak membutuhkan badan usaha dan yang
biasa dipakai untuk kerja oleh Kec. Babat Toman saja.
• Bahwa pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin khususnya Drs. Putra Sumito selaku KPA
/ PPK dan Sdr. Marjas pasti mengetahui kalau Sdr. Anwar tidak memenuhi persyaratan
tersebut dikarenakan arahan dari Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui Sdr. Marjas
(bendahara Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin) kalau penyedia yang akan ditunjuk tidak
membutuhkan badan usaha dan yang biasa dipakai untuk kerja oleh Kec. Babat Toman
saja dan KPA / PPK pasti memeriksa kelengkapan berkas penyedia untuk melaksanakan
kegiatan sebelum penandatanganan Surat Perjanjian Kerja (SPK) antara Drs. Putra Sumito
selaku KPA dengan Sdr. Anwar.
• Bahwa awalnya pada tahun anggaran 2019 di Kecamatan se Kab. Musi Banyuasin sudah
tidak dianggarkan lagi anggaran untuk kegiatan trasportasi rastra, namun tiba-tiba pada
bulan Januari 2019 yang tanggalnya saksi sudah lupa datang beras rastra di Kec. Babat
Toman kemudian saksi selaku Camat Babat Toman memerintahkan Sdri. Wiwindari,
S.H.,M.Si (Kasi Kessos Kec. Babat Toman) untuk menelpon ke Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin untuk konfirmasi masalah beras rastra tersebut mau diapakan dikarenakan
pihak Kec. Babat Toman bertanya dengan sopir dari bulog yang mengantarkan rastra
tersebut menyampaikan agar koordinasi dengan Dinsos Kab. Musi Banyuasin karena
mereka hanya mendapatkan perintah mengantarkan rastra tersebut saja. Kemudian setelah
komunikasi dengan pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin agar segera disalurkan
urusan lain seperti administrasi dan pembayaran biaya distribusi diurus dikemudian hari
dan meminta Camat untuk membayar terbelih dahulu dengan menggunakan uang pribadi.
• Bahwa sepengetahuan saksi surat penunjukan penyedia dan Surat Perjanjian Kerja (SPK)
tersebut dibuat untuk kelengkapan pencairan dan dibuat pada bulan Mei tahun 2019 atas
arahan pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui sdr. Marjas kepada Sdri.
Wiwindari, S.H.,M.Si (Kasi Kessos Kec. Babat Toman)
• Bahwa surat penunjukan penyedia dan Surat Perjanjian Kerja (SPK) tersebut dibuat setelah
pekerjaan telah berjalan sebagai kelengkapan pencairan atas arahan pihak Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin
• Bahwa melakukan serah terima Rastra tersebut seharusnya tugas PPK kegiatan dalam hal
ini Drs. Putra Sumito Dinsos Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa pihak Kec. Babat Toman melaksanakan serah terima Rastra tersebut atas arahan
pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui sdr. Marjas kepada Sdri. Wiwindari,
S.H.,M.Si (Kasi Kessos Kec. Babat Toman).
• Bahwa Berita acara serah terima Bansos Rastra menjadi persyaratan pencairan dana
kegiatan yang diminta oleh BPKAD Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa sepengetahuan saksi Sdr. Drs. Putra Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggara
(KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) selama 8 (delapan) bulan kegiatan sewa
mobilitas darat di Kec. Babat Toman tahun 2019 tidak pernah sekalipun datang atau
melaksanakan atau mengawasi kegiatan tersebut.
• Berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Nomor : 15/1607/SPK/FM-DINSOS/2019 tanggal 13
Februari 2019 antara Drs. Putra Sumito selaku KPA / PPK Dinsos Kab. Musi Banyuasin
dengan sdr. Anwar selaku Pemilik Kendaraan mobilitas darat untuk bulan Januari s/d
Februari 2019 sebesar Rp.23.544.000,- (dua puluh tiga juta lima ratus empat puluh empat
ribu rupiah).
• Berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Nomor : 120/1607SPK//FM-DINSOS/2019 tanggal 18
Maret 2019 antara Drs. Putra Sumito selaku KPA / PPK Dinsos Kab. Musi Banyuasin
dengan sdr. Anwar selaku Pemilik Kendaraan mobilitas darat untuk bulan Maret s/d Mei
2019 sebesar Rp.35.319.000,- (tiga puluh lima juta tiga ratus Sembilan belas ribu rupiah).
• Berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Nomor : 521/1607SPK//FM-DINSOS/2019 tanggal 22
Mei 2019 antara Drs. Putra Sumito selaku KPA / PPK Dinsos Kab. Musi Banyuasin
dengan sdr. Anwar selaku Pemilik Kendaraan mobilitas darat untuk bulan Juni s/d
Agustus 2019 sebesar Rp.35.319.000,- (tiga puluh lima juta tiga ratus Sembilan belas ribu
rupiah).
• Bahwa kegiatan sewa mobilitas darat di Kec. Babat Toman tahun 2019 per bulan sebesar
Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) berdasarkan kesepakatan Camat dengan Penyedia
yang mana untuk pendistribusian Rastra bulan Januari-Februari disalurkan pada Bulan
Februari sehingga saksi membayarkan terlebih dahulu kepada sdr. Anwar selaku penyedia
sebesar Rp.16.000.000,- (enam belas juta rupiah), untuk bulan Maret dan April disalurkan
di bulan masing-masing dan saksi membayarkan terlebih dahulu kepada sdr. Anwar
selaku penyedia sebesar Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) per bulan, kemudian pada
bulan Mei pihak Dinas Sosial menginformasikan kepada Sdri. Wiwindari, S.H.,M.Si (Kasi
Kessos Kec. Babat Toman) bahwa anggaran tersebut sudah dapat diajukan oleh pihak
ketiga selanjutnya kasi Kessos Babat Toman menginformasikan ke sdr. Anwar selaku
Penyedia bahwa sudah bisa mengajukan permintaan pembayaran untuk kegiatan
penyaluran rastra di bulan Januari s/d Februari 2019 dan berdasarkan SPPD Nomor SPM :
0094/DINSOS/1607/LS/2019 tanggal 27 Mei 2019 sebesar Rp. 23.544.000,- (dua puluh
tiga juta lima ratus empat puluh empat ribu rupiah) setelah dipotong pajak menjadi
sebesar Rp. 20.975.565,- lalu uang tersebut setelah masuk ke rekening Penyedia dan
ditarik oleh penyedia semuanya sebesar Rp. 20.975.565,- diserahkan kepada saksi dan
untuk distribusi rastra bulan Maret s/d Mei saksi membayar terlebih kepada pihak
Penyedia sebesar Rp. 8.000.000,- perbulan dengan total keseluruhan tiga bulan sebesar
Rp. 24.000.000,- (dua puluh empat juta reupiah), kemudian berdasarkan SPPD Nomor
SPM : 0153/DINSOS/1607/LS/2019 tanggal 17 Juli 2019 sebesar Rp.35.319.000,- (tiga
puluh lima juta tiga ratus Sembilan belas ribu rupiah) setelah dipotong pajak menjadi
sebesar Rp.31.466.019,- (tiga puluh satu juta empat ratus enam puluh enam ribu sembilan
belas rupiah) kemudian pada bulan Juli pihak Dinas Sosial menginformasikan kepada
Sdri. Wiwindari, S.H.,M.Si (Kasi Kessos Kec. Babat Toman) bahwa anggaran tersebut
sudah dapat diajukan oleh pihak ketiga selanjutnya kasi Kessos Babat Toman
menginformasikan ke sdr. Anwar selaku Penyedia bahwa sudah bisa mengajukan
permintaan pembayaran untuk kegiatan penyaluran rastra di bulan Maret s/d Mei 2019
lalu uang tersebut setelah masuk ke rekening Penyedia dan ditarik oleh penyedia
semuanya sebesar Rp.31.466.019,- (tiga puluh satu juta empat ratus enam puluh enam
ribu sembilan belas rupiah) diserahkan kepada saksi dan untuk distribusi rastra bulan Juni
s/d Agustus saksi membayar terlebih kepada pihak Penyedia sebesar Rp.8.000.000,-
perbulan dengan total keseluruhan tiga bulan sebesar Rp.24.000.000,- (dua puluh empat
juta reupiah), kemudian berdasarkan SPPD Nomor SPM : 0270/DINSOS/1607/LS/2019
tanggal 26 November 2019 sebesar Rp.35.319.000,- (tiga puluh lima juta tiga ratus
Sembilan belas ribu rupiah) setelah dipotong pajak menjadi sebesar Rp.31.466.018,- (tiga
puluh satu juta empat ratus enam puluh enam ribu delapan belas rupiah) kemudian pada
bulan November pihak Dinas Sosial menginformasikan kepada Sdri. Wiwindari,
S.H.,M.Si (Kasi Kessos Kec. Babat Toman) bahwa anggaran tersebut sudah dapat
diajukan oleh pihak ketiga selanjutnya kasi Kessos Babat Toman menginformasikan ke
sdr. Anwar selaku Penyedia bahwa sudah bisa mengajukan permintaan pembayaran untuk
kegiatan penyaluran rastra di bulan Juni s/d Agustus 2019 lalu uang tersebut setelah
masuk ke rekening Penyedia dan ditarik oleh penyedia semuanya sebesar Rp.31.466.019,-
(tiga puluh satu juta empat ratus enam puluh enam ribu sembilan belas rupiah) diserahkan
kepada saksi.
• Bahwa selisih uang Rp.19.907.602,- diserahkan kepada Pihak Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin yang diterima oleh sdr. Marjas (Bendahara Dinsos Kab. Musi Banyuasin)
sebesar Rp.4.000.000,-, saksi selaku Camat Babat Toman mendapatkan sebesar
Rp.8.000.000,- sisanya sebesar Rp.7.907.602,- saksi serahkan kepada Sdri. Wiwindari,
S.H.,M.Si (Kasi Kessos Kec. Babat Toman) untuk dibagikan ke staf dan untuk operasional
(makan dan minum) selama kegiatan sewa mobilitas darat di Kec. Babat Toman tahun
2019.
• Bahwa uang sebesar Rp.4.000.000,- tersebut di serahkan kepada sdr. Marjas (Bendahara
Dinsos Kab. Musi Banyuasin) sebanyak 3 tahap setiap pencairan yang pertama pada bulan
Mei tahun 2019 sebesar Rp.1.000.000,- yang diserahkan oleh sdri. Eva (staf seksi Kessos
Kec. Babat Toman) kepada sdr. Marjas (Bendahara Dinsos Kab. Musi Banyuasin) di
Kantor Dinas Sosial kab. Musi Banyuasin, yang kedua pada bulan Juli tahun 2019 sebesar
Rp. 1.500.000,- yang diserahkan oleh sdri. Eva (staf seksi Kessos Kec. Babat Toman)
kepada sdr. Marjas (Bendahara Dinsos Kab. Musi Banyuasin) di Kantor Dinas Sosial kab.
Musi Banyuasin dan yang ketiga pada bulan November tahun 2019 sebesar Rp.
1.500.000,- yang diserahkan oleh sdri. Eva (staf seksi Kessos Kec. Babat Toman) kepada
sdr. Marjas (Bendahara Dinsos Kab. Musi Banyuasin) di Kantor Dinas Sosial kab. Musi
Banyuasin
• Bahwa uang sebesar Rp.19.907.602,- bukan merupakan hak saksi dan saksi telah
mengembalikannya.
• Bahwa sepengetahuan saksi dokumen-dokumen permintaan dan penagihan pembayaran
tidak dibuat oleh sdr. Anwar selaku pihak ketiga melainkan seluruh dokumen-dokumen
dibuat oleh pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin yang pastinya saksi tidak tahu siapa
dan sdr. Anwar tinggal menerima berkas dan tandatangan.
• Bahwa sepengetahuan saksi Drs. Putra Sumito selaku KPA dan PPK tidak melaksanakan
tupoksi dengan sebagaimana mestinya.
• Bahwa Drs. Putra Sumito selaku KPA dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dikarenakan
tidak menjalankan tupoksinya sama sekali dilapangan dan tidak pernah PPK mengecek
atau mengawasi pelaksanaan kegiatan.
• Bahwa Sdr. Marjas (Bendahara Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin) dikarenakan sering
memberikan arahan ke Kec. Babat Toman Kab. Musi Banyuasin.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

20. EMILYA AFRIANITA, S.STP.,M.Si Binti SYAMSURI RIZAL, Sekayu (Kab. Musi
Banyuasin), 36 tahun / 15 April 1985, Perempuan, Indonesia, Jalan Kolonel Wahid Udin No.
548 Rt. 002 Rw. 001 Kel. Serasan Jaya Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin, Islam, Camat
Sungai Lilin 2018 s/d Juni 2020 / Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Pemkab Musi Banyuasin Mei 2021 s/d Sekarang, S-2 (tamat),
menerangkan sebagi berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa saksi pernah di periksa di tingkat penyidikan dan seluruh isi pemeriksaan tersebut
adalah benar.
• Bahwa saksi mengetahui tentang adanya kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan
air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 dengan pagu sebesar
Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu ribu
empat ratus ribu rupiah) pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa pada pembahasan anggaran sekitar bulan September atau Oktober 2018 di Banggar
DPRD Kab. Musi Banyuasin ada anggaran untuk mobilitas rastra di setiap Kecamatan di
Kab. Musi Banyuasin, selanjutnya sekitar bulan Nopember atau Desember pada saat
pengesahan anggaran / pembahasan terakhir dibahas anggaran rastra di Kecamatan
ditiadakan dikarenakan rastra akan diganti dengan bantuan langsung non tunai sehingga
pada tahun 2019 tidak ada lagi anggaran rastra di setiap kecamatan di Kab. Musi
Banyuasin.
• Bahwa di tahun 2019 kegiatan sewa mobilitas darat di Kec. Sungai Lilin terlaksana dan
dianggarkan di Dinas Sosial Kab. Musi Banyusian
• Bahwa saksi tidak tahu berapa pagu kegiatan dan bersumber darimana dananya sedangkan
pelaksana kegiatan yang saksi tahu adalah Drs. Putro Sumitro selaku KPA dan Sdr. Marjas
(Bendahara).
• Bahwa saksi tidak tahu mekanisme penujukan penyedia dan hal-hal apa saja yang
dipersyaratkan oleh Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin terhadap calon penyedia untuk
melaksanakan kegiatan.
• Bahwa surat penunjukan penyedia memang benar surat yang dikeluarkan oleh Kec. Sungai
lilin dan benar tandatangan tersebut adalah tandatangan saksi, surat penunjukan penyedia
dibuat atas arahan Sdr. Marjas kepada Sdri. Rosdiah (Kasi Kessos Kec. Sungai Lilin) pada
saat akan pencairan sekitar bulan Maret 2019 untuk kelengkapan pencairan dan Sdri.
Rosdiah (Kasi Kessos Kec. Sungai Lilin) menyampaikan kepada saksi dan saksi
tandatangani.
• Bahwa saksi tidak mengetahuinya dan penyedia Kec. Sungai Lilin tidak memenuhi
persyaratan tersebut, yaitu tidak memiliki badan usaha untuk mobilitas kegiatan tersebut
seperti :
- Memiliki badan usaha, SITU, SIUP, TDP dan KTP;
- Memiliki NPWP;
- Rekening Bank;
- Armada / Kendaraan
• Bahwa pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin pasti mengetahui kalau penyedia Sungai
Lilin tidak memenuhi persyaratan tersebut dikarenakan karena KPA / PPK pasti
memeriksa kelengkapan berkas penyedia untuk melaksanakan kegiatan sebelum
penandatanganan Surat Perjanjian Kerja (SPK).
• Bahwa serah terima dilakukan oleh pihak kecamatan dan Drs. Putra Sumito selaku Kabid
Penanganan pakir miskin Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tidak hadir pada saat
pelaksanana serah terima.
• Bahwa surat penunjukan penyedia dikeluarkan oleh Kec. Sungai Lilin, namun konsep surat
dari dan dibuat oleh Marjas (Dinas Sosial) saksi hanya bertandatangan.
• Bahwa saksi tidak tahu dasarnya karena surat tersebut dibuat oleh Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin yang mana seluruh dokumen dibuat oleh Sdr. Marjas dan diserahkan oleh Sdr.
Rosdiah kepada saksi dan saksi tinggal bertandatangan.
• Bahwa menurut saksi biaya riil yang dikeluarkan tidak sesuai dan tidak sebesar
sebagaimana dalam surat keputusan tersebut dikarenakan sepengetahuan saksi selaku
Camat Sungai Lilin Tahun 2019 kalau melihat dari SK tersebut biaya transport yang
dikeluarkan tidak sesuai dengan jarak tempuh desa yang sesungguhnya karena ada jarak
tempuh yang dekat seperti desa Nusa Serasan biaya transport Rp.600 sedangkan desa
yang lebih jauh, yaitu Desa Bukit Jaya juga Rp.600 kemudian menurut saksi biaya riil
yang dikeluarkan tidak sesuai atau ada kelebihan.
• Bahwa untuk pembayaran sebelum Mei, yaitu bulan Januari s/d April pembayaran
ditanggung oleh Kepala Desa masing-masing yang membayar terlebih dahulu.
• Bahwa setahu saksi biaya riil yang dikeluarkan untuk sewa mobilitas air di Kec. Sungai
Lilin tidak sesuai dan tidak sebesar sebagaimana dalam surat keputusan tersebut
dikarenakan sepengetahuan saksi selaku Camat Sungai Lilin Tahun 2019 kalau melihat
dari SK tersebut biaya transport yang dikeluarkan tidak sesuai dengan jarak tempuh desa
yang sesungguhnya karena ada jarak tempuh yang dekat seperti desa Nusa Serasan biaya
transport Rp.600 sedangkan desa yang lebih jauh, yaitu Desa Bukit Jaya juga Rp.600,-
• Bahwa saksi mendapatkan uang dari sebesar Rp.1.000.000,- per pencairan, Sdr. Rosdiah
(Kassi Kessos Kec. Sungai Lilin) sebesar Rp.500.000,- per pencairan.
• Bahwa berdasarkan informasi dari Sdri. Rosdiah (Kassi Kessos Kec. Sungai Lilin, pihak
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui Sdr. Marjas pernah meminta uang
Rp.2.000.000,- per pencairan dan diberikan sebesar Rp.2.000.000,- per bulan.
• Bahwa sepengetahuan saksi Sdr. Drs. Putra Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggara
(KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) selama 8 (delapan) bulan kegiatan sewa
mobilitas darat di Kec. Sungai Lilin tahun 2019 tidak pernah sekalipun datang atau
melaksanakan atau mengawasi kegiatan tersebut.
• Bahwa yang paling bertanggungjawab adalah pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
dikarenakan tidak melaksanakan tupoksinya padahal pekerjaan tersebut adalah pekerjaan
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan anggaran di mereka.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

21. RIO ADITYA, S.IP, M.SI BIN SUTRISNO, Palembang, 34 tahun / 10 Oktober 1987, Laki-
laki, Indonesia, Jl. Srikandi No. 112 Lk. IV Rt. 026 Rw. 007 Kel. Betung Kec. Betung Kab.
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, Islam, Camat Babat Supat Tahun 2018 s/d Sekarang,
S2 (tamat), menerangkan sebagi berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa saksi pernah di periksa di tingkat penyidikan dan seluruh isi pemeriksaan tersebut
adalah benar.
• Bahwa saksi mengetahui tentang adanya kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan
air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 dengan pagu sebesar
Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu ribu
empat ratus ribu rupiah) pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa saksi mengetahui adanya kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa
kecamatan se Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 khususnya di Kec. Babat Supat, awalnya
sekitar bulan Janauri 2019 awal tahun saksi selaku Camat Babat Supat mendapatkan
informasi dari Sdr. Herman dan Sdr. Rudi (Keduanya Staf Kessos Kec. Babat Supat) kalau
sudah melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui
Sdr. Marjas di kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin yang mengatakan ”kalau di
tahun 2019 kegiatan distribusi rastra anggaranya dikelola oleh Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin, namun pelaksanaan dilapangan nantinya akan diserahkan kepada pihak
kecamatan.”
• Bahwa yang melaksanakan kegiatan sewa mobilitas Kec. Babat Supat di lapangan adalah
pihak kecamatan, dengan struktur kegiatan sebagai berikut Sdr. Putro Sumito selaku PPK,
Sdr. Marjas selaku Bendahara.
• Bahwa bersumber dari APBD tahun anggaran 2019 pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin, mekanisme, pedoman dan dasar penyaluran rastra tahun 2019 saksi tidak
tahu.
• Bahwa sehingga pihak Kecamatan yang melaksanakan kegiatan tersebut dikarenakan atas
arahan dari Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui sdr. Marjas kepada sdr. Herman
dan Sdr. Rudi (Keduanya Staf Kessos Kec. Babat Supat) di kantor Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin pada awal Januari 2019 yang mengatakan ”kalau di tahun 2019 kegiatan
distribusi rastra anggaranya dikelola oleh Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, namun
pelaksanaan dilapangan nantinya akan diserahkan kepada pihak kecamatan.”
• Bahwa yang menunjuk penyedia adalah pihak kecamatan sedangkan untuk penetapan biaya
trasportasinya oleh Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa saksi mengetahui surat penunjukkan penyedia tersebut dan benar di surat tersebut
tandatangan saksi selaku Camat Babat Supat dan cap memang benar cap Kec. Babat
Supat.
• Bahwa saksi selaku Camat Babat Supat melakukan penunjukan penyedia dikarenakan atas
arahan pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui sdr. Marjas dan disaksikan sdr.
Sani selaku PPTK yang memanggil Sdr. Herman dan Sdr. Rudi (Keduanya Staf Kessos
Kec. Babat Supat) ke kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin sekitar akhir bulan
Januari 2019 di Kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dengan mengatakan /
mengarahkan ” agar pihak kecamatan mempersiapkan dan menunjuk pihak penyedia
transportasi Kec. Babat Supat ” sedangkan syarat menjadi penyedia adalah harus
memiliki KTP, Rekening harus Bank Sumsel dan berbadan hukum.
• Bahwa yang mengetik kedua surat tersebut adalah Sdr. Herman dan Sdr. Rudi (Keduanya
Staf Kessos Kec. Babat Supat) dengan konsep / draft nya surat dari Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin melalui sdr. Marjas sedangkan saksi hanya bertandatangan saja dan
dibuat sekitar bulan Mei 2019 berdasarkan arahan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
untuk melengkapi administrasi.
• Bahwa surat Penunjukan Penyedia Sarana Mobilitas Darat Angukatan Rastra Kec. Babat
Supat Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 menjadi dasar penyedia untuk melaksanakan
kegiatan tersebut di Kec. Babat Supat.
• Bahwa saksi tidak mengetahui dan tidak pernah melihat Surat Perjanjian Kerja (SPK)
tersebut dan seharusnya Surat Perjanjian Kerja (SPK) ini yang menjadi dasar penyedia
melaksanakan kegiatan bukan Surat Penunjukan Penyedia sebagaimana saksi terangkan
sebelumnya.
• Bahwa untuk tahap penunjukan penyedia dilaksanakan oleh kecamatan, untuk pelaksanaan
juga pihak kecamatan sedangkan untuk proses pembayaran semua dokumen disiapkan
oleh Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Terlaksana selama 8 bulan, dengan anggaran sebagai berikut :
- Untuk bulan Januari s/d Mei 2019 sebesar Rp.51.149.900,-
- Untuk bulan Juni s/d Agustus 2019 sebesar Rp.30.689.940,-
• Bahwa uang tersebut cukup untuk menyalurkan rastra di Kec. Babat Supat untuk bulan
Januari s/d Agustus 2019, namun pihak Kec. Babat Supat ada dikasih uang oleh penyedia
sebesar Rp.15.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk pencairan tahap pertama kemudian
uang tersebut dibagi untuk saksi sebesar Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah), pihak Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin sebesar Rp.4.000.000,- (empat juta rupiah), sisanya sebesar
Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) saksi serahkan ke sdr. Herman (Staf Kessos Kec.
Babat Supat) untuk dibagi ke staf kecamatan yang telah membantu pelaksanaan kegiatan
tersebut untuk uang operasional, capek, makan, minum dan BBM mereka kemudian untuk
bulan Juni s/d Agustus 2019 sebesar Rp.30.689.940,- yang setelah dipotong pajak menjadi
Rp. 27.341.946,- pihak Kec. Babat Supat ada dikasih uang oleh penyedia sebesar
Rp.7.000.000,- (tujuh juta rupiah) kemudian uang tersebut dibagi untuk saksi sebesar
Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah), pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin sebesar
Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah), sisanya sebesar Rp.4.000.000,- (empat juta rupiah) saksi
serahkan ke sdr. Herman (Staf Kessos Kec. Babat Supat) untuk dibagi ke staf kecamatan
yang telah membantu pelaksanaan kegiatan tersebut untuk uang operasional, capek,
makan, minum dan BBM mereka
• Bahwa awalnya sekitar akhir bulan Juni 2019 di Kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
sebelum pencairan pertama sdr. Marjas (Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin) bertemu dan
berpesan kepada Sdr. Herman dan Sdr. Rudi (Keduanya Staf Kessos Kec. Babat Supat)
meminta uang sebesar Rp.4.000.000,- (empat juta rupiah) apabila penyedia sudah
mencairkan uang kemudian setelah pencairan sekitar awal Juli 2019 Sdr. Herman dan Sdr.
Rudi (Keduanya Staf Kessos Kec. Babat Supat) menyerahkan uang sebesar
Rp.4.000.000,- (empat juta rupiah) di kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan
diterima oleh Sdr. Marjas.
• Bahwa yang kedua sekitar bulan Oktober 2019 setelah pencairan kedua Sdr. Herman dan
Sdr. Rudi (Keduanya Staf Kessos Kec. Babat Supat) bertemu dengan Sdr. Marjas (Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin) di Rumah Makan pindang di sekitar bundaran tugu kota
Sekayu dan menyerahkan uang sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada sdr.
Marjas.
• Bahwa persyaratan tersebut saksi tidak mengetahuinya, tetapi berdasarkan arahan dari Sdr.
Marjas (Pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin) kepada Sdr. Herman dan Sdr. Rudi
(Keduanya Staf Kessos Kec. Babat Supat) untuk penyedia harus melengkapi persyaratan
mempunyai rekening, KTP dan armada / kendaraan.
• Bahwa Berita Acara tersebut dibuat oleh pihak kecamatan yang isinya dan konsep / draf
Berita Acara dari pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, pelaksanaan dan tandatangan
tersebut memang benar tandatangan yang bersangkutan dan penyerahan rastra tersebut
menjadi tanggungjawab Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, namun pihak Kec. Babat
Supat yang menyerahkan berdasarkan arahan dari Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
serta Berita Acara tersebut sepengetahuan saksi termasuk syarat untuk mengajukan
pencairan atau pembayaran dikarenakan BA tersebut untuk mengetahui kalau barang
sudah dikirim dan diterima (progress pekerjaan).
• Bahwa Berita Acara tersebut dibuat oleh pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan
kami menerima sudah jadi dan tinggal bertandatangan dan pemeriksaan tersebut tidak ada
pelaksanaannya surat tersebut dibawa oleh Sdr. Herman dan Sdr. Rudi (Keduanya Staf
Kessos Kec. Babat Supat) untuk diminta tandatangan setelah diberikan oleh Sdr. Marjas di
Kantor Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan yang melakukan pemeriksaan tersebut
merupakan tanggung jawab Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin serta apakah Berita Acara
tersebut mencadi syarat pencairan / pembayaran saksi tidak tahu.
• Bahwa selama 8 bulan pelaksanaan kegiatan sewa mobilitas darat di Kec. Babat Supat
Musi Banyuasin Tahun 2019 Drs. Putra Sumito selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
maupun pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tidak melaksanakan tupoksinya
dikarenakan seluruh pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh pihak Kec. Babat Supat.
• Bahwa uang tersebut bukan merupakan hak saksi dan pihak lain dikarenakan merupakan
hak penyedia dan kami menerima karena diberi penyedia sedangkan pihak Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin melalui sdr. Marjas meminta uang setiap pencairan dan saksi
bersedia mengembalikannya.
• Bahwa yang paling bertanggungjawab adalah pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin,
yaitu :
- Drs. Putra Sumito selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dikarenakan tidak
menjalankan tupoksinya sama sekali dilapangan dan tidak pernah PPK mengecek atau
mengawasi pelaksanaan kegiatan serta sebagai orang yang bertandatangan dalam SPK.
- Sdr. Marjas (Bendahara Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin) dikarenakan sering
memberikan arahan ke Kec. Babat Supat Kab. Musi Banyuasin.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

