Anda di halaman 1dari 153

CO

NF
FORZA

Dituis Oleh
ID
Marco Balsamo
E NT
IA
L

03 Desember 2023
2023 © Registered WGAE
1 INT. DAPUR, RUMAH BIMA - SIANG

Suara GENDERANG BERTALU-TALU, sayup-sayup di latar belakang.

Punggung sawo matang dari seorang ANAK LAKI-LAKI, 11 thn,


yang tidak memakai baju, memenuhi layar. Ini adalah BIMA. Ia
CO
berdiri di tengah dapur tua yang sempit. Karena di situ tidak
ada jendela, sulit memperkirakan saat itu pukul berapa.

PEMIMPIN ULTRAS DEWA UNITED (V.O.)


Forza Dewa!

Bima merogoh ke dalam rice cooker dan melahap segenggam nasi


sisa.
NF
ULTRAS DEWA UNITED (V.O.)
(serempak)
Forza Dewa!

Seorang GADIS, awal 20-an, melewati Bima dengan terburu-buru.


Ini adalah DEWI. Dia membalas pesan di HP sambil membawa
keranjang berisi cucian di tangan lainnya. Di bahunya
tersampir JERSEY AC MILAN BERGARIS-GARIS MERAH HITAM.
ID
CLINK. Kepala DEWI terbentur lampu gantung yang sudah butuh
diperbaiki.

DEWI
(Bahasa Indonesia)
Aw! Sialan...
E
Bima tertawa kecil melihat kesialan Dewi, dia masih
membelakangi kita.
NT
Dewi menyimpan cuciannya ke kursi yang miring dan mulai
menggantungkan pakaian robek-robek yang warnanya memudar di
berbagai kabel terbuka yang simpang siur di langit-langit
rendah yang mulai mengelupas.

Dewi berpaling dan menoyor kepala Bima yang masih tertawa


kecil.
IA
DEWI (CONT’D)
(berbisik dengan galak)
Hus! Heri lagi tidur.

BIMA
(Bahasa Indonesia)
Kak Heri tuh, ada gempa juga
L

gabakal bangun....
2.

DEWI
Budi semalaman menangis terus, Jadi
kita jaga ketenangan aja lah, Nggak
semua orang tukang bergadang, Ada
juga yang butuh tidur supaya tetap
cantik.
CO
BIMA
Kalau yang aku lihat sih, banyak
tidur iya, cantik kagak.

Dewi kembali menoyor Bima sementara Bima terpingkal-pingkal.

DEWI
Nih, anak jahil.
NF
Dewi melemparkan jersey AC Milan kepada Bima.

DEWI (CONT’D)
Hari ini giliran kamu ya kerjain
cucian baju.

BIMA
ID
Iya, nanti ya habis pertandingan.

DEWI
Awas kalau nggak. Hari ini kita
main lawan siapa?

BIMA
E
Dewa United...

PEMIMPIN ULTRAS DEWA UNITED (V.O.)


Dewa Campione!
NT
DEWI
Lawannya berat ya?

BIMA
Iya. Sekarang mereka lagi jago
banget, kita sampai kewalahan.
IA
Dewi mendongak dari teleponnya.

DEWI
Ya itu mah untung di mereka. Berapa
skornya?

BIMA
L

Satu sama. Itu pun udah usaha sih.


Seenggaknya membaik deh.

ULTRAS DEWA UNITED (V.O.)


Dewa Campione!
3.

Dewi melontarkan senyum, lalu kembali menunduk menatap hp-


nya.

DEWI
Oh ok, yaudah aku kerja dulu ya.
Dah.
CO
BIMA
Dah.

Dewi pergi. Bima mengenakan jersey AC Milan itu. Di bagian


punggungnya tertulis BIMA dan nomor 10 yang ditulis dengan
cat putih.

REVEAL dan CU wajah Bima saat ia merapikan rambut di depan


NF
cermin retak yang terpasang di tembok yang mulai berkarat.

PEMIMPIN ULTRAS DEWA UNITED (V.O.)


Forza Dewa! Il Dewa Ole!

ULTRAS DEWA UNITED (V.O.)


Forza Dewa! Il Dewa Ole!
ID
Bima menjilati sisa butiran nasi di jarinya. Ia berpaling dan
pergi melewati kamar tidur sempit di mana HERI, 30-an akhir,
tidur nyenyak mendengkur di kasur tipis yang penuh noda di
lantai. Di sisinya ada anaknya yang masih bayi, BUDI.

2 EXT. KAMPUNG WANGAYA, DENPASAR - CONTINUOUS


E
Bima keluar dari jalan masuk rumah multi keluarga/gubuk tak
berpintunya yang terbuat dari kayu tripleks dan seng
lembaran. Ia berjalan menyusuri gang yang gelap, becek,
NT
sempit dan penuh corat-coret yang lebarnya sekitar 1,5 meter.
Gang itu ramai dengan WARGA yang sibuk dengan aktivitas
masing-masing.

Sinar matahari alami nyaris terhalang sama sekali, sehingga


jalan sempit yang hiruk-pikuk itu selalu diselimuti
kegelapan.
IA
Suara genderang semakin lama semakin nyaring.

PEMIMPIN ULTRAS DEWA UNITED (V.O.)


Forza Dewa!

ULTRAS DEWA UNITED (V.O.)


Forza Dewa!
L
4.

3 EXT. SUNGAI, KAMPUNG WANGAYA, DENPASAR - CONTINUOUS

Bima berjalan menyusuri gang sempit yang berbatasan dengan


sungai tempat anak-anak berenang dan bermain,Bima melewati
seorang IBU yang sedang memandikan ANAKnya dengan selang
tanpa nosel.Seorang PEMANCING setempat mengumpulkan hasil
CO
tangkapan ikan untuk hari itu.

PEMANCING
Bima, Bima! Tolong kasih ini ke
Ambu ya!

BIMA
Oke.
NF
Bima mengambil ikan yang dibungkus sambil terus berjalan.

PHWWT! PHWWT! Bima mendongak dan melihat seorang LAKI-LAKI


yang mengendarai sebuah MOTOR di seberang jembatan.

Bima melambai dan lanjut berjalan, sedikit lebih terburu -


buru.
ID
PEMIMPIN ULTRAS DEWA UNITED (V.O.)
Vinci per noi!

ULTRAS DEWA UNITED (V.O.)


Vinci per noi!

Gang itu meliuk-liuk ke beberapa arah sementara Bima


E
menyelinap melewati antrian tetangga, LAKI-LAKI maupun
PEREMPUAN, yang sabar menunggu giliran untuk menggunakan satu
buah WC umum.
NT
Ia memberi ikan yang tadi dititipkan kepadanya ke seorang
pembeli.

BIMA
Ada kiriman nih, Ambu!

AMBU
Makasih!
IA

4 EXT. TUKANG SOL SEPATU, KAMPUNG WANGAYA, DENPASAR- CONTINUOUS

Moment Later, Bima mendatangi seorang TUKANG SEPATU, 50-an


awal, yang sedang memperbaiki sepatu usang di atas sebuah
balok beton. Ini adalah ENDE.
L

BIMA
Pak Ende, Bima buru-buru nih.
5.

Bima melepas sandal jepitnya dan meletakkannya di apa yang


dapat dikatakan sebagai meja kerja Ende.

BIMA (CONT’D)
Ada pertandingan nih hari ini. Pak
Ende punya apa buat Bima?
CO
Ia memberikan sedikit uang kepada Ende.

ENDE
Terima kasih banyak Bima. Seperti
biasa, Senang berbisnis dengan
Anda.
(nyengir gembira)
Bapak ada sesuatu nih buat kamu...
NF
Tukang sepatu itu merogoh ke dalam tumpukan sepatunya dan
dengan bangga menyodorkan sepasang sepatu PUMA KING yang
sudah bekas dan robek-robek kepada Bima.

Mata Bima membelalak, cengirannya pun semakin lebar.

ENDE (CONT’D)
ID
Ukurannya pas nih buat kamu.

BIMA
Yang bener...

ENDE
Tapi balikin ya malam ini. Soalnya
E
besok pagi-pagi mau diambil sama
yang punya. Dia mau ikut maraton.

BIMA
NT
Ah, jadi enak...

ENDE
Tapi bener balikin malam ini lho
ya. Dan jangan dipakai main bola.
Janji?

BIMA
IA
Emangnya Bima pernah ngecewain
Bapak?

ENDE
(mengerdipkan mata)
Jangan sampe deh. Forza Bali.
L

BIMA
(balas mengerdip)
Forza Bali.
6.

PEMIMPIN ULTRAS DEWA UNITED (V.O.


Forza Dewa, la Sud è con te!

ULTRAS DEWA UNITED (V.O.)


Forza Dewa, la Sud è con te!
CO
ENDE
Awas, hati-hati ya makenya!

Bima dengan penuh semangat memasang sepatu baru sewaannya,


melesat sampai ke ujung daerah kumuh dan keluar ketika -

SOLEH (V.O.)
Bima!
NF
Bima melewati sekelompok PRIA dengan usia yang berbeda-beda
sedang bermain karambol. Kelompok ini dipimpin oleh seorang
pria bernama SOLEH, awal 40an.

BIMA
Pagi, Pak Soleh!

Bima mencium tangan Soleh dengan penuh sopan santun.


ID
SOLEH
Sini, sini. Keren banget bro!

Soleh menepuk pahanya supaya Bima bisa menaruh sepatu


barunya. Terlihat tulisan PUMA KING terjahit dalam warna
emas.
E
SOLEH (CONT’D)
(Bersiul)
King Bima..Saya suka ini. Ukuran
NT
berapa kamu?

BIMA
36

SOLEH
Oh. Buru-buru banget, mau kemana
sih? Ada apa?
IA

BIMA
Gapapa. Cuma telat saja. Hari ini
kan hari pertandingan, harus kerja
sama Arief.

SOLEH
L

(Bercanda)
King atau Raja, gapernah lari untuk
siapapun, biarin aja mereka nunggu,
apalagi orang seperti abang saya.
7.

Bima tersenyum.

SOLEH (CONT’D)
Bilang ke dia, kamu minta kenaikan
gaji. Kalau engga, kamu akan kerja
sama saya.
CO
BIMA
Siap.

Soleh mengangkat tangannya, dan membuka telapak tangannya.

SOLEH
Coba pastikan dulu semua tahu, King
Bima sudah siap.
NF
Bima tersenyum. Bima memukul telapak tangan Soleh.

SOLEH (CONT’D)
Kiri, kanan, kiri, kanan. Nunduk.

Soleh melayangkan tangannya ke arah Bima, yang langsung


menunduk dan melayangkan beberapa pukulan.
ID
SOLEH (CONT’D)
Gaakan ada yang berani macam-macam
sama kamu hari ini. Jangan lupa
bilang sama dia kamu minta naik
gaji. Kalau ga, kamu hajar.
E
BIMA
(Tersenyum)
Pasti.
NT
SOLEH
Kira-kira, berapa skornya hari ini?

BIMA
Satu sama!

SOLEH
Saya pasang taruhan ga nih?
IA

BIMA
Boleh, asal Bima dapat komisi!
Yaudah ya buru-buru nih. Dah Pak
Soleh. Yang lain, duluan ya!

SOLEH
L

Oke. Yang Tegak.

Bima menegakkan tubuhnya, mengedipkan mata dan langsung


berjalan menjauh, menuju ujung perkampungan dan keluar ke -
8.

5 EXT. JALANAN DI BALI - CONTINUOUS

Bima bermandikan sinar matahari. Matanya beradaptasi saat ia


berjalan menyusuri surga Bali yang penuh keramaian, di mana
SEPEDA MOTOR yang tak terhitung jumlahnya melaju dari
sekeliling kita. Suasananya hiruk pikuk dan kacau balau.
CO
ULTRAS DEWA UNITED (V.O.)
Ale ale ale ale! Forza Dewa ale
ale!

6 EXT. KIOS KAKI LIMA, BALI - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Bima mendatangi seorang kasir bernama TIYAS, 40-an awal, di


NF
sebuah kios pinggir jalan.

BIMA
Permisi, bu Tiyas.

TIYAS
Pagi, Bima.
ID
BIMA
Satu bungkus ya Bu...

ULTRAS DEWA UNITED (V.O.)


Ale ale ale ale! Forza Dewa ale
ale!
E
Tiyas memberikan sebungkus ROKOK kepada Bima.

Bima membayar, membuka bungkus rokok itu, dan menyelipkan


sebatang rokok ke telinganya.
NT
BIMA
Dah.

Moment Later, Bima menunggu di sudut jalan ketika -

CIIIIIITTTT!
IA
Seorang LAKI-LAKI, 50-an akhir, datang mengendarai sepeda
motor. Ini adalah ARIEF.

ARIEF
Woi! Lama banget! Telat nih kita!

PEMIMPIN ULTRAS DEWA UNITED (V.O.)


L

Forza Dewa!

BIMA (V.O.)
Adik Pak Le tuh, pake nawarin Bima
saran karir dulu...
9.

ARIEF
Ya selama bukan saran cinta, gapapa
lah. Tapi percaya sama Pak Le.
Apapun yang dia bilang soal cewek-
cewek, jangan dengerin.
CO
7 EXT. JALANAN DI BALI - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Bima dibonceng Arief sementara sepeda motornya melaju di


jalan. CU pada Bima yang nyaman di bonceng Arief,
menyandarkan kepalanya pada punggung Arief, sambil menutup
matanya dan tersenyum.

Tidak jauh di depan mereka, kita melihat sebuah STADION SEPAK


NF
BOLA.

8 EXT. STADION KAPTEN I WAYAN DIPTA - LATER

GENDERANG BERTALU-TALU dan YEL-YEL terpimpin berkumandang


sementara ratusan PENGGEMAR memasuki stadion.
ID
Penggemar Dewa United berkumpul sembari memasuki stadion.

PENGGEMAR DEWA UNITED


Ale ale ale ale! Forza Dewa ale
ale!

Penggemar lawan Bali United menyoraki dan mendominasi stadion


E
dengan yel-yel mereka sendiri.

PENGGEMAR BALI UNITED


Bali United selamanya! Bali United
NT
Selamanya! Bali United Jaya! Bali
United Jaya! Bali United Jaya
selamanya! Oo! Oo! Oo! Oo!

Bima dan Arief sibuk berjualan cemilan dari gerobak kepada


beberapa pembeli di luar salah satu pintu masuk samping
stadion. Pada setiap bungkus es krim yang dijual tertera foto
PEMAIN SEPAK BOLA BALI UNITED.
IA

PEMBELI, mengenakan jersey Dewa United mendapat gilirannya.

PEMBELI
Yang kacang hijau ya.

BIMA
L

(lempeng)
Maaf, kita nggak ngelayanin fans
tim lawan.
10.

PEMBELI
Hah? A-Apa?

BIMA
Kita nggak ngelayanin fans tim
lawan, apalagi yang ngedukung Dewa
CO
United.

ARIEF
(mengiyakan)
Udah aturannya, bro...
(Beat )

Sang pembeli terpaku. Ia baru saja hendak berbalik pergi


ketika Bima akhirnya mengalah dan tertawa.
NF
BIMA
Bercanda kok. Es kacang hijau 4.000
ya...

Si pembeli tertawa lega dan membayarnya.

PEMBELI
ID
Waduh, hampir aja kegocek.

BIMA
(merenggut uangnya)
Makasih! Selamat nonton ya. Forza
Bali!
E
PEMBELI
Ah apaan, Dewa United selalu!

Sang pembeli dengan gembira membuka bungkus es krimnya dan


NT
melahapnya dengan gigitan besar. Arief mencondongkan tubuh ke
arah Bima.

ARIEF
(berbisik)
Kacang hijau kan harganya 2000...

BIMA
IA
Kalo kita mau jual ke fans lawan,
ya pakai harga fans lawan lah...

Arief melontarkan senyum sementara keduanya terus melayani


pembeli.

ARIEF
L

(kepada pembeli)
Halo mbak, mau beli yang mana?
11.

BIMA
(kepada pembeli lain)
Mau yang mana sob?

Later. Sekarang memasuki jam ramai. Arief dan Bima kewalahan


menerima pesanan.
CO
9 EXT. STADION KAPTEN I WAYAN DIPTA - LATER

Kawasan itu praktis sudah lengang. Suara yel-yel dan


pertandingan bergema dari dalam stadion.

ULTRAS BALI UNITED (V.O.)


We are Bali United! We’re never
NF
gonna stop! Bali no surrender!
We’re going to the top all over
Bali Island! Supporters to the
bone! We are Bali United! We never
walk alone! Oh...Oh...Oh..

BIMA + ARIEF
(Bernyanyi)
ID
We Never Walk Alone! Oh..Oh..Oh..

Bima dan Arief menikmati rehat setelah sibuk berjualan,


sambil duduk bersandar pada pintu masuk. Mereka mendengarkan
simponi suara-suara yang berasal dari dalam stadion dan
mencoba membayangkan sendiri jalannya pertandingan.
E
Arief mengulurkan tangan dan secara “Ajaib” mengambil rokok
yang terselip di telinga Bima.

Bima tersenyum sembari Arief menyalakan rokoknya.


NT
Penonton tiba-tiba kompak mengeluarkan suara “Ooh” saat Bali
hampir mencetak gol.

BIMA
Yang bener aja. Kita harus seri
nih!
IA
Bima melihat ke arah penggemar yang sedang menonton
pertandingan.

BIMA (CONT’D)
Oi! Siapa tadi yang gagal ngegolin?

PENGGEMAR
L

Rochy. Padahal gawang kosong.

BIMA
Ah, berapa menit lagi nih?
12.

Penggemar mengangkat keempat jari tangannya.

ARIEF
Bali united musti cepat-cepat
rekrut striker kelas dunia Bima
Aryanto untuk mencetak gol dan
CO
membawa kemenangan untuk kita.

BIMA
(tidak menghiraukan Arief)
Dewa bakal menang nih, mana udah
mau selesai lagi.

ARIEF
Jadi kapan Pak Le bisa nonton kamu
NF
di dalam stadion?

BIMA
Kalo Pak Le udah mampu beli tiket.

ARIEF
Yah, itu mah dalam mimpi.
ID
BIMA
(tersenyum)
Nah kalo di mimpi itu, Sekalian deh
Pak Le jualan es krim yang ada muka
Bima.

ARIEF
E
(snickering)
Sekalian aja jualan tissue toilet.

BIMA
NT
Yaa, Pak Le gabakal susah lah
jualnya. Mau dijual 7000 juga pasti
ada yang beli.

PRIIIIIT! PELUIT wasit berbunyi dan penonton gegap gempita.

PENGGEMAR
Penalti!
IA

Bima mencoba memanjat pagar tetapi gagal.

Mereka berdua bersuka cita sementara penonton mulai hening


dan menanti dengan cemas.

BIMA
L

Siapa yang nendang?!

PENGGEMAR
Rochy!
13.

BIMA
Ayo dong, gol dong..

ARIEF
Rochy bisa lah.
CO
PENGGEMAR
Tunggu, bukan Rochy yang nendang.
Tapi Cagliostro.
(Beat )

Bima dan Arief berdiri diam sambil menahan nafas. Kita


mendengar GEMA suara bola ditendang.
NF
Penonton tiba-tiba menjadi histeris.

PENGERAS SUARA STADION (O.S.)


Gol!

Bima dan Arief bersuka cita dan berpelukan.

BIMA
ID
Akhirnya!

PENGERAS SUARA STADION (O.S.)


Gol! Gol! Gol! Gol Bali United
dicetak oleh kapten kita, nomor
punggung 10, il numero dieci!
E
Bima mengacung-acungkan kepalan tangan dengan penuh semangat.

PENGERAS SUARA STADION (O.S.) (CONT’D)


Marco!
NT
PENONTON (O.S.)
Cagliostro!

BIMA + ARIEF
Cagliostro!

PENGERAS SUARA STADION (O.S.)


IA
Marco!

PENONTON (O.S.)
Cagliostro!

BIMA + ARIEF
Cagliostro!
L

PRIIIIIIIT! PRIIIIIIIT! PRIIIIIIIT!

Wasit meniup peluit tanda pertandingan selesai, sementara


Bima dan Arief terus berjingkrak-jingkrak.
14.

Penonton mulai bersorak.

BIMA
Apaan tuh?

PENGGEMAR
CO
Berantem.

10 INT. TOKO ES KRIM - LATER

Bima membongkar isi gerobak jualan sementara Arief menerima


upah mereka dari PEMILIK, 50-an akhir, di dalam toko.

Bima duduk untuk menonton CUPLIKAN pertandingan Bali - Dewa


NF
United di televisi jadul. Di luar toko es krim, banyak
suporter Bali bernyanyi-nyanyi dengan gembira di jalan.

Cuplikan peluang mencetak gol bagi Dewa United ditampilkan.

BIMA
(menggumam sendiri)
Ngapain tuh beknya?
ID
Cuplikan menampilkan STRIKER Bali United, ROCHY SIREGAR, 18
tahun, dijegal di kotak penalti. Wasit pun memberikan
penalti.

PEMILIK
Seru ya pertandingannya?
E
Bima menganggukkan kepala tanpa terlalu memperhatikan,
terlalu asyik menonton pertandingan.
NT
Rochy, dengan memegangi bola, tampak bersiap melakukan
tendangan penalti on-screen. Tiba-tiba, KAPTEN/MIDFIELDER
Bali United, MARCO CAGLIOSTRO, 33 tahun, datang dan dengan
egois merampas bola darinya.

Kita melihat klip Marco berdebat dengan para pemain muda dan
rekan setim lainnya tentang siapa yang akan melakukan
tendangan penalti.
IA

Cuplikan itu cut to saat penalti dilakukan di mana Marco


dengan tenang menendang bola dengan kakinya menjebol gawang.
Alih-alih berselebrasi dengan rekan-rekan setimnya, Marco
berlari ke arah KIPER Dewa United, 20-an awal, dan
mengejeknya. Kiper itu mendorong Marco dan keributan antara
kedua tim pun terjadi.
L

PRIIIIIIIT! PRIIIIIIIT! PRIIIIIIIT!

Wasit langsung mengacungkan kartu merah kepada Marco,


mengeluarkannya dari pertandingan.
15.

BIMA
Dasar bego...

Sambil berjalan menuju ruang ganti, Marco dengan marahnya


mendorong seorang PANITIA PELAKSANA sampai tersandung dan
jatuh ke tanah sementara ia meninggalkan lapangan diiringi
CO
koor suara HUUUU.

Arief datang, meletakkan sejumlah uang di meja.

ARIEF
Kerja bagus hari ini, Bim.

BIMA
Makasih.
NF
Bima menghitung uangnya.

BIMA (CONT’D)
Pak Le.

ARIEF
Yo.
ID
BIMA
Bima naik gaji dong?

ARIEF
Sana kerja sama Soleh kalau ga
puas.
E
Bima tersenyum dan tertawa saat Arief bercanda dengannya.
NT
11 INT. TOKO PUMA, BALI - LATER

Bima, yang dipenuhi rasa takjub, berdiri di depan rak sepatu


bola baru merk Puma, Disebelah rak terdapat POSTER IKLAN
Marco Cagliostro yang mempromosikan sepatu bola terbaru Puma.

CU sepatu Puma King pinjaman yang dikenakan Bima. Yang


membuat bentuknya masih utuh hanyalah beberapa staples dan
IA
jahitan benang hasil karya Ende.

Ia menatap sekilas harga masing-masing sepatu, sambil


menghitung-hitung dalam hati. Ia berhenti didepan sepatu
classic Puma King terbaru.

BIMA
L

(bergumam)
Empat puluh ribu, dua ratus lima
puluh-
16.

Seorang PENJAGA TOKO PUMA, 40-an awal, datang menghampiri. Ia


tampak sangat gusar dengan kehadiran Bima.

PENJAGA TOKO PUMA


Kamu lagi, kamu lagi. Udah mau beli
belum sekarang?
CO
BIMA
Eeemmm, nggak dulu deh. Masih lihat-
lihat.

PENJAGA TOKO PUMA


Ah, kebiasaan...

Ia melirik sepatu Bima yang sudah usang.


NF
PENJAGA TOKO OLAH RAGA
Tokonya sudah mau tutup.

12 EXT. KAMPUNG WANGAYA, DENPASAR - MALAM

Bima berjalan menyusuri gang-gang di perkampungan Wangaya


ID
yang suram dan menyerupai terowongan. Kedua tangannya
terbenam dalam-dalam di sakunya.

Beberapa saat kemudian, Bima mengembalikan sepatu Puma kepada


Ende.

ENDE
E
Gimana sepatunya? Enak dipakai kan?

13 INT. DAPUR, RUMAH BIMA - LATER


NT
Bima masuk dan mendapati rumah yang penuh sesak. Dewi memberi
makan Budi. Heri, yang sudah bangun, melipat cucian. Ibu Dewi
ANNISA, 50-an akhir, memasak. Semua ini berlangsung bersamaan
di dapur sempit yang sebenarnya hanya dapat memuat 1-2 orang.

ANNISA
Laper ga, Bim?
IA

BIMA
Banget.

Bima mencium tangan Annisa.

ANNISA
L

Bagus.

BIMA
Kak Heri, kan sekarang giliran Bima
ngurusin cucian.
17.

HERI
Gapapa, mumpung lagi bosan. Eh tadi
pertandingannya seri ya satu sama?
Gila.

DEWI
CO
Dia benar loh nebak skornya, Kayak
biasa.

HERI
Hari ini panas banget ya. Pasti
tadi es krimnya laku keras, ya kan?

BIMA
Iya. laku banget. Sampe keteteran.
NF
Bima membuat ekpresi-ekspresi lucu kepada Budi, sambil
mencubit pipi gembul bayi itu dengan lembut. Dan berpura-pura
menggigit hidungnya.

DEWI
Eh, tau gasih? Rina tadi dipecat
karena mecahin 4 piring. Kasihan
ID
deh.

HERI
Satu-satu apa sekaligus?

DEWI
Sekaligus. Dia kesandung waktu
E
ngantar pesanan.

ANNISA
Ah, sama aja kayak Ibunya.
NT
HERI
Rina bikin vlog ga tuh soal mecahin
piring?

DEWI
Ih kak Heri...
IA
HERI
Yaa...memang tak bakat dia jadi
pelayan restoran. Dari dulu anak
itu lebih suka posting makanan di
Instagram daripada nganterin. Kau
sih wi, mengajarkan yang tidak-
tidak. Jadi gafokus lah itu si
L

Rina.

