Anda di halaman 1dari 50

Usulan Teknik

1 PENDAHULUAN

1.1. Umum

Berdasarkan undangan Panitia Pelelangan Pengadaan Barang/Jasa Dan Dokumen Pemilihan


Nomor 5487099/SDP/DPUPR/ULP/2018 Tanggal 19 Maret 2018 Tentang pekerjaan
Pengawasan Pembangunan Situ Cimadang. Kami CV. RAZAKTHA membuat dan mengusulkan
Dokumen Usulan Teknis pekerjaan Pengawasan Pembangunan Situ Cimadang.

Dokumen Usulan Teknis ini merupakan salah satu persyaratan yang harus kami penuhi didalam
mengajukan penawaran. Dokumen Usulan Teknis ini disusun berdasarkan persyaratan teknis
seperti yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

Usulan Teknis ini berisikan uraian tahapan pelaksanaan pekerjaan yang harus dilaksanakan
serta metode penanganan pekerjaan dengan menyatakan perkiraan volume pekerjaan dan
perkiraan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan,
begitu pula banyaknya/jumlah kebutuhan personil pelaksana serta peralatan yang akan
digunakan. Dengan demikian diharapkan pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat dilakukan
secara efektif dan efisien, sehingga penyelesaian pekerjaan dapat berjalan secara tepat waktu
dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.

Untuk memudahkan pemahaman terhadap usulan teknis yang kami ajukan dan sesuai dengan
persyaratan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja, maka sistematika dari penyelesaian
teknis ini kami susun seperti yang diuraikan berikut ini.

1.2. Sistematika Penyajian Usulan Teknis

Secara garis besar penyajian Usulan Teknis ini kami susun sebagai berikut :

BAB 1. Pendahuluan

Pengawasan Pembangunan Situ Cimadang


1
Usulan Teknik
Didalam Bab I ini Konsultan akan menjelaskan maksud penyampaian Usulan Teknis
sehubungan dengan pekerjaan yang dimaksud.

BAB 2. Pengalaman dan Kualifikasi Konsultan/Perusahaan


Didalam Bab 2 ini akan menguraikan secara detail mengenai gambaran umum keadaan perusahaan,
yang meliputi organisasi perusahaan, lingkup layanan jasa konsultan, kemampuan serta
pengalaman perusahaan yang menggambarkan kemampuan perusahaan menangani pekerjaan
sejenis.

BAB 3. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan


Berisi uraian pemahaman konsultan terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan secara umum dan
tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja.

BAB 4. Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan


Berisi uraian pemahaman konsultan terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan secara umum dan
tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja.

BAB 5. Apresiasi Proyek


Penjelasan mengenai latar belakang proyek, Maksud dan Tujuan Proyek serta gambaran umum
keadaan lokasi pekerjaan dan pemahaman konsultan terhadap lingkup pekerjaan yang akan
ditangani, akan dijelaskan dan diuraikan didalam Bab 4.

BAB 6. Pendekatan Teknis dan Metodologi


Didalam Bab 5 ini akan diuraikan mengenai pendekatan teknis dan metodologi, tata cara dan strategi
konsultan dalam menangani pekerjaan tersebut di atas, yang meliputi uraian teknis rencana kerja
dan metodologi pelaksanaannya, sehingga sasaran yang akan dicapai oleh pekerjaan tersebut
dapat dicapai dan terselesaikan dengan baik.

BAB 7. Program Kerja

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai rencana kerja pada masing – masing tahapan, langkah –
langkah yang akan ditempuh didalam menghadapi persoalan yang ada serta penyusunan jadwal
pekerjaan, jadwal penugasan personil dan jadwal penggunaan alat – alat baik kantor maupun alat
lapangan survey.

Pengawasan Pembangunan Situ Cimadang


2
Usulan Teknik
BAB 8. Jadual Waktu Pelaksanaan
Bab ini akan menggambarkan jadual waktu pelaksanaan pekerjaan yang akan kami laksanakan
dalam perencanaan pekerjaan ini.

BAB 9. Tenaga Ahli dan Tanggung Jawabnya


Dalam bab ini akan diuraikan mengenai personil yang terlibat dalam pekerjaan beserta tugasnya
masing – masing.

BAB 10.Jadwal Penugasa Personil

Bab ini menguraikan tentang waktu kerja tenaga ahli serta jadual perusahaan dalam mengatur
penugasan tenaga ahli dalam menyelesaikan pekerjaan perencanaan ini.

BAB 11 Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan


Bab ini menguraikan organisasi dan strukturnya dalam pengaturan penugasan pada masing -
masing tenaga ahli dalam menyelesaikan pekerjaan perencanaan ini.
BAB 12 Pelaporan
Bab ini menguraikan laporan yang merupakan kewajiban konsultan perencana dalam pelaksanaan
pekerjaan serta penyerahannya kepada pengguna jasa.

BAB 13 Staf Pendukung


Bab ini menguraikan staf pendukung yang ada dalam pekerjaan perencanaan yang akan dilaksanakan.

BAB 14 Fasilitas pendukung


Bab ini mengurai peralatan yang akan digunakan sebagai pendukung terlaksananya pekerjaan
perencanaan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
BAB 15 Penutup
Bab ini adalah penutup ustek yang berisi harapan dan motivasi konsultan untuk dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan sebaik-baiknya

Lampiran-lampiran

Pengawasan Pembangunan Situ Cimadang


3
Usulan

PENGALAMAN & KUALIFIKASI


2 PERUSAHAAN

2.1 Umum

CV. RAZAKTHA adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang jasa Konsultan Teknik
(Engineering Consultant), sebagai perusahaan konsultan yang relative muda, CV. RAZAKTHA telah
banyak mendapat kepercayaan untuk menangani berbagai macam proyek/pekerjaan seperti dibidang studi
perencanaan maupun pengawasan teknik.

Sesuai dengan perkembangan jaman, CV. RAZAKTHA membentuk diri menjadi perusahaan konsultan
Engineering yang handal dengan sederet layanan dibidang jasa.

Selain itu suatu kenyataan yang tak terelakkan, Negara Indonesia yang cukup luas dengan kondisi sumber daya
alam dan lingkungan yang berbeda – beda, banyak menimbulkan tantang yang besar dan komplek dalam
pembangunan mensejahterakan masyarakat dan sekaligus memantapkan eksistensi kesatuan bangsa serta
terpeliharanya lingkungan alam, untuk kehidupan generasi yang akan dating, khusunya pembangunan fisik,
informasi teknologi, industri, manajemen dan rekayasa.

Tantangan – tantangan tersebut pada hakekatnya merupakan ujian bagi eksekutif pemerintah pusat, pemerintah
daerah dan pimpinan instansi sektoral, khususnya perencanaan teknis, supervise dan manajemen di
lapangan. Menyadari hal tersebut diatas, CV. RAZAKTHA , sebagai perusahaan yang bergerak dibidang
konsultan teknik dan manajemen mencoba berperan serta dengan ruang lingkup pekerjaan sebagai
berikut:

 Prasarana Transportasi
 Struktur Bangunan
 Bidang Tata Lingkungan
 Teknik Lingkungan

Pengawasan Pembangunan Situ


1
Usulan
Teknik Dilihat dari berdirinya, usia CV. RAZAKTHA masih sangat muda, tetapi kami selalu siap untuk turut
serta menjawab tantangan tersebut, sesuai dengan disiplin keahlian, pengalaman dan tingkat
kemajuan teknologi penerapan dibidang yang bersangkutan.

Sampai saat ini CV. RAZAKTHA telah berhasil menyelesaikan berbagai kontrak kerja jasa- konsultan,
baik sebagai konsultan utama maupun sebagi sub konsultan untuk pekerjaan-pekerjaan Survey dan Investigasi,
Studi Kelayakan, Studi AMDAL, Perencanaan dan Pengawasan Teknik di bidang Pengairan, Jalan dan
Jembatan, Pengembangan Wilayah dan Penataan Ruang, yang pada umumnya dibiayai dari APBN, APBD.

Sebagai upaya untuk merealisir profesionalisme dalam layanan jasa konsultan, CV. RAZAKTHA
ditunjang oleh sejumlah tenaga ahli dan team penasehat yang kemampuannya dapat
dipertanggungjawabkan, baik dalam teknis maupun manajemen.