22. Drs. DENI SUKMANA, M.SI Bin DJUJU SUKMANA, Jakarta, 52 tahun / 20 Januari
1969, Laki-laki, Indonesia, Jl. Cahaya Berlian No. Rt. 022 Rw. 009 Kel. Pangkalan Balai
Kec. Banyuasain III Kab. Banyuasin, Islam, Camat Lais September 2018 s/d Juni 2020 /
Sekretaris Dinas PMD Kab. Musi Banyuasin Juni 2020 s/d Sekarang, S2 (tamat),
menerangkan sebagi berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa saksi pernah di periksa di tingkat penyidikan dan seluruh isi pemeriksaan tersebut
adalah benar.
• Bahwa saksi mengetahui tentang adanya kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan
air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 dengan pagu sebesar
Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu ribu
empat ratus ribu rupiah) pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa pada tahun 2019 anggaran kegiatan sewa mobilitas darat Tahun 2019 dianggarkan
di Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin bersumber dari APBD tahun 2019 dengan nilai
saksi tidak tahu.
• Bahwa awalnya sekitar bulan Februari 2019 Pihak Kec. Lais mengadakan musrenbang di
aula Kec. Lais untuk membahas kegiatan usulan pembangunan Kec. Lais Tahun 2020
yang dihadiri oleh Sekda dan beberapa Kepala OPD Sekabupaten Musi Banyuasin
setelah selesai musrenbang, berdasarkan surat dari Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
Drs. Putra Sumito meminta waktu untuk penjelasan kepada para Kepala Desa se Kec. Lais
yang menjelaskan perihal pendistribusian rastra dan cara pembagiannya dan yang
menerima rastra haru masuk basis data terpadu (BDT) untuk keluarga tidak mampu dan
Drs. Putra Sumito juga menjelaskan kalau anggaran sewa mobilitas ini tidak ada di
Kecamatan dan ada di Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa struktur kegiatan sewa mobilitas di Kec. Lais :
- Sdr. Muhammad Jaya selaku Pengguna Anggaran (PA)
- Sdr. Drs. Putra Sumito selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
• Bahwa yang melakukan penujukan penyedia adalah pihak Kec. Lais
• Bahwa dikarenakan kami mengikuti petunjuk terdahulu dan Pihak Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin melalui Sdr. Marjas pernah menyampaikan kalau administrasi yang harus
dilengkapi seperti tahun sebelumnya tahun 2018 dan juknisnya belum ada perubahan
• Bahwa surat penunjukan penyedia tersebut dikeluarkan oleh Kec. Lais dan benar saksi
yang bertandatangan, yang membuat surat tersebut adalah Sdr. Mulyadi (Sekretaris Tim
Kec. Lais) yang waktu saksi lupa yang dibuat sesuai arah pihak Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin dan saksi disodorkan Sdr. Mulyadi untuk ditandatangani.
• Bahwa saksi tidak mengetahui Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin mempersyaratkan hal
tersebut, namun Penyedia yang saksi tunjuk memenuhi semua persyaratan berikut :
- Memiliki badan usaha, SITU, SIUP, TDP dan KTP;
- Memiliki NPWP;
- Rekening Bank;
- Armada / Kendaraan.
• Bahwa saksi mengetahui ada Surat Perjanjian Kerja (SPK) tersebut dikarenakan Sdr.
Mulyadi (Sekretaris Tim Kec. Lais) memberitahukan kepada saksi bahwa kegiatan
Kec.Lais sudah diketahui oleh Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan dibuatkan Surat
Perjanjian Kerja (SPK) tersebut dan benar Surat Perjanjian Kerja (SPK) menjadi dasar
penyedia melaksanakan kegiatan tersebut.
• Bahwa saksi tidak mengecek biaya tersebut hanya bertandatangan saja dan saksi tidak tahu
apakah sudah sesuai dengan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 85 Tahun 2018
Tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2019.
• Bahwa kegiatan terlaksana selama 8 (delapan) bulan, dengan anggaran sebagai berikut :
- Untuk bulan Januari s/d Februari 2019 sebesar Rp.45.387.360,-
- Untuk bulan Maret 2019 sebesar Rp.22.693.680,-
- Untuk bulan April 2019 sebesar Rp.22.693.680,-
- Untuk bulan Meit 2019 sebesar Rp.22.693.680,-
- Untuk bulan Juni s/d Agustus 2019 sebesar Rp.68.081.040,-
• Bahwa berdasarkan kesepakatan antara pihak Tim Kec. Lais dengan Sdr. Amar selaku
penyedia pembayaran terlebih dibayar oleh Tim Kec. Lais yang dibayarkan sesuai dengan
progress pekerjaan misal bulan Januari 2019 selesai di bulan Januari 2019 juga
dibayarkan serta pada saat pencairan baru nanti dihitung kembali.
• Bahwa perbulan Tim Kec. Lais mendapatkan uang honor sebesar ± Rp.400.000,- (empat
ratus ribu rupiah) pe orang sebanyak 7 (tujuh) orang dalam tim satgas Kec. Lais kemudian
untuk pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin sebulan sebesar Rp.1.500.000,- (satu juta
lima ratus ribu rupiah) per bulan dibayarkan setiap pencairan.
• Bahwa yang menyerahkan Sdr. Mulyadi (Sekretaris Tim Kec. Lais) yang diterima oleh
pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui Sdr. Marjas (Bendahara Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin) setiap kali setelah pencairan.
• Bahwa kegiatan terlaksana selama 8 (delapan) bulan dengan 5 (lima) kali pencairan dan
selama 8 bulan pihak Tim Kec. Lais menerima sebesar Rp.22.400.000,- (dua puluh dua
juta empat ratus ribu rupiah) sedangkan pihak Dinas Sosial yang diterima Sdr. Marjas
sebesar Rp.12.000.000,- (dua belas juta rupiah) dan Sdr. Mulyadi (Sekretaris Tim Kec.
Lais) pada saat pencairan terakhir ada memberi Drs. Nasuhi sebesar Rp.5.000.000,- (lima
juta rupiah) yang diminta Sdr. Marjas sebagai sumbangan untuk Drs. Nasuhi.
• Bahwa uang tersebut bukan hak tim Kec. Lais dan pihak Dinsos Kab. Musi Banyuasin dan
kami tim Kec. Lais Kec. Lain bersedia mengembalikanya
• Bahwa selama 8 (delapan) bulan pelaksanaan kegiatan sewa mobilitas darat di Kec. Lais
Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 Drs. Putra Sumito selaku dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) tidak melaksanakan tupoksinya dikarenakan saksi tidak pernah melihat,
mendengar, bertemu dan berkomunikasi dengan PPK terkait kegiatan tersebut.
• Bahwa yang paling bertanggungjawab adalah pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin,
yaitu Drs. Putra Sumito selaku KPA dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dikarenakan
tidak menjalankan tupoksinya sama sekali dilapangan dan tidak pernah PPK mengecek
atau mengawasi pelaksanaan kegiatan serta sebagai orang yang bertandatangan dalam
SPK.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

23. DEBBY HERYANTO, S.STP.,M.SI BIN MAHIPAL, Desa Bailangu (Kab. Musi
Banyuasin), 38 tahun / 09 Juli 1983, Laki-laki, Indonesia, Jalan Laut Komp. Musi Gre en No.
11 A Rt. 017 Rw. 002 Kel. Serasan Jaya Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin, Islam, ASN /
Camat Keluang September 2018 s/d Sekarang, S-2 (tamat), menerangkan sebagi berikut :
• Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa saksi pernah di periksa di tingkat penyidikan dan seluruh isi pemeriksaan tersebut
adalah benar.
• Bahwa saksi tidak kenal dengan Sdr. Putro Sumito dan Sdr. Marjas.
• Bahwa saksi mengetahui tentang adanya kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan
air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 dengan pagu sebesar
Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu ribu
empat ratus ribu rupiah) pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa saksi mengetahui dari Sdr. Suparniyanto (Satf Kessos Kec. Keluang) dan Sdr.
Maryadi (Kasi Kessos Kec. Keluang) yang mengatakan kepada saksi pada saat proses
akan dilaksanakan pencairan anggaran untuk mobilitas kalau struktur pelaksananya dari
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, yaitu Sdr. Putro (KPA) dan Sdr. Marjas (Bendahara),
berapa besar pagu saksi tidak tahu sedangkan sumber dana dari APBD Kab. Musi
Banyuasin TA 2019.
• Bahwa pedoman atau acuan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin adalah Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA).
• Bahwa saksi tidak tahu mekanisme penujukan penyedia dan hal-hal apa saja yang
dipersyaratkan oleh Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin terhadap calon penyedia untuk
melaksanakan kegiatan.
• Bahwa surat penunjukan pihak ketiga pelaksanaan pendistribusian bansos rastra tahun
2019 yang saksi tandatangani selaku Camat Keluang yang berisi menunjuk Sdr. Umar
Imron Bin H. Damiri untuk melaksanakan pekerjaan sewa mobilitas darat bansos rastra
Kec. Keluang Kab. Musi Banyuasin adalah tandatangan saksi.
• Bahwa dikarenakan atas permintaan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui Sdr.
Marjas kepada Sdr. Suparniyanto (Satf Kessos Kec. Keluang) dan Sdr. Maryadi (Kasi
Kessos Kec. Keluang) agar Camat menunjuk penyedia supaya uang operasional yang
telah ditalangi atau telah dibayarkan oleh pihak kecamatan kepada penyedia dapat diganti.
• Bahwa saksi tidak mengetahuinya semua persyaratan penyedia, namun Sdr. Umar Imron
Bin H. Damiri selaku pelaksana sewa mobilitas darat bansos rastra Kec. Keluang dapat
memenuhi semua persyaratan tersebut :
- Memiliki badan usaha, SITU, SIUP, TDP dan KTP;
- Memiliki NPWP;
- Rekening Bank;
- Armada / Kendaraan.
• Bahwa berita acara serah terima bansos rastra tersebut dikeluarkan oleh Kec. Keluang dan
tidak ada pihak Dinas Sosial yang ikut juga melaksanakan serah terima tersebut.
• Bahwa surat penunjukkan penyedia dibuat oleh Kec. Keluang atas permintaan pihak Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa dasar penentuan biaya tersebut kami buat berdasarkan Peraturan Bupati Musi
Banyuasin Nomor 85 Tahun 2018 Tentang Standar biaya tahun anggaran 2018.
• Bahwa menurut saksi biaya riil yang dikeluarkan tidak sesuai dan tidak sebesar
sebagaimana dalam surat keputusan tersebut dikeranakan ada biaya lainnya yang
dikeluarkan, yaitu biaya konsumsi sebesar Rp.800.000 per bulan dan biaya ATK dan
cadangan sebesar Rp.600.000,- per bulan.
• Bahwa berdasarkan informasi yang kami terima dari Staf Kessos Kec. Keluang bahwa
selama 8 bulan kegiatan sewa mobilitas di Kec. Keluang total uang yang diambil oleh
Pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui Sdr. Marjas sebesar Rp.10.000.000,-
(sepuluh juta rupiah).
• Bahwa setiap kali pencairan setelah uang diambil penyedia dan diserahkan ke Sdr.
Suparniyanto (Satf Kessos Kec. Keluang) dan Sdr. Maryadi (Kasi Kessos Kec. Keluang)
dan uang tersebut kemudian dibawa ke Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan diambil
melalui sdr. Marjas sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).
• Bahwa untuk pembayaran sebelum Mei, yaitu bulan Januari s/d April dan bulan
selanjutnya sebelum pencairan ditalangi dan dibayar terlebih dahuulu oleh Pihak Kec.
Keluang.
• Bahwa tidak sesuai biaya rill sewa mobilitas di Kec. Keluang dari bulan Januari s/d
Agustus 2019 sesuai dengan SP2D tersebut.
• Bahwa sepengetahuan saksi Sdr. Drs. Putra Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggara
(KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) selama 8 (delapan) bulan kegiatan sewa
mobilitas darat di Kec. Keluang tahun 2019 tidak pernah sekalipun datang atau
melaksanakan atau mengawasi kegiatan tersebut.
• Bahwa yang paling bertanggungjawab adalah PPK atau KPA atau panitia pelaksana di
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dikarenakan tidak melaksanakan tupoksinya padahal
pekerjaan tersebut adalah pekerjaan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan anggaran di
mereka.
Atas keterangan saksi, para terdakwa dan penasehat hukumnya tidak keberatan dan
membenarkannya.

Saksi Ade Charge : Tidak ada

2. KETERANGAN AHLI
1. Keterangan Ahli SUMARJANTO, S.ST BIN MUHAMMAD ZAINURI (ALM), lahir di
Magelang (Jawa Tengah), umur 53 tahun, tanggal 16 Maret 1968, Laki-laki, Indonesia,
Perum Green Village Blok E Lk II Rt. 108 Rw. 005 Kel. Balai Agung Kec. Sekayu Kab.
Musi Banyuasin, Kasubag Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kab.
Musi Banyuasin, S-1 (berijazah), Ahli di sidang Pengadilan di bawah sumpah pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa Ahli dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan bersedia memberikan
keterangan.
• Bahwa semua keterangan di BAP semuanya benar.
• Bahwa dasar memberikan keterangan ahli adalah surat tugas dari inspektur.
• Bahwa Keahlian yang saksi miliki adalah keahlian pemilihan penyedia barang dan jasa dan
sertifikat yang saksi miliki sertifikat tingakt dasat ahli pengadaan nasional yang
dikeluarkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah di Jakarta
tanggal 13 Mei 2013.
• Bahwa Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah pada Pasal 1 Ayat (1) berbunyi : Pengadaan barang / jasa pemerintah
yang selanjutnya disebut pengadaan barang / jasa adalah kegiatan pengadaan kegiatan
barang / jasa oleh Kementerian / Lembaga / Perangkar Daerah yang dibiayai oleh APBN /
APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan sampai dengan serah terima hasil
pekerjaan.
• Bahwa Yang menjadi pedoman adalah Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
• Bahwa Berdasarkan Pasal 38 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah metode pemilihan barang / pekerjaan konstruksi /
jasa lainnya terdiri atas :
a. E-Purchasing;
b. Pengadaan langsung
c. Penunjukan langsung
d. Tender cepat; dan
e. Tender.
• Bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah diatur sebagai berikut :
➢ Untuk E-Purchasing sebagaimana diatur dalam Pasal 38 Ayat (2) yang berbunyi : E-
Purchasing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilaksanakan untuk barang
/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang sudah tercantum dalam katalog elektronik atau
toko daring.
➢ Untuk pengadaan langsung sebagaimana diatur dalam Pasal 38 ayat (3) yang berbunyi
: pengadaan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilaksanakan untuk
barang / pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang bernilai paling banyak Rp.
200.000.000,- (dua ratus juta rupiah)
➢ Untuk penunjukan langsung sebagaimana diatur dalam Pasal 38 Ayat (2) yang
berbunyi : penunjukan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
dilaksanakan untuk barang / pekerjaan konstruksi / jasa lainnya dalam keadaan
tertentu.
➢ Untuk tender cepat sebagaimana diatur dalam Pasal 38 Ayat (6) yang berbunyi : tender
cepat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilaksanakan dalam hal pelaku
usaha telah terkualifikasi dalam system informasi kerja penyedia untuk pengadaan
yang :
a. Spesifikasi dan volume pekerjaannya sudah dapat ditentukan secara rinci; atau
b. Dimungkinkan dapat menyebutkan merk sebagaimana diatur dalam Pasal 19 ayat (2)
hurf b dan huruf.
➢ Untuk tender sebagaimana diatur dalam Pasal 38 Ayat (7) yang berbunyi : tender
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dilaksanakan dalam hal tidak dapat
menggunakan metode pemilihan penyedia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a sampai dengan huruf d.
• Bahwa Sebelum menetapkan metode pemilihan penyedia Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) harus mempedomani Pasal 18 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang berbunyi perencanaan pengadaan
meliputi identifikasi kebutuhan, penetapan barang / jasa, cara, jadwal dan anggaran
pengadaan barang / jasa kemudian hasil perencanaan pengadaan barang / jasa
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dimuat dalam RUP, selanjutnya PPK membuat
pemaketan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Pasal 20 Ayat (1) yang berbunyi
pemaketan pengadaan barang / jasa dilakukan dengan berorientasi pada :
a. Keluaran atau hasil;
b. Volume barang / jasa;
c. Ketersediaan barang / jasa;
d. Kemampuan pelaku usaha; dan/atau
e. Ketersediaan anggaran belanja.
Kemudian setelah ditentukan paket pekerjaannya ditetapkan metode pemilihan penyedia
sesuai Pasal 38 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah.
• Bahwa tidak diperbolehkan dikarenakan sebelum melaksanakan proses pemilihan penyedia
PPK harus menginput Rencana Umum Pengadaan (RUP) diaplikasi Sistem Informasi
Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) LKPP dan apabila tidak mempedomani aturan
tersebut diatas bisa menimbulkan ketidak sesuaian antara identifikasi kebutuhan dan hasil
pekerjaan.
• Bahwa setelah saksi buka aplikasi SIRUP LKPP tahun 2019 pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin pada urutan nomor 30 yang tercantum nama paket hanya disebutkan nama
kegiatan DPA SKPD Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi
kesejahteraan sosial bagi PMKS artinya pemaketan pekerjaan belum dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 20 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebagaimana saksi terangkan
pada point 11 artinya belanja sewa sarana mobilitas sehubungan dengan pendistribusian
rastra sebesar Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh
satu ribu empat ratus rupiah) pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran
2019 belum dibuat pemaketan pekerjaanya sehingga tidak bisa menetapkan metode
pemilihan penyedianya sebagaimana diatur dalam Pasal 38 Ayat (1) Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
• Bahwa Saksi tidak mengetahui persis apakah PPK ada membuat dokumen perencanaan
pengadaan atau tidak, namun berdasarkan Rencana Umum Pengadaan yang ada pada
aplikasi SIRUP bahwa rencana pengadaan tidak sesuai dengan aturan yang sudah
ditetapkan dikarenakan tercantum dalam metode swakelola.
• Bahwa dikarenakan dalam DPA SKPD tercantum dalam kode rekening belanja sewa sarana
mobilitas artinya pelaksanaanya melibatkan pihak penyedia.
• Bahwa PPK harus menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK), Spesifikasi Teknis, Rencana
Jadwal Pelaksanaan Pengadaan, Pemanfaatan pengadaan barang dan jasa dan menyusun
HPS.
• Bahwa apabila dalam suatu pekerjaan / kegiatan PPK tidak membuat Kerangka Acuan
Kerja (KAK), Spesifikasi Teknis, Rencana Jadwal Pelaksanaan Pengadaan, Pemanfaatan
pengadaan barang dan jasa dan menyusun HPS apa akibat yang dapat ditimbulkan barang
/ jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan.
• Bahwa tidak dibenarkan, setelah saksi melihat kedua dokumen tersebut metode yang
dilakukan adalah penunjukan langsung seharusnya dilaksanakan dengan metode
pengadaan langsung yang dilaksanakan oleh pejabat pengadaan barang dan jasa yang
ditunjuk dengan surat keputusan pengguna anggaran Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa Dengan kesalahan metode yang dilakukan penunjukan langsung seharusnya
pengadaan langsung dikhawatirkan akan didapat penyedia yang tidak berkompheten dan
bisa terindikasi terjadi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) kemudian dengan
kesalahan metode ini yang paling bertanggungjawab adalah PPK dikarenakan tugas PPK
sebagaimana diatur dalam Pasal 11 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.
• Bahwa berdasarkan Pasal 11 Ayat (1) berbunyi PPK dalam pengadaan barang /jasa
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf c memiliki tugas :
a. Menyusun perencanaan pengadaan;
b. Melaksanakan komsolidasi pengadaan barang / jasa;
c. Menetapkan spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja (KAK);
d. Menetapkan rancangan kontrak;
e. Menetapkan HPS;
f. Menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada penyedia;
g. Mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;
h. Melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit diatas Rp. 200.000.000,- (dua
ratus juta rupiah);
i. Mengendalikan kontrak;
j. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan;
k. Melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/KPA;
l. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/KPA dengan berita
acara penyerahan;
m. Menilai kinerja penyedia;
n. Menetapkan tim pendukung;
o. Menetapkan tim ahli atau tenaga ahli; dan
p. Menetapkan surat penunjukan penyedia barang / jasa.
Ayat (2)
Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PPK melaksanakan
tugas pelimpahan kewenangan dari PA/KPA, meliputi :
a. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; dan
b. Mengadakan dan menetapkan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran
belanja yang telah ditetapkan.
• Bahwa Dalam Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 di penjelasan angka 2.2.2 huruf d
untuk perhitungan HPS untuk jasa lainnya harus memperhitungkan komponen biaya
sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan antara lain :
1) Upah tenaga kerja;
2) Penggunaan bahan atau peralatan atau material;
3) Keuntungan dan biaya over head;
4) Biaya lainnya berdasarkan jenis jasa lainnya.
Kemudian berdasarkan Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 diangka 2.2.2 sumber data
untuk penyusunan HPS terdiri dari :
1) Harga pasar setempat;
2) Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik
(BPS);
3) Informasi biaya satuan yang dipublikasikan oleh asosiasi dan sumber data lain yang
dapat dipertanggungjawabkan;
4) Daftar biaya / tariff barang / jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan atau distributor
tunggal;
5) Biaya kontrak sebelumnya atau kontrak yang sedang berjalan dengan
memperhitungkan faktor perubahan biaya.
• Bahwa di samping mempertimbangkan standar biaya umum yang dikeluarkan oleh
pemerintah sebaiknya PPK melakukan survey harga pasar untuk memastikan HPS yang
ditetapkan adalah wajar.
• Bahwa secara umum boleh-boleh saja asal PPK yakin harga yang terdapat dalam SBU
sesuai dengan kondisi lapangan, namun apabila tidak dilakukan survey harga pasar
terlebih dahulu dikhawatirkan akan menyebabkan HPS yang ditetapkan menjadi tidak
wajar dalam artian bisa terlalu murah atau kemahalan.
• Bahwa tidak diperbolehkan PPK mengarahkan kecamatan untuk menunjuk secara langsung
dan dalam melaksanakan kegiatan tersebut PPK dapat menetapkan tim pendukung untuk
membantu pelaksanaan kegiatan.
• Bahwa Semestinya berita acara dilaksanakan dan ditandatangani oleh PPK.
• Bahwa Bisa saja PPK menetapkan pihak kecamatan sebagai tim pendukung pelaksanaan
kegiatan dengan dasar PPK harus menerbitkan surat keputusan tim pendukung yang
didalamnya mencantumnkan tugas dan kewenangan tim pendukung untuk membantu
pelaksanaan kegiatan, namun tim pendukung tidak mempunyai kewenangan untuk
menunjuk penyedia dan tidak mempunyai kapasitas untuk mengerjakan pekerjaan
seutuhnya sifatnya hanya membantu saja
• Bahwa Tindakan PPK yang dimaksud dalam pasal ini antara lain penandatanganan
kontrak / surat perjanjian kerja dengan penyedia, mengajukan uang muka yang
disampaikan penyedia pada KPA dan mengajukan permohonan pembayaran pekerjaan
yang telah dilaksanakan oleh penyedia.
• Bahwa Berdasarkan Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 angka 7.2.1 berbunyi sebelum
penandatanganan kontrak atau surat perjanjian dilakukan rapat persiapan
penandatanganan kontrak antara pejabat penandatangan kontrak dengan penyedia yang
membahas hal-hal sebagai berikut :
a. Finalisasi rancangan kontrak;
b. Kelengkapan dokumen pendukung kontrak;
c. Rencana penandatangan kontrak;
d. Hal-hal yang telah diklarifikasi dana tau di konfirmasi pada saat evaluasi penawaran.
• Bahwa Menurut saksi surat perjanjian kerja / kontrak tidak bisa dipertanggungjawabkan
dikarenakan apabila terjadi masalah siapa yang akan bertanggung jawab dan hal tersebut
menjadi resiko PPK.
Atas keterangan Ahli, terdakwa tidak keberatan.