Dewi menjulurkan lidah sementara Heri menyelesaikan melipat


cucian.
18.

HERI (CONT’D)
Nah, selesai!

Heri mengambil tumpukan pakaian wanita dan masuk ke kamar


tidur/ruang penyimpanan di mana seorang PEREMPUAN, 30-an
awal, tidur nyenyak di kasur tempat Heri tidur pagi tadi. Dia
CO
adalah INDAH, ibu Bima.

Heri dengan hati-hati melangkahi tubuh Indah, meletakkan


pakaiannya, dan kembali ke dapur.

HERI (CONT’D)
Aku berangkat dulu.

ANNISA
NF
Baik-baik ya ke teman-teman
kerjamu, Ntar dipecat juga lho gara-
gara karma.

HERI
Karma itu mustinya aku naik gaji.

Heri berlutut di depan Budi dan membelai pipi putranya itu.


ID
Anak itu tertawa dan mengulurkan tangan kepada ayahnya.

HERI (CONT’D)
Ayah berangkat dulu ya. Gangguin
Dewi terus, oke?

DEWI
E
Ah gausah dibilangin juga si panda
kecil ini gabakal ngecewain
bapaknya.
NT
Heri bangkit berdiri dan pergi.

HERI
Pasti dong. Dah ya semua!

BIMA, DEWI, ANNISA


Dah!
IA
HERI (O.S.)
Bim, kalau ada nasi lebih udah jadi
jatah ku ya!

BIMA
Pantesan dia tadi buru-buru
ngelipatin cucian...
L

Beberapa saat kemudian. Bima memasuki kamar tidur/ruang


penyimpanan sambil memegang dua bungkusan daun pisang yang
berisi nasi.
19.

Ia membangunkan Indah perlahan-lahan.

BIMA (CONTÕD) (CONT’D)


Bu...

INDAH
CO
Hmm?
(coming to)

BIMA
Makan malam.

Dia melihat Bima dan langsung memeluknya.

INDAH
NF
(berbisik)
Halo, jagoan...

Bima mengangkat nasi bungkusnya tinggi-tinggi agar tidak


jatuh saat ia dipeluk.

14 EXT. ATAP, RUMAH BIMA - LATER


ID
Bima dan Indah duduk berdua di atap yang bobrok. Sebuah
POSTER pemandangan langit JAKARTA terpasang pada dinding
lapuk di hadapan mereka. Mereka dikelilingi oleh gubuk-gubuk
warga lainnya di mana beberapa orang penghuninya sedang tidur
berhimpit-himpitan.
E
INDAH
Ibu gapernah bosan ngeliat
pemandangan ini.
NT
Bungkus daun pisang yang sudah dibuka tergeletak di kaki
mereka sementara mereka menikmati sesaat keheningan setelah
makan. Indah memainkan cincin pernikahan di jarinya.

INDAH (CONT’D)
Satu dong bim, plis?

Bima dengan enggan merogoh kantong dan menyerahkan bungkus


IA
rokok kepada ibunya.

Indah mengambil sebatang rokok, menyulutnya, menghisapnya dan


menikmati hisapan itu. Bima tidak terlalu senang.

INDAH (CONT’D)
Ayolah. Jangan bikin Ibu ngerasa
L

bersalah dong. Hari ini Ibu capek


banget loh, Ini juga baru empat
batang kok.
20.

BIMA
Baru ?

INDAH
Ibu udah mulai ngurangin kok, dikit-
dikit.
CO
BIMA
Yaudah, tapi mulai sekarang sehari
tiga batang aja ya.

INDAH
Oke.

BIMA
NF
Tapi serius, bu.

INDAH
Iya, iya. Ibu serius.

Mereka menatap pemandangan langit. Bima menatap cicin Indah


dengan tatapan tidak suka.
ID
BIMA
Hari ini gaada kabar dari dia?

INDAH
Engga. Sibuk dia.

BIMA
E
Gak heran.
(Beat.)

INDAH
NT
Oh iya, Ibu lupa cerita! Tadi di
hotel ada keluarga dari Amerika.
Mereka tuh ternyata nggak jahat
kayak di film-film lho. Malah
mereka sebenarnya baik banget. Tapi
berisiknya minta ampun.

Indah meniru suara berisik orang Amerika tersebut.


IA

BIMA
Ibu kayak burung. Emangnya ibu
nonton film apa sih? Udah pernah
nonton Indiana Jones belum? Kalau
Rocky? Avengers? Jagoannya tuh
selalu orang Amerika.
L

Indah tersenyum.
21.

INDAH
Bima, yang perempuan...orangnya
cantik banget. Keren deh, dia punya
jam tangan yang bisa ada fotonya!
Udah gitu, jamnya bisa ngomong
bahasa Indonesia sama kita.
CO
BIMA
Yaelah bu, kalau mereka mau bayar,
Aku juga bisa jadi penerjemah. Gini-
gini, Aku lebih pintar dari Google.
Dengar nih...
(in broken English)
Howdy, how are you American cowboy?
NF
Mereka berdua tertawa.

INDAH
Sekarang kamu yang kayak burung.
Ibu yang bodoh ini aja tahu kalau
bahasamu tadi jelek banget.

Indah menghisap rokoknya kembali dengan penuh nikmat.


ID
INDAH (CONT’D)
Bim, lihat deh.

Indah mengeluarkan beberapa lembar uang dari kantongnya.

INDAH (CONT’D)
E
Kalau di Amerika, yang mereka sebut
tip itu sama kayak gaji Ibu
sebulan.
NT
Mata Bima membelalak.

INDAH (CONT’D)
Rasanya kayak dapet durian runtuh.

BIMA
Ibu pasti bersihin kamar mereka
sampai benar-benar kinclong.
IA

INDAH
(Tertawa)
Mungkin ya.

Indah mengambil sebagian dari uang itu dan memberikannya


kepada Bima.
L

INDAH (CONT’D)
Nih.
22.

BIMA
Bu, Bima nggak butuh.

INDAH
Udah ambil aja.
CO
Indah menjejalkan uang itu ke kantong celana Bima.

INDAH (CONT’D)
Jangan sampai ibu ajak gulat ya,
nanti bangun semua orang.

BIMA
Makasih Bu.
NF
Indah mengecup kepala Bima.

INDAH
Udah sepantasnya jagoan Ibu dapat
uang itu.

15 INT. KAMAR TIDUR/RUANG PENYIMPANAN, RUMAH BIMA - LATER


ID
Indah tidur di lantai kotor di samping Bima, yang masih
terjaga. Ibu dan anak itu berbaring beralaskan seprai yang
setipis kertas. Di seberang mereka ada Dewi, Annisa dan Budi,
yang tidur nyenyak di atas kasur.

Dewi mendengkur keras sementara Budi berbaring tenang dan


E
diam di antara mereka berdua. Jari Dewi berada dalam
genggaman tangan mungil sang bayi.

Bima bangkit perlahan-lahan dan dengan hati-hati mengangkat


NT
papan lantai di bawah seprainya. Ia menghitung, dengan suara
perlahan, uang hasil keringatnya dan uang pemberian Indah
sebelum cepat-cepat menyembunyikannya kembali.

Budi mulai menangis kencang.

DEWI (O.S.)
Sialan...
IA

Bima menahan tawa dengan susah payah sambil mengendap-endap


keluar.

16 EXT. KAMPUNG WANGAYA, DENPASAR - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN


L

Bima keluar ke gang yang sunyi dan lengang, sambil memegangi


daun pisang.
23.

Ia melipat dan mengikat daun pisang itu dengan gelang karet


menjadi bola sepak ala-ala. Ia men-juggling bola itu, dengan
kedua kaki, menjaga agar bola tetap di udara.

SMASH CUT TO:


CO
17 EXT. TRAINING GROUND - DAY

Marco Cagliostro melakukan juggling dengan bola sepak


sungguhan bersama REKAN-REKAN SETIM yang lain. Ia mengobrol
santai sementara mereka mengisi tempat dan mulai melakukan
pemanasan.

Later. Para pemain menjalani latihan fisik, meliuk-liuk dan


NF
berlari melewati agility stick dan rintangan. Marco, yang
berada paling belakang di barisan, bersusah payah agar tidak
tertinggal dari rekan-rekannya yang lain.

PELATIH STRENGTH & CONDITIONING asal Italia, COACH CESARE,


terus menyemangati para pemain.

COACH CESARE
ID
Forza! Forza! Bravo, Dida!

Di dekatnya, PELATIH KEPALA ALESSANDRO dan STAF-nya


mengamati.

COACH ALESSANDRO
Dai ragazzi! Dai, dai, dai!
E
Moments later. Para pemain tiba di pos latihan berikutnya dan
beristirahat sejenak. Marco merunduk untuk memulihkan
nafasnya, sambil menyeka keringat di dahinya, sementara ia
NT
berjuang untuk tetap fokus.

COACH CESARE
(Bahasa Inggris bercampur
Italia)
Boys, for this circuit, we’ll be
doing high knees, switch, side-to-
side. Then full speed. Full focus.
IA
Understand?

Instruksi Coach Cesare diikuti dengan terjemahan langsung


yang disampaikan oleh COACH LOKAL CHARIS yang mengarahkan
para pemain asal Indonesia.

MOTTA beristirahat sejenak disamping Marco, yang bersusah


L

payah mencoba mengikuti latihan.

MOTTA
(Bahasa Itali)
C’mon bro. Don’t slack.
24.

MARCO
(bergumam)
Fucking hell...

Motta mencubit perut Marco.


CO
MOTTA
(bahasa Italia)
Gotta burn off these love handles.

Marco dengan kesal menepis tangan Motta yang sedang tertawa.


Ia bangkit dan kembali ke lapangan

PRIIIIIIT! Marco dan rekan-rekan setimnya melesat.


NF
COACH ALESSANDRO
(bahasa Italia)
Let’s go!

18 INT. RUANG GANTI PEMAIN, BALI UNITED TRAINING GROUND - LATER

Tim membersihkan diri setelah sesi latihan yang panjang dan


ID
melelahkan.

Marco, duduk dan mulai berpakaian. Ia merawat lututnya yang


bengkak, yang dibebat dengan kantong es. Di sampingnya ada
rekan setimnya MOTTA, 35 tahun, yang wajahnya berseri-seri
saat ia berbicara dengan ptranya LEONE dan putrinya
MORANLILA, 10 dan 8 tahun, melalui FaceTime.
E
MOTTA
(Bahasa Inggris)
Do you know what the first thing
NT
we’re going to do when papa gets
home?

MORANLILA
(bahasa Italia)
What?

MOTTA
IA
Iceskating!

Anak-anak tampak bersemangat.

LEONE
(In Italian)
Promise?
L

MOTTA
In english, my love. You must
practice.
25.

MORANLILA
(malu-malu, dalam Bahasa
Inggris)
Do you promise?

MOTTA
CO
One hundred thousand fifty percent.

LEONE
One hundred percent is fine.

Moranlila tertawa cekikikan. Motta melihat ada Marco.

MOTTA
(In English)
NF
Moran, Leone! Look who’s here!
Uncle Marco!

MARCO
(In English)
Hi Moran..Hi Leone..

MORANLILA + LEONE
ID
(In Unison)
Hi!

Moranlila dengan tersipu malu memalingkan wajahnya menjauh


dari kamera.

MOTTA
E
Ah, Guapissima! Where are you
going? Don’t be shy. Say hello!

Moranlila mengintip kembali ke kamera, dan senyum malu-malu


NT
menghiasi pipinya yang memerah.

LEONE
She loves Marco.

MORANLILA
I do not!
IA
MOTTA
I gotta go. Ciao, my loves!

MORANLILA
Papi, Iceskating when you’re back!

MOTTA
L

I promise! Bye, my darling.

Motta memutuskan sambungan telepon.


26.

MOTTA (CONT’D)
I miss them so much.

MARCO
How long has it been?
CO
MOTTA
Seven months.

MARCO
It’s not easy.

MOTTA
It’s not. But how can we complain,
brother? We’re making good money
NF
and our wives and children are
spending it well.

Motta tertawa dan merangkul Marco.

MOTTA (CONT’D)
Good session today. How is your
knee?
ID
MARCO
ItÕs okay, just a knock.

Motta memperlihatkan bekas luka panjang di sepanjang


lututnya.
E
MOTTA
Brother, this is from my second
operation. Back when I was playing
in Genoa. For two months, two
NT
months, I would count the seconds
it took me to walk to the bathroom.
(MORE)

MOTTA (CONT’D)
I promised myself, I’d make it
before I count to one hundred and
twenty. Two full minutes to walk to
IA
the bathroom in my own apartment.
(tertawa)
Can you imagine? Crying just to sit
on the toilet. I wouldn’t eat food
because I was so scared.

Marco mengetuk-ngetuk bangku kayu karena takhayul.


L

MARCO
Well, hopefully you can shit in
peace when you retire.
27.

Motta tertawa sambil berpakaian.

MOTTA
Retirement can wait a little
longer, brother. We still have a
lot to give to this game.
CO
MARCO
I don’t know how much gas I have
left in the tank.

MOTTA
Ah, stop it.

MARCO
NF
Iceskating, huh?

MOTTA
Yes, I have no choice. Even with
these spaghetti legs of mine.

MARCO
I’d love real spaghetti right now.
ID
MOTTA
With meatballs like a true American
Italian. Why? You’re tired of nasi
goreng?

MARCO
E
(tersenyum)
Definitely.

MOTTA
NT
Why don’t you go play in America?

MARCO
Because they actually run there.

MOTTA
Up and down, non-stop. Like
machines.
IA

MARCO
I’m just tired.

MOTTA
How can football make you tired,
brother? That’s impossible, It’s
L

like having a good woman.

MARCO
You can find me one?
28.

MOTTA
With a face like that, I can even
find you two.

19 INT. RUANG MEDIA, TEMPAT LATIHAN - LATER


CO
Marco tiba di meja konferensi pers di mana Rochy dan seorang
MODERATOR duduk menghadapi serombongan JURNALIS dan
FOTOGRAFER.

MARCO
Hallo semuanya.

Marco duduk dan memakai translator earbuds.


NF
Di balik meja, ia iseng mengecek handphone-nya dan membuka-
buka beberapa pesan WhatsApp yang belum dibalas dan panggilan
tidak terjawab dari seorang kontak bernama SIBEL.

CU foto tampak samping Sibel yang memperlihatkan seorang


perempuan cantik bermata hijau tajam, 20-an akhir.
ID
Pesan terakhirnya mempertunjukkan FOTO LUKISAN yang belum
jadi yang menampilkan SOSOK DALAM BAYANG-BAYANG, diikuti
PESAN yang berbunyi: “What do you think so far?”

CU sebuah pesan lain yang belum dibalas yang berbunyi: “Did


you take any of your pills?”
E
MODERATOR
With our team captain now here, we
can begin.
NT
Marco mengantongi kembali handphone-nya.

Pertanyaan pertama disampaikan, didengar dari POV Marco.

JURNALIS 1
(melalui penerjemah bahasa
inggirs)
Rochy, you made your first team
IA
debut coming on as a 73rd minute
substitute in last weekend’s big
victory over Dewa United, even
winning the penalty that was scored
by your captain. Congratulations.

ROCHY
L

Thank you...
29.

JURNALIS 1
How did it feel to have your first
star to the season alongside Marco,
who you’ve stated numerous
interviews is a long time childhood
idol of yours?
CO
ROCHY
It was definitely a dream for me.
Marco’s one of my heroes. I was
watching him play at Milan since I
was four years old.

MARCO
Back when TV was in black and
NF
white.

Beberapa jurnalis tertawa.

ROCHY
I’m just happy for the three points
and that I was able to help the
team and learn from teammates like
ID
him.

JURNALIS 1
Do you think it would’ve been an
even greater dream if your captain
allowed you to take the penalty?
E
Marco menjadi tegang.

MODERATOR
(cepat-cepat
NT
mengintervensi)
We’ll take the next -

MARCO
It would’ve been a nightmare if
Rochy took that penalty and missed.

Keheningan yang kikuk menjalar ke seluruh ruangan.


IA

MARCO (CONT’D)
I am the team’s penalty taker. I
didn’t want to put that pressure
and responsibility on a kid, who
just turned eighteen, in such a
delicate game. If he missed, you’d
L

all be sitting in those chairs


ripping him apart. I know how this
goes, I’ve rode this carousel too
many times.
30.

MODERATOR
We’ll take the next question now.
(menunjuk ke jurnalis
lain)
Go ahead.
CO
JURNALIS 2
Marco, congratulations on the
result and scoring your eleventh
goal of the season.

MARCO
Thank you.

JURNALIS 2
NF
Nine out of those eleven goals came
from penalties.

MARCO
A goal is a goal and three points
are three points.

JURNALIS 2
ID
And despite your lack of match
fitness, you’ve continued to
contribute to seven assists.

Marco semakin menegang.

JURNALIS 2 (CONT’D)
E
However, the night was marred by
the unfortunate post-goal brawl
that you’ve incited.
NT
MARCO
(tersenyum sinis)
Here we go.

JURNALIS 2
Your goal “celebration”, mocking
Dewa United goalkeeper Agung
Karisma, has been widely condoned
IA
across the league. Many are saying,
especially on social media, that
you prioritize your ego over the
good of the team. You’re now
suspended for the next three games
in a season where you’re battling
to avoid relegation and you have
L

been fined by the club for


unsporting behavior and for hurting
a field representative. Would you
like to provide a comment?
(Beat)
31.

MARCO
I’ve been fined?

JURNALIS 2
You have, yes.
CO
MARCO
For how much?

JURNALIS 2
(membaca dari notepad)
180.000.000 rupiah.

MODERATOR
Marco doesn’t wish nor does he need
NF
to provide a comment. Let’s move
on.

MARCO
(tidak menghiraukan
moderator)
What’s your name?
ID
JURNALIS 2
Sorry?

MARCO
What’s your name?

JURNALIS 2
E
Akmal Kamto, from Garuda Eleven
Magazine.

MARCO
NT
Akmal Kamtro, from Garuda Eleven
Magazine...

Marco mengeluarkan dompet dan melontarkan kartu kreditnya ke


arah Akmal.
(Beat.)

MARCO (CONT’D)
IA
Go to Mandiri bank. Use my card -

MODERATOR
Okay, we’re movi-

MARCO
Shut up, do your god damn job, and
L

translate!

MARCO (CONT’D)
Now tell Mr. Akmal to go to the
Mandiri bank. Use my card...
32.

Moderator menerjemahkan sambil menahan malu.

MARCO (CONT’D)
And withdraw 180,000,000 rupiah.
The pin code is 1991. You can hand
it to the ownership group yourself.
CO
Marco berdiri, menepuk pundak Rochy, dan meninggalkan
ruangan, yang membuat semua orang menjadi shock.

MARCO (CONT’D)
Terima kasih, everyone.

20 EXT. KAMPUNG WANGAYA, DENPASAR - PAGI


NF
Sekelompok orang yang terdiri dari Soleh dan teman-temannya
bermain karambol di pinggir jalan seperti biasa.

Bima berada di antara mereka, membaca harian olah raga


setempat. Judul berita utama mengungkapkan bahwa kontrak
Marco dengan Bali United telah diakhiri. Sebuah foto
paparazzi memperlihatkan Marco berpesta di kelab malam
ID
bersama dua orang WANITA.

SOLEH (O.S.)
Dia benar-benar bisa menebak
skornya lho, satu sama! Tebakannya
selalu benar. Saya yakin, anak itu
punya indra keenam. Kita seharusnya
E
patungan dan pasang taruhan.
Dijamin gacor! Gimana, Bim?
NT
21 INT. DAPUR, RUMAH BIMA - LATER

Dewi dan Annisa tertidur nyenyak di kamar tidur bersama/ruang


penyimpanan sedangkan Bima memasak. Budi merangkak ke sana
kemari di dekat kaki Bima dan bermain dengan bola seadanya
yang terbuat dari daun pisang.

Sementara makanan dimasak di rice cooker, Bima berpaling dan


IA
mendribel bola daun pisang itu, hingga membuat Budi senang
dan mencoba merebut bola.

Later that night. Bima, Indah dan seluruh “keluarga” duduk di


lantai bersama-sama dan menikmati makan malam. Mereka tertawa
dan mengobrol dengan riang.
L

Dewi, dengan wajah sumringah, datang membawa sebuah KUE


berukuran kecil, yang dihiasi satu batang lilin.
33.

DEWI
(dalam Bahasa Inggris
patah-patah)
Happy birsday to you!

Semua orang mengikuti aba-abanya dan bernyanyi bersama


CO
sementara Bima menoleh, samasekali tidak menyangka.

Dewi mencolek sedikit krim hiasan dan mencorengkannya ke


hidung Bima.

HERI
Ah, gahapal liriknya.

ANNISA
NF
Dewi juga tuh.

INDAH
Ah, Ibu saja tahu lagu ini!

Semua tertawa sementara mereka mencoba ikut menyanyikan dan


gagal total.
ID
BIMA
(kegirangan)
Nggak ada yang mendekati!

Nyala lilin yang sebatang itu menerangi wajah Bima, matanya


berbinar-binar.
E
SEMUA ORANG
Selamat ulang tahun, Bim!

Mereka semua bertepuk tangan dan bersorak.


NT
ANNISA
Ayo bikin permohonan!

Bima memejamkan mata.

Beat. Ia membuka mata kembali dan meniup lilin.


IA
Tiba-tiba, Heri memegangi dadanya dan ambruk ke lantai,
berpura-pura kena serangan jantung, sementara semua orang
meledak tawanya.

HERI
(menunjuk dari lantai)
Ih, malah pada ngakak! Bener-bener
L

lho, Tak ada satu pun dari kalian


yang kuatir ngeliat aku.
(MORE)
34.
HERI (CONT’D)
Ini lagi si Dewi, jangan-jangan
dipikiran dia “Wah, ternyata mimpi
memang bisa jadi kenyataan!” Baru
kali ini aku ngelihat orang
sesenang dia!
CO
Moments Later. Indah mengiris kue menjadi potongan-potongan
kecil dan membagikannya ke semua orang dalam serbet bermerk
hotel.

BIMA
Tadi seharian nggak ada yang
ngomong apa-apa. Bima kira kalian
lupa.
NF
INDAH
Orang tua macam apa Ibu ini kalau
ulang tahun ke-12 anak sendiri
lupa.

DEWI
(spontan)
Masih ada yang lebih parah kok.
ID
Annisa dan Indah melirik Dewi dengan tatapan menegur. Annisa
diam-diam menabok lutut Dewi.

HERI
Yaa terus terang aja, aku juga baru
ingat waktu dikasih tahu Dewi tadi
E
siang. Nah, sekarang pejamkan
matamu, Bim.

BIMA
NT
Ha?

DEWI
Ayoo tutup mata!

Bima menurut, menutupi matanya dengan kedua tangan. Ia diam-


diam mengintip dari sela-sela jari.
IA
Heri bergegas ke arah off screen dan masuk ke kamar
tidur/ruang penyimpanan.

DEWI (CONT’D)
Ih, jangan ngintip!

BIMA
L

Nggak kok!

HERI (O.S.)
Sebentar!
35.

Dewi saling melirik jahil dengan Indah dan Annisa. Bima mulai
memperhatikan.

Heri keluar dan menyenggol Bima sambil memegang beberapa


kantong kecil berisi tepung.
CO
BIMA
Jangan, jangan, jangan!

DEWI
Ngintip lagi! Kejar dia!

Bima melesat keluar.

Annisa, sambil menggendong Budi, menonton dengan gembira dari


NF
balik ambang pintu yang terbuka sementara Bima dikejar-kejar
dan DILEMPARI TEPUNG oleh Dewi, Heri dan Indah.

22 EXT. KAMPUNG WANGAYA DENPASAR - LATER

Bima, yang sekujur badannya bertabur tepung, membasuh badan


sementara Heri memegangi selang milik umum di atas kepalanya.
ID
TETANGGA(O.S.)
Selamat ulang tahun!

BIMA
Makasih!
E
Heri mematikan keran dan melemparkan handuk kepada Bima.

BIMA (CONT’D)
Nanti aku balas ya semuanya.
NT
HERI
Jadi inget waktu umur 12 tahun...

BIMA
Kalau Perut Kak Heri dari dulu udah
buncit?
IA
HERI
Iya, emang.

Bima menurunkan handuk dari wajahnya dan mendapati Indah dan


Dewi berdiri di depannya. Mereka menyodorkan sebuah KOTAK
SEPATU PUMA kepadanya.
L

Beat.

INDAH
Kali ini nggak pakai tepung, janji.
36.

HERI
Kecuali kalau kamu masih mau...

Bima berdiri terpaku sementara Indah dan Dewi berangsur-


angsur mendekat.
CO
DEWI
Ayo, cepetan, dibuka!

Bima membuka kotak itu dengan hati-hati. Di dalamnya terdapat


SEPATU BOLA baru merk PUMA KING, sama seperti sepatu yang
diincarnya di toko Puma.

Mata Bima langsung berlinang-linang dan ia pun menangis,


sambil membenamkan wajahnya ke dada Indah. Dewi dan Heri
NF
menghibur Bima, keduanya terkejut melihat reaksi Bima yang
begitu penuh perasaan.

HERI
Heh. Ini acara ulang tahun, bukan
pemakaman...

Bima tertawa sembari berusaha menahan emosinya.


ID
23 INT. KAMAR TIDUR/RUANG PENYIMPANAN, RUMAH BIMA - FAJAR

Bima bangun dari tidur. Kedua tangannya memeluk hadiah ulang


tahunnya erat-erat.
E
Ia duduk di tempat tidur. Dewi, Annisa dan Budi semuanya
tidur nyenyak. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Indah.
NT
24 EXT. ATAP, RUMAH BOBROK - LATER

Dengan sepatu bola terikat di leher, Bima menemukan Indah


sedang merokok dan menatap poster pemandangan langit Jakarta.
Ia berbicara pada HP nya, meninggalkan pesan.

INDAH
Semoga harimu indah ya, aku cuma
IA
mau tahu kabar kamu kok. Dia suka
banget hadiahnya. Telpon aku ya.
Aku sayang kamu.

Click. Indah mematikan Hpnya, melihat putranya dan sedikit


ketakutan.
L

INDAH (CONT’D)
(Tersenyum)
Ah Bima, bikin kaget saja. Halo,
jagoan...
37.

