Anda di halaman 1dari 2

Nama : Arlino Pratama

NIM : 1404622036
Prodi : Pendidikan Agama Islam

Tugas Mandiri
● Pilihlah salah satu tema antara tema A atau B :
A. Ketimpangan pendapatan dan konsumsi

1. Jumlah penduduk kaya dan miskin


2. Penghasilan dan gaya hidup

B. Ketimpangan gender

1. Pendidikan perempuan
2. Partisipasi dalam lapangan pekerjaan

● Setiap mahasiswa akan membuat essay minimal 450 kata terkait tema tersebut
dengan membangun argumentasi
● Pada bagian akhir essay, berikan catatan terpisah terkait jenis argumentasi apa
yang digunakan (induktif / deduktif). Jelaskan alasannya dan buktinya.
● Tuliskan sumber yang digunakan dalam daftar Pustaka

Tema
B. Ketimpangan gender

1. Pendidikan perempuan
2. Partisipasi dalam lapangan pekerjaan

Ketimpangan gender masih menjadi masalah yang signifikan di banyak negara,


termasuk Indonesia. Salah satu aspek ketimpangan gender adalah pendidikan
perempuan. Menurut Gender Inequality Index (GII) yang dikeluarkan oleh Program
Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Indonesia menempati peringkat
ke-107 dari 162 negara dalam hal ketimpangan gender. Salah satu faktor yang
menyebabkan ketimpangan gender adalah partisipasi perempuan dalam lapangan
pekerjaan. Menurut GII, partisipasi perempuan dalam lapangan pekerjaan di Indonesia
hanya sebesar 51,5%, sedangkan partisipasi laki-laki mencapai 84,5%.
Pendidikan perempuan merupakan salah satu faktor penting dalam mengatasi
ketimpangan gender. Dalam artikel "Education as the Pathway towards Gender
Equality" yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pendidikan dapat
membantu mengurangi ketimpangan gender dengan memberikan kesempatan yang
sama bagi perempuan dan laki-laki untuk mengakses pendidikan dan meningkatkan
keterampilan mereka. Selain itu,pendidikan juga dapat membantu meningkatkan
kesadaran perempuan tentang hak-hak mereka dan memberikan keterampilan yang
diperlukan untuk memasuki lapangan pekerjaan.
Namun, meskipun pendidikan perempuan penting dalam mengatasi ketimpangan
gender, masih banyak tantangan yang harus diatasi. Salah satu tantangan adalah
akses terhadap pendidikan. Menurut GII, angka melek huruf perempuan di Indonesia
masih lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki, yaitu sebesar 93,8% untuk
perempuan dan 97,2% untuk laki-laki. Selain itu, masih banyak perempuan yang tidak
dapat mengakses pendidikan karena faktor ekonomi, sosial, dan budaya.

Argumentasi yang digunakan di dalam essay ini adalah argumentasi deduktif. Hal ini
karena argumentasi deduktif dimulai dari premis umum yang kemudian ditarik
kesimpulan yang spesifik. Dalam hal ini, premis umum adalah bahwa pendidikan
perempuan penting dalam mengatasi ketimpangan gender, sedangkan kesimpulan
yang spesifik adalah bahwa Indonesia perlu meningkatkan akses dan partisipasi
perempuan dalam pendidikan untuk mengatasi ketimpangan gender. Bukti yang
mendukung argumentasi ini adalah data dari GII dan artikel PBB yang menunjukkan
bahwa pendidikan perempuan dapat membantu mengatasi ketimpangan gender.

Daftar Pustaka:
1. United Nations Development Programme. (2023). Gender Inequality Index (GII).
Diakses pada 21 September 2023, dari
https://hdr.undp.org/data-center/thematic-composite-indices/gender-inequality-
index
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Pendidikan Agama Hindu.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Republik Indonesia. (1945). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
4. Suryadinata, L. (2003). Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a
Changing Political Landscape. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies.
5. World Health Organization. (2023). Gender Inequality Index (GII). Diakses pada
21 September 2023, dari https://www.who.int/data/nutrition/nlis/info/gender-
inequality-index-(gii)
6. United Nations. (2015). Education as the Pathway towards Gender Equality.
Diakses pada 21 September 2023, dari
https://www.un.org/en/chronicle/article/education-pathway-towards-gender-
equality

Anda mungkin juga menyukai