Anda di halaman 1dari 45

THE SEXY DOCTOR IS MINE

Episode 202

*NOT FOR PRODUCTION USE*

Written by
VENERDI HANDOYO

Based on Wattpad Novel


By Catur Okty Effendy

VIDIO SCRIPT
Final Draft(White)-June 02,23
Blue revision - June 14, 23
Pink revisions- June 22, 23
Yellow revisions-
Green revisions-

Screenplay Film, (C) 2023


TEASER *

1 I/E. KLINIK EMOSI JIWA - DAY


SC
CLOSE-UP: Berbagai barang-barang sedang dihancurkan. Pecahan
kaca, patahan kayu, dan serpihan-serpihan lagi mental ke
berbagai arah.

Musik heavy metal dipasang kencang-kencang.

MAHENDRA membawakan ARINI dan FENINA lebih banyak barang


untuk dihancurkan. Ada televisi, radio, vas-vas bunga besar,
jendela dalam rangkanya, komputer tua, dll.
RE
Arini dan Fenina makin seru menghantam-hantam barang-barang
itu, melepaskan semua emosi mereka.

Mahendra memperhatikan Arini sambil senyum senang.

JUMP CUT TO:

ARINI dan FENINA sudah selesai hencur-hancurkan barang.


Mereka terengah-engah kesenangan.
EN
Arini lalu menghampiri MAHENDRA.

ARINI
‘Makasih ya, udah bawain ekstra
banyak barang.

MAHENDRA
Spesial buat kamu, dooong.
P
Arini tersipu-sipu. Fenina melihat reaksi wajah Arini itu.

ARINI
Eh, ... ini udah jam makan siang.
Kamu dapet break makan siang, ‘kan?
LA

Mahendra - yang sebenarnya adalah pemilik tempat itu - merasa


bingung ditanya seperti itu. Ia jadi sadar bahwa Arini
mengira dia adalah karyawan. Mahendra membiarkan
kesalahsangkaan Arini itu.

MAHENDRA
Aku ... “break”? Oh ... iya. Iya,
Y

ada, kok.

ARINI
Mau makan bareng? *
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

MAHENDRA
Boleh, boleh. Bentar, aku ... siap-
siap dulu.

Mahendra lalu pergi. Fenina mendekat ke Arini, menggoda *


Arini;
SC
FENINA
Ciyeee ... yang ketemu mantan.
(Memastikan.)
Eh, bener “mantan”, ‘kan?

Arini berusaha menyangkal.

ARINI
RE
Apaan, sih. Cuma ... temen lama,
kok.

FENINA
Mana ada temen lama bisa bikin elo
sumringah gitu!

ARINI
Kagaaak ... biasa aja kaliii.
EN
FENINA
Beneran, muka lo merah banget.

ARINI
Ngaco, ngaco, ngaco!

FENINA
Oke, kalo gitu, berani gak gue
video-in muka lo sekarang, terus
gue kirim ke Revano?
P

ARINI
Ya, janganlaaah!

Fenina tertawa geli;


LA

FENINA
Iiih ... makin meraaah! Ciyeeeh
.... Siapa sih sebenernya dia ...
siapa siiiih? First love, ya? First
love, ‘kaaan?

Arini malu-malu karena ketahuan oleh Fenina.


Y

ARINI
Awas lo bilang-bilang Revano!

FENINA
Eh ... kok lo rahasia-rahasiaan sih
sama tunangan lo?
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

ARINI
Bukan rahasiaan. Gue cuma ga mau
aja dia denger soal Mahendra dari
mulut orang lain selain gue. Gue
pasti bakal cerita kok.
SC
FENINA
Oke, oke .... Gue jaga rahasia.

ARINI
Bener lo ya?

FENINA
Iya lah, Rin. Ngapain sih gue
bohongin elo?
RE
(Beat.)
Eh, lo tunggu di depan, ya. Gue mau
ke WC dulu.

Fenina melipir pergi dengan santai.

2 INT. KLINIK EMOSI JIWA / MEJA DEPAN - DAY *

FENINA celingak-celinguk mencari-cari Mahendra. FENINA *


EN
melihat MAHENDRA yang bicara ke Resepsionis bernama ADIT:

MAHENDRA
Jagain dulu, Dit. Gue mau makan.

ADIT
Siap, Boss.

Fenina mendekat ke Mahendra.


P
FENINA
Lo kok gak bilang ke Arini bahwa
elo boss di sini?

Mahendra gugup;
LA

MAHENDRA
Ohhh ... nggg ... ya ... ngga enak
aja lah. Cuma usaha kecil.

Fenina mengangguk-angguk, paham.

Fenina mendekat ke Mahendra, lalu berbisik dengan menggoda:


Y

FENINA
Ada yang masih suka sama elo, tuh.

MAHENDRA
Ah, yang bener!
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

FENINA
Yaelaaah ... lo gak ngeliat aja dia
tadi, pas elo tinggal, langsung
loncat-loncat kegirangan! Dia
langsung:
(Menirukan gaya gadis
SC
ABG.)
“O my God, O my God ... dia makin
ganteng bangeeet! Matilah gueee!”
(Beat.)
Gituuuh.

Mahendra berbinar-binar.

MAHENDRA
RE
Serius?! Gue sama dia tuh cuma
temen waktu masih kecil.

FENINA
First love never dies.

MAHENDRA
Emang dia masih single?

FENINA
EN
Emang lo peduli?

MAHENDRA
Ya, peduli, lah!
(Beat.)
Dikiiit.

Fenina nyengir senang mendengarnya.

FENINA
P
Lo mau gue bantuin, gaaa?

Mahendra tampak tergiur. Fenina senyum penuh muslihat.


LA
Y
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

OPENING TITLE *

3 I/E. RUMAH SAKIT / KAFE - DAY


SC
ESTABLISH: Suasana kafe rumah sakit di mana banyak dokter dan
suster berseragam sedang rehat sambil mengobrol. Barista-
barista dan pelayan-pelayan tampak sudah akrab dengan mereka.

Seorang PELAYAN KAFE mengantarkan kopi ke ALVINO; ia bergerak


dengan cepat dan tangkas, serta senyum ramah:

PELAYAN KAFE
Kopi item seperti biasa, Dokter
RE
Alvino.

Pelayan Kafe langsung pergi dengan cepat.

Alvino tampak bosan. Ia menghirup kopinya sambil scrolling-


scrolling ponselnya. Tiba-tiba muncul “notifikasi” Andrea
menelepon. Alvino langsung merasa bersemangat, dan menjawab
panggilan telepon itu:

ALVINO
EN
Hey, Swimming Girl ....

INTERCUT WITH *

4 EXT. KOLAM RENANG - DAY

CLOSE-UP: DIARY BU ANGELA sedang dibuka-buka. Halaman-


halamannya penuh dengan tulisan tangan Bu Angela, serta foto-
foto anak-anak panti asuhan.
P

ANDREA
(Senyum geli.)
Kamu udah lupa nama aku, ya, dan
cuma inget kerjaanku aja?
LA

(Beat.) *
Anyway ... aku lagi baca-baca diary-
nya ibuku.
(Beat.)
Dia tuh dulu suka nulis-nulis soal
anak-anak yang dia asuh. Everything
is her own personal note. Bukan
penelitian ilmiah atau pendapat
Y

profesional, or whatever. It’s just


like ... pendapat seorang ibu.

ALVINO (V.O.)
Okay ... terus? Ada soal Fenina di
situ?
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

CLOSE-UP: Bagian DIARY BU ANGELA yang terbuka menunjukkan


halaman kiri ada FOTO CLOSE-UP FENINA (usia 5 tahun) DENGAN
TULISAN “FENINA” ditempel, lalu deskripsi tentang Fenina
dalam tulisan tangan Bu Angela; di halaman kanan ada FOTO
CLOSE-UP FARAH (usia 5 tahun) DENGAN TULISAN “FARAH”
ditempel, lalu deskripsi tentang Farah dalam tulisan tangan
SC
Bu Angela. (Jadi, tulisan “Fenina” ada di foto Fenina, bukan
terpisah. Begitu juga tulisan “Farah” ada di foto Farah,
bukan terpisah.)

ANDREA
Yes, dan juga ... tentang Farah. *

ALVINO *
Yesss! Itu bisa jadi bukti bahwa
RE
mereka emang kembar!

ANDREA
Daaan ... sini aku bacain catatan
ibuku soal Fenina, yaaa ...

ALVINO *
Eeeiiitttsss ... jangan, jangan.
Mendingan kita ketemu aja. Dinner, *
okay? Jadi kita bisa baca diary itu
EN
bareng-bareng.

ANDREA (V.O.)
Oh, nice try! Tapi aku ngga bisa
malam ini. Already have a date.

Alvino kecewa.

ALVINO
Date? Kamu punya pacar?
P

ANDREA (V.O.)
(Bercanda.)
Yesss. Sama Oom-Oom.
LA

Alvino bengong. Lalu terdengar suara Andrea tertawa geli.

