Modal kerja Modal kerja yang juga dikenal sebagai modal kerja bersih (NWC), adalah perbedaan antara aset lancar perusahaan, seperti uang tunai, piutang (tagihan pelanggan yang belum dibayar) dan persediaan bahan baku dan barang jadi, dan kewajiban saat ini, seperti kewajiban akun hutang. Modal kerja adalah ukuran likuiditas perusahaan, efisiensi operasional dan kesehatan keuangan jangka pendeknya. Jika suatu perusahaan memiliki modal kerja yang besar, maka ia harus memiliki potensi untuk berinvestasi dan tumbuh. Jika aset lancar perusahaan tidak melebihi kewajiban lancar, maka mungkin mengalami kesulitan untuk tumbuh atau membayar kembali kreditor, atau bahkan bangkrut. Cara menghitung Modal Kerja Rasio modal kerja = aktiva lancar / kewajiban lancar atau, Rasio modal kerja = (kas + investasi jangka pendek + inventaris + piutang dagang) / (catatan jangka pendek + utang akun)
Rasio ini biasanya dinyatakan sebagai kelipatan. Rasio modal
kerja 1,0 berarti bahwa aset lancar perusahaan sama dengan kewajiban lancar. Arus kas atau cash flow adalah sebuah perincian yang menunjukkan jumlah pemasukan dan pengeluaran dalam suatu periode tertentu.
Tujuan dari laporan arus kas sendiri yaitu menyajikan
informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode akuntansi. Selain bermanfaat bagi perusahaan, laporan arus kas juga memiliki manfaat untuk investor, kreditor, dan lainnya. Dengan adanya laporan arus kas, Anda dapat menilai hal-hal berikut. Metode Pembuatan Laporan Arus Kas
Metode Tidak Langsung
3 (tiga) elemen. Pertama, yaitu elemen kas dari kegiatan usaha yang diletakkan paling atas. Setelah itu, elemen arus kas yang berasal dari kegiatan investasi, dan arus kas dari kegiatan pendanaan. Langkah 1: Data Laporan Laba Rugi Tahun 2019
Perhatikan contoh laporan rugi laba tahun 2019 berikut dari PT
Sukses Berkarya Bersama Langkah 2: Mengumpulkan Data Neraca Tahun 2018 dan 2019
Laporan Neraca Tahun 2018
Laporan Neraca Tahun 2019 Langkah 3: Membandingkan Kedua Neraca Langkah 4: Melakukan Penyusunan Laporan Arus Kas
Berdasarkan laporan laba rugi dan perbandingan neraca tahun
2018 dan 2019, maka Anda sudah siap untuk menyusun laporan cash flow. Seperti yang diketahui bahwa membuat laporan arus kas memiliki tiga komponen.
Berdasarkan dari data laba rugi tahun 2019 bahwa perusahaan
mendapatkan keuntungan sebesar Rp 19.000.000. Berikut contoh perhitungan arus kas dari kegiatan operasional bisnis. Berdasarkan contoh di atas, diperoleh nilai pengurangan sebesar Rp7.000.000 Arus Kas dari Kegiatan Investasi
Arus kas bertambah karena adanya penurunan nilai aset tetap,
sebaliknya arus kas berkurang karena adanya kenaikan aset tetap. Jika dilihat dari contoh di atas, didapati hasilnya adalah arus kas berkurang sebesar Rp 6.000.000.
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
Untuk mendapatkan nilai kegiatan pendanaan (financing
activties) dapat dilakukan dengan memindahkan angka pada kolom Net Change dari bagian kelompok Kewajiban Jangka Panjang dan Ekuitas. Untuk yang nilai positif tetap biarkan saja dan yang nilainya negatif biarkan tetap negatif Kemudian jumlahkan semua nilainya, pada contoh di atas diperoleh penambahan kas senilai Rp9.000.000 Total Cash Activities (Total Kegiatan Kas)
Total kegiatan cas didapat dari perhitungan nilai total [Operating
Activities + Investing Activities + Financing Activities], pada contoh di atas diperoleh hasil penurunan kas senilai Rp4.000.000. Cash Begining Balance (Saldo Awal Kas)
Saldo awal kas bisa diambil dari neraca pada tahun sebelumnya, pada contoh tersebut nilainya adalah Rp8.000.000. Expected Cash Ending Balance (Saldo Kas Seharusnya)
Saldo kas seharusnya diperoleh dari penjumlahan total aktivitas kas
dengan saldo awal kas pada Neraca Tahun 2018. Berdasarkan contoh, diperoleh perhitungan Rp 8.000.000 (kas neraca 2018) dikurang Rp 4.000.000 (penurunan kas), sehingga didapatkan hasil sebesar Rp 4.000.000 Actual Cash Ending Balance (Saldo Akhir Kenyataan)
Saldo akhir kenyataan bisa didapatkan dari Neraca yang
sedang berjalan, yaitu Neraca Tahun 2017. Pada contoh tersebut nilainya adalah Rp4.000.000. Variance (Selisih)
Jika hasil dari perhitungan saldo kas dan saldo akhir
hasilnya 0 (nol), maka laporan arus kas telah selesai. b. Metode Langsung
Dalam metode langsung, penyusunan laporan arus kas
dilakukan berdasarkan pada buku kas/bank. Untuk menggunakan metode ini, Anda harus melaporkan kelompok- kelompok penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasional perusahaan. Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Untuk lebih jelasnya, berikut contoh laporan arus kas dengan metode langsung. Anda bisa coba menggunakan software akuntansi online Jurnal. Dengan menggunakan Jurnal, Anda tidak perlu repot mengikuti langkah di atas untuk mendapatkan laporan arus kas atau cash flow. Selain itu, jika Anda menggunakan Jurnal, Anda bisa memilih metode langsung atau tidak langsung dalam pembuatan laporan arus kas.