2.2 Data Perusahaan

1. Nama dan Alamat :


Nama Perusahaan : CV. RAZAKTHA
Alamat : Jl.Cut Nyak Dien Gg.Sukajadi No.20 LK.1 RT.001 Kaliawi Persada,
Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung

2.3 Cakupan Jasa Layanan

Bidang layanan yang kami berikan seperti yang tercantum dalam Sertifikat Badan Usaha Jasa Konsultan
Konstruksi yang diterbitkan oleh Sertifikat Badan Usaha (SBU) Daerah Lampung dengan diregistrasi oleh
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) daerah Lampung adalah sebagai berikut :

1. Layanan jasa yang diberikan meliputi berbagai jenis kegiatan terdiri dari :
a. Perencanaan Teknis
b. Jasa Pengawasan Proyek
c. Survey, Pengukuran dan Pemetaan

2. Sedangkan bidang yang ditawarkan adalah :

Pengawasan Pembangunan Situ


2
Usulan
a. Bidang Pekerjaan Sipil
b. Bidang Pekerjaan Tata Lingkungan

Adapun Sub Bidang Pekerjaan yang kami layani adalah sebagai berikut :

a. Bidang Pekerjaan Sipil

b. Prasarana Transportasi
c. Struktur Bangunan
d. Bidang Tata Lingkungan
e. Teknik Lingkungan

f. Bidang Pekerjaan Tata Lingkungan

 Analisa Mengenai Dampak Lingkungan


 Penataan Lingkungan
 Pengembangan Kota dan Wilayah

2.4 Pengalaman Perusahaan

Untuk proyek yang penting ini diperlukan keahlian yang tinggi dalam segala aspek rekayasa teknik
pengembangan sumber air, antara lain keahlian dibidang pengembangan sumber daya air, hidrologi dan
hidrolika, bangunan air serta ilmu pengairan yang lain. Maka konsultan akan mengorganisir suatu tim yang
terdiri dari personil yang berkualitas dan dengan pengalaman yang cukup memadai dalam penanganan proyek –
proyek sejenis.

Perusahaan ini telah berkecimpung dalam dunia pengairan semenjak berdirinya. Pengalaman kerja konsultan
dalam bidang infrastruktur perkotaan, pengairan, jalan dan jembatan disajikan dalam tabel
– tabel pengalaman perusahaan selama lima tahun terakhir yang dapat dilihat pada lampiran.

Pengawasan Pembangunan Situ


3
Usulan

3 PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN


KERJA (KAK)

A.Latar Belakang

Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilakukan kontraktor pelaksana harus mendapatkan
pengawasan secara teknis di lapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai
dasar pelaksanaan konstruksi dapat terpenuhi secara baik dan efektif. Pelaksanaan pengawasan
lapangan harus dilakukan oleh pemberi jasa pengawasan yang kompeten dan dilakukan secara penuh
dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas
pekerjaan, penyedia jasa pengawasan tersebut harus bekerja secara professional dan penuh tanggug jawab,
hal ini dilakukan agar terhindarnya hal-hal negative yang bisa dilakukan oleh pelaksana konstruksi
apalagi sampai penyedia jasa konsultan ikut terlibat didalamnya.

B.Identifikasi Masalah

Pelaksanaan konstruksi seringkali banyak terjadi kesalahan dan kekeliruan dalam menerapkan desain yang
ada, mulai dari adanya ketidak sesuaian dengan lokasi akibat adanya perubahan kondisi awal, niatan
untuk untuk mengurangi spesifikasi dan prosedur pelaksanaan konstrukasi serta peristiwa-peritiwa lainnya,
sehingga pengawasan pelaksanaan sangat penting dilakukan. Konsultan pengawas bertujuan secara umum
mengawasi pekerjaan konstruksi dari segi biaya, mutu dan waktu kegiatan pelaksanaan. Kinerja pengawas
lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas pengawasan, serta yang secara menyeluruh
dapat dilakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.

Pengawasan Pembangunan Situ


1
Usulan

C.Maksud dan Tujuan

Maksud dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah sebagai petunjuk bagi konsultan pengawas yang
memuat masukan, azas, kriteria dan proses keluaran yang dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan. Dan Tujuan yang diharapkan konsultan pengawas
dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran.

D.Sasaran

Yang menjadi sasaran dalam pekerjaan konsultansi pengawasan ini adalah :

1. Penyelesaian pekerjaan konstruksi yang tepat waktu

2. Biaya pekerjaan konstruksi sesuai dengan anggaran kegiatan.

3. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi teknis

4. Tercapainya Mutu Konstruksi sesuai dengan rencana dan umur rencana.

Pengawasan Pembangunan Situ


2
Usulan

TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN


4 KERJA (KAK)

4.1. U m u m
Konsultan secara seksama talah mempelajari Dokumen Lelang serta Kerangka Acuan Tugas
(TOR). Pada prinsipnya kedua dokumen tersebut memberikan gambaran yang jelas mengenai tujuan
proyek, ruang lingkup dan keluaran (output) yang diinginkan dari jasa konsultansi ini. Namun,
untuk mempertajam pekerjaan tersebut serta dengan pertimbangan efisiensi, Konsultan akan
memberikan beberapa komentar terhadap Kerangka Acuan Tugas (TOR) tersebut.

4.2.Substansi Pekerjaan

Konsultan dalam usulan teknis ini menguraikan secara lengkap mengenai Ruang Lingkup Pelaksanaan
Pekerjaan serta Pendekatan dan Metodologi dan Konsultan beranggapan bahwa pekerjaan yang
akan dilaksanakan sudah dapat dimengerti oleh Konsultan dan Konsultan sendiri sudah
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.

4.3.Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung

Dalam Kerangka Acuan Tugas (TOR) sudah disebutkan secara jelas jenis Tenaga Ahli, Sub Professional
Staff (Asisten Tenaga Ahli), Technician dan Tenaga Pendukung yang dibutuhkan baik jumlah
orang maupun Man-Monthnya. Kemudian, dari kualifikasi yang sudah dijelaskan dalam TOR,
Konsultan akan menyeleksi secara ketat tenaga-tenaga yang akan ditempatkan dalam penugasan di
lapangan dan Konsultan menjamin akan menempatkan tenaga-tenaga yang berkualitas dan benar-
benar profesional dibidangnya .

Pengawasan Pembangunan Situ


1
Usulan

4.4. Peralatan

Dalam Kerangka Acuan Tugas (TOR) belum disebutkan secara jelas peralatan yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan teknis jalan yang akan dilaksanakan. Untuk itu,
Konsultan dalam proposal teknis ini sudah menyebutkan dengan jelas peralatan dan program yang
akan digunakan dalam pekerjaan ini.

4.5. Pelaporan

Secara umum dalam Kerangka Acuan Tugas (TOR), telah disebutkan secara rinci jenis laporan
yang harus disiapkan oleh Konsultan dalam melaksanakan tugasnya, yang meliputi antara lain: Laporan
Pendahuluan, Laporan Bulanan, Laporan Akhir. Jumlah dan kapan laporan tersebut diserahkan
sudah secara jelas disebutkan dalam TOR.

4.6. Kesimpulan

Konsultan dapat menyimpulkan bahwa penugasan ini dapat dilaksanakan sesuai yang diharapkan
mengingat Kerangka Acuan Tugas (TOR) dan petunjuk pelaksanaan perencanaan teknis jalan telah
memuat hal-hal yang bersifat operasional dan implementatif.

Pengawasan Pembangunan Situ


2
Usulan

5 APRESIASI PROYEK

5.1. Umum

Lokasi pekerjaan adalah Desa Cimadang

5.2. Gambaran Proyek

a. Nama Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan Situ Cimadang

b. Lokasi : Desa Cimadang

c. Pelaksana Kegiatan : Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang


Provinsi Banten

d. Waktu Pelaksanaan : 6 bulan/180 (Seratus Delapan Puluh Hari) hari


kalender.

5.3. Sumber Dana

Sumber dana untuk Pekerjaan ini adalah APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2018

5.4. Maksud dan Tujuan

Maksud dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah sebagai petunjuk bagi konsultan pengawas yang
memuat masukan, azas, kriteria dan proses keluaran yang dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan. Dan Tujuan yang diharapkan konsultan pengawas
dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran.

