Anda di halaman 1dari 20

MakalaH UNDANG-UNDANG KESEHATAN

Disusun oleh
:

1. Nai
fah

wulan y
2. Silviana puspita d
3. Ice putri ayu
4. Raisya kerin Olivia
5. Paltia rahmayani
6. Rahmatul arifa
7. Echa adellia f a
8. Hanami nur saputri
9. Kasih movi a
10.Sela pebrian
Peraturan undang-undang ri no. 5 tahun 1997

Tentang psikotropika

1. psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku

2. pabrik obat adalah perusahaan badan hukum yang memiliki izin dari
Menteri untuk melakukan kegiatan produksi serta pelaporan obat dan
bahan obat termasuk Tropika

3. produksi adalah kegiatan atau proses menyiapkan pengolahan


membuat menghasilkan mengemas dan atau mengubah bentuk
psikotropika

4. pengemasan psikotropika adalah bahan yang digunakan untuk


mewadahi dan atau membungkus psikotropika baik bersentuhan
langsung maupun tidak

5. peredaran adalah Setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan


penyaluran atau perolehan psikotropika baik dalam rangka perdagangan
bukan perdagangan maupun pemindahan tanganan
6. perdagangan adalah Setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan
dalam rangka pembelian atau penjualan termasuk penawaran untuk
menjual psikotropika dan kegiatan lain berkenaan dengan pemindahan
tahanan memperoleh imbalan

7. perdagangan besar farmasi adalah perusahaan badan hukum yang


memiliki izin dari Menteri untuk melakukan kegiatan pelayanan sediaan
farmasi termasuk psikotropika dan alat kesehatan

8 pengangkutan dalam setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam


rangka membina psikotropika dari suatu tempat ke tempat lain dengan
cara modal atau sarana angkut apapun dalam rangka produksi dan
Peredaran

9. dokumen pengangkut adalah surat jalan dan atau faktur yang


memuat keterangan tentang identitas pengirim dan penerima bentuk
jenis dan jumlah psikotropika yang diangkut

10. transistor adalah pengangkut psikotropika di wilayah Republik


Indonesia dengan atau tanpa berganti sarana angkutan antara dua negara
lintas
11. penyerahan adalah setiap Kegiatan memberikan spread Tropika baik
antara penyerang maupun kepada pengguna dalam rangka pelayanan
kesehatan
12. lembaga penelitian atau lembaga pendidikan adalah lembaga yang
secara khusus atau yang salah satu fungsinya melakukan kegiatan
penelitian dan atau menggunakan sprei Tropika dalam penelitian
pengembangan pendidikan atau pengajaran dan telah mendapat
persetujuan dari menteri dalam upaya kepentingan ilmu pengetahuan

13 korporasi adalah kumpulan terorganisasi dari orang dan atau


kekayaan baik merupakan badan hukum maupun bukan

14. menteri adalah menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan


Peraturan undang-undang ri n0. 35 tahun

Tentang narkotika

1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran hilangnya sampai menghilangkan
rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan yang dibedakan ke
dalam golongan-golongan sebagai terampil dalam undang-undang ini

2. prekursor narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia
yang dapat digunakan dalam pembuatan narkotika yang dibedakan
dalam tabel sebagaimana terlampir dalam undang-undang ini

3. produksi adalah kegiatan atau proses menyiapkan pengolahan


pembuat dan menghasilkan narkotika secara langsung atau tidak
langsung melalui ekspektasi atau non ekspirasi dari sumber alami atau
sintesis kimia atau gabungan termasuk pengemas dan atau mengubah
bentuk narkotika

4. Impor adalah kegiatan memasukkan aktivitas ke dalam daerah


pabean

5. ekspor adalah kegiatan mengeluarkan narkotika dan prekursor


narkotika di daerah pabean
6. peredaran gelap narkotika dan prekursor Narkotika adalah Setiap
kegiatan yang serangkaian kegiatan yang dilakukan secara tanpa hak
atau melawan hukum yang di tetapkan sebagai tindakan pidana
narkotika dan prekursor narkotika

7. surat persetujuan Impor adalah surat persetujuan untuk mengimpor


narkotika dan prekursor narkotika

8. surat persetujuan ekspor adalah surat persetujuan untuk mengekspor


narkotika dan prekursor narkotika

9. pengangkutan adalah Setiap kegiatan atau rangkaian kegiatan


menggunakan narkotika dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara
mudah atau sarana angkutan apapun