2. Keterangan Ahli IVANDIJUNI, S.Pi Bin ABU KOSIM, lahir di KP. Kayuara, umur 39
tahun, tanggal 26 Juni 1982, Laki-laki, Indonesia, Komplek Villa Bukit Sejahtera, Jalan
Anggrek Blok B1 No.15, RT.026 RW.010, Kelurahan Kayuara, Kecamatan Sekayu, Musi
Banyuasin, ASN – Auditor Muda pada Inspektorat Daerah Kab. Musi Banyuasin, S-1
(berijazah), Ahli di sidang Pengadilan di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut :
• Bahwa Ahli dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa semua keterangan di BAP semuanya benar.
• Bahwa saksi memberikan keterangan sebagi ahli dalam Dugaan Tindak Pidana Korupsi
Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat dan Air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
Tahun Anggaran 2019 dengan pagu sebesar Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus
sembilan belas juta dua puluh satu ribu empat ratus ribu rupiah) berdasarkan Surat
Panggilan Ahli dari Kepala Kejaksaan Negeri Musi Banyuasin Nomor : B-140 /
L.6.16/Fd.1/02/2022, tanggal 7 Februari 2022. Kemudian atas surat panggilan tersebut,
saksi diberikan Surat Tugas dari Inspektur Kab. Musi Banyuasin Nomor : 183/ST/ITDA-
KHUSUS/2022 , tanggal 8 Februari 2022.
• Bahwa Saat ini saksi bekerja di Inspektorat Daerah Kab. Musi Banyuasin sejak Tahun 2019
dengan jabatan sebagai Fungsional Auditor Ahli Muda sejak Tahun 2021 sampai dengan
sekarang, Diangkat oleh Bupati Musi Banyuasin Dengan Surat Keputusan Bupati Musi
Banyuasin Nomor : 821/216/KPTS/BKPSDM/2021 Tentang Pengangkatan Perpindahan
dari Jabatan Lain ke dalam Jabatan Fungsional Auditor Bupati Musi Banyuasin, tanggal
24 Februari 2021
• Bahwa Keahlian yang saksi miliki adalah keahlian sebagai Auditor, ya saksi memiliki
keahlian khusus dalam bidang perhitungan kerugian keuangan negara dengan Sertifikat
Auditor Ahli Muda yang dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor : SERT-12786/JFA-KT(K)/03/X/2020 tanggal 13 November 2020.
Kemudian tugas pokok dan fungsi keahlian saksi berdasarkan Peraturan Bupati Musi
Banyuasin Nomor 20 Tahun 2020 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas, dan Fungsi
Inspektorat Daerah Kab. Musi Banyuasin, jabatan Fungsional Audito mempunyai tugas :
1. Melakukan kegiatan perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pelaksanaan Teknis
4. Pengendalian
5. Evaluasi Pengawasan Sesuai Dengan Bidang Keahliannya
Jabatan Fungsional Audito mempunyai fungsi :
1. Audit
2. Evaluasi
3. Review
4. Pemantauan
5. Kegiatan Pengawasan lainnya
• Bahwa kerugian Keuangan Negara adalah berkurangnya kekayaan negara atau
bertambahnya kewajiban negara tanpa diimbangi dengan prestasi yang setara, yang
disebabkan adanya penyimpangan dari ketentuan/kriteria yang dipergunakan dalam
bidang keuangan negara/daerah, kelalaian seseorang dan atau disebabkan oleh keadaan di
luar kemampuan manusia (force majeure). Dasar hukum atas perhitungan kerugian
keuangan Negara adalah Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
• Bahwa dalam penghitungan kerugian keuangan negara terdapat beberapa metode yang
dapat diterapkan dalam menghitung kerugian keuangan negara, prosedur dalam
menghitung tidak dapat dipolakan karena beragamnya modus operandi kasus-kasus yang
terjadi. Sehingga langkah-langkah yang harus dilaksanakan sebelum menentukan metoda
apa yang digunakan adalah dengan melakukan :
1) Identifikasi penyimpangan yang terjadi, meneliti dasar hukum kegiatan untuk
menentukan apakah masih dalam lingkup keuangan negara, menentukan penyebab
kerugian, mengidentifikasi waktu dan lokasi kejadian.
2) Mengidentifikasi jenis transaksi dan jenis kerugiannya misalnya hilangnya hak yang
diterima, pengeluaran lebih besar, volume kurang, pekerjaan tidak sesuai spesifikasi
dsb.
3) Mengidentifikasi, mengumpulkan, verifikasi dan analisis bukti yang berhubungan
dengan kerugian keuangan negara.
Hal tersebut untuk memahami munculnya pola tertentu dalam kerugian keuangan negara
sehingga dapat diterapkan metoda yang tepat pada kasus yang bersangkutan dengan
memperhatikan kriteria atau ketentuan yang berlaku.
Jika hasil identifikasi tersebut terdapat kerugian keuangan negara maka dipilih metoda
yang tepat untuk menghitung kerugian keuangan negara dengan metoda antara lain :
1) Metode Total Loss, adalah jumlah yang dibayarkan dinyatakan sebagai kerugian
keuangan negara, antara lain hasil kegiatan merupakan barang bekas dan tidak dapat
dimanfaatkan atau gedung yang dibangun membahayakan keselamatan orang karena
tidak sesuai spesifikasi atau gagal konstruksi. Atas kasus yang diidentifikasi menjadi
total loss seringkali penyimpangan terjadi dimulai pada tahap perencanaan dan
berlanjut pada tahap pelaksanaan.
Metoda total loss dapat diterapkan dalam hal :
a) Pengadaan barang / jasa fiktif.
b) Kegiatan fiktif.
c) Honor fiktif/tidak dibayarkan.
d) Penerimaan negara yang tidak disetorkan. yang diterima tidak sesuai spesifikasi
kontrak dan tidak dapat digunakan atau dimanfaatkan.
2) Metode Net Loss, yaitu jumlah kerugian keuangan negara adalah jumlah yang
dibayarkan oleh negara dikurangi dengan nilai riil penggunaan.
3) Metode Harga Wajar, metoda ini dipergunakan jika terjadi transaksi dengan harga yang
tidak wajar, banyak terjadi dalam pengadaan barang maupun pelepasan dan
pemanfaatan aset/barang. Kerugian keuangan negara dihitung berdasarkan jumlah
yang dibayarkan oleh negara dikurangi dengan harga wajar yang tersedia.
Penerapan metoda ini tergantung dari identifikasi penyimpangan yang terjadi karena
setiap kasus mempunyai pola penyimpangan atau modus operasi yang bebeda-beda.
Untuk memperoleh harga wajar mempunyai berbagai cara antara lain harga
pembanding, harga survai pasar dari jenis barang dan harga dalam waktu yang
bersamaan. Penetuan harga wajar di pasaran harus memperhatikan berbagai aspek
seperti jenis barang dan biaya perakitan serta transportasi.
4) Metode Harga Pokok, penggunaan metoda harga pokok sebagai harga pembanding
dapat dipergunakan meskipun tidak mencerminkan dan tidak sama dengan harga jual.
Harga pokok seringkali dipergunakan jika tidak diperoleh harga jual yang wajar atas
suatu barang / jasa. Harga pokok dan margin keuntungan akan menjadi harga jual
namun faktor keuntungan tiap perusahaan berbeda-beda karena masing-masing
mempunyai keunggulan yang kompetitif, harga terbaik akan diberikan perusahaan
yang mempunyai keunggulan kompetitif dan transaksi tersebut merupakan transaksi
yang fair. Metode harga pokok juga dapat dipergunakan untuk menghitung kerugian
pokok atau nilai pokok pada kasus penyimpangan prosedur dalam penyaluran kredit
perbankan pemerintah. Harga pokok pada kredit perbankan adalah pokok uang ketika
uang tersebut cair dari keuangan negara. Biasanya penyimpangannya berupa
pemberian kredit tidak sesuai ketentuan atau melanggar aturan sehingga kredit
seharusnya tidak layak cair atau digunakan tidak sesuai dengan peruntukannya.
5) Metode Opportunity Cost, metoda ini sering diterapkan dalam mencari harga yang
wajar dalam hal pengambil keputusan apakah sudah mempertimbangkan alternatif lain
dan dipilih alternatif terbaik. Jika ada kesempatan atau peluang untuk memperoleh
alternatif terbaik, justru peluang ini dikorbankan maka pengorbanan ini merupakan
kerugian dalam arti Opportunity Cost.
• Bahwa yang menjadi pedoman dalam melakukan Perhitungan kerugian negara dalam
Dugaan Tindak Pidana Korupsi Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat dan Air pada Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 dengan pagu sebesar
Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu ribu
empat ratus ribu rupiah) adalah :
a. Dokumen SP2D
b. Dan Berita Acara Pemeriksaan Saksi yang disampaikan oleh pihak Kejaksaan Negeri
Musi Banyuasin
• Bahwa berdasarkan DPPA SKPD Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019, Sumber
dana Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat dan Air pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin Tahun Anggaran 2019 berasal dari APBD Tahun 2019.
• Bahwa yang saksi ketahui bahwa Dana Insentif Daerah adalah dana apresiasi yang
diberikan oleh pemerintah pusat atas suatu prestasi yang dicapai oleh pemerintah daerah.
• Bahwa saksi tidak tahu apakah Dana Insentif Daerah dapat digunakan untuk Belanja Sewa
Sarana Mobilitas Darat dan Air.
• Bahwa tidak diperbolehkan diperbolehkan dalam melaksanakan suatu kegiatan baik barang
maupun jasa Pelaksanaan dilaksanakan sebelum adanya anggaran.
• Bahwa Dalam perhitungan kerugian negara terhadap Dugaan Tindak Pidana Korupsi
Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat dan Air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
Tahun Anggaran 2019 dengan pagu sebesar Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus
sembilan belas juta dua puluh satu ribu empat ratus ribu rupiah) saksi menggunakan
metode Metode Net Loss, yaitu jumlah kerugian keuangan negara adalah jumlah yang
dibayarkan oleh negara dikurangi dengan nilai riil penggunaan.
• Bahwa berdasarkan DPPA Satuan Kerja Perangkat Daerah, Pemerintah Kab. Musi
Banyuasin Tahun Anggaran 2019, dengan Kode Kegiatan Nomor 1.06.01.06.02.01.16.07,
Bahwa Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana dan Pra Sarana Rehabilitas
Kesejahteraan Sosial bagi PMKS terdapat Belanja Sewa Sarana Mobilitas dengan Pagu
Sebesar Rp 2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu
ribu empat ratus ribu rupiah) yang dianggarkan untuk kegiatan belanja sewa sarana
mobilitas darat dan air selama 12 bulan. Dalam kegiatan belanja sewa sarana mobilitas
darat dan air tersebut hanya terealisasi selama 8 bulan dengan nilai kontrak sebesar Rp
1.740.290.880 (satu miliar tujuh ratus empat puluh juta dua ratus sembilan puluh ribu
delapan ratus delapan puluh rupiah).
• Bahwa yang mengakibatkan terjadinya kerugian negara tersebut adalah biaya riil tidak
sebesar dengan biaya yang dibayarkan, yang mana dana yang dibayarkan setelah Pajak
sebesar Rp 1.550.440.986,18 (satu miliar lima ratus lima puluh juta empat ratus empat
puluh ribu sembilan ratus delapan puluh enam koma delapan belas sen rupiah), sedangkan
biaya yang dikeluarkan sesungguhnya/riil, sebesar Rp 1.218.172.565,12 (satu miliar dua
ratus delapan belas juta seratus tujuh puluh dua ribu lima ratus enam puluh lima koma
sembilan puluh koma dua belas sen rupiah) sehingga terdapat selisih sebesar
Rp.332.268.421,06, (tiga ratus tiga puluh dua juta dua ratus enam puluh delapan ribu
empat ratus dua puluh satu rupiah koma enam sen).
• Bahwa biaya riil belanja sewa di 15 Kecamatan sebesar Rp.1,218,172,565.12 (satu miliar
dua ratus delapan belas juta seratus tujuh puluh dua ribu lima ratus enam puluh lima koma
sembilan puluh koma dua belas sen rupiah) sudah termasuk keuntungan pihak penyedia /
pihak ke 3 / pelaksana.
• Bahwa selisih uang sebesar Rp.332.268.421,06, dibagikan kepada pihak-pihak
sebagaimana tersebut di atas tidak dibenarkan dikarenakan tidak sesuai dengan
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Bagian 3 Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi : Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat
kepada peraturan perUndang-Undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan
bertanggungjawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat bagi
masyarakat
• Bahwa kelebihan bayar sebesar Rp.332.268.421,06, disebabkan oleh PPK dalam menyusun
HPS hanya berdasarkan Peraturan Bupati Musi banyuasin Nomor 85 Tahun 2018 Tentang
Standar Biaya Tahun Anggaran 2019 tanggal 10 September 2018, sedangkan Peraturan
Bupati tersebut standar biaya tersebut bukan menjadi acuan untuk menyusun HPS, namun
untuk menyusun pagu Anggaran.
• Bahwa peraturan-Peraturan yang dilanggar adalah :
1. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah Bagian 3 Asas Umum Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 4, ayat 1
ayat 5 dan ayat 6.
2. Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 di angka 2.2.2

3. SURAT
Bahwa terhadap alat bukti surat telah dilakukan penyitaan secara sah.
- Laporan hasil perhitungan kerugian keuangan negara atas dugaan tindak pidana korupsi
belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun
Anggaran 2019 Nomor : 700/116/ITDA-KHUSUS/2022 tanggal 31 Januari 2022 dari
Inspektorat Daerah Kab. Musi Banyuasin.
5. KETERANGAN TERDAKWA
1. DRS. PUTRA SUMITO BIN H. PAJRI, Bengkulu, 54 Tahun / 02 Agustus 1967, Laki-laki,
Indonesia, Islam, Jalan Cendana Blok B No. 206 Rt. 004 Rw. 002 Kel. Balai Agung Kec.
Sekayu Kab. Musi Banyuasin, ASN, KPA dan PPK Kegiatan belanja sewa sarana mobilitas
darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019, S1 (tamat),
pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa terdakwa dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa keterangan di dalam BAP semuanya benar.
• Bahwa struktur pelaksana kegiatan Pengguna Anggaran (PA) Awalnya dari Januari
sampai dengan Juni 2019 selaku Pengguna Anggara adalah Sdr. Drs. H. Muhammad
Jaya, M.Si selanjutnya pertengahan Juni s/d Desember 2019 adalah sdr. Drs. H. Ahmad
Nasuhi, S.H.,M.M., KPA dan PPK adalah saksi sendiri, PPTK adalah Sani, Spd.,M.Si
dan Bendahara adalah Marjas, S.E.
• Bahwa selama ini kegiatan transportasi rastra ada di kecamatan kemudian seiring
berjalannya waktu rencana Kementerian Sosial RI merubah bansos rastra menjadi ke
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dalam bentuk kartu non tunai yang diserahkan
kepada masyarakat penerima rastra selama ini. Berdasarkan hasil rakor yang saksi ikuti
di Direktorat Parkir Miskin Wilayah 1 Kemensos RI sekitar bulan September atau
Oktober tahun 2018 rencana Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) akan dimulai pada
Januari 2019 kemudian sepulang ke Kab. Musi Banyuasin saksi melaporkan hal tersebut
kepada Drs. H. Muhammad Jaya, M.Si (Kepala Dinas Sosial Musi Banyuasin) dan Drs.
H. Apriyadi, M.Si (Sekretaris Daerah Kab. Musi Banyuasin) sehingga informasi tersebut
dipakai oleh Sekda selaku Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk
membatalkan anggaran kegiatan transportasi yang ada di kecamatan. Singkat waktu pada
bulan Januari 2019 Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin kembali mendapatkan infomasi
dari Kemensos bahwa Kab. Musi Banyuasin belum melaksanakan program Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT), namun masih melaksanakan program bansos rastra dan pada
bulan Januari 2019 jatah beras bulan Januari sudah datang ke titik distribusi
(Kecamatan-kecamatan) sehingga para camat ribut dan marah bagaimana cara
pendistribusian beras tersebut dikarenakan di kecamatan tidak dianggarakan lagi
kemudian mendapatkan informasi tersebut Dinas Sosial kembali melaporkan hal tersebut
kepada Sekda Musi Banyuasin dan Sekda Musi Banyuasin marah dan bingung hal
tersebut bisa terjadi selanjutnya karena semua kebingungan hal tersebut kami diamkan
saja. Lalu pada bulan Februari 2019 ada dana insentif daerah dari Kementerian
Keuangan seingat saksi sebesar ± Rp.12.000.000.000 (dua belas milyar) yang
diperuntukan ke masalah kesejahteraan sosial jadi dikarenakan sempitnya waktu
disimpulkan oleh Sekda Musi Banyuasin ke bagian Kesra seingat saksi sebesar
Rp.2.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dan untuk biaya transportasi, sewa gudang dan
hal lainnya yang berhubungan dengan rastra anggarannya sebesar Rp.10.188.036.000,-
(sepuluh milyar seratus delapan puluh delapan juta tiga puluh enam ribu rupiah))
dititipkan di Dinas Sosial Musi Banyuasin untuk mempercepat proses penyelesaian
perubahan anggaran dikarenakan kalau harus dikembalikan ke kecamatan-kecamatan
anggaran tersebut berarti harus merubah 15 (lima belas) anggaran kecamatan.
• Bahwa awalnya berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (DPA SKPD) Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 Nomor
DPA SKPD : 1.06.02.16.07.5.2 tanggal 31 Desember 2018 tidak tersedia dalam anggaran
Dinsos Musi Banyuasin untuk kegiatan sewa mobilitas darat dan air beberapa kecamatan
se Kab. Musi Banyuasin kemudian berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA SKPD) Nomor DPPA SKPD :
1.06.02.01.16.07.5.2 tanggal 7 Februari 2019 tersedia anggaran kegiatan sewa mobilitas
darat dan air beberapa kecamatan se Kab. Musi Banyuasin untuk 5 (lima) bulan Januari
s/d Mei 2019 sebesar Rp.1.174.592.250,- (satu milyar serratus tujuh puluh empat juta
lima ratus embilan puluh dua ribu dua ratus lima puluh rupiah) yang bersumber dari
APBD yang diperuntukan untuk kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 sebagai berikut :
Belanja sewa sarana mobilitas darat :
1) Kec. Sekayu (4.481 RTS x 10 Kg x 5 bln) sebesar Rp. 89.620.000,-
2) Kec. Lais (3.909 RTS x 10 Kg x 5 bln) sebesar Rp. 97.725.000,-
3) Kec. Bayung Lencir (4.418 RTS x 10 Kg x 5 bln) sebesar Rp.103.700.000,-
4) Kec. Sungai Lilin (2.260 RTS x 10 Kg x 5 bln) sebesar Rp.56.500.000,-
5) Kec. Tungkal Jaya (2.752 RTS x 10 Kg x 5 bln) sebesar Rp.68.800.000,-
6) Kecamatan Lalan (3.590 RTS x 10 Kg x 5 bln) sebesar Rp.197.450.000,-
7) Kec. Babat Supat (2.475 RTS x 10 Kg x 5 bln) sebesar Rp.41.300.000,-
8) Kec. Lawang Wetan (1.973 RTS x 10 Kg x 5 bln) sebesar Rp.69.055.000,-
9) Kec. Babat Toman (1.640 RTS x 10 Kg x 5 bln) sebesar Rp.61.500.000,-
10) Kec. Sanga Desa (3.909 RTS x 10 Kg x 5 bln) sebesar Rp.58.350.000,-
11) Kec. Sungai Keruh (1.238 RTS x 10 Kg x 5 bln) sebesar Rp.37.140.000,-
12) Kec. Keluang (1.267 RTS x 10 Kg x 5 bln) sebesar Rp.66.567.250,-
13) Kec. Plakat Tinggi (1.634 RTS x 10 Kg x 5 bln) sebesar Rp.126.635.000,-
14) Kec. Jirak Jaya (1.295 RTS x 10 Kg x 5 bln) sebesar Rp.38.850.000,-
15) Kec. Batang Hari Leko (1.248 RTS x 10 Kg x 5 bln) sebesar
Rp.62.400.000,-
Kemudian dikarenakan sampai dengan bulan Mei dan seterusnya rastra masih tetap
disalurkan di Kab. Musi Banyuasin sehingga diusulkan kembali ke anggaran APBD
Perubahan dari bulan Juni s/d Desember sehingga berdasarkan Dokumen Pelaksanaan
Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA SKPD) Nomor DPPA
SKPD : 1.06.02.01.16.07.5.2 tanggal 11 September 2019 untuk dana kegiatan belanja
sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun
Anggaran 2019 selama 12 bulan dengan pagu sebesar Rp.2.819.021.400,- dengan
rincian :
Belanja sewa sarana mobilitas darat :
1) Kec. Sekayu (4.481 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 215.088.000,-
2) Kec. Lais (3.909 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp. 234.540.000,-
3) Kec. Bayung Lencir (4.418 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp.248.880.000,-
4) Kec. Sungai Lilin (2.260 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp.135.600.000,-
5) Kec. Tungkal Jaya (2.752 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp.165.120.000,-
6) Kec. Babat Supat (1.475 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp.99.120.000,-
7) Kec. Lawang Wetan (1.973 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp.165.732.000,-
8) Kec. Babat Toman (1.640 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp.147.600.000,-
9) Kec. Sanga Desa (1.945 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp.140.040.000,-
10) Kec. Sungai Keruh (1.238 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp.89.136.000,-
11) Kec. Keluang (1.267 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp.157.361.400,-
12) Kec. Plakat Tinggi (1.634 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp.303.924.000,-
13) Kec. Jirak Jaya (1.295 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp.93.240.000,-
14) Kec. Batang Hari Leko (1.248 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp.149.760.000,-
Belanja sewa sarana mobilitas air :
1) Kec. Lalan (3.590 RTS x 10 Kg x 12 bln) sebesar Rp.473.880.000,-
Sehingga total kegiatan sewa mobilitas darat dan air beberapa kecamatan se Kab. Musi
Banyuasin Tahun 2019 pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dengan pagu sebesar
Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu ribu
empat ratus ribu rupiah).
• Bahwa dalam melaksanakan kegiatan sewa mobilitas darat dan air beberapa kecamatan se
Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua
puluh satu ribu empat ratus ribu rupiah) pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin saksi
selaku KPA dan PPK berpedoman kepada :
1) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang / Jasa Pemerintah;
2) Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 185/HUK/2018 tanggal 28
Desember 2018 Tentang Penetapan Jumlah Keluarga Penerima manfaat dan lokasi
batuan sosial pangan tahun 2019.
3) Peraturan Daerah Kab. Musi Banyuasin Nomor 21 Tahun 2019 Tentang Perubahan
Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nommor 118 Tahun 2018 Tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019 (Berita Daerah Kab.
Musi Banyuasin Tahun 2019 Nomor 21).
• Bahwa untuk menentukan penyedia untuk melaksanakan kegiatan tersebut dilakukan
Penunjukan Langsung (PL) yang ditunjuk oleh Camat di masing-masing Kecamatan dan
bagi calon penyedia yang akan melaksanakan kegiatan tersebut saksi selaku KPA dan
PPK mensyaratkan hal-hal sebagai berikut :
- Memiliki badan usaha, SITU, SIUP, TDP dan KTP;
- Memiliki NPWP;
- Rekening Bank;
- Armada / Kendaraan.
• Bahwa apabila merujuk dengan ketentuan batas Penunjukan Langsung (PL) adalah sebesar
Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dikaitkan dengan kegiatan sewa mobilitas darat
dan air sebesar Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua
puluh satu ribu empat ratus ribu rupiah) perbuatan saksi selaku KPA dan PPK tidak
dibenarkan, namun dikarenakan kegiatan tersebut sudah berjalan sejak awal Januari 2019
sedangkan anggarannya belum tersedia sementara pihak Kementerian Sosial setiap awal
bulan melalui Bulog menyampaikan beras raskin ke titik-titik distribusi atau kecamatan
tanpa mereka melihat kesiapan di daerah untuk mendistribusikan sampai ke titik bagi
sementara anggaran tersedia DPA-SKPD Dinsos Kab. Musi Banyuasin baru bisa
dijalankan akhir Maret 2019 sehingga untuk melakukan mekanisme tender / lelang tidak
memungkinkan lagi mengingat proses pekerjaan sudah berjalan 3 (tiga) bulan sedangkan
apabila kegiatan ini terhambat akan berpengaruh terhadap 36.000 masyarakat miskin Kab.
Musi Banyuasin yang menggantungkan hidupnya dari bantuan ini sehingga secara
kemanusian pihak Dinas Sosial terkhusus saksi selaku KPA dan PPK memutuskan untuk
dilakukan Penunjukan Langsung (PL) agar kegiatan pembagian ini tetap rutin berjalan.
• Bahwa dikarenakan beras rastra sudah datang di kecamatan-kecamatan bulan Januari 2019
dan pada saat itu belum tersedia anggaran baik di Kecamatan maupun di Dinsos Kab.
Musi Banyuasin sehingga Camat-Camat dimasing-masing Kecamatan secara lisan
memerintahkan orang untuk mendistribusikan rastra dari titik distribusi ke titik bagi (ke
desa-desa) dengan membayar kemungkinan dengan menggunakan dana sendiri terlebih
dahulu.
• Bahwa saksi mengetahui surat-surat tersebut dikarenakan surat-surat tersebut dibuat
berdasarkan kesepakatan Dinsos Musi Banyuasin dan pihak Kecamatan pada bulan April
2019 untuk melengkapi administrasi kegiatan yang contoh-contoh draf surat tersebut
disiapkan oleh Sdr. Marjas (Bendahara Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin) sebagai syarat
untuk pencairan Januari s/d Maret 2019.
• Bahwa saksi tidak ada melakukan pengecekan dan memastikan apakah penyedia yang
ditunjuk oleh camat telah memenuhi persyaratan atai tidak karena dibenak saksi yang
penting kegiatan tersebut cepat terlaksana sehingga bisa segera di distribusikan kepada
rumah tangga miskin (RTS).
• Bahwa sepengetahun saksi untuk pembayaran bulan Januari s/d Februari 2019 dibayarkan
atau diatasi terlebih dahulu oleh pihak Kecamatan.
• Bahwa saksi ada mendapatkan honor selaku PPK / KPA sebesar Rp. 3.000.000,- perbulan
dan dari kegiatan tersebut saksi mendapatkan honor selama 10 bulan dengan total setelah
dipotong pajak 15% sebesar Rp.25.500.000,- (dua puluh lima juta lima ratus ribu rupiah)
sedangkan untuk uang lain diluar honor resmi saksi ada menerima uang yang besarannya
saksi lupa sekitar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) yang diberikan oleh salah satu
Kasi Kessos yang pastinya saksi lupa antara Kecamatan Sekayu atau Plakat Tinggi dan
uang tersebut bukan merupakan hak saksi karena tidak resmi dan saksi bersedia
mengembalikan uang tersebut termasuk apabila memang ada uang lain yang ternyata
masuk saksi
• Bahwa saksi yang paling bertanggung jawab adalah saksi selaku KPA / PPK dikarenakan
kesalahan saksi akibat mepetnya waktu sehingga yang ada dipikiran saksi hanya untuk
menyalurkan rastra tersebut secepatnya ke RTS.
• Bahwa benar terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri ada menerima Rp.1.500.000,-
(satu juta lima ratus ribu rupiah) dari kegiatan tersebut.
• Bahwa harta yang terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri miliki adalah :
- Rumah yang beramalat di Perumnas Jalan Cendana Blok B No. 206 RT. 004 RW. 002
Kel. Balai Agung Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin tahun perolehan 2003.
- Mobil Honda CRV BG 1031 BN tahun 2010 An. saksi sendiri tahun perolehan 2019.
- Motor Yamaha Mio tahun 2014 An. saksi sendiri tahun perolehan 2014.