BIMA
Itu rokok Ibu yang kelima lho.

INDAH
Justru ini rokok Ibu yang pertama,
kan udah ganti hari.
CO
Bima mengerutkan kening, matanya terpaku pada rokok itu.

INDAH (CONT’D)
Bagaimana perasaan kamu ulang tahun
kali ini? 12 tahun itu usia yang
bagus loh. Bentar lagi punya kumis.
(Bima tersenyum.)
Nenek buyut kamu melahirkan nenek
NF
waktu baru seumur kamu. Gila kan?
12 tahun. Beda banget ya sama zaman
sekarang.

Indah mengetuk sepatu Bima.

BIMA
Bima kurangin satu dari Ibu ya
ID
besok. Jadi jatah Ibu tinggal dua.

INDAH
Wah, tegas bener. Yaudah deh.

Indah menyerahkan bungkus rokoknya. Bima menghitung isinya


untuk memastikan jumlahnya benar.
E
INDAH (CONT’D)
(membahas sepatu Bima)
Bagaimana, pas?
NT
BIMA
(mengangguk)
Pas banget, bu.

INDAH
Kami nggak sabar mau ngeliat kamu
mencetak gol pakai sepatu itu. Kami
IA
semua.

BIMA
Bu...

INDAH
Bima...
L

BIMA
Ibu dapat uangnya dari mana?

Indah menghisap rokoknya dalam-dalam.


38.

INDAH
Kami semua patungan...

Beat.

BIMA
CO
Kami itu siapa?

INDAH
Kami itu Ibu, Dewi, Heri, bahkan
Bude juga ikut nyumbang dikit...
tapi Budi agak pelit.

Bima tersenyum, namun tetap menunggu jawaban.


NF
INDAH (CONT’D)
Kamu emang pintar, ya. Ibu pikir
niat dia baik. Dia nawarin nyumbang
paling banyak.

Bima menanggalkan sepatunya dan mencoba menyerahkannya kepada


ibunya.
ID
BIMA
Balikin aja.

INDAH
Bima, udah.

BIMA
E
Balikin aja. Kalau nggak, bagian
dia Bima yang ganti.

INDAH
NT
Bim, udah.

BIMA
Bima nggak butuh, Bima -

INDAH
Bima...
IA
BIMA
Bima punya uang.

INDAH
Kalau gitu boleh dong Ibu pinjem?
Ibu juga mau beli jam tangan yang
bisa ada foto nya itu.
L

BIMA
Bu, Bima nggak butuh -
39.

INDAH
Tapi kamu butuh, Bima. Kamu butuh
sepatu itu. Itu udah hal paling
kecil yang bisa dia lakuin buat
kamu. Biarin aja lah sekali-kali
dia yang bayar, toh kita juga
CO
kadang-kadang butuh. Kalau Ibu sih
udah pasti butuh. Jangankan ibu.
Tapi Dewi,Heri dan Bude semua sudah
lama nabung.

BIMA
Bima juga. Kita nggak butuh -

INDAH
NF
Bima, cukup.

INDAH (CONT’D)
Sayang aja kamu galiat ekspresi
mereka waktu Dewi bawa pulang
sepatumu itu. Mereka bangga banget
bisa kasih itu ke kamu. Mereka
lebih bangga lagi sama kamu. Kita
ID
semua bangga. Jadi kalau mau
gantiin uang kita, pake sepatu ini
sebaik mungkin. Biarpun sepatu ini
kelihatan bagus, pake terus sampai
usang.

BIMA
E
Emangnya dia tau kalau hari ini
ulang tahun Bima?

INDAH
NT
Ibu ga memberi dia kesempatan untuk
lupa.

BIMA
Dia bilang apa?

INDAH
(Sambil memainkan
IA
cincinnya)
Ibu tinggalin pesan suara.

Bima terdiam sesaat sambil memandangi beberapa Gedung


pencakar langit di poster.

BIMA
L

Ibu paling suka gedung yang mana?

INDAH
Apa?
40.

Bima menunjuk pemandangan langit.

INDAH (CONT’D)
Yang Ibu paling suka? Mungkin The
Pakubuwono...
CO
GEDUNG PENCAKAR LANGIT KHAS THE PAKUBUWONO yang berselubung
warna keemasan menjulang di langit malam.

INDAH (CONT’D)
Ibu suka wujudnya. Apalagi kalau
malam, waktu warnanya keemasan
begitu. Cantik banget. Ibu dari
dulu pengen banget bisa bekerja di
sana.
NF
BIMA
Ibu nggak akan kerja di sana. Tapi
ibu bakal tinggal di sana. Kita
semua. Dan nggak lama lagi.

INDAH
Nggak lama lagi, ya?
ID
BIMA
Iya. Dan Ibu nanti punya kamar
tidur sendiri, TV besar, jam tangan
yang bisa Bahasa Inggris, sama
lemari baju yang segede kamar.
E
INDAH
(tertawa)
Buat apa Ibu punya lemari baju yang
segede kamar?
NT
BIMA
Nggak tau, tapi pokoknya Ibu nanti
punya aja, dan tempat yang perlu
Ibu jaga kebersihannya nanti ya
cuma lemari itu. Malah itu pun
nggak perlu, soalnya nanti kita ada
ART dari Amerika buat bersihin.
IA

Bima mengetuk-ngetuk sepatu bolanya dengan jari.

BIMA (CONT’D)
Dan sepatu ini yang bakal bantu
kita.
L

INDAH
ART dari Amerika?
41.

BIMA
Iya, kaya Alfred, yang di film
Batman itu loh...

INDAH
Yah, yang penting kamu tetap
CO
memakai kepalamu, bukan cuma
kakimu. Cuma itu yang Ibu pengen.

BIMA
Aku bisa nyetak gol pakai kepala
juga kok, gampang.

Indah pura-pura memukul kepala Bima.


NF
INDAH
Jadi kamu benar-benar gaperlu
sepatu itu ya.

Indah membuang puntung rokoknya dan merengkuh kepala Bima ke


bahunya dengan lembut.

INDAH (CONT’D)
ID
Ibu mau sih punya lemari baju yang
sebesar kamar.

BIMA
(Bahasa Inggris patah-
patah)
You will be a queen, like
E
Cleopatra...

INDAH
Kamu itu, Bahasa Inggris Dewi kamu
NT
ketawain, tapi Inggrismu juga
kurang.

25 INT. KAMAR TIDUR, VILLA MARCO - MALAM

CU sebuah BOTOL OBAT yang penuh berisi pil dan tergeletak di


atas meja samping tempat tidur.
IA

SIBEL (V.O.)
Hey, I heard the news. I hope
you’re okay...

Melalui botol pil yang transparan, kita melihat seorang


GROUPIE berdiri dan berjalan ke arah pintu.
L

SIBEL (V.O.)
You should never touch anything
with half your heart.
(MORE)
42.
SIBEL (V.O.) (CONT'D)
Either you fully commit to what
you’re passionate about and give it
the love it deserves, especially
something like soccer that has
blessed you over and over again.
CO
GROUPIE
You coming?

SIBEL (V.O.)
Otherwise bring it to a rightful
closure and find something else
deserving of all your heart. Half
in and half out can only do harm to
yourself and those around you.
NF
Marco, yang bertelanjang dada, berbaring di tempat tidur. Ia
menempelkan handphone di telinga dan mendengarkan pesan audio
WhatsApp dari Sibel.

MARCO
(kepada groupie)
I’ll be there in a minute.
ID
GROUPIE
Okay, baby.

Groupie itu pergi. Suara musik dan para tamu party ramai di
luar.
E
SIBEL (V.O.)
I’m here for you.

Marco mengangkat handphonenya dan melihat ada beberapa pesan


NT
suara dari Sibel yang belum dibalas.

SIBEL (V.O.)
(terdengar jelas dari
speaker)
Always.

Marco meletakkan handphone dan memalingkan kepala untuk


IA
memandang botol pilnya.

VZZT. VZZT. VZZT.

Ia menerima panggilan FaceTime dari LODOVICO “LODO”


COSTACURTA. Marco menjawab.
L

MARCO
Lodo!
43.

LODO
(In Italian)
My Americano Friend! Am I
interrupting some fun?

MARCO
CO
Fun’s over.

LODO
At least you’re still keeping in
shape.

26 INT. GYM, VISMARA SPORTS CENTER - CONTINUOUS


NF
Lodo, 40-an awal, mengenakan kaos polo latihan AC Milan dan
celana training. Ia berjalan di sepanjang gym di mana para
PEMAIN JUNIOR AC MILAN sedang berolah tubuh di mesin-mesin
gym.

MARCO (V.O.)
Lower body at least.
ID
LODO
You killer, you.

MARCO (V.O.)
What are you up to?

LODO
E
About to call it a day. The under
16’s are finishing training. The
first team just arrived at Torino.
NT
MARCO (V.O.)
When’s the game?

27 EXT. KAFE, VISMARA SPORTS CENTER - CONTINUOUS

Lodo keluar dari gym dan duduk di meja. Ia memanggil seorang


BARTENDER bernama LORENZO.
IA

LODO
Lorenzo! One espresso, please.
(kepada Marco kembali)
We play tomorrow, at nine. So, when
are you coming back home?
L

MARCO (V.O.)
Soon. Do you have a job for me?
44.

LODO
If you behave, maybe. And only if
you get me a gig in Bali when my
contract is up.

Lorenzo datang membawa espresso.


CO
LODO (CONT’D)
(kepada bartender)
Grazie, Lore.
(kepada Marco kembali)
They really fired you?

28 INT. KAMAR TIDUR, VILLA MARCO - CONTINUOUS


NF
Marco tersenyum sambil memakai bajunya kembali.

MARCO
Oh yeah, I’m done.

LODO
You didn’t try speaking to the
ID
Coach?

MARCO
He’s done with me too. They all
are. Even my agent.

LODO
E
Good Riddance. Ernesto was shit
anyway. It won’t be hard for you to
find another team. Just gotta lose
a few killos...
NT
MARCO
No one wants to sign a liability
like me. At least not in Indonesia.
Plus, I have zero motivation to
play anymore. I think it’s time.

LODO
IA
Don’t talk like that. Why don’t you
come back here? Maybe train a
little with the Reserve Team and
see if you change your mind?

MARCO
I much rather keep the extra kilos,
L

drink red wine, and sunbathe on the


beach.
45.

LODO (V.O.)
(tertawa)
That doesn’t sound too bad
actually...

MARCO
CO
I have a little bit left on the
lease here, I’ll keep having fun
for a little while and then come
back. We’ll see what happens at the
end of the season when the transfer
market opens.

LODO
Keep in shape, though.
NF
Pintu terbuka dan sang groupie kembali.

MARCO
That won’t be too hard.

GROUPIE
It’s been more than a minute!
ID
LODO (V.O.)
Is that Sibel?

29 INT. TOKO PUMA, BALI - SIANG


E
Kita melihat rak sepatu Puma. Poster yang tadinya merupakan
poster Marco kini tergantikan dengan Rochy. Kita PAN ke sisi
lainnya dan menemukan Bima, yang terpesona, kini berdiri di
depan rak BOLA SEPAK baru merk Puma, yang setiap buahnya
NT
sangat keren dan penuh warna. Ia mengepit bola ala-ala dari
daun pisangnya.

Ia melihat harga masing-masing bola sepak.

Sang penjaga toko yang angkuh melihat Bima dan menghampiri


dengan gusar.
IA
PENJAGA TOKO PUMA
Heh, sudah berkali-kali saya
ingatkan, jangan berkeliaran di
sini. Keluar kamu, kalau ga saya
panggil satpam!

Bima mengacungkan segepok uang hasil tabungannya dengan penuh


L

kemenangan, diiringi tatapan tidak percaya si penjaga toko.


Ia memilih salah satu bola.

BIMA
Saya beli yang ini.
46.

Bima meletakkan bola daun pisangnya di rak display


menggantikan bola yang dipilihnya.

PENJAGA TOKO PUMA


(terbengong-bengong)
Emm... baik, nanti saya hitung. Ada
CO
lagi yang bisa saya bantu, dik?

30 EXT. STADION KAPTEN I WAYAN DIPTA - MALAM

SUPORTER yang tak terhitung jumlahnya memasuki arena dari


segala penjuru sementara Bima dan Arief kebanjiran pesanan
cemilan di gerobak.
NF
Sepatu dan bola merk Puma baru Bima tersimpan rapi di salah
satu rak gerobak.

BIMA (O.S.)
Coklat, sebentar ya!

31 EXT. LAPANGAN PARKIR, STADION KAPTEN I WAYAN DIPTA - LATER


ID
Selepas berjualan, Bima menunggu dengan sabar di luar
lapangan parkir stadion di mana BUS TIM Bali United diparkir.
Ia berdiri di antara puluhan FANS di belakang garis pengaman,
dan menanti kedatangan pemain tim tuan rumah dengan penuh
antisipasi.
E
Ia memegang bola sepak dan mengenakan sepatu bolanya.

Arief bersandar di sepeda motor, kepalanya terbenam di


lengannya di antara setang motor.
NT
Para PEMAIN dan STAF Bali United mulai keluar dari stadion
dan berjalan menuju bus.

Kerumunan fans tersebut bersorak dan memanggil-manggil para


pemain, sambil mengacung-acungkan jersey dan berbagai pernak-
pernik.
IA
MOTTA dan beberapa pemain lainnya mendatangi kerumunan itu
dan memberi tanda tangan.

Bima melihat Head Coach Bali United Alessandro, yang sedang


berbicara dengan Coach Cesare.

Melihat adanya kesempatan, Bima menyelinap melewati garis


L

pengaman. Ia bergegas mendekati Coach Alessandro dan


melakukan juggling bola untuk memperlihatkan kebolehannya.
47.

BIMA
(Bahasa Indonesia)
Coach Alessandro, coach! Nama saya
Bima Aryanto.

COACH ALESSANDRO
CO
(Bahasa Italia)
I’m sorry?

BIMA
Saya mau ikut uji coba untuk tim
junior Bali United. Coach lihat
kan? Saya jago banget nih.

COACH ALESSANDRO
NF
Sorry, I don’t speak Indonesian.

Seorang SECURITY bergegas mendatangi dan meraih Bima dengan


kasar, hingga Bima kehilangan kendali bolanya dan bola itu
terpantul-pantul menjauh.

SECURITY
Mundur.
ID
BIMA
Tunggu! Tunggu! Sebentar aja.
Lepasin dong!

Bima meronta, mengambil bola yang terlepas dan terus


melakukan juggling.
E
BIMA (CONT’D)
Coach! Saya jago lho. Tolong beri
saya kesempatan. Saya nggak akan
NT
mengecewakan Coach. Kalau saya
mulai sekarang, dalam kurang tiga
tahun saja saya bisa masuk tim
utama. Janji.

Coach Alessandro tidak paham sepatah kata pun.

COACH ALESSANDRO
IA
(kepada Cesare)
Do you understand him?

COACH CESARE
Zero.

COACH ALESSANDRO
L

(mengacungkan jempol
kepada Bima)
Very good. Bye bye.
48.

BIMA
(Bahasa Inggris patah-
patah)
No, no bye bye. Wait!

Coaches Alessandro dan Cesare masuk ke bus. Security menyeret


CO
Bima pergi. Bima melihat Rochy, yang memakai headphone.

BIMA (CONT’D)
Kak Rochy! Kak Rochy! Nama saya
Bima Aryanto. Tolong bantu
terjemahkan buat Coach Alessandro!
Saya jago main bola. Saya latihan
setiap hari dan saya minta dikasih
kesempatan.
NF
Rochy melepas headphonenya.

SECURITY
Ayo!

BIMA
Tunggu dulu!
ID
Arief datang dan mengkonfrontir sang security.

ARIEF
Eh, Rambo. Santai ajalah!

Security itu melepaskan Bima sementara Arief berdebat


E
dengannya. Bima berlari menghampiri Rochy.

ARIEF (O.S.) (CONT’D)


(kepada security)
NT
Dia kan masih bocah. Masa ditarik-
tarik begitu?

Bima memperagakan keterampilan jugglingnya kepada Rochy.

BIMA
Saya bisa pakai dua kaki. Kanan
bisa kiri bisa. Dua-duanya sama
IA
jago.

Ia mengumpan bola kepada Rochy yang hanya menangkapnya dengan


tangan.

ROCHY
Maaf, saya nggak ada pulpen.
L

BIMA
Pulpen? Saya bukan mau minta tanda
tangan. Saya minta ikut uji coba.
49.

Rochy melemparkan bola kembali ke Bima yang terus juggling,


dan menyundul-nyundul bola itu seperti anjing laut.

BIMA (CONT’D)
Lihat nih! Saya main pakai kepala
juga jago.
CO
ROCHY
Iya, saya lihat. Kamu kalau main di
beton jangan pakai sepatu bola.

Bima berhenti. Ia menunduk memandangi sepatu bolanya.

BIMA
Terus kapan saya bisa pakai? Saya
NF
nggak ada tempat main yang lain.

Rochy, yang sama sekali tidak perduli, mulai mengenakan


Headphone kembali.

BIMA (CONT’D)
Tunggu, tunggu! Saya minta
kesempatan tryout untuk Bali.
ID
Tolong kasih tahu pelatihnya. Saya
bisa main di posisi mana aja. Mau
jadi bek, pemain tengah, penyerang.
Pokoknya apa aja. Kecuali kiper.
Cuma itu yang saya nggak jago,
karena saya pendek tapi mungkin
nanti bisa jadi jago.
E
ROCHY
Kamu main di klub?
NT
BIMA
Nggak, tapi saya main tiap hari...

ROCHY
Nah, mainlah terus tiap hari,
semoga sukses ya.

BIMA
IA
Tunggu dulu Kak. Kak Rochy bisa
bantu saya? Tolong Kak.

ROCHY
Pokoknya latihan aja terus. Nanti
pasti berhasil.
L

BIMA
Saya emang latihan terus. Tiap hari
bahkan.
50.

ROCHY
Kita semua juga. Dah ya.

Rochy memasang headphonenya dan berjalan menuju bus. Arief


datang dan meletakkan tangan di bahu Bima.
CO
ARIEF
Bim, ayo kita pergi aja. Nanti Pak
Le bisa ditangkap karena mukulin
tuh bocah.

BIMA
(dengan marah kepada
Rochy)
Kenapa? Kakak pikir Kakak udah
NF
hebat, gitu ya?

Rochy masuk ke bus tanpa mendengar apa-apa.

BIMA (CONT’D)
Mentang-mentang sekarang udah masuk
TV dan punya uang buat bikin
tindikan sama tato,jadi begitu?
ID
Beberapa tahun lalu juga masih
jualan ikan di pasar. Masih orang
biasa, kayak saya!

32 EXT. JALANAN DI BALI - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN


E
Arief mengendarai sepeda motor sementara Bima dibonceng
sambil termenung di belakangnya.

ARIEF
NT
Kamu tadi mustinya bawa pulpen.
Tanda tangan dia kalau dijual
harganya lumayan lho.

BIMA
Bima turun di lapangan futsal aja
ya Pak Le.
IA
33 INT. LAPANGAN FUTSAL - LATER

Bima, sambil membawa bola sepaknya, memasuki fasilitas futsal


setempat di mana beberapa pertandingan dadakan antar orang
dewasa sedang berlangsung di berbagai lapangan paralel.
L

Ia melihat Heri, yang sedang bergurau bersama sekelompok


teman, dan mendatangi mereka.

HERI
Bima! Ngapain kau ke sini?
51.

BIMA
Bima boleh ikut main?

HERI
Boleh lah!
CO
Later. Heri memperkenalkan Bima kepada kelompoknya.

HERI (CONT’D)
Teman-teman, ini Bima. Dia ini
pemain bola betulan, nggak kayak
kita. Kalau nendang bola ya
tendangannya beneran lurus.

Beberapa pemain tertawa kecil.


NF
HERI (CONT’D)
(ke Bima)
Kamu musti nyetak gol lho ya.

PRIIIIIIIT.

Later, saat pertandingan, Heri memberikan umpan kepada Bima.


ID
Bima bergerak lincah menghindari seorang bek lawan yang
datang dan mendribel dengan elegan dan penuh presisi menuju
gawang lawan. Ia melakukan tendangan.

GOL.

PEMAIN
E
Keren, dek!

Heri dan beberapa pemain lain menghampiri Bima untuk


berselebrasi. Bima, dengan ekspresi datar dan tidak
NT
terpengaruh, berlari kecil untuk kembali ke posisi dan
menunggu pertandingan dimulai kembali dengan tidak sabar.

Pertandingan dilanjutkan. Bima mengejar bola dengan gesit. Ia


segera berhasil menguasai bola, melesat ke arah gawang dan
menembak.

GOL.
IA

Para pemain dewasa, dari kedua tim, berpandang-pandangan


dengan kaget dan bingung.

Bima berlari kecil kembali ke garis tengah lapangan dengan


dingin dan menunggu pertandingan dilanjutkan tanpa bersuara.
L

PEMAIN (CONT’D)
(kepada Heri)
Temanmu itu berasa lagi main di
Piala Dunia ya? Dia gak gila kan?
52.

Beberapa saat kemudian, Bima kembali mencoba menyerang. Ia


merebut bola dari lawan dan mencoba mencetak hattrick namun
tergelincir.

Bola terlepas dari penguasaannya dan direbut oleh seorang


PEMAIN LAWAN.
CO
Bima mengejar pemain lawan itu dan karena frustrasi melakukan
SLIDING TACKLE yang sangat keras dengan gerakan mengait yang
kaku. Ia berhasil merebut bola namun sempat mengenai kaki
lawannya. Pemain itu pun terjerembab ke lantai sambil
berteriak kesakitan.

Bima tidak menghiraukan pemain itu. Ia menyapu bola dan


berlari menuju daerah sayap dan dijegal dengan kasar oleh
NF
seorang LAWAN yang ingin membalas dendam.

Bima, yang bahkan tidak menyadari hal itu, bangkit dengan


cepat dan berlari mengejar bola liar, namun bola itu
ditendang keras-keras oleh seorang PEMAIN lain.

Bola itu menghantam wajah Bima hingga memantul.


ID
Sebelum bisa mencerna apa yang terjadi, Bima sudah didorong
secara agresif oleh seorang dewasa lain dan langsung
dikerubungi oleh pemain-lain yang berteriak dan memaki-
makinya dengan marah.

PEMAIN (V.O.)
Kalau kamu ajak lagi si tolol ini,
E
kupatahkan kakinya!

Heri bergegas menghampiri kerumunan itu dan mencoba


menenangkan semua orang. Ia melerai beberapa pemain yang
NT
mengancam Bima.

34 EXT. PAPAN LONCAT, PANTAI KUTA - DAY

Extreme CU wajah Dewi. Matanya terpejam.

DEWI
IA
Saya seorang wanita. Saya mampu.
Saya pantas. Saya kuat. Saya tidak
kenal takut. Saya tangguh. Saya
adalah badai. Saya...saya -

BIMA (O.S.)
Udaah, loncat aja!
L

Dewi membuka mata.

DEWI
Ih Bima, aku ini takut banget, tau!
53.

Bima, yang berdiri di belakang Dewi, mendorongnya hingga ia


terjatuh ke dalam air yang jernih. Dewi bangkit berdiri
mengatur nafas.

DEWI (CONT’D)
Awas kamu!
CO
BIMA
Ternyata bisa berdiri di air kan?

Bima, yang matanya masih lebam dan kakinya penuh memar,


berlari dan melakukan salto ke belakang dari papan loncat ke
dalam air. Tubuhnya nyaris menimpa DEWI yang mencoba berenang
menjauh.
NF
Kemudian. Bima dan Dewi berjemur di pantai. Mereka menikmati
momen yang penuh ketenangan dan kedamaian.

DEWI
Enaknyaa. Seandainya aku mati
sekarang, di sini, aku sudah puas.

Bima memegang bola sepak di tangannya.


ID
DEWI (CONT’D)
Bola itu kan penting banget buat
kamu. Nah, sama. Laut ini juga
penting banget buat aku.

Dewi mengambil beberapa selfie dirinya ditepi pantai, lalu


E
merebahkan badannya.

Later. Dewi tertidur lelap di pasir.


NT
Bima melakukan juggling bola, dan menjaga bola tetap di udara
dengan menggunakan setiap bagian tubuhnya.

Tidak jauh dari situ, sebuah SOSOK berlari-lari kecil ke arah


Bima.

BIMA
(menggumam sendiri)
IA
Empat ratus enam tiga, empat ratus
enam empat, empat ratus -

MARCO (O.S.)
Hey...

Bima mengangkat kepala dan melihat siapa lagi kalau bukan


L

Marco Cagliostro, yang menggunakan hoodie dan terengah-engah,


tepat di hadapannya.
54.

MARCO (CONT’D)
(Bahasa Indonesia)
Oper.

Bima terpaku, sama sekali tidak bisa berkata-kata.


CO
MARCO (CONT’D)
Oper...

Bagaikan otomatis, Bima memberikan umpan lambung kepada


Marco, yang mengontrol bola dengan cakap. Ia melakukan
beberapa kali sentuhan dan mengoper bola kembali kepada Bima,
yang juga mengontrolnya di udara dengan cara yang serupa.

Mereka saling mengoperkan bola satu sama lain selama beberapa


NF
beat.

Marco mengacungkan dua jari.

MARCO (CONT’D)
(Bahasa Indonesia) )
Dua sentuhan.
ID
Keduanya terus mengoperkan bola bolak-balik di udara, masing-
masing hanya melakukan dua sentuhan.

MARCO (CONT’D)
(Bahasa Indonesia)
Satu sentuhan.
E
Bola melayang di udara di antara mereka berdua, yang masing-
masing hanya melakukan satu sentuhan. Gerakan mereka berdua
sangat harmonis.
NT
Marco mengetuk-ngetuk kepala dengan jari.

MARCO (CONT’D)
(Bahasa Inggris)
Only head now.

VZZT. VZZT.
IA
Telepon DEWI bergetar, sehingga ia terbangun. Ia mengecek
pesan teleponnya dan melihat Bima sedang bergantian menyundul
bola dengan Marco.

MARCO (CONT’D)
Back up...
L

Marco menjauh dari Bima sampai sekitar 15-20 meter. Ia


memberikan umpan lambung dengan tendangan keras tepat ke dada
Bima yang masih bisa tenang dan mempertahankan bola di udara.
55.

