Anda di halaman 1dari 7

PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN

TANAM BENANG (THREAD LIFT) UNTUK


PERAWATAN WAJAH DITINJAU DARI ASPEK
KEBUTUHAN DAN LINGKUNGAN SOSIAL
Muthi Khairunnisa
Program Studi Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta Jalan Rawamangun Muka, Jakarta 13220
Email: muthikhairunnisa93@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai gambaran perilaku konsumen
dalam melakukan tanam benang (thread lift) untuk perawatan wajah ditinjau dari aspek kebutuhan
dan lingkungan sosial. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan survei.
Hasil penelitian “Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku konsumen dalam melakukan
tanam benang dengan aspek kebutuhan dan lingkungan sosial”.

Abstract: The research aimed to describe consumer behavior on thread lift from the aspects of
needs and social sphere. In order to take samples for this research method such as total sampling
The result showed the is significant relation between consumer behavior on thread lift with need
aspect and social sphere aspect.

PENDAHULUAN
Di zaman serba modern ini, kencang, bebas dari kelainan kulit, serta
teknologi terus berkembang dan tidak tidak tampak penuaan pada kulit wajah,
memiliki batas, tidak terkecuali dalam namun dengan rutinitas wanita modern
bidang kecantikan. Tuntutan wanita yang selalu padat, pola makan yang
modern untuk selalu tampil cantik serba instant serta tidak diselingi pola
memungkinkan teknologi di bidang hidup yang baik maka kecantikan kulit
kecantikan untuk selalu berinovasi dan akan terganggu dan dampaknya akan
berkembang, dengan berkembangnya menyebabkan kecantikan kulit
teknologi tersebut tuntutan wanita terabaikan.
modern terhadap bidang kecantikan Seiring dengan bertambahnya usia,
semakin tinggi yang mana dengan gejala-gejala penuaan tidak dapat
adanya teknologi modern bisa menjawab dihindari. Gejala penuaan ini membuat
dan mempermudah wanita untuk tampil kulit terlihat kendur dan mulai timbul
sempurna. kerutan-kerutan yang menjadi awal mula
Kecantikan seorang wanita sering timbulnya keriput. Gejala penuaan ini
diidentikkan dengan kulit sehat, wajah lah yang menjadi momok dan ditakuti

1
bagi sebagian wanita modern, sehingga perawatan ini dinilai memiliki beberapa
banyak wanita yang cenderung keunggulan, seperti waktu perawatan
melakukan perawatan untuk kecantikan yang relatif singkat, dan juga hasil yang
wajah secara instant. instant. Hal ini ditandai dengan makin
Perawatan wajah merupakan suatu maraknya klinik-klinik dan salon
usaha untuk memelihara, merawat, dan kecantikan di kota-kota besar, beberapa
mempertahankan agar kulit terlihat diantaranya menawarkan jasa perawatan
sehat, segar, kencang, sehingga akan kulit wajah. Salon kecantikan umumnya
terlihat awet muda (Rostamailis, 2005: menawarkan beberapa perawatan kulit
38). Perawatan wajah itu sendiri terbagi wajah yang dilakukan oleh terapis
dalam dua jenis, yaitu perawatan secara sedangkan pada klinik kecantikan
tradisional dan perawatan secara tindakan perawatan wajah di lakukan
modern. Perawatan tradisional atau diawasi langsung oleh dokter
merupakan perawatan yang dilakukan spesialis kulit.
secara turun-temurun menggunakan Klinik kecantikan yang banyak
bahan alami, namun saat ini mulai bermunculan memiliki daya tarik
ditinggalkan sebab perawatan tradisional tersendiri bagi wanita. Manfaat klinik
ini dinilai membutuhkan waktu yang kecantikan mulai dari perawatan yang
lama. Oleh sebab itu, perawatan wajah paling mendasar seperti perawatan
yang dahulu menggunakan bahan alami, pengurangan jerawat, perawatan untuk
seiring berjalannya waktu dengan menanggulangi kelainan-kelainan kulit,
kemauan konsumen untuk mendapatkan perawatan untuk memperlambat tanda-
hasil yang cepat dan proses yang instant, tanda penuaan hingga ke tahap
maka perawatan kecantikan bergeser perawatan yang lebih tinggi yaitu
menggunakan perawatan wajah secara perawatan untuk mengubah penampilan.
modern yang dilakukan dengan tenaga Selain itu klinik kecantikan pada saat
profesional di bidang kedokteran. ini masih tidak jauh dari menyediakan
Kondisi gaya hidup dengan jenis-jenis perawatan kecantikan untuk
mobilitas yang tinggi dan tuntutan mengurangi tanda-tanda penuaan.
pekerjaan yang mengharuskan selalu Kondisi inilah yang membuat konsumen
tampil cantik dan menarik membuat khususnya wanita modern untuk
banyak wanita tertarik untuk memilih melakukan perawatan wajah secara
perawatan wajah modern. Perawatan modern. Terlebih pada wanita, yang
wajah modern menjadi pilihan, sebab semakin hari semakin meningkatkan

