202
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat karunia-Nya makalah ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu,
Rasa terima kasih kami ucapkan kepada guru pengampu mata pelajaran
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Ibu Ana Merlin Wijaya, M. Pd yang
Adapun makalah ini kami tulis untuk memenuhi nilai pada mata pelajaran
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta menambawah wawasan baik untuk
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.4 Manfaat
3.1.1 Pranikah
3.1.4 Gigolo
3.1.5 Homoseksual
3.1.6 Pemerkosaan
3.4.2 HIV/AIDS
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
Kata seks sering kita dengar dan hampir tidak pernah sepi hinggap di telinga
kita dalam kehidupan sehari-hari. Seks adalah kata yang teruntai dari 4 huruf
tetapi memiliki makna dan arti yang sangat banyak dan bervariasi. Seks
menjijikkan, kotor dan nista. Seks dianggap sebagai sesuatu yang tabu dan tidak
pantas untuk dibicarakan secara terbuka tanpa alasan yang jelas. Di samping itu
seringkali seks diidentikkan dengan sesuatu yang haram berlumur dosa. Benarkah
demikian?
Ironisnya meskipun topik ini dianggap sebagai sesuatu yang tak layak
dikemukakan, tetapi seks merupakan topik yang tak p ernah habis dibahas. Orang
tak pernah bosan dan jenuh membicarakannya. Hal ini mendorong timbulnya
sikap munafik dalam masyarakat. Di satu sisi seseorang akan bersikap seolah-olah
walaupun dalam forum keilmuan, tetapi di sisi lain sebenarnya ia sangat tertarik
masalah seksual.
Perilaku seks bebas saat ini adalah masalah yang dialami remaja Indonesia.
Remaja saat ini mudah terpengaruh oleh ajakan lawan jenis untuk melakukan
penyimpangan seksual didorong dengan saling mencintai satu sama lain. Dikutip
pernah mencatatkan bahwa dari 4.500 remaja yang disurvei 97% di antaranya
pernah menonton film porno. Sebanyak 93,7% remaja SMP dan SMA pernah
bahwa 62,7% remaja SMP sudah pernah berhubungan seks. Selain itu, sebanyak
21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi. Data survei KPAI ini
dipublikasikan 15 tahun silam. Artinya, angka ini bisa berubah, lebih baik atau
1.2 Tujuan
telah membuat banyak orang menjadi kian penasaran dan semakin ingin tahu dan
menyelaminya lebih jauh. Apalagi bagi seorang anak dan remaja yang sedang
bertumbuh dan berkembang serta mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi,
tentang hal ini dari sumber manapun yang bisa ia dapatkan. Seringkali informasi
yang ia terima merupakan informasi yang salah dan tidak tepat. Seringkali pula
seorang anak atau seorang remaja menjadi tertarik untuk mencoba dan melakukan
hubungan seks yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya seks bebas karena itu
makalah ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai seks bebas dan
bahayanya.
1.4 Manfaat
Makalah ini dapat dijadikan bahan referensi bacaan untuk pembaca, dan dapat
dimanfaatkan sebagai sumber dan bahan masukan bagi penulis lain yang akan
Menurut Sarwono (2011) perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang
didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama
jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa bermacam macam mulai dari perasaan
seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri.
perilaku. Perilaku seksual yang sehat dan dianggap normal adalah cara
heteroseksual, vaginal, dan dilakukan suka sama suka. Sedangkan yang tidak
Menurut Sarwono (2011) sebagian dari perilaku seksual itu memang tidak
berdampak apa-apa, terutama jika tidak ada akibat fisik atau sosial yang dapat
bisa cukup serius, seperti perasaan bersalah, depresi, marah, misalnya pada para-
Perilaku seksual adalah suatu bentuk aktivitas fisik antara laki-laki dan
cinta.
dari perasaan tertarik, pacaran, kissing, sampai intercourse. Tahap perilaku seks
ini meliputi:
1. Kissing
dan bibir terbuka, serta menggunakan lidah itulah yang disebut french kiss.
