Anda di halaman 1dari 16

KUNJUNGAN KE MONUMEN TEMPAT LAHIR

JENDERAL SOEDIRMAN

NAMA : DIAH KUSUMAWARDHANI


NIM : 23416273201393

1 | diahkusumawardhani
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Monumen adalah sesuatu yang dibangun untuk mengenang seseorang, peristiwa, dan
lain sebagainya yang dibangun sebagai bangunan, pilar, atau patung atau bangunan apa
pun yang bertahan dari zaman lampau, dan dianggap sebagai kepentingan historis
atau arkeologis sebagai contoh bukti abadi atau contoh penting dari sesuatu.

Atau secara singkat monumen adalah patung, bangunan, atau sesuatu yang dibuat untuk
mengingat seseorang atau peristiwa penting. Mereka sering dirancang sebagai objek
artistik untuk meningkatkan tampilan suatu kota atau tempat.

Istilah monumen mengacu pada bangunan dari batu atau tanah buatan manusia yang
digunakan sebagai bangunan publik atau ruang komunal, yang bukan tempat tinggal
pribadi sehari-hari, termasuk karena usia, ukuran atau makna sejarahnyai termasuk
bangunan fungsional yang dianggap penting. Contohnya termasuk piramida, makam besar,
dan gundukan penguburan, plaza, gundukan platform, istana dan tempat tinggal elit, laon
dan sebagainya.

Salah satu monumen yang ada di Purbalingga adalah Monumen Tempat Lahir Jenderal
Soedirman. Sebuah monumen yang berjarak 32 kilometer dari pusat kota Purbalingga
menjadi saksi sekaligus penanda sejarah kelahiran sang panglima besar. Monumen tersebut
diberi nama, Monumen Tempat Lahir (MTL) Jenderal Soedirman, karena di monumen
tersebut terdapat sebuah rumah, di mana Jenderal Soedirman dilahirkan sekaligus
dibesarkan oleh kedua orang tuanya. Jenderal Soedirman lahir di Desa Bantar Barang,
Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada tanggal 24 Januari
1916.

2 | diahkusumawardhani
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini Mengenal Peninggalan Sejarah Di Monumen
Tempat Lahir Jenderal Soedirman sebagai berikut:
a. Dapat mengenai lebih dekat tentang sejarah Jenderal Soedirman

b. Dapat mengetahui Sejarah Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman

c. Dapat mengetahui nilai-nilai luhur dari Jenderal Soedirman

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah adalah sebagai berikut:

a. Dapat memahami Sejarah Revolusi Jenderal Besar Soedirman

b. Dapat memahami Sejarah Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman

c. Dapat memahami nilai-nilai luhur dari Jenderal Soedirman

1.4 Metode Yang Digunakan

Melakukan observasi dan kunjungan langsung ke lokasi dengan mengambil foto dan video
sebagai bentuk dokumentasi

3 | diahkusumawardhani
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Monumen

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , pengertian Monumen adalah adalah bangunan
atau tempat yang mempunyai nilai sejarah yang penting dan karena itu dipelihara dan
dilindungi negara
Adapun definisi monumen menurut para ahli, antara lain:

1. Kamus besar Bahasa Indonesia (1988), Pengertian monumen adalah bangunan


dan tempat yang memiliki nilai sejarah penting oleh karena itu dipelihara dan
dilindungi oleh Negara.
2. Ramanto (2007), Monumen dapat didefinisikan sebagai bangunan dan tempat yang
mempunyai sejarah penting.
3. Collins Dictionary, Arti monumen yaitu sebagai bangunan besar, biasanya terbuat
dari batu, yang dibangun untuk mengingat seseorang akan suatu peristiwa dalam
sejarah atau orang terkenal.
4. Dictionary, Definisi monumen adalah sebagai bangunan apa pun, megalit dan lain
sebagainya yang bertahan dari zaman lampau, dan dianggap sebagai kepentingan
historis atau arkeologis sebagai bukti abadi atau contoh penting dari sesuatu.
5. Vocabulary, Monumen dapat didefinisikan sebagai patung atau seni pahatan lain
yang dimaksudkan untuk menghormati orang hebat, seperti misalnya Monumen
Lincoln atau Monumen Washington.