Juggling bola mereka kini telah berubah menjadi adu tendangan


voli sementara mereka saling mengumpankan bola dengan jarak
yang mengagumkan. Bola tidak satu kali pun menyentuh tanah.

Beberapa pengunjung pantai berhenti untuk menonton. Dewi


datang. Ia memvideokan mereka dengan hp-nya.
CO
Marco akhirnya menyerah dan menendang bola tinggi-tinggi ke
udara. Bima menghitung-hitung arah lintasan bola. Ia
terpeleset di pasir dan jatuh, terguling-guling ke belakang,
sementara bola memantul dan bergulir menjauhinya.

Bima tertawa sambil bangkit berdiri untuk mengambil bola.

FAN (O.S.)
NF
Marco! Marco!

Bima berbalik dan mendapati Marco dikelilingi beberapa fans


yang meminta foto dan tanda tangan.

MARCO
(to the fans)
Sorry, I have to leave. Bye bye.
ID
Marco berlari kecil ke arah Bima dan melakukan tos dengannya.
Bima masih terkesima.

MARCO (CONT’D)
(Bahasa Indonesia patah-patah)
Bagus sekali...
E
Marco berlari pergi sambil melambai ke kerumunan kecil fans.

Dewi menghampiri Bima.


NT
DEWI
Dia pemain bola terkenal ya?

BIMA
Iya. Itu Marco Cagliostro, dari
Bali United. Dulu pernah main di
Milan.
IA

DEWI
Ganteng juga. Nanti aku cari
Instagramnya ah. Marco pakai C atau
K ya?

BIMA
L

C.

Dewi memperlihatkan video yang direkamnya kepada Bima.


56.

DEWI
Tadi ada yang aku rekam nih. Nanti
bisa kita pakai buat film
dokumenter kamu kalo kamu udah
terkenal.
CO
Bima tersadar dan tiba-tiba mengejar Marco.

DEWI (CONT’D)
Loh Bim - Hey! Bilang sama dia,
follow aku!

Beberapa saat kemudian, Marco berlari kecil menyusuri pantai


ketika Bima, sambil memegang bolanya erat-erat, muncul di
sisinya.
NF
MARCO
Hei...

Bima tersenyum.

MARCO (CONT’D)
(Bahasa Inggris)
ID
Sorry, I can’t play anymore. What
happened to your eye?

BIMA
(Bahasa Indonesia)
Nama saya Bima. Saya ingin main
profesional.
E
MARCO
I don’t speak Indonesian.
NT
BIMA
(in broken English) My name. My
name Bima.

MARCO
Marco...

BIMA
IA
Marco Cagliostro.

MARCO
Yeah.

BIMA
(Bahasa Indonesia)
L

Saya pingin jadi seperti Mr. Marco,


main profesional.

MARCO
I don’t understand you.
57.

BIMA
(in broken English)
Me, Bima, want play professional.

35 39. EXT. VILLA MARCO, PANTAI KUTA - CONTINUOUS


CO
Marco berhenti di depan VILLA tepi pantainya yang indah,
napasnya sangat tersengal-sengal.

MARCO
Get in line.

BIMA
What?
NF
MARCO
Good luck, Bimu. See you later.

BIMA
Bima. My name Bima.

MARCO
ID
Take care, Bima.

Marco melontarkan senyum palsu. Ia berpaling untuk pulang.

BIMA
Stop.
E
MARCO
Jesus Christ...

BIMA
NT
Telephone? To me, please.

MARCO
What?

BIMA
Telephone to me. Google Translate.
IA
Marco mengeluarkan handphone miliknya, meng-unlocknya, dan
menyodorkannya kepada Bima.

BIMA (CONT’D)
(berbicara sendiri)
Wah, bagus banget telponnya. Kapan-
kapan aku mau beli ah buat Kak
L

Dewi.

Bima membuka Google Translate dan sibuk mengetik.


58.

MARCO
(tidak sabar)
I really gotta go.

Bima mengacungkan handphone kepada Marco untuk didengarkan.


CO
GOOGLE TRANSLATE
(Bahasa Inggris)
Mr. Marco Cagliostro, my name is
Bima Aryanto. I am twelve years
old. My dream is to play
professional soccer. I don’t play
for a club because I cannot afford
to. But I am really good. I train
every day and I want to have a
NF
trial. Please help me.

Beat. Marco mengambil kembali handhone-nya dan mengetik. Bima


menunggu dengan sabar. Marco mengacungkan handhone.

GOOGLE TRANSLATE (CONT’D)


(Bahasa Indonesia)
Semua orang ingin bermain secara
ID
profesional. Mengatakannya adalah
satu hal, tapi butuh banyak kerja
keras dan bahkan butuh lebih banyak
keberuntungan.

Bima meminta kembali handphone Marco, mengetik, lalu


mengacungkannya.
E
GOOGLE TRANSLATE (CONT’D)
(Bahasa Inggris)
I love football more than anything
NT
in this world. I’ll do whatever it
takes. I will put in the work and
make my luck.

Beat. Marco berpikir-pikir. Ia mengambil kembali handphone-


nya dan mengetik balasan.

GOOGLE TRANSLATE (CONT’D)


IA
(Bahasa Indonesia)
Saya tidak dapat membantu Anda.
Saya akan segera kembali ke Italia
secepatnya.

Marco membuat gerakan isyarat yang dilebih-lebihkan menirukan


pesawat terbang yang lepas landas.
L

MARCO
Italia. Ciao, ciao.
59.

Marco mencoba untuk pulang ke villanya namun Bima merebut


kembali handphone-nya, mengetik dengan cepat, dan
mengacungkannya.

MARCO (CONT’D)
Now you’re starting to really piss
CO
me off. I’m not UNICEF.

GOOGLE TRANSLATE
(Bahasa Inggris)
Can you train me then, before you
leave?

Beat.
NF
BIMA
(Bahasa Inggris)
Please?

MARCO
(very reluctantly)
Fine.
ID
BIMA
Fine ?

MARCO
(Bahasa Indonesia)
Ya, baik.
E
Sebelum Marco dapat berbicara sepatah kata lagi, Bima
memeluknya erat-erat.

BIMA
NT
Thank you, thank you, thank you!
(Bahasa Inggris patah-
patah)
Me, Rocky. Marco, Mickey.

Marco kembali berpura-pura tersenyum.

MARCO
IA
Okay, Good bye.

Ia masuk ke villanya.

BIMA
(Bahasa Inggris patah-
patah)
L

Bye bye, Mr. Marco!

MARCO
(bergumam)
Fucking hell...
60.

Marco praktis membanting pintu.

Bima tertawa sangat lebar. Ia berlari berputar-putar dengan


penuh suka cita.

BIMA
CO
Yes! Yes! Yes!

Tiba-tiba langkah Bima terhenti, ekspresi wajahnya yang penuh


kegembiraan dengan cepat berubah menjadi kuatir.

BIMA (CONT’D)
Aduh, sialan! Kita latihan jam
berapa ya?
NF
36 INT. DAPUR, RUMAH BOBROK - LATER THAT NIGHT

Indah, Heri, dan Annisa semua mengerumuni Dewi sambil


menonton video Bima juggling dengan Marco.

Bima tergeletak di lantai, pura-pura meronta-ronta dan


meraung kesakitan sementara Budi menyerangnya dengan
ID
menggemaskan.

ANNISA
Wah, jago banget kamu, Bim! kayak
pemain profesional.

HERI
E
Bim, minggu depan ajak saja
Cagliostro ke lapangan. Dia toh
sekarang udah jarang main.
NT
DEWI
Videonya udah ditonton lebih dari
800 kali lho.

INDAH
Hah? 800?!

HERI
IA
Sebentar lagi videomu lebih banyak
penontonnya dari video resep sate
Rina yang paling baru.

DEWI
Heh...
L

Dewi berdiri di depan Bima yang masih tergeletak, dan


mengarahkan hp-nya langsung ke wajah Bima.

DEWI (CONT’D)
Woi, senyum.
61.

Bima memasang senyum yang dilebar-lebarkan dan mengacungkan


kedua ibu jarinya.

KLIK.

DEWI (CONT’D)
CO
Ini foto profil untuk akun
Instagram baru kamu, terus aku jadi
manajer media kamu. Oke?

Dewi mengulurkan tangannya di depan Bima

BIMA
Oke.
NF
Bima menjabat tangan Dewi

HERI
Yah. Ngorbanin diri sendiri.

Annisa playfully smacks Heri.

DEWI
ID
Sip. Aku rela nggak dibayar, asal
kamu mau minta teman pemain bolamu
yang ganteng itu supaya mentionin
aku dan profilku.

BIMA
Waduh, gimana ya. Bima musti
E
ngomong dulu nih sama agen Bima.

HERI
Boleeh, silakan.
NT
Semua tertawa.

37 INT. KAMAR TIDUR/RUANG PENYIMPANAN, RUMAH BIMA - FAJAR

Bima, di sisi Indah yang sedang tidur, terbangun. Ia bergegas


turun dari tempat tidur.
IA

38 INT. DAPUR, RUMAH BIMA - CONTINUOUS

Bima cepat-cepat berganti pakaian, mengenakan sepatu bolanya,


meraup bola, dan berlari ke luar.
L

39 EXT. VILLA MARCO, PANTAI KUTA - MATAHARI TERBIT

Bima berdiri di depan jalan masuk villa, hendak menekan bel


pintu, namun ragu-ragu.
62.

Ia mundur, berbaring di pasir, dan menunggu dengan sabar.


Beat. Ia memain-mainkan bola dengan kakinya sambil duduk.

Later. Marco keluar dengan santai. Ia baru mau memulai


aktivitas paginya ketika ia menyadari ada Bima, yang sudah
tertidur nyenyak di bawah sinar matahari yang terik.
CO
Bola sepak itu dipegang erat-erat di tangannya.

MARCO
No. way...

Marco memeriksa keadaan Bima yang mendengkur.

MARCO (CONT’D)
NF
Good...

Ia berbalik untuk pergi ketika Bima terbangun. Ia memasang


kaca mata hitamnya.

BIMA
(Bahasa Indonesia)
Selamat pagi, Mr. Marco!
ID
MARCO
Good morning...

Bima berdiri dengan cepat dan menepis-nepis pasir pantai yang


menempel di badannya.
E
BIMA
(Bahasa Indonesia)
Kita hari ini latihan?
NT
MARCO
Bimu, Bima... Look, I have no idea
what you’re saying and I’m not
going back and forth with this
Google Translate shit.

BIMA
Apa?
IA

MARCO
Pick. English or Italian...

BIMA
(Bahasa Inggris patah-
patah)
L

English. Now, play?

MARCO
Now, espresso.
63.

BIMA
Espresso?

40 EXT. KAFE ITALIAN, PANTAI KUTA - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN


CO
Bima memandangi secangkir espresso di hadapannya dengan
tatapan aneh.

Marco menikmati croissant sarapan. Ia melihat ke arah jersey


AC Milan Bima.

MARCO
(dengan mulut penuh)
You like Milan?
NF
BIMA
Milan, my team.

Bima mencium lambang AC Milan di jerseynya.

MARCO
Who’s your favorite player?
ID
BIMA
What?

MARCO
Who do you like best? Ibra? Leao?
Reijnders? Theo Hernandez?
E
BIMA
My favorite is Marco...
NT
MARCO
Don’t be a kiss ass.

BIMA
Marco van Basten.

Marco terkejut.
IA
MARCO
How old are you?

BIMA
Twelve.

MARCO
L

And you know Marco van Basten?


64.

BIMA
(mengangguk)
Goal in One nine, one nine,
nineteen, eight, eighty, nine...

MARCO
CO
The year, 1989...

BIMA
(mengangguk lagi)
Iya. 1989, Milan win Champions
League, 4-0, van Basten, score two
goals.

MARCO
NF
(terkesan)
That’s right.

BIMA
Marco van Basten, number one. Marco
Cagliostro, number two.

MARCO
ID
Smart ass.

Marco menikmati espressonya.

MARCO (CONT’D)
Drink.
E
Bima mencicipi espressonya. Wajahnya langsung mengernyit. Ia
menepiskan cangkirnya.

BIMA
NT
Apaan nih!

MARCO
(grins)
Energy...

41 EXT. PANTAI JIMBARAN - LATER


IA

Marco melakukan stretching sementara Bima mengikat tali


sepatunya.

MARCO
What are you doing? Off.
L

Marco mencopot sepatu Bima dan melemparkannya ke samping


dengan kasar.

BIMA
Heh!
65.

Bima memungut sepatu yang dibuang itu dengan cepat dan


membuang pasir yang masuk.

BIMA (CONT’D)
(Bahasa Indonesia)
Kok gitu sih?
CO
Marco meminta sepatunya dengan setengah memaksa. Bima menurut
dengan rasa bertanya-tanya. Marco berbalik dan melemparkan
sepatu itu sampai ke luar pagar villa.

MARCO
You wear cleats on grass, not on
sand. And definitely not on
concrete. You first need to act
NF
like a professional before dreaming
of playing like one.

Ia mengambil bola Bima dan seperti halnya sepatu tadi,


melemparnya sampai ke luar pagar.

MARCO (CONT’D)
You won’t need this either.
ID
Marco mulai berlari-lari kecil.

MARCO (CONT’D)
(Bahasa Indonesia)
Ayo.
E
Bima, yang tidak bisa berkata-kata karena terkejut,
mengikuti.

Beberapa saat kemudian. Mereka berdua melakukan jogging di


NT
sepanjang Pantai Kuta.

BIMA
Football later?

MARCO
Quiet, just run.
IA
BEACHGOER (O.S.)
Good morning, Marco!

Marco melambaikan tangan kepada seorang PENGUNJUNG PANTAI.


Sekelompok WANITA asing yang mengenakan bikini melenggang
melewati duo yang sedang jogging.
L

Marco menoleh agar dapat memandangi dengan penuh kekaguman


saat mereka lewat. Ia melihat kepada Bima yang dengan polos
dan tidak menyadari tetap memandang lurus ke depan.
66.

MARCO
Nice, right?

Bima tidak menghiraukannya dan terus berlari.


CO
42 EXT. VILLA MARCO, PANTAI JIMBARAN - LATER

Mereka kembali dari jogging. Marco sangat terengah-engah.

Bima masih terus melompat-lompat dengan penuh semangat dan


antisipasi.

BIMA
We train now?
NF
MARCO
That was training.

BIMA
Football?

MARCO
ID
Tomorrow.

Marco masuk melalui gerbang masuk villa.

Beat. Sepatu dan bola Bima dilemparkan kembali lewat pagar


agar dapat diambilnya.
E
Kita mendengar suara pintu ditutup. Bima berdiri di luar,
seorang diri dan tidak tahu harus bagaimana, sementara ia
memunguti barang-barang miliknya.
NT
43 INT. STUDIO LUKIS, MILAN - DAY

CU Sibel, yang sedang memegang kuas. Sambil berdiri di atas


kursi, ia melukis di kanvasnya yang berupa pintu kayu antik
sambil mendengarkan musik klasik dan bersenandung perlahan.

Ia melompat turun, mundur beberapa langkah untuk melihat


IA
perkembangan lukisannya. Ia tersenyum puas, berbalik, dan
menatap langsung ke frame, ke arah kita.

SIBEL
It’s getting there, right?
L

44 INT. RUANG TENGAH, VILLA MARCO - MALAM

Dari sofa, Marco menonton pesan video WhatsApp yang dikirim


oleh Sibel melalui handphone-nya.
67.

SIBEL
(into camera)
I can’t wait to show you once itÕs
finished. I think you’ll like it.
Hope Indonesia is treating you
well, you got this.
CO
45 INT. STUDIO LUKIS, MILAN - CONTINUOUS

Sibel menekan icon kirim. Ia memasang kembali handphone-nya


di tripod, meneruskan merekam, dan kembali melukis ketika -

VZZT. Sibel menoleh dan melihat ada pesan WhatsApp masuk. Ia


berjalan kembali menuju handphone-nya.
NF
46 EXT. PANTAI JIMBARAN - MALAM

Marco, seorang diri, berdiri menghadap ombak samudera yang


besar-besar. Ia membelakangi kita. Napasnya tersengal-sengal
hebat, seakan-akan hiperventilasi.
ID
47 INT. DAPUR, VILLA MARCO - LATER

Sebuah botol wine yang sudah setengah kosong dan sebuah gelas
berada di atas meja dapur dari porselen.

MARCO (V.O.)
E
I’m done, Sibel. Absolutely done.
At least from here on out.
NT
48 EXT. ATAP, RUMAH BIMA - CONTINUOUS

Indah menatap poster pemandangan langit Jakarta sambil


menghisap rokok dengan nikmat. Ia memainkan cincin
pernikahannya dengan jarinya.

VZZT. VZZT. HP nya berdering. Kita melihat nama TILO di


layarnya. Indah langsung mengangkat telpon, sambil berdiri
IA
dan berjalan bulak-balik, bersemangat.

Di dekatnya, Bima berbaring di lantai, kepalanya berbantalkan


bola sepak.Ia memerhatikan ibunya yang bersemangat berbicara
melalui telpon, sementara perasaannya sendiri berbeda
drastis.
L

MARCO (V.O.)
I can’t keep up, even in that way.
(tertawa)
Not that that’s anything new to
you, though am I right?
68.

49 INT. RUANG TENGAH, VILLA MARCO Ð LARUT MALAM

Di televisi, Marco menyaksikan video MARCO VAN BASTEN saat


mencetak gol keempat AC Milan di Final Piala Eropa 1989.

MARCO (V.O.)
CO
Thirty-three years old, still
trying to live out glory days that
never existed to begin with,
playing with eighteen and nineteen
year old kids who can run circles
around me. Y’know what the saddest
thing is, babe? Sorry, sorry. I
didn’t mean to say that. I drank a
little.
NF
50 INT. DAPUR, RUMAH BIMA - CONTINUOUS

Bima melakukan sit-up sementara yang lain tertidur.

MARCO (V.O.)
The sad truth is that I was never
ID
really good enough for Europe.
That’s just the fact. I just
wasn’t. Why do you think I’m
playing at the other end of the
world, in what’s supposed to be
considered my prime in a place
where no one watches or gives a
E
shit.

Dewi datang. Ia menghibur Budi yang sedang menangis kencang


di gendongannya.
NT
MARCO (V.O.)
I just don’t love it anymore, I
hate it, I really do. I can’t even
tolerate the in-between moments.
The worst part is I have zero idea
what to do when I get home. Until
then, I’m on all expense paid
IA
vacation spending my days jogging
with some random kid for the past
two weeks, watching real soccer
matches with real soccer players,
eating, drinking, and partying.
Here I am complaining as I’m living
the good life.
L

Dewi membenturkan kepalanya lagi ke lampu yang menggantung


saat Bima berusaha sekuat tenaga untuk tidak tertawa
69.

51 KAMPUNG WANGAYA, DENPASAR - FAJAR

Bima, seorang diri, berjalan menyusuri gang yang praktis


kosong dan diterangi lampu neon yang berderet-deret.
CO
52 INT. KAMAR TIDUR, VILLA MARCO - CONTINUOUS

Dari POV meja sisi tempat tidurnya di mana terdapat botol pil
yang berisi penuh, kita melihat siluet Marco yang mabuk dan
terhuyung-huyung menuju tempat tidur.

MARCO (V.O.)
I dreamt of my father the other
night.
NF
53 INT. STUDIO LUKIS, MILAN - CONTINUOUS

Sibel menanggalkan handphone-nya dari tripod. Ia mengecek


pesan WhatsApp-nya dan hanya menemukan pesan yang telah
dihapus dari Marco.
ID
MARCO (V.O.)
You’d like it here.

54 EXT. VILLA MARCO, PANTAI JIMBARAN - PAGI

Bima, yang bertelanjang kaki dan menenteng bolanya, menunggu


E
di luar namun tidak ada tanda-tanda keberadaan Marco.

Beat.
NT
Bima membuang bolanya ke tanah dan keluar dari frame.

Moments Later, Bima kembali dengan membawa bermacam-macam


botol air mineral dan jus. Ia menjajarkannya dalam garis
lurus dengan jarak beberapa inci satu sama lain.

Dengan menggunakan sisi dalam dan luar kedua kakinya, ia


mendribel bola mengitari botol-botol itu.
IA

Later. Marco, yang pengar dan berpenampilan acak-acakan,


muncul dari rumahnya.

MARCO
Whatever happened to your eye?
L

BIMA
Game. Man kick ball to me. We
fight. Bima win.
70.

MARCO
You’re probably annoying even when
you play, huh?

Bima tidak menghiraukan Marco, terus mendribel bola.


CO
BIMA
You drink energy. I stay here. I
train.

MARCO
No energy for me today...

BIMA
I train...
NF
MARCO
I can see that.

Bima mengganti teknik. Ia menggelindingkan bola dengan kedua


telapak kaki dan mempercepat langkah.

MARCO (CONT’D)
ID
Stay closer to the bottles.

CU pada Bima, wajah dan dahinya basah oleh keringat sementara


ia mendribel bola dengan serius.

MARCO (CONT’D)
You turn way too wide.
E
Bima terus mendribel dengan makin bersemangat.

GOOGLE TRANSLATE (V.O.)


NT
(Bahasa Indonesia)
Anda mengambil terlalu banyak ruang
saat mengubah arah.

Bima berhenti, berbalik arah kepada Marco yang mengacungkan


handphone-nya.

MARCO
IA
(Bahasa Indonesia)
Oper.

Marco mengambil bola dan memperagakan.

MARCO (CONT’D)
Stick as tight as you can to the
L

cone. I mean water bottle.

Beat.
71.

MARCO (CONT’D)
Got it? Don’t make me type.

BIMA
(Bahasa Indonesia)
Udah enam tahun tinggal di
CO
Indonesia, tapi cuma bisa ngomong
tiga kata yang itu-itu lagi?

MARCO
What was that?

BIMA
(cheekily)
I understand.
NF
Ia mengoper bola kembali kepada Bima.

MARCO
Again.

Bima beradapatasi dengan cepat dan menerapkan instruksi


Marco.
ID
MARCO (CONT’D)
Good, like that. Keep your head up,
the ball isn’t going anywhere.

Bima berhenti.
E
BIMA
(Bahasa Indonesia)
Kenapa?
NT
MARCO
Jesus...

Marco mengeluarkan handphone-nya kembali dan sibuk mengetik


di Google Translate, namun Bima tertawa terbahak-bahak sambil
terus menggiring bola.

BIMA
IA
I understand!

55 EXT. STADION KAPTEN I WAYAN DIPTA - SIANG

Arief dan Bima sibuk berjualan es krim di gerobak mereka.


L

ANAK (O.S.)
Hei, Bima!

Bima mengangkat kepala dan ternyata ia sedang direkam oleh


seorang ANAK yang sedang melakukan livestream video selfie.
72.

BIMA
Halo. Maaf, siapa ya?

ANAK
(memandang ke hp-nya)
Saya ngefollow kamu di Instagram!
CO
BIMA
Apa?

Anak itu berpose dengan Bima yang tersenyum kikuk.

ANAK
(di livestream)
What’s up, Bima! Ini dia, sang
NF
calon superstar bola masa depan
asal Indonesia!

Later, setelah berjualan. Arief, dengan disaksikan oleh Bima,


membuka Instagram di hp-nya dan mencari akun Bima.

ARIEF
Kamu nih udah Pak Le anggap adik,
ID
tapi kok nggak follow Pak Le. Kalo
TikTok ga? Pak Le baru punya. Lagi
belajar gerakan baru ini.

BIMA
Hp aja Bima nggak punya. Akunku itu
semuanya Kak Dewi yang bikin.
E
ARIEF
Gile, follower kamu udah 2000
lebih!
NT
BIMA
Haa? Coba lihat! Bima aja gakenal
orang sebanyak itu!

CU akun Instagram “resmi” Bima Aryanto yang menampilkan


beberapa video dan foto candid Bima sedang bermain sepak bola
dan berlatih di berbagai lokasi seperti Pantai Jimbaran dan
IA
di kampung Wangaya Denpasar.

BIMA (CONT’D)
Bima gak tahu kalau direkam Kak
Dewi.

Mereka menyaksikan sebuah reel Instagram, yang direkam dengan


L

sembunyi-sembunyi dari kamar tidur Bima, yang memperlihatkan


Bima sedang sit-up pada malam sebelumnya disertai caption
“Komitmen” dan emoji lengan ditekuk. Video itu telah mendapat
beberapa ribu view dan like.
73.

ARIEF
Banyak cewek yang ngefans sama kamu
lho! Lihat aja komen-komennya.

Arief scroll layar dan menemukan video Bima dan Marco sedang
melakukan juggling bola.
CO
ARIEF (CONT’D)
Ketemu! Ini dia videonya, lihat tuh
kamu main sama Cagliostro!

CU video yang dimaksud. Video itu telah mendapat lebih dari


60.000 impression.

ARIEF (O.S.) (CONT’D)


NF
Viral lho bim.

56 EXT. TEMPAT LATIHAN, MILANELLO SPORTS CENTER - PAGI

Lodo memantau latihan TIM UTAMA AC Milan dari bangku


penonton.
ID
Saat jeda minum, ia iseng membuka-buka Instagram dan
menemukan video Bima, dengan jersey AC Milan-nya, dan Marco
yang melakukan juggling, yang di-repost di halaman akun sepak
bola mainstream. Video itu telah mendapat ratusan ribu view
dan impression.

LODO
E
(Bahasa Italia)
Holy shit.

CU komentar atas video tersebut yang tidak habis-habis, yang


NT
banyak di antaranya memuji Bima dan menghimbau agar ia
dikontrak oleh AC Milan, dengan men-tag akun klub tersebut.

57 INT. KANTOR DEPARTEMEN PEMASARAN, CASA MILAN - LATER

Lodo masuk dan menghampiri Direktur Pemasaran AC Milan


FRANCESCA, 30-an awal, yang sedang bekerja di mejanya.
IA

LODO
Good morning, Fra!

FRANCESCA
Ciao, Lodo! How was training?
L

LODO
It went very well. High intensity.
The boys worked hard today.
74.

FRANCESCA
Excellent. Are we ready for this
weekend?

LODO
I hope so.
CO
FRANCESCA
How can I help?

Lodo memperlihatkan video Bima dan Marco kepada Francesca


dari handphone-nya.