ANDREA (V.O.)
Just kidddddiiiinnnggg!
(Beat.)
Ngopi aja yuk jam empat nanti *
Bye, Alvinooo .... *
Y

ALVINO
Byeee ...

Andrea menutup telefon. Alvino senyam-senyum sendiri, *


bersemangat mau ketemu Andrea lagi.
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

5 EXT. RESTORAN / OUTDOOR AREA - DAY

ESTABLISH: Suasana makan siang di tempat terbuka. Banyak


karyawan-karyawan kantor menikmati makan siang mereka bersama-
sama.
SC
ESTABLISH: Steak dihidangkan buat Arini, Fenina dan Mahendra.

MAHENDRA senang sekali ditraktir ARINI dan FENINA makan enak.

MAHENDRA
Udah lama aku ga makan enak begini.

ARINI
Selama ini kamu ke mana aja, Hen?
RE
Ngapain aja?

Mahendra agak malu menjawabnya.

MAHENDRA
Yaaa ... abis ... “kejadian itu”
... aku ‘kan masuk rehab. Kayak
tempat buat anak nakal gitu.

INSERT: Fenina penasaran mendengar “kejadian itu”. Arini


EN
merasa bersalah mengenangnya.

MAHENDRA (CONT'D)
Trus ... aku kabur dari situ.
Aku ga berani pulang rumah ortu. *
Jadi ... di jalanan aja. Pas aku
umur tujuh belas, aku ...
ketangkep, nyolong di supermarket.

FENINA
P
Oh, wow. Nyolong apa?

MAHENDRA
Kolor.
LA

FENINA, ARINI
Hah?!

MAHENDRA *
Sekalian sama duit di kasir, sih.

FENINA
Oh, tapi itu sampingan aja, ya.
Y

Yang utama kolornya.

MAHENDRA
Iya. Masuk lagi deh. Enam bulan aja
sih. Tapi dari situ, ya ... susah
dapet kerjaan. Paling jadi ...
dealer.
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

ARINI
Drugs?

MAHENDRA
(Buru-buru menambahkan.)
Tapi aku sendiri ngga pake.
SC
(Beat. Sambil
memperagakan.)
Ngga pernah nenggak. Ngga pernah
nyedot. Ngga pernah nyuntik. Ngga
pernah hirup .... Sama sekali ngga
pernah.

Arini dan Fenina menilik Mahendra dengan curiga.


RE
Mahendra seperti tarik-tarik ingus sejenak; mencurigakan.

MAHENDRA (CONT'D)
Tapi ya tetep aja. Ketangkep lagi.
Masuk lagi. Tiga tahunan. Lepas
dari situ, ya makin susah cari
kerja bener.
(Beat.)
Sempet jadi waiter di restoran,
tapi terus pandemi. Restonya
EN
bangkrut. Akhirnya ya ... dua bulan
terakhir ini, aku kerja di tempat
tadi, deh.

Arini makin merasa bersalah sekali mendengar kisah hidup


Mahendra, dan juga melihat Mahendra yang menceritakan itu
dengan senyuman kecil saja, seolah tabah.

Arini meraih tangan Mahendra, menggenggamnya, dan wajahnya


menampakkan rasa bersalah yang mendalam.
P

ARINI
Ya ampun, Hen ... idup kamu jadi
susah banget gara-gara ...”kejadian
itu”.
LA

MAHENDRA
Susah sih ngga terlalu, Rin.
(Beat.)
Ancur aja.

FENINA
Oke, oke. Udah dua kali nih gue
Y

denger ... “kejadian itu”. Apaan


sih?

Arini dan Mahendra saling berpandangan. Arini seolah minta


ijin ke Mahendra untuk cerita. Mahendra mengangguk kecil,
mempersilakan Arini untuk cerita.
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

ARINI
Gini, Fen ... waktu masih kecil tuh
...Gue sama Mahendra ‘kan suka main *
kelereng, gitu. Main gundu. Taroan *
pula. Dan, kami tuh sering menang. *
SC
6 EXT. TEPI KALI - DAY

Suasana di tepi sebuah kali di mana beberapa anak kecil


tampak sedang asyik bermain.ARINI KECIL dan MAHENDRA KECIL *
main kelereng sambil taruhan bersama TEMAN MASA KECIL 1,
TEMAN MASA KECIL 2, TEMAN MASA KECIL 3, ANAK KAMPUNG 1 dan
ANAK KAMPUNG 2.
RE
CLOSE-UP: Jemari Mahendra Cilik menyentil sebutir kelereng
dengan kencang.

CLOSE-UP: Kelereng-kelereng beradu.

Arini Kecil dan Mahendra Kecil sama-sama menang, dan berseru-


seru senang, sementara yang lain tampak sedih karena kalah.

PUNDI-PUNDI KELERENG ada di tangan Mahendra. Tiba-tiba PEMUDA *


PENGKOLAN (Lelaki, 18) datang mau ambil duit mereka. *
EN
ARINI (V.O.) *
... ada yang mau malak gue sama *
Mahendra. Kayaknya sih gue yang mau *
dipalak. Tapi Mahendra jagain gue, *
belain gue, terus jadi digebukin *
sama tuh orang. *

Mahendra Kecil jaga Arini Kecil, teman lainnya kabur. Pemuda *


Pengkolan menggebukinya. Arini Kecil tidak rela, lalu cari-
P
cari senjata dari dekat situ. *

ARINI (V.O.) *
(Beat.) *
Gue nyari senjata deh. Terus gue
LA

hajar aja tuh orang. Eh, dia jatuh,


kepalanya kena batu. Kenceng
banget. Langsung gak gerak.
(Beat.)
Pas ada yang liat, Mahendra suruh
gue pulang. Dia yang ngaku salah.

Arini Kecil ketemu botol kosong, lalu menggunakannya untuk


Y

menggebuk tengkuk Pemuda Pengkolan. Pemuda Pengkolan roboh,


dan pelipis kepalanya kena batu besar. Arini Kecil kaget.
Pemuda Pengkolan tidak bergerak. Mahendra Kecil suruh Arini
Kecil cepat-cepat pulang. Ada SATPAM yang lewat. Mahendra
Kecil ambil botol kosong dari tangan Arini Kecil. Satpam
langsung tuding Mahendra Kecil sebagai pelakunya. Arini Kecil
ketakutan.
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

7 EXT. RESTORAN / OUTDOOR AREA - DAY

CLOSE-UP: Giliran tangan Mahendra yang menggenggam tangan


Arini.

ARINI baru selesai cerita, merasa bersalah. MAHENDRA


SC
menggenggam tangan Arini, menenangkannya. FENINA terpesona
mendengar kisah masa kecil itu.

FENINA
Orangnya mati gak?

MAHENDRA
Ngga sih. Tapi lumayan. Syarafnya
kena. Lumpuh deh. Aku denger sih
RE
sampe sekarang orangnya ngga bisa
bangun dari tempat tidur, ya.

FENINA
(Ke Arini.)
Wow ... elo umur segitu udah bisa
bikin orang lumpuh.

ARINI
Gue ngga bangga, kaleee.
EN
FENINA
Iya, gue ngerti. Tapi tetep aja ...
wow!
(Beat. Ke Mahendra.)
Dan gara-gara belain Arini, hidup
elo jadi ngga ada bentuknya gini,
ya Mahendra.

ARINI
P
(Mau nangis.)
Iya, ‘kaaan? Aduh, dosa gue ....

FENINA
Ngga heran sih elo merasa berutang
LA

budi banget ke Mahendra. Gue kalo


jadi elo juga pasti ngerasa
bersalahnya seumur hidup, siiih.

ARINI
(Makin mau nangis.)
Gue tuh ngga pernah bisa lupa sama
kejadian itu, Fen.
Y

FENINA
Pasti elo sekarang jadi bertanya-
tanya dong ... apa yang elo bisa
lakukan buat bikin hidup Mahendra
lebih baik lagi? *
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

MAHENDRA
Udahlah. Lumayan kok di sini *
gajinya. Cuma sedikit di bawah THR.

FENINA
Di bawah Te-Ha-Errr ...?! Gawat
SC
banget. Gimana lo bisa idup?

MAHENDRA
Bisalah. Uangku cukup kok buat
hidup sampe mati.
(Beat. Ngedumel.)
Kalo matinya besok.

FENINA
RE
Tapi jangan sampe karena kepepet
elo terus jadi dealer lagi, lho.

ARINI
Iya, kamu ngga boleh jadi dealer
lagi!

Mahendra senyum tabah dan kalem.

MAHENDRA
EN
Yaaah ... Rin ... aku lakukan apa
aja buat bertahan hidup.
(Beat.)
Saat ini ... aku cuma mau hidup
lurus ... dan jujur ... dan soleh
... supaya aku ngga malu, dan bisa
pulang ke rumah ortu lagi ... dan
berkumpul sama keluarga. Dan dua
kucing kami. Si Item dan si Blacky.
P
Arini sungguh terenyuh mendengarnya, sementara Fenina
terenyuh dengan agak berlebihan.

