1 PENDAHULUAN
1.1. Umum
Dokumen Usulan Teknis ini merupakan salah satu persyaratan yang harus kami penuhi didalam
mengajukan penawaran. Dokumen Usulan Teknis ini disusun berdasarkan persyaratan teknis
seperti yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Usulan Teknis ini berisikan uraian tahapan pelaksanaan pekerjaan yang harus dilaksanakan
serta metode penanganan pekerjaan dengan menyatakan perkiraan volume pekerjaan dan
perkiraan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan,
begitu pula banyaknya/jumlah kebutuhan personil pelaksana serta peralatan yang akan
digunakan. Dengan demikian diharapkan pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat dilakukan
secara efektif dan efisien, sehingga penyelesaian pekerjaan dapat berjalan secara tepat waktu
dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.
Untuk memudahkan pemahaman terhadap usulan teknis yang kami ajukan dan sesuai dengan
persyaratan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja, maka sistematika dari penyelesaian
teknis ini kami susun seperti yang diuraikan berikut ini.
Secara garis besar penyajian Usulan Teknis ini kami susun sebagai berikut :
BAB 1. Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai rencana kerja pada masing – masing tahapan, langkah –
langkah yang akan ditempuh didalam menghadapi persoalan yang ada serta penyusunan jadwal
pekerjaan, jadwal penugasan personil dan jadwal penggunaan alat – alat baik kantor maupun alat
lapangan survey.
Bab ini menguraikan tentang waktu kerja tenaga ahli serta jadual perusahaan dalam mengatur
penugasan tenaga ahli dalam menyelesaikan pekerjaan perencanaan ini.
Lampiran-lampiran
2.1 Umum
CV. RAZAKTHA adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang jasa Konsultan Teknik
(Engineering Consultant), sebagai perusahaan konsultan yang relative muda, CV. RAZAKTHA telah
banyak mendapat kepercayaan untuk menangani berbagai macam proyek/pekerjaan seperti dibidang studi
perencanaan maupun pengawasan teknik.
Sesuai dengan perkembangan jaman, CV. RAZAKTHA membentuk diri menjadi perusahaan konsultan
Engineering yang handal dengan sederet layanan dibidang jasa.
Selain itu suatu kenyataan yang tak terelakkan, Negara Indonesia yang cukup luas dengan kondisi sumber daya
alam dan lingkungan yang berbeda – beda, banyak menimbulkan tantang yang besar dan komplek dalam
pembangunan mensejahterakan masyarakat dan sekaligus memantapkan eksistensi kesatuan bangsa serta
terpeliharanya lingkungan alam, untuk kehidupan generasi yang akan dating, khusunya pembangunan fisik,
informasi teknologi, industri, manajemen dan rekayasa.
Tantangan – tantangan tersebut pada hakekatnya merupakan ujian bagi eksekutif pemerintah pusat, pemerintah
daerah dan pimpinan instansi sektoral, khususnya perencanaan teknis, supervise dan manajemen di
lapangan. Menyadari hal tersebut diatas, CV. RAZAKTHA , sebagai perusahaan yang bergerak dibidang
konsultan teknik dan manajemen mencoba berperan serta dengan ruang lingkup pekerjaan sebagai
berikut:
Prasarana Transportasi
Struktur Bangunan
Bidang Tata Lingkungan
Teknik Lingkungan
Sampai saat ini CV. RAZAKTHA telah berhasil menyelesaikan berbagai kontrak kerja jasa- konsultan,
baik sebagai konsultan utama maupun sebagi sub konsultan untuk pekerjaan-pekerjaan Survey dan Investigasi,
Studi Kelayakan, Studi AMDAL, Perencanaan dan Pengawasan Teknik di bidang Pengairan, Jalan dan
Jembatan, Pengembangan Wilayah dan Penataan Ruang, yang pada umumnya dibiayai dari APBN, APBD.
Sebagai upaya untuk merealisir profesionalisme dalam layanan jasa konsultan, CV. RAZAKTHA
ditunjang oleh sejumlah tenaga ahli dan team penasehat yang kemampuannya dapat
dipertanggungjawabkan, baik dalam teknis maupun manajemen.
Bidang layanan yang kami berikan seperti yang tercantum dalam Sertifikat Badan Usaha Jasa Konsultan
Konstruksi yang diterbitkan oleh Sertifikat Badan Usaha (SBU) Daerah Lampung dengan diregistrasi oleh
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) daerah Lampung adalah sebagai berikut :
1. Layanan jasa yang diberikan meliputi berbagai jenis kegiatan terdiri dari :
a. Perencanaan Teknis
b. Jasa Pengawasan Proyek
c. Survey, Pengukuran dan Pemetaan
Adapun Sub Bidang Pekerjaan yang kami layani adalah sebagai berikut :
b. Prasarana Transportasi
c. Struktur Bangunan
d. Bidang Tata Lingkungan
e. Teknik Lingkungan
Untuk proyek yang penting ini diperlukan keahlian yang tinggi dalam segala aspek rekayasa teknik
pengembangan sumber air, antara lain keahlian dibidang pengembangan sumber daya air, hidrologi dan
hidrolika, bangunan air serta ilmu pengairan yang lain. Maka konsultan akan mengorganisir suatu tim yang
terdiri dari personil yang berkualitas dan dengan pengalaman yang cukup memadai dalam penanganan proyek –
proyek sejenis.