2. MARJAS, S.E BIN SALAM, Musi Banyuasin, 49 Tahun/ 30 Desember 1971, Laki-laki,
Indonesia, Jalan Cempedak Lk. IV Griya Randik Rt. 020 Rw. 008 Kel. Kayuara Kec. Sekayu
Kab. Musi Banyuasin, ASN / Bendahara Pengelauaran Pembantu kegiatan belanja sewa
sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran
2019, menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa terdakwa dalam keadaan sehat dan bersedia memberikan keterangan.
• Bahwa keterangan di dalam BAP semuanya benar.
• Bahwa saksi selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
dalam kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa kecamatan se Kab. Musi
Banyuasin Tahun 2019 pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
• Bahwa dasar saksi selaku Bendahara Pengeluaran Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
adalah Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor : 287/KPTS-BPKAD/2019 tanggal 13
Maret 2019 Tentang Perubahan Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendahara Pengelauaran
Pembantu pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin dan Keputusan Pengguna Anggaran
Nomor : 174/KPTS/DINSOS-FM/2019 tanggal 04 Maret 2019 Tentang Penetapan Panitia
Pelaksana Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana Rehabilitasi
Kesejahteraan Sosial Bagi PMKS pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin TA 2019,
sedangkan tupoksi saksi selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu, yaitu :
- Menyusun usulan pengajuan uang persediaan (UP), tambahan uang persediaan (TUP),
langsung (LS), dan gaji sesuai dengan program dan kegiatan yang dilakukan dan arahan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
- Menerima dan menatausahakan UP/TUP dari bendahara pengeluaran sesuai dengan
ketentuan;
- Melakukan pengujian dan pembayaran atas tagihan yang dananya bersumber dari
UP/TUP;
- Melakukan pemotongan/pemungutan dan penyetoran pajak dari pembayaran yang
dilakukan sesuai dengan ketentuan;
- Menyerahkan surat setoran pajak kepada Bendahara Pengeluaran;
- Melakukan pencatatan buku di kas umum sesuai ketentuan yang berlaku;
- Menyusun laporan pertanggungjawaban (LPJ) keuangan;
- Menyerahkan dokumen pengeluaran/pertanggungjawaban kepada bendahara
pengeluaran dan membuat Daftar Rincian Permintaan Pembayaran (DRPP);
- Menyimpan dan memelihara dokumen pengeluaran anggaran;
- Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas; dan
- Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Tanggung jawab Bendahara Pengeluaran Pembantu, yaitu :
1) Keamanan uang;
2) Kebenaran pembayaran; dan
3) Ketepatan dan kesesuaian pembayaran
Wewenang Bendahara Pengeluaran Pembantu, yaitu :
- Meminta kelengkapan data dan informasi kepada unit kerja terkait.
• Bahwa kegiatan tersebut dianggarkan dalam DPA Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun
2019, pagu kegiatan anggaran induk awalnya berdasarkan DPA SKPD Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin No : 1.06.02.16.07.5.2 tanggal 31 Desember 2018 sebesar
Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) yang bersumber dari APBD yang
diperuntukan untuk Orang dengan ganguan jiwa (ODGJ) kemudian diawal tahun 2019
sekitar bulan Februari 2019 ada dana insentif daerah yang diberikan tim TAPD kepada
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin berdasarkan DPA SKPD Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin No. 1.06.02.01.16.07.5.2 tanggal 7 Februari 2019 sebesar Rp.10.188.036.000,-
(sepuluh milyar seratus delapan puluh delapan juta tiga puluh enam ribu rupiah) yang
didalamnya terdapat anggaran untuk belanja sewa sarana mobilitas sehubungan dengan
pendistribusian rastra sebesar Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan
belas juta dua puluh satu ribu empat ratus rupiah) dengan rincian untuk belanja sewa
sarana mobilitas darat sebesar Rp.2.345.141.400,- (dua milyar tiga ratus empat puluh lima
juta seratus empat puluh satu ribu empat ratus rupiah) dan untuk belanja sewa sarana
mobilitas air sebesar Rp.473.880.000,- (empat ratus tujuh puluh tiga juta delapan ratus
delapan puluh ribu rupiah).
• Bahwa struktur pelaksana kegiatan sewa mobilitas darat dan air di beberapa kecamatan se
Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019 pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin adalah :
- Drs. H. Muhammas Jaya, M.Si selaku Pengguna Anggaran (PA) dari Januari 2019 s/d
Juni 2019 kemudian diganti dengan Drs. Ahmad Nasuhi, S.H.,M.M selaku PA bulan Juli
2019 s/d sekarang.
- Drs. Putro Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)
- Sani, Spd selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
- Agustini selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK
SKPD)
- Novi Asia Sari, S.H selaku Bendahara Pengeluaran
- Saksi sendiri selaku Bendahara Pembantu.
• Bahwa kegiatan tersebut terlaksana selama 8 (delapan) bulan sedangkan anggaran yang
terelalisasi sebesar Rp. 1.740.290.880,- (satu milyar tujuh ratus emoat puluh juta dua ratus
sembilan puluh ribu delapan ratus delapan puluh rupiah) dengan rincian untuk belanja
sewa sarana mobilitas darat sebesar Rp.1.445.073.680,- (satu milyar empat ratus empat
puluh lima ribu tujuh puluh tiga ribu enam ratus delapan puluh rupiah) dan untuk belanja
sewa sarana mobilitas air sebesar Rp.295.217.200,- (dua ratus sembilan puluh lim ajuta
dua ratus tujuh belas ribu dua ratus rupiah).
• Bahwa mekanisme pencairan saksi selaku bendahara pembantu membuat berkas tagihan
seperti tersebut diatas kemudian saksi bawa dan konsultasikan ke Sdri. Novi Asia Sari
selaku bendahara pengeluaran lalu diverifikasi dan diperiksa oleh Sdri. Agustini selaku
Kasubag Keuangan sekaligus PPK SKPD kemudian setelah berkas dinyatakan lengkap
oleh PPK SKPD kemudian bagian keuangan (SIMDA) Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
membuat SPP dan SPM untuk diajukan ke BPKAD Kab. Musi Banyuasin lalu BPKAD
membuat SP2D dan setelah terbit SP2D dana yang diminta langsung masuk ke rekening
pihak ketiga.
• Bahwa dokumen yang menjadi syarat untuk pencairan adalah :
- Surat Permintaan Pembayaran LS (SPP LS) dari PPTK dan Bendahara Pengeluaran
Pembantu
- Surat Perjanjian Kerja (SPK)
- Ringkasan kontrak
- Berita acara penyerahan barang dari pihak ketiga ke PPK
- Berita acara permintaan pembayaran dari PPK ke PA
- Berita acara pemeriksaan
- Berita acara pembayaran
- Foto Dokumentasi
- Kwitansi pembayaran
- Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak dari KPA.
• Bahwa dokumen-dokumen berupa Kwitansi / bukti pembayaran sebesar Rp.51.149.900,-
dari KPA yang ditandatangani oleh Drs. Putra Sumiro selaku KPA yang diterima oleh
Syarfuad yang ditandatangani ditas materai oleh Syarfuad dan KPA, Sdr. Marjas selaku
Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Sdr. Sani, Spd selaku PPTK, Beita acara
pembnayaran Nomor : /BA-P/DINSOS/2019 tanggal 21 Juni 2019 yang berisi
pembayaran dari pihak pertama kepada pihak kedua sebesar Rp. 51.149.900,- yang
ditandatangani oleh Drs. Putra Sumiro selaku KPA dan Syarfuad selaku pihak kedua,
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlat yang dibuat Kec. Babat Supat dan
ditandatangani oleh Sdr. Rio Aditya, S.IP, M.Si selaku Camat Babat Supat , Berita acara
pemeriksaan Nomor : 158/BA-P/DINSOS/2019 tanggal 15 Februari 2019 yang
ditandatangani oleh Sdr. Syarfuad selaku penyedia jasa, Sr, Rio Aditya, S.IP,M.SI, Sdr.
Herman dan Sdr. Rudi Hartono, S.H dan mengetahui Sdr. Drs. Putra Sumito selaku PPK,
Berita acara serah terima pekerjaan / barang Nomor : 159/BA-ST/DINSOS/2019 tanggal
15 Februari 2019 yang ditandatangani oleh Sdr. Syarfuad selaku pihak kedua dan Sdr.
Drs. Putra Sumito selaku PPK , Surat Perjanjian Kerja Nomor 22/SPK/DINSOS-
PFM/2019 tanggal 11 Februari 2019 yang ditandatanagni oleh Sdr. Syarfuad selaku pihak
kedua dan Drs. Putra Sumito selaku PPK serta diketahui oleh Drs. H. Muhammad Jaya,
M.Si selaku Plt. Kepala Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, Surat Penunjukan pihak
ketiga pelaksanaan pendistribusian bansos rastra tahun 2019 yang ditandatangani oleh Sdr.
Rio Aditya, S.IP.M.Si selaku Camat Babat Supat yang menunjuk Syarfuad selaku
penyedia Kec. Babat Supat dan Berita acara penyerahan rastra yang dibuat oleh Kec.
Babat Supat dan ditandatangani oleh Sdr. Herman, S.H selaku pihak pertama yang
menyerahkan dan diterima oleh Yetilidya selaku pihak kedua tersebut yang membuat
dokumen-dokumen tersebut adalah saksi selaku Bendahara Pengeluaran dan yang
meminta tandatangan para pihak dalam dokumen-dokumen tersebut adalah tupoksi saksi
selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu.
• Bahwa apabila tandatangan dalam dokumen tersebut ada yang tidak benar maka tidak bisa
menjadi syarat pencairan dan seharusnya tidak bisa diajukan.
• Bahwa yang membuat SPK tersebut adalah saksi sesuai dengan perintah Sdr. Putro Sumito
selaku PPK.
• Bahwa Tabel pagu distribusi dalam SPK yang membuat adalah saksi berdasarkan Peraturan
Bupati Musi Banyuasin Nomor 85 Tahu 2018 Tentang Standar Biaya Tahun Anggaran
2018.
• Bahwa saksi mengetahui Surat Penunjukan pihak ketiga pelaksanaan pendistribusian
bansos rastra tahun 2019 yang ditandatangani oleh Sdr. Rio Aditya, S.IP.M.Si selaku
Camat Babat Supat yang menunjuk Syarfuad selaku penyedia Kec. Babat Supat, Berita
acara penyerahan rastra yang dibuat oleh Kec. Babat Supat dan ditandatangani oleh Sdr.
Herman, S.H selaku pihak pertama yang menyerahkan dan diterima oleh Yetilidya selaku
pihak kedua dan Surat pernyataan tanggung jawab mutlah yang ditandatangani oleh
Camat Babat Supat atas nama dikarenakan sebelumnya hasil diskusi di Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin, yaitu saksi selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu, sdr. Putro Sumito
selaku PPK, Sani selaku PPTK dan Sdri. Agustini selaku Kasubag Keuangan untuk
kelengkapan administrasi kami menyuruh pihak Kecamatan untuk membuat surat-surat
sebagaimana tersebut diatas.
• Bahwa saksi tidak mengetahui bagaimana mekanisme pembayaran sebelum bulan Januari-
April tersebut sebelum adanya pencairan.
• Bahwa saksi tidak tahu apakah biaya rill sewa mobilitas di Kec. Sungai Lilin dari bulan
Januari s/d Agustus 2019 sesuai dengan SP2D tersebut.
• Bahwa saksi ada menerima honor kegiatan selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu
sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per bulan dan saksi ada menerima honor lain
selain honor Bendahara Pengeluaran Pembantu yang diberikan oleh pihak Kecamatan
biasanya diberikan Kasi Kessos yang total saksi ada menerima uang selain honor sebesar
± Rp.11.500.000,- (sebelas juta lima rupiah).
• Bahwa saksi mengegetahui bukti transfer Bank BRI dari penyedia Kec. Lalan yang
ditransfer dari Warung Mbak Yem Agung Jaya Lalan dengan tujuan Bank BRI atas nama
Marjas dengan nomor rekening 721901006127533 dengan nilai sebesar Rp.4.000.000,-
(empat juta rupiah) dan hal tersebut adalah benar.
• Bahwa saksi tidak tahu selain saksi apakah ada pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
lain yang menerima uang atau barang diluar honor resmi.
• Bahwa dari total uang yang saksi terima sebesar ± Rp.11.500.000,- (sebelas juta lima
rupiah) saksi laporkan dan diketahui oleh Sdr. Putro Sumito selaku KPA dan PPK dan
uang tersebut dipergunakan untuk keperluan sehari-hari Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin.
• Bahwa harta yang terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam :
- Rumah seluas 6 m x 15 m = 90 m2 yang didirikan di sebidang tanah yang beralaskan
hak surat pengakuan hak An. Marjas,SE seluas 7 m x 20 m = 140 m2 yang berlokasi di
Blok C6 RT. 20 Komplek Griya Randik Kel. Kayuara Kec. Sekayu Kab. Musi
Banyuasin.
- Tanah yang beralaskan surat pengakuan hak An. Marjas, SE seluas 15 m x 20 m = 300
m2 yang berlokasi di Jalan Setapak Samping SMK Model Kel. Kayuara Kec. Sekayu
Kab. Musi Banyuasin.
- Kendaraan bermotor roda dua merk Yamaha Xeon tahun 2013 dengan BPKB An.
Marjas, SE.

4. PETUNJUK
Adapun yang dimaksud dengan petunjuk berdasarkan Pasal 188 Ayat 1 KUHAP adalah
perbuatan, kejadian atau keadaan yang karena persesuaiannya, baik antara yang satu dengan
yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu
tindak pidana dan siapa pelakunya. Sedangkan menurut Pasal 188 ayat (2) KUHAP bahwa
petunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat diperoleh dari keterangan saksi,
surat, Ahli dan keterangan Terdakwa.
Dari Fakta-fakta yang terungkap di persidangan dengan adanya keterangan Saksi-saksi di
bawah sumpah, Keterangan Ahli, Surat, keterangan / pengakuan Terdakwa dan adanya Berita
Acara Pemeriksaan (BAP) yang dibuat oleh Penyidik Kejaksaan Negeri Musi Banyuasin yang
terlampir dalam berkas perkara serta Barang Bukti yang diajukan dalam persidangan didapati
persesuaian dan saling mendukung antara satu dengan lainnya maupun dengan tindak pidana
itu sendiri, maka diperoleh petunjuk :
- Bahwa benar terdapat kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019.
- Bahwa benar berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (DPPA SKPD) Nomor DPPA SKPD : 1.06.02.01.16.07.5.2 tanggal 7
Februari 2019 dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (DPPA SKPD) Nomor DPPA SKPD : 1.06.02.01.16.07.5.2 tanggal 11 September
2019 pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Anggaran 2019 terdapat belanja sewa sarana
mobilitas darat dan air yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
sebesar Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu
ribu empat ratus rupiah).
1) Bahwa benar kegiatan terlaksana selama 8 (delapan) bulan dengan anggaran terealisasi
sebesar Rp. 1.740.290.880,- (satu milyar tujuh ratus empat puluh juta dua ratus sembilan
puluh ribu delapan ratus delapan puluh rupiah)
- Bahwa benar struktur kegiatan adalah :
• Drs. H. Muhammas Jaya, M.Si selaku Pengguna Anggaran (PA) dari Januari 2019 s/d Juni
2019 kemudian diganti dengan Drs. Ahmad Nasuhi, S.H.,M.M selaku PA bulan Juli 2019
s/d sekarang.
• Drs. Putro Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)
• Sani, Spd selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
• Agustini selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK
SKPD)
• Novi Asia Sari, S.H selaku Bendahara Pengeluaran
• Marjas selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu
- Bahwa benar yang dipersyaratkan bagi penyedia adalah :
• Memiliki badan usaha, Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP);
• Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
• Rekening Bank;
• Armada / Kendaraan.
- Bahwa benar kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin tahun anggaran 2019 tidak pernah di upload ke aplikasi sistem umum
rencana umum pengadaan (SIRUP) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / jasa Pemerintah
(LKPP) tahun 2019, sehingga tidak bisa ditetapkan metode pemilihan penyedia.
- Bahwa benar tidak dibuat dan disusun kerangka acuan kerja (KAK), spesifikasi teknis, rencana
jadwal pelaksanaan pengadaan, pemanfaatan barang dan jasa dan tidak menyusun HPS.
- Bahwa benar metode pemilihan jasa yang dipakai adalah berupa Penunjukan Langsung.
- Bahwa benar terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam menyiapkan surat-menyurat terkait
kegiatan tersebut, seperti surat penunjukkan penyedia.
- Bahwa terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) tidak pernah bertemu dengan penyedia dalam penanda tanganan Surat Perjanjian
Kerja (SPK).
- Bahwa benar setelah dipotong pajak jumlah yang dibayarkan sebesar Rp. 1.550.440.986,18
(satu milyar lima ratus lima puluh juta empat ratus empat puluh ribu sembilan ratus delapan
puluh enam ribu rupiah delapan belas sen).
- Bahwa benar biaya riil termasuk keuantungan yang dikeluarkan lebih rendah dari nilai
SPK/kontrak, yaitu sebesar Rp. 1.218.172.565,12, (satu milyar dua ratus delapan belas juta
seratus tujuh puluh dua ribu lima ratus enam puluh lima rupiah dua belas sen).
- Bahwa benar terdapat selesih atau kelebihan bayar sebesar Rp. 332.268.421,06,- (tiga ratus
tiga puluh dua juta dua ratus enam puluh delapan ribu empat ratus dua puluh satu rupiah
nol enam sen) dan hal ini menjadi Kerugian Keuangan Negara berdasarkan perhitungan
Kerugian Keuangan Negara sebagaimana tertuang dalam Surat dari Inspektorat Daerah
Kabupaten Musi Banyuasin Nomor : 700/ITDA-KHUSUS/2022 tanggal Januari 2022
Perihal Laporan hasil perhitungan kerugian keuangan negara atas dugaan tindak pidana
korupsi belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
Tahun Anggaran 2019.
- Bahwa benar terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri ada menerima Rp.1.500.000,- (satu
juta lima ratus ribu rupiah) dari kegiatan tersebut.
- Bahwa benar terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam ada menerima sebesar ± Rp.11.500.000,-
(sebelas juta lima rupiah) dari kegiatan tersebut.
- Bahwa benar terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) tidak pernah mengecek atau mengawasi pelaksanaan kegiatan.

Sehingga dari persesuaian keterangan saksi-saksi dapat dijadikan sebagi alat bukti petunjuk
sebagaimana dimaksud Pasal 188 ayat (1) dan (2) KUHAP bahwa benar telah terjadinya tindak
pidana ”KORUPSI” dan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) belanja sewa sarana mobilitas darat
dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 baik bertindak sendiri-
sendiri maupun bersama-sama dengan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam selaku Bendahara
Pengeluaran Pembantu pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 adalah
pelakunya.