Adapun istilah monumenalitas berkaitan dengan status simbolik atau fisik dari
keberadaan suatu monumen. Kita dapat menemukan monumen di pusat kota bahkan di
sebagian besar daerah monumen dibangun untuk menghormati orang tertentu.

Monumen juga didedikasikan untuk tentara yang berperang dalam perang tertentu
atau suatu pemakan orang yang dihormati. Sehingga setiap kali orang membuat
monumen, mereka berusaha memastikan bahwa seseorang atau peristiwa diingat.

4 | diahkusumawardhani
A. Jenderal Soedirman

2.1 Sejarah Jenderal Soedirman


Jenderal Soedriman lahir di rumah sederhana berarsitektur Jawa berbentuk Joglo
dengan dinding terbuat dari anyaman bambu. Lahir dari pasangan Karsid Kartawiraji dan
Siyem pada 24 Januari 1916 Soedirman adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada
masa Revolusi Nasional Indonesia. Sebagai Panglima Besar Tentara Nasional
Indonesia pertama, ia adalah sosok yang dihormati di Indonesia. Terlahir dari
pasangan rakyat biasa di Purbalingga, Soedirman diadopsi oleh pamannya yang
seorang priyayi. Setelah keluarganya pindah ke Cilacap pada tahun 1916, Soedirman
tumbuh menjadi seorang siswa rajin.
Pada usia 7 tahun atau pada 1923, Soedirman bersekolah di Hollandsche
Inlandsche School (HIS) yang setingkat sekolah dasar di Cilacap. Setelah selesai,
Soedirman melanjutkan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO)
yang setingkat SMP. Soedirman kemudian pindah sekolah ke Perguruan Parama Wiwowo
Tomo hingga tamat pada 1935. Setelah itu, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di
Sekolah Guru atau Kweekschool yang diselenggarakan oleh organisasi Muhammadiyah
di Surakarta. Namun, pendidikan Soedirman terhenti pada 1936. Ia kemudian kembali ke
Cilacap dan menjadi guru di Sekolah Dasar Muhammadiyah.
Karir Soedirman sangat cemerlang , bliau dipandang sebagai tokoh yang cukup
berpengaruh di Cilacap saat itu . Aktif dalam dunia Pendidikan Soedirman mengajarkan
murid-muridnya pelajaran moral dengan menggunakan contoh dari kehidupan
para rasul dan kisah wayang tradisional. Salah seorang muridnya menyatakan bahwa
Soedirman adalah guru yang adil dan sabar yang akan mencampurkan humor dan
nasionalisme dalam pelajarannya; hal ini membuatnya populer di kalangan muridnya.

5 | diahkusumawardhani
Meskipun bergaji kecil, Soedirman tetap mengajar dengan giat. Akibatnya, dalam
beberapa tahun Soedirman diangkat menjadi kepala sekolah meskipun tidak memiliki
ijazah guru. Sebagai hasilnya, gaji bulanannya meningkat empat kali lipat dari
tiga gulden menjadi dua belas setengah gulden. Sebagai kepala sekolah, Soedirman
mengerjakan berbagai tugas-tugas administrasi, termasuk mencari jalan tengah di antara
guru yang berseteru. Seorang rekan kerjanya mengisahkan bahwa Soedirman adalah
seorang pemimpin yang moderat dan demokratis.

Setelah Jepang menduduki Hindia Belanda pada 1942, Soedirman tetap mengajar.
Pada tahun 1944, ia bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang disponsori
Jepang, menjabat sebagai komandan batalion di Banyumas. Selama menjabat, Soedirman
bersama rekannya sesama prajurit melakukan pemberontakan, hingga kemudian diasingkan
ke Bogor.

Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus


1945, Soedirman melarikan diri dari pusat penahanan, kemudian pergi ke Jakarta untuk
bertemu dengan Presiden Soekarno. Ia ditugaskan untuk mengawasi proses penyerahan diri
tentara Jepang di Banyumas, yang dilakukannya setelah mendirikan divisi lokal Badan
Keamanan Rakyat. Pasukannya lalu dijadikan bagian dari Divisi V pada 20 Oktober oleh
panglima sementara Oerip Soemohardjo, dan Soedirman bertanggung jawab atas divisi
tersebut. Pada tanggal 12 November 1945, dalam sebuah pemilihan untuk menentukan
panglima besar TKR di Yogyakarta, Soedirman terpilih menjadi panglima besar,
sedangkan Oerip, yang telah aktif di militer sebelum Soedirman lahir, menjadi kepala staff.
Sembari menunggu pengangkatan, Soedirman memerintahkan serangan terhadap pasukan
Inggris dan Belanda di Ambarawa. Pertempuran ini dan penarikan diri tentara Inggris
menyebabkan semakin kuatnya dukungan rakyat terhadap Soedirman, dan ia akhirnya
diangkat sebagai panglima besar pada tanggal 18 Desember.

Selama tiga tahun berikutnya, Soedirman menjadi saksi kegagalan negosiasi dengan
tentara kolonial Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia, yang pertama
adalah Perjanjian Linggarjati – yang turut disusun oleh Soedirman – dan
kemudian Perjanjian Renville yang menyebabkan Indonesia harus mengembalikan wilayah
yang diambilnya dalam Agresi Militer I kepada Belanda dan penarikan 35.000 tentara
Indonesia. Ia juga menghadapi pemberontakan dari dalam, termasuk upaya kudeta pada
1948.

6 | diahkusumawardhani
Pada tanggal 19 Desember 1948, beberapa hari setelah Soedirman keluar dari
rumah sakit, Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki Yogyakarta. Pada
saat pemimpin-pemimpin politik berlindung di kraton sultan, Soedirman, beserta
sekelompok kecil tentara dan dokter pribadinya, melakukan perjalanan ke arah selatan dan
memulai perlawanan gerilya selama tujuh bulan. Awalnya mereka diikuti oleh pasukan
Belanda, tetapi Soedirman dan pasukannya berhasil kabur dan mendirikan markas
sementara di Sobo, di dekat Gunung Lawu. Dari tempat ini, ia mampu mengomandoi
kegiatan militer di Pulau Jawa, termasuk Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta,
yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto.

Ketika Belanda mulai menarik diri, Soedirman dipanggil kembali ke Yogyakarta


pada bulan Juli 1949. Meskipun ingin terus melanjutkan perlawanan terhadap pasukan
Belanda, ia dilarang oleh Presiden Soekarno. Penyakit TBC yang diidapnya kambuh; ia
pensiun dan pindah ke Magelang. Soedirman wafat kurang lebih satu bulan setelah
Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Semaki, Yogyakarta.

7 | diahkusumawardhani
B. Halaman Depan Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman

2.2 Sejarah Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman


Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman diresmikan pada 21 Maret 1977
oleh Jenderal Soerono, pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto. Di halaman monumen
tersebut terdapat dua bagian utama, yaitu ruang diorama (replika perjuangan Jenderal
Soedirman) dan rumah kelahiran sang Jenderal. Selain itu terdapat juga sebuah masjid dan
perpustakaan.

C. Rumah Joglo tempat Lahir Jenderal Soedirman

Hanya dengan membayar tiket masuk sebesar 7 ribu rupiah, pengunjung sudah bisa
mendapatkan pengetahuan tentang sejarah kelahiran dan perjuangan Jenderal Soedirman.
Terutama ketika kita masuk ke ruangan diorama. Diruangan tersebut terdapat replika-
replika sejarah Jenderal Soedirman, mulai dari bliau lahir, masa-masa perjuangan

8 | diahkusumawardhani
perangnya melawan Belanda, ketika beliau dilantik oleh Soekarno menjadi Panglima
Besar, hingga ia wafat 29 Januari 1950. Selain itu, diruangan tersebut juga terdapat replika
tandu , serta jubah kebesaran yang digunakan sang jenderal untuk melakukan gerilya, serta
peta perjalanan perang gerilya Jenderal Soedirman.