Perusahaan ini telah berkecimpung dalam dunia pengairan semenjak berdirinya. Pengalaman kerja konsultan
dalam bidang infrastruktur perkotaan, pengairan, jalan dan jembatan disajikan dalam tabel
– tabel pengalaman perusahaan selama lima tahun terakhir yang dapat dilihat pada lampiran.
A.Latar Belakang
Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilakukan kontraktor pelaksana harus mendapatkan
pengawasan secara teknis di lapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai
dasar pelaksanaan konstruksi dapat terpenuhi secara baik dan efektif. Pelaksanaan pengawasan
lapangan harus dilakukan oleh pemberi jasa pengawasan yang kompeten dan dilakukan secara penuh
dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas
pekerjaan, penyedia jasa pengawasan tersebut harus bekerja secara professional dan penuh tanggug jawab,
hal ini dilakukan agar terhindarnya hal-hal negative yang bisa dilakukan oleh pelaksana konstruksi
apalagi sampai penyedia jasa konsultan ikut terlibat didalamnya.
B.Identifikasi Masalah
Pelaksanaan konstruksi seringkali banyak terjadi kesalahan dan kekeliruan dalam menerapkan desain yang
ada, mulai dari adanya ketidak sesuaian dengan lokasi akibat adanya perubahan kondisi awal, niatan
untuk untuk mengurangi spesifikasi dan prosedur pelaksanaan konstrukasi serta peristiwa-peritiwa lainnya,
sehingga pengawasan pelaksanaan sangat penting dilakukan. Konsultan pengawas bertujuan secara umum
mengawasi pekerjaan konstruksi dari segi biaya, mutu dan waktu kegiatan pelaksanaan. Kinerja pengawas
lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas pengawasan, serta yang secara menyeluruh
dapat dilakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.
Maksud dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah sebagai petunjuk bagi konsultan pengawas yang
memuat masukan, azas, kriteria dan proses keluaran yang dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan. Dan Tujuan yang diharapkan konsultan pengawas
dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran.
D.Sasaran
4.1. U m u m
Konsultan secara seksama talah mempelajari Dokumen Lelang serta Kerangka Acuan Tugas
(TOR). Pada prinsipnya kedua dokumen tersebut memberikan gambaran yang jelas mengenai tujuan
proyek, ruang lingkup dan keluaran (output) yang diinginkan dari jasa konsultansi ini. Namun,
untuk mempertajam pekerjaan tersebut serta dengan pertimbangan efisiensi, Konsultan akan
memberikan beberapa komentar terhadap Kerangka Acuan Tugas (TOR) tersebut.
4.2.Substansi Pekerjaan
Konsultan dalam usulan teknis ini menguraikan secara lengkap mengenai Ruang Lingkup Pelaksanaan
Pekerjaan serta Pendekatan dan Metodologi dan Konsultan beranggapan bahwa pekerjaan yang
akan dilaksanakan sudah dapat dimengerti oleh Konsultan dan Konsultan sendiri sudah
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
Dalam Kerangka Acuan Tugas (TOR) sudah disebutkan secara jelas jenis Tenaga Ahli, Sub Professional
Staff (Asisten Tenaga Ahli), Technician dan Tenaga Pendukung yang dibutuhkan baik jumlah
orang maupun Man-Monthnya. Kemudian, dari kualifikasi yang sudah dijelaskan dalam TOR,
Konsultan akan menyeleksi secara ketat tenaga-tenaga yang akan ditempatkan dalam penugasan di
lapangan dan Konsultan menjamin akan menempatkan tenaga-tenaga yang berkualitas dan benar-
benar profesional dibidangnya .
4.4. Peralatan
Dalam Kerangka Acuan Tugas (TOR) belum disebutkan secara jelas peralatan yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan teknis jalan yang akan dilaksanakan. Untuk itu,
Konsultan dalam proposal teknis ini sudah menyebutkan dengan jelas peralatan dan program yang
akan digunakan dalam pekerjaan ini.
4.5. Pelaporan
Secara umum dalam Kerangka Acuan Tugas (TOR), telah disebutkan secara rinci jenis laporan
yang harus disiapkan oleh Konsultan dalam melaksanakan tugasnya, yang meliputi antara lain: Laporan
Pendahuluan, Laporan Bulanan, Laporan Akhir. Jumlah dan kapan laporan tersebut diserahkan
sudah secara jelas disebutkan dalam TOR.
4.6. Kesimpulan
Konsultan dapat menyimpulkan bahwa penugasan ini dapat dilaksanakan sesuai yang diharapkan
mengingat Kerangka Acuan Tugas (TOR) dan petunjuk pelaksanaan perencanaan teknis jalan telah
memuat hal-hal yang bersifat operasional dan implementatif.
5 APRESIASI PROYEK
5.1. Umum
Sumber dana untuk Pekerjaan ini adalah APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2018
Maksud dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah sebagai petunjuk bagi konsultan pengawas yang
memuat masukan, azas, kriteria dan proses keluaran yang dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan. Dan Tujuan yang diharapkan konsultan pengawas
dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran.
5.5.1 Sasaran
Yang menjadi sasaran dalam pekerjaan konsultansi pengawasan ini adalah :
2.1. T i n j a u a n Umum
CV. RAZAKTHA telah dapat memahami uraian pekerjaan yang ditawarkan Setelah meneliti
diskripsi pekerjaan yang termuat di dalam Kerangka Acuan Kerja dan diperjelas dalam Rapat
Penjelasan. Dengan demikian Tim Kerja CV. RAZAKTHA yakin mampu menjalankan tanggung
jawab pekerjaan dengan sasaran yang diinginkan pihak Pemberi Kerja yaitu Dinas Pekerjaan
Umum Dan Penataan Ruang Provinsi Banten. Secara garis besar pembahasan pada bagian
Pendekatan dan Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dibagi ke dalam dua bagian besar,
pertama pemahaman pekerjaan pengawasan dan kedua pembahasan mengenai Program Kerja
Konsultan.
2.2. Pemahaman Pekerjaan Supervisi
Tinjauan pekerjaan pengawasan ini diuraikan ke dalam 3 bagian pembahasan yaitu ;
1. Sasaran dan Ruang Lingkup Jasa Konsultan.
2. Pendekatan Masalah dan Metodologi.
3. Tinjauan Pekerjaan Jalan.
b. Memeriksa pengukuran volume pekerjaan yang telah dilaksanakan baik dalam segi teknis
maupun administrasi sesuai dengan dokumen kontrak.
Dengan pengarahan pihak Pejabat Pembuat Komitmen, diharapkan Konsultan Pengawas dapat
melaksanakan tugas dengan baik. Konsultan Pengawas dituntut menguasai dan melaksanakan
kegiatan layanan jasa pengawasan teknis secara terpadu terhadap semua jenis pekerjaan yang
berhubungan dengan proyek. Selain itu Konsultan Pengawas juga berkewajiban untuk
mengorganisir, mengelola dan melaksanakan pengawasan sehingga menghasilkan pekerjaan yang
memuaskan bagi pihak Pemberi Tugas. Ketentuan- ketentuan detil dari TOR / Kontrak.
Seperti yang berlaku pada kegiatan pengawasan pada umumnya, maka Konsultan Pengawas
berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan baik dalam bidang
teknis maupun dalam bidang administrasi serta membantu Pemberi Tugas dalam menyelesaikan
masalah yang timbul selama masa pelaksanaan pekerjaan. & memberikan saran kepada Pemberi
Tugas agar pelaksanaan pekerjaan dapat selesai tepat pada waktunya dengan penggunaan biaya
yang rasional dan dengan mutu/kualitas sesuai dengan spesifikasi.
Kontraktor harus membuat suatu permohonan tertulis kepda Konsultan untuk prosedur konstruksi
dan persetujuan pekerjaan dalam tahapan umum.
D. Pengendalian Kuantitas
Pengendalian Waktu Pelaksanaan dilakukan terutama untuk pekerjaan dengan bobot waktu yang
singkat dan memiliki nilai biaya yang tinggi. pengendalian waktu pelaksanaan dilakukan
terhadap kegiatan seperti:
Guna pengendalian biaya pelaksanaan, hal-hal pokok yang perlu diperhatikan sepanjang
pelaksanaan proyek.
H. Penyelesaian Kontrak
1. PHO
Kontraktor dapat mengajukan Berita Acara Serah Terima Sementara (PHO) jika menilai bahwa
telah melaksanakan pekerjaan minimal 97 % dari total seluruh pekerjaan.
Melalui Panitia Serah Terima yang dibentuk Pemilik Proyek, maka Panitia tersebut akan
memeriksa pekerjaan yang telah dinyatakan kontraktor bahwa pekerjaannya telah selesai.
2. FHO
Setelah Acara Serah Terima Sementara diterbitkan maka dimulailah masa pemeliharaan yang
ditetapkan Pemilik Proyek dalam kelang Waktu Tertentu. Setelah Berita Acara Serah Terima
Akhir diterbitkan maka secara resmi kewajiban konstruksi Kontraktor telah berakhir.
Didalam bagian ini akan diuraikan pula hal-hal yang berkaitan dengan Teknis Pengawasan di
lapangan serta metode kerja yang menjadi Program Kerja Konsultan CV. RAZAKTHA dengan
harapan akan memberikan gambaran mengenai kesiapan Konsultan Pengawas untuk
melaksanakan Pekerjaan Pengawasan Teknis ini.
1. Pengendalian Teknis
Konsultan dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pemberi Tugas mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh Kontraktor dengan lingkup pengendalian
teknis yang meliputi :
• Aspek mutu hasil pekerjaan
• Aspek volume pekerjaan
• Aspek waktu penyelesaian pekerjaan
• Aspek biaya keseluruhan pekerjaan
Tahapan yang dilaksanakan dalam Konsultan dalam rangka Pengendalian Teknis tersebut secara
garis besar adalah sebagai berikut :
A. Rentang Kendali Pre-Audit
Kegiatan ini dilakukan sebelum melakukan pengawasan. kegiatan – kegiatan tersebut terdiri dari
:
• Pengumpulan data dan informasi mengenai data perencanaan.
4. Sistem Pelaporan
Anggota tim pengawas lapangan secara berkala akan memberikan laporan pekerjaan- pekerjaan
proyek kepada Site Engineer. Kemudian draft laporan tersebut disusun, selanjutnya Site Engineer
akan memeriksa laporan dan menyampaikannya kepada P2K.
A. Persiapan Awal
Pekerjaan persiapan awal ini dilaksanakan sebelum mobilisasi personil ke lapangan, sehingga saat
Konsultan tiba di lapangan dapat segera melaksanakan tugasnya.
Pekerjaan persiapan awal.
Segera setelah Kontraktor menerima SPMK, maka sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai perlu
diadakan Rapat Pra Pelaksanaan (Pre-Construction Meeting) antara Konsultan, Kontraktor dan
Pemimpin Proyek yang membahas hal-hal pokok.
Demi kelancaran koordinasi, diadakan rapat-rapat seperti Rapat Mingguan, Rapat Bulanan dan
Rapat Khusus. Rapat Khusus dilaksanakan jika dipandang perlu, dan diadakan jika terjadi hal-
hal khusus misalnya keterlambatan kerja, hari libur Nasional, dan kondisi-kondisi lain yang
dianggap khusus dan mempengaruhi kelancaran pekerjaan di lapangan.
Merupakan bentuk koordinasi intern antara Site Engineer dengan bawahannya. Bentuk- bentuk
koordinasi yang dilakukan meliputi :
a) Rapat rutin mingguan yang membahas Laporan Mingguan dan Bulanan, semua check list yang
telah diisi dan memo yang telah dikeluarkan.
b)Membahas permasalahan seperti hasil uji mutu dan pelaksanaan tiap jenis pekerjaan, lokasi,
peralatan serta personil Kontraktor.
c) Penjelasan teknis untuk menunjang pengawasan lapangan.
d)Review bentuk / form / isian dari setiap check list pekerjaan dan jika diperlukan
menambah atau membuat yang baru sesuai dengan kondisi lapangan.
e) Rencana tugas selanjutnya / pembagian tugas secara detil
CV. RAZAKTHA
S.P.M.K.
PERSIAPAN PEKERJAAN
KOORDINASI PEKERJAAN
KOORDINASI TIM
PENGAWASAN MOBILISASI
PELAKSANAAN PENGAWASAN
a. Pekerjaan Tanah
1. Tanah untuk bangunan harus diratakan lebih dahulu dan dibersihkan dari akar-akar pohon
sampai sekecil-kecilnya, digali dan dibuang/disingkirkan dari daerah dimana drainase tersebut
dibangun.
2. Menentukan ketinggian peil berdasarkan ketinggian kondisi kontur yang ada di
lapangan.
3. Galian untuk pekerjaan drainase harus cukup lebar dan berusaha mengambil langkah-langkah
mencegah kelongsoran-kelongsoran tanah apabila diperkirakan akan terjadi longsor pada
pekerjaan galian, sehingga tidak menyulitkan posisi bagi pekerja- pekerja dalam memasang
pondasi.
4. Dalamnya galian drainase harus mencapai tanah yang dipersyaratkan dan sebelum dipasang
harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan dan apabila bekas genangan air atau
galian digenangi air yang timbul dari hujan dan sebab-sebab lain, maka dasar galian harus
dikeringkjan terlebih dahulu.
5. Tanah urugkan dibersihkan dari kotoran-kotoran dan akar-akar pohon, pelaksanaan
pengurugannya harus dilaksanakan secara berlapis-lapis dan setia tebal 20 cm disiram/dibasahi
dengan air secukupnya sehingga betul-betul padat. Sis tanah dapat dipergunakan untuk meratakan
halaman dan atau pekerjaan lain maka Kontraktor harus meminta persetujuan dari Pengawas
Lapangan. Tanah tidak diperkenankan mengambil dari halaman sekitar lokasi bangunan, kecuali
telah mendapat ijin dari Pengawas Lapangan.
b. Pembuangan Tanah
Sisa-sisa bekas galian yang sudah tidak terpakai lagi haruws segera disingkirkan dari lokasi
sesuai dengan petunjuk Direksi.
1. Patok harus ditanam dalam tanah sampai kuat/tidak goyang sehingga tidak mudah dicabut
dan menggunakan kayu ukuran 5 x 7 cm (ukuran paling kecil)
2. Jarak patok dari sisi galian pondasi minimal 30 cm sedang jarak patok yang satu dengan
yang lain minimal 2 m.
3. Papan bouwplank menggunakan kayu kelas II dengan ukuran 2 x 20 cm dan pada bidang
sebelah atas harus diserut sampai rata.