2
taraf hidup, tidak hanya dengan dalam perawatan wajah modern di
penghasilan tinggi, dengan Indonesia.
menunjukkan kesuksesan materi, tetapi Tanam benang merupakan suatu
juga tidak kalah penting menunjukkan tindakan yang digunakanuntuk
penampilan yang anggun dan menawan merangsang colagen dalam tubuh, dan
dipandang mata. juga mengencangkan kulit wajah.
Pesatnya perkembangan klinik Metode tanam benang diyakini memiliki
kecantikan ini juga disebabkan oleh banyak kelebihan dibandingkan operasi
permintaan masyarakat yang selalu plastik, seperti proses pengerjaan yang
meningkat. Inilah yang membuat bisnis terbilang cepat. “Proses pengerjaan
klinik kecantikan berkembang pesat. tanam benang hanya memerlukan waktu
Klinik kecantikan merupakan sektor sekitar 30 menit untuk menunggu krim
industri yang menawarkan jasa anestesi bekerja, dan proses pengerjaan
perawatan kulit modern khususnya pada yang hanya berlangsung 10-15 menit.
perawatan yang bertujuan untuk Selain itu, pasca pengerjaan tanam
memperlambat proses penuaan. benang, pasien dapat langsung
Perawatan pengencangan kulit wajah beraktivitas.” (record. Nasriatul Hannak
merupakan salah satu perawatan yang 25 juli 2015)
bertujuan untuk memperlambat proses Perawatan pengencangan kulit
penuaan dengan membuat kulit lebih wajah dengan metode tanam benang
kencang, mengurangi kerut halus, dan dapat dilakukan di klinik-klinik
membuat wajah terlihat awet muda. kecantikan yang terpercaya dan
Klinik kecantikan tersebut menawarkan ditangani langsung oleh dokter ahli
beberapa jenis metode yang dapat kecantikan. Perawatan tanam benang
digunakan. Jenis-jenis metode yang merupakan alternatif bagi konsumen
digunakan dalam perawatan wajah yang menginginkan hasil pengencangan
modern antara lain: facelift, laser, botox, kulit yang instant.Hal ini, yang membuat
chemical peeling, dan tanam benang tanam benang banyak diminati oleh
(thread lift). Dari berbagai macam jenis konsumen dan menjadi tren saat ini.
perawatan tersebut yang banyak Banyak pengusaha di bidang kecantikan
digemari saat ini adalah perawatan yang melihat hal ini sebagai peluang,
untuk membuat kulit terlihat muda. sehingga berdiri klinik-klinik kecantikan
Tanam benang (thread lift) merupakan yang menawarkan perawatan
salah satu inovasi yang tergolong baru

3
peremajaan kulit melalui metode tanam oleh berbagai aspek yang berbeda.
benang. Adanya perbedaan inilah yang
Pergerakan arah pergaulan hidup menyebabkan konsumen melakukan
yang semakin modern, dan konsumen atau tidak melakukan suatu tindakan,
wanita yang dituntut untuk tampil sehingga sangat bergantung pada
sempurna, mulai merambah kepada satu bagaimana konsumen menanggapi objek
kepuasan tersendiri untuk tampil cantik tersebut dan apa yang mempengaruhi
dan selalu terlihat muda, maka perilaku konsumen mengambil
membawa pengaruh terhadap perilaku keputusan. Kondisi ini yang
konsumen dalam memilih tanam benang mempengaruhi seseorang memilih
untuk perawatan wajah. Perilaku menggunakan teknik tanam benang
konsumen satu dengan konsumen untuk mengencangkan kulit wajahnya,
lainnya akan berbeda sebab keinginan pemilihan oleh orang tersebut
dan kebutuhan dari masing-masing disebabkan oleh aspek yang berbeda.
konsumen juga berbeda. Berdasarkan uraian latar belakang di
Perilaku Konsumen menurut Gerald atas, maka peneliti tertarik melakukan
Zaltman dan Melanie Walendorf penelitian mengenai “Perilaku
Consumer behavior are acts, processes Konsumen dalam Melakukan Tanam
and social relationships exhibited by benang untuk Perawatan wajah ditinjau
individuals, groups and organizations in dari Aspek Kebutuhan dan Lingkungan
the obtainment, use of, and consequent Sosial”.
experience with products, service and Tujuan Penelitian
other resources (Sunyoto, 2015:4). Tujuan yang ingin dicapai melalui
Pendapat ini menjelaskan perilaku penelitian ini adalah untuk mengetahui
konsumen adalah tindakan-tindakan, mengenai :
proses, dan hubungan sosial yang 1. Gambaran berupa nilai persentasi
dilakukan oleh individu, kelompok dan dari perilaku konsumen dalam
organisasi dalam mendapatkan, melakukan tanam benang untuk
menggunakan suatu produk atau lainnya perawatan wajah ditinjau dari
sebagai suatu akibat dari pengalamannya aspek kebutuhan dan lingkungan
dengan produk, pelayanan, dan sumber- sosial.
sumber lainnya. 2. Untuk mengetahui hubungan
Perilaku konsumen dalam perilaku konsumen dalam
melakukan suatu tindakan dipengaruhi melakukan tanam benang untuk

4
perawatan wajah dengan aspek Tabel Kisi-kisi Instrumen Penelitian Perilaku
Konsumen dalam Melakukan Tanam Benang
kebutuhan. (Thread Lift) untuk Perawatan Wajah ditinjau dari
Aspek Kebutuhan & Lingkungan Sosial
3. Untuk mengetahui hubungan
Variabel Aspek Indikator Pernyataan Pernyataan
perilaku konsumen dalam Positif Negatif

melakukan tanam benang untuk (X1) Kebutuhan Kebutuha 1,2,4 3,6


Kebutuh Fisiologis n merawat
perawatan wajah dengan aspek an wajah
Kebutuhan Kebutuha 5,
lingkungan sosial. Rasa Aman n rasa
aman
dalam
perawatan
METODE PENELITIAN wajah
Kebutuhan Perawatan 7, 10
Metode penelitian yang digunakan Sosial wajah
untuk
dalam penelitian ini adalah metode kebutuhan
dalam
pekerjaan
deskriptif kuantitatif. Instrumen
Kebutuhan Perawatan 8,9
Ego wajah
penelitian yang digunakan untuk untuk
meningkat
mengukur aspek yang mempengaruhi kan rasa
percaya
terhadap perilaku konsumen dalam diri
(X2) Keluarga Motivasi 11,14
melakukan tanam benang untuk Lingkun keluarga
gan Kebiasaan 18 13, 19
perawatan wajah berupa kuesioner Sosial keluarga
Motivasi 12, 17,
(angket) tertutup, penilaian Teman teman
Kebiasaan 15, 16,
menggunakan skala Likert. teman
Tabel Kisi-kisi Instrumen Penelitian Perilaku
Konsumen dalam Melakukan Tanam Benang
(Thread Lift) untuk Perawatan Wajah ditinjau dari Data hasil uji coba diuji dengan
Aspek Kebutuhan & Lingkungan Sosial
munggunakan rumus pruduct moment,
Variabel Aspek Indikator Pernyataan Pernyataan
Positif Negatif
Reliabilitas dicari dengan menggunakan
(Y) Perilaku Afektif Reaksi Emosional 2, 4,12 3
konsumen
dalam melakan Kognitif Indikasi tanam 5, 11 - rumus Alpha Cronbach. Langkah-
Tanam Benang benang
Efek samping 6
tanam benang
langkah analisis data adalah sebagai

Psikom Pemakaian tanam 9


berikut:
otor benang
Rutinitas tanam 10 8 1. Menghitung skor rata-rata tiap
benang
Proses pengerjaan 1 7
tanam benang butir pernyataan, yaitu
menghitung jumlah skor dibagi
jumlah responden dikalikan
100%
2. Mendeskripsikan setiap butir
pernyataan berdasarkan pilihan

5
dan menentukan skor dan skor Tabel Aspek LingkunganSosial
rata-rata. Freque Perce Valid Cumulativ
ncy nt Percent e Percent
3. Membuat deskriptif data
Valid Rendah 13 43.3 43.3 43.3
menggunakan uji Chi Square (<Mea
n)
yang didapat melalui software Tinggi 17 56.7 56.7 100.0
(>Mea
SPSS. n)
Total 30 100.0 100.0

