PEREKONOMIAN INDONESIA
ESPA4314
OLEH:
AJENG KARTINI
049772793
2 Modul 7 Kb 2
Jelaskan permasalahan Pengangguran di Indonesia? 20 ESPA4314
3 20 Modul 8 Kb 1
Jelaskan fungsi utama desentralisasi fiskal dalam
ESPA 4314
pembangunan daerah?
5 20 Modul 9 Kb 1
Jelaskan resistensi terhadap globalisasi ekonomi yang
ESPA 4314
merugikan ekonomi rakyat Indonesia?
3. Desentralisasi fiskal merupakan proses distribusi anggaran dari tingkat pemerintahan yang
lebih tinggi kepada pemerintahan yang lebih rendah dengan tujuan untuk mendukung
fungsi atau tugas pemerintahan dan pelayanan publik sesuai dengan banyaknya
kewenangan bidang pemerintahan yang dilimpahkan. Desentralisasi fiskal dinilai dapat
memberikan sumbangan dalam penyediaan prasarana pbulik di daerah melalui pencocokan
(matching) yang lebih baik dari pengeluaran daerah dengan prioritas dan preferensi daerah
tersebut. Fungsi utama dilakukannya desentralisasi fiskal adalah untuk mengurangi
kesenjangan fiskal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (vertical fiscal
imbalance) dan antardaerah (horizontal fiscal imbalance). Dan dalam konteks otonomi dan
desentralisasi fiskal, Mardiasmo (2001:1) secara spesifik mengemukakan tiga misi utama
dari kebijakan tersebut, yaitu:
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan pbulik dan kesejahteraan rakyat
b. Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah
c. Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam
proses pembangunan.
4. Rendahnya kualitas sumber daya manusia disebabkan oleh anggaran negara yang rendah
untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan jika dibandingkan dengan jumlah
penduduk Indonesia yang sangat besar. Pendidikan yang buruk merupakan salah satu
akibat yang dapat dihasilkan dari rendahnya kualitas sumber daya manusia, yang pada
akhirnya dapat menimbulkan permasalahan pengangguran. Sebagai solusi, pemerintah
harus menerapkan kebijakan anggaran yang pro terhadap pembangunan manusia,
diantaranya:
a. Meningkatkan anggaran pemerintah di bidang pendidikan dengan memenuhi porsi
20% APBN/APBD, seperti yang telah ditetapkan dalam UU Sisdiknas Tahun 2003.
b. Meningkatkan anggaran pemerintah di bidang kesehatan dengan porsi minimal 5% dari
APBN, sehingga dapat memudahkan keluarga miskin mempunyai akses di bidang
kesehatan.
Pencapaian target alokasi ini harus dilakukan secara efektif dan efisien. Artinya, anggaran
yang dialokasikan tidak hanya besar, tetapi juga harus dikelola dan dimanfaatkan dengan
baik. Dengannya, kualitas pendidikan dan kesehatan di Indonesia dapat terus ditingkatkan,
dan kemiskinan dan pengangguran dapat ditanggulangi. Namun aturan dan regulasi semata
tidak cukup jika tidak ditunjang dengan implementasi yang baik di lapangan. Oleh karena
itu, sangat penting bagi pemerintah untuk menjadikan alokasi ini sebagai prioritas dan
memastikan bahwa anggaran yang ditetapkan benar-benar digunakan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan. Commented [AK1]:
5. Globalisasi ekonomi yang dianggap merugikan negara miskin dan berkembang memicu
berbagai gerakan untuk menentangnya. Awal 2004 gugatan sudah muncul dalam tiga
forum internasional. Gugatan terhadap globalisasi dan perangkatnya tidak hanya datang
dari negara berkembang, melainkan juga oleh negara yang berpendapatan menengah atas
seperti negara-negara Amerika Latin. Secara teoritik memang perdagangan bebas dunia
akan dapat mendorong terjadinya peningkatan efisiensi melalui spesialisasi produk. Dalam
perdagangan bebas dunia asumsi yang selalu didengungkan adalah bahwa semua negara
dan pelaku ekonomi akan diuntungkan dari adanya keterbukaan ekonomi tersebut. Oleh
karena itu berbagai hambatan perdagangan, baik itu yang berupa tarif yang tinggi (tarif
barrier) maupun yang bukan tarif (non-tarif barrier) seperti quota, larangan impor, lisensi
dan sebagainya harus diminimalkan atau dihilangkan. Melalui WTO dan berbagai lembaga
internasional hal itu selalu dijadikan tekanan untuk dilaksanakan. Dalam realitas, pasar
tidak bekerja seperti yang dinyatakan teori konvensional di atas. Menurut Shipman
(2002:61-98) tidak ada satu negarapun yang menjadi kaya melalui terjadinya spesialisasi.
Kekuatan-kekuatan besar yang dimiliki perusahaan raksasa dunia yang mengendalikan
pasar yang akan memberikan keuntungan pada mereka. Globalisasi juga dikecam Shipman
sebagai ‘Amerikanisasi’. Hal ini ditunjukkan dari menyebarnya perusahaan pengecer
Amerika seperti bank-bank dan restauran di seluruh dunia. Dalam bukunya ‘The No-
nonsens Guide to Globalization’ (2001) Wayne Ellwood, mengecam globalisasi karena
telah meningkatkan ketidakmerataan dan kemiskinan di seluruh dunia. Hal ini terjadi
karena pemerintah sudah kehilangan kemampuannya untuk mengontrol strategi dan
kebijakan pembangunannya. Oleh karena itu disarankan beberapa langkah konkret untuk
mengatasi hal tersebut. Langkah-langkah tersebut antara lain adalah:
a. Meningkatkan partisipasi warga negara melalui perombakan IMF.
b. Mendirikan lembaga keuangan global yang baru
c. Menghargai alam (honor the earth).
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, E. S. (2022). Perekonomian Indonesia. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
HM, Muhdar. 2016. Keadilan Ekonomi di Tinjauan Kesempatan Kerja dan Pengangguran. Al
Buhuts-Jurnal Ekonomi. Vol 12:1 Juni 2016.
Hastuti, Proborini. 2018. DESENTRALISASI FISKAL DAN STABILITAS POLITIK DALAM
KERANGKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DI INDONESIA. Jawa Timur:
SNKN 2018 Simposium Nasional Keuangan Negara.
Badan Pusat Statistik. 2023. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi (Persen), 2022
2023. Diakses pada https://www.bps.go.id/indicator/6/543/1/tingkat-pengangguran
terbuka-menurut-provinsi.html [20 November 2023].
Kemenkeu Learning Center. 2022. Desentralisasi Fiskal dalam Keuangan Publik.