4. Penentuan ketinggian papan bouwplank dari tanah adalah 30 cm untuk seluruh
bangunan atau ditentukan lain atas persetujuan Pengawas Lapangan.
5. Pemasangan bouwplank harus benar-benar siku (90 derajat) dan untuk mendapatkan ketepatan
yang maksimal dapat dengan menggunakan water pass/alat ukur theodolit atau lain (selang
dengan air).
1. Pasangan batu kali/batu belah dilaksanakan setelah kedalaman dan lebar galian diperiksa oleh
Direksi/Pengawas Lapangan dan sesuai dengan ketentuan dalam gambar rencana.
2. Jika pasangan batu kali terpaksa dihentikan, maka permukaan perhentian harus bergerigi
agar penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna. Didalam pasangan
tidak boleh ada rongga-rongga atau celah-celah yang kosong.
3. Adukan yang diperlukan dengan campuran 1 PC : 4 PSR. Penggunaan terlalu banyak adukan
untuk menutup rongga atau celah tidak dibenarkan. Rongga atau celah harus diisi dengan batu
yang lebih kecil. Daya dukung maksimum yang diijinkan dari pasangan batu belah yang sudah
selesai dikerjakan adalah 50 kg/cm2.
e. Urugan Tanah
1. Pengurugan untuk lahan/site digunakan tanah setempat yang bebas dari kotoran. Pelaksanaan
pengurugan dilakukan secara bertahap dan setiap lapis dengan ketebalan 20 cm dipadatkan
mengguanakan alat yang telah disetujui Direksi/Pengawas Lapangan.
f. Pekerjaan Plesteran
a. Adukan untuk Plesteran campuran 1 Pc : 4 Ps
b. Plesteran dengan perekat campuran 1 Pc : 2 Ps dipergunakan untuk : ban-banan / profil
tembok, sponing-sponing tembok dan tali air (keliling kusen).
c. Sebelum dimulai pekerjaan plesteran, pasangan dinding tembok harus disiram/dibasahi dengan
air terlebih dahulu sampai basah selanjutnya diplester sampai rata dan tegak lurus.
d. Setelah plesteran cukup kering, baru dilicin dengan air dan PC sampai rata (diaci) dan apabila
dicampur dengan pasir pasang maka pasir harus disaring dengan kawat ayakan 3 – 6 mm.
Sebelum dicor, tulangan besi beton harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karat lepas, atau bahn-
bahan lain yang merusak. Semua tulangan harus dipasang dengan posisi ynag tepat sehingga tidak
dapat berubah atau bergeser pada waktu adukan ditumbuk- tumbuk atau dipadatkan.
Dimensi tulangan besi beton harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
gambar. Besi dengan diameter lebih kecil atau sama dengan 12 m dipergunakan mutu besi U24 dan
besi dengan diameter lebih besar dari atau sama dengan 13
c. Bekisting
1. Bekisting harus dibuat dan disangga demikian rupa hingga dapat menahan getaran yang
merusak atau lengkung akibat tekanan adukan beton yang cair atau sudah padat. Cetakan harus
dibuat sedemikain rupa hingga mempermudah penumbukan- penumbukan untuk memdatkan
pengecoran tanpa merusak kosntruksi. Semua ukuran bekisting harus tepat sesuai dengan
gambar.
2. Steger cetakan dari kayu dolken atau kaso dan tidak diperkenankan memakai bambu. Apabila
memungkinkan akan lebih baik dengan menggunakan steger modul dari besi/alumunium
(scafollding)
d. Pengecoran
4. Pembongkaran Cetakan
Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai satu kekuatan khusus yang cukup
memikul 2 x beban sendiri. Beton yang masih muda umurnya tidak diijinkan untuk dibebani.
Segera sesudah cetakan-cetakan dibuang, permukaan beton harus diperiksa dengan hati-hati dan
permukaaan yang tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujui Direksi.
Apabila ada perubahan dari ketentuan-ketentuan tersebut diatas karena sesuatu hal harus seijin
Direksi
PASAL 5 PENUTUP
7 RENCANA KERJA
7.1. Umum
Program kerja merupakan gambaran menyeluruh dan komprehensip usulan dari konsultan dalam
melaksanakan pekerjaan yang akan ditangani sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah
diberikan. Dalam program kerja ini akan diuraikan urutan – urutan pekerjaan, konsep penanganan
masalah, tanggung jawab dan personil yang terlibat, pengerahan sarana maupun personil
pendukung, schedule pelaksanaan pekerjaan serta schedule personil.
Program kerja ini secara garis besar mencakup 4 (empat) tahapan pokok, yaitu:
Tahap I Pekerjaan Pendahuluan
Tahap II Survey, Investigasi Lapangan dan Analisa
Tahap III Penysusunan Program
Tahap V Penyusunan Rencana Pelaksanaan Fisik
Tahap pendahuluan merupakan langkah awal dari konsultan dalam penanganan perbedaan
yang didahului dengan penyiapan dokumen administrasi baik mencakup perijinan, penyiapan
surat – surat tugas maupun persiapan administrasi lainnya.