2. Necking
3. Petting
pasangan termasuk lengan, dada, buah dada, kaki, dan kadang-kadang daerah
4. Intercrouse
Bersatunya dua orang secara seksual yang dilakukan oleh pasangan pria dan
wanita yang ditandai dengan penis pria yang ereksi masuk ke dalam vagina
Menurut Kartono (1997) seks bebas merupakan perilaku yang didorong oleh
hasrat seksual, di mana kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika dibandingkan
dengan sistem regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem norma yang
kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena
Sarwono (2003) menyatakan bahwa seks bebas adalah segala tingkah laku
yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis, mulai dari tingkah
payudara atau melalui oral seks pada alat kelamin tetapi belum bersenggama
Dapat disimpulkan bahwa seks bebas merupakan segala tingkah laku yang
didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis yang
tingkah laku seksual dalam masyarakat yang tidak diterima secara umum.
BAB III PEMBAHASAN
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual
atau aktifitas fisik yang melibatkan tubuh untuk mengekspresikan perasaan erotis
atau afeksi. Menurut Tanjung (2007) ada beberapa macam-macam perilaku seks
3.1.1 SeksPranikah
psikologi dan psikis remaja yang mengalami perubahan dari masa anak-anak
internet.
adat istiadat maka makin kuat dorongan untuk tidak terlibat dalam hubungan
seks pranikah.
3.1.2 Kumpul Kebo
namun tidak diikat oleh akad nikah dalam sebuah pernikahan. Pasangan
kumpul kebo hidup serumah, perbuatan ini dikatakan kumpul kebo karena
pernikahan yang sah. Perbuatan kumpul kebo dilakukan atas dasar suka sama
semata, tetapi ada yang sampai melahirkan anak. Alasan melakukan kumpul
mencari pasangan baru lazim ditemui pada pasangan hidup bersama. Sejauh
3.1.3 Pelacuran
pernikahan yang sah antara pria dan perempuan dengan motif pemuasan nafsu
seks yang salah satu pihak memberikan imbalan jasa pada pihak lainnya.
Istilah lain bagi pelacur adalah pekerja seks karena mereka sudah menjadikan
antara lain:
sosial
3.1.4 Gigolo
Lain pelacur lain pula gigolo. Jika pelacur merupakan wanita yang
kebutuhan seks si wanita itu, ia menerima imbalan baik berupa uang dengan
jumlah tertentu maupun hadiah lain atas kepuasan seks yang diterimanya.
terpenuhi oleh sang suami. Boleh jadi suaminya jarang di rumah, sering
keluar kota, sibuk kerja, sehingga istrinya kesepian atau suami sudah tua,
tidak bernafsu (bertenaga), dan sebagainya atau seorang wanita janda, tetapi
3.1.5 Homoseksual
3.1.5.1 Gay
3.1.5.2 Lesbian
dengan kekerasan karena bukan didasarkan atas suka sama suka. Umumnya
kemungkinan akan terjadi pula pada laki-laki. Pelaku pemerkosaan bisa satu,
dua orang atau lebih. Bila pelaku lebih dari satu orang korban digilir tanpa
nafsu-nafsu seks yang sangat kuat atau abnormal dibarengi emosi-emosi yang
Seperti jalan sendiri di tengah malam, suasana sepi, berduaan dengan laki-laki
bukan suami di tempat sepi atau di ruang khusus jauh dari keramaian.
Kedua, niat memerkosa yang didorong oleh nafsu seks tidak terkendali.
Munculnya dorongan seks yang menggebu boleh jadi akibat menonton film-
memerkosa, karena belum ada kesempatan niat tersebut masih belum jadi
melakukan hubungan seks pranikah di hotel, indekos, dan tidak jarang di rumah
Hubungan seks pranikah umumnya berawal dari masa pacaran. Pada masa
pacaran ini hubungan intim mulai dilakukan kalangan remaja. Baik pelajar,
Waktu pacaran tergiur melakukan cumbu rayu, peluk cium, dan bila gejolak nafsu
tidak terkendali berlanjutnya ke hubungan badan. Ironis memang, saat pacaran ini,
dengan coba-coba. Remaja putri makin sulit mengelak, bila bentuk rayuan gombal
sang pacar minta bukti ketulusan cintanya dengan berhubungan seks. Inilah yang
seringkali disalah artikan kalangan remaja. Bukti cinta diukur dengan sebatas
dinikmati seketika adalah bukti ketulusan cinta sang pacar. Pandangan tersebut
akan membuat remaja gelap mata dan dengan mudah melakukan seks bebas tanpa
Putri (2019) melakukan penelitian yang diikuti oleh 172 siswa di SMA
terungkap bahwa sebagian besar menolak perilaku seks bebas. Diketahui pula
bahwa mereka mendapatkan pendidikan karakter yang memadai dari orangtua dan
Dari dua penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap
lingkungan mereka tinggal dan sejauh mana edukasi seks yang mereka dapatkan.
tidak bisa dilepaskan dari seks. Karena sejak awal manusia terlahir ke dunia ini
merupakan akibat dari adanya hubungan seks antara laki-laki dan perempuan.