MAHENDRA (CONT'D) *
Rin, Fenina ... makasih buat makan
LA

siangnya, ya. Aku mesti balik ke


tempat kerja. Waktu makan siangku
sudah habis.

Mahendra bangkit berdiri, mau pergi. Arini menahannya


sejenak.

ARINI
Y

Hen ... aku janji ... kalau aku tau


ada kesempatan kerja di tempat
lain, aku pasti akan kasih tau
kamu.
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

MAHENDRA
‘Makasih, Rin.
(Beat.)
Aku seneng sekali bisa ketemu kamu
lagi.
SC
Mahendra merangkul Arini, dan Arini membalasnya.Mahendra lalu *
pergi. Arini duduk. Wajahnya muram sekali, dilanda rasa *
bersalah. Fenina menghiburnya;

FENINA
Gue yakin ... elo pasti bisa
temukan caranya buat nolong
Mahendra. Gue tau ... nurani elo
pasti ngga tenang ya kalau elo
RE
belum berdamai dengan masa lalu elo
itu. Iya ‘kan?

Arini mengangguk lemah. Fenina tersenyum penuh siasat (tanpa *


dilihat Arini.)

8 INT. RUMAH REVANO / RUANG KONSULTASI - DAY

REVANO sedang menata-nata ruangan yang bakal jadi ruang


EN
praktek dokter umumnya, dibantu JUSTIN. Mereka menggeser
pembaringan untuk pasien, dan memasang kasurnya. Sudah ada
alat-alat praktek kedokteran umum juga di ruangan itu dalam
keadaan yang belum diatur rapi.

JUSTIN
Hhh ... lumayan juga beratnya.

Revano mulai menempatkan benda-benda lain dan merapikannya


sementara Justin istirahat sebentar sambil cek ponselnya.
P

Justin tertegun melihat di ponselnya:

CLOSE-UP: Layar ponsel Justin menunjukkan adegan Arini marah-


marah ke Meity dengan buas.
LA

JUSTIN (CONT'D)
Waduh. Si Arini viral.

Revano jadi ikut menonton video itu sejenak, lantas


berpaling.

REVANO
Y

Gue juga pusing nih, Tin. Emosional


banget si Arini. Gak mau berubah.

JUSTIN
Yah, Van ... ‘kan emang sikap
aslinya kayak gitu. Mungkin orang
bisa berubah kalau jatuh cinta.
(MORE)
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

JUSTIN (CONT'D)
Tapi, ya kita ‘kan ngga bisa
paksain, ya.

REVANO
Ya, tapi wajar dong kalo gue ngga
mau punya istri yang emosian gitu?
SC
(Beat.)
Maksud gue ... ya gue bisa terima
kalau Arini itu senggol-bacok
banget. Tapi kalau mau nikah yaaa
... mesti berubah, ‘kan? Mana ada
suami yang mau istrinya gahar
begitu?

Justin tertawa kecil, menyanggah dengan bercanda:


RE
JUSTIN
Masa’ sih? Gue aja dulu suka kok
sama kepribadian Arini yang senggol-
bacok.

REVANO
Ya itu ‘kan elo. Kelainan!

JUSTIN
EN
Eh, elo udah pernah cek belum,
mantan-mantannya Arini kayak apa?
Jangan-jangan selam ini Arini emang
pacarannya juga sama preman.

REVANO
Mmmm ....

CUT TO:
P
FLASHBACK DARI EPS 108 SCENE 37:

ARINI dan REVANO sedang jalan di taman:

REVANO (CONT'D)
LA

Terus aja, teruuusss...! Kayak


sendirinya ngga punya mantan aja.

ARINI
(Bangga.)
Iiih! Banyak, dooong!!! Lebih
psycho, lebih sakit jiwa, lebih
ganas daripada mantan kamu!!!
Y

CUT BACK TO:

REVANO jadi resah mengingat-ingat kata-kata Arini itu,


sementara JUSTIN masih mewanti-wantinya:
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

JUSTIN
Jangan sampe aja sih Arini nanti
banding-bandingin elo sama mantan-
mantannya yang begajulan. Elo ‘kan
ngga gitu. Elo ‘kan alim. Elo ‘kan
kolot. Elo ‘kan konservatif. Elo
SC
‘kan kaku. Elo ‘kan boring. Elo
‘kan-...

REVANO
Oke, oke, oke, Justin ... I got the
point!

Justin cengar-cengir saja, menggoda Revano;


RE
JUSTIN
Ciyeee, yang insecure.

REVANO
Rese lo.

9 EXT. OUTDOOR COFFEE SHOP - DAY

ALVINO dan ANDREA sedang membaca-baca DIARY BU ANGELA.


EN
CLOSE-UP: Bagian DIARY BU ANGELA yang terbuka menunjukkan
halaman kiri ada FOTO CLOSE-UP FENINA (usia 5 tahun) DENGAN
TULISAN “FENINA” ditempel, lalu deskripsi tentang Fenina
dalam tulisan tangan Bu Angela; di halaman kanan ada FOTO
CLOSE-UP FARAH (usia 5 tahun) DENGAN TULISAN “FARAH”
ditempel, lalu deskripsi tentang Farah dalam tulisan tangan
Bu Angela.

ALVINO
P
(Membaca.)
Farah. Manis seperti malaikat.
Rajin belajar. Pandai bergaul.
Tutur katanya santun. Selalu jujur.
Bisa dipercaya. Banyak yang ingin
LA

adopsi.
(Beat. Tanya ke Andrea.)
Almarhumah ibu kamu memang nulisnya
sepatah-sepatah aja, ya?

ANDREA
Iya, cuma intinya aja. Remember,
this is her very personal diary,
Y

ya. Dia nulis apa yang dia mau


tulis.

Alvino mengangguk-angguk. Alvino lanjut baca.


EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

ALVINO
(Membaca.)
Fenina. Kasar. Sangat pintar. Sulit
berteman. Sering berdusta. Sulit
dipegang. Mood-nya berubah-ubah.
Tahan banting. Sering melukai diri
SC
sendiri. Dua kali ketabrak mobil.
Pandai berpura-pura. Jadi bahan
penelitian dokter syaraf dan
psikolog.
(Kagum, kaget.)
Oh, wwwwaaaawwww! Beneran Fenina
udah error dari kecil.

Alvino menutup buku itu, menyimpulkan:


RE
ALVINO (CONT'D)
Aku akan tunjukin diary ini ke
Arini dan semua orang ... biar
mereka percaya omonganku.

Andrea langsung rebut buku itu dari tangan Alvino.

ANDREA
No way. Ini peninggalan ibuku. Enak
EN
aja dibawa-bawa!

ALVINO *
You can trust me, Andrea.

ANDREA *
Aku belum bisa percaya seratus
persen sama kamu. Dan, ... kamu
mestinya juga ngga segampang itu *
P
ALVINO
Makin sering kita bareng, makin
cepet kamu bisa percaya sama aku.

Andrea tertawa;
LA

ANDREA
Halaaah! Usaha terusss!

ALVINO ANDREA (CONT'D)


Koper, koper apa yang paling Ha?
romantis?
Y

ALVINO (CONT'D) ANDREA (CONT'D)


Kopercaya aku, kupercaya Oh. My. God!
kamu.

ALVINO (CONT'D) ANDREA (CONT'D)


Keju, keju apa yang paling Stop it!
nikmat?
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

ALVINO (CONT'D) ANDREA (CONT'D)


Kejujuran kita berdua. Alvino ... stoppp!

ALVINO (CONT'D) ANDREA (CONT'D)


Kutil, kutil apa yang paling Aku loncat keluar nih, Vin!
bikin sakit?
SC
ALVINO (CONT'D) ANDREA (CONT'D)
Kutilpon kamu tapi kamu gak Sekali lagi, aku gak mau
jawab. kenal kamu!

Alvino dan Andrea jadi tertawa-tawa.

ALVINO (CONT'D)
By the way, kamu belum mau cerita
RE
ke aku ... kerjaan kamu yang lain
tuh apa? Emang pekerjaannya rahasia *
banget?

Andrea menoleh ke Alvino, lalu senyum kecil;

ANDREA
Oke. Karena kamu maksa, I’ll tell
you now. Tapi, promise me kamu ngga
akan cerita-cerita ke yang lain.
EN
ALVINO
Promise bukannya obat maag?

Andrea roll-eyes.

ANDREA *
So ... I’m actually ....

DISSOLVE TO:
P

10 EXT. TEMPAT SEPI - NIGHT

ANDREA ditangkap oleh sekawanan orang jahat yang


LA

mengungkapkan bahwa ia adalah mata-mata. Andrea mau ditembak,


tapi tiba-tiba berhasil melepaskan diri, dan menghajar semua
yang mau menangkapnya itu dengan bela diri supercanggih.

CUT BACK TO:

11 I/E. JALANAN / MOBIL ALVINO - SUNSET


Y

ALVINO bengong mendengar kisah ANDREA.