Kegiatan ini merupakan persiapan surat menyurat dan dokumen yang akan diperlukan dalam
pengumpulan data dan pelaksanaan pekerjaan selanjutnya. Selain itu juga perlu disiapkan surat
pengantar dari Pemberi Kerja untuk pelaksanaan kunjungan lapangan.
Segera setelah Konsultan menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPK) diterbitkan oleh Pemberi
Tugas, Konsultan akan mengerahkan personil yang akan terlibat dalam penanganan pekerjaan.
Persiapan mobilisasi dan koordinasi terhadap semua potensi dan sumber daya perusahaan
khususnya personil untuk menghadapi proyek sangat mutlak dibutuhkan. Koordinasi Intern
antar anggota Tim Pelaksana akan segera dilakukan agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik
dan lancar.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan urutan pekerjaan akan dibahas bersama, sehingga
diharapkan semua tenaga ahli dapat mengerti dan memahami tugasnya masing – masing. Untuk
lebih memantapkan pelaksanaan pekerjaan, koordinasi dengan Pemberi Tugas khususnya Direksi
Pekerjaan juga akan dilakukan untuk memperoleh satu sikap pandangan agar rencana dan
pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai dengan tujuan serta sesuai dengan schedule pelaksanaan
yang disediakan. Mengingat jenis pekerjaan yang ditangani akan terkait dengan instansi lain,
maka koordinasi dengan berbagai instansi terkait dalam masalah ini juga akan dilakukan baik
dengan instansi pemerintah maupun swasta sehingga diharapkan produk yang dihasilkan
nantinya dapat optimal. Selain itu, dalam koordinasi intern juga akan dibahas mengenai jadwal
pelaksanaan pekerjaan, jadwal penugasan personil dan jadwal peralatan.
Sebagaimana diketahui bahwa acuan pokok dari Konsultan untuk melaksanakan pekerjaan
adalah KAK yang telah diterbitkan oleh Pemberi Tugas. Untuk lebih memahami semua
persyaratan dan target penyelesaian pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan, Konsultan akan
mendalami dan meneliti secara cermat semua yang dibutuhkan termasuk perolehan data – data,
analisa data, maupun produk yang akan diserahkan agar sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan, konsultan akan mengumpulkan data – data awal baik
berupa data sekunder maupun laporan – laporan terdahulu terkait dengan pekerjaan ini.
Guna memperoleh hasil yang semaksimal mungkin, pada tahap ini konsultan akan melakukan
studi meja dan literature sesuai dengan yang dibutuhkan, termasuk dalam hal ini pengumpulan
data – data awal yang ada, baik di instansi Pemerintah Propinsi maupun wilayah yang menjadi
lokasi pekerjaan. Dengan menggunakan data dan laporan yang telah berhasil dikumpulkan,
konsultan akan segera melakukan seleksi, tabulasi, kategorisasi, evaluasi dan analisa data
tersebut. Hasil dari kajian awal ini akan dipergunakan untuk memberikan kerangka pokok
pelaksanaan pekerjaan berikutnya, diantaranya pekerjaan survey lapangan ke daerah – daerah
termasuk jenis data – data lanjutan yang akan dibutuhkan.
Setelah konsultan melakukan pengumpulan data awal dan studi meja, selanjutnya konsultan
akan menyiapkan program kunjungan lapangan. Tujuan dari kunjungan lapangan ini adalah
untuk memperoleh data primer maupun data sekunder dari instansi yang ada di daerah.
Penyusunan program kunjungan lapangan ini akan dikonsultasikan dan dikoordinasikan dengan
pemberi kerja agar pelaksanaan pekerjaan lapangan dan pekerjaan studi dapat berjalan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan serta dengan hasil yang baik.
Semua kegiatan tersebut diatasakan disusun dalam bentuk laporan pendahuluan. Secara umum
isi laporan ini adalah menyampaikan data awal yang telah diperoleh, hasil studi meja dan kajian
awal, pengerahan tenaga ahli, rencana kerja pada langkah berikutnya secara keseluruhan serta
program kerja yang akan digunakan. Selanjutnya
Draft Laporan Pendahuluan didiskusikan dengan pihak pemberi kerja untuk memperoleh masukan –
masukan tambahan dan disempurnakan dalam laporan pendahuluan final.
Tahap survey dan investigasi lapangan akan difokuskan pada beberapa kegiatan yang sangat
diperlukan dalam menunjang pekerjaan ini, meliputi perolehan data sosial ekonomi, hidrologi,
topografi dan penyelidikan mekanika tanah termasuk hasil analisanya.
Kunjungan lapangan akan dilakukan setelah program kunjungan lapangan didiskusikan dengan
pihak pemberi kerja dan mendapat persetujuan. Dalam hal ini yang perlu dipersiapkan adalah
surat pengantar dari pihak pemberi kerja sebelum kunjungan lapangan dilaksanakan.
Kegiatan pengumpulan data lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data sosial ekonomi,
topografi, hidrologi dan mekanika tanah. Data sosek didapat dengan melakukan survey ke
masyarakat di lokasi studi dan instansi-instansi yang terkait lainya. Data hidrologi diperoleh dari
stasiun-stasiun hujan yang ada disekitar lokasi studi.