LODO
Have you seen this?
NF
START MONTAGE

58 EXT. PANTAI JIMBARAN - DAY

Bima berlatih dengan benar di bawah arahan Marco. Ia


melakukan latihan anaerobik dan teknik dengan bola.
ID
59 EXT. VILLA MARCO, PANTAI JIMBARAN - LATER

Marco muncul dari villanya sambil menyandang tas berisi


perlengkapan latihan.
E
Ia menghamparkan segulung agility ladder.

Bima berlari-lari di sepanjang agility ladder itu, koordinasi


dan timingnya sempurna.
NT
MARCO
(Bahasa Italia)
Dai, dai, dai! Cazzo!

BIMA
Cazzo!
IA
MARCO
Don’t say that.

Later. Kita melihat berbagai sekuens Bima berlatih dengan


rajin dan intensif di bawah arahan Marco.
L

60 EXT. PANTAI JIMBARAN - SORE

Bima dan Marco jogging menyusuri Pantai Kuta.


75.

61 EXT. ATAP, RUMAH BIMA - MALAM

Bima melakukan juggling bola. Di dekatnya, Indah


memperhatikan pemandangan Jakarta yang khas. Ia merogoh
bungkus rokok, namun Bima datang merebut bungkus rokok itu.
CO
BIMA
Jatah hariannya sudah habis.

Later. Indah tersenyum sambil menonton putranya berlatih


dengan bangga. Tiba-tiba, HP nya berdering.

62 EXT. KAMPUNG WANGAYA - PAGI


NF
Bima melakukan juggling bola, mengumpankannya ke dinding
sementara beberapa orang warga menjalankan aktivitas mereka
di gang-gang sempit.

Later. Bima mendatangi Soleh di tempat biasanya.

SOLEH
King Bima..
ID
Soleh memberikan Bima beberapa buah buku.

BIMA
Makasih!

Bima berbalik untuk pergi ketika -


E
SOLEH
Oi.
NT
Soleh menunjukkan telapak tangannya dan Bima memukulnya.

SOLEH (CONT’D)
Bentar lagi, Saya akan taruhan
untuk kamu, Bim.

Bima tersenyum.
IA
SOLEH (CONT’D)
Dijamin!

63 INT. KAMAR, RUMAH BIMA - SUBUH

Bima menaruh buku manga GARUDA ELEVEN dan membaca beberapa


L

buku belajar bahasa inggris.

BIMA
(Berbisik)
I am. You are. He, She is..
76.

64 EXT. KAFE ITALIA, PANTAI JIMBARAN - PAGI

Marco meneguk espresso. Bima mencobanya kembali namun


langsung menyemburkan kopi di mulutnya.

BIMA
CO
(Bahasa Indonesia)
Ini sih bensin!

65 INT. DAPUR, RUMAH BIMA - MALAM

Bima melakukan push-up. Dari kamar tidur/ruang penyimpanan,


kita mendengar Budi menangis.
NF
Bima melompat dan lari masuk kamar. Beat. Bima kembali sambil
menggendong Budi.

BIMA
Ssst... Ssst... Sudah yaa.

Ia menurunkan Budi ke lantai dan melanjutkan push up. Budi


terpesona oleh gerak-gerik Bima.
ID
Dewi terbangun, merasa lega ia tidak perlu mengurus Budi
untuk malam ini.

66 INT. LAPANGAN FUTSAL - MALAM


E
Bima bermain bersama Heri dan teman-temannya dalam
pertandingan futsal.

Dewi merekam dari bangku penonton. Seorang pemain memberikan


NT
umpan silang kepada Bima.

SMASH CUT TO:

CU akun Instagram Bima sementara kita melihat video dirinya


mengontrol umpan silang tadi dengan dada dan melakukan
tendangan voli yang menjebol gawang. Kita melihat jumlah
komentar dan impression yang terus meroket.
IA

Heri dan teman-temannya berselebrasi bersama Bima, termasuk


pemain lawan yang pernah dibuat cedera oleh Bima. Mereka
meminta maaf dan mencium kening Bima.

67 EXT. STADION KAPTEN I WAYAN DIPTA - SORE


L

Arief melayani pembeli sementara Bima yang tersenyum berfoto


dengan beberapa penggemar sambil memberikan es krim kepada
mereka.
77.

BIMA
Makasih. Selamat nonton ya.

ARIEF
Sebentar lagi kita perlu pasang
harga buat foto-foto nih...
CO
68 INT. VILLA MARCO, PANTAI JIMBARAN - FAJAR

Bima yang masih mengantuk tiba di tempat bertemu yang biasa,


namun mendapati bahwa Marco, yang sudah berada di luar,
sedang menyelesaikan persiapan akhir untuk sebuah sirkuit
latihan yang sudah jadi.
NF
MARCO
(Bahasa Indonesia)
Selamat pagi.

BIMA
(shock)
Pagi...
ID
69 INT. DAPUR, RUMAH BIMA - MALAM

Indah, Heri dan Annisa semuanya berkumpul mengelilingi Dewi


dan Bima sambil memandangi akun Instagram Bima.

DEWI
E
Astaga, Rochy Siregar baru aja
ngefollow kamu!

HERI
NT
Gila!

ANNISA
Siapa itu? Waduh, tatonya banyak
banget!

Kita melihat akun Instagram resmi penyerang Bali United Rochy


yang mem-follow akun Bima.
IA

BIMA
Bima udah follow dia?

DEWI
Udah...
L

Bima mengklik tombol Unfollow.

BIMA
Sekarang udah nggak.
78.

Bima menyeringai, hingga membuat keluarganya heran.

BIMA (CONT’D)
Karma...

DEWI
CO
Tuhkan, dia nggak normal.

70 EXT. PANTAI JIMBARAN - SIANG

Setelah sesi latihan fisik yang berat, Bima dan Marco berdiri
di dalam air. Bima melemparkan bola tinggi-tinggi dan
melakukan tendangan salto sementara Marco mencoba
menyelamatkan bola.
NF
Moment later. Marco melemparkan bola ke udara untuk ditendang
sendiri namun tidak kena samasekali. Mereka berdua tertawa
terpingkal-pingkal.

Later. Bima dan Marco mengapung di air, menikmati momen


kedamaian dan ketenangan masing-masing.
ID
CU wajah Marco, matanya terpejam, sementara senyum yang
sangat tipis membersit di wajahnya.

BIMA
Forza.

Mata Marco membuka.


E
MARCO
What?
NT
Bima menunjuk lengan Marco dengan gerakan tangan. Kita
melihat kata FORZA yang ditato di lengan atasnya.

BIMA
Tattoo.

MARCO
Oh, right. This is really old.
IA

BIMA
Forza means power?

MARCO
Kinda, yeah. It’s strength
L

BIMA
Strength?

MARCO
Strong.
79.

BIMA
Kerennn. Forza Marco

Marco tersenyum.

MARCO
CO
Forza Bima.

Mereka saling tersenyum sambil mendongak menatap langit biru


yang jernih. CU mata Bima yang berbinar-binar ditimpa sinar
matahari.

BIMA
(berbicara sendiri)
Forza Bima...
NF
END MONTAGE

71 INT. GALLERIA VITTORIO EMANUELE II, MILAN - SIANG

Sibel berjalan bersama beberapa TEMAN PEREMPUAN sambil


menikmati acara berbelanja.
ID
VZZT. VZZT. Sibel melihat telponnya dan melihat Marco
menelpon.

SIBEL
(kepada teman-temannya)
Gotta take this. Go on, I’ll catch
E
up.

Sibel memperlambat langkah.


NT
SIBEL (CONT’D)
(into phone)
Hello?

MARCO
Hey.

SIBEL
IA
Hey, you. Jeez, I can’t remember
the last time I heard your voice.
Everything okay?

MARCO (V.O.)
Yeah, yeah everything’s fine.
L

SIBEL
Not going to lie, you got me a
little worried.
80.

72 INT. KAMAR TIDUR, VILLA MARCO - CONTINUOUS, MALAM

Marco berbaring di tempat tidur, handphone di telinganya.

SIBEL (V.O.)
Hello?
CO
MARCO
Yeah, I hear you. I’m here.

SIBEL
What’s up?

MARCO
I’m coming back home, on Sunday.
NF
73 INT. GALLERIA VITTORIO EMANUELE II, MILAN - CONTINUOUS

Sibel tersenyum, ia bersandar di sebuah pilar.

SIBEL
So vacation’s almost over?
ID
MARCO (V.O.)
It is. I’m going to need a ride
when I get back.

SIBEL
Unemployment must’ve hit you pretty
E
hard if you can’t afford a taxi.

74 INT. KAMAR TIDUR, VILLA MARCO - CONTINUOUS


NT
Marco tersenyum.

Beat.

MARCO
I can hitchhike.
IA
SIBEL (V.O.)
You could.

MARCO
Oh, and I wanted to ask if I can
crash at yours. Just for a couple
weeks... I’m waiting for my
L

apartment to be sorted out. Don’t


mean to impose though. If not, I
totally understand.
81.

SIBEL (V.O.)
You can camp outdoors after
hitchhiking.

MARCO
I could.
CO
SIBEL (V.O.)
But no need, because you’re in
luck. I just finished painting the
guest bedroom.

MARCO
I’ll make sure to leave a good
review.
NF
SIBEL (V.O.)
Five stars. Look, I gotta go. Send
me your flight info.

75 INT. GALLERIA VITTORIO EMANUELE II, MILAN - CONTINUOUS


ID
SIBEL
Hey...

MARCO (V.O.)
Yeah.

SIBEL
E
I’m really looking forward to
seeing you.
NT
76 INT. KAMAR TIDUR, VILLA MARCO - CONTINUOUS

MARCO
Me too.

SIBEL (V.O.)
If you haven’t yet, take your pills
before they expire.
IA

Marco meletakkan handphone-nya. Ia mendesah dan mengucek-ucek


mata dengan perasaan lelah.

77 EXT. PANTAI JIMBARAN - PAGI


L

Saat latihan, Marco melemparkan bola kepada Bima yang


mengontrolnya dengan dada dan mengopernya kembali kepada
Marco.
82.

MARCO
Lift your arms up.

Marco melemparkan bola kembali. Bima mengangkat kedua


lengannya sedikit, mengontrol dan mengembalikan bola.
CO
MARCO (CONT’D)
No, look.

Marco menjatuhkan bola dan berdiri di belakang Bima.

MARCO (CONT’D)
Imagine, I’m the defender. Ball
comes.
NF
Marco bergerak mengitari Bima sampai berada di depannya.

MARCO (CONT’D)
I take the ball away from you,
easy. Because why?

BIMA
Because arms down.
ID
MARCO
What happens when your arms are
down?

Beat.
E
BIMA
Easy for you.

MARCO
NT
Because you’re not what?

MARCO (CONT’D)
Because you’re not protected.

BIMA
(mencoba mengucapkan)
Pro.. protek..
IA

MARCO
Protected.

BIMA
Protected.
L

Marco kembali bergerak mengitari Bima sampai ke belakang.


83.

MARCO
(lifts Bima’s arms)
Arms up, really up this time. I’m
defending you. Protect the ball.

Marco mencoba melewati Bima namum kedua lengan Bima


CO
menghalanginya sehingga ia tidak dapat lolos.

MARCO (CONT’D)
Never let anyone get through. Don’t
allow them.

Ia menyerahkan bola kepada Bima.

MARCO (CONT’D)
NF
This is yours and only yours. You
decide who gets to borrow it but at
the end of the game, it’s only
yours. Okay?

BIMA
Okay.
ID
MARCO
(Bahasa Indonesia)
Bagus.
(kembali berbahasa
Inggris)
We’re finished for today. You’ll
start training by yourself
E
tomorrow, I go back home.

BIMA
What?
NT
Marco kembali membuat gerakan menirukan pesawat terbang
dengan tangannya.

MARCO
I go back home.

BIMA
IA
Tomorrow?

MARCO
(Bahasa Indonesia)
Ya.

Bima mencerna perkataan Marco.


L

MARCO (CONT’D)
Don’t act surprised, I told you, I
go back to Italy soon. You knew
this already.
84.

BIMA
I know. Phone please.

Marco menyodorkan handphone-nya kepada Bima yang langsung


sibuk mengetik. Beat.
CO
GOOGLE TRANSLATE
(Bahasa Inggris)
Please come to my house tonight,
for dinner.

MARCO
Sure.
NF
78 INT. TAKSI - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Bima mengambil handphone Marco. Ia menghubungi sebuah nomor.

BIMA
One minute...

DEWI (O.S.)
ID
(on phone)
Halo?

BIMA
Dewi, Bima nih. Gak, gapapa, Bima
ga di penjara. gaada apa-apa kok.
Tapi Gini -
E
79 INT. KAMAR TIDUR/RUANG PENYIMPANAN, RUMAH BIMA - BEBERAPA
SAAT KEMUDIAN
NT
Dewi tergopoh-gopoh masuk, mengangkat papan lantai di bawah
seprai Bima dan mengeluarkan sebagian uangnya.

80 INT. DAPUR, RUMAH BIMA - CONTINUOUS

Dewi bergegas ke luar sementara Annisa mengurus Budi.


IA

DEWI
Bu, aku mau belanja dulu. Tolong
siap-siap masak ya. Malam ini kita
makan-makan, Bima dan temannya yang
ganteng itu mau datang!
L

ANNISA
Apa?

DEWI
Makan-makan!
85.

81 INT. PANTAI JIMBARAM - CONTINUOUS

Bima menutup telepon, ia melihat home screen handphone Marco,


yang memuat foto Marco semasa kecil sedang dipeluk oleh
AYAHnya. Ia mengembalikan handphone kepada Marco.
CO
BIMA
Is this you?

MARCO
What? Oh, yeah it is...

BIMA
Your dad?
NF
Ia kembali memandangi home screen itu, rasa nostalgia
membuatnya tenang.

MARCO
Yup, this was taken over twenty
years ago.

Beat.
ID
BIMA
Where is he now?

MARCO
He’s not here anymore.
E
BIMA
My dad not here anymore too.

MARCO
NT
I’m sorry to hear that.

BIMA
It’s okay, I don’t care.

MARCO
What do you mean?
IA
BIMA
He in Jakarta, he forget about us.
I forget about him... I like it
better.

Marco mencerna perkataan Bima.


L

82 EXT. JALANAN BALI - LATER

Bima dan Marco keluar dari taksi, masing-masing membawa


peralatan latihan.
86.

83 EXT. KAMPUNG WANGAYA DENPASAR - AWAL MALAM

Bima mendampingi Marco melewati Daerah perkampungan Wangaya,


Denpasar. Marco mencoba mencerna kenyataan suram kehidupan
sehari-hari Bima.
CO
84 EXT. RUMAH BOBROK, KAMPUNG WANGAYA - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

Bima dan Marco sampai di depan rumah Bima.

BIMA
Kak Dewi! Sudah sampai!

Dewi mengintip dari ambang pintu yang terbuka dengan cemas


NF
dan langsung mundur ketika melihat Marco.

DEWI
Astaga, Serius dia!

85 INT. DAPUR, RUMAH BOBROK - CONTINUOUS


ID
Bima dan Marco masuk dan mendapati Indah, Dewi dan Annisa
sedang sibuk memasak. Budi duduk di lantai dan asyik bermain
dengan mainan rusak.

BIMA
Halo semuanya...
E
Bima menaruh peralatan latihannya.

Ketiga perempuan itu berpaling dan semuanya terpesona oleh


NT
kehadiran Marco.

BIMA (CONT’D)
(kepada Marco)
This is my mother, Indah. Best
Friend, Dewi. Dewi’s mama, Bude
Annisa.
IA
INDAH
(Bahasa Inggris patah-
patah)
Hello. How are you?

BIMA
(Bahasa Indonesia)
L

Wah, Ibu belajar inggris?


87.

MARCO
(Bahasa Indonesia patah-
patah)
Saya baik-baik saja, apa kabar?

ANNISA
CO
(berbisik)
Ganteng banget ya.

INDAH
Hus. Jangan-jangan dia ngerti.

ANNISA
Kalau dia ngerti malah bagus.
NF
Annisa dan Indah tersenyum senang.

INDAH
(Bahasa Indonesia kembali)
Bahasa Indonesia Anda sangat bagus.

MARCO
(ke Bima)
ID
Okay, she lost me there.

BIMA
She say you speak Indonesian good.
She lies.

Marco tersenyum.
E
MARCO
(ke Dewi)
I’ve seen you before.
NT
Dewi, yang sangat malu-malu, mengibas-ngibaskan tangannya dan
tertawa grogi.

DEWI
Dia bilang apa?

Bima menerjemahkan.
IA

ANNISA
(Bahasa Indonesia)
Dia juga pernah liat kamu, dalam
mimpi.

DEWI
L

Ih Ibu!

MARCO
Nice to meet you.
88.

Bima pergi untuk menggendong Budi.

BIMA
And this Budi. Heri’s son. Heri
come later.
CO
Marco berganti menggendong Budi dan langsung akrab dengan
anak itu.

MARCO
Hi there, Budi.

DEWI
(Bahasa Indonesia)
Aku tetep nggak percaya...
NF
MARCO
Thank you for inviting me.

INDAH
Please, please sit.

Later. Bima, Marco dan Annisa semua duduk berdesakan di


ID
lantai mengelilingi meja seadanya. Budi berbaring di pangkuan
Marco.

Indah dan Dewi datang membawa makan malam yang disajikan


dengan daun pisang.

INDAH (CONT’D)
E
(to Marco)
You like nasi goreng?

MARCO
NT
I’d love some.

Indah dan Dewi meletakkan daun pisang itu di lantai.

DEWI
(Bahasa Indonesia)
Dia mungkin biasa makan pakai
sendok garpu. Aku bisa ke pasar
IA
dulu -

Bima mengambil sesuap nasi dengan tangan.

BIMA
Eat with hand. Indonesian style.
L

Marco menirukan.

MARCO
It’s delicious.
89.

INDAH
Apa katanya?

BIMA
(Bahasa Indonesia)
Enak.
CO
Para wanita semuanya tersenyum dan cekikikan senang.

INDAH
Thank you!

Heri sampai di rumah dan terpaku melihat Marco.

MARCO
NF
Hello.

Heri tersenyum.

HERI
Hi.

Later. Semuanya menikmati makan malam itu bersama-sama. Dewi


ID
berbisik di telinga Bima.

Beat.

BIMA
Marco, Dewi want picture with you.
E
MARCO
Sure.

Marco berdiri sementara Dewi cepat-cepat memberikan hpnya


NT
kepada Bima.

DEWI
(kepada Bima)
Akunya yang bagus ya.

BIMA
Nggak bakal bisa.
IA

DEWI
Awas ya kalo fotonya jelek...

Marco merangkul bahu Dewi sementara Dewi langsung lumer.

DEWI (CONT’D)
L

Mau pingsan aku rasanya. Bu, coba


deh pegang dadanya.

HERI (O.S.)
Aku boleh minta foto juga?
90.

Later, saat makan malam. Bima berdiri dan mendehem.

BIMA
(bahas Indonesia)
Semuanya. Agak repot nih ganti-
ganti bahasa Indonesia-Inggris.
CO
HERI
Pakai Bahasa Inggris aja, nanti aku
terjemahin.

Para orang Indonesia tertawa. VZZT. VZZT.

Telepon Marco bergetar. Lodo menelpon namun Marco tidak


menghiraukan.
NF
BIMA
(bahasa campur-campur)
I-I want to thank you all, for
everything you -

HERI
This is the most he’s studied in
ID
his life

Semuanya tertawa.

BIMA
(bahas inggris)
I want to thank you all, for
E
everything you do for me every
single day.

SMASH CUT TO:


NT
86 INT. DAPUR, RUMAH BOBROK - LATER

Indah muncul dari kamar tidur/ruang penyimpanan. Ia membawa


poster-poster lama AC Milan dan beberapa foto Bima semasa
kecil.
IA
BIMA (V.O.)
(bahasa Indonesia)
Bima benar-benar berterima kasih.
Bima memang jarang ngucapin,
nunjukin juga jarang, tapi Bima
pingin mastiin kalo semua tahu.
L

Kita PAN ke setiap anggota keluarga sementara mereka


mengenang masa lalu dan memandangi pernak-pernik yang
dibagikan berkeliling itu dengan rasa nostalgia.
91.

Annisa menatap foto lama Bima dan Dewi sewaktu mereka masih
kecil.

BIMA (V.O.)
Makasih buat Bude Annisa yang
jagain Bima kalo Ibu lagi kerja di
CO
hotel, yang menjaga kita semua
selama ini. Bima beruntung banget,
kayak punya dua Ibu. Makasih karena
bude nggak marahin Bima kayak Ibu
waktu Bima dulu sering main bola di
dalam rumah sampai mecah-mecahin
barang.

ANNISA (V.O.)
NF
Sekarang pun masih.

Kita mendengar derai tawa keluarga itu.

Heri memperlihatkan poster lama TIM UTAMA AC Milan di era


awal 2000-an kepada Marco.

BIMA (V.O.)
ID
Makasih Kak Heri, abang yang paling
ngeselin tapi juga paling baik.
Makasih Kakak nggak pernah
nyinggung-nyinggung kalau Kakak
yang sebenarnya bayar lapangan
setiap kali Bima ke tempat futsal,
supaya bisa main bola. Nanti Bima
E
ganti kalau sudah jadi pemain
profesional. Ditambah bunga.

Marco melihat ada dirinya sendiri dalam foto itu.


NT
MARCO
Wow...

Berbagai kenangan dan perasaan melanda dirinya.

Dewi tersenyum sambil membuka-buka foto dirinya dan Marco di


hp-nya. Ia swipe ke kanan dan kita melihat satu lagi foto
IA
Marco bersama Dewi, Bima dan seluruh keluarga mereka.

BIMA (V.O.)
Makasih Kak Dewi, manajer Sosmed
paling jago dan teman paling top
sedunia.
L

Dewi menyandarkan kepala di bahu Bima dengan lembut sementara


semua orang memandangi kumpulan pernak-pernik.
92.

BIMA (V.O.)
Kalau Bima nanti jadi sukses, itu
sebagian besar berkat jasa Kak
Dewi.

CU Indah yang memegang foto Bima, dirinya dan AYAH Bima,


CO
seorang laki-laki 30-an akhir bernama TILO, di sebuah taman.
Wajah Bima di foto itu bermimik serius. Indah membalikkan
foto itu dan menyembunyikannya dari yang lain.

BIMA (V.O.)
Makasih Ibu.

Later. Marco mengumpankan bola Bima dengan hati-hati kepada


Indah sementara Indah mencoba melakukan sundulan. Semua orang
NF
menyemangatinya.

BIMA (V.O.)
Yang udah usaha keras buat Bima.
Yang gapernah ngeluh. Yang berusaha
sekuat tenaga buat berhenti
ngerokok.
ID
Kita PUSH IN kepada Bima sementara ia menonton Marco dan
keluarganya bermain bola iseng-iseng dengan rasa syukur.

BIMA (V.O.)
Mudah-mudahan semua sehat terus
supaya bisa nonton Bima main di
stadion selamanya. Dan supaya kalau
E
Bima lagi pergi, semua bisa rame-
rame nonton bareng pertandingan
Bima di TV besar di villa.
NT
Bima cepat-cepat menghapus air mata sebelum ada yang melihat
dan bergabung dengan permainan yang berlangsung. Ia
memperagakan cara bermain yang benar dan bermain adu sundul
bola dengan Marco.

CUT TO:
IA
87 INT. DAPUR, RUMAH BOBROK - CONTINUOUS

Kembali ke saat ini sementara Bima berdiri dan berbicara


kepada semua.

BIMA
(Bahasa Inggris patah-
L

patah)
I want to thank you, Marco.

VZZT. VZZT.
93.

Telepon Marco bergetar lagi. Ia tidak menghiraukan panggilan


telepon itu dan menatap Bima dengan rasa respek bercampur
kagum.

BIMA (CONT’D)
I want to thank you for giving me
CO
opportunity. To be the only person
to ever give me chance to follow my
dream. I appreciate you. I am
better player because of you. I am
better person because of you. You
are a great coach. You are now
number one, van Basten number two.

Marco tersenyum.
NF
BIMA (CONT’D)
We will miss you. Dewi the most.

Semua mengerti perkataannya itu dan tertawa.

DEWI
(dengan wajah memerah)
ID
Awas ya, pokoknya nanti aku balas.

88 EXT. RUMAH BIMA, KAMPUNG WANGAYA- LATER

Di luar, Marco berpamitan dengan Bima sekeluarga. Ia


menandatangani jersey AC Milan Bima dan memeluknya.
E
MARCO
Keep training. Don’t you give up.
NT
BIMA
Never.

MARCO
I know.

Marco berpamitan kepada yang lain.


IA
MARCO (CONT’D)
Bye everyone. Thank you.

INDAH
(Bahasa Inggris patah-
patah)
Thank you.
L

MARCO
I wish I could have a son like
yours. He’s a wonderful boy.
(MORE)
94.
MARCO (CONT’D)
(kepada Bima)
Translate.

89 INT. TAKSI - LATER


CO
Di kursi belakang, Marco mengecek pesan WhatsApp-nya dan
menemukan beberapa panggilan tidak terjawab dan pesan suara
dari Lodo.

LODO (V.O.)
(Bahasa Italia)
Grande, Marco! Take a break from
partying and pick up your damn
phone once every now and then!
NF
it’s easier to get in contact with
the club President than it is with
you sometimes. Call me when you
can, I want to talk about that ki-

Baterai telepon Marco mendadak mati.

MARCO
ID
(berbicara sendiri)
I’ll call you when I’m back, Lodo.

90 EXT. TAKSI - DAY

Taksi Marco sampai di sebuah terminal bandara.


E
91 INT. BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA - BEBERAPA SAAT
KEMUDIAN
NT
Ratusan orang hilir mudik di bandara.

LODO (V.O.)
(Bahasa Italia)
Grande, Marco!
Take a break from partying and pick
up your damn phone once every now
IA
and then! it’s easier to get in
contact with the club President
than it is with you sometimes. Call
me when you can, I want to talk
about that kid you coach.

MATCH CUT TO:


L

92 EXT. STADION KAPTEN I WAYAN DIPTA - CONTINUOUS

Ratusan penggemar sepak bola hilir mudik di luar stadion.


95.