HASIL PENELITIAN KESIMPULAN


Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil penelitian dan
Tabel Deskriptif Statistik pembahasan pada bab sebelumnya,
N Minimu Maximum Mean Std.
m Deviation
maka dapat disimpulkan berdasarkan
Perilaku 30 26 45 35.47 3.794
aspek perilaku konsumen dalam
Kebutuhan 30 25 38 31.47 3.060 melakukan tanam benang, didapat
Lingkungan 30 21 32 25.83 2.534 frekuensi dari aspek perilaku konsumen
Sosial
pada kategorisasi rendah adalah 10
Valid N 30
(listwise)
responden, dengan persentase 33,3 %
sedangkan pada kategorisasi tinggi
Tabel Perilaku Konsumen dalam Melakukan Tanam Benang terdapat 20 responden dengan persentase
Frequ Percent Valid Cumulative
ency Percent Percent 66,7%. Berdasarkan aspek kebutuhan
dalam melakukan tanam benang, didapat
Valid Rendah 10 33.3 33.3 33.3
(<Mean) frekuensi dari aspek kebutuhan pada
Tinggi 20 66.7 66.7 100.0
(>Mean) kategorisasi rendah adalah 14
Total 30 100.0 100.0
responden, dengan persentase 46,7 %
sedangkan pada kategorisasi tinggi
Tabel Aspek Kebutuhan
terdapat 16 responden dengan persentase
Freque Percent Valid Percent Cumulative
ncy Percent 53,3% sedangkan pada aspek
Valid Rendah 14 46.7 46.7 46.7
(<Mean) lingkungan sosial didapat frekuensi dari
Tinggi 16 53.3 53.3 100.0
(>Mean) aspek lingkungan sosial pada
Total 30 100.0 100.0
kategorisasi rendah adalah 13
responden, dengan persentase 43,3 %
sedangkan pada kategorisasi tinggi
terdapat 17 responden dengan persentase
56,7%.

6
Hasil uji Chi-Square yang plastik yang berhubungan
diperoleh dari perhitungan dengan perawatan tanam
menggunakan aplikasi SPSS pada benang.
perilaku konsumen dalam melakukan b. Konsumen Tanam Benang
tanam benang terhadap aspek kebutuhan Hasil penelitian ini dapat
didapat nilai Pearson Chi-Square pada digunakan sebagai pengetahuan
bagian Asymp. Sig. (2-sided) sebesar bagi konsumen atau calon
0,001 < 0,005, maka dapat disimpulkan konsumen yang akan atau sudah
bahwa Ho ditolak, yang artinya melakukan tanam benang untuk
“Terdapat hubungan yang signifikan perawatan wajah, dan
antara perilaku konsumen dalam hendaknya dapat melakukan
melakukan tanam benang dengan aspek perawatan wajah ini sesuai
kebutuhan”, sedangkan terhadap aspek dengan kebutuhan mengingat
lingkungan sosial didapat nilai Pearson resiko efek samping yang akan
Chi-Square pada bagian Asymp. Sig. (2- ditimbulkannya.
sided) sebesar 0,000 < 0,005, maka
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, DAFTAR PUSTAKA
yang artinya “Terdapat hubungan yang Rostamailis. 2005. Penggunaan
Kosmetik, Dasar Kecantikan
signifikan antara perilaku konsumen
&Berbusana yang Serasi. Jakarta:
dalam melakukan tanam benang dengan PT Rineka Cipta.
aspek lingkungan sosial”.
Primadiati. 2001. Kecantikan Kosmetika
& Estetika. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
SARAN
Saran-saran yang dapat menjadi Schiffman, Kanuk. 2008. Perilaku
Konsumen Ed ke-7. Jakarta: Indeks
pertimbangan berdasarkan hasil
Rachmi
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan
a. Program Studi Tata Rias
Komunikasi Pemasaran. Bandung:
Dengan melihat perilaku PT. Remaja Rosdakarya.
Walgito Bimo.2002. Psikologi sosial.
konsumen yang tinggi dalam
Yogyakarta:Andi
melakukan tanam benang untuk
perawatan wajah, hendaknya
program studi Pendidikan Tata
Rias dapat mengembangkan
teori dalam mata kuliah bedah

Anda mungkin juga menyukai