Kegiatan analisa data dilakukan setelah semua data yang diperlukan telah terkumpul. Hasil
analisa-analisa tersebut akan digunakan untuk kegiatan kajian dan desain selanjutnya.
Struktur organisasi konsultan yang akan melaksanakan pekerjaan ini dipimpin oleh seorang ketua team
(Team Leader) yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengkoordinasi semua kegiatan
pelaksanaan pekerjaan, dengan didukung oleh beberapa tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya
yang sesuai dengan dibidangnya masing – masing.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan akan disusun berdasarkan rencana tahap – tahap kegiatan yang telah
diuraikan dalam bab pendekatan dan metodologi.
Berdasarkan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan tersebut diatas, diusulkan jadwal penugasan personil dan
distribusi keterlibatan personil dalam setiap kegiatan.
Peralatan yang digunakan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini adalah terdiri dari peralatan
kantor, peralatan survey topografi, peralatan survey geologi/mekanika tanah, peralatan laboratorium,
peralatan studio gambar dan peralatan transportasi. Pemilihan jenis dan tipe peralatan akan disesuaikan
dengan jenis kegiatan yang ada, sehingga diperoleh suatu efektifitas dan effisiensi penggunaan
peralatan.
Sesuai dengan ketentuan dalam TOR, jangka waktu pelaksanaan untuk Pengawasan
Pembangunan Situ Cimadang adalah 6 (Enam) Bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender, terhitung sejak dikeluarkannya surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Konsultan akan menyusun jadual penugasan personil agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efektit,
benar dan sesuai dengan ketentuan dalam TOR.
9.1 Umum
Tenaga Ahli merupakan unsur utama dalam pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Pembangunan
Talud, Drainase Dan Gorong2 Tersebar Di Provinsi Lampung -4 (Bm.Ksl-35). Agar diperoleh hasil
kerja yang baik dan dapat selesai sesuai dengan jadwal yang direncanakan, CV. RAZAKTHA akan
menempatkan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang memiliki keahlian dan
pengalaman dalam menangani pekerjaan studi-studi dan pekerjaan sejenisnya sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan memenuhi kriteria sebagai berikut:
Mempunyai latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya
Mempunyai kemampuan yang baik terhadap bidang tugasnya
Mempunyai latar belakang pengalaman kerja dibidang pengairan/sumber daya air
Memiliki Sertifat Keahlian (SKA) sesuai keahliannya.
Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan kewajiban.
Team pelaksana yang diusulkan oleh Konsultan untuk menangani pekerjaan ini adalah tenaga ahli yang
sudah berpengalaman pada bidangnya masing – masing dengan kualifikasi sebagai berikut :
Tenaga yang professional dan mempunyai kemampuan untuk bekerja keras sesuai dengan apa yang
tertera pada Kerangka acuan Kerja (KAK).
Bersedia untuk bekerja di lapangan dan mempunyai mental yang baik sesuai dengan
bidangnya masing – masing.
negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah (salinan/copy telah dilegalisir oleh pihak
yang berwenang);
b. Berpengalaman dibidangnya minimal 2 (Dua) tahun dibuktikan dengan Curriculum Vitae
yang diketahui oleh perusahaan tempatnya bekerja dan dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan (Referensi)
didukung dengan referensi/kontrak sebelumnya (hasil scan diupload dan di buktikan pada saat
pembuktian kualifikasi)
c. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti
Penyelesaian Kewajiban Pajak (Laporan PPh
Tahun Terakhir);
3.Assisten Tenaga Ahli/Sub Profesional untuk CAD/CAM OPERATOR, (1 Orang) dengan
persyaratan:
a. Memiliki Ijazah S1 Teknik Sipil, dari perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah (salinan/copy telah dilegalisir oleh pihak yang
berwenang);
b. Memiliki KTP, NPWP dan Laporan Bukti Penyelesaian Kewajiban Pajak (Laporan PPh Tahun
Terakhir);
4. Sekretaris/Administrasi Kantor disyaratkan
memiliki pendidikan SMA/SMK minimal 1 tahun;
Sesuai dengan ketentuan dalam TOR, jangka waktu pelaksanaan untuk Pengawasan
Pembangunan Talud, Drainase Dan Gorong2 Tersebar Di Provinsi Lampung -4 (Bm.Ksl-
35). adalah 90 ( Sembilan Puluh ) hari kalender, terhitung sejak dikeluarkannya surat Perintah Mulai
Kerja oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Konsultan akan menyusun jadual penugasan personil agar
pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efektit, benar dan sesuai dengan ketentuan dalam TOR.
Pengawasan Pembangunan Talud, Drainase Dan Gorong2 Tersebar di Provinsi Lampung -4 (BM
1
Rencana Jadwal Penugasan Personil
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I TENAGA AHLI
Team Leader Muliadiy Bonar Ucok, S.T
II TENAGA TEHNICIAN
1 Inspektor Apriadi Andeska, S.T
CV. RAZAKTHA
11 ORGANISASI PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Organisasi pelaksana proyek dirancang oleh Konsultan sedemikian rupa yang mencerminkan hal-hal
sebagai berikut (dalam pengaturannya, Konsultan menyediakan semua keperluan logistik dan administrasi,
termasuk transport, perhubungan/komunikasi, termasuk fasilitas E-mail dan kantor) :
Konsultan mempunyai tim inti dari perorangan dengan kualifikasi yang tinggi dan
kemampuan untuk melaksanakan proyek.