Pengawasan Pembangunan Situ


1
Usulan

5.5.1 Sasaran
Yang menjadi sasaran dalam pekerjaan konsultansi pengawasan ini adalah :

1. Penyelesaian pekerjaan konstruksi yang tepat waktu

2. Biaya pekerjaan konstruksi sesuai dengan anggaran kegiatan.

3. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi teknis

4. Tercapainya Mutu Konstruksi sesuai dengan rencana dan umur rencana.

Pengawasan Pembangunan Situ


2
6 PENDEKATAN TEKNIS DAN
METODOLOGI

2.1. T i n j a u a n Umum
CV. RAZAKTHA telah dapat memahami uraian pekerjaan yang ditawarkan Setelah meneliti
diskripsi pekerjaan yang termuat di dalam Kerangka Acuan Kerja dan diperjelas dalam Rapat
Penjelasan. Dengan demikian Tim Kerja CV. RAZAKTHA yakin mampu menjalankan tanggung
jawab pekerjaan dengan sasaran yang diinginkan pihak Pemberi Kerja yaitu Dinas Pekerjaan
Umum Dan Penataan Ruang Provinsi Banten. Secara garis besar pembahasan pada bagian
Pendekatan dan Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dibagi ke dalam dua bagian besar,
pertama pemahaman pekerjaan pengawasan dan kedua pembahasan mengenai Program Kerja
Konsultan.
2.2. Pemahaman Pekerjaan Supervisi
Tinjauan pekerjaan pengawasan ini diuraikan ke dalam 3 bagian pembahasan yaitu ;
1. Sasaran dan Ruang Lingkup Jasa Konsultan.
2. Pendekatan Masalah dan Metodologi.
3. Tinjauan Pekerjaan Jalan.

2.2.1.Sasaran & Ruang Lingkup


Ruang lingkup pekerjaan yang harus dilakukan oleh Konsultan Pengawasan adalah sebagai
berikut :
a. Pengawasan Mutu.
Dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan Konsultan adalah Wakil P2K serta menjamin bahwa
semua hasil pekerjaan itu sesuai dan memenuhi syarat Perencanaan Teknis dan Spesifikasi
Teknis dari Dokumen Kontrak.

b. Memeriksa pengukuran volume pekerjaan yang telah dilaksanakan baik dalam segi teknis
maupun administrasi sesuai dengan dokumen kontrak.

Pengawasan Pembangunan Situ


1
c. Bekerja sama dalam hal-hal yang menyangkut masalah teknis dengan staff kantor Bina
Marga, seperti pengesahan terhadap Monthly Progress, Payment Certificates dan Final Payment
Certificates, menyiapkan Change Order, mengajukan usul perubahan rencana / design, spesifikasi
dan menyiapkan harga satuan yang baru.

2.2.2.Pendekatan Masalah dan Metodologi

A. Maksud dan Tujuan

Dengan pengarahan pihak Pejabat Pembuat Komitmen, diharapkan Konsultan Pengawas dapat
melaksanakan tugas dengan baik. Konsultan Pengawas dituntut menguasai dan melaksanakan
kegiatan layanan jasa pengawasan teknis secara terpadu terhadap semua jenis pekerjaan yang
berhubungan dengan proyek. Selain itu Konsultan Pengawas juga berkewajiban untuk
mengorganisir, mengelola dan melaksanakan pengawasan sehingga menghasilkan pekerjaan yang
memuaskan bagi pihak Pemberi Tugas. Ketentuan- ketentuan detil dari TOR / Kontrak.

B. Ruang Lingkup Pekerjaan

Seperti yang berlaku pada kegiatan pengawasan pada umumnya, maka Konsultan Pengawas
berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan baik dalam bidang
teknis maupun dalam bidang administrasi serta membantu Pemberi Tugas dalam menyelesaikan
masalah yang timbul selama masa pelaksanaan pekerjaan. & memberikan saran kepada Pemberi
Tugas agar pelaksanaan pekerjaan dapat selesai tepat pada waktunya dengan penggunaan biaya
yang rasional dan dengan mutu/kualitas sesuai dengan spesifikasi.

C. Pengendalian Mutu Pekerjaan


Aspek – aspek pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi
diantaranya meliputi pada hal – hal sebagai berikut :

Pengawasan Pembangunan Situ


2
1. Administrasi dan Formulir - formulir

Kontraktor harus membuat suatu permohonan tertulis kepda Konsultan untuk prosedur konstruksi
dan persetujuan pekerjaan dalam tahapan umum.

2. Pengujian Material yang Akan Terpasang


Semua material dari setiap bagian pekerjaan akan diperiksa oleh Konsultan. Material yang akan
digunakan diuji terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari konsultan, dengan jumlah
dan jenis tes seperti yang tercantum di dalam spesifikasi.

D. Pengendalian Kuantitas

Pengendalian Kuantitas (Quantity Control) dilakukan berdasarkan :


• Lokasi kerja dan Jenis pekerjaan.
• Hasil pengukuran yang memenuhi batas pembayaran
• Tanggal diselesaikannya pekerjaan Metode perhitungan.
• Lokasi kerja dan Jenis pekerjaan.
• Metode perhitungan.

Beberapa macam pengukuran parameter kuantitas pekerjaan, antara lain :


a) Pengukuran meter panjang
b)Pengukuran meter persegi
c) Pengukuran meter kubik
d)Pengukuran berat

Pengawasan Pembangunan Situ


3
E. Pengendalian Waktu Pelaksanaan

Pengendalian Waktu Pelaksanaan dilakukan terutama untuk pekerjaan dengan bobot waktu yang
singkat dan memiliki nilai biaya yang tinggi. pengendalian waktu pelaksanaan dilakukan
terhadap kegiatan seperti:

a) Time Schedule Kontraktor


b)Alat Berat
c) Tenaga Kerja
d)Jumlah Jam kerja
F.Pengendalian Biaya Pelaksanaan

Guna pengendalian biaya pelaksanaan, hal-hal pokok yang perlu diperhatikan sepanjang
pelaksanaan proyek.

G. Pemeriksaan Sertifikat Bulanan (MC)

a) Pelaporan Monthly Certificate


Sertifikat pembayaran ini diserahkan pada setiap bulan selama pelaksanaan pekerjaan.

b)Permintaan Untuk Pembayaran


• MC diberi tanggal menurut tanggal terakhir tiap bulan, namun jumlah permintaan pembayaran
harus didasarkan pada penyelesaian sampai pada hari ke dua puluh lima.
• MC harus memuat nilai ringkasan dari seluruh pekerjaan yang telah diselesaikan menurut mata
pembayaran yang ada. Nilai pekerjaan yang diusulkan dan yang telah diselesaikan untuk setiap
mata pembayaran pada MC harus dilengkapi data pendukung yang memperlihatkan proses
didapatnya perhitungan pembayaran.

Pengawasan Pembangunan Situ


4
c) Penandatanganan Berita Acara
Site Engineer dan atau Chief Inspector/Quantity Engineer/Quality Engineer meneliti dan
memeriksa pembuatan MC dalam jangka waktu 7 hari kalender terhitung dari tanggal diterimanya
usulan MC dari Kontraktor.

H. Penyelesaian Kontrak

1. PHO
Kontraktor dapat mengajukan Berita Acara Serah Terima Sementara (PHO) jika menilai bahwa
telah melaksanakan pekerjaan minimal 97 % dari total seluruh pekerjaan.
Melalui Panitia Serah Terima yang dibentuk Pemilik Proyek, maka Panitia tersebut akan
memeriksa pekerjaan yang telah dinyatakan kontraktor bahwa pekerjaannya telah selesai.

2. FHO
Setelah Acara Serah Terima Sementara diterbitkan maka dimulailah masa pemeliharaan yang
ditetapkan Pemilik Proyek dalam kelang Waktu Tertentu. Setelah Berita Acara Serah Terima
Akhir diterbitkan maka secara resmi kewajiban konstruksi Kontraktor telah berakhir.

2.2.3. Tinjauan Pekerjaan Jalan

A. Penentuan Batas-Batas Pekerjaan


Kontraktor dan Konsultan harus mencapai kesepakatan persetujuan terlebih dahulu mengenai
ketepatan pengukuran agar hasil pekerjaan sesuai dengan Gambar Kontrak.
B. Pekerjaan Galian
Pekerjaan ini dibutuhkan bagi pekerjaan drainase, pondasi untuk pipa, gorong-gorong dan
pekerjaan konstruksi lainnya. Pekerjaan galian ini disesuaikan dengan Gambar Rencana dan
Spesifikasi.
Penyiapan / Pemadatan Dasar Timbunan

Pengawasan Pembangunan Situ


5
Pekerjaan ini meliputi penggalian kecil diikuti penimbunan dengan pembentukan, pemadatan dan
pengujian kepadatan (Test Laboratorium dan Test Lapangan), serta pemeliharaan permukaan
yang dipersiapkan sampai bahan-bahan perkerasan ditempatkan di atasnya.