ALVINO
A SECRET AGENT?!

Andrea pandang Alvino dengan tenang, dan mengangguk.


EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

ALVINO (CONT'D)
No, no, no, no! Kamu pasti ngibul
kayak Fenina dulu. No way.

Alvino tuduh Andre bohong kayak Fenina dulu.


SC
ANDREA
Well, it’s up to you mau percaya
atau ngga, Vin.
(Beat. Tenang.)
Tapi, coba aja kamu cerita ke orang
lain soal aku ...
(Beat. Kalem.)
... dan lihat ... besoknya kamu
masih bisa bangun dan bernapas atau
RE
ngga.

Alvino teguk ludah, degdegan. Andrea senyum kalem. *

ANDREA (CONT'D)
Tenang. Hari ini aku lagi ngga bawa
pistol, kok.

Alvino tetap gugup, dan berhenti tanya-tanya lagi.


EN
12 INT. RUMAH ARINI / KAMAR TIDUR ARINI - NIGHT

Di muka cermin, ARINI sedang panut-panut dirinya yang sudah


pakai baju milik ibunya: gaun panjang serba tertutup bermotif
bunga-bunga yang manis dan feminin sekali.

FENINA bersantai di ranjang, main-main dengan ular,


menertawakan gaya dandanan Arini itu.
P
FENINA
Lo kok jadi ibu-ibu arisan gitu.

ARINI
Diem lo. Kemaren gue udah ngamuk-
LA

ngemuk melulu di depan Revano.


Sesekali gue mau jadi tipe
perempuan impian dia, boleh kan?

FENINA *
Tumben juga Vano mau diajak ke bar.

ARINI
Y

Soalnyaaa ... band yang tampil tuh


“Kandella”. Band kesukaan dia.
Akustik-akustik gitu. Kalem, galau,
senja-senjaan, puitis, whatever
lah!
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

FENINA *
(Tertawa.)
Iya, elo ‘kan anaknya metal banget.

ARINI
“Darah & Dendam”! Itu baru musik
SC
gue. Marrraaaaahhhhh ... gahaaarrrr
... dan kalo konser pasti paling-
ngga ada satu penonton yang mati.
Yesssss!!!

FENINA
Yessss ... “Darah & Dendam”!!! Die,
die, dieee ...! *
RE
ARINI *
Lo ikutan jogging aja tuh sama
nyokap gue. Pasti dia seneng deh
ada yang nemenin.

Fenina tampak tertarik.

FENINA
Mmm. Interesting.
EN
COVER / TRANSITION: Ular yang sedang melingkar tenang di
ranjang. *

13 EXT. BAR - NIGHT

Established BAR. *

DI PANGGUNG: Band akustik “Kandella” sedang menampilkan lagu


yang kalem dan tenang.
P

DI MEJA: REVANO sangat menikmati penampilan band kesukaannya


itu. ARINI memaksakan dirinya untuk tampak suka juga. Di
hadapan mereka ada FABIAN - manager “Kandella”.
LA

REVANO
(Berbisik ke Arini.)
Keren banget ya mereka.

Arini terkesan memaksakan diri untuk setuju.

ARINI
(Berbisik ke Revano.)
Y

Iya ... keren.

Fabian juga menikmati penampilan “Kandella” sambil senyam-


senyum bangga.
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

REVANO
Mas Fabian, ... perfect banget kalo
mereka bisa nyanyi di nikahan kita.

Fabian sedikit tertegun ketika mendengar kata “nikahan”.


SC
FABIAN *
Ehmmm ... gimana kalo kita omongin
besok siang di sini? Saya soalnya
juga mesti ngobrol dulu sama
mereka. Sebagai manajer, saya tetap
mau berembuk sama mereka dulu dalam
segala hal.

REVANO
RE
Wah, besok siang, ya.
(Ke Arini.)
Aku mesti jagain rumah, soalnya ada
kiriman barang dari Abah.

Arini merasa “tertodong”.

ARINI
Oh ... aku aja yang ke sini buat
ketemu Mas Fabian. Kamu di rumah
EN
aja. Kamu percayain aja ke aku,
deh.

REVANO
Ngga apa-apa, Sayang?

ARINI
Ya ngga apa-apa, dong. ‘Kan buat
hari besar kita.
P
REVANO
Thank you, Sayang.

14 EXT. JALANAN - NIGHT *


LA

MUTIARA sedang jogging dengan santai. Beberapa langkah di *


belakangnya tampak FENINA sedang ketik-ketik pesan di *
ponselnya, lalu menyusul Mutiara. *

Mutiara menoleh ke Fenina: *

MUTIARA *
Y

Yuk, Fen, kita lanjut ke sana *


terussss ... terus ke kanan ... *
terus nyebrang balik deh ke rumah. *

Ketika Mutiara menyeberang, tiba-tiba ada mobil ngebut yang *


mau menabrak.
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

FENINA
Tanteeee ... awasss ...!

Fenina langsung menarik tubuh Mutiara menjauh, sementara


tubuhnya sendiri jadi terserempet mobil yang ngebut itu, dan
Fenina terjatuh, terguling-guling di jalanan.
SC
MUTIARA
Astaga ... Fenina!

Mobil itu sendiri sudah kabur.

Mutiara langsung mendekat ke Fenina, memeriksa kondisinya.


Fenina mengerang-erang kesakitan.
RE
FENINA
Aduuuh ... aduuuh ....

MUTIARA
Diam dulu kamu, Fen ... Tante cek
dulu, ada yang patah gak ....

15 INT. RUMAH ARINI / RUANG TENGAH - NIGHT


EN
ALVINO kaget lihat MUTIARA pulang jogging sambil memapah
FENINA.

ALVINO
Ma ... Mama diapain Fenina?!

MUTIARA
(Ngomel.)
Heh! Kamu tuh ya! Udah jelas-jelas
Fenina yang kenapa-napa, masih aja
P
kamu nyalahin dia.
(Beat.)
Kalo ngga ada Fenina, Mama-mu ini
udah mati ketabrak mobil ngebut! *
LA

FENINA
Udahlah, Tante ... ngga usah
dibesar-besarin.

Mutiara membantu Fenina duduk di sofa.

MUTIARA
Kamu tunggu sebentar ya di sini,
Y

Fenina. Tante ambil tas Tante dulu.

Mutiara meninggalkan Fenina bersama Alvino yang tetap


memandang Fenina dengan curiga. Fenina terus berakting
kesakitan. Alvino makin kesal memandangnya, lalu mencibir:
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

ALVINO
“Udahlah, Tante, ngga usah dibesar-
besarin” ... PRETTT!
(Beat.)
Fen! Aku udah dapetin bukti bahwa
kamu tuh sumber masalah! Otak kamu
SC
yang geser ke mana-mana itu udah
pernah jadi objek penelitian,
‘kan?! Kamu gak usah pura-pura di
depanku!

FENINA
Vino ... aku gak ngerti kamu
ngomong apa .... Tapi, kalo aku
memang ada salah ke kamu ... aku
RE
minta maaf, Vino ....

Alvino sebal melihat tingkah Fenina itu, lalu pergi


meninggalkannya.

ALVINO
Aku ngga bakal makan akting kamu
lagi, Fen!

Begitu Alvino pergi, Fenina tersenyum santai. Kakinya tidak


EN
terasa sakit lagi.

Fenina ambil ponselnya, menelepon seseorang.

16 EXT. TEMPAT SEPI - NIGHT

MAHENDRA menerima telepon dari Fenina sambil bersandar di


mobilnya - mobil yang tadi hampir menabrak Mutiara.
P
MAHENDRA *
Gila lo. Gue pikir tadi kalian
muncul di tikungan kedua. Gak
taunya tikungan pertama. Ampir aja
gue beneran nabrak nyokapnya Arini.
LA

FENINA (V.O.)
Emang kalo dia ketabrak, elo
nyesel?

MAHENDRA
Ya, ngga juga sih. Pas gue masih
kecil, dia yang paling ngelarang
Y

Arini main sama anak-anak kampung.


Diiih! Sombong banget tuh *
perempuan! Kalo dia ketabrak truk,
gue langsung party, buka botol! Gue
ngga percaya dia dokter beneran.
Paling juga beli gelar, tuh.
(MORE)
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

MAHENDRA (CONT'D)
Dasar, KutuKupret-Kuman-Kudis-Kurap-
Panu! Kuntilanak Bunting!

FENINA senyum senang mendengar kata-kata Mahendra itu.

FENINA
SC
Gue udah atur semua supaya lo bisa *
deket lagi sama Arini, married,
idup enak jadi menantu orang tajir.
Ikutin aja rencana gue.

MAHENDRA (V.O.)
(Ragu.)
Gue ga yakin gue mau lanjut.
Kayaknya lo gila banget, Fen.
RE
FENINA
Mahendra. Lo udah telanjur
kecemplung di rencana gue. Lo udah
mau nabrak nyokapnya Arini, lho. Lo
gak bisa mundur lagi.

