Anda di halaman 1dari 1

6 SENIN, 16 JANUARI 2023 KOLOM PAKAR

Ilusi Polarisasi versus Fakta Kohesi Sosial Sulfikar Amir


Associate Professor Bidang Sosiologi di Nanyang Technological University, Singapura

L
ANGDON Winner adalah guru sedang mengalami pembelahan yang Gambar 2. Skor Total Kohesi Sosial DKI recognition, reciprocity, participation, Untuk mencari penjelasannya,
besar ilmu politik yang me­ sangat masif. Yang ada cuma klaim, dan insertion. Tiap-tiap variabel dipe­ kami mengacu pada data demografi,
Skor Kohesi
67,6%
ngajar di sebuah universitas tuduhan, dan anggapan yang bersifat cah menjadi 2 pertanyaan dengan opsi khususnya lokasi tempat tinggal yang
swasta bergengsi di Negara intuitif dan imajinatif. jawaban skala Likert. Total skor dari kami bagi dalam 5 kategori: 1) jalan
Bagian New York, Amerika Serikat.
Sosial DKI setiap pertanyaan kemudian diagre­ raya, 2) jalan besar, 3) jalan kecil, 4)
Bersama istrinya, dia tinggal di kota Memahami Polarisasi agregat responden dengar 49,5% gasi dalam Gambar 1. Hasil dari setiap gang, dan 5) gang sempit. Data agregat
kecil di luar ibu kota Albany. Langdon Dalam dunia akademik, polarisasi kohesi sosial kuat variabel yang diukur menunjukkan kami menunjukkan bahwa mayoritas
dan istrinya sudah tinggal di kota ter­ merupakan topik yang sangat serius Periode Survei: secara cukup meyakinkan ikatan sosial kelompok muslim tinggal di gang
sebut selama 20 tahun lebih. Kota itu dipelajari dan diamati oleh banyak 23 Januari-14 Februari 2022 yang kuat di antara warga Jakarta pada (49,69%) dan di jalan kecil (31,55%),
sangat nyaman dan hanya berjarak 20 ilmuwan, khususnya ilmu politik dan Margin of Error: 2,2% tingkat akar rumput. Misalnya, jumlah dengan jarak antar-rumah sangat
menit dari tempat Langdon mengajar. sosiologi. Ini artinya, polarisasi itu CI: 95% 26,7% responden yang percaya menitipkan dekat. Sebaliknya mayoritas kelom­
memang fenomena yang nyata dan Alpha: 5% 18,1% rumah kepada tetangga sangat tinggi. pok nonmuslim tinggal di jalan besar
Fenomena polarisasi bisa diukur secara objektif melalui Kecenderungan sama terlihat di varia­ (32,69%) dan jalan kecil (28,85%) yang
Akan tetapi, ada satu hal yang meng­ paramater dan variabel yang sesuai 5,3% bel insertion bahwa sebagian besar lebih renggang jarak antar-rumah.
ganjal. Salah satu tetangga Langdon dengan karakteristik dari polarisasi responden merasa nyaman tinggal Selain itu, jumlah kelompok nonmus­
sangat tidak menyenangkan. Langdon tersebut. Namun, ada dua hal yang bersama komunitas di mana mereka lim yang tinggal di jalan raya (7,69%)
dan tetangganya tersebut sering tidak patut dicatat dari studi ilmiah tentang 0,4% berada. Dari seluruh pertanyaan, yang jauh lebih besar ketimbang kelompok
akur. Mereka tidak saling menyapa, polarisasi. nilainya cukup rendah ialah aspek muslim (2,16%).