BARANG BUKTI
Adapun barang bukti yang diajukan oleh Penuntut Umum dalam persidangan adalah sebagai
berikut :
1. 1 (satu) Bundel foto kopi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPA SKPD) Tahun Anggaran 2019.
2. 1 (satu) Bundel foto kopi Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 85 Tahun 2018 tentang
Standar Biaya Tahun Anggaran 2019 tanggal 10 September 2018.
3. 1 (satu) Bundel foto kopi Keputusan Pengguna Anggaran Nomor : 113/KPTS-DINSOS/2019
tanggal 1 Februari 2019.
4. 1 (satu) Bundel foto kopi Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor : 287/KTPS-
BPKAD/2019 tentang Perubahan Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendahara Pengeluaran
Pembantu pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 tanggal 13 Maret
2019.
5. 1 (satu) Bundel foto kopi Keputusan Pengguna Anggaran Nomor : 174/KPTS/DINSOS-
FM/2019 tentang Penetapan Panitia Pelaksana Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan,
Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial bagi PMKS pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019.
6. 1 (satu) Bundel foto kopi Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor :
524/KPTS-BPKAD/2019 tentang Perubahan Kedua Penetapan Kuasa
Pengguna Anggaran dan Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas Sosial Kabupaten
Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019.
7. 1 (satu) lembar foto kopi bukti transfer melalui Bank BRI tujuan Marjas.
8. 1 (satu) Bundel foto kopi Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
periode 1 Januari s/d 31 Desember 2019
9. 1 (satu) Bundel foto kopi Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor :
526/KPTS-BPKAD/2019 tentang Perubahan Pengguna Anggaran pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019
10. 1 (satu) Bundel foto kopi Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor :
789/KPTS-BPKAD/2018 tentang Penetapan Penggunaan Anggaran dan Bendahara
Pengeluaran pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019
11. 1 (satu) Bundel foto kopi Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
periode 1 Desember 2019 s/d 31 Desember 2019
12. 1 (satu) Bundel foto kopi Keputusan Pengguna Anggaran Nomor :
316/KPTS/DINSOS-FM/2019 tanggal 26 Juni 2019 tentang Perubahan Pertama Penetapan
Panitia Pelaksana Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana
Rehabilitas Kesejahteraan Sosial bagi PMKS pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
Tahun Anggaran 2019
13. 1 (satu) Bundel foto kopi Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor :
243/KPTS-SETDA/2017 tanggal 1 maret 2017 tentang Pagu Alokasi Penerima Beras
Sejahtera bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah setiap Kecamatan dalam Kab. Musi
Banyuasin Tahun 2017.
14. 1 (satu) Bundel foto kopi Kartu Kendali Kegiatan per 31 Desember 2019
15. 1 (satu) Bundel foto kopi Petunjuk Teknis (Juknis) Program Rastra Kab. Musi Banyuasin
tahun 2017
16. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Rastra Kec. Keluang bulan Januari s/d Februari
2019
17. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Kec. Keluang bulan Maret 2019
18. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Rastra Kec. Keluang bulan April 2019
19. 1 (satu) Bundel SPP-LS Mobilitas Darat Kec. Keluang bulan Mei 2019
20. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Keluang bulan Juni s/d Agustus 2019
21. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Rastra Kec. Tungkal Jaya bulan Januari s/d
Februari 2019
22. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Darat Kec. Tungkal Jaya Alokasi bulan Maret s/d
April 2019
23. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sarana Mobilitas Darat Kec. Tungkal Jaya bulan Mei 2019
24. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Tungkal Jaya bulan Juni s/d Agustus 2019
25. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sewa Mobilitas Darat Kec. Plakat Tinggi bulan Januari s/d Februari
2019
26. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Darat Kec. Plakat Tinggi bulan Maret 2019
27. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Darat Kec. Plakat Tinggi Alokasi bulan April
2019
28. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Darat Kec. Plakat Tinggi bulan Mei 2019
29. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Plakat Tinggi bulan Juni 2019
30. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Plakat Tinggi bulan Juni s/d Agustus 2019
31. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sewa Mobilitas Darat Kec. Sungai Lilin bulan Januari s/d Februari
2019
32. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sarana Mobilitas Darat Rastra Kec. Sungai Lilin bulan Maret 2019
33. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sarana Mobilitas Darat Kec. Sungai Lilin bulan April 2019
34. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Sungai Lilin bulan Mei 2019
35. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Sungai Lilin bulan Juni s/d Agustus 2019
36. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Kegiatan Peningkatan Kualias Pelayanan Sarana dan Prasarana
Rehabilitasi Sosial bagi PMKS Kec. Sekayu bulan Januari s/d Februari 2019
37. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Darat Kec. Sekayu Alokasi Bulan bulan Maret s/d
April 2019
38. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Sekayu bulan Mei 2019
39. 1 (satu) Bundel Mobilitas Darat Kec. Sekayu bulan Juni s/d Agustus 2019
40. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Sanga Desa bulan Januari s/d April 2019
41. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Sanga Desa bulan Mei 2019
42. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Sanga Desa bulan Juni s/d Agustus 2019
43. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sarana Mobilitas Rastra Kec. Lawang Wetan bulan Januari s/d
Februari 2019
44. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sewa Mobilitas Darat Kec. Lawang Wetan bulan Maret s/d Mei
2019
45. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sewa Gudang Kec. Lawang Wetan bulan Maret s/d Mei 2019
46. 1 (satu) Bundel Sewa Gudang Kec. Lawang Wetan bulan Juni s/d Agustus 2019
47. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Lawang Wetan bulan Juni s/d Agustus 2019
48. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana
Rehabilitas Sosial Bagi PMKS Kec. Lais bulan Januari s/d Februari 2019
49. 1 (satu) Bundel Sewa Gudang Kec. Lais bulan Januari s/d Februari 2019
50. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sarana Mobilitas Kec. Lais Alokasi bulan Maret 2019
51. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sarana Mobilitas Kec. Lais Alokasi bulan April 2019
52. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Lais bulan Mei 2019
53. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Lais bulan Juni s/d Agustus 2019
54. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Banyung Lencir Kegiatan Peningkatan
Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana Rehabilitas Sosial Bagi PMKS Kec. Bayung
Lencir bulan Januari s/d Februari 2019
55. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Bayung Lencir bulan Maret s/d Mei 2019
56. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Bayung Lencir bulan Juni s/d Agustus 2019
57. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sewa Mobilitas Darat Kec. Babat Toman Kegiatan Peningkatan
Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana Rehabilitas Sosial Bagi PMKS bulan Januari s/d
Februari 2019
58. 1 (satu) Bundel Sewa Gudang Kec. Babat Toman bulan Januari s/d Mei 2019
59. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Babat Toman bulan Maret s/d Mei 2019
60. 1 (satu) Bundel Sewa Gudang Kec. Babat Toman bulan Juni s/d Agustus 2019
61. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Babat Toman bulan Juni s/d Agustus 2019
62. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas dan Gudang Kec. Jirak Jaya bulan Januari s/d
Februari 2019
63. 1 (satu) Bundel Sewa Gudang Kec. Jirak Jaya bulan Januari s/d Februari 2019
64. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Kec. Jirak Jaya bulan Maret s/d Mei 2019
65. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sewa Gudang Kec. Jirak Jaya bulan Maret s/d Mei 2019
66. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Jirak Jaya bulan Juni s/d Agustus 2019
67. 1 (satu) Bundel Sewa Gudang Kec. Jirak Jaya bulan Juni s/d Agustus 2019
68. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Babat Supat dari Januari s/d Mei 2019
69. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Babat Supat bulan Juni s/d Agustus 2019
70. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Sungai Keruh bulan Januari s/d Mei 2019
71. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sewa Gudang Kec. Sungai Keruh bulan Januari s/d Mei 2019
72. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Sungai Keruh bulan Juni s/d Agustus 2019
73. 1 (satu) Bundel Sewa Gudang Kec. Sungai Keruh bulan Juni s/d Agustus 2019
74. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Lalan bulan Januari s/d Mei 2019
75. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Lalan bulan Juni s/d Agustus 2019
76. 1 (satu) Bundel Surat Pencairan Dana (SP2D) Nomor : 05702/Dinsos/1607/LS /2019
tanggal 17 Juli 2019 bulan Januari s/d Mei 2019 Kec. Batang Hari Leko Kab. Musi
Banyuasin.
77. 1 (satu) Bundel Surat Pencairan Dana (SP2D) Nomor : 12839/Dinsos/1607/LS /2019
tanggal 17 Juli 2019 bulan Juni s/d Agustus 2019 Kec. Batang Hari Leko Kab. Musi
Banyuasin.
78. 1 (satu) Bundel fotocopy Surat Keputusan Menteri Penerangan Republik Indonesia Nomor :
409 /SK/PN/1994 tanggal 8 Agustus 1994 yang menerangkan calon Pegawai Negeri Sipil
yang namanya tersebut dalam lajur “2”atas nama Putra Sumito diangkat menjadi Pegawai
Negeri Sipil.
79. 1 (satu) Bundel fotocopy Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor : 85 Tahun 2018 tentang
Standar Biaya Tahun Anggaran 2019.
Disita dari Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri
80. 1 (satu) Bundel fotocopy Surat Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor :
813/02/KEP/BKD.DIKLAT/2007 tanggal 12 November 2007 memutuskan atas nama
MARJAS diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Disita dari Marjas, SE Bin Salam
81. Uang sebesar Rp. 16.000.000,- (enam belas juta rupiah).
Disita dari Hartawan (selaku penyedia belanja sewa sarana mobilitas darat Kec.
Bayung Lencir tahun 2019
82. Uang sebesar Rp. 15.907.602,- (lima belas juta Sembilan ratus tujuh ribu enam ratus dua
rupiah).
Disita dari Anwar, S.Pd Bin Alisudin (selaku penyedia belanja sewa sarana mobilitas
darat Kec. Babat Toman tahun 2019).
83. Uang sebesar Rp. 9.000.000,- (Sembilan juta rupiah).
Disita dari fitria Wirga, S.H Binti Lukman Sulaiden (Alm) (selaku penyedia belanja
sewa sarana mobilitas darat Kec. Lawang Wetan tahun 2019).
84. Uang sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah).
Disita dari Antoni Steven Bin Sudirman (selaku penyedia belanja sewa sarana
mobilitas darat Kec. Sungai Keruh tahun 2019).
85. Uang sebesar Rp. 23.200.000,- (dua puluh tiga juta dua ratus ribu rupiah) dari Belanja Sewa
Sarana Mobilitas Darat Kec. Jirak Jaya Tahun 2019.
Disita dari Neji Juanda Bin Suparno (selaku penyedia belanja sewa sarana mobilitas
darat Kec. Jirak Jaya tahun 2019).
86. Uang sebesar Rp. 15.500.000,- (lima belas juta lima ratus ribu rupiah) dari Belanja Sewa
Sarana Mobilitas Darat Kec. Babat Supat Tahun 2019.
Disita dari Syarfu’at Bin Nur Hasan (Alm) (selaku penyedia belanja sewa sarana
mobilitas darat Kec. Babat Supat tahun 2019).
87. Uang sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah).
Disita dari Sudaroji Bin Sugiono (selaku penyedia belanja sewa sarana mobilitas
darat Kec. Plakat Tinggi tahun 2019).
88. Uang sebesar Rp. 24.829.833,- (dua puluh empat juta delapan ratus dua puluh Sembilan ribu
delapan ratus tiga puluh tiga rupiah) dari Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat Kecamatan
Sanga Desa Tahun 2019.
89. Uang sebesar Rp. 15.559.645,1,- (lima belas juta lima ratus lima puluh sembilan ribu enam
ratus empat puluh lima rupiah satu sen) dari Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat
Kecamatan Sekayu Tahun 2019;
90. Uang sebesar Rp. 14.604.199,9,- (empat belas juta enam ratus empat ribu seratus sembilan
puluh Sembilan rupiah sembilan sen) dari Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat Kec.
Keluang Tahun 2019
Disita dari Umar Imron Bin H. Damiri (Alm) (selaku penyedia belanja sewa sarana
mobilitas darat Kec. Sekayu, Keluang dan Sanga Desa tahun 2019).
91. Uang sebesar Rp. 13.529.424,- (tiga belas juta lima ratus dua puluh sembilan ribu empat
ratus dua puluh empat rupiah).
Disita dari Ricca Anggraina Binti Soegiyanto (selaku penyedia belanja sewa sarana
mobilitas darat Kec. Sungai Lilin tahun 2019).
92. Uang sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah).
Disita dari Aris Setiawan Bin Salim Sakimin (selaku penyedia belanja sewa sarana
mobilitas darat Kec. Tungkal Jaya tahun 2019).

Barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah menurut hukum,
karena itu dapat digunakan untuk memperkuat pembuktian. Ketua Majelis Hakim telah
memperlihatkan barang bukti tersebut kepada para terdakwa, saksi-saksi dan ahli, dan telah
membenarkannya.

III. ANALISA FAKTA

Majelis Hakim terhormat, terdakwa dan penasehat hukum yang saksi hormati, serta hadirin yang
kami muliakan.

Terminologi fakta hukum dapat diartikan sebagai bahasan atau kajian atas fakta-fakta yang
diperoleh di persidangan, dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta-fakta yang lainnya.
Dengan demikian, fakta-fakta tersebut akan mempunyai nilai sebagai alat bukti, yang mendukung
pembuktian terhadap dakwaan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum.

Sebelum kami menyampaikan fakta hukum yang didapat dari persidangan ini, kami menyampaikan
kembali mengenai fakta yang didapat. Bahwa Hukum Acara Pidana mendudukan Berita Acara
Pemeriksaan (BAP) yang dibuat Penyidik atas kekuatan sumpah jabatan merupakan suatu alat bukti
surat sebagaimana dimaksud Pasal 184 ayat (1) huruf c Jo. Pasal 187 huruf a yang menetapkan
”berita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat oleh pejabat umum yang
berwenang atau yang dibuat dihadapannya, yang memuat keterangan tentang kejadian atau
keadaan yang didengar, dilihat atau yang dialaminya sendiri, disertai dengan alasan yang jelas
dan tegas tentang keterangannya itu”. Dengan demikian BAP sebagai alat bukti surat adalah
berbeda dengan alat bukti keterangan saksi dan terdakwa, yang merupakan keterangan-keterangan
saksi dan terdakwa di persidangan.

Dengan demikian keterangan saksi dan terdakwa di depan persidangan tidaklah mempengaruhi
kedudukan BAP sebagai alat bukti surat sepanjang BAP telah dibuat berdasarkan prosedur yang
telah ditentukan oleh Hukum Acara Pidana.

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan berdasarkan keterangan saksi-saksi, surat,


keterangan ahli dan petunjuk serta keterangan terdakwa sendiri sebagaimana telah diuraikan diatas
yang mana antara keterangan yang satu dengan keterangan yang lainnya bila dihubungkan antara
satu dengan yang lainnya terdapat persesuaian dan saling mendukung satu sama lainnya serta juga di
dukung oleh barang bukti, sehingga dapat diperoleh suatu keyakinan yang menunjukkan telah
terdapatnya fakta hukum sebagai berikut :
- Bahwa benar terdapat belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin Tahun Anggaran 2019.
- Bahwa benar berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (DPPA SKPD) Nomor DPPA SKPD : 1.06.02.01.16.07.5.2 tanggal 7 Februari 2019 dan
Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA SKPD)
Nomor DPPA SKPD : 1.06.02.01.16.07.5.2 tanggal 11 September 2019 pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin Anggaran 2019 terdapat belanja sewa sarana mobilitas darat dan air yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp.2.819.021.400,- (dua
milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu ribu empat ratus rupiah).
- Bahwa benar kegiatan terlaksana selama 8 (delapan) bulan dengan anggaran terealisasi sebesar Rp.
1.740.290.880,- (satu milyar tujuh ratus empat puluh juta dua ratus sembilan puluh ribu delapan
ratus delapan puluh rupiah)
- Bahwa benar struktur belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin Tahun Anggaran 2019adalah :
• Drs. H. Muhammas Jaya, M.Si selaku Pengguna Anggaran (PA) dari Januari 2019 s/d Juni
2019 kemudian diganti dengan Drs. Ahmad Nasuhi, S.H.,M.M selaku PA bulan Juli 2019 s/d
sekarang.
• Drs. Putro Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK)
• Sani, Spd selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
• Agustini selaku Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK SKPD)
• Novi Asia Sari, S.H selaku Bendahara Pengeluaran
• Marjas selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu
- Bahwa benar yang dipersyaratkan bagi penyedia adalah :
• Memiliki badan usaha, Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP),
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP);
• Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
• Rekening Bank;
• Armada / Kendaraan.
- Bahwa benar kegiatan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin tahun anggaran 2019 tidak pernah di upload ke aplikasi sistem umum rencana umum
pengadaan (SIRUP) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / jasa Pemerintah (LKPP) tahun
2019, sehingga tidak bisa ditetapkan metode pemilihan penyedia, sebagaimana diatur dalam
Pasal 38 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah.
- Bahwa benar terhadap belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin tahun anggaran 2019 tidak dibuat dan disusun kerangka acuan kerja (KAK),
spesifikasi teknis, rencana jadwal pelaksanaan pengadaan, pemanfaatan barang dan jasa dan tidak
menyusun HPS sesuai dengan ketentuan / aturan.
- Bahwa benar untuk melaksanakan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin tahun anggaran 2019, terdakwa I Putro Sumito selaku PPK menggunakan
metode penunjukan langsung dengan cara terdakwa II Marjas menyiapkan dokumen, seperti surat
penujukan penyedia oleh camat, berita acara serah terima beras, Surat Perjanjian Kerja (SPK) dan
dokumen pencairan.
- Bahwa terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
tidak pernah bertemu dengan penyedia dalam penanda tanganan Surat Perjanjian Kerja (SPK).
- Bahwa benar setelah dipotong pajak jumlah yang dibayarkan sebesar Rp.1.550.440.986,18 (satu
milyar lima ratus lima puluh juta empat ratus empat puluh ribu sembilan ratus delapan puluh
enam ribu rupiah delapan belas sen), sedangkan total biaya riil selama 8 (delapan) bulan
pelaksanaan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
tahun anggaran 2019 termasuk keuntungan yang dikeluarkan lebih rendah dari nilai SPK /
kontrak, yaitu sebesar Rp.1.218.172.565,12, (satu milyar dua ratus delapan belas juta seratus
tujuh puluh dua ribu lima ratus enam puluh lima rupiah dua belas sen).
- Bahwa benar terdapat selesih atau kelebihan bayar sebesar Rp.332.268.421,06,- (tiga ratus tiga
puluh dua juta dua ratus enam puluh delapan ribu empat ratus dua puluh satu rupiah nol enam
sen) disebabkan karena dalam menetapkan HPS, PPK tidak melakukan survey harga pasar,
sehingga HPS menjadi tidak wajar atau kemahalan dan mengakibatkan Kerugian Keuangan
Negara berdasarkan perhitungan Kerugian Keuangan Negara sebagaimana tertuang dalam Surat
dari Inspektorat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor : 700/ITDA-KHUSUS/2022 tanggal
31 Januari 2022 Perihal Laporan hasil perhitungan kerugian keuangan negara atas dugaan tindak
pidana korupsi belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin Tahun Anggaran 2019.
- Bahwa benar terhadap kelebihan bayar tersebut terdapat aliran dana ke DInas Sosial Kab. Musi
Banyuasin sebesar RP.91.700.000,- (sembilan puluh satu juta tujuh ratus ribu rupiah), dengan
rincian sebagai berikut :
➢ Rp. 1.750.000,- (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) telah dipergunakan oleh
terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri untuk keperluan pribadinya.
➢ Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk Sdr. Ahmad Nasuhi dan telah habis dipergunakan
untuk kepentingan pribadinya.
➢ Rp. 1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah) untuk saksi Sani, S.Pd Bin Toyal (selaku
PPTK) dan telah habis dipergunakan untuk kepentingan pribadinya.
➢ Rp. 5.250.000,- (lima juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) untuk saksi Agustini, S.E Binti
Durakim Sukiat (selaku Kasubag Keuangan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun 2019)
dan telah habis dipergunakan untuk kepentingan pribadinya.
➢ Rp. 78.300.000,- (tujuh puluh delapan juta tiga ratus ribu rupiah) dipegang oleh terdakwa II
Marjas, S.E Bin Salam yang berdasarkan kesepakatan dengan terdakwa I Drs. Putra Sumito
Bin H. Pajri akan digunakan apabila ada keperluan dan pada saat ini uang tersebut telah
habis dipergunakan untuk keperluan pribadi terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan
terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam.
- Bahwa benar terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dan KPA tidak melaksanakan tupoksi dan wewenangnya sebagaimana diatur Peraturan
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor 9 Tahun 2018 angka
7.2.1 yang berbunyi sebelum penandatanganan kontrak atau surat perjanjian dilakukan rapat
persiapan penandatanganan kontrak antara pejabat penandatangan kontrak dengan penyedia
yang membahas hal-hal sebagai berikut :
1) Finalisasi rancangan kontrak
2) Kelengkapan dokumen pendukung kontrak
3) Rencana penandatangaan kontrak
4) Hal-hal yang telah diklarifikasi dan atau di konfirmasi pada saat evaluasi penawaran.

IV. ANALISA YURIDIS


Majelis Hakim terhormat, terdakwa dan penasehat hukum yang kami hormati, serta hadirin yang
kami muliakan.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan tersebut, maka sampailah Penuntut
Umum kepada pembahasan yuridis tentang pembuktian mengenai unsur-unsur tindak pidana yang
didakwakan terhadap terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri bersama-sama dengan
terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam dengan dakwaan yang kami susun secara Subsidaritas :
PRIMAIR ​: Pasal 2 Ayat (1) Jo. Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. UU Nomor 20 Tahun 2001 Tentang
Perubahan Atas UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
SUBSIDIAIR : Pasal 3 UU Jo. Pasal 18 Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi Jo. UU Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 31
Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1
KUHP.
Dikarenakan dakwaan kami berbentuk Subsidaritas, maka kami terlebih dahulu akan membuktikan
dakwaan Primair yaitu : Pasal 2 Ayat (1) Jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP, dengan unsur-unsur sebagai berikut :

Uraian / penjelasan unsur-unsurnya :


1. Unsur setiap orang :
Yang dimaksud dengan “Setiap Orang” yaitu menunjuk pada orang sebagai subyek
hukum yang melakukan tindak pidana. Pada dasarnya kata “Setiap orang” menunjukkan
kepada siapa orangnya yang harus bertanggungjawab atas perbuatan/ kejadian yang didakwakan
itu atau setidak-tidaknya mengenai siapa orangnya yang harus dijadikan terdakwa dalam
perkara ini. Tegasnya, kata “Setiap orang ” adalah “barang siapa” atau “hij” sebagai siapa saja
yang harus dijadikan terdakwa/ dader atau setiap orang sebagai subyek hukum (pendukung hak
dan kewajiban) yang dapat diminta pertanggungjawaban dalam segala tindakannya.
​Bahwa dengan demikian perkataan “setiap orang atau barang siapa” secara historis
kronologis manusia sebagai subyek hukum telah dengan sendirinya ada kemampuan
bertanggungjawab kecuali secara tegas Undang-Undang menentukan lain seperti yang
tercantum didalam Pasal 44, 45, 46, 47, 48 dan 49 KUHP
​Bahwa dengan demikian konsekuensi logis hal ini maka kemampuan bertanggungjawab
(toerekeningsvaanbaarheid) tidak perlu dibuktikan lagi oleh karena setiap subyek hukum
melekat erat dengan kemampuan bertanggungjawab sebagaimana ditegaskan dalam Memorie
Van Toelichting (MVT).
Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di persidangan, keterangan para terdakwa, Surat
Perintah Penyidikan, Surat Perintah Penahanan Kepala Kejaksaan Negeri Musi Banyuasin
selaku penyidik terhadap terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II
Marjas, S.E Bin Salam, Surat Dakwaan Penuntut Umum di depan persidangan dan
pemeriksaan identitas terdakwa pada sidang pertama yaitu membenarkan bahwa yang sedang
diadili di depan persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri
Palembang adalah terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II Marjas, S.E
Bin Salam, maka jelaslah sudah pengertian “setiap orang atau barang siapa” yang
dimaksudkan dalam aspek ini adalah terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan
terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam. sehingga dengan hal tersebut dapat menghindari dari
terjadinya ERROR IN PERSONA.
Sedangkan menurut Pasal 1 angka-3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana
telah dirubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi yaitu yang dimaksud dalam unsur setiap orang adalah siapa saja, baik
perseorangan ataupun suatu korporasi atau badan hukum yang melakukan tindak pidana atau
perbuatan yang dapat dipertanggung-jawabkan kepadanya serta tidak terdapat alasan pemaaf
atau pembenar dari perbuatannya;
Bahwa pengertian unsur “Setiap Orang” bila kita simak penjelasan menurut Simon,
VOS, Pompe maupun Hazewinkel Suringa, maka yang dapat dianggap sebagai subject dalam
strafbaar feit adalah manusia artinya ”naturalijke personen” sedangkan hewan dan badan-
badan hukum (recht personen) tidak dapat dianggap sebagai subjeck hukum (vide : Hukum
Pidana bagian I Prof. Satochid Kartanegara, SH, Balai Lektur Mahasiswa, Hal. 83). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa manusia merupakan subjek hukum yang memiliki hak dan
kewajiban serta dikenakan atau dibebankan pertanggungjawaban hukum.
Bahwa dengan kata “Setiap orang“ ini sepadan dengan kata “barang siapa“ yang biasa
tercantum dalam suatu perumusan delik, yakni suatu istilah yang bukan merupakan unsur tindak
pidana, melainkan merupakan unsur Pasal, yang menunjuk kepada siapa saja secara orang
perorangan atau suatu badan hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban yang melakukan
atau telah didakwa melakukan suatu perbuatan yang dilarang oleh peraturan perUndang-
Undangan yang berlaku. Kata “setiap orang“ ini melekat pada setiap unsur tindak pidana, oleh
karenanya akan terpenuhi dan terbukti apabila semua unsur tindak pidana dalam delik tersebut
terbukti dan pelakunya dapat dimintai pertanggung jawaban pidana;
Konsekuensi dari dapat tidaknya subyek hukum tersebut dipidana harus dilihat dari ajaran
pertanggungjawaban (Toerekenings Vaan Baarheid). Bahwa dalam menentukan
pertanggungjawaban ini ada beberapa teori dari para ahli hukum, yaitu :
Menurut Prof. Mr. Roeslan Saleh (Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban, Aksara Baru,
Jakarta 1983, hal 80) mengatakan bahwa orang yang mampu bertanggung jawab itu harus
memenuhi tiga syarat yaitu :
1. Dapat menginsafi yang senyatanya daripada perbuatannya;
2. Dapat menginsyafi bahwa perbuatannya itu tidak dapat dipandang patut dalam pergaulan
masyarakat;
3. Mampu untuk menentukan niat atau kehendaknya dalam melakukan perbuatan. ​
Sementara menurut Prof. Moeljatno, SH (Asas-Asas Hukum Pidana, Penerbit Rineka Cipta,
Tahun 2000, halaman 165) mengatakan bahwa : untuk adanya kemampuan bertanggung jawab
harus ada :
1. Kemampuan untuk membeda-bedakan antara perbuatan yang baik dan yang buruk, yang
sesuai hukum dan yang melawan hukum.
2. Kemampuan untuk menentukan kehendaknya menurut keinsyafan tentang baik dan
buruknya perbuatan tadi, yang pertama merupakan faktor akal (intelektual factor) yaitu
dapat memperbedakan antara perbuatan yang diperbolehkan atau tidak, sedang yang kedua
merupakan faktor perasaan atau kehendak (volitional factor) yaitu dapat menyesuaikan
tingkah lakunya dengan keinsyafan atas mana yang diperbolehkan atau tidak, sebagai
konsekuensinya, maka tentunya orang yang tidak mampu menentukan kehendaknya
menurut keinsyafan tentang baik dan buruknya perbuatan tadi, dia tidak mempunyai
kesalahan, jadi unsur kesalahan (schuld) erat hubungannya dengan unsur Toerekenings Vat
Baarheid di atas.
• Bahwa dalam kaitannya dengan perkara ini, yang dimaksud dengan subjek hukum di sini
adalah orang perorangan yaitu terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri bersama-sama
dengan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam yang mampu mempertanggungjawabkan
perbuatannya tanpa ada alasan pemaaf dan pembenar dimana berdasarkan keterangan para
saksi, ahli, surat, petunjuk dan keterangan para terdakwa, yaitu : terdakwa I Drs. Putra
Sumito Bin H. Pajri selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin Tahun Anggaran 2019 dan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam selaku
Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran
2019.
Dengan demikian unsur “Setiap Orang” telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

