Anda di halaman 1dari 6

4.

Jelaskan perbedaan pengukuran fertilitas dengan meggunakan rumus TFR


dengan GRR?
Jawab:
Pengukuran fertilitas menggunakan rumus TFR merupakan jumlah
kelahiran hidup bayi laki-laki dan perempuan tiap 1.000 perempuan
selama masa reproduksinya dengan catatan:
a. Seluruh perempuan tetap hidup sampai berakhir masa reproduksinya.
b. Tidak terjadi perubahan pola tingkat fertilitas menurut umur pada
periode waktu tertentu.

Pengukuran fertilitas menggunakan rumus GRR merupakan jumlah


kelahiran bayi perempuan pada sekelompok perempuan selama usia subur
(usia reproduksinya), dimana seluruh perempuan dalam kelompok tersebut
tetap hidup sampai berakhir usia reproduksinya (mantra, 2000: 21).

Jadi, perbedaan antara pengukuran fertilitas dengan menggunakan rumus


TFR dengan GRR adalah jika TFR menghitung jumlah kelahiran hidup
bayi laki-laki dan perempuan, sedangkan GRR hanya menghitung jumlah
kelahiran bayi perempuan.

5. Diketahui data penduduk wanita Provinsi Lampung pada tahun 2010 dan
Jumlah kelahiran yang terjadi pada setiap kelompok umur adalah sebagai
berikut:

Data menghitung ASFR Provinsi Lampung tahun 2010

Kelompok Umur Jumlah Wanita Jumlah ASFR


Kelahiran

15-19 328.230 305.570 931

20-24 322.147 166.032 515


25-29 333.024 64.212 193

30-34 319.860 24.329 76

35-39 284.246 12.239 43

40-44 247.634 7.907 32

45-49 216.554 5.945 27

Jumlah 2.051.695 586.234 1.817

Source: Tabel-tabel Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 Provinsi Lampung

Halaman 333, 336, dan 369.

6. Hitunglah:
 Tingkat Fertilitas Total (TFR) penduduk Provinsi lampung pada
tahun 2010 tersebut?
Jawab:
TFR = 5  ASFRi
= 5 x 1.817
= 9.085
Ini berarti tiap 1.000 perempuan setelah melewati masa suburnya
akan melahirkan 9.085 bayi laki-laki dan perempuan atau setiap
perempuan di Provinsi Lampung pada tahun 2010 melahirkan
9,085 bayi laki-laki dan perempuan.
 ASFR wanita kelompok umur 15-19 tahun sampai dengan umur
30-34?
Jawab:
ASFR wanita kelompok umur 15-19 tahun sampai dengan umur
30-34 adalah: 931 + 515 + 193 + 76 + 43 = 1.758
 Jumlah kelahiran bayi oleh wanita kelompok umur 35-39 tahun
sampai dengan wanita umur 45-49 tahun?
Jawab:
Jumlah kelahiran bayi oleh wanita kelompok umur 35-39 tahun
sampai dengan wanita umur 45-49 tahun adalah: 12.239 + 7.907 +
5.945 = 26.091
7. Bagaimana kecenderungan tingkat fertilitas total (TFR) di Indonesia
berdasarkan data Sensus Penduduk tahun 1971, 1980, 1990, 2000 dan 2010?
Jawab:

Angka Fertilitas menurut Provinsi tahun 1971, 1980, 1990, 2000 dan 2010

Nama Provinsi 1971 1980 1990 2000 2010

Aceh 6,27 5,24 4,37 2,44 2,79

Sumatera Utara 7,20 5,94 4,29 2,84 3,01

Sumatera Barat 6,18 5,76 3,89 2,95 2,91

Riau 5,94 5,44 4,09 2,45 2,82

Jambi 6,39 5,57 3,76 2,37 2,51

Sumatera Selatan 6,33 5,59 4,22 2,33 2,56

Bengkulu 6,72 6,20 3,97 2,49 2,51

Lampung 6,36 5,75 4,05 2,42 2,45

Bangka Belitung - - - 2,53 2,54

Kepulauan Riau - - - - 2,38

DKI Jakarta 5,18 3,99 2,33 1,66 1,82

Jawa Barat 6,34 5,07 3,47 2,28 2,43

Jawa Tengah 5,33 4,37 3,05 2,14 2,20

DI Yogyakarta 4,76 3,42 2,08 1,79 1,94

Jawa Timur 4,72 3,56 2,46 1,87 2,00

Banten - - - 2,37 2,35

Bali 5,96 3,97 2,28 2,03 2,13


Nusa Tenggara 6,66 6,49 4,98 2,69 2,59
Barat

Nusa Tenggara 5,96 5,54 4,61 3,46 3,82


Timur

Kalimantan Barat 6,27 5,52 4,44 2,62 2,64

Kalimantan 6,83 5,87 4,03 2,21 2,56


Tengah

Kalimantan 5,43 4,60 3,24 2,30 2,35


Selatan

Kalimantan Timur 5,41 4,99 3,28 2,32 2,61

Sulawesi Utara 6,79 4,91 2,69 2,10 2,43

Sulawesi Tengah 6,53 5,90 3,85 2,81 2,94

Sulawesi Selatan 5,71 4,88 3,54 2,55 2,55

Sulawesi Tenggara 6,45 5,82 4,91 3,14 3,20

Gorontalo - - - 2,63 2,76

Sulawesi Barat - - - - 3,33

Maluku 6,89 6,16 4,59 3,29 3,56

Maluku Utara - - - 3,04 3,35

Papua Barat - - - - 3,18

Papua 7,20 5,35 4,70 2,38 2,87

INDONESIA 5,61 4,68 3,33 2,27 2,41

Sumber: Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000, 2010. Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 1991, 1994, 1997, 2002, 2007 dan
2012
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat kecenderungan tingkat
fertilitas total (TFR) di Indonesia berdasarkan data Sensus Penduduk tahun
1971, 1980, 1990, 2000 dan 2010 semakin tahun semakin rendah. Ini
menandakan bahwa di Indonesia, tingkat fertilitas semakin rendah karena
sudah ada program KB (Keluarga Berencana) yang menganjurkan setiap
keluarga hanya memiliki 2 (dua) anak.

8. Jelaskan perbedaan fertilitas antara negara maju dengan negara terbelakang?


Jawab:
Fertilitas di negara maju cenderung lebih rendah dikarenakan beberapa
faktor, salah satunya yaitu tingkat pendidikan yang tinggi dapat
menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk yang menikah atau
tertundanya perkawinan karena wanita akan memilih untuk bekerja atau
membesarkan anak.
Fertilitas di negara terbelakang cenderung lebih tinggi dikarenakan
banyaknya wanita yang berhenti sekolah dikarenakan kurangnya ekonomi
dan dapat menyebabkan tingginya tingkat pergaulan bebas.

9. Pada kelompok umur berapa kecenderungan fertilitas tertinggi jika


dihubungkan dengan kemampuan seorang wanita untuk melahirkan, jelaskan?
Jawab:
Menurut saya, kecenderungan tingkat fertilitas tertinggi jika dihubungkan
dengan kemampuan seorang wanita untuk melahirkan adalah pada
kelompok umur 20-24 karena pada umur 20-24, banyak wanita yang sudah
siap untuk menikah dan dari pernikahan tersebut dapat tercipta suatu
kelahiran.

Anda mungkin juga menyukai