2.3. Program Kerja Konsultan

Didalam bagian ini akan diuraikan pula hal-hal yang berkaitan dengan Teknis Pengawasan di
lapangan serta metode kerja yang menjadi Program Kerja Konsultan CV. RAZAKTHA dengan
harapan akan memberikan gambaran mengenai kesiapan Konsultan Pengawas untuk
melaksanakan Pekerjaan Pengawasan Teknis ini.

2.3.1.Tinjauan Pengawasan Proyek


Secara deskriptif berikut adalah 4 faktor yang mempengaruhi secara langsung dalam
pengawasan proyek :

1. Pengendalian Teknis
Konsultan dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pemberi Tugas mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh Kontraktor dengan lingkup pengendalian
teknis yang meliputi :
• Aspek mutu hasil pekerjaan
• Aspek volume pekerjaan
• Aspek waktu penyelesaian pekerjaan
• Aspek biaya keseluruhan pekerjaan

Tahapan yang dilaksanakan dalam Konsultan dalam rangka Pengendalian Teknis tersebut secara
garis besar adalah sebagai berikut :
A. Rentang Kendali Pre-Audit
Kegiatan ini dilakukan sebelum melakukan pengawasan. kegiatan – kegiatan tersebut terdiri dari
:
• Pengumpulan data dan informasi mengenai data perencanaan.

Pengawasan Pembangunan Situ


6
• Membandingkan hasil perencanaan dengan kondisi lapangan.
• Pemeriksaan kesiapan Kontraktor yang meliputi kesiapan material, peralatan, tenaga kerja,
administrasi serta jadwal pekerjaan.

B. Rentang Kendali Monitoring


Konsultan Pengawas akan terus-menerus melakukan pengawasan, dan bimbingan teknis bagi
Kontraktor serta memberikan masukan bagi pihak Pemilik Pekerjaan.

C. Rentang Kendali Post-Audit


Kemajuan pekerjaan yang diselesaikan Kontraktor akan mendapatkan pembayaran. Dalam tahapan
pembayaran tersebut Konsultan Pengawas bertugas melakukan Post- Audit dan jika sesuai dengan
hasil laoporan Kontraktor, maka Konsultan akan merekomendasikan pembayaran bagi Kontraktor.
Pada tahap akhir proyek, as-built drawing yang dibuat Kontraktor akan diperiksa secara teliti oleh
Konsultan
2. Pengendalian Atas Proses Koordinasi Terkait
Konsultan berkewajiban untuk mengendalikan proses koordinasi khususnya dengan pihak
pemberi tugas.

3. Pengendalian Administrasi Proyek


Konsultan Pengawas berkewajiban merancang, memperlakukan serta mengen-dalikan seluruh
pelaksanaan sistem administrasi proyek yang diawasi. Hal-hal yang diawasi meliputi ; surat-
menyurat, laporan, sketsa, as built drawing, foto, berita acara, setifikat bulanan, kontrak dan
addendum serta berbagai jenis informasi lain yang dianggap perlu.

4. Sistem Pelaporan
Anggota tim pengawas lapangan secara berkala akan memberikan laporan pekerjaan- pekerjaan
proyek kepada Site Engineer. Kemudian draft laporan tersebut disusun, selanjutnya Site Engineer
akan memeriksa laporan dan menyampaikannya kepada P2K.

Pengawasan Pembangunan Situ


7
2.3.2.Rencana Kerja Konsultan

A. Persiapan Awal

Pekerjaan persiapan awal ini dilaksanakan sebelum mobilisasi personil ke lapangan, sehingga saat
Konsultan tiba di lapangan dapat segera melaksanakan tugasnya.
Pekerjaan persiapan awal.

B. Koordinasi Konsultan, Kontraktor, dan PPK

Segera setelah Kontraktor menerima SPMK, maka sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai perlu
diadakan Rapat Pra Pelaksanaan (Pre-Construction Meeting) antara Konsultan, Kontraktor dan
Pemimpin Proyek yang membahas hal-hal pokok.
Demi kelancaran koordinasi, diadakan rapat-rapat seperti Rapat Mingguan, Rapat Bulanan dan
Rapat Khusus. Rapat Khusus dilaksanakan jika dipandang perlu, dan diadakan jika terjadi hal-
hal khusus misalnya keterlambatan kerja, hari libur Nasional, dan kondisi-kondisi lain yang
dianggap khusus dan mempengaruhi kelancaran pekerjaan di lapangan.

C. Koordinasi Tim Konsultan Pengawas

Merupakan bentuk koordinasi intern antara Site Engineer dengan bawahannya. Bentuk- bentuk
koordinasi yang dilakukan meliputi :
a) Rapat rutin mingguan yang membahas Laporan Mingguan dan Bulanan, semua check list yang
telah diisi dan memo yang telah dikeluarkan.
b)Membahas permasalahan seperti hasil uji mutu dan pelaksanaan tiap jenis pekerjaan, lokasi,
peralatan serta personil Kontraktor.
c) Penjelasan teknis untuk menunjang pengawasan lapangan.
d)Review bentuk / form / isian dari setiap check list pekerjaan dan jika diperlukan
menambah atau membuat yang baru sesuai dengan kondisi lapangan.
e) Rencana tugas selanjutnya / pembagian tugas secara detil

Pengawasan Pembangunan Situ


8
D. Pengawasan pada mobilisasi
Pengawasan yang dilakukan Konsultan pada tahapan Mobilisasi Kontraktor ini meliputi hal – hal
seperti :
a) Membantu Pemberi Tugas untuk memeriksa dan menyelesaikan masalah yang timbul,
serta bertindak untuk menghindari klaim dari Kontraktor.
b)Memeriksa dan menyetujui daftar material, peralatan dan personil yang akan
didatangkan, fasilitas Base Camp dan lokasi penempatan peralatan.
c) Mengecek dan merekomendasikan cara perhitungan kuantitas dan prosedur
pemeriksaan mutu (Quality Control).
d)Memeriksa dan menyetujui jumlah kuantitas dan mutu material yang disediakan oleh
Kontraktor.

E.Pengawasan pelaksanaan konstruksi


Selama masa pekerjaan konstruksi, Konsultan Pengawas akan selalu memberikan bimbingan
dan instruksi kepada Kontraktor guna menjamin semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik,
tepat kualitas, tepat waktu dan tepat biaya berdasarkan Dokumen Kontrak dan petunjuk teknis
lainnya.

Pengawasan Pembangunan Situ


9
DIREKSI

CV. RAZAKTHA
S.P.M.K.

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

PERSIAPAN PEKERJAAN

KOORDINASI PEKERJAAN

KOORDINASI TIM

PENGAWASAN MOBILISASI

PELAKSANAAN PENGAWASAN

Gambar 2.1. Bagan Alir

Pengawasan Pembangunan Situ


1
PEKERJAAN

a. Pekerjaan Tanah

1. Tanah untuk bangunan harus diratakan lebih dahulu dan dibersihkan dari akar-akar pohon
sampai sekecil-kecilnya, digali dan dibuang/disingkirkan dari daerah dimana drainase tersebut
dibangun.
2. Menentukan ketinggian peil berdasarkan ketinggian kondisi kontur yang ada di
lapangan.
3. Galian untuk pekerjaan drainase harus cukup lebar dan berusaha mengambil langkah-langkah
mencegah kelongsoran-kelongsoran tanah apabila diperkirakan akan terjadi longsor pada
pekerjaan galian, sehingga tidak menyulitkan posisi bagi pekerja- pekerja dalam memasang
pondasi.
4. Dalamnya galian drainase harus mencapai tanah yang dipersyaratkan dan sebelum dipasang
harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan dan apabila bekas genangan air atau
galian digenangi air yang timbul dari hujan dan sebab-sebab lain, maka dasar galian harus
dikeringkjan terlebih dahulu.
5. Tanah urugkan dibersihkan dari kotoran-kotoran dan akar-akar pohon, pelaksanaan
pengurugannya harus dilaksanakan secara berlapis-lapis dan setia tebal 20 cm disiram/dibasahi
dengan air secukupnya sehingga betul-betul padat. Sis tanah dapat dipergunakan untuk meratakan
halaman dan atau pekerjaan lain maka Kontraktor harus meminta persetujuan dari Pengawas
Lapangan. Tanah tidak diperkenankan mengambil dari halaman sekitar lokasi bangunan, kecuali
telah mendapat ijin dari Pengawas Lapangan.

b. Pembuangan Tanah
Sisa-sisa bekas galian yang sudah tidak terpakai lagi haruws segera disingkirkan dari lokasi
sesuai dengan petunjuk Direksi.

Pengawasan Pembangunan Situ


1
c. Pekerjaan Bouwplank

1. Patok harus ditanam dalam tanah sampai kuat/tidak goyang sehingga tidak mudah dicabut
dan menggunakan kayu ukuran 5 x 7 cm (ukuran paling kecil)
2. Jarak patok dari sisi galian pondasi minimal 30 cm sedang jarak patok yang satu dengan
yang lain minimal 2 m.
3. Papan bouwplank menggunakan kayu kelas II dengan ukuran 2 x 20 cm dan pada bidang
sebelah atas harus diserut sampai rata.
4. Penentuan ketinggian papan bouwplank dari tanah adalah 30 cm untuk seluruh
bangunan atau ditentukan lain atas persetujuan Pengawas Lapangan.
5. Pemasangan bouwplank harus benar-benar siku (90 derajat) dan untuk mendapatkan ketepatan
yang maksimal dapat dengan menggunakan water pass/alat ukur theodolit atau lain (selang
dengan air).

d. Pekerjaan Pasngan Batu Drainase

1. Pasangan batu kali/batu belah dilaksanakan setelah kedalaman dan lebar galian diperiksa oleh
Direksi/Pengawas Lapangan dan sesuai dengan ketentuan dalam gambar rencana.
2. Jika pasangan batu kali terpaksa dihentikan, maka permukaan perhentian harus bergerigi
agar penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna. Didalam pasangan
tidak boleh ada rongga-rongga atau celah-celah yang kosong.
3. Adukan yang diperlukan dengan campuran 1 PC : 4 PSR. Penggunaan terlalu banyak adukan
untuk menutup rongga atau celah tidak dibenarkan. Rongga atau celah harus diisi dengan batu
yang lebih kecil. Daya dukung maksimum yang diijinkan dari pasangan batu belah yang sudah
selesai dikerjakan adalah 50 kg/cm2.

e. Urugan Tanah
1. Pengurugan untuk lahan/site digunakan tanah setempat yang bebas dari kotoran. Pelaksanaan
pengurugan dilakukan secara bertahap dan setiap lapis dengan ketebalan 20 cm dipadatkan
mengguanakan alat yang telah disetujui Direksi/Pengawas Lapangan.

Pengawasan Pembangunan Situ


1
Dalam pelaksanaan pemadatan harus dilakukan secara berurutan dan harus merata, setiap kali
dilakukan pemadatan tanah harus keadaan basah, untuk menjaga suatu ikatan meolekul tanah,
sehingga akan didapat hasil pemadatan yang sempurna.
2. Pengurugan untuk lubang-lubang sisi-sisi pondasi dilaksanakan dengan menggunakan tanah
urugan yang telah dibersihkan dengan kotoran-kotoran. Pelaksanaan pengurugannya harus
dilaksanakan secara berlapis dan setiap tebal 20 cm dibasahi dengan air secukupnya, sehingga
rongga-rongga yang timbul akibat kurang sempurnya pekerjaan pemadatan/pengurugan dapat
dihindari. Tanah urug yang dipergunakan tidak diperkenankan mengambil dari halaman sekitar
lokasi bangunan kecuali telah mendapat ijin dari Direksi/Pengawas Lapangan.

f. Pekerjaan Plesteran
a. Adukan untuk Plesteran campuran 1 Pc : 4 Ps
b. Plesteran dengan perekat campuran 1 Pc : 2 Ps dipergunakan untuk : ban-banan / profil
tembok, sponing-sponing tembok dan tali air (keliling kusen).
c. Sebelum dimulai pekerjaan plesteran, pasangan dinding tembok harus disiram/dibasahi dengan
air terlebih dahulu sampai basah selanjutnya diplester sampai rata dan tegak lurus.
d. Setelah plesteran cukup kering, baru dilicin dengan air dan PC sampai rata (diaci) dan apabila
dicampur dengan pasir pasang maka pasir harus disaring dengan kawat ayakan 3 – 6 mm.

Pengawasan Pembangunan Situ


1
PASAL 3
PEKERJAAN BETON STRUKTUR
Pekerjaan beton ini meliputi :
a. Beton
1. Beton harus seragam dalam komposisi dan konsistensi dari adukan ke adukan, kecuali bila
diminta adanya perubahan dalam komposisi maupun konsistensi. Semua agregat, semen, air,
beratnya harus ditakat dengan seksama. Sebagai pedoman, Kontraktor harus tetap dipegang pada
mutu beton K-175 dan K-225 yang dihasilkan
dari beton ready mix, atau sesuai petunjuk Direksi Lapangan.
2. Pengujian
Pengujian dilakukan sesuai dengan PBI 1971 bab 4.7 termasuk pengujian-pengujian susut (slump)
dan pengujian-pengujian takanan. Jika beton tidak memnuhi syarat-syarat slump, maka
bagian/kelompok adukan tersebut tidakl boleh dipakai. Jika pengujian tekanan gagal, maka
perbaikan harus dilakukan dengan prosedur-prosedur dalam PBI 1971.
3. Selimut Beton
Ukuran minimal selimut beton sesuai dengan penggunaannya (tidak termasuk plesteran), adalah
sebagai berikut :
a. Pondasi atai pek. Yang berhubungan langsung dengan tanah 3 cm
b. Kolom dan Ring Balok 2,5 cm
c. Slab/plat beton diatas tanah 1,9 cm
b. Pembesian

Sebelum dicor, tulangan besi beton harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karat lepas, atau bahn-
bahan lain yang merusak. Semua tulangan harus dipasang dengan posisi ynag tepat sehingga tidak
dapat berubah atau bergeser pada waktu adukan ditumbuk- tumbuk atau dipadatkan.

Dimensi tulangan besi beton harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
gambar. Besi dengan diameter lebih kecil atau sama dengan 12 m dipergunakan mutu besi U24 dan
besi dengan diameter lebih besar dari atau sama dengan 13

Pengawasan Pembangunan Situ


1
dipergunakan mutu U39. Jika besi beton tidak memenuhi ketentuan tersebut diatas maka
Kontraktor harus menyingkirkannya dari tempat pekerjaan.

c. Bekisting

1. Bekisting harus dibuat dan disangga demikian rupa hingga dapat menahan getaran yang
merusak atau lengkung akibat tekanan adukan beton yang cair atau sudah padat. Cetakan harus
dibuat sedemikain rupa hingga mempermudah penumbukan- penumbukan untuk memdatkan
pengecoran tanpa merusak kosntruksi. Semua ukuran bekisting harus tepat sesuai dengan
gambar.
2. Steger cetakan dari kayu dolken atau kaso dan tidak diperkenankan memakai bambu. Apabila
memungkinkan akan lebih baik dengan menggunakan steger modul dari besi/alumunium
(scafollding)

d. Pengecoran

1. Pemberitahuan Tentang Pelaksanaan Pengecoran


Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian utama dari pekerjaan,
Kontraktor harus memberi tahu Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Jika tidak ada
pemberitahuan yang semestinya, atau persiapan pengecoran tidak disetujui oleh direksi, maka
Kontraktor dapat diperintahkan untuk menyingkirkan/membongkar beton yang dicor, dengan
biaya sendiri.
2. Pengangkutan Beton
Dalam semua hal, beton yang kan dicor harus diushakan agar pengengkutanya ketempat posisi
akhir spenedek mungkin, sehingga pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan
antara kerikil dan spesinya.

Pengawasan Pembangunan Situ


1
3. Campuran Beton
Campuran beton kedalam cetakan harus selesai sebelum adukan mulai mengental, yang dalam
keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit. Pengecoran suatu atau bagian dari pekerjaan
harus dilanjutkan tanpa berhenti dan tidak boleh terputus tanpa adanya persetujuan Direksi.
a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan/bekisting, baja tulangan beton,
penyokong dan pengikatan serta permukaan-permukaan yang berhubungan dengan pengecoran
harus bersih dari air yang mengenang telah diperispakan dan disetujui oleh Direksi.
b. Permukaan-permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu dimana akan dilanjutkan
pengocoran beton baru, permukaan beton tersebut harus besih dan lembab ketika dicor dengan
beton baru. Pada sambungan pengecoran ini bisa dipakai perekat beton yang telah disetujui
oleh direksi.
c. Perawatan
Untuk melindungi beton yang baru dicor dari cahaya matahair, angin dan hujan, sampai beton itu
mengeras dengan baik, dan utnuk mencegah pengeringan yang terlalu cepat, dilakukan
penyiraman terus menerus minimal selama 14 hari atau sesuai dengan persetujuan Direksi.