Tim Inti akan dibantu oleh Supporting Staff yang akan membantu dalam hal-hal yang bersifat
administrasi dan non teknis lainnya.
Keseluruhan tanggung jawab koordinasi, manajemen, penganggaran dan monitoring akan berada di
bawah koordinasi Team Leader. Struktur Organisasi Konsultan yang terlibat dalam penugasan ini
ditampilkan dalam berikut :
12
PELAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan adalah sebagai berikut :
a.Buku Harian, yang memuat semua kejadian, perintah dan petunjuk penting dari Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan, Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas;
b.Laporan harian, berisi keterangan tentang :
- Tenaga kerja
- Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak
- Alat-alat
- Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan
- Waktu pelaksanaan pekerjaan
c.Laporan mingguan, dan bulanan sebagai resume laporan harian;
d. Berita acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran;
e. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan pekerjaan tambah kurang;
f. Laporan rapat di lapangan (site meting);
g. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan Time Schedule yang dibuat oleh kontraktor pelaksana;
h. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);
i. Foto Dokumentasi (0%, 50%, 100%);
j.Laporan akhir pekerjaan pengawasan.
k.Setiap laporan dibuat dalam 5 (lima) rangkap
l. Laporan Bulanan disampaikan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.
m.Laporan Harus diserahkan setiap bulannya kepada direksi
sesuai dengan format yang telah di siapkan oleh direksi
Laporan Laporan yang harus dipenuhi dalam pengadaan jasa konsultansi, pengawasan meliputi:
a.Laporan Pendahuluan;
b.Laporan Harian, Mingguan, Bulanan dan Foto Dokumentasi
c.Laporan Akhir;
d.CD/DVD Digitalisasi Laporan
13
STAF PENDUKUNG
Disamping kebutuhan akan Tenaga Ahli, dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan juga staf pendukung
yang berfungsi dan bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-masing dan secara umum staf
pendukung tersebut mempunyai kewajiban membantu ketua Tim (Team Leader) dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Dalam menerjunkan tenaga pendukung kami telah memilih tenaga-tenaga yang handal telah diseleksi
dan direncanakan dengan seksama, agar memenuhi kebutuhan program dan kegiatan secara akurat.
Konsultan mengusulkan personil tenaga ahli yang dipilih berdasarkan kualifikasi yang terbaik,
pengalaman dalam kegiatan yang sama dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Didalam Kerangka
Acuan Kerja, pilihan kriteria yang diusulkan untuk setiap usulan tim kerja dengan mempertimbangkan
sepenuhnya :
Sesuai dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja, setelah mempelajari lingkup pekerjaan,
waktu pelaksanaan pekerjaan, panjang dan banyak ruas jalan yang akan direncanakan, maka
Konsultan menetapkan staf pendukung yang diperlukan dan akan dimobilisasi dalam kegiatan ini
adalah :
14
FASILITAS PENDUKUNG
14.1 U m u m
Konsultan akan menyediakan kantor dengan cara sewa untuk Pekerjaan Pengawasan
Pembangunan Situ Cimadang tersebut. Luas dan kualitas kantor akan disesuaikan menurut
kebutuhan jumlah pegawai/staf.
Kantor akan dilengkapi dengan fasilitas kelengkapan kantor, listrik, air dan sarana komunikasi,
serta akan dilengkapi dengan meja - kursi, telepon dan faksimili, komputer lengkap dengan
printer, kamera, alat survey, dan lain-lain.
Peralatan kantor yang disediakan konsultan dengan cara menyewa untuk kegiatan paket ini
adalah sebagai berikut :
1. Komputer, Printer dan Ploter
2. Alat Ukur, GPS
3. Alat Laboratorium
4. Perlengkapan lainnya.
14.3 Transportasi
Untuk keperluan survey di lapangan, yang meliputi mengambilan data Survey Topografi, Survey
Sumber Material, Inventory, Foto Dokumentasi, dan lain-lainnya, serta untuk keperluan Tenaga
Ahli ke lapangan, disediakan kendaraan roda 4 dan roda 2 dengan cara sewa, yaitu :
a. Satu unit kendaraan roda 4 (Tenaga Ahli)
b. unit kendaraan roda 2 (Inspector)
Pemberi Tugas hendaknya membantu untuk mendapatkan izin-izin yang diperlukan dalam melakukan
pekerjaan survei khususnya untuk memasuki lokasi. Konsultan akan mengurus perizinan yang
diperlukan untuk kepentingan pelaksanaan studi ini.
PENUTUP
15
Demikian Dokumen Usulan Teknis ini kami buat, sebagai bahan evaluasi panitia dalam proses pelelangan paket
Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Situ Cimadang.