tidak saling memberi salam Hari Pertama, polarisasi memiliki ba­ Sangat Lemah Lemah Sedang Kuat Sangat Kuat keterlibatan di komunitas, yakni ada Kondisi ruang urban berbeda ini
Thanksgiving dan Natal. Namun, yang nyak jenis dan tingkatan. Mulai dari sekitar 19%. Poin ini akan kami angkat yang menurut kami memengaruhi
paling menjengkelkan buat Langdon polarisasi politik, polarisasi ekonomi, lagi di bagian belakang tulisan. kenapa kohesi sosial kelompok non­
ialah ketika musim pemilu datang. polarisasi sosial, polarisasi agama, dan Apakah Kualitas 78,90 Secara keseluruhan, nilai skor ko­ muslim relatif lebih rendah daripada
Tetangganya itu adalah pendukung sebagainya. Intinya, polarisasi muncul hesi sosial secara agregat ialah 67,6%. kelompok muslim. Di daerah urban,
Hidup di Jakarta
Partai Republik dan sangat fanatik sebagai konsekuensi dari adanya dua 55,75% Angka ini didapatkan dari skor setiap jarak antar-rumah adalah indikasi
dengan Donald Trump. Ketika Donald kelompok di masyarakat yang saling Saat ini Lebih Baik responden terhadap 10 pertanyaan kemampuan finansial seseorang. Me­
Trump menang tahun 2016, tetangga bertolak belakang dan membentuk dari 10 Tahun yang yang diajukan. Skor tersebut lalu reka yang berpenghasilan tinggi akan
tersebut berteriak kegirangan dan dua kutub (polar). Dan, dua kelom­ Lalu? dibagi ke dalam 5 ketagori: sangat kuat, cenderung memilih untuk tinggal di
sangat mengganggu Langdon dan pok ini memiliki massa pendukung/ kuat, sedang, lemah, dan sangat lemah. perumahan yang renggang satu sama
keluarganya. Dia mengolok-olok Lang­ pengikut yang relatif sama besarnya Skor total kami hitung berdasarkan lain atau di kompleks apartemen yang
don yang mendukung Hillary Clinton. atau sama kuatnya. Polarisasi tidak
23,15% persentase responden yang masuk ke warganya tidak saling menyapa. Argu­
Tetapi yang lebih parah ketika Trump akan terjadi jika salah satu kelompok kategori sangat kuat dan kuat. Hasil­ men ini diperkuat oleh analisis korelasi
11,84%
kalah tahun 2020. Dia nyaris menye­ lebih dominan dan akhirnya mengen­ 8,72% nya menunjukkan tingginya kohesi antara penghasilan dan kohesi sosial.
rang tetangga lain yang diketahuinya dalikan kelompok lainnya. Yang terjadi 0,54% sosial yang terbentuk dalam komu­ Data kami menunjukkan bahwa se­
mendukung Joe Biden. ialah stratifikasi. nitas warga di Jakarta secara umum. makin tinggi penghasilan seseorang,
Cerita di atas menunjukkan satu Di masyarakat yang heterogen, apa Jauh lebih Lebih buruk Sama saja Lebih baik Jauh Lebih baik Dengan nilai kohesi sosial yang tinggi semakin rendah kohesi sosial yang
fenomena yang cukup jamak terjadi pun dapat menjadi sumber polarisasi. buruk ini maka kita bisa mengatakan bahwa dimilikinya.
di masyarakat Amerika Serikat, yakni Dalam situasi ketika dua kelompok pembelahan sosial tidak muncul ka­ Kualitas hidup di Jakarta adalah
polarisasi. Seperti ditulis banyak berseberangan memiliki kekuatan
Gambar 3. Perbandingan Kondisi Jakarta rena mayoritas masyarakat Jakarta faktor korelasi terakhir yang kami
ilmuwan (McCarty, Poole, dan Rosen­ yang sama, polarisasi akan terpicu. era Emile Durkheim. Dipengaruhi ngan dua alasan. Pertama, pengukuran memiliki ikatan sosial yang kuat ses­ ukur terhadap kohesi sosial. Hal ini