4. Pembongkaran Cetakan
Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai satu kekuatan khusus yang cukup
memikul 2 x beban sendiri. Beton yang masih muda umurnya tidak diijinkan untuk dibebani.
Segera sesudah cetakan-cetakan dibuang, permukaan beton harus diperiksa dengan hati-hati dan
permukaaan yang tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujui Direksi.

5. Perubahan Konstruksi beton


Meskipun hasi pengujian kubus-kubus beton memuasakn, direksi mempunyai wewenang untuk
menolak konstruksi beton yang cacat seperti :
a. Konstruksi beton yang keropos.

Pengawasan Pembangunan Situ


1
b. Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk atau profil yang direncanakan atau posisinya
tidak sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.
6. Pengambilan contoh (Sampling)
Setiap hari pengecoran harus diambil contoh uji (sampling) paling sedikit tiga buah kubus yang
waktu pengambilannya sepenuhnya ditentukan oleh pengawas.
Pengetesan kubus percobaan tersebut hanya boleh dilakukan di lembaga-lembga penelitian bahan
Bangunan resmi yang disetujui oleh Pengawas.
7. Besi Tulangan Beton
a. Mutu baja tulangan s/d diameter 12 mm adalah BJTD 24 sedangkan mutu baja tulangan
diameter 13 mm keatas adalah BTD 32 atau mutu lain sesuai dengan perencanaan dan
telah menapat persetujuan direksi.
b. Besi beton harus bersih dari lapisan minyak/lemak, bebas dari cacat-cacat dan karat serta
memenuhi persyaratn PBI 1971.
c. Besi beton harus diikat kuat dengan kawat beton, untuk menjamin besi tersebut tidak berubah
tempat selama pengecoran dan harus bebas dari papan bekisting atau lantai kerja dengan
memasang selimut beton sesuai ketentuan PBI 1971.
d. Ketentuan lain yang berkaitan dengan persyaratan tulangan besi yang tidak tercantum dalam
uraian ini, mengikuti ketentuan dalam PBI 1971.
8. Stager cetakan/bekisting harus diberi pipa-pipa besi atau standard pabrik dan tidak
diperkenankan memakai kayu atau bambu.

Pengawasan Pembangunan Situ


1
PASAL 4
PERUBAHAN-PERUBAHAN

Apabila ada perubahan dari ketentuan-ketentuan tersebut diatas karena sesuatu hal harus seijin
Direksi

PASAL 5 PENUTUP

Semua peraturan dan persyaratan mengena pekerjaan Konstruksi, mekanikal/Elektrikal, dan


mengenai bahan-bahan yang berlaku namun belum tercantum, tetap diwajibkan Kontraktor untuk
mematuhinya. Apabila terdapat perbedaan penafsiran pengertian mengenai pasal pada bestk ini
akan dilakukan penetapan dilapangan oleh Direksi Lapangan.

Pengawasan Pembangunan Situ


1
Usulan

7 RENCANA KERJA

7.1. Umum

Program kerja merupakan gambaran menyeluruh dan komprehensip usulan dari konsultan dalam
melaksanakan pekerjaan yang akan ditangani sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah
diberikan. Dalam program kerja ini akan diuraikan urutan – urutan pekerjaan, konsep penanganan
masalah, tanggung jawab dan personil yang terlibat, pengerahan sarana maupun personil
pendukung, schedule pelaksanaan pekerjaan serta schedule personil.

Program kerja ini secara garis besar mencakup 4 (empat) tahapan pokok, yaitu:
 Tahap I Pekerjaan Pendahuluan
 Tahap II Survey, Investigasi Lapangan dan Analisa
 Tahap III Penysusunan Program
 Tahap V Penyusunan Rencana Pelaksanaan Fisik

7.2 Tahap Pekerjaan Pendahuluan

Tahap pendahuluan merupakan langkah awal dari konsultan dalam penanganan perbedaan
yang didahului dengan penyiapan dokumen administrasi baik mencakup perijinan, penyiapan
surat – surat tugas maupun persiapan administrasi lainnya.

7.2.1 Persiapan Administrasi

Pengawasan Pembangunan Talud, Drainase Dan Gorong2 Tersebar di Provinsi Lampung


-4 (BM.KSL-35) 1
Usulan

Kegiatan ini merupakan persiapan surat menyurat dan dokumen yang akan diperlukan dalam
pengumpulan data dan pelaksanaan pekerjaan selanjutnya. Selain itu juga perlu disiapkan surat
pengantar dari Pemberi Kerja untuk pelaksanaan kunjungan lapangan.

7.2.2 Mobilisasi dan Koordinasi Team Pelaksana

Segera setelah Konsultan menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPK) diterbitkan oleh Pemberi
Tugas, Konsultan akan mengerahkan personil yang akan terlibat dalam penanganan pekerjaan.
Persiapan mobilisasi dan koordinasi terhadap semua potensi dan sumber daya perusahaan
khususnya personil untuk menghadapi proyek sangat mutlak dibutuhkan. Koordinasi Intern
antar anggota Tim Pelaksana akan segera dilakukan agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik
dan lancar.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan urutan pekerjaan akan dibahas bersama, sehingga
diharapkan semua tenaga ahli dapat mengerti dan memahami tugasnya masing – masing. Untuk
lebih memantapkan pelaksanaan pekerjaan, koordinasi dengan Pemberi Tugas khususnya Direksi
Pekerjaan juga akan dilakukan untuk memperoleh satu sikap pandangan agar rencana dan
pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai dengan tujuan serta sesuai dengan schedule pelaksanaan
yang disediakan. Mengingat jenis pekerjaan yang ditangani akan terkait dengan instansi lain,
maka koordinasi dengan berbagai instansi terkait dalam masalah ini juga akan dilakukan baik
dengan instansi pemerintah maupun swasta sehingga diharapkan produk yang dihasilkan
nantinya dapat optimal. Selain itu, dalam koordinasi intern juga akan dibahas mengenai jadwal
pelaksanaan pekerjaan, jadwal penugasan personil dan jadwal peralatan.

7.2.3 Pemantapan Program Kerja dan Pendalaman TOR

Sebagaimana diketahui bahwa acuan pokok dari Konsultan untuk melaksanakan pekerjaan
adalah KAK yang telah diterbitkan oleh Pemberi Tugas. Untuk lebih memahami semua
persyaratan dan target penyelesaian pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan, Konsultan akan
mendalami dan meneliti secara cermat semua yang dibutuhkan termasuk perolehan data – data,
analisa data, maupun produk yang akan diserahkan agar sesuai dengan yang diharapkan.

Pengawasan Pembangunan Talud, Drainase Dan Gorong2 Tersebar di Provinsi Lampung


-4 (BM.KSL-35) 2
Usulan

7.2.4 Pengumpulan Data Awal

Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan, konsultan akan mengumpulkan data – data awal baik
berupa data sekunder maupun laporan – laporan terdahulu terkait dengan pekerjaan ini.

7.2.5 Studi Meja dan Literatur

Guna memperoleh hasil yang semaksimal mungkin, pada tahap ini konsultan akan melakukan
studi meja dan literature sesuai dengan yang dibutuhkan, termasuk dalam hal ini pengumpulan
data – data awal yang ada, baik di instansi Pemerintah Propinsi maupun wilayah yang menjadi
lokasi pekerjaan. Dengan menggunakan data dan laporan yang telah berhasil dikumpulkan,
konsultan akan segera melakukan seleksi, tabulasi, kategorisasi, evaluasi dan analisa data
tersebut. Hasil dari kajian awal ini akan dipergunakan untuk memberikan kerangka pokok
pelaksanaan pekerjaan berikutnya, diantaranya pekerjaan survey lapangan ke daerah – daerah
termasuk jenis data – data lanjutan yang akan dibutuhkan.

7.2.6 Program Kunjungan lapangan

Setelah konsultan melakukan pengumpulan data awal dan studi meja, selanjutnya konsultan
akan menyiapkan program kunjungan lapangan. Tujuan dari kunjungan lapangan ini adalah
untuk memperoleh data primer maupun data sekunder dari instansi yang ada di daerah.

Penyusunan program kunjungan lapangan ini akan dikonsultasikan dan dikoordinasikan dengan
pemberi kerja agar pelaksanaan pekerjaan lapangan dan pekerjaan studi dapat berjalan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan serta dengan hasil yang baik.

7.2.7 Penyusunan Laporan Pendahuluan

Semua kegiatan tersebut diatasakan disusun dalam bentuk laporan pendahuluan. Secara umum
isi laporan ini adalah menyampaikan data awal yang telah diperoleh, hasil studi meja dan kajian
awal, pengerahan tenaga ahli, rencana kerja pada langkah berikutnya secara keseluruhan serta
program kerja yang akan digunakan. Selanjutnya

Pengawasan Pembangunan Talud, Drainase Dan Gorong2 Tersebar di Provinsi Lampung


-4 (BM.KSL-35) 3
Usulan

Draft Laporan Pendahuluan didiskusikan dengan pihak pemberi kerja untuk memperoleh masukan –
masukan tambahan dan disempurnakan dalam laporan pendahuluan final.

7.3 Tahap Survey, Investigasi Lapangan dan Analisa

Tahap survey dan investigasi lapangan akan difokuskan pada beberapa kegiatan yang sangat
diperlukan dalam menunjang pekerjaan ini, meliputi perolehan data sosial ekonomi, hidrologi,
topografi dan penyelidikan mekanika tanah termasuk hasil analisanya.

7.3.1 Kunjungan Lapangan & Pengumpulan Data Lapangan

Kunjungan lapangan akan dilakukan setelah program kunjungan lapangan didiskusikan dengan
pihak pemberi kerja dan mendapat persetujuan. Dalam hal ini yang perlu dipersiapkan adalah
surat pengantar dari pihak pemberi kerja sebelum kunjungan lapangan dilaksanakan.

Kegiatan pengumpulan data lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data sosial ekonomi,
topografi, hidrologi dan mekanika tanah. Data sosek didapat dengan melakukan survey ke
masyarakat di lokasi studi dan instansi-instansi yang terkait lainya. Data hidrologi diperoleh dari
stasiun-stasiun hujan yang ada disekitar lokasi studi.

7.3.2 Analisa data

Kegiatan analisa data dilakukan setelah semua data yang diperlukan telah terkumpul. Hasil
analisa-analisa tersebut akan digunakan untuk kegiatan kajian dan desain selanjutnya.

7.4 Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan

Pengawasan Pembangunan Talud, Drainase Dan Gorong2 Tersebar di Provinsi Lampung


-4 (BM.KSL-35) 4
Usulan

Struktur organisasi konsultan yang akan melaksanakan pekerjaan ini dipimpin oleh seorang ketua team
(Team Leader) yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkoordinasi semua kegiatan
pelaksanaan pekerjaan, dengan didukung oleh beberapa tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya
yang sesuai dengan dibidangnya masing – masing.

7.5 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Jadwal pelaksanaan pekerjaan akan disusun berdasarkan rencana tahap – tahap kegiatan yang telah
diuraikan dalam bab pendekatan dan metodologi.

7.6 Jadwal Penugasan Personil

Berdasarkan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan tersebut diatas, diusulkan jadwal penugasan personil dan
distribusi keterlibatan personil dalam setiap kegiatan.

7.7 Peralatan dan Fasilitas Pelayanan Jasa Konsultan

Peralatan yang digunakan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini adalah terdiri dari peralatan
kantor, peralatan survey topografi, peralatan survey geologi/mekanika tanah, peralatan laboratorium,
peralatan studio gambar dan peralatan transportasi. Pemilihan jenis dan tipe peralatan akan disesuaikan
dengan jenis kegiatan yang ada, sehingga diperoleh suatu efektifitas dan effisiensi penggunaan
peralatan.

Pengawasan Pembangunan Talud, Drainase Dan Gorong2 Tersebar di Provinsi Lampung


-4 (BM.KSL-35) 5
Usulan

8 JADWAL WAKTU PELAKSANAAN

Sesuai dengan ketentuan dalam TOR, jangka waktu pelaksanaan untuk Pengawasan
Pembangunan Situ Cimadang adalah 6 (Enam) Bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender, terhitung sejak dikeluarkannya surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Konsultan akan menyusun jadual penugasan personil agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efektit,
benar dan sesuai dengan ketentuan dalam TOR.

Pengawasan Pembangunan Situ Cimadang


1
Usulan

TENAGA AHLI DAN TANGGUNG


9 JAWABNYA

9.1 Umum

Tenaga Ahli merupakan unsur utama dalam pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Pembangunan
Talud, Drainase Dan Gorong2 Tersebar Di Provinsi Lampung -4 (Bm.Ksl-35). Agar diperoleh hasil
kerja yang baik dan dapat selesai sesuai dengan jadwal yang direncanakan, CV. RAZAKTHA akan
menempatkan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang memiliki keahlian dan
pengalaman dalam menangani pekerjaan studi-studi dan pekerjaan sejenisnya sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan memenuhi kriteria sebagai berikut:
 Mempunyai latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya
 Mempunyai kemampuan yang baik terhadap bidang tugasnya
 Mempunyai latar belakang pengalaman kerja dibidang pengairan/sumber daya air
 Memiliki Sertifat Keahlian (SKA) sesuai keahliannya.
 Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan kewajiban.

9.2 Team Konsultan

Team pelaksana yang diusulkan oleh Konsultan untuk menangani pekerjaan ini adalah tenaga ahli yang
sudah berpengalaman pada bidangnya masing – masing dengan kualifikasi sebagai berikut :

 Tenaga yang professional dan mempunyai kemampuan untuk bekerja keras sesuai dengan apa yang
tertera pada Kerangka acuan Kerja (KAK).

Pengawasan Pembangunan Situ


1
Usulan

 Bersedia untuk bekerja di lapangan dan mempunyai mental yang baik sesuai dengan
bidangnya masing – masing.

Tenaga yang diperlukan antara lain :

a. Pimpinan Tim (Team Leader),


Untuk mealaksanakan tugasnya konsultan pengawas harus menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan
kegiatan, baik ditinjau dari lingkup (besar) kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. Tenaga-
tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini terdiri dari :

1. Penanggung Jawab Pengawas (Team Leader / Ketua Tim),


dengan persyaratan:
a. Memiliki Ijazah S1 Teknik Sipil/Pengairan,
dari perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah
diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah
(salinan/copy telah dilegalisir oleh pihak yang berwenang);
b. Mempunyai SKA Ahli Teknik Sumber Daya Air - Ahli Muda, yang masih berlaku. Sertifikat
keahlian / profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan
sesuai dengan keahlian/ profesi yang disyaratkan (salinan/copy telah dilegalisir oleh pihak yang
berwenang);
c. Berpengalaman dibidangnya minimal 3 (Tiga) tahun dibuktikan dengan Curriculum Vitae yang
diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan (Referensi)
didukung dengan referensi/kontrak sebelumnya (hasil scan diupload dan di buktikan pada saat
pembuktian kualifikasi)
d. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti
Penyelesaian Kewajiban Pajak (Laporan PPh
Tahun Terakhir);

2.Assisten Tenaga Ahli/Sub Profesional untuk Inspectoor, (1 Orang) dengan


persyaratan:
a. Memiliki Ijazah S1 Teknik Sipil, dari perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar

Pengawasan Pembangunan Situ


2
Usulan

negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah (salinan/copy telah dilegalisir oleh pihak
yang berwenang);
b. Berpengalaman dibidangnya minimal 2 (Dua) tahun dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan (Referensi)
didukung dengan referensi/kontrak sebelumnya (hasil scan diupload dan di buktikan pada saat
pembuktian kualifikasi)
c. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti
Penyelesaian Kewajiban Pajak (Laporan PPh
Tahun Terakhir);
3.Assisten Tenaga Ahli/Sub Profesional untuk CAD/CAM OPERATOR, (1 Orang) dengan
persyaratan:
a. Memiliki Ijazah S1 Teknik Sipil, dari perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah (salinan/copy telah dilegalisir oleh pihak yang
berwenang);
b. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak (Laporan PPh Tahun
Terakhir);
4. Sekretaris/Administrasi Kantor disyaratkan
memiliki pendidikan SMA/SMK minimal 1 tahun;

Pengawasan Pembangunan Situ


3
Usulan Teknik

10 JADWAL PENUGASAN PERSONIL

Sesuai dengan ketentuan dalam TOR, jangka waktu pelaksanaan untuk Pengawasan
Pembangunan Talud, Drainase Dan Gorong2 Tersebar Di Provinsi Lampung -4 (Bm.Ksl-
35). adalah 90 ( Sembilan Puluh ) hari kalender, terhitung sejak dikeluarkannya surat Perintah Mulai
Kerja oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Konsultan akan menyusun jadual penugasan personil agar
pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efektit, benar dan sesuai dengan ketentuan dalam TOR.