10. pedagang besar farmasi adalah perusahaan berbentuk badan hukum


yang memiliki izin untuk melakukan kegiatan pengadaan penyimpanan
penyaluran sediaan farmasi termasuk narkotika dan alat kesehatan

11. industri Farmasi adalah perusahaan membentuk badan hukum yang


memiliki izin untuk melakukan kegiatan produksi serta penyaluran obat
dan bahan obat termasuk narkotika
12. transito Narkotika adalah pengakuan narkotika dari suatu negara ke
negara lain dengan melalui dan Singgahan di wilayah negara Republik
Indonesia yang terdapat kantor pabean gan atau tanpa berganti sarana
angkutan

Peraturan undang-undang ri no. 44 tahun 2009


Tentang rumah sakit

1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara Paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap rawat jalan dan rawat darurat

2. rawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan


tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan
kecacatan lebih lanjut

3. pelayanan kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang


meliputi promotif preventif kuratif dan rehabilitatif

4. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah


kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik
secara maupun tidak langsung di rumah sakit

5. pemerintah pusat yang selanjutnya disebut pemerintah adalah


Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-undang dasar
negara Republik Indonesia tahun 1945

6. pemerintah daerah adalah gubernur bupati atau walikota dan


perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah
7. menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang kesehatan
Peraturan undang-undang no. 36 tahun 2014

Tentang tenaga kesehatan

1. bahwa tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk


meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal pada
masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran
kemauan dan kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya interaksi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produksi secara sosial dan ekonomi serta sebagai
salah satu unsur kesejahteraan umum disebut sebagai dimaksud dalam
pembuatan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945

2. bahwa kesehatan sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan


dalam bentuk pemberian sebagai pelayanan kesehatan Kepada seluruh
masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
menyeluruh oleh pemerintah Pemerintah Daerah dan masyarakat secara
terarah terpadu dan kesinambungan adil dan merata serta aman
berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat

3. bahwa pendengaran upaya kesehatan harus dilakukan oleh tenaga


kesehatan yang bertanggung jawab yang memiliki arti dan moral yang
tinggi kalian dan kewenangan yang secara terus-menerus meningkat
mutunya melalui pendidikan dan pelatih berlanjut sertifikasi registrasi
perizinan serta pembinaan pengawasan dan pemantauan agar
penyelenggaraan untuk kesehatan memenuhi rasa keadilan kemanusiaan
serta sesuai dengan pertimbangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan

4. bahwa untuk memenuhi hak dan kebutuhan kesehatan setiap


individu dan masyarakat untuk meratakan pelayanan kesehatan Kepada
seluruh masyarakat dan untuk memberikan perlindungan serta kepastian
hukum kepada tenaga kesehatan dan masyarakat penerima upaya
pelayanan kesehatan perlu peraturan mengenai tenaga kesehatan
berkaitan dengan perencanaan kebutuhan pengadaan pendayagunaan
pembinaan pengawasan mutu tenaga kesehatan

5. bahwa ketentuan mengenai tenaga kesehatan masih terdapat dalam


berbagai peraturan perundangan-undangan yang belum menampung
kehidupan hukum masyarakat sehingga perlu dibentuk undang-undang
terdiri yang mengatur tenaga kesehatan secara komparatif

6. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud dalam


huruf A huruf B huruf C huruf D dan huruf E perlu membentuk undang-
undang tentang tenaga kesehatan
Peraturan undang-undang no. 36 tahun 2009

Tentang kesehatan

1. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam


bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan / atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatann
2. Asisten tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan / atau
keterampilan melalui pendidikan bidang kesehatan di bawah jenjang
diploma tiga

3. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan / atau tempat yang
di gunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik
promotif preventif kuratif maupun rehabilitasi yang di lakukan oleh
pemerintah pemerintah daerah dan / atau masyarakat

4. upaya kesehatan adalah Setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan


yang dilakukan secara terpadu terintegrasi dan kesimpulan Untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam
bentuk penjajahan penyakit peningkatan kesehatan pengobatan penyakit
dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan atau masyarakat
5. kompetisi dalam kemampuan yang dimiliki seseorang tenaga
kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan keterampilan dan sikap
profesional untuk dapat menjalankan praktek

6. uji kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan keterampilan


dan perilaku peserta didik dalam perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang kesehatan

7. sertifikat kompetensi adalah suatu tanda pengakuan terhadap


kompetensi tenaga kesehatan untuk dapat menjalankan praktik di
seluruh Indonesia serta lulus di uji kompetensi

8. sertifikat profesi adalah suatu tanda pengakuan untuk melakukan


praktik profesi yang diperoleh lulusan pendidikan profesi

9. Registrasi adalah pencatatan resmi tenaga kesehatan yang dimiliki


sertifikat kompetisi atau sertifikat profesi yang telah mempunyai
kualifikasi tertentu lain serta mempunyai pengakuan serta hukum untuk
menjalankan praktik

10. surat tanda registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh konsep masing-masing tenaga kesehatan
kepada tenaga kesehatan yang telah diregistrasi
Peraturan permenkes no. 74 tahun 2016

Tentang standar pelayanan kefarmasian di puskemas

1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas


adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di suatu wilayah kerja.

2. Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolok ukur yang


dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam
menyelenggarakan pelayanan kefarmasian.

3. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan


bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan
Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
mutu kehidupan pasien.

4. Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan


kosmetika.

5. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi


yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi
atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk
manusia
6. Bahan Medis Habis Pakai adalah alat kesehatan yang ditujukan
untuk penggunaan sekali pakai (single use) yang daftar produknya diatur
dalam peraturan perundang-undangan.

7. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker


dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.

8. Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu


Apoteker dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas
Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, dan Analis Farmasi.

9. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan yang selanjutnya


disebut Kepala BPOM adalah Kepala Lembaga Pemerintah Non
Kementerian yang mempunyai tugas untuk melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan.

10. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan


pemerintahan di bidang kesehatan.
Peraturan permenkes no. 73 tahun 2016

Tentang standar pelayanan kefarmasian di apotekk

1. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat di lakukan


praktik kefarmasian oleh apoteker
2. standar pelayanan kefarmasian adalah tolak ukur yang di gunakan
sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan
pelayanan kefarmasian
3. Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan
farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
mutu kehidupan pasien
4. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi kepada
apoteker baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang
berlaku
5. Sedian farmasi adalah obat bahan obat obat tradisional dan kosmetika
6. obat adalah bahan atau paduan bahan termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis pencegahan
penyembuhan pemulihan peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk
manusia
7. Alat kesehatan adalah instrumen aparatus mesin dan / atau implant
yang tidak mengandung obat yang di gunakan untuk mencegah
mendiagnosis menyembuhkan dan meringankan penyakit merawat orang
sakit memulihkan kesehatan pada manusia dan / atau membentuk
struktur dan memperbaiki fungsi tubuh
8. bahan media habis adalah pakai alat kesehatan yang di tunjukkan
untuk penggunaan sekali pakai ( single use ) yang daftar produk nya di
atur dalam peraturan undang-undangan
9. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan
telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker
10. tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantu apoteker
dalam menjalani pekerjaan kefarmasian yang terdiri atas sarjana farmasi
ahli madya farmasi dan analis farmasi
11. Di rektur jendral adalah direktur Jenderal pada kementerian
kesehatan yang bertanggungjawab di bidang kefarmasian dan alat
kesehatan
12. Kepala badan pengawas obat dan makanan yang selanjutnya
disingkat kepala BPOM adalah kepala lembaga pemerintah non
kementerian yang mempunyai tugas untuk melaksanakan tugas
pemerintah di bidang pengawasan obat dan makanan
13. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan
Peraturan Permenkes No. 72 tahun 2016

Tentang standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit

Permenkes 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di


Rumah Sakit menggantikan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58
Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
34 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit untuk menyesuaikan dengan perkembangan hukum dan
masyarakat.

Permenkes 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di


Rumah Sakit mendefinisikan bahwa Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat. Standar Pelayanan Kefarmasian adalah
tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian
dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian, dan. Pelayanan
Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.

Pengaturan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit bertujuan


untuk meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian; menjamin kepastian
hukum bagi tenaga kefarmasian; dan melindungi pasien dan masyarakat
dari penggunaan Obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan
pasien (patient safety). Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
meliputi standar pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai; dan pelayanan farmasi klinik. Pengelolaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
meliputi pemilihan; perencanaan kebutuhan; pengadaan; penerimaan;
penyimpanan; pendistribusian; pemusnahan dan penarikan;
pengendalian; dan administrasi. Pelayanan farmasi klinik meliputi
pengkajian dan pelayanan Resep; penelusuran riwayat penggunaan Obat;
rekonsiliasi Obat; Pelayanan Informasi Obat (PIO); konseling; visite;
Pemantauan Terapi Obat (PTO); Monitoring Efek Samping Obat
(MESO); Evaluasi Penggunaan Obat (EPO); dispensing sediaan steril;
dan Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD)

Anda mungkin juga menyukai