thal, 2016; Fiorina dan Abrams, 2008), Misalnya, polarisasi antara kelompok oleh mazhab fungsionalisme yang kohesi sosial akan jauh lebih bermakna ama mereka. Mereka saling percaya, penting mengingat kehidupan sosial di
polarisasi di Amerika Serikat sudah yang pemakan bubur yang diaduk dan dikembangkan oleh Talcott Parson, jika dilakukan dalam skala urban, saling bantu, saling menyapa, dan ruang urban sangat sensitif terhadap
lama terjadi, tapi belakangan menjadi pemakan bubur yang tidak diaduk. teori dan konsep kohesi sosial berkem­ dan bukan dalam skala nasional. Ke­ hidup secara nyaman satu sama lain. kualitas lingkungan, infrastruktur,
lebih parah. Polarisasi ini berawal Atau misalnya, kelompok pendukung bang dengan pesat di abad ke-20 dan dua, selama ini Kota Jakarta dianggap Dan, karena itu, gejala polarisasi tidak dan kondisi sosial ekonomi warga
dari kontestasi politik antara Partai Niki versus pendukung Agnez Mo. menjadi instrumen sosiologis yang sebagai episentrum polarisasi dan terlihat dan terdeteksi, setidaknya dari kota. Kesemuanya ini memfasilitasi
Republik dan Partai Demokrat yang Tetapi tentu saja polarisasi seperti ini sangat efektif untuk memahami ba­ keterbelahan masyarakat khususnya data survei yang kami kumpulkan. interaksi antarwarga yang pada akhir­
kemudian berujung pada keterbelah­ tidak terlalu signifikan dampaknya nyak persoalan di masyarakat modern sebagai dampak dari Pilkada 2017. Faktor sosial budaya apa saja yang nya memperkuat kohesi sosial. Data
an masyarakat Amerika Serikat baik dalam membelah masyarakat. Poin­ (Friedkin, 2004). Karena itu, sangat relevan untuk mem­ memengaruhi kohesi sosial di Jakarta? kami menunjukkan adanya korelasi
dalam cara pandang tentang agama nya ialah bahwa polarisasi itu sangat Secara definitif, kohesi sosial adalah buktikan sejauh mana polarisasi di Dengan menggunakan metode Spear­ positif antara kohesi sosial dan kualitas
dan ras maupun peran negara da­ mudah dikonstruksi, tetapi tidak suatu kondisi di mana setiap individu Jakarta terjadi. Dan, jika memang ada, man’s Rho, kami melakukan analisis hidup di Jakarta, khususnya dalam 10
lam menyediakan layanan kesehatan berarti memiliki makna serius dalam yang merupakan anggota dalam su­ di wilayah sosial mana keterbelahan korelasi terhadap 4 faktor. Pertama tahun terakhir. Gambar 3 menunjuk­
(Abramowitz dan Saunders, 2008). Apa kehidupan sosial. atu komunitas memiliki ikatan yang itu sedang menganga dan bagaimana ialah identitas etnik. Data kami me­ kan 78,90% responden merasakan
yang terjadi antara Langdon Winner Karena itu, kita masuk ke poin kuat kepada anggota yang lain (Chan, warga Jakarta menghadapinya dalam nunjukkan korelasi positif yang signi­ kualitas yang membaik dalam kurun
dan tetangganya adalah implikasi kedua dari studi tentang polarisasi. To, dan Chan, 2006). Ikatan ini ter­ kehidupan sehari-hari. fikan antara kohesi sosial dan identitas waktu satu dekade. Artinya, Jakarta
serius tentang bagaimana polarisasi Yakni, bahwa polarisasi baru benar- wujud dalam berbagai bentuk peri­ Studi ini berdasarkan survei yang etnik. Semakin kuat identitas etnik telah mengalami perbaikan setidaknya
politik menjelma menjadi polarisasi benar terjadi ketika pembelahan itu laku, misalnya sikap dan rasa peduli, kami lakukan di Jakarta bekerja sama menempel pada seseorang, semakin menurut sebagian besar warga DKI.