Pengawasan Pembangunan Talud, Drainase Dan Gorong2 Tersebar di Provinsi Lampung -4 (BM
1
Rencana Jadwal Penugasan Personil

PEKERJAAN : Pengawasan Pembangunan Situ


Cimadang LOKASI : Provinsi Banten
SUMBER DANA : APBD Provinsi Banten
TH ANGGARAN 2018
BULAN
NO. JABATAN / P O S I S I NAM A Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Keterangan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I TENAGA AHLI
Team Leader Muliadiy Bonar Ucok, S.T

II TENAGA TEHNICIAN
1 Inspektor Apriadi Andeska, S.T

III TENAGA PENDUKUNG

1 CAD/Cam Operator Khoirul Fuad, S.T

2 Administrasi/Typist Jatu Ariana Wati

CV. RAZAKTHA

: RENCANA KEGIATAN : SULTON FARID, S.T


Direktur
Usulan Teknik

11 ORGANISASI PELAKSANAAN
PEKERJAAN

Organisasi pelaksana proyek dirancang oleh Konsultan sedemikian rupa yang mencerminkan hal-hal
sebagai berikut (dalam pengaturannya, Konsultan menyediakan semua keperluan logistik dan administrasi,
termasuk transport, perhubungan/komunikasi, termasuk fasilitas E-mail dan kantor) :

 Konsultan mempunyai tim inti dari perorangan dengan kualifikasi yang tinggi dan
kemampuan untuk melaksanakan proyek.

 Tim Inti, diketuai oleh Site Engineer, bekerja secara penuh.

 Tim Inti akan dibantu oleh Supporting Staff yang akan membantu dalam hal-hal yang bersifat
administrasi dan non teknis lainnya.

Keseluruhan tanggung jawab koordinasi, manajemen, penganggaran dan monitoring akan berada di
bawah koordinasi Team Leader. Struktur Organisasi Konsultan yang terlibat dalam penugasan ini
ditampilkan dalam berikut :

Pengawasan Pembangunan Situ Cimadang


1
Usulan

12
PELAPORAN

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan adalah sebagai berikut :

a.Buku Harian, yang memuat semua kejadian, perintah dan petunjuk penting dari Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan, Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas;
b.Laporan harian, berisi keterangan tentang :
- Tenaga kerja
- Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak
- Alat-alat
- Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan
- Waktu pelaksanaan pekerjaan
c.Laporan mingguan, dan bulanan sebagai resume laporan harian;
d. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran;
e. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan pekerjaan tambah kurang;
f. Laporan rapat di lapangan (site meting);
g. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan Time Schedule yang dibuat oleh kontraktor pelaksana;
h. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);
i. Foto Dokumentasi (0%, 50%, 100%);
j.Laporan akhir pekerjaan pengawasan.
k.Setiap laporan dibuat dalam 5 (lima) rangkap
l. Laporan Bulanan disampaikan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.
m.Laporan Harus diserahkan setiap bulannya kepada direksi
sesuai dengan format yang telah di siapkan oleh direksi

Pengawasan Pembangunan Situ


1
Usulan

Laporan Laporan yang harus dipenuhi dalam pengadaan jasa konsultansi, pengawasan meliputi:
a.Laporan Pendahuluan;
b.Laporan Harian, Mingguan, Bulanan dan Foto Dokumentasi
c.Laporan Akhir;
d.CD/DVD Digitalisasi Laporan

Pengawasan Pembangunan Situ


2
Usulan

13
STAF PENDUKUNG

Disamping kebutuhan akan Tenaga Ahli, dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan juga staf pendukung
yang berfungsi dan bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-masing dan secara umum staf
pendukung tersebut mempunyai kewajiban membantu ketua Tim (Team Leader) dalam pelaksanaan
pekerjaan.

Dalam menerjunkan tenaga pendukung kami telah memilih tenaga-tenaga yang handal telah diseleksi
dan direncanakan dengan seksama, agar memenuhi kebutuhan program dan kegiatan secara akurat.

Konsultan mengusulkan personil tenaga ahli yang dipilih berdasarkan kualifikasi yang terbaik,
pengalaman dalam kegiatan yang sama dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Didalam Kerangka
Acuan Kerja, pilihan kriteria yang diusulkan untuk setiap usulan tim kerja dengan mempertimbangkan
sepenuhnya :

o Pendidikan dan latihan


o Pengalaman secara umum
o Pengalaman yang berhubungan dengan proyek dari setiap personil yang diusulkan.

Sesuai dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja, setelah mempelajari lingkup pekerjaan,
waktu pelaksanaan pekerjaan, panjang dan banyak ruas jalan yang akan direncanakan, maka
Konsultan menetapkan staf pendukung yang diperlukan dan akan dimobilisasi dalam kegiatan ini
adalah :

Pengawasan Pembangunan Talud, Drainase Dan Gorong2 Tersebar di Provinsi Lampung


-4 (BM.KSL-35) 1
Usulan

1. Site Engineering ( 1 orang )


2. Inspector ( 5 orang )
3. Operator Komputer ( 1 orang )
4. Administrasi/typist ( 1 orang )
5. Office Boy ( 1 orang )

Pengawasan Pembangunan Talud, Drainase Dan Gorong2 Tersebar di Provinsi Lampung


-4 (BM.KSL-35) 2
Usulan

14
FASILITAS PENDUKUNG

14.1 U m u m

Dalam Kerangka Acuan Kerja, disebutkan bahwa Konsultan hendaknya


mengidentifikasikan kebutuhannya yang dapat dipertanggungjawabkan. Kebutuhan tersebut
terdiri dari fasilitas, logistik dan staf penunjang, seperti :
1. Ruang Kantor dan Perlengkapannya;
2. Transportasi;
3. Kunjungan Lapangan;
4. Fasilitas;
5. Keuangan.
Biaya-biaya yang diperlukan untuk pengadaan kebutuhan fasilitas, logistik dan staf penunjang di
atas, dijabarkan dalam dokumen Usulan Biaya (Financial Proposal).

14.2 Ruangan Kantor dan Perlengkapannya

Konsultan akan menyediakan kantor dengan cara sewa untuk Pekerjaan Pengawasan
Pembangunan Situ Cimadang tersebut. Luas dan kualitas kantor akan disesuaikan menurut
kebutuhan jumlah pegawai/staf.

Kantor akan dilengkapi dengan fasilitas kelengkapan kantor, listrik, air dan sarana komunikasi,
serta akan dilengkapi dengan meja - kursi, telepon dan faksimili, komputer lengkap dengan
printer, kamera, alat survey, dan lain-lain.

Pengawasan Pembangunan Situ


1
Usulan

Peralatan kantor yang disediakan konsultan dengan cara menyewa untuk kegiatan paket ini
adalah sebagai berikut :
1. Komputer, Printer dan Ploter
2. Alat Ukur, GPS
3. Alat Laboratorium
4. Perlengkapan lainnya.

14.3 Transportasi
Untuk keperluan survey di lapangan, yang meliputi mengambilan data Survey Topografi, Survey
Sumber Material, Inventory, Foto Dokumentasi, dan lain-lainnya, serta untuk keperluan Tenaga
Ahli ke lapangan, disediakan kendaraan roda 4 dan roda 2 dengan cara sewa, yaitu :
a. Satu unit kendaraan roda 4 (Tenaga Ahli)
b. unit kendaraan roda 2 (Inspector)

14.4 Kunjungan Lapangan


Pemberi Tugas hendaknya menjamin Konsultan agar bebas dari biaya-biaya bila memasuki
tempat-tempat umum sehubungan dengan pekerjaan, terutama yang diperlukan untuk pekerjaan survey
inventarisasi di lapangan.

Pemberi Tugas hendaknya membantu untuk mendapatkan izin-izin yang diperlukan dalam melakukan
pekerjaan survei khususnya untuk memasuki lokasi. Konsultan akan mengurus perizinan yang
diperlukan untuk kepentingan pelaksanaan studi ini.

Konsultan menyadari bahwasannya keberhasilan pekerjaan merupakan tanggung jawab seluruh


tim. Untuk itu diperlukan koordinasi yang erat dengan instansi terkait. Perhatian penuh diberikan
untuk kebutuhan proyek dalam hal kunjungan lapangan. Kebutuhan anggaran terutama
diprioritaskan untuk kunjungan rutin/perjalanan dinas ke kantor Pemda seperti pertemuan-pertemuan
dan kegiatan lainnya.

Pengawasan Pembangunan Situ


2
Usulan

Pengawasan Pembangunan Situ


3
Usulan

PENUTUP
15

Demikian Dokumen Usulan Teknis ini kami buat, sebagai bahan evaluasi panitia dalam proses pelelangan paket
Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Situ Cimadang.

Pengawasan Pembangunan Situ


1

Anda mungkin juga menyukai