LODO (V.O.)
The one in the video on Instagram
at the beach. B-ee-ma Ari-ahn-to.
Shit, it’s breaking the internet
here. Marco, he is a phenomenon. A
complete phenomenon.
CO
MATCH CUT TO:

93 EXT. RUMAH BIMA, KAMPUNG WANGAYA- CONTINUOUS

Ratusan warga hilir mudik di gang-gang yang sempit dan penuh


sesak.
NF
LODO (V.O.)
I spoke to our Marketing Director
and Youth Academy Director and they
want to see him in Milano for a two
week trial immediately.
Immediately. We need his date of
birth and biographical information.
So, send that over when you can.
ID
Okay? We’ll provide an invitation
letter in the meantime. Visas or
anything like that won’t be an
issue. I keep trying you. I’m going
to kick your ass when you get back
home if you don’t return my call.
Don’t let me down. Big hugs.
E
94 INT. BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA - SIANG
NT
CU koper modern yang sedang dibawa berjalan di bandara.

MARCO (V.O.)
Ciao Lodo, sorry I’ve been ghost.
Between you and me, I’ve been
struggling a lot. I’ve fallen into
a small depression. I don’t know
what to do after playing and as you
IA
can see, I took up private coaching
in the meanwhile. For free...

95 EXT. STADION KAPTEN I WAYAN DIPTA - CONTINUOUS

CU tangan Arief dan Bima yang membagikan es krim dan biskuit


L

dengan gesit, menerima dan memberikan uang kepada pembeli.

MARCO (V.O.)
Regarding Bima, I had no idea that
you know about him.
(MORE)
96.
MARCO (V.O.) (CONT'D)
I’ve been disconnected from social
media since I left the team. The
kid has a ton of potential, but I
would never think he’d be good at a
level like Milan. I can’t make any
personal recommendations because
CO
I’ve never seen him play a proper
match. But like our generation, the
best players have always come from
the streets. You know that, and
believe me, this kid is one of us.
He’s hungry.

96 INT. DAPUR, RUMAH BIMA - CONTINUOUS


NF
CU cermin retak yang terpasang di dinding berkarat.

MARCO (V.O.)
I just wished you told me sooner.

97 EXT. RUMAH BOBROK, KAMPUNG WANGAYA - CONTINUOUS


ID
CU jalan masuk tak berpintu di rumah bobrok Bima.

98 INT. KABIN KELAS BISNIS, FLY EMIRATES - SIANG

Seorang PRAMUGARI yang tersenyum berjalan menyusuri kabin


E
kelas bisnis. Ia membawa baki berisi beberapa gelas sampanye.

PRAMUGARI
(Bahasa Italia)
NT
Here you are, Mr. Cagliostro.

MARCO
Grazie.

Pramugari itu melayani para penumpang yang lain sementara


Marco minum.
IA
Di seberang lorong deret kursi tengah, seorang PRAMUGARI
kedua berjalan menuju baris Marco dengan membawa baki
tersendiri.

PRAMUGARI 2
And here is your pomegranate juice,
sir.
L

Di kursi sebelah Marco yang semula tampak kosong, Bima


perlahan-lahan bangkit dari posisi berbaringnya.
97.

BIMA
(Bahasa Italia patah-
patah)
Grazie.
CO
PRAMUGARI 2
Prego!

Bima meneguk jusnya sambil menonton film animasi. Ia terus


mengutak-atik posisi sandaran kursinya.

MARCO
Are you going to do that the entire
flight?
NF
Kursi Bima pun kembali ke posisi tidur.

BIMA
(Bahasa Indonesia)
Ini tempat tidur yang paling
mantap.
ID
Later. Lampu-lampu di kabin telah diredupkan. Bima tertidur
nyenyak sementara Marco merancang bentuk-bentuk latihan di
sebuah buku catatan.

99 INT. RUANG TENGAH, VILLA MARCO - MALAM FLASHBACK.


E
Marco, yang mengenakan AirPod, berjalan mondar-mandir di
kamarnya sambil mengemasi barang-barangnya.

MARCO
NT
Lodo, I am supposed to be on a
flight back home first thing
tomorrow morning. And I don’t know
how to get in contact with him.

100 INT. KAMAR TIDUR, VILLA MARCO - MALAM


IA
Later. Marco membuka aplikasi Instagram dan mendapati
berbagai pesan yang belum dibaca, yang sebagian besar negatif
dan bersifat mengancam, dari para suporter Bali United. Ia
menemukan akun Bima, mengeceknya, dan melihat berbagai foto
dan video yang menampilkan dirinya.

Ia menyusun pesan DM.


L

MARCO (V.O.)
But let me see if I can figure
something out.
98.

101 EXT. KAMPUNG WANGAYA, DENPASAR - DAY

Soleh dan gerombolan temannya bermain karambol ditempat duduk


mereka seperti biasa. Marco tiba-tiba muncul, jelas-jelas
tersesat dan kelihatan tidak terbiasa berada di lingkungan
seperti itu.
CO
MARCO
(Bahasa Indonesia)
Permisi.

Kelompok itu mendongak dan duduk membisu dalam keadaan shock,


antara karena mengenali Marco, atau sekedar heran melihat ada
orang bule di antara mereka, atau keduanya.
NF
Soleh melihat marco kebingungan.

SOLEH
(bahasa Inggris)
Can i help you friend ?

Marco, yang membawa map karton di satu tangan, mengacungkan


handphone-nya dengan tangan yang lain.
ID
GOOGLE TRANSLATE
(Bahasa Indonesia)
Tahukah kamu di mana aku bisa
menemukan Bima Aryanto? Sialan
kecil yang menjengkelkan, juga
bermain sepak bola.
E
102 INT. DAPUR, RUMAH BOBROK - LATER
NT
Tanpa terdengar, Marco berdiri di hadapan Bima saat ia
mencoba menenangkan diri sambil berbicara kepada Indah, Dewi,
Heri dan Annisa. Soleh menerjemahkan segalanya.

Indah mulai mencerna perkataannya. Ia langsung menangis dan


memeluk Bima, menciumi putranya itu sementara semua yang lain
melampiaskan suka cita yang meluap-luap.
IA
Budi, yang merangkak di lantai, mengulurkan tangan kepada
Marco. Marco tersenyum dan mengangkat bayi itu sementara para
anggota keluarga Bima berkali-kali mengucapkan terima kasih
kepadanya.

103 EXT. STADION KAPTEN I WAYAN DIPTA - CONTINUOUS


L

CU tangan yang sepertinya tangan Arief dan Bima sementara


mereka membagikan es krim dengan gesit dan menerima uang dari
dan kepada pembeli.
99.

Kita pull back hingga memperlihatkan Arief dan seorang ANAK


LAKI-LAKI lain, bukan Bima, yang sedang sibuk berjualan. Ini
adalah VIKAL, 11.

VIKAL
Mau pesan apa?
CO
104 INT. DAPUR, RUMAH BOBROK - CONTINUOUS

Cermin retak yang terpasang di dinding dapur berada full


frame. Kita perlahan-lahan PAN hingga memperlihatkan SURAT
UNDANGAN resmi dari AC Milan yang dicetak, yang ditempelkan
di sebelah cermin itu dengan selotip.
NF
Kita melihat Indah dalam bayangan cermin. Ia memandangi surat
itu, dengan penuh kebanggaan seorang ibu. Ia berpaling dan
keluar.

105 EXT. RUMAH BOBROK, KAMPUNG WANGAYA DENPASAR - CONTINUOUS

CU jalan masuk rumah bobrok Bima yang tak berpintu. Indah


ID
keluar dan melontarkan sekilas senyum sambil menyambut Tilo.

Tilo memberikan sebungkus rokok kepada Indah sambil mereka


berdua masuk ke dalam rumah.

106 EXT. BANDARA INTERNASIONAL MALPENSA - SIANG


E
Bima dan Marco, beserta barang bawaan mereka, keluar dari
bandara.
NT
Bima merasa bagaikan dibanjiri oleh pemandangan dan suara
yang serba asing di sekelilingnya.

SIBEL (V.O.)
Marco!

Marco melihat Sibel melambai kepadanya dari mobilnya yang


diparkir dua lajur dari trotoar. Ia berdiri diam sesaat, dan
IA
tersenyum.

Beberapa saat kemudian, Marco memeluk Sibel dan


memperkenalkan Bima.

107 INT. MOBIL SIBEL - LATER


L

Sibel mengendarai mobilnya sementara Marco duduk di kursi


depan. Ada sedikit kekakuan antara mereka berdua.
100.

Bima duduk di kursi belakang tengah. Ia masih mencoba


mencerna lingkungan barunya.

MARCO
(kepada Sibel)
Your mom, dad... they’re okay?
CO
SIBEL
Everyone’s good.

MARCO
Tell them I say hello.

SIBEL
I will.
NF
Beat.

MARCO
How’s the painting coming along?

SIBEL
(tersenyum)
ID
Almost done, you’ll see...

Marco dengan lembut menepuk-nepuk paha Sibel dan meletakkan


tangannya di paha Sibel. Bima melihat hal ini.

MARCO
Thanks for getting us. I’m really
E
happy to see you.

SIBEL
Same here.
NT
Sibel dengan halus menepiskan tangan Marco. Marco melihat hal
ini.

SIBEL (CONT’D)
Hey Bima...

BIMA
IA
Yes?

Sibel tersenyum hangat kepada Bima.

SIBEL
So has Marco taught you any
Italian?
L

BIMA
Yes.
101.

SIBEL
Can you teach me? Because I’m still
learning. What can you say?

BIMA
I can say... ciao, buongiorno,
CO
grazie, prego, calcio, forza...
(menirukan cara Marco
melatih dengan gerak-
gerik tangan yang heboh)
dai dai dai! Cazzo!

MARCO
Bima, stop saying that.
NF
Sibel tertawa.

SIBEL
(kepada Marco)
I always knew you’d make a good
role model.

Beat.
ID
BIMA
(dengan polos)
Are you marry together?

SIBEL
(sarkas)
E
You want to take this one, darling?

MARCO
She’s my Dewi...
NT
BIMA
Dewi?

SIBEL
Dewi?

MARCO
IA
He knows what I mean.

BIMA
You live together?

MARCO
(mengganti topik)
L

You hungry?

BIMA
Yes.
102.

MARCO
What are you in the mood for?

108 EXT. PIZZERIA, DEKAT KATEDRAL MILAN - LATER


CO
Bima menyantap pizza dengan lahap. Sibel sangat senang
melihatnya.

BIMA
(Bahasa Indonesia)
Lebih enak dari yang selama ini aku
bayangin.

SIBEL
NF
First time?

Bima memejamkan mata dan mengangguk, menikmati setiap


gigitan.

Seorang PELAYAN BERKEBANGSAAN ASING, yang dapat dikira orang


Indonesia, datang membawa air minum untuk meja mereka.
ID
PELAYAN
(Bahasa Italia patah-
patah)
Would you like anything else?

Bima memperhatikan pelayan itu dengan penasaran.


E
MARCO
No, thank you.

Pelayan itu pergi.


NT
SIBEL
Tasty?

BIMA
This is best food I ever have.

MARCO
IA
Don’t get used to it, professional
soccer players shouldn’t be eating
pizza.

BIMA
I’m not professional, yet.
L

MARCO
Smart ass.
103.

109 INT. TOKO PAKAIAN MEWAH, MILAN - LATER

Seorang KARYAWAN toko membantu Bima mencoba kemeja.

Sibel memperlihatkan Bima beberapa pilihan pakaian wanita.


CO
SIBEL
Your mom will like this.

Bima mengangguk.

KARYAWAN TOKO
(Bahasa Inggris)
Fits okay?
NF
Bima menatap dirinya, yang berpakaian serba necis dalam
cermin ruang ganti.

110 INT. KAMAR TIDUR TAMU, APARTEMEN SIBEL - MALAM

Bima berjalan mondar-mandir, di depan kamera handphone Marco


yang tersandar pada lampu meja. Ia sedang FaceTime dengan
ID
seluruh keluarganya di rumah yang mengeluarkan suara-suara
kagum melihat baju barunya.

INDAH
(di FaceTime)
Waah, gagahnya jagoan Ibu!
E
ANNISA (V.O.)
Kayak James Bond versi Indonesia!

Bima memasang pose seperti agen rahasia beberapa kali.


NT
Marco memasuki kamar sambil melambai ke semua orang.

MARCO
(Bahasa Indonesia)
Halo!

Semua balas melambai dan menyapanya.


IA

MARCO (CONT’D)
(kepada Bima)
Lights out.

BIMA
(ke telepon)
L

Semuanya, Bima musti tidur dulu


nih. Besok ada acara penting.

HERI
Sukses ya!
104.

Mereka saling berpamitan sementara Bima menutup FaceTime dan


mengembalikan iPhone kepada Marco.

MARCO
How you feeling?
CO
BIMA
Good.

MARCO
Nervous?

BIMA
No.
NF
MARCO
Good. It’s going to go by fast so
make sure to make every pass, every
tackle, every shot count. Just be
yourself, and have fun. You’re here
to play a game. That’s it.

BIMA
ID
Dai, dai, dai.

Marco tersenyum.

MARCO
Exactly. Goodnight.
E
111 INT. KAMAR TIDUR TAMU, APARTEMEN SIBEL - MALAM

Bima berbaring di tempat tidur, samasekali tidak mengantuk.


NT
112 INT. RUANG TENGAH, APARTEMEN SIBEL - CONTINUOUS

Marco berbaring di sofa, juga samasekali tidak mengantuk. Di


dekat situ, Sibel membuat teh untuk dirinya sendiri dan masuk
ke kamar tidurnya.
IA
SIBEL
Good night, sweet dreams.

MARCO
Sweet dreams.

Ia membuat coret-coretan latihan kembali di buku catatannya.


L

113 INT. KAMAR TIDUR TAMU, APARTEMEN SIBEL - PAGI, KEESOKAN HARI

Sibel mengetuk pintu kamar Bima.


105.

SIBEL
Rise and shine!

Sibel memasuki kamar dengan hati-hati dan mendapati Bima di


lantai, tidur lelap berselubung selimut.
CO
114 INT. LOBBY PINTU MASUK UTAMA, CASA MILAN - LATER

Bima, Marco dan Sibel memasuki HQ AC Milan di mana mereka


disambut oleh Lodo dan seorang asisten Bernama RAFFAELLA, 40-
an awal. Bima mengenakan baju barunya.

Lodo memeluk Sibel dengan hangat dan menepuk Marco dengan


bergurau.
NF
LODO
Sibel! How long has it been!

LODO (CONT’D)
(Bahasa Italia)
Welcome back.
ID
MARCO
It’s good to be back.

LODO
How was the flight?

MARCO
E
Never ending. I can use an
espresso, the jet-lag really
started to kick in.
NT
RAFFAELLA
We’ll be having breakfast at the
bar in a moment.

Marco memperkenalkan Bima.

MARCO
Here he is. Bima, this is Lodovico
IA
Costacurta, AC Milan youth scout.

LODO
It is a pleasure to meet you, Bima.
(kepada Marco, Bahasa Italia)
I can’t speak English like you can,
but I’ll try.
L

BIMA
Hello, Mr. Costacurta.
106.

LODO
Welcome to Casa Milan.

RAFAELLA
Ready for the tour?
CO
115 INT. MUSEUM MONDO MILAN, CASA MILAN - LATER DI ATAS LATAR
BELAKANG HITAM.

Berbagai partikel dan bintang-bintang mulai menampakkan diri


dan berpencar-pencar dalam kegelapan itu.

Sebuah putaran spiral molekul-molekul berwarna merah dan


hitam menyatu dan membentuk siluet sesosok tubuh manusia.
NF
Sebuah rekaman HOLOGRAM beberapa tokoh legendaris AC Milan
muncul.

Bima menonton dengan penuh kekaguman. Ia membisikkan nama


setiap pemain yang ditampilkan.

Beberapa saat kemudian. Sebuah klip tentang jaman keemasan AC


Milan diputar di layar besar.
ID
Dalam video itu, Marco van Basten diperlihatkan sedang
mencetak gol dan berselebrasi dengan rekan-rekan setimnya.

Later. Mereka diantar berkeliling melalui suatu ruangan Hall


of Fame yang menampilkan banyak jersey para tokoh legendaris
AC Milan.
E
Kita berjumpa dengan sebuah jersey yang bertuliskan
COSTACURTA dan nomor punggung 5. Lodo tersenyum bangga.
NT
BIMA
It’s you?

LODO
My brother.

116 INT. RUANG TROFI, MISEUM MONDO MILAN - LATER


IA

Sebuah PATUNG TROFI LIGA CHAMPIONS yang sangat besar berdiri


di tengah-tengah suatu ruang trofi berhias yang menyimpan 48
TROFI: 18 Piala Liga, 5 Piala Italia, 7 Piala Supercoppa, 7
Trofi Liga Champtions UEFA, 5 Piala Super Eropa, 2 Piala Cup
Winners’ Cup UEFA, 3 Piala Interkontinental, dan 1 Piala
Dunia Antarklub FIFA.
L

Bima berdiri antara Marco dan Lodo sementara mereka semua


meresapi suasana sakral di ruangan itu.

Kita beranjak ke dalam dan melihat Bima dalam pantulan trofi.


107.

LODO
Ready? Yes.

BIMA MARCO
Let’s work.
CO
117 INT. LAB MILAN, VISMARA SPORTS CENTER - LATER

Bima, yang bertelanjang dada, mengenakan masker oksigen dan


kabel-kabel EKG yang terhubung ke badannya. Ia berlari di
treadmill antigravitasi sementara ia menjalani pemeriksaan
medis yang diawasi oleh DOKTER TIM MEDIS OLAH RAGA Milan.

Marco merekam video workout Bima.


NF
BIMA
(ke kamera)
I feel like NASA!

118 INT. DAPUR, RUMAH BIMA - EVENING


ID
POV hp Dewi yang memainkan video Bima sedang mengacungkan
jempol sambil berlari di treadmill. Anggota keluarganya yang
lain berkumpul di sekeliling Dewi untuk menonton.

DEWI
Baru aku posting 14 menit yang
lalu, sekarang like-nya udah 4000
E
lebih.

TILO (O.S.)
Coba saya mau lihat.
NT
Dewi menahan diri untuk tidak mengerutkan kening. Ia melirik
gusar dengan sembunyi-sembunyi dan memberikan hp-nya kepada
Tilo yang sedang makan.

Tilo menonton video itu dengan serius.

TILO (CONT’D)
IA
Ototnya sudah mulai terbentuk.

ANNISA
Dia giat sekali latihannya.

TILO
Memang udah turunan...
L
108.

119 INT. LAB MILAN, VISMARA SPORTS CENTER - LATER

CU jari telunjuk Bima saat ditusuk dengan jarum kecil hingga


keluar beberapa tetes darah. Seorang DOKTER KLUB mengumpulkan
sampel darah Bima.
CO
Bima memejamkan mata dan mengerang.

DOKTER
(Bahasa Italia)
This is to measure your lactic
acid.

MARCO
Don’t be a baby...
NF
120 INT. AREA KOLAM, VISMARA SPORTS CENTER - LATER

Bima mengikuti instruksi seorang PELATIH dan melakukan


latihan anaerobik di sebuah kolam.
ID
121 INT. GYM, VISMARA SPORTS CENTER - LATER

Bima menjalani beberapa tes kemampuan atletik: counter-


movement jump, meloncat berkali-kali di atas satu kaki, tes
pengukur kekuatan, latihan tangga, dsb.
E
122 INT. RUANG GANTI PEMAIN, VISMARA SPORTS CENTER - LATER

CU seperangkat SERAGAM LATIHAN resmi AC Milan yang terlipat


rapi di atas bangku ruang ganti.
NT
Bima mengangkat sebuah kaos latihan AC Milan. Ia mencium
lambang AC Milan.

Bima menyimpan kaos latihan AC Milan

123 EXT. TEMPAT LATIHAN, VISMARA SPORTS CENTER - PAGI


IA

TIM U14 AC Milan keluar dari ruang ganti. Bima adalah salah
satu yang terakhir keluar, berpakaian seragam latihan AC
Milan lengkap. Di sebelahnya ada seorang pemain Afrika
bernama MOMODOU.

MOMODOU
L

You’re the Indonesian.

BIMA
Yes.
109.

MOMODOU
What position do you play?

BIMA
Sorry?
CO
MOMODOU
Where do you play in the field?

BIMA
Anywhere.

MOMODOU
Well make sure you play anywhere
except left back, because I’m not
NF
giving up my spot.

Beat. Momodou tertawa.

MOMODOU (CONT’D)
Just kidding, I’m Momodou. Call me
Momo.
ID
BIMA
Bima.

MOMODOU
I know, I follow you on Insta. I
didn’t know soccer influencers
actually know how to play.
E
Bima tetap tidak banyak bicara.

MOMODOU (CONT’D)
NT
Nervous?

BIMA
No.

MOMODOU
You look nervous.
IA
BIMA
Are you Italian?

MOMODOU
I’m From The Gambia. Do you know
where that is?
L

Bima menggelengkan kepala, “No.”

PRIIIIIIIT! Seorang PELATIH TIM JUNIOR AC Milan meniup


peluit. Para pemain langsung berlari kecil mendatanginya.
110.

Bima bergabung dengan yang lain. Banyak yang meliriknya


dengan tatapan mencemooh.

Para pemain berdiri di hadapan STAF yang terdiri dari PELATIH


TIM JUNIOR AC Milan yaitu PROBERTO, ANGELO, GIANDOMENICO dan
NICOLO.
CO
COACH ROBERTO
(dengan tegas dalam Bahasa
Italia)
Good morning, boys.

Semua membalas dan menyapa pelatih mereka.

BIMA
NF
(Bahasa Italia patah-
patah)
Good morning!

COACH PINO
Today, we have a new player who
will be joining us.
He has traveled from very far away
ID
for an opportunity to call himself
your teammate. Make sure he feels
comfortable. Giorgio, don’t bust
his chops too hard.

Beberapa pemain mencibir dan menoleh kepada Bima. Momodou


menyikutnya.
E
MOMODOU
(berbisik)
He’s talking about you.
NT
COACH ROBERTO
(Bahasa Inggris)
Bima... Welcome and good luck.

Marco dan Lodo keluar dari ruang ganti. Mereka duduk dan
menonton sesi latihan.
IA
COACH NICOLO
(Bahasa Italia)
Boys, line up!

Bima dan anggota tim lainnya mulai melakukan pemanasan.

Later. Bima menjalani latihan fisik yang berat. Ia sangat


L

bagus, lebih cepat dari yang lain dan ternyata berada paling
depan saat sesi sprint jarak jauh.

Sebuah kamera perekam terposisikan ditengah lapangan. Bima


melambai pada kamera tersebut.
111.

LODO
(kepada Marco)
You found yourself a race horse.

MARCO
He can do well in America..
CO
LODO
He’s done more running in this
exercise than youÕve done my four
years playing in Bali.

MARCO
Yeah, but I made the ball do the
running for you. He works hard, I
NF
worked smart. Hopefully, he can do
both.

LODO
Let’s see..

Bima berlatih di bawah pengawasan ketat Coach Pino sementara


ia melakukan latihan teknik mengumpan.
ID
COACH ANGELO
Intensity and concentration, boys!

Coach Giandomenico membetulkan posisi badan Bima.

COACH GIANDOMENICO
E
Swing through.

Bima mengangguk dan menerapkan instruksi pelatihnya.


NT
COACH GIANDOMENICO (CONT’D)
Bravo.

Later. Bima dan beberapa pemain AC Milan lainnya memasang


rompi latihan. Beberapa di antara mereka bersalaman (dap)
dengan Bima dan menyambutnya. Salah satu pemain itu bernama
GIORGIO.
IA
GIORGIO
Giorgio, pleasure to meet you.

BIMA
Bima.

Later. Bima ikut dalam pertandingan 11 lawan 11 penuh. Ia


L

langsung membaur. Ia masuk dan meminta diberi umpan.

BIMA (CONT’D)
Pass!
112.

Ia menerima bola dan meneruskannya, melesat ke ruang kosong


untuk menerima bola itu kembali. Ia menggiring bola melewati
Giorgio dan melakukan tendangan gledek namun bola hanya
membentur tiang gawang.

BIMA (CONT’D)
CO
Cazzo!

Para pelatih tertawa.

COACH GIANDOMENICO
Good! Good!

GIORGIO
You won’t be able to do that
NF
twice...

Setelah pertandingan, Bima menghampiri Momodou.

BIMA
Good game.

MOMODOU
ID
You too...

BIMA
You play really good.

Para pemain mulai meninggalkan lapangan sementara Momodou


mulai memunguti bola.
E
MOMODOU
Stay and train a little extra.
Shoot some more so the next time,
NT
the ball will go in instead of
hitting the post...

BIMA
Now? We finish training.

MOMODOU
Look it, I already proved myself,
IA
so I’m not worried. But remember,
it’s a lot harder for players that
look like us. We have to be better
than the rest they have to offer.
That’s the only way they’ll keep
you here. If not, you will be on
the next flight back. Got it?
L

BIMA
Yes.
113.

MOMODOU
So stick around and shoot some
more.

124 INT. STUDIO LUKIS, MILAN - DAY


CO
Bima dengan kuas di tangan, melukis di sebelah Sibel yang
tengah menggarap karya lukisnya.

BIMA
This is so hard.

SIBEL
No it’s not, just do whatever comes
NF
to you. Don’t think.

BIMA
What you painting?

SIBEL
A gift, for Marco.
ID
BIMA
Gift?

SIBEL
Gift? I give you something, but I
don’t want anything back. Gift.
E
Like Christmas.

BIMA
Oh, hadiah.
NT
SIBEL
Hadiah?

BIMA
Yes, you say it very good.

Sibel tersenyum dan terus melukis.


IA

BIMA (CONT’D)
Marco give me hadiah to be here.

SIBEL
He did. He sees something special
in you.
L

BIMA
Marco see something special in you
too.
114.

SIBEL
He used to.

BIMA
You’re like Dewi. Best friends?
CO
SIBEL
I’d say we are.

BIMA
You love him?

SIBEL
I do, but not in the way you’re
asking. Or wanting
NF
BIMA
But he loves you.

SIBEL
He needs to love himself first...
Show me what you have so far.
ID
Bima dengan grogi menunjukkan kepada Sibel lukisan dirinya
sedang bermain bola. Ia mengenakan jersey AC Milan. Di bangku
penonton ada lautan garis-garis bergelombang dan sembilan
sosok tubuh.