sosial yang merusak hubungan antar­ dirasakan langsung dalam kehidupan tolong-menolong, saling menyapa, dengan UPT Statistik Diskominfotik kuat ikatan sosial dia terhadap orang Ada dua kesimpulan utama yang
warga dalam skala mikro. sehari-hari dan termanifestasi dalam hingga rasa percaya satu sama lain. Pemerintah Provinsi DKI. Survei ini di sekitarnya. Artinya, komunitas etnik bisa kita garis bawahi dalam survei
Hari-hari ini, istilah polarisasi men­ perilaku masyarakat di tingkat akar Kohesi sosial menjadi instrumen merupakan bagian dari proyek pe­ yang banyak bertebaran di Jakarta kohesi sosial ini. Pertama, secara ke­
jadi salah satu kata yang paling sering rumput. sangat penting khususnya di dalam nelitian yang dikepalai oleh penulis menjadi kantong-kantong kohesi sosial seluruhan dapat kita katakan bahwa
diucapkan dan diungkapkan dalam Di sini kita bisa mengidentifikasi ruang urban di mana densitas popu­ pertama dengan dana penelitian dari yang sangat efektif. Jakarta memiliki kohesi sosial yang
pembicaraaan politik di Indonesia. Isu polarisasi dari berbagai faktor dan lasi sangat memengaruhi kohesi sosial Singapore Ministry of Education. Sur­ Faktor kedua ialah identitas agama. kuat. Ini menjadi indikasi ketatnya
polarisasi muncul di berbagai tingka­ variabel. Misalnya dengan mengukur yang terbentuk (Forrest dan Kearns, vei dilakukan dari 23 Januari hingga Banyak yang menganggap bahwa ikatan sosial yang terjadi pada ting­
tan. Mulai dari pidato presiden, dengar tingkat ketidaksukaan (resentment) 2001). Karena sifat kohesi sosial yang 14 Februari 2022. Kami menggunakan agama memiliki peran yang sangat sig­ kat mikro, yakni pada ruang urban di
pendapat di DPR, debat antarpengamat satu kelompok dengan kelompok membentuk ikatan dan hubungan metode stratified random sampling di nifikan dalam kehidupan sehari-hari di mana warga Jakarta menjalani hidup
politik di televisi dan kanal podcast, lainnya. Pendekatan ini dilakukan antarwarga yang begitu dalam, maka mana responsen dipilih melalui tiga Jakarta. Faktanya kami menemukan sehari-hari. Data survei menunjukkan
hingga pembicaraan pekerja dan oleh Burhanuddin Muhtadi dan Seth konsep ini sangat efektif dipakai untuk tingkatan. Pertama, seluruh Kota Ja­ bahwa faktor agama tidak memiliki suatu pola interaksi yang sangat positif
emak-emak di warung kopi dan pasar. Soderborg dalam tulisan yang dimuat mengukur polarisasi. karta dibagi ke dalam lima wilayah korelasi yang signifikan terhadap yang terjadi antarwarga di berbagai as­
Pembicaraan yang muncul berangkat di kolom ini (6/9/2021). Walaupun Ada empat premis yang kami pakai kota administratif, yakni Jakarta Utara, kohesi sosial. Nilai korelasinya sangat pek kehidupan kolektif. Lebih penting
dari satu narasi umum bahwa Indone­ tulisan tersebut mengungkap fakta untuk menguji polarisasi melalui kon­ Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta kecil sehingga dapat diabaikan. Meski lagi, tingkat kepercayaan antarwarga
sia sedang mengalami polarisasi secara menarik tentang ketidaksukaan satu sep kohesi sosial. Pertama, polarisasi Barat, dan Jakarta Timur. demikian, kami mencoba melihat nilai yang tinggi memungkinkan warga
akut yang dapat membelah bangsa. kelompok populasi terhadap kelompok dapat dikatakan terjadi jika masyara­ Setiap wilayah lalu dibagi berdasar­ kohesi sosial antara kelompok mus­ Jakarta untuk membangun fondasi
Lebih spesifik lagi, wacana polarisasi populasi lain, pengukuran polarisasi kat benar-benar terbelah dalam dua kan jumlah kecamatan dan kemudian lim dan nonmuslim. Hasilnya cukup ketahanan sosial yang sangat dibu­
ini selalu dikaitkan dengan Pemilihan seperti ini masih bersifat afektif (per­ kutub yang berseberangan. Kedua, jumlah kelurahan. Jumlah sampel yang menarik karena terdapat perbedaan tuhkan dalam menghadapi berbagai
Gubernur DKI Jakarta 2017 yang asaan) yang belum tentu terkonversi polarisasi dapat diindikasikan dari dipilih secara acak disesuaikan dengan signifikan di antara kedua kelompok krisis urban yang dapat terjadi kapan
kemudian berlanjut di Pilpres 2019, dalam perilaku sehari-hari. Karena itu, nilai kohesi sosial yang rendah yang proporsi populasi di setiap strata, yakni bahwa nilai kohesi sosial kelompok saja. Fondasi ketahanan sosial ini dapat
walaupun ada yang percaya bahwa dibutuhkan satu pendekatan empirik menunjukkan adanya jarak sosial kelurahan. Ini memungkinan analisis nonmuslim lebih rendah daripada menjadi sumber daya sosial yang sa­
sebenarnya fenomena polarisasi sudah yang dapat mengukur polarisasi tidak antar-subkelompok dalam masyara­ secara lebih mikro. Dengan bantuan kelompok muslim yang merupakan ngat penting dalam kemajuan Jakarta
terasa sejak Pilpres 2014. semata-mata dari aspek cara pandang kat. Ketiga, analisis kohesi sosial dapat enumerator dari UPT Statistik, survei mayoritas. sebagai kota berbasis kesetaraan.
Riuhnya pembicaraan polarisasi dan perasaan, tetapi langsung pada mendeteksi gejala-gejala polarisasi diselenggarakan secara tatap muka di Untuk mengidentifikasi penyebab­ Dalam kondisi dengan kohesi sosial
sayangnya tidak dibarengi dengan perilaku masyarakat dalam kehidupan yang terbentuk di akar rumput. Dan lapangan di mana data dimasukkan nya, kami mengamati setiap skor dari yang kuat, adakah ruang bagi feno­
penjelasan mengenai apa sebenar­ sehari-hari. keempat, semakin tinggi serta semakin ke dalam perangkat digital yang telah 5 variabel kohesi sosial yang kami mena polarisasi untuk muncul? Ini
nya polarisasi itu, setidaknya dalam kuat kohesi sosial, semakin lemah dan disiapkan. Seluruh data yang terkum­ ukur. Kami mendapati satu variabel adalah kesimpulan kedua yang lebih
konteks Indonesia. Kita belum pernah Kohesi sosial sebagai antitesis semakin kecil kemungkinan polarisasi pul dimasukkan ke dalam platform penyebab rendahnya kohesi sosial, penting. Sesuai dengan data yang
mendapatkan penjabaran yang objek­ polarisasi untuk muncul secara masif. Qualtrics untuk dilakukan kurasi dan yakni recognition, yang terdiri atas dijelaskan di atas, dengan yakin kita
tif dan ilmiah seperti apa polarisasi itu Salah satu pendekatan yang dapat analisis statistik. Dataset disimpan da­ dua subvariabel: keterlibatan dalam dapat mengatakan bahwa pembelah­
terjadi, di mana dia terjadi, dan kenapa dipakai untuk menguji ada tidaknya Survei kohesi sosial di Jakarta lam pustaka data NTU dengan alamat komunitas dan frekuensi mereka an tidak terdeteksi terjadi di ruang-
fenomena ini muncul. Lebih penting polarisasi yang dalam di masyarakat Dengan premis ini, kami melakukan https://doi.org/10.21979/N9/LC9Q4V. bergaul dengan tetangga. Selain itu, ruang sosial di Jakarta. Dan, karena
lagi, belum ada satu pun bukti dan data ialah dengan mengunakan kerangka studi empirik untuk mengukur kohesi Ada lima variabel utama yang kami skor variabel trust khususnya percaya itu, polarisasi Jakarta masih bersifat
yang solid serta valid yang menun­ kohesi sosial. Dalam ilmu sosiologi, sosial sebagai proxy terhadap polari­ gunakan untuk mengukur tingkat menitipkan rumah kepada tetangga imajinatif, belum tervalidasi dengan
jukkan bahwa masyarakat Indonesia konsep kohesi sosial sudah ada sejak sasi. Studi ini dilakukan di Jakarta de­ kohesi sosial di Jakarta, yakni trust, juga relatif rendah. data dan bukti.

Sangat tidak Sering tidak Kadang percaya, Cukup Sangat Sangat tidak Tidak Kadang nyaman, Cukup Sangat
Tidak Sangat Sekali-kali Sering Sangat Tidak Sangat Sekali-kali Sering Sangat Tidak Sangat Sekali-kali Sering Sangat nyaman nyaman kadang tidak nyaman nyaman
percaya percaya kadang tidak percaya percaya pernah jarang sering pernah jarang sering pernah jarang sering

Tidak ada 1-3 keluarga 4-5 keluarga 7-10 keluarga Lebih dari Tidak Sangat Sekali-kali Sering Sangat Sangat tidak Tidak Kadang nyaman, Cukup Sangat
10 keluarga pernah jarang sering Tidak Sangat Sekali-kali Sering Sangat Tidak peduli Jarang Sekali-kali Kuat Sangat nyaman nyaman kadang tidak nyaman nyaman
pernah jarang sering sama sekali peduli kuat

Gambar 1.5 Dimensi Kohesi Sosial

Anda mungkin juga menyukai