2. Unsur secara melawan hukum :


Bahwa pengertian “secara melawan hukum” dalam Pasal 2 ayat (1) UU No.31 Tahun
1999, adalah dalam pengertian formil maupun materiil. Dalam penjelasan umum Undang-
Undang tersebut, berbunyi “Agar dapat menjangkau berbagai modus operandi penyimpangan
keuangan negara atau perekonomian negara yang semakin canggih dan rumit, maka tindak
pidana yang diatur dalam Undang-Undang ini dirumuskan sedemikian rupa sehingga meliputi
perbuatan-perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi secara
melawan hukum dalam pengertian formil dan materil.
Bahwa Mahkamah Konstitusi dengan putusannnya tanggal 25 Juli 2006 Nomor:
003/PUU-IV/2006 menyatakan pengertian “melawan hukum materiil” sebagaimana dimaksud
dalam penjelasan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor: 31 Tahun 1999 sebagaimana telah
diubah dengan UU No.20 Tahun 2001, tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, sehingga
pengertian perbuatan melawan hukum menjadi hanya dalam pengertian formal saja.
Istilah melawan hukum menggambarkan suatu pengertian tentang sifat tercelanya atau
sifat terlarangnya suatu perbuatan. Perbuatan yang dicela atau tercela menurut Pasal 2 adalah
perbuatan memperkaya diri sendiri. Oleh karena itu, antara “melawan hukum” dengan
“perbuatan memperkaya” merupakan suatu kesatuan dalam konteks rumusan tindak pidana
korupsi Pasal 2.
Memperkaya dengan cara melawan hukum, yakni jika si pembuat dalam mewujudkan
perbuatan memperkaya adalah tercela, dia tidak berhak untuk melakukan perbuatan dalam
rangka memperoleh atau menambah kekayaannya, maka perbuatan itu dianggap tercela (Adami
Chazawi, Hukum Pidana Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia, Penerbit Bayu Media
Publising, Malang 2005 hal 43).
Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan
keterangan para terdakwa, perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pihak yang
bertanggungjawab akan diuraikan satu persatu yang meliputi perbuatan formil dan perbuatan
meteril yaitu : Perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh terdakwa I Drs. Putra Sumito
Bin H. Pajri selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
dan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu antara lain
sebagai berikut :
1. Bahwa terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku PPK dalam belanja sewa sarana
mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 pada saat
perencanaan pengadaan tidak membuat Kerangka Acuan Kerja (KAK), Spesifikasi Teknis,
Rencana Jadwal Pelaksanaan Pengadaan, Pemanfaatan pengadaan barang dan jasa serta tidak
menyusun HPS sesuai dengan ketentuan / aturan, sehingga berakibat barang / jasa yang
dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan aplikasi SIRUP LKPP tahun 2019
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin pada urutan nomor 30 yang tercantum nama paket
hanya disebutkan nama kegiatan DPA SKPD Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan
prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS artinya pemaketan pekerjaan belum
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 20 Ayat (1) Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah artinya
belanja sewa sarana mobilitas sehubungan dengan pendistribusian rastra sebesar
Rp.2.819.021.400,- (dua milyar delapan ratus sembilan belas juta dua puluh satu ribu empat
ratus rupiah) pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 belum dibuat
pemaketan pekerjaanya sehingga tidak bisa menetapkan metode pemilihan penyedianya
sebagaimana diatur dalam Pasal 38 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sedangkan berdasarkan Rencana Umum
Pengadaan yang ada pada aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP)
bahwa rencana pengadaan tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan dikarenakan
tercantum dalam metode swakelola padahal dalam Dokumen Pelaksana Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah (DPA SKPD) tercantum dalam kode rekening belanja sewa sarana
mobilitas artinya pelaksanaanya melibatkan pihak penyedia.
2. Bahwa terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku PPK dalam menetapkan Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin tahun 2019 tidak berpedoman pada :
- ​Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 di penjelasan angka 2.2.2 huruf d untuk
perhitungan HPS untuk jasa lainnya harus memperhitungkan komponen biaya sesuai
dengan ruang lingkup pekerjaan antara lain :
a. Upah tenaga kerja;
b. Penggunaan bahan atau peralatan atau material;
c. Keuntungan dan biaya over head;
d. Biaya lainnya berdasarkan jenis jasa lainnya.
- Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 diangka 2.2.2 sumber data untuk penyusunan
HPS terdiri dari :
a. Harga pasar setempat;
b. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik
(BPS);
c. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan oleh asosiasi dan sumber data lain yang
dapat dipertanggungjawabkan;
d. Daftar biaya / tarif barang / jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan atau distributor
tunggal;
e. Biaya kontrak sebelumnya atau kontrak yang sedang berjalan dengan
memperhitungkan faktor perubahan biaya.
Namun dalam menetapkan HPS terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri hanya
mempertimbangkan Standar Biaya Umum Pemerintah Kab. Musi Banyuasin Tahun 2018
tanpa melakukan survey harga pasar untuk memastikan HPS yang ditetapkan adalah wajar
sehingga dengan tidak dilakukan survey harga pasar menyebabkan biaya riil yang
dikeluarkan untuk melaksanakan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 lebih rendah daripada HPS atau dengan kata lain
HPS yang ditetapkan menjadi tidak wajar atau kemahalan (mark up), yang mana dalam
pelaksanaan selama 8 (delapan) bulan belanja sewa sarana mobilitas pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 biaya realisasi sesuai dengan SPK adalah sebesar
Rp.1.740.290.880,- (satu milyar tujuh ratus empat puluh juta dua ratus sembilan puluh ribu
delapan ratus delapan puluh rupiah) yang setelah dipotong pajak jumlah yang dibayarkan
sebesar Rp.1.550.440.986,18 (satu milyar lima ratus lima puluh juta empat ratus empat
puluh ribu sembilan ratus delapan puluh enam ribu rupiah delapan belas sen), sedangkan
biaya riil sebesar Rp. 1.218.172.565,12, (satu milyar dua ratus delapan belas juta seratus
tujuh puluh dua ribu lima ratus enam puluh lima rupiah dua belas sen) sehingga terdapat
selesih atau kelebihan bayar sebesar Rp.332.268.421,06,- (tiga ratus tiga puluh dua juta dua
ratus enam puluh delapan ribu empat ratus dua puluh satu rupiah nol enam sen) yang
menjadi kerugian keuangan negara.
3. Bahwa terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dalam metode pemilihan barang /
pekerjaan konstruksi / jasa lainnya tidak berpedoman pada :
- Pasal 38 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah metode pemilihan barang / pekerjaan konstruksi / jasa lainnya terdiri
atas :
a. E-Purchasing;
b. Pengadaan langsung
c. Penunjukan langsung
d. Tender cepat; dan
e. Tender.
- Pasal 18 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah yang berbunyi perencanaan pengadaan meliputi identifikasi
kebutuhan, penetapan barang / jasa, cara, jadwal dan anggaran pengadaan barang / jasa
kemudian hasil perencanaan pengadaan barang / jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dimuat dalam RUP, selanjutnya PPK membuat pemaketan pekerjaan sebagaimana diatur
dalam Pasal 20 Ayat (1) yang berbunyi pemaketan pengadaan barang / jasa dilakukan
dengan berorientasi pada :
a. Keluaran atau hasil;
b. Volume barang / jasa;
c. Ketersediaan barang / jasa;
d. Kemampuan pelaku usaha; dan/atau
e. Ketersediaan anggaran belanja.
Namun dalam pelaksanaanya terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri tanpa melalui
mekanisme tersebut di atas melakukan metode penunjukan langsung dengan cara terdakwa
I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri melalui terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam membuat SPK
tanpa pernah bertemu dengan penyedia dan mengetahui apakah calon penyedia memenuhi
semua persyaratan atau tidak, serta mengarahkan pihak kecamatan masing-masing untuk
menunjuk penyedia berdasarkan surat penunjukan kecamatan masing-masing yang
ditandatangani oleh camat yang draft / format surat penunjukan penyedia kecamatan telah
disiapkan oleh terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam dan diserahkan kepada pihak kecamatan
sehingga didapatkan penyedia yang tidak berkompeten untuk melaksanakan kegiatan
tersebut padahal seharusnya metode pemilihan barang / pekerjaan konstruksi / jasa lainnya
dilaksanakan dengan metode pengadaan langsung yang dilaksanakan oleh pejabat
pengadaan barang dan jasa yang ditunjuk dengan surat keputusan pengguna anggaran Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin.
- Bahwa perbuatan sdr. Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Sdr. Marjas Bin M. Salam selaku
Bendahara Pengeluaran Pembantu tersebut bertentangan dengan:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
dalam Pasal 3 Ayat (1) yang berbunyi :
“Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perUndang-Undangan,
efisien, ekonomis, efektif, transaparan, bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa
keadilan”
2. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
dalam Pasal Pasal 38 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah metode pemilihan barang / pekerjaan konstruksi /
jasa lainnya terdiri atas :
1. E-Purchasing;
2. Pengadaan langsung
3. Penunjukan langsung
4. Tender cepat; dan
5. Tender.
3. Pasal 18 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah yang berbunyi perencanaan pengadaan meliputi identifikasi
kebutuhan, penetapan barang / jasa, cara, jadwal dan anggaran pengadaan barang / jasa
kemudian hasil perencanaan pengadaan barang / jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dimuat dalam RUP, selanjutnya PPK membuat pemaketan pekerjaan sebagaimana diatur
dalam Pasal 20 Ayat (1) yang berbunyi pemaketan pengadaan barang / jasa dilakukan
dengan berorientasi pada :
a. Keluaran atau hasil;
b. Volume barang / jasa;
c. Ketersediaan barang / jasa;
d. Kemampuan pelaku usaha; dan/atau
e. Ketersediaan anggaran belanja.
4. Pasal 11 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf c, PPK memiliki tugas :
a. Menyusun perencanaan pengadaan;
b. Melaksanakan konsolidasi pengadaan barang / jasa;
c. Menetapkan spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja (KAK);
d. Menetapkan rancangan kontrak;
e. Menetapkan HPS;
f. Menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada penyedia;
g. Mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;
h. Melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit di atas Rp.200.000.000,- (dua
ratus juta rupiah);
i. Mengendalikan kontrak;
j. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan;
k. Melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/KPA;
l. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/KPA dengan berita
acara penyerahan;
m. Menilai kinerja penyedia;
n. Menetapkan tim pendukung;
o. Menetapkan tim ahli atau tenaga ahli; dan
p. Menetapkan surat penunjukan penyedia barang / jasa.
Ayat (2)
Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PPK melaksanakan
tugas pelimpahan kewenangan dari PA/KPA, meliputi :
a. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; dan
b. Mengadakan dan menetapkan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran
belanja yang telah ditetapkan.
5. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
6. Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018
- Penjelasan angka 2.2.2 huruf d untuk perhitungan HPS untuk jasa lainnya harus
memperhitungkan komponen biaya sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan antara lain :
1) Upah tenaga kerja;
2) Penggunaan bahan atau peralatan atau material;
3) Keuntungan dan biaya over head;
4) Biaya lainnya berdasarkan jenis jasa lainnya
- Penjelasan angka 2.2.2 sumber data untuk penyusunan HPS terdiri dari :
1) Harga pasar setempat;
2) Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik
(BPS);
3) Informasi biaya satuan yang dipublikasikan oleh asosiasi dan sumber data lain yang
dapat dipertanggungjawabkan;
4) Daftar biaya / tariff barang / jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan atau distributor
tunggal;
5) Biaya kontrak sebelumnya atau kontrak yang sedang berjalan dengan
memperhitungkan faktor perubahan biaya.
- Penjelasan angka 7.2.1 berbunyi sebelum penandatanganan kontrak atau surat
perjanjian dilakukan rapat persiapan penandatanganan kontrak antara pejabat
penandatangan kontrak dengan penyedia yang membahas hal-hal sebagai berikut :
1) Finalisasi rancangan kontrak;
2) Kelengkapan dokumen pendukung kontrak;
3) Rencana penandatangan kontrak;
4) Hal-hal yang telah diklarifikasi dan atau dikonfirmasi pada saat evaluasi penawaran.
Dengan demikian unsur “secara melawan hukum” telah terpenuhi dan terbukti.

3. Melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain, atau suatu korporasi;
Bahwa R.Wiyono, SH mengatakan yang dimaksud dengan “memperkaya” adalah perbuatan
yang dilakukan untuk menjadi lebih kaya (lagi) dan perbuatan itu sudah tentu dapat dilakukan
dengan bermacam-macam cara misalnya : menjual / membeli, menandatangani kontrak,
memindah-bukukan dalam bank, dengan syarat tentunya secara melawan hukum (Vide: R.
Wiyono, SH, Pembahasan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Sinar
Grafika, Cetakan Pertama, Juni 2005. Halaman 31).
Bahwa sejalan dengan pendapat diatas, pengertian “memperkaya” telah dipergunakan
menjadi pertimbangan hukum sebagaimana putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor:
18/Pid/B/1992/PN/Tng yang menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan “memperkaya” adalah
menjadikan orang yang belum kaya menjadi kaya atau yang sudah kaya bertambah kaya.
Bahwa selain putusan Pengadilan Negeri Tangerang tersebut pengertian unsur
memperkaya, dapat pula dilihat dari putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 23 April
1988 Nomor: 144/Pid.B/1987 yang menyebutkan bahwa hasil tindak pidana korupsi yang
dipergunakan untuk membayar utang dan biaya pergi keliling ke Eropa adalah memenuhi unsur “
memperkaya diri sendiri atau orang lain”
Bahwa Prof. Dr. Jur Andi Hamzah menyatakan dengan uang yang diambil itu apakah
dipakai untuk membeli harta kekayaan ataukah tidak menurut penulis bukan persoalan dalam
unsur ini, dengan demikian perbuatan memperkaya diri tidak perlu berarti pembuat benar-benar
telah menjadi kaya dalam arti memiliki harta benda yang banyak (Vide: Prof. Dr. Jur. Andi
Hamzah, Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional, PT. Raja
Grafindo Persada, Cetakan Kedua, 2006, halaman 186)
Bahwa dengan demikian “memperkaya” berdasar dari kata dasarnya “kaya” secara harfiah
kata “kaya” dapat diartikan mempunyai harta atau, uang atau benda lainnya. “Memperkaya”
berarti menjadi lebih kaya atau adanya atau adanya perubahan bertambahnya kekayaan atau
perubahan cara hidup seseorang seperti orang kaya. “Memperkaya diri” menjadikan orang lain
bertambah kaya. “Memperkaya orang lain” berarti menjadikan orang lain bertambah kaya,
“memperkaya korporasi” berarti menjadikan kumpulan orang dan/atau kekayaan organisasi,
bertambah kaya berapapun jumlah penambahan kekayaan itu.
Adalah menjadi keharusan Jaksa Penuntut Umum untuk mengetahui kemudian
membuktikan berapa besar penghasilan terdakwa maupun orang lain atau suatu korporasi yang
sesungguhnya, dan berapa besar pertambahan kekayaannya masing-masing secara konkrit.
Bahwa untuk dapat mengetahui hal tersebut harus berdasarkan fakta-fakta hukum yang
terungkap dipersidangan dan apakah fakta-fakta hukum tersebut dapat mendukung pembuktian
Tindak Pidana yang didakwakan kepada terdakwa, sekaligus akan dilakukan pengujian apakah
fakta hukum tersebut dapat memenuhi unsur Tindak Pidana korupsi adanya perbuatan melawan
hukum yang mengakibatkan memperkaya diri sendiri atau orang lain.
Menurut Darwan Prinst, memperkaya orang lain maksudnya adalah akibat perbuatan
melawan hukum dari pelaku, ada orang lain yang menikmati bertambahnya kekayaannya atau
bertambahnya harta bendanya, atau mungkin juga yang mendapat keuntungan dari perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh pelaku adalah suatu korporasi, yaitu kumpulan orang atau
kumpulan kekayaan yang terorganisasi, baik merupakan badan hukum maupun bukan badan
hukum. (Darwan Prinst, Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2002, hlm.31).
Bahwa berdasarkan alat bukti berupa keterangan saksi, keterangan Ahli, Surat, Petunjuk
dan keterangan para terdakwa di persidangan didapatkan fakta-fakta sebagai berikut:
- Bahwa akibat perbuatan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku PPK bersama-sama
dengan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam telah mengakibatkan kerugian keuangan negara
sebesar Rp.332.268.421,06,- (tiga ratus tiga puluh dua juta dua ratus enam puluh delapan ribu
empat ratus dua puluh satu ribu rupiah nol enam sen) sebagaimana tertuang dalam Surat dari
Inspektorat Daerah Kab. Musi Banyuasin Nomor : 700/ITDA-KHUSUS/2022 tanggal 31
Januari 2022 Perihal Laporan hasil perhitungan kerugian keuangan negara atas dugaan tindak
pidana korupsi belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin Tahun Anggaran 2019. Bahwa dari kerugian keuangan negara tersebut, uang sebesar
Rp.91.700.000,- (sembilan puluh satu juta tujuh ratus ribu rupiah) mengalir kepada pihak
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin, dengan rincian sebagai berikut :
1. Rp. 1.750.000,- (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) telah dipergunakan oleh
terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri untuk keperluan pribadinya.
2. Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk Sdr. Ahmad Nasuhi dan telah habis dipergunakan
untuk kepentingan pribadinya.
3. Rp. 1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah) untuk saksi Sani, S.Pd Bin Toyal (selaku
PPTK) dan telah habis dipergunakan untuk kepentingan pribadinya.
4. Rp. 5.250.000,- (lima juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) untuk saksi Agustini, S.E Binti
Durakim Sukiat (selaku Kasubag Keuangan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun
2019) dan telah habis dipergunakan untuk kepentingan pribadinya.
5. Rp. 78.300.000,- (tujuh puluh delapan juta tiga ratus ribu rupiah) dipegang oleh terdakwa II
Marjas, S.E Bin Salam yang berdasarkan kesepakatan dengan terdakwa I Drs. Putra Sumito
Bin H. Pajri akan digunakan apabila ada keperluan dan pada saat ini uang tersebut telah
habis dipergunakan untuk keperluan pribadi terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan
terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam.
Bahwa kerugian keuangan negara tersebut juga mengalir kepada pihak lain, yaitu :
1. Saksi Amar Bin Maas selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Lais pada Dinas
Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 49.140.721,87,- (empat puluh
sembilan juta seratus empat puluh ribu tujuh ratus dua puluh satu rupiah delapan puluh
tujuh sen)
2. Saksi Umar Imron Bin H. Damiri (Alm) selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Sekayu, Sanga Desa dan Keluang pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019,
dengan rincian :
- Kecamatan Sekayu sebesar Rp. 26.056.641,10,- (dua uluh enam juta lima puluh enam
ribu enam ratus empat puluh satu rupiah sepuluh sen)
- Kecamatan Sanga Desa sebesar Rp. 32.829.833,- (tiga puluh dua juta delapan ratus dua
puluh sembilan ribu delapan ratus tiga puluh tiga ru[iah)
- Kecamatan Keluang sebesar Rp. 23.604.199,09,- (dua puluh tiga juta enam ratus empat
ribu seratus sembilan puluh Sembilan rupiah nol sembilan sen)
3. Saksi Syarfu’at Bin Nur Hasan selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Babat Supat
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 21.500.000,- (dua puluh
satu juta lima ratus ribu rupiah)
4. Saksi Witra Haiza Bin Mustar selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Jirak Jaya
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 29.200.000,- (dua puluh
sembilan juta dua ratus ribu rupiah)
5. Saksi Bani Sadar Bin Usman Gumanti selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Batang Hari Leko pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.
16.000.000,- (enam belas juta rupiah)
6. Saksi Aris Setiawan Bin Salim Sakimin selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Tungkal Jaya pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 16.000.000,-
(enam belas juta rupiah)
7. Saksi Antoni Steven Bin Sudirman selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Sungai
Keruh pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 4.500.000,- (empat
juta lima ratus ribu rupiah)
8. Saksi Dian Achmad Khakim Bin Kamali selaku penyedia belanja sewa sarana air Kec. Lalan
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 28.500.000,- (dua puluh
delapan juta lima ratus ribu rupiah)
9. Saksi Hartawan Bin Asan selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Bayung Lencir
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 21.000.000,- (dua puluh
satu juta rupiah)
10. Saksi Anwar, S.Pd Bin Alisudin selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Babat
Toman pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 19.907.602,-
(sembilan belas juta sembilan ratus tujuh ribu enam ratus dua rupiah)
11. Saksi Fitria Wirga, S.H Binti Lukman selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Lawang Wetan pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.
18.000.000,- (delapan belas juta rupiah)
12. Saksi Rica Anggraina Binti Sugianto selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Sungai Lilin pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 16.529.424,-
(enam belas juta lima ratus dua puluh sembilan ribu empat ratus dua empat rupiah)
13. Saksi Raharjo Bin Atmo Sumarto selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Plakat
Tinggi pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp. 9.500.000,-
(sembilan juta lima ratus ribu rupiah)
➢ Bahwa harta yang terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri miliki adalah :
- Rumah yang beramalat di Perumnas Jalan Cendana Blok B No. 206 RT. 004 RW. 002 Kel.
Balai Agung Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin tahun perolehan 2003.
- Mobil Honda CRV BG 1031 BN tahun 2010 An. saksi sendiri tahun perolehan 2019.
- Motor Yamaha Mio tahun 2014 An. saksi sendiri tahun perolehan 2014.
➢ Bahwa harta yang terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam :
- Rumah seluas 6 m x 15 m = 90 m2 yang didirikan di sebidang tanah yang beralaskan hak
surat pengakuan hak An. Marjas,SE seluas 7 m x 20 m = 140 m2 yang berlokasi di Blok C6
RT. 20 Komplek Griya Randik Kel. Kayuara Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin.
- Tanah yang beralaskan surat pengakuan hak An. Marjas, SE seluas 15 m x 20 m = 300 m2
yang berlokasi di Jalan Setapak Samping SMK Model Kel. Kayuara Kec. Sekayu Kab.
Musi Banyuasin.
- Kendaraan bermotor roda dua merk Yamaha Xeon tahun 2013 dengan BPKB An. Marjas,
SE.
Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di atas, akibat perbuatan terdakwa tersebut
tidak menyebabkan bertambahnya harta kekayaan para terdakwa, maupun memperkaya orang
lain atau suatu korporasi sehingga terhadap unsur ini, Penuntut Umum berpendapat tidak terbukti
secara sah dan meyakinkan.
Dengan demikian unsur “Memperkaya Diri Sendiri Atau Orang Lain Atau Suatu
Koorporasi” tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.