SIBEL (CONTÕD) (CONT’D)


Who are they?
E
BIMA
Mamma, Heri, Budi. Budi’s a baby.
Bude Annisa, Dewi, Arief, Soleh,
NT
Marco, and you.

Sibel mengambil kuasnya dan membubuhkan tahi lalat kecil di


atas bibirnya.

SIBEL
Now that’s me.
IA
Mereka saling tersenyum dan mulai melukis kembali.

125 INT. RUANG MAKAN, APARTEMEN SIBEL - MALAM

Bima, Marco dan Sibel menikmati makan malam bersama.


L

BIMA
I love pasta. So much.
115.

MARCO
(sambil makan)
That’s tortellini.

126 INT. KAMAR TIDUR TAMU, APARTEMEN SIBEL - LATER


CO
Bima bersiap untuk tidur. Marco berdiri di ambang pintu kamar
Bima. Ia menunjukkan kepada Bima rekaman video sesi latihan
tadi pagi. Kita melihat cuplikan video Bima sedang melakukan
inside run.

MARCO
See. Look at your movement. The
defender is right on your ass, you
NF
could’ve created more space by
pushing him off you.

Marco memperagakan.

MARCO (CONT’D)
You create a few feet of distance,
that’s all you need. Create the
ID
space.

Okay...

BIMA
Marco memberikan iPhone-nya kepada
Bima.
E
MARCO
Study a little before you go to
sleep. Night.
NT
BIMA
Goodnight.

127 132. INT. RUANG TENGAH, APARTEMEN SIBEL - CONTINUOUS

Sibel bersiap untuk tidur sementara Marco berjalan menuju


IA
sofa.

MARCO
Hey.

SIBEL
Hey right back.
L

MARCO
Going to bed already? It’s so
early.
116.

SIBEL
It’s way past this girl’s bedtime.

MARCO
I miss our sleepovers.
CO
Sibel tersenyum.

SIBEL
What do you miss the most about
them?

MARCO
(sambil menggoda)
The movies.
NF
SIBEL
Really?

MARCO
Yeah, got any suggestions?

SIBEL
ID
Hmm... Yeah, Peter Pan? Goodnight,
Marco.

Sibel tersenyum dan masuk ke kamar tidurnya, menutup pintu,


hingga tinggallah Marco seorang diri.
E
128 INT. KAMAR TIDUR TAMU, APARTEMEN SIBEL - CONTINUOUS

Bima selesai menonton video itu. Ia scroll up untuk keluar


dari aplikasi namun melihat ada album yang sudah dibuka di
NT
aplikasi Photos.

Beat. Ia membuka aplikasi foto itu dan melihat-lihat beberapa


foto Marco dan Sibel sebagai pasangan yang sangat bahagia.

Bima urung melihat foto-foto yang lain. Ia lock telepon dan


menatap home screen Marco yang menampilkan foto Marco bersama
ayahnya.
IA

129 EXT. TEMPAT LATIHAN, VISMARA SPORTS CENTER - PAGI

Hari kedua uji coba Bima dengan AC Milan. Ia berlari sprint


melewati rintangan dan melepaskan tendangan gledek saat
latihan menembak ke gawang.
L

COACH NICOLO
Good shot!
117.

130 INT. RUANG DUDUK, VISMARA SPORTS CENTER - LATER

Bima dan Momodou menghadapi DUA REKAN SETIM dalam


pertandingan foosball. Giorgio dan beberapa pemain lain
menonton mereka.
CO
GIORGIO
(Bahasa Italia)
If the Indonesian and Gambian beat
Italians in foosball, it’s the end
of the world.

Semua tertawa.

MOMODOU
NF
(kepada Bima)
Hit it!

Bima mengibaskan pergelangan tangannya dan mengirim bola


masuk ke gawang lawan.

MOMODOU (CONT’D)
Goal!
ID
Bima dan Momodou berjingkrak-jingkrak merayakan gol itu.

GIORGIO
What a sad day...

Semua tertawa dan berselebrasi dengan Bima dan Momodou.


E
PENJUAL GELATO (V.O.)
Gelato! Gelato!
NT
131 EXT. STADION SAN SIRO - SIANG

CU seorang PENJUAL GELATO.

PENJUAL GELATO
(Bahasa Italia)
Gelato! Get your fresh gelato here!
IA

Suara terompet bersahut-sahutan dan genderang bertalu-talu


sementara ratusan suporter AC Milan membanjiri Stadion San
Siro.

132 INT. STADION SAN SIRO - LATER


L

Bima, Marco dan Sibel datang menonton partai kandang AC


Milan.
118.

Bima terkagum-kagum sementara ia meresapi suara-suara dan


pemandangan di sekitarnya. Ia menoleh kepada Marco.

BIMA
Photograph, please.
CO
Bima berdiri dan mengacungkan jempol ke kamera.

133 EXT. RUMAH MAKAN, BALI - CONTINUOUS, MALAM

Arief dan Soleh makan di sebuah rumah makan bersama teman-


temannya.

VZZT. Arief membuka DM Instagramnya dan mendapati foto Bima


NF
di stadion San Siro disertai pesan yang memuat emoji es krim
dan dolar.

Arief tersenyum dan tergelak.

ARIEF
Adikku ini.
ID
Dia melihatkan telepon kepada sholeh saat arief mengetik

SOLEH
(Tersenyum)
King.

Arief mengetik balasan dengan cepat.


E
134 INT. STADION SAN SIRO - BEBERAPA SAAT KEMUDIAN
NT
Bima, Marco dan Sibel menonton Tim Utama AC Milan bertanding.
AC Milan merebut bola dan melancarkan serangan balasan.

GOLL!

Stadion menjadi riuh rendah sementara semua penonton


meluapkan kegembiraan.
IA
135 INT. KAMAR TIDUR/RUANG PENYIMPANAN, RUMAH BOBROK - MALAM

Budi mendengus-dengus sementara Dewi menenangkannya di tempat


tidur. Di sebelahnya ada Annisa. Kita PAN dan mendapati, di
sisi yang biasa ditempati Bima, Tilo yang mendengkur keras.
Tidak ada tanda-tanda keberadaan Indah.
L
119.

136 EXT. ATAP, RUMAH BOBROK - CONTINUOUS

Indah, di tempat seperti biasa, menatap poster pemandangan


langit Jakarta. dia termenung, melepas cincin kawin di ibu
jarinya, Ia mengutak-atik sebuah rokok yang menyala. Ia
memandangi rokok itu dan meletakkannya di lantai beton
CO
sementara asap rokok keluar dengan cepat.

137 INT. RUANG GANTI PEMAIN, VISMARA SPORTS CENTER - PAGI

Bima mengobrol dengan Momodou dan teman-teman setimnya. Para


pelatih datang dan semua pemain langsung diam.

COACH ROBERTO
NF
(Bahasa Italia)
Boys, before we start, we have a
very special guest from the club
who took the time out to come visit
you today to say a few words. First
team striker, Mr. Olivier Giroud.

BIMA
ID
(bergumam sendiri)
Holy shit...

OLIVIER GIROUD
Good morning, boys.

Para pemain, yang penuh rasa heran bercampur takjub, menyapa


E
Giroud.

OLIVIER GIROUD (CONT’D)


I hear from your coaches that you
NT
have been preparing well this pre-
season. I came to wish you luck for
today and for the start of the
season. This year, several players
once in your exact place have
received call- ups to the
Primavera. Some even to the First
Team. It is something that I am
IA
personally very proud of. We all
are. That’s our mission.

We pan over para pemain sementara mereka menyimak setiap


patah kata.

OLIVIER GIROUD (CONT’D)


L

Believe in your teammates, give


your all for them and they’ll do
the same for you. Believe in
yourself. There’s nothing better
than playing.
(MORE)
120.
OLIVIER GIROUD (CONT’D)
For those 90 minutes, nothing else
in the world matters. So enjoy,
have fun, and play. Play well. Play
with a smile. Play for the shirt
that we are all so fortunate to
have the chance to represent.
CO
Forza.

Semua bertepuk tangan.

COACH ROBERTO
Mr. Giroud, we have a new player
who doesn’t speak a word of
Italian, so you may have to repeat
that wonderful speech again in
NF
English.

OLIVIER GIROUD
(tertawa)
Is this the player from Indonesia?
Where is he?

Giroud melihat Bima.


ID
OLIVIER GIROUD (CONT’D)
(Bahasa Indonesia)
Halo Bima. Apa kabar?

Bima tertegun, demikian pula semua yang lain.


E
BIMA
(Bahasa Indonesia)
Baik.
NT
OLIVIER GIROUD
(Bahasa Italia)
That’s all I can say in Indonesian.
I follow youn on Instagram

Bima masih terbengong-bengong.

OLIVIER GIROUD (CONT’D)


IA
(Bahasa Italia)
Good luck, everyone. See you soon.

Semua bertepuk tangan sementara Giroud meninggalkan ruangan.

Coach Angelo mengeluarkan formasi tim. Para pemain semua


mengangkat kepala untuk melihat apakah mereka berhasil masuk
L

starting eleven.

COACH ROBERTO
Okay everyone, we’re facing a local
team from Varese.
(MORE)
121.
COACH ROBERTO (CONT’D)
Play your game, we don’t care about
the result. We want to see you make
good decisions, and show us good
soccer. In goal we have Purygina,
Prato, Pedulla, Benvenuto, Momo -
CO
Momodou mengangguk.

COACH ROBERTO (CONT’D)


Stefano, Cesare, Frigolino -

138 EXT. LAPANGAN SEPAK BOLA, VISMARA TRAINING GROUND - LATER

Bima dengan serius menonton pertandingan dari bangku cadangan


NF
bersama para pemain yang lain. Ia mengenakan rompi latihan.

Coach Roberto memberi arahan dari pinggir lapangan.

COACH ROBERTO
(memberi instruksi para
pemainnya, Bahasa Italia)
Momo, switch the play!
ID
Momodou mengalihkan bola sementara AC Milan membangun
serangan dan berhasil mencetak gol.

GOL!

Para pemain di bangku cadangan berdiri dan bertepuk tangan.


E
COACH GIANDOMENICO
Bravi! Bravi!
NT
Coach Roberto berbisik di telinga Coach Nicolo.

COACH NICOLO
Bima...

Bima mengangkat kepala.

COACH NICOLO (CONT’D)


IA
Warm up.

Marco duduk di bangku penonton. Dari POV-nya, kita melihat


Bima mengikat tali sepatu Pumanya dan mulai melakukan
pemanasan dengan Coach Angelo.

MARCO
L

You got this...

Beberapa saat kemudian, nama Bima dipanggil.


122.

COACH ANGELO
Good luck and relax.

Bima berlari kecil menghampiri Coach Roberto. Coach Roberto


merangkul bahu Bima.
CO
Kita PUSH IN ke Bima sementara Coach Roberto berbicara
dengannya tanpa kita dengar. PRIIIIIIT!

Wasit mengumumkan pergantian pemain sementara Bima memasuki


lapangan.

MONTAGE PARA INFLUENCER, ANALIS OLAH RAGA, REPORTER BERITA


INDONESIA dan ITALIA yang membahas topik bahwa AC Milan
berkeinginan merekrut Bima.
NF
POTENTIAL SCENES
INCLUDE:

139 INT. PODCAST - SIANG

Seluruh KRU Podcast berkumpul mengelilingi sebuah meja


ID
podcast.

PODCASTER
An underdog story for the ages,
from nothing to something, a twelve
year old kid, who’s never once
played a competitive league match,
E
living in the impoverished slums of
Bali...
unable to afford a soccer ball so
he made one out of banana leaves is
NT
about to sign a contract with AC
Milan. You couldn’t write this
fairytale any better folks.

140 INT. STASIUN BERITA INDONESIA - SIANG

REPORTER INDONESIA
IA
Ia mungkin saja akan menjadi pemain
Indonesia pertama yang bermain di
AC Milan.

141 INT. STASIUN BERITA ITALIA - DAY


L

REPORTER ITALIA
With videos totaling over six
million views Ð The name “Bima
Aryanto” is repeated over and over
again throughout several mediaz
123.

142 INT. INDONESIAN TV STATION

INDONESIAN NEWS REPORTER


We are all Bima, proving that we
can do anything we want if we
hustle for our dreams and put our
CO
hearts fully in it.

143 INT. MILAN STUDIO - SIANG

ALESSANDRO “BILLY” COSTACURTA memandang ke frame, on set, di


Sky Sport Italia.

BILLY COSTACURTA
NF
(Bahasa Italia)
From Bali to Milano, a fourteen
year old viral sensation is turning
the soccer world upside down as -

144 INT. BELAKANG PANGGUNG, MILAN STUDIO - CONTINUOUS


ID
Bima, Marco dan Lodovico semua menyaksikan acara itu dari
belakang panggung. Di samping mereka berdiri seorang
PRODUSER.

PRODUSER
(kepada Bima)
Just smile, and remember to follow
E
the red light.

145 INT. MILAN STUDIO - CONTINUOUS


NT
BILLY COSTACURTA
Please welcome Marco Cagliostro and
Bima Aryanto.

PRODUSER
Go, go, go!
IA
Bima dan Marco berjalan ke panggung.

146 INT. RUANG KONTROL, MILAN STUDIO- CONTINUOUS

PUSH IN dinding yang penuh layar monitor sementara kita


melihat Bima dan Marco menyapa Billy.
L

Bima memeluk Billy dengan hangat, hingga Billy tertawa


senang.
124.

147 INT. MILAN STUDIO - CONTINUOUS

Bima dan Marco duduk. Bima mencoba memasang earbud penerjemah


sementara Marco membantunya.

BILLY COSTACURTA
CO
(Bahasa Italia)
Marco, even though you are a
generation or maybe even two after
my class, we have the Rossonero
blood that flows through our veins.
Once you put on this jersey,
there’s not too many places in the
world that gives the same feeling.
NF
MARCO
There isn’t. Despite only spending
a fraction of my career with Milan,
it was the best years of my life.
In your case, it was practically
your entire career.

BILLY COSTACURTA
ID
It’s crazy to think, when I look
back on it, more than twenty years.
My entire childhood, adolescence,
and my prime adulthood years have
been spent wearing these colors.
This jersey.
E
Billy merogoh ke bawah meja dan mengeluarkan jersey AC Milan
Bima yang lama dan sudah robek-robek. Ia mengangkatnya ke
arah kamera.
NT
148 INT. BANDAR TARUHAN OLAH RAGA, BALI - CONTINUOUS

Tilo, yang merokok dan duduk di antara beberapa laki-laki


lain yang menonton dan memasang taruhan untuk pertandingan
sepak bola yang ditampilkan di beberapa layar televisi. Ia
menyaksikan wawancara putranya.
IA
Di televisi, Billy membalik jersey Bima dan memperlihatkan
nama depan Bima dan nomor 10 yang disablon warna putih.

BILLY COSTACURTA
And like Bima, I just turned 14
years old when the chance to play
for AC Milan arrived. By the way,
L

do you want to go by Bima or


Aryanto?
125.

BIMA
Bima. Short and easy like Kaka,
Pele, Messi...

Tilo menyeringai, menyadari ada calon tambang emas.


CO
SOLEH (O.S.)
Tilo.

Tilo berbalik menemukan Soleh yang sedang duduk


dibelakangnya. Terlihat terror terlintas diwajah Tilo.

SOLEH (CONT’D)
Ngapain anda kesini?
NF
149 INT. MILAN STUDIO- CONTINUOUS

BILLY COSTACURTA
He even has a sense of marketing. I
should’ve done that. Costacurta is
way too long, isn’t it?
ID
BIMA
It’s fast. When you play, Bima,
pass! It’s quick, one second.
Costacurta, pass ! One minute.

Semua tertawa.
E
Later, setelah acara selesai mengudara, Billy yang merangkul
Lodo, berbicara dengan Bima dan Marco.

BILLY COSTACURTA
NT
My little brother’s been treating
you well?

Bima mengangguk.

BILLY COSTACURTA (CONT’D)


Good. I wish you the best of luck
and remember, just have fun. It
IA
goes by quick. So enjoy it. Always.
Forza.

150 INT. BANDAR TARUHAN OLAHRAGA BALI - CONTINUOUS

Soleh duduk diseberang Tilo.


L

SOLEH
Mau Minum?
126.

TILO
Gak. Makasih. Lo udah nerima
pembayaran bulan kemarin?

SOLEH
Sudah. Masih kurang sih.
CO
TILO
Gue bisa nyicil lagi dalam beberapa
minggu kedepan.Nanti gue kabarin.

SOLEH
Ok.Oh ya, selamat ya untuk
kesuksesan anak anda.Saya bangga
banget lho sama dia. Kami semua
NF
disini bangga. Anda pasti juga
senang banget, ya?

TILO
Iya, gila sih. Gue selalu tahu dia
ada potential.

SOLEH
ID
Betul. Jadi, ngapain anda kesini?

TILO
Berencana balik kesini lagi.

SOLEH
Udah capekk sama Jakarta?
E
TILO
Ya, bisa dibilang begitu.
NT
SOLEH
Jadi tetangga dong ya. Tapi
kayaknya, waktu kedatangan anda ini
lucu ya, apa lagi liat situasi Bima
sekarang.

TILO
Gue baru tau kalau soal itu.
IA
Kebetulan aja.

SOLEH
Gitu ya. Ya, anggap saja ini semua
kebetulan. Kita bisa ketemu disini
lagi. Bima dengan segala
kesuksesannya. Dia sedang dalam
L

perjalanan menjadi seorang King.


Kalau sesuatu terjadi pada Bima.
(MORE)
127.
SOLEH (CONT’D)
Apapun yang menjauhkan dia dari
kesuksesannya..Gaakan ada hutang
didunia ini yang bisa membayar itu
semua.

Beat.
CO
SOLEH (CONT’D)
Jelas ?

TILO
Iya.

Soleh bangkit dari kursinya. Ia memperhatikan tangan Tilo.


NF
SOLEH
Ok. Hati-hati di jalan.

Soleh menepuk dada Tilo dan pergi.

151 INT. BANDARA INTERNASIONAL MALPENSA - DAY


ID
Bima menunggu dengan tidak sabar di luar pintu kedatangan
bersama Marco. Ia melihat sosok Indah dan mulai melambai-
lambaikan tangan dengan penuh semangat.

BIMA
Ibu! Ibu!
E
Indah melihat Bima, ia melambai sementara Tilo muncul di
sampingnya. Bima terkejut setengah mati.

Beberapa saat kemudian. Indah bergegas-gegas memeluk Bima


NT
yang bersikap datar.

INDAH
Halo jagoan, Ibu kangen banget!

Tilo menjabat tangan Marco.

TILO (O.S.)
IA
(dengan Bahasa Inggris
yang cukup baik)
Nice to meet you. Tilo...

MARCO (O.S.)
Pleasure.
L

INDAH
(berbisik)
Nanti Ibu jelaskan semuanya.
Pokoknya kasih kesempatan dulu sama
Ayah.
128.

TILO
Halo Bima.

Bima harus memaksakan diri untuk menatap Tilo.

BIMA
CO
Hai.

152 INT. LIMUSIN - LATER

Bima, Marco, Indah dan Tilo semuanya duduk di kursi belakang


sebuah SUV sementara mereka diantar ke hotelnya.

MARCO
NF
We never had the chance to meet.

TILO
I used to work in Bali, Bvglari
beach resort. You hear of it?

MARCO
I stayed there a few times.
ID
TILO
It’s beautiful. Now I work in
Jakarta. So I don’t get to see my
family very much.
(Bahasa Indonesia)
Saya mungkin pernah jadi pelayan
E
dia waktu dia party di sana.

MARCO
Your English is very good, much
NT
better than my Indonesian.

TILO
I studied a little.

MARCO
Very nice, anything els ?
IA
TILO
English, Bahasa, Balinese, a little
Chinese, German, French...

MARCO
Wow, Italian?
L

TILO
(tersenyum lebar)
Poco, poco...
129.

BIMA
(Bahasa Indonesia)
Kak Dewi kok nggak ikut?

Marco merasakan ada ketegangan.


CO
INDAH
Milan cuma nanggung tiket buat 2
orang.

TILO
Karena dia bukan anggota keluarga,
sedangkan kamu perlu persetujuan
dari keluarga supaya ini jadi.
NF
153 INT. SUITE HOTEL, MILAN - CONTINUOUS

RAFFAELLA dari AC Milan memasuki suite hotel berkamar tidur


dua, mendampingi Bima, Indah dan Tilo.

RAFFAELLA
And here we are!
ID
INDAH
(Bahasa Indonesia)
Waah, bagus banget.

RAFFAELLA
Enjoy, a car will be come pick you
E
up tomorrow at 11:00 AM.

Later. Bima, seorang diri, menyiapkan tas bolanya. Ia melipat


seragam latihan AC Milannya dengan sangat hati-hati. Ia
NT
membersihkan sepatu bolanya dengan lembut.

TILO (O.S.)
Itu sepatu yang Ayah beliin kan?

Bima menoleh dan melihat Tilo. Di tangannya ada segelas


anggur merah. Ia menghabiskannya dengan cepat dan mencuci
gelas sampai bersih di bak cuci.
IA

BIMA
Iya.

Tilo mengambil sebelah sepatu dan memeriksanya.

TILO
L

(tersenyum sendiri)
Syukurlah ini investasi bagus.
130.

154 EXT. BALKON, SUITE HOTEL - MALAM

Tilo tidur nyenyak di tempat tidur sementara Indah menatap


pemandangan langit Milan yang baru namun terasa ada kesamaan.

Asap dari sebatang rokok yang menyala di antara jari-jarinya


CO
merebak di udara.

Bima datang.

BIMA
Kapan dia muncul?

INDAH
Beberapa hari setelah kamu
NF
berangkat...

BIMA
Enak amat ya.

INDAH
Dia benar-benar nggak tahu. Kami
yang ngasih tau dia.
ID
BIMA
Bu, pastilah dia tahu...

INDAH
Dia bilang sama Ibu, dia mau
memperbaiki kesalahan, mau lebih
E
sering hadir. Buat kita, buat kamu.
Coba lagilah, sekali ini saja, demi
Ibu, tolong ya...
NT
Beat.

BIMA
(membahas rokok Indah)
Ibu masih sesuai jatah?

INDAH
Ibu sudah usaha. Sayangnya dia
IA
bawain beberapa bungkus...

BIMA
Sini.

INDAH
Iyaa.
L

Indah menyerahkan sebungkus rokok kepada Bima dengan enggan.


Bima menerimanya namun berhenti. Ada yang janggal. Ia membuka
bungkus rokok itu namun ternyata kosong.
131.

Beat.

BIMA
Ini udah Ibu habisin semua?

BIMA (CONT’D)
CO
Yang sisanya mana? Kasih sekarang
juga!

INDAH
Bima, maaf. Ibu sudah usaha
maksimal. Ibu ambil tas dulu ya.
Sebentar.

Indah kembali ke dalam sementara Bima merobek-robek bungkus


NF
rokok itu dan melemparnya ke samping dengan marah.

Beat. Empat bungkus rokok yang sudah kosong dan diremas-remas


dicampakkan ke tanah dekat kaki Bima.

Bima melihat Indah memegang sesuatu.

INDAH (CONT’D)
ID
Maaf ya...

Indah dengan cepat membuka tempat sampah berisi roko yang


tidak terpakai.

INDAH (CONT’D)
Maaf ya Ibu nggak bisa berhenti
E
ngerokok lebih cepat!

Indah berusaha menahan tawa.


NT
INDAH (CONT’D)
Ekspresimu tadi itu lho, sayang
kamu nggak bisa lihat sendiri!

Beat.

INDAH (CONT’D)
Ibu sudah berhenti, sudah genap 12
IA
hari!

Indah membuang rokoknya ke tempat sampah.

Bima tidak dapat berkata-kata. Ia memeluk ibunya.

INDAH (CONT’D)
L

Masa sih Ibu tega ngecewain jagoan


kesayangan Ibu?

BIMA
Makasih, Bu...
132.

BIMA (CONT’D)
Ibu pantes buat dapatin segalanya.

INDAH
Semua udah ibu dapatin. Ini ibu
lagi lihat langsung, beratnya 36
CO
kilo.

Bima tersenyum dan bersandar ke bahu ibunya.

155 INT. RUANG RAPAT, CASA MILAN - PAGI

Sebuah pertemuan meja bundar yang terdiri dari Bima, Indah,


Tilo, Marco, Lodo, RAFFAELLA, dua orang PERWAKILAN AC MILAN,
NF
dan seorang PENERJEMAH. Bima duduk diapit kedua orang tuanya.

PENERJEMAH
(Bahasa Indonesia)
Yang di sebelah kiri adalah
perjanjian yang sudah diterjemahkan
ke Bahasa Indonesia, dan di sebelah
kanan adalah perjanjian yang asli,
ID
dalam Bahasa Italia...

Dengan pengecualian Bima, semua orang sudah mendapat salinan


kontrak AC Milan Bima masing-masing.

PERWAKILAN AC MILAN
(Bahasa Italia)
E
Let’s begin! If anyone has any
questions, feel free to stop and
ask at anytime.
NT
Marco mengedipkan mata kepada Bima untuk menenangkan
perasaannya.

Later. Mereka mengulas detil-detil kontrak ketika -

TILO
Wait, question.
IA
PERWAKILAN AC MILAN
Of course.

TILO
(Bahasa Indonesia)
Marco mau dijadiin wali Bima di
Itali?
L

INTERPRETER
Betul.
133.

TILO
Terus kami gimana?

Penerjemah menerjemahkan.

PERWAKILAN AC MILAN
CO
The contract is only valid for one
year. Considering Bima’s age, we
first want to assess his
development over these next twelve
months. Marco was kind enough to
offer housing but we won’t be able
to provide the same for family
members.
NF
TILO
(dengan curiga, dalam
Bahasa Indonesia)
Anda baik sekali ya...

LODO
Rest assured, Mr. Aryanto. Bima
will be taken care of as if he were
ID
our own child.

TILO
(Bahasa Indonesia)
Tapi dia bukan anakmu sendiri. Anak
12 tahun itu masih perlu berkembang
secara emosional. Supaya
E
perkembangannya benar, dia perlu
didampingi ayah ibunya.

Penerjemah menerjemahkan. Marco menjadi tegang.


NT
MARCO
(bergumam, terlihat
semakin marah)
As if you were real close before...

BIMA
(kepada Tilo)
IA
Saya bisa sendiri.

INDAH
Bima...