D. Riwayat Perjalanan Hidup Jenderal Soedirman

Adapun benda-benda peninggalan yang terdapat dalam monument memang tidak


terlalu banyak, di salah satu kamar kita bisa melihat ada tempat tidur ayunan Soedirman
kecil

E. Ayunan bayi Jenderal Soedirman

9 | diahkusumawardhani
Dibagian luar bangunan , kita bisa melihat replica tandu dan juga jubah Jenderal
Soedirman

F. Replika Tandu & Jubah

Di sisi sebelah timur terdapat bangunan yang merupakan ruang diorama dan
didepan bangunan tersebut terdapat patung Jenderal Soedirman juga

G. Patung Jenderal Soedirman pada masa menjadi tantara

10 | diahkusumawardhani
2.3 Nilai-nilai luhur dari perjuangan Jenderal Soedirman

Dari kunjungan ke Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman ini, kita bisa
melihat bahwa setiap keringat dan tetesan darah dari seorang Jenderal Besar Soedirman
tidak ternilai harganya. Dari kondisi sakit dengan ditandu masih tetap memimpin pasukan
untuk melawan penjajah.

Ada 1 pesan dari Jenderal Soedirman yang melekat dan menjadi pemicu semangat
untuk generasi muda saat ini sebagai berikut :

‘ Jangan bimbang dalam menghadapi macam-macam penderitaan, karena


makin dekat dengan cita-cita kita tercapai, makin berat penderitaan yang harus kita
alami’.

Di sudut lain ada juga dicantumkan Pesan Moral Panglima Besar Soedirman
sebagai berikut :

1. Meskipun kamu mendapatkan pelatihan jasmani yang sehebat hebatnya,


tidak akan berguna jika kamu mempunyai sifat menyerah, kepandaian
tidak ada gunanya jika orang itu mempunyai sifat menyerah. Tentara
akan hidup sampai akhir zaman, jangan menjadi alat salah suatu badan
atau orang, tentara akan timbul dan tenggelam bersama-sama negara .
( Pidato Pengsar Jenderal Soedirman didepan para Taruna Militer
Akademi di Yogyakarta tanggal 27 Mei 1946 )

2. Janji sudah kita dengungkan, tekad sudah kita tanamkan, semua ini tidak
akan bermanfaat bagi tanah air kita, apabila janji dan tekad ini tidak kita
amalkan dengan amalan yang nyata . ( Amanat Pangsar Jenderal
Soedirman pada tanggal 7 Juni 1946 )

11 | diahkusumawardhani
H. Pesan Panglima Besar Jenderal Soedirman

I. Tampilan sebelum masuk rumah Joglo

12 | diahkusumawardhani
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Hasil

Dari hasil kunjungan ke Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman, dapat disimpulkan
sebagai berikut :

a. Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman diresmikan pada 21 Maret 1977 oleh
Jenderal Soerono, pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto.
b. Di halaman monumen tersebut terdapat dua bagian utama, yaitu ruang diorama (replika
perjuangan Jenderal Soedirman) dan rumah kelahiran sang Jenderal
c. Didalam ruangan rumah joglo terdapat kamar tempat lahir Jenderal Soedirman dan juga
lukisan dan foto-foto perjalanan Jenderal Soedirman pada saat berjuang menghadapi
musuh-musuh . Adapun benda-benda yang menarik didalamnya adalah ayunan bayi
Jenderal Soedirman, replika tandu dan juga jubah Jenderal Soedirman.

3.2 Saran

Dari hasil kunjungan ke Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman , petugas penjaga
monumen ternyata tidak terlalu memahami sejarah yang ada, mereka hanya bertugas
sebagai penjaga tiket dan juga menjaga keamanan monument, tidak ada juru kunci atau
tokoh masyarakat setempat yang bisa dijadikan narasumber.
Selain itu halaman monumen ( rumah joglo ) sebaiknya tidak digunakan sebagai
tempat untuk pertemuan atau arisan masyarakat setempat , sehingga kebersihan bisa tetap
terjaga dan para pengunjung dapat leluasa masuk ke dalam rumah joglo serta fungsi
monument dapat terus terjaga sebagai tempat edukasi yang menarik dan informatif.

13 | diahkusumawardhani
14 | diahkusumawardhani
15 | diahkusumawardhani

Anda mungkin juga menyukai