Fenina tutup telepon. *

Fenina memeriksa ponselnya, mematikan voice recorder, lalu


EN
playback. Terdengar lagi kutipan percakapan mereka tadi:

MAHENDRA (V.O.)
Pas gue masih kecil, dia yang
paling ngelarang Arini main sama
gue dan temen-temen gue. Katanya
ngga pantes Arini main sama anak
jalanan. Diiih! Sombong banget tuh
perempuan! Kalo dia ketabrak truk,
gue langsung party, buka botol! Gue
P
ngga percaya dia dokter beneran.
Paling juga beli gelar, tuh. Dasar,
KutuKupret-Kuman-Kudis-Kurap-Panu!
Kuntilanak Bunting!
LA

Fenina senyum puas sambil mendengarkan rekaman itu.

17 EXT. BAR - NIGHT

ARINI dan REVANO sudah duduk berdua saja. Live music sudah
berakhir. Band “Kandella” sudah tidak di panggung. Suasana
bar lebih hingar-bingar dengan musik yang lebih upbeat.
Y

REVANO
Kamu tuh beneran ngga apa-apa kalo
Kandella yang nyanyi di nikahan
kita?
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

ARINI
Mmm ... ng ... ga apa-apa, kok.
Mereka bagus, kok. Bagus. Keren.

Revano senyum senang.


SC
REVANO
Aku senang deh selera musik kita
akhirnya ada yang sama jug-...

Kata-kata REVANO terpotong ketika ada PENGUNJUNG BAR MABUK


yang menyenggol Arini karena jalannya oleng, hingga jatuh ke
meja mereka.

ARINI
RE
Eeeh ... apaan nih ... aduh!

Meja jadi berantakan. Makanan dan minuman tumpah. Pengunjung


Bar Mabuk bukannya minta maaf malah ketawa-tawa teler;

PENGUNJUNG BAR MABUK


Eeeeh ... hehehehe ... ini meja
napa di sini, dah ....
(Flirting ke Arini.)
Eh, helllloooowwww .... You’re so
EN
cuteee ....

Arini melotot marah, dan:

ARINI
DASAR LO KUT-...

Arini lalu sadar buat mengendalikan emosinya.

PENGUNJUNG BAR MABUK


P
Kamu mau ... pulang sama aku ...?

Revano yang mendorong pergi Pengunjung Bar Mabuk itu dengan


kesal.
LA

REVANO
Heh, sana-sana-sana ...! Ngaco lo!

PENGUNJUNG BAR MABUK lalu dibawa pergi oleh teman-temannya


yang minta-minta maaf ke Arini dan Revano.

Arini dan Revano duduk lagi sementara PELAYAN segera membantu


membersihkan dan merapikan meja yang berantakan itu.
Y

REVANO (CONT'D)
Kamu ga apa-apa?

Arini menggeleng saja, lalu senyum ke Revano.


EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

ARINI
Seneng deh ngeliat kamu ngebelain
aku.

Revano juga senyum sayang ke Arini.


SC
REVANO
Aku juga seneng ngeliat kamu tadi
nahan emosi kamu. Kayaknya ...
terapi kamu di Klinik Emosi Jiwa
banyak manfaatnya.

Arini senyam-senyum senang.

REVANO (CONT'D) *
RE
Eh ... mantan-mantan kamu dulu tuh
... pasti ngga ada yang nahan-nahan
kamu buat marah, ya? Kamu merasa
tertekan gak sih sama aku?

ARINI
Aduh, mantan-mantanku tuh ngga ada
yang penting, Van. Semuanya pacaran
lucu-lucuan aja, ngga ada yang
serius banget.
EN
REVANO
Gitu ya?

Arini lalu berpikir-pikir, dan berniat untuk jujur soal


Mahendra.

ARINI
Yaaa ... palingaaan ... ada sih
yang berkesaaan banget.
P
First love aku, sih. Dia paling *
sangar. Paling galak.

REVANO
Umur berapa itu kamu pacaran sama
LA

dia?

ARINI
(Tertawa.)
Umur sembilan atau sepuluh tahun
gitu, deh. Dia sih lebih tua dikit.

Revano jadi ikut tertawa juga.


Y

REVANO
Owalaaah ... itu sih cinta monyet
ya? Aku ga khawatir sih kalau itu *
cinta monyet kamu. Namanya juga
masih kecil, ya. Kecuali kalo kamu
masih kontek sama dia. Tapi, ya ...
(MORE)
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

REVANO (CONT'D)
mana ada sih yang masih kontek sama
cinta masa kecil, ya. *

Arini cengar-cengir saja mendengar Revano ambil kesimpulan


sendiri. Arini masih mau cerita jujur,
SC
ARINI
Iiiiyaaa ... cuma aku tuh-...

Kata-kata Arini dipotong oleh PELAYAN yang buru-buru datang


ke Revano, minta-minta maaf dengan sopan sekali:

PELAYAN BAR
(Panik, takut-takut.)
Pak, mohon maaf buat kejadian
RE
barusan. Mohon maaf sekali. Tadi
manajer saya bilang Bapak kami
kasih diskon sepuluh persen.

REVANO
Oh, ngga apa-apa, kok. Santai-
santai. Boleh sekalian minta bill-
nya ya, Mas?
(Beat. Ke Arini.)
Kita balik yuk? Udah malem.
EN
Arini jadi menangguhkan pengakuannya, dan mengangguk saja.

18 INT. RUMAH ARINI / KAMAR TIDUR ARINI - NIGHT

ESTABLISH: Rumah Keluarga Arini di malam hari.

FENINA sudah pakai perban, duduk di meja rias. ARINI - baru


pulang dari bar - masuk. Ia sudah mendengar soal kecelakaan
P
yang dialami Fenina dan Mutiara.

ARINI
(Khawatir.)
Fen ... elo gimana kakinya?
LA

Fenina jawab sambil jalan dengan pincang-pincang ke arah


ranjang, lalu duduk di ranjang.

FENINA
(Tabah, santai.)
It’s okay, Rin. Gue tahan banting,
kok. Nyokap lo tadi udah periksa.
Y

Ngga ada yang patah. Palingan sakit


aja karena masih trauma abis kena
benturan.

ARINI dengan cepat mengambil minyak GPU yang tampak jelas


terletak di meja kecil di sisi ranjangnya, dan mulai
menggunakannya;
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

ARINI
Sini, sini, sini ... mana yang
masih sakit?

FENINA
Kaki gue udah ngga apa-apa, kok.
SC
Ini bahu gue aja, nih, tadi kena
jalanan pas gue nahan badan gue.

Arini mengoleskan minyak GPU (dengan brand minyak GPU


terlihat jelas) itu ke bahu Fenina.

ARINI
Thank you ya udah nyelametin nyokap
gue.
RE
FENINA
Oh nooo ... itu tadi gue spontan
aja, kok. Gak usah digede-gedein
lah, Rin.

Pintu diketuk dari luar, dan ALVINO muncul:

ALVINO
Rin. Gue mau ngomong bentar.
EN
Sini, bentaaar! *

Dengan agak sebal, Arini mengikuti Alvino keluar. Pintu tidak


tertutup rapat; masih ada celah sedikit.

Fenina segera jalan dengan cepat, tanpa pincang-pincang, ke


arah pintu, menguping.

19 INT. RUMAH ARINI / DEPAN KAMAR TIDUR ARINI - NIGHT


P

ALVINO sedang berusaha meyakinkan ARINI. Alvino bicara dengan


suara agak kecil;

ALVINO
LA

Gue dapetin diary-nya almarhumah


kepala panti asuhan dulu. Di situ
ada keterangan soal Fenina dan
kembarannya, Farah. Trus juga soal
gimana si Fenina tuh emang ngaco
dari orok!

ARINI
Y

Haduuuh ... lo tuh kenapa sih masih


obsessed banget?! Udah ah ... gue
ngga mau dengerin.

ALVINO
Ih, nih anak! Fenina tuh masih
gila. Gila. Gila. Gilaaa! *
(MORE)
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

ALVINO (CONT'D)
Tunggu aja. Gue bakal bawa barang
bukti itu ke sini!

20 INT. RUMAH ARINI / KAMAR ARINI - NIGHT *


SC
ESTABLISH: Rumah Arini di malam hari.

ARINI tidak bisa tidur, lalu mulai terkenang lagi dengan masa
kecilnya:

21 EXT. TEPI JALAN - DAY

[FLASHBACK.] [Kejadian ini ada di antara Scene 07 dan Scene


RE
08.]

MAHENDRA KECIL jalan bersama ARINI KECIL seusai menang main


kelereng.

ARINI KECIL memandang MAHENDRA KECIL dengan rasa senang,


bangga, dan penuh cinta. Mahendra Kecil pun menggandeng bahu
Arini Kecil dengan rasa sayang.

Mahendra Kecil lalu menahan langkahnya. Ia memberikan PUNDI-


EN
PUNDI berisi kelereng-kelereng itu pada Arini Kecil. Arini
Kecil memandangnya, bingung.

