Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU SOSIAL UNJ

Mata Kuliah : Masail FIqhiyyah


Dosen : Izzatul Mardhiah
Nama : Arlino Pratama
NIM. : 1404622036

Pilih petanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas. !

1. Jelaskan tiga di antara faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi timbulnya mazhab
fiqh dalam Islam?
= Perbedaan sumber Hukum, Metode,dan lingkungan.

2. Uraikan Pendapat Ulama tentang Hukum Fiqh berikut!

Masalah Fiqh Mazhab Hanafi Mazhab Maliki Syafii Hanbali

Apakah batal Tidak Tidak Tidak Dapat


wudhu membatalkan membatalkan membatalkan membatalkan
bersentuhan wudhu asalkan wudhu bahkan wudhu selama wudhu
suami istri? sentuhan itu jika ada itu bersifat terutama jika
tidak disertai syahwat. biasa dan sentuhan
dengan Mereka tidak tersebut
syahwat atau berpendapat menimbulkan menimbulkan
nafsu yang bahwa wudhu syahwat. syahwat. Di
membawa hanya batal Namun, jika dalam
pada jika terjadi sentuhan madzhab
perbuatan perbuatan tersebut Hambali
haram. Dalam seksual yang menimbulkan mengharuskan
pandangan memerlukan syahwat atau wudhu ulang
Hanafi, wudhu mandi besar berujung pada setelah
tetap sah. (junub). perbuatan bersentuhan.
seksual, maka
wudhu
menjadi batal.
Pandangan di
dalam
madzhab
Syafi'i tentang
hal ini lebih
mirip dengan
pandangan di
dalam
madzhab
Hanafi.

Badal haji oleh Membolehkan Memperboleh- Membolehkan Memperboleh-


anak badal haji dan kan badal haji badal haji, kan badal haji
umrah. Dalam dan umrah terutama jika dalam
pandangan dalam seseorang keadaan
mereka, beberapa tidak mampu tertentu,
situasi secara fisik seperti jika
seseoang
tertentu. atau finansial seseorang
dapat
Namun, untuk meninggal
melakukan haji
mereka lebih melaksanakan sebelum dapat
atau umrah
memperhati- haji. Badal haji menyelesaikan
atas nama
dapat hajinya.
orang lain yang kan hal-hal
dilakukan oleh Namun, badal
tidak dapat seperti jarak
anak atas haji tidak
melakukannya dan
nama orang selalu
seperti orang keberadaan
tua yang tidak diperbolehkan
tua yang sudah orang yang
dapat pergi dan harus
meninggal harus diwakili
haji. didasarkan
atau sakit dalam ibadah.
pada situasi
parah. Selain Mereka juga
khusus.
itu,menurut memandang
mereka juga bahwa badal
memungkin- haji lebih
berlaku untuk
kan anak
saudara dekat
untuk
atau kerabat
melakukan haji
yang memiliki
atas nama
kewajiban
orang tua.
melakukan
haji.

Baca Basmalah Madzhab Madzhab Madzhab Madzhab


sebelum Surat Hanafi Maliki Syafi'i Hambali juga
Al fatihah berpendapat berpendapat berpendapat berpendapat
bahwa bahwa bahwa bahwa
membaca membaca membaca membaca
Basmalah Basmalah Basmalah Basmalah
sebelum Surat sebelum Surat sebelum Surat sebelum Surat
Al-Fatihah Al-Fatihah Al-Fatihah Al-Fatihah
dalam salat adalah sunnah. adalah wajib adalah wajib
adalah sunnah Mereka dalam salat. dalam salat.
(disarankan) memahami Mereka Mereka
dan bukan bahwa memandang menganggap
wajib. Mereka Basmalah Basmalah Basmalah
memahami adalah bagian sebagai ayat sebagai bagian
bahwa dari Surat Al- pertama dari Surat Al-
Basmalah Fatihah, dan dalam Surat Fatihah.
adalah bagian Surat Al- Al-Fatihah dan
dari Surat Al- Fatihah sendiri oleh karena
Fatihah, dan adalah wajib itu diwajibkan.
Surat Al- dalam salat.
Fatihah sendiri
adalah bacaan
wajib dalam
salat.

3. Paparkan pandangan ulama tentang membaca qunut dalam shalat subuh! Dan
sebutkan dua faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan pandangan tetang hal
itu!

= Pandangan ulama tentang membaca qunut dalam shalat Subuh bervariasi, terutama
terkait dengan kapan dan bagaimana membacanya. Terdapat dua pandangan utama:

1. Membaca Qunut sebelum ruku' dalam rakaat kedua Shalat Subuh (Sebelum Ruku'
Kedua) : Beberapa ulama dan mazhab berpendapat bahwa membaca qunut dilakukan
sebelum ruku' dalam rakaat kedua Shalat Subuh. Pandangan ini berdasarkan hadis dan
praktik Nabi Muhammad SAW. Ini adalah pandangan mazhab Hanafi dan Maliki.

2. Membaca Qunut setelah ruku' dalam rakaat kedua Shalat Subuh (Setelah Ruku' Kedua) :
Pendapat lain adalah membaca qunut setelah ruku' dalam rakaat kedua Shalat Subuh.
Pandangan ini dianut oleh mazhab Syafi'i dan Hambali.

Perbedaan pandangan ini disebabkan oleh dua faktor utama:

1. Perbedaan Penafsiran Hadits : Terdapat perbedaan dalam penafsiran hadis-hadis yang


berkaitan dengan cara dan waktu membaca qunut dalam Shalat Subuh. Beberapa ulama
menafsirkan hadis-hadis tersebut secara berbeda, sehingga menghasilkan pandangan yang
berbeda.
2. Tradisi Mazhab : Kebanyakan ulama mengikuti salah satu dari empat mazhab besar dalam
Islam (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali). Mazhab-mazhab ini memiliki tradisi dan
penafsiran hukum yang berbeda, termasuk dalam hal tata cara ibadah. Oleh karena itu,
perbedaan pandangan mengenai qunut dalam Shalat Subuh juga tercermin dalam tradisi
mazhab masing-masing.

4. Apakah Profesional wajib bayar zakat? Jelaskan beserta dalilnya!


= Profesional seperti dokter, pengacara, insinyur, atau lainnya yang memiliki pendapatan
dari pekerjaan atau bisnis mereka juga diwajibkan untuk membayar zakat jika mereka
memenuhi kriteria di atas. Tidak ada pembebasan dari kewajiban zakat berdasarkan
profesinya. Hal ini berdasarkan pada prinsip kesetaraan dalam Islam, di mana semua orang
yang memiliki kemampuan finansial yang mencukupi diwajibkan untuk berkontribusi untuk
membantu kaum miskin dan yang membutuhkan.

Dalil atau dasar hukum bagi kewajiban zakat dapat ditemukan dalam Al-Quran dan hadits.
Dalil dari Al-Quran seperti Al-Baqarah (2:267-273) dan At-Tawbah (9:60). Hadits Nabi
Muhammad SAW juga menguraikan tata cara pembayaran zakat dan siapa yang wajib
membayarnya.

Jadi berdasarkan prinsip-prinsip dalam Islam,profesional yang memiliki kemampuan


finansial yang mencukupi juga diwajibkan membayar zakat untuk membantu mereka yang
membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai