MELANI
MELINDA
MUH.SULKIFLI
TOMI ITFRILYA
ZELYANTI YULIAH AMEDA
Dalam kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada bapak yang turut
membantu dan membimbing kami dalam penelitian ini.Kami menyadari bahwa penelitian ini
masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak selalu kami
harapkan demi kesempurnaan penelitian sosial ini.
TIM PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perilaku pacaran atau berpacaran telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Perilaku
ini berawal dari masa muda atau remaja hingga dewasa. Sehingga pacaran merupakan salah
satu fenomena yang umum dan dapat diamati. Pacaran diawali munculnya naluri yang baru
terhadap lawan jenis dan keinginan untuk menjalin hubungan romantis dengan lawan jenis,
yang dipicu oleh mulai matangnya organ-organ reproduksi pada pria dan wanita saat masa
pubertas. Kita sering melihat pasangan remaja memamerkan hubungan pacaran mereka di depan
umum tanpa rasa malu lagi. Tidak dapat dipungkiri telah terjadi pergeseran budaya dan perilaku
remaja masa kini yang lebih memilih mengikuti budaya Barat, dan gaya pacaran yang sering
menyendiri, berpegangan tangan dan berpelukan merupakan aktivitas berbahaya yang dapat
berujung pada hubungan seksual. Perbuatan pacaran sering dijadikan sebagai wahana untuk
melampiaskan kebutuhan seksual, dengan alasan mempererat rasa cinta antar pasangan.
Perilaku ini muncul karena remaja penasaran secara seksual dan ingin mencoba semua hal baru
tanpa pengetahuan apapun untuk melindungi mereka dari bahaya pacaran terlalu jauh.
Persepsi yang salah tentang pacaran diciptakan oleh keadaan pribadi remaja. Kondisi
remaja yang masih labil mudah dipengaruhi oleh perilaku teman dalam pergaulan. Selain itu,
kekhawatiran menjadi remaja lajang (tanpa pacar) juga dapat mempengaruhi rasa percaya diri
remaja karena pacaran merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi remaja. Selain itu,
memiliki pacar adalah salah satu kebanggaan remaja.Kebanyakan remaja menganggap pacaran
adalah hal yang bisa mereka lakukan asalkan mereka saling mencintai, bahkan mungkin
dianggap aneh jika seorang remaja belum pernah mengalami pacaran. Apalagi maraknya film-
film yang beredar kini selalu menghadirkan adegan pacaran ala anak sekolah, memaksa para
remaja untuk “meniru” di kehidupan nyata. Tidak hanya itu, kurangnya kontrol yang dimiliki
orang tua dalam mengawasi lingkungan pergaulan anaknya membuat para remaja merasa santai
dalam perilaku berpacarannya.
Persepsi yang salah tentang pacaran diciptakan oleh keadaan pribadi remaja. Kondisi
remaja yang masih labil mudah dipengaruhi oleh perilaku teman dalam pergaulan. Selain itu,
kekhawatiran menjadi remaja lajang (tanpa pacar) juga dapat mempengaruhi rasa percaya diri
remaja karena pacaran merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi remaja. Selain itu,
memiliki pacar adalah salah satu kebanggaan remaja.Kebanyakan remaja menganggap pacaran
adalah hal yang bisa mereka lakukan asalkan mereka saling mencintai, bahkan mungkin
dianggap aneh jika seorang remaja belum pernah mengalami pacaran. Apalagi maraknya film-
film yang beredar kini selalu menghadirkan adegan pacaran ala anak sekolah, memaksa para
remaja untuk “meniru” di kehidupan nyata. Tidak hanya itu, kurangnya kontrol yang dimiliki
orang tua dalam mengawasi lingkungan pergaulan anaknya membuat para remaja merasa santai
dalam perilaku berpacarannya.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam peneltian ini adalah bagaimana persepsi masyarakat
tentang pacaran di desa samaenre.
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang
pacaran di desa samaenre.
D. MANFAAT PENELITIAN
E. OPERASIONAL VARIABEL
Variabel X : Persepsi masyarakat di desa Samaenre
Variabel Y : Tentang pacaran di kalangan remaja
BAB II
METODE PENELITIAN
Pada bagian ini,metode penelitian yang kami gunakan adalah metode penelitian kualitatif
dengan pendekatan secara deskritif
Metode penelitian yang kami gunakan :
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian kelompok kami terapkan pada laporan hasil penelitian ini adalah jenis
penelitian kualitatif. Kami memilih jenis penelitian tersebut karena dengan metode tersebut
kami bisa memperoleh data yang lebih jelas dan dalam.
B. Lokasi penelitian
Lokasi yang menjadi tempat untuk melakukan penelitian adalah DESA SAMAENRE.
C. Metode pengumpulan data
Metode yang kami lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Metode observasi
Yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktifitas di
lapangan.
2. Metode studi pustaka
Yaitu berupa kajian literature yang sesuai dengan penelitian baik dari buku maupun
dari internet.
3. Wawancara
Yaitu cara pengumpulan data dengan menanyakan secara langsung kepada responden
terhadap objek yang akan di teliti.
4. Kuesioner
Yaitu cara pengumpulan data dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada
responden terhadap objek yang akan diteliti.
A. LUAS WILAYAH
Desa Samaenre adalah salah satu desa yang berada di Sulawesi Tenggara
khususnya di daerah Kab. Kolaka, Kec. Wolo. Luas Desa Samaenre secara
keseluruhan adalah 938,000 hektar dan memiliki area perkebunan seluas 387,8
hektar.
B. JUMLAH PENDUDUK
LANDASAN TEORI
3. Menurut Saxton (dalam Bowman, 1978), pacaran adalah suatu peristiwa yang
telah direncanakan dan meliputi berbagai aktivitas bersama antara dua orang
(biasanya dilakukan oleh kaum muda yang belum menikah dan berlainan jenis).
Kyns (1989) menambahkan bahwa pacaran adalah hubungan antara dua orang
yang berlawanan jenis dan mereka memiliki keterikatan emosi, dimana
hubungan ini didasarkan karena adanya perasaan-perasaan tertentu dalam hati
masing-masing.
4. Menurut Reiss (dalam Duvall& Miller, 1985) pacaran adalah hubungan antara
pria dan wanita yang diwarnai keintiman.Menurut Papalia, Olds&Feldman
(2004), keintiman meliputi adanya rasa kepemilikan. Adanya keterbukaan
untuk mengungkapkan informasi penting mengenai diri pribadi kepada orang
lain (selfdisclosure) menjadi elemen utama dari keintiman.
Pacaran adalah suatu proses saling mengenal antara dua insan manusia dimana pada
umumnya berada dalam tahap mencari kecocokan dalam menuju kehidupan berkeluarga yang
sering kita kenal dengan pernikahan.Hubungan berpacaran akan terjadi apabila antar individu
memiliki ketertarikan satu sama lain dan menyepakati hubungan berpacaran. Dalam hubungan
berpacaran terdapat perilaku yang menunjukkan rasa mengasihi, menjaga, sebagai bentuk
perasaan cinta yang mendalam. Perilaku berpacaran banyak dijumpai dikalangan remaja, Remaja
merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa dan dimasa ini remaja memiliki
emosi yang tidak stabil.
HASIL PENELITIAN
A. HASIL PENELITIAN
Setelah memperoleh data melalui angket, data kemudian kami analisis dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Perhitungan Data dengan Tehnik Tallyng
Data yang berupa lembar jawaban dari responden kami hitung satu persatu. Setiap
pilihan jawaban ditandai dengan satu turus ( garis tegak lurus ) dan dimasukan
kedalam table. Setiap kali menemukan satu jawaban, lalu dibuat satu turus sesuai
dengan kelompoknya.
2. Perhitungan Frekuensi Jawaban setiap Pilihan Jawaban
Setelah semua pertanyaan di periksa dan setiap pilihan jawaban di tandai dengan
turus selanjutnya semua turus di jumlah maka akan di temukan frekuensi setiap
pilihan jawaban.
3. Pengolahan Data dengan Mencari Persentase Jawaban
Peneliti mengolah secara lebih lanjut dengan rumus untuk menemukan persentase
masing-masing jawaban yang muncul.
KETERANGAN :
F : Frekuensi jawaban
N : Jumlah responden
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian ini kami menyatakan bahwa sebagian responden mengatakan budaya
pacaran dilingkungan mereka sudah ada dan sebagian lagi mengatakan tidak ada, pernyataan
tersebut dapat dibuktikan pada tabel berikut:
Tabel 1.1
Keberadaan budaya pacaran dikalangan remaja
Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
Ya 15 50 %
Tidak 15 50%
Jumlah 30 100%
Sumber: Tabulasi kuesioner soal nomor 1
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 15 dari 30 atau sama dengan 50% responden
mengiyakan keberadaan budaya pacaran di lingkungan mereka artinya di lingkungan desa
samaenre ada anak-anak atau remaja yang mengikut trend budaya pacaran. Sedangkan 15 dari
30 atau sama dengan 50% responden mengatakan tidak pernah mendapati anak-anak atau remaja
yang pacaran artinya lingkungan yang memiliki anak-anak atau remaja hanya sebagian nya,
sebagaian yang lain tidak ada.
Dengan adanya budaya pacaran dibeberapa lingkungan sebagian besar responden merasa
tidak nyaman dengan anak-anak remaja yang pacaran, pernyataan tersebut bisa dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 1.2
Kenyamanan masyarakat tentang budaya pacaran dikalangan remaja
Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
Ya 2 7%
Tidak 28 93%
Jumlah 30 100%
Sumber: Tabulasi kuesioner soal nomor 2
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 28 dari 30 atau sama dengan 93% responden
merasa tidak nyaman dengan adanya anak-anak remaja yang berpacaran artinya sebagian besar
masyarakat di desa samaenre merasa risih atau tidak nyaman dengan adanya budaya pacaran
dikalangan remaja. Namun ada 2 dari 30 atau sama dengan 7 % responden merasa nyaman-
nyaman saja dengan adanya budaya pacaran artinya ada sebagian kecil masyarakat didesa
samaenre yang merasa nyaman dengan adanya budaya pacaran dan merasa tidak tergangu
dengan budaya tersebut.
Namun demikian pada saat kami mewawancarai responden, 100% responden menyatakan
bahwa tidak mengizinkan anak-anak mereka berpergian bersama pacar mereka, pernyataan ini
dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 1.3
Orang Tua Mengizinkan Anak Mereka Berpergian Bersama Pacarnya
Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
Ya 0 0
Tidak 30 100%
Jumlah 30 100%
Sumber: Tabulasi kuesioner soal nomor 7
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 30 dari 30 atau sama dengan 100% responden
tidak mengizinkan anak mereka berpergian dengan pacarnya artinya semua masyarakat di desa
samaenre sangat menjaga anak-anak mereka untuk tidak berpergian dengan pacarnya agar
mereka tidak mudah terjerumus dalam tindak-tindakan yang tidak baik.
Tabel 1.4
Pacaran sebagai penyebab banyaknya remaja hamil di luar nikah
Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
Ya 18 60%
Tidak 12 40%
Jumlah 30 100%
Sumber: Tabulasi kuesioner soal nomor 11
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 18 dari 30 atau sama dengan 60% responden
setuju bahwa perilaku pacaran dapat menjadi faktor penyebab banyaknya remaja yang hamil di
luar nikah ,dan 12 dari 30 responden atau sama dengan 40% masyarakat mengatakan bahwa
pacaran bukan sebagai faktor penyebab remaja hamil di luar nikah. Responden mengatakan
bahwa salah satu faktor penyebab remaja hamil diluar nikah karena kurangnya pengawasan dan
perhatian dari orang tua.
Dari hasil penelitian kami sebagian besar responden berpendapat bahwa dampak negatif
pacaran lebih banyak daripada dampak positifnya,pendapat tersebut dapat dibuktikan pada tabel
di bawah ini.
Tabel 1.6
Dampak negatif pacaran lebih banyak daripada dampak positifnya
Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
Ya 19 63%
Tidak 11 37%
Jumlah 30 100%
Sumber: Tabulasi kuesioner soal nomor 13
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 19 dari 30 responden atau sama dengan
63% mengatakan bahwa dampak negatif pacaran lebih banyak,dan 11 dari 30 responden atau
sama dengan 37% masyarakat mengatakan bahwa dampak positif pacaran lebih banyak.
Berdasarkan tabel diatas dapat di simpulkan bahwa 22 dari 30 responden atau sama dengan
74% masyarakat mengatakan bahwa pacaran sebagai penyebab menurunnya prestasi pelajar,dan
8 dari 30 responden atau sama dengan 26% masyarakat mengatakan bahwa pacaran bukan
sebagai penyebab menurunnya prestasi pelajar.
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
A. SARAN
1. Perlu penanganan masalah dalam perilaku pacaran yang terlewat batas normal
2. Peningkatan pengawasan dan perhatian orang tua agar tidak acuh pada perilaku
dan pergaulan anak.
3. Diharapkan masyarakat dapat memberikan layanan terkait perilaku berpacran
agar remaja tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.
4. Pada penelitian ini sampel yang di ambil sangat kurang dari jumlah penduduk di
desa Samaenre, agar sekira nya pada peneliti selanjutnya bisa mengambil sampel
yang lebih besar agar dapat mencakup seluruh penduduk di desa samaenre.
DAFTAR PUSTAKA
Aviva, Virdha :2016. “Latar Belakang Perilaku Berpacaran Pada Sisa Sma Negeri 8
Semarang”:Skripsi, Universitas Negeri Semarang,Semarang
Wiyanti, Hikma Raafi. 2017. “Persepsi Siswa Tentang Perilaku Social Dalam Pacaran (Studi
Kasus Siswa Sama Al Islam 1 Surakarta)”. Skripsi.Universitas Negeri
Surakarta.Surakarta
DAFTAR TABEL
KATA PENGANTAR...................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
DAFTAR TABEL.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................
C. TUJUAN PENELITIAN...................................................................................................
D. MANFAAT PENELITIAN ..............................................................................................
E. OPERASIONAL VARIABEL..........................................................................................
BAB II METODE PENELITIAN.................................................................................................
A. JENIS PENELITIAN .......................................................................................................
B. LOKASI PENELITIAN....................................................................................................
C. METODE PENGUMPULAN DATA...............................................................................
D. POPULASI DAN SAMPEL.............................................................................................
BAB III GAMBARAN UMUM DESA SAMAENRE.................................................................
A. LUAS WILAYAH............................................................................................................
B. JUMLAH PENDUDUK....................................................................................................
BAB IV LANDASAN TEORI.....................................................................................................
A. PENGERTIAN PACARAN MENURUT PARA AHLI...................................................
B. PENGERTIAN PACARAN..............................................................................................
C. PENYEBAB TERJADINYA PACARAN .......................................................................
BAB V HASIL PENELITIAN......................................................................................................
A. HASIL PENELITIAN.......................................................................................................
B. PEMBAHASAN...............................................................................................................
BAB VI PENUTUP.......................................................................................................................
A. KESIMPULAN.................................................................................................................
B. SARAN.............................................................................................................................
LAMPIRAN..................................................................................................................................
LAMPIRAN
Nama :
Umur :
Status :
Desa :