MAHENDRA KECIL *
Kalau aku lagi ngga ada sama kamu,
anggap aja ini jimat, buat jagain
kamu.

Arini Kecil menerima pundi-pundi itu dengan senang sekali.


P
ARINI KECIL
Aku akan simpen ini terus, biar aku
dijagain sama kamu selamanya.

MAHENDRA KECIL
LA

Selamanya.

22 INT. RUMAH ARINI / KAMAR TIDUR ARINI - NIGHT

ARINI membuka lemari bajunya, dan mengambil PUNDI-PUNDI


berisi kelereng-kelereng itu dari salah satu sudut yang
tersembunyi. Arini membawa pundi-pundi itu, lalu duduk di *
Y

atas ranjang. Arini mengeluarkan isinya: Kelereng-kelereng *


indah dari masa kecil Arini bertebaran.

Arini senyum mengenang masa lalunya.

Tiba-tiba ponsel Arini getar-getar. Di layar tampak Revano


mengajaknya video call.
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

Seolah takut ketahuan, Arini buru-buru membereskan kelereng-


kelereng itu, dan memasukkan semua kembali ke dalam pundi-
pundinya, lalu baru menjawab panggilan video call itu.

ARINI
Hey ....
SC
23 EXT. RUMAH REVANO / PEKARANGAN DEPAN - NIGHT

REVANO sedang duduk santai di pekarangan depan rumahnya


sambil video call dengan Arini.

REVANO
Aku mau say good nite aja.
RE
ARINI (V.O.)
Oh. Good nite, Sayaaang.

REVANO
Sleep well and sweet dreams, yaaa.

ARINI (V.O.)
Kamu jugaaa .... Love you ...
(Cium.)
EN
Mmmwah, mwaaah.

REVANO
Mwah, mwaaah ....

24 INT. RUMAH ARINI / KAMAR TIDUR ARINI - NIGHT

ARINI menyudahi video call itu, lalu melihat ke arah PUNDI-


PUNDI berisi kelereng-kelereng itu. Arini resah sendiri.
P

ARINI
(Bergumam.)
‘Napa gue jadi ngerasa salah ...!
LA

25 INT. RUMAH ARINI / DAPUR - MORNING

ESTABLISH: Rumah Keluarga Arini di pagi hari.

FENINA sedang mendorong-dorong MBAK DARTI pergi dari dapur


itu;
Y

FENINA
Udaaah ... biar sesekali Mbak Darti
santai ajaaa .... Saya yang bikin
sarapan buat semuanya, yaaa ... *
Buat Mbak, buat Pak Sodikin, buat *
Pak Beno, buat Mbak Mayang ...
semuaaa.
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

Mbak Darti pun menurut sambil memandang Fenina dengan kagum,


dan tidak sadar ARINI baru masuk ke dapur, ada di belakang
Mbak Darti.

MBAK DARTI
Hebat ini. Kalo Neng Arini mah,
SC
mana bisa masak. Lah wong masak air
aja bisa angus ... hahaha ....

Mbak Darti balik badan mau pergi, dan kaget ada Arini yang
melotot ke arahnya. Mbak Darti malu, lalu melipir.

ARINI
Kaki lo udah enakan, Fen?
RE
Sambil keluarkan telur dari kulkas dan menyiapkan wajan;

FENINA
Udah, kok. Santai. Bisa dibawa
jalan. Ngilu-ngilu dikit.

ARINI
Nanti, abis breakfast, udah bisa
gue ajak keluar? Gue males nih kalo
meeting sama manajer-nya Kandella
EN
sendirian.

FENINA
Sip. Bisa kok.

ARINI
Asik!
(Beat.)
Mau gue bantuin, gak?
P
FENINA
Gak usaaah. Udah, udah, udah sana!
Terima jadi aja nanti.

ARINI
LA

Thank you, Fen.

Dengan santai Arini melangkah pergi.

Fenina memastikan suasana aman, lalu mengambil sesuatu dari


saku celananya. Tampak:

CLOSE-UP: Beberapa kemasan obat plastik berisi tablet warna-


Y

warni. Di kemasan-kemasan obat itu ada tulisan-tulisan: “Buat


Tidur Ngorok”, “Buat Muntah-Muntah”, “Buat Batuk Parah”,
“Buat Kepala Pecah”, “Buat Mencret-Mencret”, dll.

Fenina tersenyum jahat.


EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

26 EXT. BAR - DAY

ESTABLISH: Suasana bar di siang hari. Hanya ada dua meja yang
terisi. Musik mengalun santai.

ARINI, FENINA dan FABIAN duduk di salah satu meja yang tidak
SC
besar. Fenina tepat berseberangan dengan Fabian.

Fabian menjelaskan dengan serius:

FABIAN
Gini. Kandella nih punya rencana
jangka panjang. Dan, nyanyi di
resepsi pernikahan tidak termasuk
di dalamnya. Kandella ngga mau
RE
dikenal sebagai wedding singers.
Jadi ... mohon maaf, Arini. Kami
belum bisa bantu kalian.

Arini tampak kecewa.

ARINI
Tapi Revano tuh ngefans banget sama
Kandella. Apa gak bisa coba
diomongin dulu, Mas? Budget kita di
EN
atas rata-rata, lho.

DI BAWAH MEJA: Tampak kaki Fenina melepaskan sepatunya, lalu


mulai bergerak ke arah selangkangan Fabian.

FABIAN
Ini bukan soal budget, Rin.
Kandella betul-betul ngga mau. Ini
sudah fin-...
(Tertegun. Selangkangannya
P
dijamah oleh kaki
Fenina.)
... NAL!

Fenina memandang Fabian dengan bingung. Fenina santai saja,


LA

scroll-scroll ponsel sambil menghirup jus semangka.

ARINI
Mas?

FABIAN
(Keenakan.)
Uhmmmm ... iyaaah ...?
Y

Fabian mulai bereaksi terangsang. Bola matanya berputar-


putar. Arini makin curiga.

ARINI
Mas Fabian gak apa-apa?
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

FABIAN
Nggghhh ... saya ... ngga ... apa-
apaaah ....

Arini makin curiga.


SC
Fabian berusaha tampil biasa-biasa saja (walaupun
selangkangannya sedang dilecehkan oleh kaki Fenina.)

27 EXT. RUMAH ARINI / GERBANG DEPAN - DAY

ROBERT bengong melihat PAK SODIKIN dipapah keluar oleh MBAK


DARTI, mau naik taksi.
RE
ROBERT
Itu Pak Sodikin kenapa, Mbak?

MBAK DARTI
Tau-tau diare, Pak. Ngga brenti-
brenti. Ibu suruh Pak Sodikin cuti
sebulan.

ROBERT
Sebulaaan? Yang ngurus rumah, kebon
EN
dan kolam yang gede banget ini,
siapaaa?

PAK BENO - Staf Keamanan - juga sedang batuk-batuk parah


banget di pos-nya. (CATATAN: Pak Beno pakai stelan safari.)

PAK BENO
Pak ... UHUK-UHUK! ... saya jug-
... UHUHUHUHUKKK!!! ... sakit ...
P
ROBERT
Aduh ... Pak Beno ke dalam, yuk,
saya periksa.

Pak Beno keluar dari pos-nya, jalan mengikuti Robert sambil


LA

batuk-batuk parah banget sampai nunduk-nunduk dan merasakan


sakit di dadanya.

28 EXT. BAR - DAY

FENINA memandang ke arah toilet sejenak, lalu menoleh ke


FABIAN di hadapannya sambil senyum menggoda. Fabian senyum
Y

juga sambil melonggarkan kancing atas kemejanya.

FABIAN
Huuufffhhh ... panas, ya.

FENINA
Kita bisa bikin tambah hot.
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

Fenina kasih secarik kertas kecil ke Fabian:

FENINA (CONT'D)
My number.

Fabian menerimanya, lalu menyimpannya.


SC
FABIAN
Aku punya istri dan anak.

FENINA
I just wanna have fun.

Fabian mengangguk-angguk.
RE
ARINI datang dari toilet, langsung ajak Fenina pergi;

ARINI
Lo ga perlu ke WC dulu? Cabut, yuk.

FENINA
Okey.
(Sopan dan formal.)
Nice to meet you, Mas Fabian.
EN
FABIAN
Nice to meet you.

Arini dan Fenina jalan pergi.

FENINA
Ke mana kita?

ARINI
Emosi Jiwa lagi, yuk. Vano bilang
P
terapi-nya ngefek banget ke gue.

29 EXT. RUMAH REVANO / PEKARANGAN DEPAN - DAY


LA

REVANO memperhatikan papan bertuliskan namanya - “dr. Revano


Ilyasa Nugraha” - serta jam praktek-nya.

JUSTIN ambil papan itu, mau bantu pasang di depan.

JUSTIN
Gue pasangin di depan.
Y

REVANO
Eh, jangan dulu. Gue baru mau mulai
praktek abis married dan bulan
madu.

JUSTIN
Ciyeeeh, komit banget.
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

Revano ambil papan nama itu, membawanya ke dalam. Justin


mengikutinya.

REVANO
Gue juga udah nanya soal mantan-
mantannya Arini. Gak ada serius,
SC
kok. Yang paling berkesan buat dia
cuma first love-nya. Tapi itu ‘kan
cinta monyet. Udah lost contact
juga.

JUSTIN
Berarti elo kemakan banget sama
omongan gue ya, sampe elo bener-
bener ngecek ke Arini juga.
RE
REVANO
Kampret lo. Udah deh. Kalo Arini
gak sengaja ketemuan sama
mantannya, gue percaya dia pasti
cerita ke gue.

JUSTIN
Oke, okeee ... gak usah ngegas
gitu, dong.
EN
30 EXT. KLINIK EMOSI JIWA / DEPAN - DAY

REVANO (O.C.)
Intinya ... gue percaya banget sama
Arini. Kita tuh udah mau married.
Ngga mungkinlah dia tau-tau ada
kontek-kontek lagi sama mantannya.
Pasti ngga sama sekali! Pasti.
P

ARINI dan FENINA melangkah masuk, dan tertegun melihat


MAHENDRA jalan dengan sedih.

ARINI
LA

Mahendra. Kamu kenapa?

Mahendra menghela napas, lalu menyembunyikan kesedihannya


dengan senyum lemah.

MAHENDRA
Biasalah. Boss-ku baru background
check. Dia baru tau aku pernah
Y

dipenjara. Jadi, ya ... dia ...


ngga mau deh aku jadi karyawannya
lagi.

ARINI
Ih! Kok gitu! It’s not fair!
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

MAHENDRA
Udahlah, Rin. Hidup memang ngga
pernah adil. Aku bisa cari kerja *
lagi. Apa aja, deh. Jadi kacung,
jadi jongos juga ngga apa-apa.
SC
ARINI *
INI semua gara-gara dulu-... *

MAHENDRA
Udahlah, Rin. Jangan kamu inget-
inget terus soal aku dulu belain
kamu sehingga hidupku jadi begini.
Jangan kamu inget-inget lagi
pengorbananku yang besar banget
RE
itu. Jangan kamu pikirin hidupku
yang sudah hancur begini.

Arini menunduk sedih.

Mahendra senyum, lalu mengangkat dagu Arini dengan jarinya.

MAHENDRA (CONT'D)
Jangan sedih, ya. Kita akan ketemu
lagi di lain kesempatan.
EN
ARINI
Lho, kok kamu jadi kayak mau
pisahan sama aku? ‘Kan kita tetap
bisa ketemu lagi.

MAHENDRA
Aku sama sekali ngga mau ganggu
hidup kamu, Rin. Apalagi, ... kamu
‘kan ... udah tunangan.
P

Arini makin sedih.

Mahendra mengecup dahi Arini.


LA

MAHENDRA (CONT'D)
Aku pergi dulu, Rin.

Mahendra pun melangkah pergi.

Arini memandang kepergian Mahendra dengan penuh perasaan


bersalah.
Y

Fenina mendekat ke Arini, lalu menggandengnya, menguatkan


Arini.

FENINA
Udahlah, Rin. Gue paham sih, elo
pasti merasa bersalaaaaaah banget.
(MORE)
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

FENINA (CONT'D)
Tapi, mungkin memang jalannya udah
begitu. Takdir ‘kan ngga bisa kita
lawan, Rin. Ya, ‘kaaan?

Arini hanya menghela napas, tidak bisa jawab. *


SC
31 EXT. RUMAH ARINI / PEKARANGAN - DAY

ROBERT pusing banget karena tiba-tiba staf rumah pada banyak


yang sakit; Pak Sodikin diare, Pak Beno flu berat. ALVINO
berusaha meyakinkan Robert:

ALVINO
Pak Sodikin sama Pak Beno sakit
RE
abis makan sarapan yang Fenina
bikin. Papa sendiri liat ... ada
kemungkinan keracunan makanan.
Kurang jelas apa lagi buktinya, Pa?
Ini pasti Fenina yang bikin kacau!

ROBERT
Haduh, kamu ini!
(Beat.)
Kalo Fenina mau jahat sama kita, ya
EN
kita dong yang sakit. Kenapa malah
Pak Sodikin sama Pak Beno? Kamu nih
ngada-ngada terus. Ada masalah apa
sih kamu sama Fenina?

ALVINO
Ya, kita ngga tau rencana dia apa,
tapi yang jelas dia tuh udah-...

ROBERT
P
(Memotong.)
Alvinooooooo ...!
(Beat.)
Denger ya. Adikmu udah mau nikah.
Kamu malah kayak gini. Ada
LA

perempuan dalam kesusahan, baik


hati, bahkan menyelamatkan ibumu
dari bencana ... malah kamu
curigain yang bukan-bukan. Gimana
kamu bisa dapet jodoh, menikah,
punya anak, dan bangun keluarga
seperti manusia normal?
Y

Alvino cemberut, dan menggerutu sambil meninggalkan Robert:

ALVINO
Married atau ngga, ngga ada
hubungannya sama normal atau ngga,
Dokter Roberrrttt!
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

Robert melotot ke Alvino.

32 INT. RUMAH REVANO / RUANG MAKAN - DAY

REVANO kecewa sekali mendengar ARINI tidak berhasil


SC
mendapatkan Kandella.

REVANO
Yaaah ... kita ngga dapet, ya?

ARINI
Sorry, Van. Aku tau, kamu tuh ngga
banyak minta ini-itu buat acara
nikah kita, kecuali Kandella. Sorry
RE
banget. Aku gak bisa bujuk si
Fabian.

FENINA
Eh, actually ... waktu elo di WC
tadi, Rin ... gue tuh ngomong juga
sama Fabian. Dia akhirnya bisa tuh
gue yakinin buat bujuk band-nya
lagi.
EN
REVANO ARINI
(Semangat.) (Kaget, tersinggung.)
Oh ya?! Oh ya?!

FENINA
Iya, si Fabian bilang kalo ada
perkembangan lagi, dia akan contact
gue.

REVANO
P
Wah! Thank you, Fen!

ARINI
Elo kok baru bilang sekarang?
Kenapa dia contact ke elo, bukan ke
LA

gue?

Fenina berlagak takut melihat Arini kesal.

FENINA
Sorry, Rin ... gue lupa banget
bilang ke elo. Sorry banget.
Y

Arini masih mau protes, tapi Revano memotong cepat:

REVANO
It’s okay, Fen. Aku berharap kamu
bener-bener berhasil bujuk Fabian.
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

FENINA
Aku chat dia sekarang!

Fenina langsung ambil ponselnya.

Arini makin merasa kesal (karena Fenina jadi “pahlawan” di


SC
mata Revano).

Fenina ketik-ketik chat sambil membacanya sendiri:

FENINA (CONT'D)
“Fabs ... sorry ganggu ... apakah
elo udah ngomong sama anak-anak
elo?”
RE
POP-UP TEXT: Fenina: “Baby, kirim foto [emoji terong] elo
dong. Tapi ada muka lo, yaaa.”

Mereka tunggu jawaban.

Jawaban datang.

FENINA (CONT'D)
Nih. Dia reply. Katanya: “Oke, gue
tanyain sekarang, ya.”
EN
POP-UP: Fabian: Gambar disensor.

Fenina ketik-ketik jawabannya lagi.

FENINA (CONT'D)
“Sip, thank you ya. Kabarin gue
secepetnya, please.”

POP-UP TEXT: Fenina: “Yaaah, gimana gue tau itu punya elo
P
atau orang lain?”

Revano sangat berterima kasih sekali ke Fenina.

REVANO
LA

Thank you banget, Fen. Kamu ngga


tau betapa berartinya ini buat aku.
Makasih banget, Fenina.

Arini kesal sekali mendengarnya, tapi berusaha mengendalikan


emosinya.

ARINI
Y

Thank you, Fen.

Mereka lanjut makan lagi, tapi chat masuk lagi ke ponsel


Fenina:

POP-UP: Fabian: Foto lengkap Fabian yang bugil, tapi bagian


bawahnya disensor.
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

FENINA
Dia bilang besok dia kabarin.

Mereka lanjut makan. *


SC
33 EXT. TAMAN - NIGHT

ESTABLISH: Suasana taman yang romantis di malam hari. Banyak


pasangan berpacaran.