Oleh karena salah satu unsur dari Pasal 2 Ayat (1) Jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan
ditambah menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-
Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55
Ayat (1) ke-1 KUHP tersebut tidak terbukti menurut Undang-Undang, maka unsur-unsur
selanjutnya tidak perlu kami buktikan lagi, dengan demikian kami berkesimpulan bahwa
Dakwaan Primair tidak terbukti dan agar Majelis Hakim membebaskan para terdakwa dari
Dakwaan Primair tersebut.
Maka selanjutnya kami Penuntut Umum akan membuktikan dakwaan berikutnya, yakni
Dakwaan Subsidiair Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah menjadi Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun
1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP dengan
unsur- unsur sebagai berikut :

1. Unsur setiap orang :


Yang dimaksud dengan “Setiap Orang” yaitu menunjuk pada orang sebagai subyek hukum
yang melakukan tindak pidana. Pada dasarnya kata “Setiap orang” menunjukkan kepada siapa
orangnya yang harus bertanggungjawab atas perbuatan/ kejadian yang didakwakan itu atau
setidak-tidaknya mengenai siapa orangnya yang harus dijadikan terdakwa dalam perkara ini.
Tegasnya, kata “Setiap orang ” adalah “barang siapa” atau “hij” sebagai siapa saja yang harus
dijadikan terdakwa/ dader atau setiap orang sebagai subyek hukum (pendukung hak dan
kewajiban) yang dapat diminta pertanggungjawaban dalam segala tindakannya.
​Bahwa dengan demikian perkataan “setiap orang atau barang siapa” secara
historis kronologis manusia sebagai subyek hukum telah dengan sendirinya ada kemampuan
bertanggungjawab kecuali secara tegas Undang-Undang menentukan lain seperti yang tercantum
didalam Pasal 44, 45, 46, 47, 48 dan 49 KUHP
​Bahwa dengan demikian konsekuensi logis hal ini maka kemampuan
bertanggungjawab (toerekeningsvaanbaarheid) tidak perlu dibuktikan lagi oleh karena setiap
subyek hukum melekat erat dengan kemampuan bertanggungjawab sebagaimana ditegaskan
dalam Memorie Van Toelichting (MVT).
Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di persidangan, keterangan para terdakwa, Surat
Perintah Penyidikan, Surat Perintah Penahanan Kepala Kejaksaan Negeri Musi Banyuasin selaku
penyidik terhadap terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II Marjas, S.E
Bin Salam, Surat Dakwaan Penuntut Umum di depan persidangan dan pemeriksaan identitas
terdakwa pada sidang pertama yaitu membenarkan bahwa yang sedang diadili di depan
persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Palembang adalah
terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam, maka
jelaslah sudah pengertian “setiap orang atau barang siapa” yang dimaksudkan dalam aspek ini
adalah terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam.
sehingga dengan hal tersebut dapat menghindari dari terjadinya ERROR IN PERSONA.
Yang dimaksud dalam unsur setiap orang adalah siapa saja, baik perseorangan ataupun
suatu korporasi sebagai subyek hukum pelaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka-3
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah dirubah dan ditambah dengan
Undang–Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yaitu orang
atau badan hukum yang melakukan tindak pidana atau perbuatan yang dapat dipertanggung-
jawabkan kepadanya serta tidak terdapat alasan pemaaf atau pembenar dari perbuatannya;
Bahwa pengertian unsur “Setiap Orang” bila kita simak penjelasan menurut Simon, VOS,
Pompe maupun Hazewinkel Suringa, maka yang dapat dianggap sebagai subject dalam strafbaar
feit adalah manusia artinya ”naturalijke personen” sedangkan hewan dan badan-badan hukum
(recht personen) tidak dapat dianggap sebagai subjeck hukum (vide : Hukum Pidana bagian I
Prof. Satochid Kartanegara, SH, Balai Lektur Mahasiswa, Hal. 83). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa manusia merupakan subjek hukum yang memiliki hak dan kewajiban serta
dikenakan atau dibebankan pertanggungjawaban hukum.
Bahwa dengan kata “Setiap orang“ ini sepadan dengan kata “barang siapa“ yang biasa
tercantum dalam suatu perumusan delik, yakni suatu istilah yang bukan merupakan unsur tindak
pidana, melainkan merupakan unsur pasal, yang menunjuk kepada siapa saja secara orang
perorangan atau suatu badan hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban yang melakukan atau
telah didakwa melakukan suatu perbuatan yang dilarang oleh peraturan perUndang-Undangan
yang berlaku. Kata “setiap orang“ ini melekat pada setiap unsur tindak pidana, oleh karenanya
akan terpenuhi dan terbukti apabila semua unsur tindak pidana dalam delik tersebut terbukti dan
pelakunya dapat dimintai pertanggung jawaban pidana;
Konsekuensi dari dapat tidaknya subyek hukum tersebut dipidana harus dilihat dari ajaran
pertanggungjawaban (Toerekenings Vaan Baarheid). Bahwa dalam menentukan
pertanggungjawaban ini ada beberapa teori dari para ahli hukum, yaitu :
Menurut Prof. Mr. Roeslan Saleh (Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban, Aksara
Baru, Jakarta 1983, hal 80) mengatakan bahwa orang yang mampu bertanggung jawab itu harus
memenuhi tiga syarat yaitu :
1. Dapat menginsafi yang senyatanya daripada perbuatannya;
2. Dapat menginsyafi bahwa perbuatannya itu tidak dapat dipandang patut dalam pergaulan
masyarakat;
3. Mampu untuk menentukan niat atau kehendaknya dalam melakukan perbuatan. ​
Sementara menurut Prof. Moeljatno, SH (Asas-Asas Hukum Pidana, Penerbit Rineka Cipta,
Tahun 2000, halaman 165) mengatakan bahwa : untuk adanya kemampuan bertanggung jawab
harus ada :
1. ​ emampuan untuk membeda-bedakan antara perbuatan yang baik dan yang buruk, yang
K
sesuai hukum dan yang melawan hukum.
2. ​Kemampuan untuk menentukan kehendaknya menurut keinsyafan tentang baik dan
buruknya perbuatan tadi, yang pertama merupakan faktor akal (intelektual factor) yaitu dapat
memperbedakan antara perbuatan yang diperbolehkan atau tidak, sedang yang kedua
merupakan faktor perasaan atau kehendak (volitional factor) yaitu dapat menyesuaikan
tingkah lakunya dengan keinsyafan atas mana yang diperbolehkan atau tidak, sebagai
konsekuensinya, maka tentunya orang yang tidak mampu menentukan kehendaknya menurut
keinsyafan tentang baik dan buruknya perbuatan tadi, dia tidak mempunyai kesalahan, jadi
unsur kesalahan (schuld) erat hubungannya dengan unsur Toerekenings Vat Baarheid di atas.

Bahwa dalam kaitannya dengan perkara ini, yang dimaksud dengan subjek hukum di sini
adalah orang perorangan yaitu terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II
Marjas, S.E Bin Salam yang mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya tanpa ada alasan
pemaaf dan pembenar dimana berdasarkan keterangan para saksi, surat, petunjuk dan keterangan
para terdakwa sendiri yaitu : terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri selaku Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) belanja sewa sarana mobilitas
darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 dan terdakwa II
Marjas, S.E Bin Salam selaku Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin Tahun Anggaran 2019.
Dengan demikian unsur “Setiap Orang” telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

2. Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi;
Yang dimaksud dengan “Menguntungkan” adalah sama artinya dengan mendapatkan
untung, yaitu pendapatan yang diperoleh lebih besar dari pengeluaran, terlepas dari penggunaan
lebih lanjut dari pendapatan yang diperolehnya. (Pembahasan Undang Undang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, R. Wiyono, Sinar Grafika, Jakarta, 2006). Dengan demikian, yang
dimaksud dengan unsur “Menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi” adalah
sama artinya dengan mendapatkan untung untuk diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi.
Di dalam ketentuan tentang Tindak Pidana Korupsi yang terdapat pada unsur ini adalah tujuan
dari Pelaku Tindak Pidana Korupsi. Menurut Soedarto (Hukum dan Hukum Pidana : 142), pada
waktu masih berlakunya Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 yang mengemukakan : “Ini
merupakan unsur batin yang menentukan arah dari perbuatan penyalahgunaan kewenangan dan
sebagainya. Adanya unsur ini harus pula ditentukan secara objektif dengan memperhatikan segala
keadaan lahir yang menyertai perbuatan terdakwa. Sejalan dengan pendapat Soedarto tersebut,
perlu dikemukakan adanya Putusan Mahkamah Agung RI Tanggal 29 Juni 1989 Nomor 813
K/Pid/1987 yang pertimbangan hukumnya antara lain menyebutkan bahwa unsur
“Menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu badan” cukup dinilai dari kenyataan yang
terjadi atau dihubungkan dengan prilaku Terdakwa dengan kewenangan yang dimilikinya, karena
jabatan atau kedudukannya.
Bahwa berdasarkan alat bukti berupa keterangan saksi, keterangan Ahli, Surat, Petunjuk
dan keterangan para terdakwa di persidangan didapatkan fakta bahwa akibat perbuatan terdakwa
I Putro Sumito selaku KPA dan PPK dalam menetapkan HPS tidak dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan / aturan yang berlaku, seperti tidak melakukan survey harga pasar, sehingga
mengakibatkan HPS yang ditetapkan menjadi tidak wajar atau kemahalan yang mana untuk
pelaksanaan selama 8 (delapan) bulan biaya berdasarkan kontrak sebesar Rp.1.740.290.880,-
(satu milyar tujuh ratus empat puluh juta dua ratus sembilan puluh ribu delapan ratus delapan
puluh rupiah) yang setelah dipotong pajak jumlah yang dibayarkan sebesar Rp. 1.550.440.986,18
(satu milyar lima ratus lima puluh juta empat ratus empat puluh ribu sembilan ratus delapan
puluh enam ribu rupiah delapan belas sen), namun biaya riil termasuk keuantungan yang
dikeluarkan lebih rendah dari nilai SPK / kontrak, yaitu sebesar Rp.1.218.172.565,12, (satu
milyar dua ratus delapan belas juta seratus tujuh puluh dua ribu lima ratus enam puluh lima
rupiah dua belas sen) sehingga terdapat selesih atau kelebihan bayar sebesar Rp.332.268.421,06,-
(tiga ratus tiga puluh dua juta dua ratus enam puluh delapan ribu empat ratus dua puluh satu
rupiah nol enam sen), sehingga telah mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar
Rp.332.268.421,06,- (tiga ratus tiga puluh dua juta dua ratus enam puluh delapan ribu empat
ratus dua puluh satu rupiah nol enam sen).
Bahwa akibat serangkaian perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh terdakwa I Drs.
Putra Sumito Bin H. Pajri selaku KPA dan PPK bersama-sama dengan terdakwa II Marjas, S.E
Bin Salam telah menguntungkan diri terdakwa dan orang lain, dengan rincian sebagai berikut :
1. Saksi Amar Bin Maas selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Lais pada Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.49.140.721,87,- (empat puluh sembilan juta
seratus empat puluh ribu tujuh ratus dua puluh satu rupiah delapan puluh tujuh sen)
2. Saksi Umar Imron Bin H. Damiri (Alm) selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Sekayu, Sanga Desa dan Keluang pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019,
dengan rincian :
- Kecamatan Sekayu sebesar Rp.26.056.641,10,- (dua uluh enam juta lima puluh enam ribu
enam ratus empat puluh satu rupiah sepuluh sen)
- Kecamatan Sanga Desa sebesar Rp.32.829.833,- (tiga puluh dua juta delapan ratus dua
puluh sembilan ribu delapan ratus tiga puluh tiga ru[iah)
- Kec. Keluang sebesar Rp.23.604.199,09,- (dua puluh tiga juta enam ratus empat ribu
seratus sembilan puluh Sembilan rupiah nol sembilan sen)
3. Saksi Syarfu’at Bin Nur Hasan selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Babat Supat
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.21.500.000,- (dua puluh
satu juta lima ratus ribu rupiah)
4. Saksi Witra Haiza Bin Mustar selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Jirak Jaya
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.29.200.000,- (dua puluh
sembilan juta dua ratus ribu rupiah)
5. Saksi Bani Sadar Bin Usman Gumanti selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Batang Hari Leko pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar
Rp.16.000.000,- (enam belas juta rupiah)
6. Saksi Aris Setiawan Bin Salim Sakimin selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Tungkal Jaya pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.16.000.000,-
(enam belas juta rupiah)
7. Saksi Antoni Steven Bin Sudirman selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Sungai
Keruh pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.4.500.000,- (empat
juta lima ratus ribu rupiah)
8. Saksi Dian Achmad Khakim Bin Kamali selaku penyedia belanja sewa sarana air Kec. Lalan
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.28.500.000,- (dua puluh
delapan juta lima ratus ribu rupiah)
9. Saksi Hartawan Bin Asan selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Bayung Lencir
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.21.000.000,- (dua puluh
satu juta rupiah)
10. Saksi Anwar, S.Pd Bin Alisudin selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Babat
Toman pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.19.907.602,-
(sembilan belas juta sembilan ratus tujuh ribu enam ratus dua rupiah)
11. Saksi Fitria Wirga, S.H Binti Lukman selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Lawang Wetan pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar
Rp.18.000.000,- (delapan belas juta rupiah)
12. Saksi Rica Anggraina Binti Sugianto selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec.
Sungai Lilin pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.16.529.424,-
(enam belas juta lima ratus dua puluh sembilan ribu empat ratus dua empat rupiah)
13. Saksi Raharjo Bin Atmo Sumarto selaku penyedia belanja sewa sarana darat Kec. Plakat
Tinggi pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin tahun 2019 sebesar Rp.9.500.000,-
(sembilan juta lima ratus ribu rupiah)

Dan dari total uang sebesar 91.700.000,- (sembilan puluh satu juta tujuh ratus ribu rupiah) yang
mengalir ke pihak Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin telah dipergunakan dengan rincian sebagai
berikut :
1. Rp.1.750.000,- (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) telah dipergunakan oleh
terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri untuk keperluan pribadinya.
2. Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk Sdr. Ahmad Nasuhi dan telah habis dipergunakan
untuk kepentingan pribadinya.
3. Rp.1.400.000,- (satu juta empat ratus ribu rupiah) untuk saksi Sani, S.Pd Bin Toyal (selaku
PPTK) dan telah habis dipergunakan untuk kepentingan pribadinya.
4. Rp.5.250.000,- (lima juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) untuk saksi Agustini, S.E Binti
Durakim Sukiat (selaku Kasubag Keuangan Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun
2019) dan telah habis dipergunakan untuk kepentingan pribadinya.
5. Rp.78.300.000,- (tujuh puluh delapan juta tiga ratus ribu rupiah) dipegang oleh terdakwa II
Marjas, S.E Bin Salam yang berdasarkan kesepakatan dengan terdakwa I Drs. Putra Sumito
Bin H. Pajri akan digunakan apabila ada keperluan dan pada saat ini uang tersebut telah
habis dipergunakan untuk keperluan pribadi terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan
terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam.
Dengan demikian unsur “Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi” telah terpenuhi.

4. Menyalagunakan kewenangan, menyalagunakan kesempatan, menyalagunakan sarana


yang ada padanya karena jabatan, kedudukan;
Yang dimaksud dengan Unsur Menyalahgunakan Kewenangan, Kesempatan, atau Sarana
Yang Ada Padanya Karena Jabatan atau Kedudukan adalah menggunakan kewenangan,
kesempatan, atau sarana yang melekat pada jabatan atau kedudukan yang dijabat atau diduduki
oleh pelaku Tindak Pidana Korupsi untuk tujuan lain dari maksud diberikannya kewenangan,
kesempatan, atau sarana tersebut (Pembahasan Undang Undang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, R. Wiyono, Sinar Grafika, Jakarta, 2006).
Untuk mencapai tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
tersebut, maka telah ditempuh cara – cara oleh pelaku Tindak Pidana Korupsi dalam perkara ini
yaitu dengan menyalah gunakan kesempatan yang ada pada jabatan atau kedudukan dari pelaku
Tindak Pidana Korupsi. “Kesempatan” adalah peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku
Tindak Pidana Korupsi, peluang mana tercantum di dalam ketentuan-ketentuan tentang tata kerja
yang berkaitan dengan jabatan atau kedudukan yang dijabat atau diduduki oleh pelaku Tindak
Pidana Korupsi. Yang pada umumnya “kesempatan” ini diperoleh atau didapat sebagai akibat
adanya kekosongan atau kelemahan dari ketentuan-ketentuan tentang tata kerja tersebut atau
kesengajaan menafsirkan secara salah terhadap ketentuan-ketentuan tersebut.
Untuk mencapai tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
tersebut, dalam pasal 3 telah ditentukan cara yang harus ditempuh oleh pelaku tindak pidana
korupsi, yaitu :
a. Dengan menyalahgunakan kewenangan yang ada pada jabatan atau kedudukan dari pelaku
tindak pidana korupsi.
Yang dimaksud dengan “kewenangan” adalah serangkaian hak yang melekat pada jabatan atau
kedudukan dari pelaku tindak pidana korusi untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar
tugas pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan baik. Pasal 53 (1) huruf b Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Penjelasannya. Kewenangan
tersebut tercantum didalam ketentuan-ketentuan tentang tata kerja yang berkaitan dengan
jabatan atau kedudukan dari pelaku tindak pidana korupsi, misalnya tercantum didalam
keputusan Presiden RI, Keputusan Menteri Dalam Negeri RI atau anggaran dasar dari suatu
badan hukum perdata (perseroan terbatas/koperasi/yayasan).
b. Dengan menyalagunakan kesempatan yang ada pada jabatan atau kedudukan dari pelaku
tindak pidana korupsi.
Yang dimaksud dengan “kesempatan” adalah peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku
tindak pidana korupsi, peluang mana tercantum didalam ketentuan-ketentuan tentang tata kerja
yang berkaitan dengan jabatan atau kedudukan yang dijabat atau diduduki oleh pelaku tindak
pidana korupsi.
Pada umumnya “kesempatan” ini diperoleh atau didapat sebagai akibat adanya kekosongan
atau kelemahan dari ketentuan-ketentuan tentang tata kerja tersebut atau kesengajaan
menafsirkan secara salah terhadap ketentuan-ketentuan tersebut.
c. Dengan menyalagunakan sarana yang ada pada jabatan atau kedudukan dari pelaku tindak
pidana korupsi.
Yang dimaksud dengan “sarana” adalah syarat, cara, atau media. Peristilahan Hukum Dalam
Praktik, (Kejaksaan Agung Republik Indonesia, 1985), hlm. 241. Dalam kaitannya dengan
ketentuan tentang tindak pidana korupsi seperti yang terdapat dalam pasal 3, maka yang
dimaksud dengan “sarana” adalah cara kerja atau metode kerja yang berkaitan dengan jabatan
atau kedudukan dari pelaku tindak pidana korupsi
Didalam perumusan ketentuan tentang tindak pidana korupsi yang terdapat didalam pasal 3
terdapat kata “jabatan” dan “kedudukan”.
Menurut E.Utrecht-Moh. Saleh Djindang. E. Utrecht dan Moh. Saleh Djindang, Pengantar
Hukum Administrasi Negara Indonesia, Cet.XI,(Jakarta:Ichtiar Baru,1990),hlm.144. yang
dimaksud dengan “jabatan” adalah suatu lingkungan pekerjaan tetap (kring van
vastewerkzaamheden) yang diadakan dan dilakukan guna kepentingan negara/kepentingan umum
atau yang dihubungkan dengan organisasi sosial tertinggi yang diberi nama negara, sedang yang
dimaksud dengan suatu lingkungan pekerjaan tetap adalah suatu lingkungan pekerjaan yang
sebanyak-banyaknya dapat dapat dinyatakan dengan tepat teliti (zoovel mogelijknauwkeurig
omschreven) dan yang bersifat “duurzaam” atau tidak dapat diubah begitu saja.
Sedangkan apa yang dimaksud dengan kata “kedudukan”, Soedarto didalam bukunya
antara lain menulis : “... istilah “kedudukan” disamping perkataan “jabatan” adalah meragukan.
Kalau “kedudukan” ini diartikan “fungsi” pada umumnya, maka seorang direktur bank swasta
juga mempunyai “kedudukan”. Dalam penjelasan pasal demi pasal pembentuk Undang-Undang
membandingkan jenis tindak pidana korupsi ini dengan Pasal 52 KUHP yang merupakan
perbuatan pidana bagi pejabat (Pegawai Negeri-ambtenar) yang karena melakukan tindak pidana
melanggar suatu kewajiban khusus dari jabatannya atau pada waktu melakukan tindak pidana
memakai kekuasaan, kesempatan atau sarana yang diberikan kepadanya karena jabatannya.
Disisni, tidak ada istilah kedudukan atau fungsi”. Maka dapat disimpulkan bahwa yang bisa
melakukan tindak pidana korupsi jenis kedua ini tidak terbatas pada pejabat.
Dari pendapat Soedarto tersebut, yang perlu mendapat perhatian adalah apa yang dimaksud
dengan “kedudukan” yang disamping dapat dipangku oleh Pegawai Negeri sebagai pelaku tindak
pidana korupsi, dapat juga dipangku oleh pelaku tindak pidana korupsi yang bukan dari Pegawai
Negeri atatu orang perseorangan swasta.
Pendapat Soedarto tersebut senada dengan Putusan Mahkamah Agung RI Tanggal 18
Desember 1984 No 892 K/Pid/1983. Adi Hamzah,Komentar terhadap Putusan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Terbaru Mengenai Korupsi,(Jakarta:Indo Hiil co., 1986),hlm.67-80. yang di
dalam pertimbangan hukumnya menyebutkan bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II, dengan
menyalahgunakan kesempatan, karena kedudukannya masing-masing sebagai Direktur CV dan
pelaksana dari CV, telah dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana
dimaksud dalm pasal 1 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971.
Sebagai kesimpulan, dapat dikemukakan bahwa kata “kedudukan” dalam perumusan
ketentuan tentang tindak pidana korupsi sebagai berikut :
1. Pegawai Negeri sebagai pelaku tindak pidana korupsi yang tidak memangku suatu jabatan
tertentu, baik jabatan struktural maupun jabatan fungsional.
2. Pelaku tindak pidana korupsi yang bukan Pegawai Negeri atau Perseorangan Swasta yang
mempunyai fungsi dalam suatu koorporasi.

Bahwa terdakwa I Putro Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) yang mempunyai tugas, pokok dan fungsi sebagaimana diatur di
dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
bersama-sama dengan terdakwa II Marjas, SE Bin Salam selaku bendahara pengeluaran
pembantu yang memiliki tupoksi telah melaksanakan belanja sewa sarana mobilitas darat dan air
pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 dengan tidak berpedoman kepada
aturan-aturan yang berlaku yang mana terdakwa I Putra Sumito selaku PPK tidak menyusun
Kerangka Acuan Kerja (KAK), Spesifikasi Teknis, Rencana Jadwal Pelaksanaan Pengadaan,
Pemanfaatan pengadaan barang dan jasa dan menyusun HPS sehingga akibat yang ditimbulkan
barang / jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan dan harga yang tertuang dalam
kontrak atau HPS lebih rendah dari biaya riil pelaksanaan pekerjaan dalam artian dikarenakan
tidak disusun sesuai aturan, yaitu tidak dilakukan survey harga sehingga HPS menjadi kemahalan
(mark up) atau harga tidak wajar kemudian dalam menetukan metode pemilihan terdakwa I Drs.
Putro Sumito tidak melaksanakan pemilihan penyedia sebagaimana ketentuan, yang mana
terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri tanpa melalui mekanisme yang benar melakukan
metode penunjukan langsung dengan cara terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri melalui
terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam membuat SPK tanpa pernah bertemu dengan penyedia dan
mengetahui apakah calon penyedia memenuhi semua persyaratan atau tidak, serta mengarahkan
pihak kecamatan masing-masing untuk menunjuk penyedia berdasarkan surat penunjukan
kecamatan masing-masing yang ditandatangani oleh camat yang draft / format surat penunjukan
penyedia kecamatan telah disiapkan oleh terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam dan diserahkan
kepada pihak kecamatan sehingga didapatkan penyedia yang tidak berkompeten untuk
melaksanakan kegiatan tersebut padahal seharusnya metode pemilihan barang / pekerjaan
konstruksi / jasa lainnya dilaksanakan dengan metode pengadaan langsung yang dilaksanakan
oleh pejabat pengadaan barang dan jasa yang ditunjuk dengan surat keputusan pengguna
anggaran Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin.
Dengan demikian unsur “Menyalagunakan kewenangan” telah terpenuhi.

5. MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA ATAU PEREKONOMIAN NEGARA;


Yang dimaksud dengan Unsur Dapat Merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian
Negara adalah sebagaimana dimaksud dalam Penjelasan Umum atas Undang-Undang Nomor 31
Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yaitu yang dimaksud dengan
Keuangan Negara adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun, yang dipisahkan atau
yang tidak dipisahkan, termasuk di dalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala hak dan
kewajiban yang timbul karena:
1. Berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggung jawaban pejabat lembaga negara, baik
di tingkat pusat maupun di daerah.
2. Berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggung jawaban Badan Usaha Milik Negara /
Badan Usaha Milik Daerah, Yayasan, Badan Hukum dan perusahaan yang menyertakan modal
negara, atau perusahaan yang menyertakan modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian dengan
negara.
Dan dalam Pasal 1 angka 22 Kerugian Negara / daerah adalah kekurangan uang, surat beharga,
dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik
sengaja maupun lalai.
Sedangkan yang dimaksud dengan Perekonomian Negara adalah kehidupan perekonomian
yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan atau usaha masyarakat
mandiri yang didasarkan pada kebijakan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun di daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perUndang-Undangan yang bertujuan memberikan manfaat,
kemakmuran dan kesejahteraan kepada kehidupan masyarakat.
Bahwa oleh karena perbuatan menyalagunakan kewenangan yang dilakukan oleh terdakwa
I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II Sdr. Marjas Bin M. Salam, berdasarkan Surat
Inspektorat Daerah Kab. Musi Banyuasin Nomor : 700/ITDA-KHUSUS/2002 tanggal 31 Januari
2022 Perihal : Laporan hasil perhitungan kerugian keuangan negara atas dugaan tindak pidana
korupsi belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin
Tahun Angaran 2019 pada halaman 55 Angka VII menerangkan hasil perhitungan kerugian
keuangan negara :
Kerugian negara = Dana yang dibayarakan setelah pajak (–) dana yang dikeluarkan sesuai
ketentuan

Dana yang dibayarkan setelah pajak ​: Rp. 1.550.440.986,00


Dana yang dikeluarkan sesungguhnya sesuai ketentuan ​: Rp. 1.218.172.564,94 (-)

Kerugian negara = Rp.1.550.440.986,00 (-) Rp.1.218.172.564,94 = Rp.332.268.421,06

Sehingga akibat perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H.
Pajri bersama-sama dengan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam telah merugikan keuangan
negara sebesar Rp.332.268.421,06 (tiga ratus tiga puluh dua juta dua ratus enam puluh delapan
ribu empat ratus dua puluh satu rupiah koma nol enam sen).
Dengan demikian unsur “Merugikan Keuangan Negara Atau Perekonomian Negara”
telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

6. Orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut serta melakukan perbuatan
melakukan” tersebut bersifat alternatif yang terlihat jelas dari adanya frase “atau” sebagai kata
penghubungnya. Bahwa karena unsur tersebut bersifat alternatif makan Penuntut Umum akan
membuktikan unsur yang terbukti dan terpenuhi berdasarkan fakta-fakta persidangan yaitu unsur
“turut serta melakukan”. Menurut M.v.T orang yang turut serta melakukan (medepleger) ialah
orang yang dengan sengaja turut berbuat atau turut mengerjakan terjadinya sesuatu. syarat
adanya medepleger adalah : ada kerjasama secara sadar (bewuste samenwerking) adanya
kesadaran bersama tidak berarti ada permufakatan lebih dahulu, cukup apabila ada pengertian
antara peserta pada perbuatan yang dilakukan dengan tujuan mencapai hasil yang sama. Dan ada
pelaksanaan bersama secara fisik (gezamenlijke ultvoering/ physieke samenwerking)
Bahwa berdasarkan ketarangan para saksi, keterangan ahili, petunjuk, surat dan keterangan para
terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II Marjas Bin M. Salam, perbuatan
penyalagunaan kewenangan sebagaimana diuraikan di atas dilakukan oleh terdakwa I Putra
Sumito bersama-sama dengan terdakwa II Marjas, dengan peran masing-masing terdakwa yang
dilakukan dengan tujuan mencapai hasil yang sama sehingga mengakibatkan belanja sewa sarana
mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 terlaksana
dengan bertentangan dengan aturan-aturan yang berlaku. Bahwa peranan masing masing
terdakwa adalah sebagai berikut :
Bahwa terdakwa I Putro Sumito selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) yang mempunyai tugas, pokok dan fungsi sebagaimana diatur di dalam
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
bersama-sama dengan terdakwa II Marjas, SE Bin Salam telah melaksanakan belanja sewa sarana
mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 dengan
tidak berpedoman kepada aturan-aturan yang berlaku yang mana terdakwa I Putra Sumito selaku
PPK tidak menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK), Spesifikasi Teknis, Rencana Jadwal
Pelaksanaan Pengadaan, Pemanfaatan pengadaan barang dan jasa dan menyusun HPS sehingga
akibat yang ditimbulkan barang / jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan dan harga
yang tertuang dalam kontrak atau HPS lebih rendah dari biaya riil pelaksanaan pekerjaan dalam
artian dikarenakan tidak disusun sesuai aturan, yaitu tidak dilakukan survey harga sehingga HPS
menjadi kemahalan (mark up) atau harga tidak wajar kemudian dalam menentukan metode
pemilihan terdakwa I Drs. Putro Sumito tidak melaksanakan pemilihan penyedia sebagaimana
ketentuan, kemudian terdakwa II Marjas, SE berperan membuat SPK dan menyampaikan kepada
15 kecamatan yang ada di Kab. Musi Banyuasin untuk melakukan penunjukan langsung (PL)
terhadap penyedia di masing-masing kecamatan dengan seluruh administrasi penunjukan dan
lain-lain disiapkan oleh terdakwa II Marjas, SE untuk melakukan belanja sewa sarana mobilitas
darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 sehingga
dikarenakan PPK tidak melakukan pemilihan penyedia sesuai aturan mengakibatkan penyedia
yang didapatkan tidak berkompeten dan tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dipersyaratkan
oleh terdakwa I Putra Sumito selaku PPK.
Bahwa dengan demikian unsur “turut serta melakukan perbuatan” telah terpenuhi.

Bahwa selanjutnya Penuntut Umum akan membuktikan Pasal 18 Undang-Undang No.31


Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2001, yang
rumusannya berbunyi :
1. Selain dipidana tambahan sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana, sebagai pidana tambahan adalah :
2. Jika terpidana tidak membayar uang pengganti sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) huruf b
paling lama dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk
menutupi uang pengganti tersebut.
3. Dalam hal terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang
pengganti sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) huruf b, maka dipidana dengan [idana penjara
yang lamanya tidak melebihi ancaman maksimum dari pidana pokoknya sesuai dengan
ketentuan dalam Undang-Undang ini dan lamanya pidana tersebut sudah ditentukan dalam
putusan pengadilan.
Bahwa berdasarkan rumusan yang termaktub dalam Pasal 18 Undang-Undang No.31 Tahun
1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2001, maka Penuntut
Umum akan menguraikan kerugian keuangan negara Cq. Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
yang harus dibebankan kepada masing-masing terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri
bersama-sama dengan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam.
Bahwa oleh karena telah ada penyitaan uang pada saat penyidikan sebesar Rp.167.630.704
(seratus enam puluh tujuh juta enam ratus tiga puluh ribu tujuh ratus empat rupiah) dan penitipan
pada saat penuntutan sebesar Rp.164.637.717,06 (seratus enam puluh empat juta enam ratus tiga
puluh tujuh ribu tujuh ratus tujuh belas rupiah enam sen), maka Penuntut Umum berpendapat
bahwa uang pengganti yang harus dibebankan kepada masing-masing terdakwa tidak ada lagi
(NIHIL).
Bahwa uang yang disita pada saat penyidikan dan uang yang dititipkan pada saat
penuntutan dijadikan sebagai uang pengganti dengan pertimbangan :
1. Bahwa nilai SPK / kontrak belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 selama 8 (delapan) bulan dari nilai kontrak sebesar
Rp.1.740.290.880,- (satu milyar tujuh ratus empat puluh juta dua ratus sembilan puluh ribu
delapan ratus delapan puluh rupiah) yang setelah dipotong pajak jumlah yang dibayarkan
sebesar Rp.1.550.440.986,18 (satu milyar lima ratus lima puluh juta empat ratus empat puluh
ribu sembilan ratus delapan puluh enam ribu rupiah delapan belas sen), namun biaya riil
termasuk keuntungan yang dikeluarkan lebih rendah dari nilai SPK/kontrak, yaitu sebesar
Rp.1.218.172.565,12, (satu milyar dua ratus delapan belas juta seratus tujuh puluh dua ribu
lima ratus enam puluh lima rupiah dua belas sen) sehingga terdapat selesih atau kelebihan
bayar sebesar Rp. 332.268.421,06,- (tiga ratus tiga puluh dua juta dua ratus enam puluh
delapan ribu empat ratus dua puluh satu rupiah nol enam sen).
2. Bahwa meskipun pihak kecamatan dan penyedia dimintai tolong oleh para terdakwa untuk
mendahulukan pembayaran belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab.
Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 guna percepatan pendistribusian beras yang mudah
rusak, namun oleh karena perencanaan tidak dilaksanakan dengan benar oleh para terdakwa,
maka pembayaran yang diterima oleh pihak ketiga maupun pihak kecamatan yang melebihi
biaya riil, meskipun di bawah harga standar biaya umumKabupaten haruslah dikembalikan.
Bahwa dari kelebihan bayar sebesar Rp.332.268.421,06 (tiga ratus tiga puluh dua juta dua
ratus enam puluh delapan ribu empat ratus dua puluh satu rupiah koma nol enam sen) juga ada
diterima oleh pihak kecamatan, namun uang yang diterima pihak kecamatan tersebut sebagai uang
untuk mengganti uang milik Camat yang terlebih dahulu dipergunakan untuk menalangi kegiatan
belanja sewa sarana mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun
Anggaran 2019 dikarenakan apabila tidak segera dilaksanakan beras rastra akan rusak dan tidak
bisa dimanfaatkan.
Bahwa berdasarkan hal tersebut, maka Penuntut Umum berpendapat bahwa kerugian
keuangan negara sebesar Rp.332.268.421,06 (tiga ratus tiga puluh dua juta dua ratus enam puluh
delapan ribu empat ratus dua puluh satu rupiah koma nol enam sen) tersebut disebabkan oleh
perbuatan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II Marjas, S.E Bin Salam
yang tidak melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan benar, sehingga terhadap uang
pengganti dibebankan kepada terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II
Marjas, S.E Bin Salam.
Bahwa terhadap uang pengganti dengan total sebesar Rp.332.268.421,06 (tiga ratus tiga
puluh dua juta dua ratus enam puluh delapan ribu empat ratus dua puluh satu rupiah koma nol
enam sen) telah dititipkan kepada penyidik pada Kejaksaan Negeri Musi Banyuasin sebagai
perhitungan pengembalian kerugian keuangan negara, sehingga terhadap belanja sewa sarana
mobilitas darat dan air pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019, kerugian
keuangan negara telah pulih.

Bahwa oleh karena itu semua unsur yang ada di dalam Dakwaan Subsidair semuanya telah terbukti
dan terpenuhi.

V. KESIMPULAN
Majelis Hakim Terhormat, Terdakwa dan penasehat hukum yang saksi hormati, serta Hadirin Yang
Kami Muliakan.
Mengingat selama persidangan berlangsung diketahui bahwa para terdakwa dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani serta tidak ditemukan adanya alasan penghapusan penuntutan dan alasan
penghapusan pidana ataupun adanya alasan-alasan pemaaf atau alasan pembenar yang dapat
menghapuskan kesalahan para terdakwa dan dapat melepaskan para Terdakwa dari pertanggung
jawaban pidana, oleh karena para Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka para Terdakwa
harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakan terhadap diri para Terdakwa dan
sudah sewajarnya terhadap diri para terdakwa dijatuhi pidana sesuai dengan perbuatan yang telah
dilakukannya dengan mengingat rasa keadilan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Bahwa oleh karena selama proses peradilan ini para terdakwa ditahan dengan jenis penahanan
Rutan, maka sesuai ketentuan Pasal 22 ayat (4) KUHAP, masa penahanan yang telah dijalani para
terdakwa dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Bahwa oleh karena penahanan yang dilakukan terhadap diri para terdakwa dilandasi alasan yang
sah dan cukup, maka sesuai ketentuan Pasal 193 ayat (2) sub b KUHAP perlu ditetapkan agar para
terdakwa tetap berada dalam tahanan.
Bahwa berdasarkan uraian pembuktian tersebut di atas, karena terbukti maka terhadap para
terdakwa dibebankan membayar biaya perkara.

Majelis Hakim terhormat, terdakwa dan penasehat hukum yang saksi hormati, serta hadirin yang
kami muliakan.

Sebelum kami sampai pada tuntutan pidana atas diri terdakwa, berdasarkan ketentuan Pasal 197
ayat (1) huruf f KUHAP, perkenankanlah kami mengajukan hal-hal yang kami jadikan
pertimbangan dalam mengajukan tuntutan pidana ini yaitu :

Hal-hal yang memberatkan :


- Perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan korupsi;

Hal-hal yang meringankan :


- Para terdakwa menyesali dan mengakui terus terang perbuatannya.
- Para terdakwa belum pernah dihukum.
- Para terdakwa berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
- Para terdakwa berlaku sopan dipersidangan
- Para terdakwa telah mengembalikan kerugian keuangan negara

Berdasarkan uraian tersebut di atas, kami Penuntut Umum pada perkara ini dengan
memperhatikan ketentuan Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah menjadi Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP, Pasal 182 ayat
(1) huruf a KUHAP dalam hal mengajukan tuntutan pidana, Pasal 194 ayat (1) KUHAP dan
ketentuan Pasal 222 KUHAP mengenai biaya perkara dibebankan kepada para terdakwa.

MENUNTUT

​Supaya Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Klas IA
Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutus :

1. Menyatakan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II Marjas, S.E Bin
Salam tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah turut serta melakukan tindak pidana
korupsi yang melanggar Pasal 2 Ayat (1) Jo. Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 31
Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang Perubahan Undang-Undang No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP sebagaimana yang telah didakwakan dalam
surat dakwaan Primair.
2. Membebaskan oleh karena itu terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II
Marjas, S.E Bin Salam dari dakwaan primair.
3. Menyatakan terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II Marjas, S.E Bin
Salam terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah turut serta melakukan tindak pidana
korupsi yang melanggar Pasal 3 Jo. Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Undang-Undang No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP sebagaimana yang telah didakwakan dalam surat dakwaan
Subsidair.
4. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa I Drs. Putra Sumito Bin H. Pajri dan terdakwa II
Marjas, S.E Bin Salam oleh karena itu dengan pidana penjara masing-masing selama 1 (satu)
tahun dan 3 (tiga) bulan dikurangi selama para terdakwa berada dalam tahanan sementara dan
memerintahkan agar para terdakwa tetap ditahan dan pidana denda masing-masing sebesar
Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar harus
diganti dengan pidana kurungan masing-masing selama 3 tiga) bulan.
5. Menetapkan barang bukti yang disita pada tingkat penyidikan berupa uang sejumlah
Rp.167.630.704 (seratus enam puluh tujuh juta enam ratus tiga puluh ribu tujuh ratus empat
rupiah) dan uang yang dititipkan pada tingkat penuntutan sejumlah Rp.164.637.717,06 (seratus
enam puluh empat juta enam ratus tiga puluh tujuh ribu tujuh ratus tujuh belas rupiah enam
sen) dirampas untuk negara dan diperhitungkan sebagai uang pengganti terhadap kerugian
keuangan negara yang ditimbulkan oleh para terdakwa sejumlah Rp.332.268.421,06,- (tiga
ratus tiga puluh dua juta dua ratus enam puluh delapan ribu empat ratus dua puluh satu rupiah
nol enam sen).
6. Menyatakan barang bukti berupa :
1. 1 (satu) Bundel foto kopi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(DPA SKPD) Tahun Anggaran 2019.
2. 1 (satu) Bundel foto kopi Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 85 Tahun 2018 tentang
Standar Biaya Tahun Anggaran 2019 tanggal 10 September 2018.
3. 1 (satu) Bundel foto kopi Keputusan Pengguna Anggaran Nomor : 113/KPTS-DINSOS/2019
tanggal 1 Februari 2019.
4. 1 (satu) Bundel foto kopi Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor : 287/KTPS-
BPKAD/2019 tentang Perubahan Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendahara Pengeluaran
Pembantu pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019 tanggal 13
Maret 2019.
5. 1 (satu) Bundel foto kopi Keputusan Pengguna Anggaran Nomor : 174/KPTS/DINSOS-
FM/2019 tentang Penetapan Panitia Pelaksana Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan,
Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial bagi PMKS pada Dinas Sosial
Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019.
6. 1 (satu) Bundel foto kopi Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor : 524/KPTS-
BPKAD/2019 tentang Perubahan Kedua Penetapan Kuasa Pengguna Anggaran dan
Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Dinas Sosial Kabupaten Musi Banyuasin Tahun
Anggaran 2019.
7. 1 (satu) Bundel foto kopi Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
periode 1 Januari s/d 31 Desember 2019
8. 1 (satu) Bundel foto kopi Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor : 526/KPTS-
BPKAD/2019 tentang Perubahan Pengguna Anggaran pada Dinas Sosial Kab. Musi
Banyuasin Tahun Anggaran 2019
9. 1 (satu) Bundel fotokopi Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor : 789/KPTS-
BPKAD/2018 tentang Penetapan Penggunaan Anggaran dan Bendahara Pengeluaran pada
Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2019
10. 1 (satu) Bundel foto kopi Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
periode 1 Desember 2019 s/d 31 Desember 2019
11. 1 (satu) Bundel foto kopi Keputusan Pengguna Anggaran Nomor : 316/KPTS/DINSOS-
FM/2019 tanggal 26 Juni 2019 tentang Perubahan Pertama Penetapan Panitia Pelaksana
Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana Rehabilitas
Kesejahteraan Sosial bagi PMKS pada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin TA 2019
12. 1 (satu) Bundel foto kopi Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor : 243/KPTS-
SETDA/2017 tanggal 1 maret 2017 tentang Pagu Alokasi Penerima Beras Sejahtera bagi
Masyarakat Berpendapatan Rendah setiap Kecamatan dalam Kab. Musi Banyuasin Tahun
2017.
13. 1 (satu) Bundel foto kopi Kartu Kendali Kegiatan per 31 Desember 2019
14. 1 (satu) Bundel foto kopi Petunjuk Teknis (Juknis) Program Rastra Kab. Musi Banyuasin
tahun 2017
15. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Rastra Kec. Keluang bulan Januari s/d Februari
2019
16. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Kec. Keluang bulan Maret 2019
17. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Rastra Kec. Keluang bulan April 2019
18. 1 (satu) Bundel SPP-LS Mobilitas Darat Kec. Keluang bulan Mei 2019
19. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Keluang bulan Juni s/d Agustus 2019
20. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Rastra Kec. Tungkal Jaya bulan Januari s/d
Februari 2019
21. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Darat Kec. Tungkal Jaya Alokasi bulan Maret s/d
April 2019
22. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sarana Mobilitas Darat Kec. Tungkal Jaya bulan Mei 2019
23. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Tungkal Jaya bulan Juni s/d Agustus 2019
24. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sewa Mobilitas Darat Kec. Plakat Tinggi bulan Januari s/d Februari
2019
25. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Darat Kec. Plakat Tinggi bulan Maret 2019
26. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Darat Kec. Plakat Tinggi Alokasi bulan April
2019
27. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Darat Kec. Plakat Tinggi bulan Mei 2019
28. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Plakat Tinggi bulan Juni 2019
29. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Plakat Tinggi bulan Juni s/d Agustus 2019
30. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sewa Mobilitas Darat Kec. Sungai Lilin bulan Januari s/d Februari
2019
31. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sarana Mobilitas Darat Rastra Kec. Sungai Lilin bulan Maret 2019
32. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sarana Mobilitas Darat Kec. Sungai Lilin bulan April 2019
33. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Sungai Lilin bulan Mei 2019
34. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Sungai Lilin bulan Juni s/d Agustus 2019
35. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Kegiatan Peningkatan Kualias Pelayanan Sarana dan Prasarana
Rehabilitasi Sosial bagi PMKS Kec. Sekayu bulan Januari s/d Februari 2019
36. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Darat Kec. Sekayu Alokasi Bulan bulan Maret s/d
April 2019
37. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Sekayu bulan Mei 2019
38. 1 (satu) Bundel Mobilitas Darat Kec. Sekayu bulan Juni s/d Agustus 2019
39. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Sanga Desa bulan Januari s/d April 2019
40. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Sanga Desa bulan Mei 2019
41. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Sanga Desa bulan Juni s/d Agustus 2019
42. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sarana Mobilitas Rastra Kec. Lawang Wetan bulan Januari s/d
Februari 2019
43. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sewa Mobilitas Darat Kec. Lawang Wetan bulan Maret s/d Mei
2019
44. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sewa Gudang Kec. Lawang Wetan bulan Maret s/d Mei 2019
45. 1 (satu) Bundel Sewa Gudang Kec. Lawang Wetan bulan Juni s/d Agustus 2019
46. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Lawang Wetan bulan Juni s/d Agustus 2019
47. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana
Rehabilitas Sosial Bagi PMKS Kec. Lais bulan Januari s/d Februari 2019
48. 1 (satu) Bundel Sewa Gudang Kec. Lais bulan Januari s/d Februari 2019
49. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sarana Mobilitas Kec. Lais Alokasi bulan Maret 2019
50. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sarana Mobilitas Kec. Lais Alokasi bulan April 2019
51. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Lais bulan Mei 2019
52. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Lais bulan Juni s/d Agustus 2019
53. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Banyung Lencir Kegiatan Peningkatan
Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana Rehabilitas Sosial Bagi PMKS Kec. Bayung
Lencir bulan Januari s/d Februari 2019
54. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Bayung Lencir bulan Maret s/d Mei 2019
55. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Bayung Lencir bulan Juni s/d Agustus 2019
56. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Sewa Mobilitas Darat Kec. Babat Toman Kegiatan Peningkatan
Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana Rehabilitas Sosial Bagi PMKS bulan Januari
s/d Februari 2019
57. 1 (satu) Bundel Sewa Gudang Kec. Babat Toman bulan Januari s/d Mei 2019
58. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Babat Toman bulan Maret s/d Mei 2019
59. 1 (satu) Bundel Sewa Gudang Kec. Babat Toman bulan Juni s/d Agustus 2019
60. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Babat Toman bulan Juni s/d Agustus 2019
61. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas dan Gudang Kec. Jirak Jaya bulan Januari s/d
Februari 2019
62. 1 (satu) Bundel Sewa Gudang Kec. Jirak Jaya bulan Januari s/d Februari 2019
63. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sarana Mobilitas Kec. Jirak Jaya bulan Maret s/d Mei 2019
64. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sewa Gudang Kec. Jirak Jaya bulan Maret s/d Mei 2019
65. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Jirak Jaya bulan Juni s/d Agustus 2019
66. 1 (satu) Bundel Sewa Gudang Kec. Jirak Jaya bulan Juni s/d Agustus 2019
67. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Babat Supat dari Januari s/d Mei 2019
68. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Babat Supat bulan Juni s/d Agustus 2019
69. 1 (satu) Bundel SPJ-LS Mobilitas Darat Kec. Sungai Keruh bulan Januari s/d Mei 2019
70. 1 (satu) Bundel SPP-LS Sewa Gudang Kec. Sungai Keruh bulan Januari s/d Mei 2019
71. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Sungai Keruh bulan Juni s/d Agustus 2019
72. 1 (satu) Bundel Sewa Gudang Kec. Sungai Keruh bulan Juni s/d Agustus 2019
73. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Lalan bulan Januari s/d Mei 2019
74. 1 (satu) Bundel Mobilitas Rastra Kec. Lalan bulan Juni s/d Agustus 2019
75. 1 (satu) Bundel Surat Pencairan Dana (SP2D) Nomor : 05702/Dinsos/1607/LS /2019
tanggal 17 Juli 2019 bulan Januari s/d Mei 2019 Kec. Batang Hari Leko Kab. Musi
Banyuasin.
76. 1 (satu) Bundel Surat Pencairan Dana (SP2D) Nomor : 12839/Dinsos/1607/LS /2019
tanggal 17 Juli 2019 bulan Juni s/d Agustus 2019 Kec. Batang Hari Leko Kab. Musi
Banyuasin.
77. 1 (satu) Bundel fotocopy Surat Keputusan Menteri Penerangan Republik Indonesia Nomor :
409 /SK/PN/1994 tanggal 8 Agustus 1994 yang menerangkan calon Pegawai Negeri Sipil
yang namanya tersebut dalam lajur “2”atas nama Putra Sumito diangkat menjadi Pegawai
Negeri Sipil.
78. 1 (satu) Bundel fotocopy Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor : 85 Tahun 2018 tentang
Standar Biaya Tahun Anggaran 2019.
79. 1 (satu) Bundel fotocopy Surat Keputusan Bupati Musi Banyuasin Nomor :
813/02/KEP/BKD.DIKLAT/2007 tanggal 12 November 2007 memutuskan atas nama
MARJAS diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Dikembalikan kepada Dinas Sosial Kab. Musi Banyuasin melalui saksi Drs.
Muhammad Jaya, M. Si Bin H. Rohiman
80. 1 (satu) lembar foto kopi bukti transfer melalui Bank BRI tujuan Marjas.
Tetap terlampir dalam berkas perkara
4. Membebani para terdakwa membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp.5.000,- (lima
ribu rupiah).

Demikian Surat Tuntutan Pidana ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini
Selasa tanggal 19 April 2022, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan kekuatan lahir
dan batin kepada Majelis Hakim dalam memutuskan perkara ini.

PENUNTUT UMUM

CHANDRA IRAWAN, SH
AJUN JAKSA NIP. 19911002 201403 1 001

REZA FAIZAL, SH
JAKSA PRATAMA NIP. 1800518 200604 1 004

MUHAMMAD REZA REVALDY, SH


AJUN JAKSA MADYA NIP. 19960106 201801 1 005

Anda mungkin juga menyukai