TILO
(dengan tegas kepada Bima)
L

Kamu main bola saja. Ini soal


bisnis, biar Ayah yang ngurus.
134.

PERWAKILAN AC MILAN 2
You’re more than welcome to remain
in Milan. But housing for parents
would have to be at your own
expenses. You’d have to handle that
yourselves.
CO
PERWAKILAN AC MILAN
We would probably also run into
potential issues with visas.

LODO
Why don’t we first see how Bima
progresses in the next four months?
And then we can revisit the
NF
conversation. Amendments can always
be added, right?
Plus, the processing times for work
visas always take around that
amount of time anyway.

PERWAKILAN AC MILAN
We would have to first find work
ID
for at least one parent in order to
do that.

TILO
(bergurau)
My wife can keep this place
sparkling clean.
E
Semua orang, kecuali Marco, tertawa risih.

Later, mereka terus mendiskusikan isi kontrak. Ketegangan


NT
antara Marco dan Tilo tampaknya sudah mereda.

PERWAKILAN AC MILAN 2
An at home tutor will be provided
and Bima will attend classes three
times a week including one hour a
day practicing Italian...
IA
Penerjemah menerjemahkan secara simultan.

BIMA
(dengan Bahasa Italia patah-patah)
Molto bene...

Semua orang, termasuk Marco, tertawa spontan. Kemudian,


L

mereka sampai pada bagian akhir kontrak.


135.

PERWAKILAN AC MILAN
And we are done. All that’s left is
for Mr. and Mrs. Aryanto to sign
and we can officially welcome Bima
to the Rossonero family.
CO
Semua orang penuh senyum, kecuali Tilo.

TILO
(Bahasa Indonesia)
Saya agak kaget, di kontrak ini kok
tidak disebut-sebut soal
kompensasi.

Penerjemah menerjemahkan, sementara pihak Italia bingung


NF
mendengarnya.

PERWAKILAN AC MILAN
I’m sorry?

TILO
Money.
ID
PERWAKILAN AC MILAN
(kepada Lodo, Bahasa
Italia)
Is he being serious?

TILO
(Bahasa Italia)
E
Yes, I’m being dead serious.

PERWAKILAN AC MILAN 2
Bima is twelve years old. The club
NT
doesn’t pay for minors. We never
have.

TILO
So the club can pay me.

PERWAKILAN AC MILAN 2
I’m afraid that’s not how things
IA
work in the world of soccer, Mr.
Aryanto.

Beat.

TILO
I know how soccer works. I played
L

professionally...
136.

MARCO
(mulai kehilangan
kesabaran)
Tilo, do you not understand you are
signing your son to a youth
developmental contract? He has to
CO
be at least sixteen years old
before a salary can even be
considered.

TILO
Considered?

MARCO
Yes. When he is able to represent
NF
himself.

PERWAKILAN AC MILAN
Mr. Aryanto, AC Milan is investing
a great sum of resources in your
son. The goal is to develop him
into a professional player. But
that takes time.
ID
TILO
(Bahasa Indonesia)
Bagaimana dengan kompensasi latihan
untuk hasil kerja saya?

PERWAKILAN AC MILAN
E
What work is that?

TILO
Training him.
NT
MARCO membanting tangannya ke meja.

MARCO
You trained him?

Beat.
IA
PERWAKILAN AC MILAN 2
Training compensation is reserved
only to clubs Bima has played for
in the past. Considering he has
never played for a club, there’s no
training compensation to be given.
L

Bima mencoba memahami apa yang sedang terjadi

BIMA
Bu?
137.

TILO
So my son is playing for AC Milan,
for free? i can take him to other
clubs, they’ll be happy to pay.
Inter Milan seem to respect
indonesians more.
CO
PERWAKILAN AC MILAN
Excuse me?

Marco berdiri, dengan kedua telapak tangan menekan meja. Ia


melotot kepada Tilo.

MARCO
You really want to throw your son’s
NF
entire future away?

Lodo memberi isyarat kepada Marco agar tenang sementara Marco


terduduk kembali di kursinya dengan lesu.

TILO
(Bahasa Indonesia)
Si pemabuk yang sudah nggak dipakai
ID
itu, baru kenal anakku sebulan,
tapi merasa paling berjasa.

Penerjemah tidak menerjemahkan ini.

LODO
(Bahasa Italia)
E
Marco, calm down.

TILO
(Bahasa Indonesia)
NT
Banyak klub yang berani investasi
lebih besar lagi ke anak saya. Dan
saya yakin mereka juga bersedia
memberi kompensasi yang fair.

PERWAKILAN AC MILAN
Mr. Aryanto, I’m very sorry to say
you are deeply mistaken. In the
IA
professional soccer world, what you
claim is simply untrue. Go and find
those clubs then as we cannot waste
any more time on this. It’s really
a shame, but we wish your son all
the best.
L

LODO
Wait, wait, let’s take a second,
everyone...
138.

BIMA
(kepada penerjemah)
Mereka membahas apa?

Penerjemah kesulitan untuk menjelaskan.


CO
BIMA (CONT’D)
Bu?

Indah, yang merasa lelah, berusaha untuk mengikuti.

BIMA (CONT’D)
Marco?

Bima melihat ke Marco, yang tidak mau membalas tatapannya


NF
dengan wajah yang tegang menahan marah.

BIMA (CONT’D)
(dalam Bahasa Inggris)
What he saying?

156 INT. SUITE HOTEL - LATER


ID
Bima, Indah dan Tilo memasuki kamar hotel dengan muram. Bima,
yang menenteng tas berisi perlengkapan latihan AC Milannya,
menjatuhkan tas itu di tanah. Ia membuka tas itu. Kita
melihat sepatu Pumanya berada di paling atas.

TILO
E
Mereka pasti bakal nelpon beberapa
jam lagi. Tunggu aja.

Bima meledak marah, ia memungut sepatunya dan melemparnya ke


NT
ayahnya, sambil menangis histeris. Salah sebuah sepatu
menghantam dadanya hingga terpental.

BIMA
Tuh, ambil tuh investasi!

INDAH
Bima!
IA

Tilo hendak memukul Bima namun Indah memasang badan di antara


mereka untuk berusaha melindungi Bima.

TILO
Dasar, anak ga tahu -
L

INDAH
Tilo, sudah!
139.

TILO
(Mengancam Indah)
Mau kena pukul juga?

Bima bergerak ke antara Tilo dan Indah, mengangkat kedua


tinjunya.
CO
TILO (CONT’D)
Mau ngapain?

Bima menurunkan tangannya.

BIMA
Semua jadi rusak gara-gara Ayah!
Dasar orang serakah tak berguna!
NF
Bima pergi dan keluar sambil membanting pintu.

157 EXT. LOBBY HOTEL - CONTINUOUS

Bima, dengan wajah bersimbah air mata, berlari melewati lobi.


RESEPSIONIS HOTEL dengan cepat menyadari bahwa ada yang tidak
ID
beres.

RESEPSIONIS HOTEL
Mr. Aryanto. Everything all right?

Bima berhenti.
E
BIMA
It’s Bima, just Bima. Thank you.

Bibir Bima gemetar sementara tubuhnya merosot ke lantai.


NT
RESEPSIONIS HOTEL
Bima?

Ia bergegas menghampiri Bima untuk menenangkannya.

158 INT. RESTORAN HOTEL Ð KEESOKAN PAGI


IA

Bima, Indah dan Tilo sarapan pagi sambil membisu. Marco


datang.

MARCO
(Bahasa Indonesia)
Selamat pagi.
L

TILO
Morning. Did they change their
mind?
140.

Later, Marco berbicara empat mata dengan Tilo.

MARCO
They want nothing to do with Bima
if you’re around
CO
TILO
I’m his father.

MARCO
You are.

TILO
What are the options?
NF
MARCO
That Bima’s mother has sole, full
authorization.

TILO
No.

MARCO
ID
Or you give me power of attorney
and I can act on your behalf as his
legal guardian.

TILO
So you can make money off him...
E
Beat. Marco memandang cukup lama kepada Bima.

MARCO
I’d pay all the money in the world
NT
to have a son like that.

TILO
So pay up...

Marco tersenyum sinis.


IA
159 INT. RUANG GANTI PEMAIN, VISMARA SPORTS CENTER - PAGI

Bima, yang berpakaian kasual, berpamitan kepada setiap rekan


setimnya di AC Milan. Ia melakukan salam dap dengan Giorgio.

GIORGIO
I’ll see you soon, eh?
L

BIMA
Soon.

Beberapa saat kemudian. Bima memeluk Momodou.


141.

MOMODOU
I better see you here, dressed and
ready to play in four years from
now.

Bima tersenyum.
CO
BIMA
You bet.

Bima berpamitan kepada staf pelatih tim juniornya. Ia berdiri


di hadapan Coach Roberto.

COACH ROBERTO
Sooner or later, you’ll be here if
NF
you continue doing what you do. Be
patient, trust the process. Okay?

BIMA
Okay...

COACH ROBERTO
Good.
ID
Coach ROBERTO memeluk Bima sementara semua bertepuk tangan.

BIMA
Ciao, ciao everyone. Thank you.
E
160 EXT. BANDARA INTERNASIONAL MALPENSA - SIANG

Tilo, yang membawa koper, memasuki bandara sementara Indah


berpamitan kepada Marco, Sibel dan Lodo.
NT
INDAH
(Bahasa Indonesia)
Sampai bertemu lagi. Terima kasih
sudah begitu banyak membantu anak
saya.

Sibel memeluk Indah.


IA

INDAH (CONT’D)
(to Bima)
Ibu tunggu di dalam ya...

Ia beranjak pergi.
L

LODO
(Bahasa Italia)
Bima, I’m 55 years old. I remember
when I was sixteen like it was
yesterday. It flies by, trust me.
(MORE)
142.
LODO (CONT’D)
You’ll be sixteen by the time you
land. The flight is that long
anyway.

Marco menerjemahkan sementara Bima akhirnya bisa tertawa


kembali.
CO
BIMA
I know, I wait, and work hard.

LODO
Grande...

Mereka berangkulan.
NF
Sibel memberikan sebuah tas kepada Bima.

SIBEL
Here, a hadiah.

Bima membuka tas itu dan menemukan benda-benda berikut:

- Lukisan Bima, yang telah dibingkai, bergambar dirinya


ID
bermain untuk AC Milan dan berselebrasi dengan keluarganya.

- Sebuah jersey resmi AC Milan bertuliskan nama BIMA dan


nomor punggung 10 di bawahnya.

- handPhone terbaru.
E
MARCO
For Dewi...

Wajah Bima berseri-seri.


NT
Marco menyerahkan buku catatannya kepada Bima. Bima membuka-
buka halamannya dan menemukan berbagai pola latihan yang tak
terhitung jumlahnya.

MARCO (CONT’D)
Train twice a day, record the
sessions and send them to me.
IA
Understood?

BIMA
Yes. Thank you.

Bima berpelukan bersama-sama dengan Marco, Sibel dan Lodo.


Tangan Marco di atas tangan Sibel.
L

Mereka melepaskan pelukan dan Bima beranjak pergi, menoleh ke


belakang lagi.
143.

BIMA (CONT’D)
Forza!

Bima masuk dan ia bergabung kembali dengan Indah dan Tilo


yang menunggu di balik pintu masuk.
CO
Pintu geser menutup.

161 INT. STUDIO LUKIS, MILAN - MALAM

CU tanda tangan Sibel saat dibubuhkan dengan kuas di sudut


bawah sebuah lukisan yang tidak terlihat. Ia mundur beberapa
langkah dan tersenyum puas.
NF
162 INT. RUANG TENGAH, APARTEMEN MARCO - CONTINUOUS

Berbagai kotak kardus memenuhi sebuah apartemen yang tidak


berperabot sementara Marco terduduk lesu di sebuah kursi.

VZZT.
ID
Ia mengecek telponnya dan melihat ada pesan dari Sibel. Ia
membuka pesan itu dan melihat gambar lukisan Sibel yang telah
selesai.

163 INT. STUDIO LUKIS, MILAN - CONTINUOUS


E
Sibel meletakkan telponnya dan memakai jaket. Ia berjalan ke
arah kita dan mematikan lampu studionya. Ia pergi.

REVEAL potret yang indah dari sesosok tubuh tinggi diselimuti


NT
kegelapan berjalan menuju versi muda dirinya yang berdiri di
seberangnya, namun bermandikan cahaya lembut.

164 INT. RUANG TENGAH, APARTEMEN MARCO - CONTINUOUS

Marco menatap gambar itu dan tersenyum. Ia mengambil iPhone-


nya dan merekam pesan audio.
IA

MARCO
I’m no art connoisseur, as you
know. But it’s beautiful. I can’t
wait to see it in person.

Beat.
L

MARCO (CONT’D)
Sibel, thanks-- thanks for putting
up with me when no one else would.
For always being kind and patient.
(MORE)
144.
MARCO (CONT’D)
I know I was pretty awful to you. I
hope I can make it right. I love
you. I always will.

165 INT. KAMAR MANDI, APARTEMEN MARCO - CONTINUOUS


CO
Marco selesai menggosok gigi. Ia membuka lemari bertutup
cermin dan mendapati botol pilnya yang masih berisi penuh.

166 INT. KAMAR TIDUR, APARTEMEN MARCO - LATER

Marco membuka tutup botol obat dan mengambil sebuah pil. Ia


memain-mainkan pil itu dengan jari. Saat ia mendekatkan pil
NF
ke wajahnya, ia melihat ada irisan pada pil itu. Ia
memelintir pil itu hingga terbuka sementara sebuah GULUNGAN
PESAN ditemukan di dalam cangkang pil.

Beat. Mata Marco berkaca-kaca sambi tertawa.

MARCO
(bergumam sendiri)
ID
Only you, Sibel. I swear...

Ia membuka gulungan pesan itu.

SIBEL (V.O.)
I love how can I be unabashedly
myself with you. You’re my oasis,
E
my calming lake. You’re my harmony.

Ia membuka sebuah pil lagi, menemukan pesan lagi.


NT
SIBEL (V.O.)
I love how you look at the details,
appreciate them, and take them into
consideration.

167 INT. KAMAR TIDUR, APARTEMEN SIBEL - MALAM


IA
FLASHBACK. Sibel menulis pesan-pesan kecil yang sangat banyak
dan memasukkan masing-masing pesan dalam sebuah pil.

SIBEL (V.O.)
I love how warm you are, you
radiate warmth. You are the sun.
L

168 INT. KAMAR TIDUR, APARTEMEN MARCO - LATER

Berbagai gulungan pesan yang telah dibuka tersebar di atas


tempat tidur Marco.
145.

SIBEL (V.O.)
I love your goofy side. Please
always stay a kid at heart.

Marco tertawa kecil dan terharu.


CO
SIBEL (V.O.)
I love how you’re so good with
kids. It makes me excited to see
you as a father one day! Your dad
would be so proud.

MARCO
(bergumam sendiri)
I know...
NF
Marco terus membuka gulungan pesan yang lain.

169 INT. PESAWAT TERBANG - SIANG

Kita mengikuti seorang PRAMUGARI yang berjalan menyusuri


lorong kelas bisnis. Ia membawa baki. CU gelas berisi jus
ID
delima.

PRAMUGARI
Your pomegranate juice, sir. Enjoy.

Pramugari itu meletakkan jus delima di kursi yang tampak


kosong. Kursi itu menegak dan memperlihatkan seorang
E
PENUMPANG random.

PENUMPANG
Thank you.
NT
Pramugari itu menganggukkan kepala dan berjalan melewati
tirai dan memasuki kabin kelas ekonomi.

Pramugari itu berjalan sampai ke ujung kabin di mana kita


melihat Bima menyandarkan kepala ke jendela. Indah duduk di
kursi tengah dan Tilo tertidur di kursi lorong.
IA
170 INT. BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA - LATER

Tilo berdiri di hadapan Bima dan Indah.

AIRPORT PA SYSTEM (V.O.)


Flight 7518 to Denpasar, Bali is
L

now boarding at Terminal T3.

TILO
(kepada Bima)
Sampai ketemu ya...
146.

BIMA
Ya.

TILO
Sebentar lagi pasti ada klub lain
yang menghubungi kamu. Nanti kita -
CO
BIMA
Ayah itu bukan bagian dari kita.
Nggak pernah ada. Nggak akan pernah
ada. Itu yang ayah mau, bukan kita.
Mulai sekarang Bima mau milih
sendiri, dan Ayah nggak bisa
ngambil keputusan buat Bima. nggak
akan terjadi lagi.
NF
TILO
Enak saja, kamu pikir kamu siapa -

Indah menyela, melindungi bima dengan tangannya, Tilo melihat


indah tidak memakai cincin pernikahannya.

INDAH
ID
Dia benar.

Beat. Tilo mencibir.

BIMA
Ayah nggak boleh ikut campur. Nggak
lagi-lagi. Ini urusan Bima, bukan
E
Ayah.

Bima menatap mata ayahnya lurus-lurus.


NT
Bima mengulurkan tangan.

BIMA (CONT’D)
Ngerti ?

TILO
Iya.
IA
Bima berbalik meninggalkan Tilo, Indah melihat Tilo lebih
lama, dan berbalik mengikuti Bima.

171 INT. KAMPUNG WANGAYA DENPASAR - CONTINUOUS

Suara GENDANG DITABUH, sayup-sayup di latar belakang. Bima


L

dan Indah berjalan berdampingan. Mereka membawa koper kecil


masing-masing. Bima mengenakan jersey AC Milannya yang baru.

INDAH
Di dekat sini lagi ada konser?
147.

KELUARGA BIMA (O.S.)


Forza Bima!

Bima dan Indah melihat ke depan dan mendapati sekelompok


tetangga mereka yang semuanya mengenakan atasan bergaris-
garis merah hitam seadanya dan jersey KW. Dewi, Heri, Annisa
CO
(bersama Budi) dan Arief berdiri paling depan di tengah-
tengah kelompok itu.

ULTRAS KAMPUNG WANGAYA DENPASAR


(bersorak kompak)
Forza Bima!

Bima dan Indah tertegun.


NF
KELUARGA BIMA
Bima Campione!

ULTRAS KAMPUNG WANGAYA DENPASAR


Bima campione !

Soleh ikut meneriakkan yel-yel dengan bangga.


ID
Bima dan Indah berjalan mendekat dan melihat berbagai spanduk
dan bendera yang diperuntukkan bagi Bima yang terpampang di
semua pelosok kampung wangaya Denpasar.

Suara gendang semakin riuh.

KELUARGA BIMA
E
Forza Bima! Il Bima Ole!

ULTRAS KAMPUNG WANGAYA DENPASAR


Forza Bima! Il Bima Ole
NT
Ende, dalam kelompok itu, ikut bernyanyi.

KELUARGA BIMA
Forza Bima!

ULTRAS KAMPUNG WANGAYA DENPASAR


Forza Bima!
IA

KELUARGA BIMA
Vinci per noi!

ULTRAS KAMPUNG WANGAYA DENPASAR


Vinci per noi!
L

Bima dan Indah menghampiri mereka.

KELUARGA BIMA
Forza Bima, Bali e con te!
148.

ULTRAS KAMPUNG WANGAYA DENPASAR


Forza Bima, Bali e con te!

Bima memeluk Dewi paling dulu sementara ia dan Indah


dikerumuni oleh kerumunan. Di sebelah mereka ada seorang PRIA
yang mengenakan setelan jas. Ini adalah ERICK THOHIR dari
CO
Asosiasi Sepakbola Indonesia. Ia memperkenalkan diri kepada
Bima.

ERICK THOHIR
Halo Bima.

BIMA
Halo.
NF
ERICK THOHIR
Nama saya Erick Thohir. Kamu tahu
saya siapa?

Bima menggelengkan kepala.

ERICK THOHIR (CONT’D)


Saya Ketua Umum PSSI. Saya datang
ID
ke sini mau mengucapkan selamat
secara langsung kepada kamu atas
semua prestasi kamu, yang sudah
membuat Bali dan indonesia bangga.

Ia menyerahkan sebuah AMPLOP kepada Bima.


E
ERICK THOHIR (CONT’D)
Ini panggilan Timnas, kami ingin
kamu bermain untuk timnas indonesia
U12.
NT
Bima membuka surat itu, mendongak kepada Indah dan tersenyum.

BIMA
Terima kasih.

Massa mengerumuni Bima, bersuka cita, dan bernyanyi.


IA
ULTRAS KAMPUNG WANGAYA DENPASAR
Ale ale ale ale! Forza Bima ale
ale!

FADE TO BLACK

TIGA BULAN KEMUDIAN.


L
149.

172 INT. DAPUR, RUMAH BIMA - PAGI

Indah, Dewi, Heri, Annisa semuanya bersiap untuk memulai


aktivitas mereka hari itu.

Mereka bergerak-gerik di sekitar Bima sementara ia seperti


CO
kebiasaannya mengambil PULPEN HITAM dan menebalkan kembali
kata “FORZA” yang telah memudar di lengan atasnya (Biceps).
Ia memandangi tato sementara itu dengan puas.

173 EXT. STADION KAPTEN I WAYAN DIPTA - SORE

Arief, Bima dan kini Vikal sibuk bekerja melayani pembeli es


krim di gerobak.
NF
Vikal kewalahan sementara pesanan terus membanjir masuk.

174 EXT. LAPANGAN PARKIR, STADION KAPTEN I WAYAN DIPTA - LATER

Selesai berjualan. Vikal, yang kelihatan lelah, datang dan


menyerahkan hasil jualan mereka kepada Arief.
ID
ARIEF
Makasih.

Arief membagikan bagian Bima dan Vikal.

BIMA
E
(kepada Vikal)
Kerja kamu bagus.

Wajah Vikal berseri-seri.


NT
VIKAL
Makasih Kak Bima.

Arief menaiki sepeda motornya.

ARIEF
(kepada Bima)
IA
Yakin nih nggak mau nebeng?

BIMA
Iya. Bima mau latihan dulu di sini.
Nanti dijemput Kak Heri.

ARIEF
L

Oke.

ARIEF (CONT’D)
(kepada Vikal)
Vikal? pulang sama siapa?
150.

VIKAL
Ibuku sebentar lagi jemput.

ARIEF
Ya udah.
CO
Arief melakukan fist bump dengan Vikal dan Bima.

ARIEF (CONT’D)
Sampai minggu depan ya.

BIMA
Pak Le, Bima minggu depan kan nggak
bisa datang. Ada pertandingan.
NF
ARIEF
O iya. Pak Le lupa, kita sebentar
lagi harus mulai jualan es krim
yang ada gambar Bima.

Bima tersenyum.

ARIEF (CONT’D)
ID
Semoga sukses pertandingannya ya
Bim. Nanti Pak Le mungkin mau
nonton.

Arief pergi dengan motornya. Bima berjalan ke sebidang kecil


tanah berumput tidak merata dan mulai mengenakan sepatu bola
Pumanya.
E
VIKAL
Kak Bima...
NT
Beat.

BIMA
Ya?

VIKAL
Aku boleh latihan... bareng Kakak?
IA
Bima memperhatikan sepatu kets Vikal yang sudah hampir sobek
dan hanya tersambung oleh beberapa staples dan jahitan
benang.

BIMA
Pasti boleh dong.
L

Moment Later. CU sepatu Puma King di rumput.

Bima dan Vikal tertawa dan melakukan juggling bersama,


keduanya bertelanjang kaki.
151.

Kita PUSH OUT dan melihat Stadion Kapten I Wayan Dipta


menjulang di belakang mereka. Seakan-akan melihat dan menanti
mereka.

Sebuah PESAWAT TERBANG mengangkasa di atas kepala mereka,


terus menaiki ketinggian menuju langit yang dihiasi rona
CO
matahari terbenam.

175 INT. RUANG GANTI PEMAIN - SIANG

Kita mendengar banyak suara orang berbicara dan keramaian di


sekitar kita sementara kita PUSH IN ke punggung Bima yang
tidak mengenakan pakaian.
NF
Bima memasang jersey Timnas Indonesia.

176 INT. TEROWONGAN PEMAIN - LATER

Bima, berada di barisan paling depan, mengenakan ban kapten,


muncul bersama teman-teman setimnya yang lain. Mereka keluar
menuju lapangan ke tempat lapangan untuk pertandingan junior.
ID
Moment Later. Bima dan teman-teman setimnya saling
berangkulan dalam posisi huddle.

BIMA
Ayo teman-teman! Indonesia pada
hitungan ketiga. 1-2-3!
E
TEAM
Indonesia
NT
Tim melepas rangkulan mereka. Bima mengangkat kepala dan
melambai ke arah bangku penonton kepada Indah, DEWI, Heri,
Annisa, Budi dan Arief. Bima tertegun. Marco dan Sibel tiba-
tiba muncul, duduk di belakang keluarganya.

Marco melihat Bima, tersenyum. Bima terheran-heran, tidak


percaya dengan apa yang dia lihat. Ia tersadar ketika timnya
memanggil namanya.
IA

PEMAIN(O.S.)
Bima!

Bima berlari kembali ke tengah lapangan dan mengumpulkan


konsentrasi, namun berpaling untuk melihat sekali lagi.
L

Later, saat pertandingan, Bima menerima bola. Ia menggunakan


lengannya untuk menghindari bek yang datang menghadang dan
menciptakan ruang. Ia menggiring bola dengan kencang. Ia
menemukan celah namun di-tackle hingga jatuh ke tanah.
152.

PRIIIIIIT!

Wasit menghadiahkan tendangan bebas kepada Indonesia. Bima


mengambil bola, meletakkannya di posisi, sementara para
pemain tim lawan berjajar membentuk pagar betis.
CO
Beat.

Bima menarik napas dengan perlahan dan tenang. Ia menatap


sasarannya, mengambil ancang-ancang, menendang bola dengan
cerdik ke bawah pagar betis yang melompat.

GOLLLL!!!

Keluarga Bima bersorak di bangku penonton dan berselebrasi.


NF
Bima langsung menangis bahagia dan ia dikerumuni oleh rekan-
rekan setimnya.

Sibel bersorak gembira. Marco berdiri dan bertepuk tangan


dengan bangga.

WAKTU MELAMBAT sementara Bima membebaskan diri dari kerumunan


ID
teman-teman setimnya dan berlari ke arah bangku penonton,
menuju Indah, Dewi, Heri, Annisa dan Budi. Menuju Arief,
Soleh. Menuju Marco dan Sibel.

Menuju keluarganya.
E NT
IA
L

Anda mungkin juga menyukai