WIDE: ALVINO dan ANDREA jalan-jalan sambil menikmati satu


porsi besar es krim berdua. *

ALVINO *
RE
Kamu bukan secret agent. Ngga *
mungkin. Aku ngga bakal dibohongin *
lagi. *

Andrea bengong, lalu tertawa. *

ANDREA *
Oh my God, kamu traktir aku es krim *
cuma mau bilang itu? *
EN
ALVINO *
Aku ngga dateng cuma buat itu aja, *
Andrea. Aku bener-bener butuh diary *
itu. Ini Fenina makin ngaco, dan *
dia-... *

Alvino bengong karena tiba-tiba Andrea merangkulnya erat- *


erat. *

ANDREA *
P
Uuuh ... Cayaaang. Kamu kok stress *
banget gitu, sih? Let me calm you *
down ya, Vino. *

Alvino jadi benar-benar keenakan dipeluk Andrea. Alvino mulai *


LA

senyam-senyum lagi. *

ANDREA (CONT'D) *
Cukup dulu ya ngomongin Fenina *

ALVINO *
Kamu cerita dong tentang diri *
kamu.. *
Y

ANDREA *
Dulu tuh aku kuliah perhotelan gara-
gara ikut sama cowok aku dari SMA.
Eh, ngga lama habis lulus ... dia
bubarin aku.
(MORE)
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

ANDREA (CONT'D)
Padahal kita udah tujuh tahun
pacaran, dan udah ngomongin soal
married. Makanya ... aku tuh males
cepet-cepet punya pacar lagi
sekarang.
SC
ALVINO
Tapi aku masih bingung beneran, kok
kamu bisa hidup dari ngajar
berenang aja. Kerjaan kamu yang
lain itu ap-...

Andrea menutup mulut Alvino pakai sendok es krim.

ANDREA
RE
Psssst. Udah, deh.
(Beat.)
Aku tuh terikat kontrak. Aku ga
boleh cerita ke siapa-siapa.

ALVINO
Really?

ANDREA
Kamu gak percaya aku?
EN
ALVINO
Ya kan kamu pinter ngarang.

ANDREA
(Tertawa.)
Pokoknya, kalo udah waktunya, aku
pasti cerita ke kamu.
P
34 INT. RUMAH FENINA / RUANG TENGAH - NIGHT

MUTIARA lagi mengoceh dengan penuh kekhawatiran;

MUTIARA
LA

Aduh, ini nanti kalo genteng tau-


tau ada yang bocor, gimana? Kalo AC
tau-tau ada yang rusak, gimana?
Kalo kompor tau-tau ada yang
meledak, gimana? Kita tuh butuh Pak
Sodikin. Ini rumah gede banget,
ngga mungkin aku sendiri yang
betulin ini itu, Pa!
Y

ROBERT baru selesai bicara di ponselnya, dan mendelik sebal


ke Mutiara. ARINI dan FENINA baru pulang.

ROBERT
Kamu tuh bawel gitu malah bikin aku
tambah stress!
(MORE)
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

ROBERT (CONT'D)
Ini aku lagi teleponin agen-agen,
buat tanya ada pengganti sementara
atau ngga.

ARINI
Ada apa sih, Pa, Ma?
SC
MUTIARA
Pak Sodikin sakit. Pak Beno sakit.
Dua-duanya mesti cuti panjang!
Hancur deh ini rumah ... hancuuur!

ARINI
Hah? Kok bisa-...
RE
FENINA
(Langsung memotong.)
Lho, berarti Mahendra bisa kerja di
sini dong, Rin?

Arini kaget karena Fenina bawa-bawa nama Mahendra.

MUTIARA
Mahendra? Mahendra tuh siapa? Mama
ngga pernah tau kamu punya temen
EN
namanya Mahendra.

FENINA
Itu lho, Tante. Karyawan di Klinik
Emosi Jiwa. Orangnya baik banget.
Badannya juga gede. Dia tuh baru
dipecat hari ini.

ROBERT
Memang orangnya bisa dipercaya?
P

Arini mau jawab, tapi Fenina jawab lebih dulu;

FENINA
Dari pertama kita datang sih, dia
LA

yang paling sigap ngeladenin kita,


ya Rin? Dia sampe kasih kita ekstra
barang-barang buat kita ancur-
ancurin lho, Oom.

ROBERT
Bener, Rin? Kamu punya nomornya?
Y

Arini bingung mau jawab apa.

FENINA
Apa gue aja yang telepon dia, Rin?
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

ROBERT
Tolonglah, Fenina. Oom ngga tenang
nih kalo ngga ada yang jagain
rumah. Masa’ si Mbak Darti aja?

Arini mau coba hentikan;


SC
ARINI
Eh, tapi-...

Fenina sudah melipir pergi sambil keluarkan ponselnya;

FENINA
Saya telepon sekarang ya, Oom.
Bentar.
RE
35 EXT. KLINIK EMOSI JIWA - NIGHT

MAHENDRA sedang semprot-semprot sebuah stetoskop dengan cat


semprot warna pink ketika terima telepon dari Fenina.

MAHENDRA *
Ok siap *
EN
Mahendra tutup telepon, dan kembali semprot-semprot stetoskop *
itu dengan cat semprot warna pink dengan muka ceria *

36 EXT. TAMAN - NIGHT *

ALVINO dan ANDREA sampai di depan taman. Andrea mengecup *


Alvino di pipi.

ANDREA
P
Good nite, Vin.Kamu udah ngga *
stress lagi ‘kan mikirin Fenina?

ALVINO
Semua masalahku hilang dan pudar di
LA

pancaran matamu, Andrea.

Andrea ketawa geli mendengar rayuan gombal itu.

ALVINO (CONT'D) *
Aku antar balik *

ANDREA *
Y

Nggak usah. *

Sebuah mobil mewah datang. Andrea senyum. *

Dari pintu pengemudi, tampak AJUDAN berpostur tubuh tinggi,


tegap, mengenakan kemeja batik, turun dan menghampiri Andrea.
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

AJUDAN
Selamat Malam, Mbak Andrea. *

Alvino makin curiga.

ANDREA
SC
Oke.
(Beat.)
Vin ... aku cabut duly. Ati-ati di *
jalan, ya. Besok kita ketemu buat
aku kasih diary-nya.

Alvino memperhatikan Andrea jalan ke mobil, lalu masuk ke


kursi belakang, sambil menyapa ke orang di dalamnya (tidak
terlihat) dengan ramah dan akrab sekali:
RE
ANDREA (CONT'D)
Malam, Oom Guuunnn ...kok beneran *
samperin aku. Padahal aku bercanda *
lho *

Pintu ditutup.

ALVINO
(Lirih, bingung.)
EN
“Oom” ...?

WIDE: Mobil itu pergi meninggalkan Alvino sendirian.

37 EXT. RUMAH ARINI / GERBANG DEPAN - DAY

ESTABLISH: Rumah Arini di siang hari. Tampak mobil Revano


datang, mendekat ke gerbang.
P
Di dalam mobilnya, REVANO bingung karena gerbang tidak
langsung dibukakan seperti biasa.

Revano menurunkan kaca mobilnya, lalu memanggil-manggil ke


arah pos satpam.
LA

REVANO
Siang, Pak Beno? Pak Beno?

Dari belakang REVANO, muncul MAHENDRA - mengenakan kemeja


yang rapi dan formal.

MAHENDRA
Y

Mas mau cari siapa, ya?

Revano menoleh kaget ke belakangnya, dan melihat:

MAHENDRA dengan wajah garang.


EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

REVANO
Lho ... Pak Beno mana, ya?

MAHENDRA
Saya tanya: Mas mau cari siapa?!
Ngga usah nanya balik!
SC
Revano bengong dibentak seperti itu.

REVANO
Maaf, maaf. Mas-nya baru di sini,
ya? Saya Revan-...

MAHENDRA
SAYA TIDAK TANYA SITU NAMANYA
RE
SIAPA! SAYA TANYA: SITU CARI
SIAPA?!

Revano makin kaget.

REVANO
Ya, sabar, dong, Mas. Saya cuma-...

Mahendra langsung potong lagi, dan memerintah:


EN
MAHENDRA
Buka pintunya! Keluar dari mobil
Anda!

REVANO
Ha?

MAHENDRA
Saya bilang: Anda keluar dari mobil
Anda sekarang. SEKARANG!
P

REVANO
Oke, oke, oke, oke ....

Revano segera keluar dari mobilnya walaupun merasa aneh dan


LA

bingung sekali dengan sikap Mahendra.

REVANO (CONT'D)
(Menggerutu.)
Ga usah galak gitu, kali ...

MAHENDRA
Anda bilang apa?!
Y

REVANO
Mas. Saya ini tamu lho. Saya ini-
...
EP 202 VIDIO SCRIPT DRAFT 3 - PINK (22/06/23)

MAHENDRA
Saya dari tadi sudah tanya dengan
sopan: Situ mau cari siapa? Dan
situ ngga mau jawab! Situ
mencurigakan.
SC
REVANO
Saya ini tunangannya Arini! Saya
tunangannya Arini!!!

Mahendra tersentak.

Revano memandang Mahendra dengan sebal.

Wajah Mahendra tampak menahan emosi.


RE
CLOSE-UP: Tangan Mahendra terkepal semakin erat, seolah siap-
siap mau menonjok Revano.

CLOSE-UP: Revano juga tampak memandang Mahendra dengan kesal


sekali, seperti siap-siap mau ribut.

END OF EPISODE 202 *


EN
P LA
Y

Anda mungkin juga menyukai