Selain itu fitrahnya seorang laki-laki dan seorang perempuan saling tertarik satu
sama lain, saling ingin mencintai dan dicintai, menyalurkan naluri seks masing-
1. Perspektif biologis
dianutnya yang dapat lebih menampilkan perilaku seksual yang lebih sehat.
3. Pengaruh orangtua
anak. Orangtua cenderung membuat jarak dengan anak dalam masalah ini.
perempuan dalam masyarakat. Selain itu pada masa remaja, pengaruh teman
5. Perspektif akademik.
Remaja dengan presentasi rendah dan tahap aspirasi rendah cenderung lebih
Banyak remaja yang tidak mengetahui akibat dari perilaku seks bebas
terhadap kesehatan reproduksi baik dalam waktu yang cepat ataupun dalam waktu
yang lebih panjang. Beberapa dampak perilaku seks bebas pada remaja menurut
3.4.1.1 Gonore
Penyebab utama penyakit gonore ini adalah seks bebas dengan bergonta-
utama penyakit gonore yang oleh masyarakat awam disebut penyakit kencing
selain itu dapat juga akibat kontak dengan tangan, alat-alat, pakaian atau air
pada perempuan.
gejala akan muncul antara 2 hingga 10 hari setelah terjadi hubungan seksual.
kekuningan, nyeri di perut bagian bawah dan bisa muncul tanpa gejala.
kemandulan, infeksi mata pada bayi baru lahir dan memudahkan penularan
infeksi HIV.
3.4.1.2 Syphilis
Sifilis disebut juga “raja singa” yang disebabkan oleh bakteri Treponema
1. Tahap primer muncul saat awal bakteri masuk, ditandai dengan tapak
2. Tahap sekunder muncul dalam kurun waktu 2-6 bulan apabila gejala pada
sifilis primer tidak diobati, pada tahap ini akan muncul bintil/bercak
3. Tahap laten terjadi tanpa gejala dan muncul pada 12 bulan pertama sejak
terinfeksi bakteri.
4. Tahap tersier, tahap ini terjadi sekitar 3-15 tahun setelah infeksi awal.
ukuran yang berbeda-beda. Guma ini dapat muncul di kulit, tulang, hati,
Baemopbilus ducrey.
seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri menahun, bersifat progresif, dan
destruktif yang menyerang kulit pada area genital dan sekitarnya, berbentuk
melalui hubungan seksual tapi orang sehat pun akan tertular jika terkena
dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang dapat
tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi
oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada
dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-
ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa)
atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV seperti darah, air
mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi
melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik
yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau
sakit atau penyakit tertentu, penyakit ini ditularkan lewat kontak seksual, berbagai
jarum yang tercemar dan menerima darah yang terinfeksi serta alat-alat untuk
lawan jenis). Kelompok yang paling sering tertular oleh AIDS adalah:
1. Laki-laki homoseksual.
AIDS disebabkan oleh salah satu dari kelompok virus yang dinamakan
retroviruses yang juga disebut Human Immunodeficiency Viruses atau HIV adalah
salah satu dari kelompok organisme yang sangat kecil dan harus dilihat di bawah
demam, dan cacar air. Salah satu infeksi yang paling umum yang menyerang
Beberapa orang yang mengidap AIDS jarang terserang kanker, tetapi penyakit
sistem syaraf dan otak yang memburuk dengan cepat. AIDS Related Complex
(ARC) tidak begitu parah jika dibandingkan AIDS. Gejala utamanya adalah
basah kuyup). ARC juga dikaitkan dengan menurunya jumlah sel limfosit T yaitu
sel darah putih yang melawan kuman. Sekitar 25% orang yang mengidap ARC
tidak diinginkan merupakan terminologi yang biasa dipakai untuk member istilah
adanya kehamilan yang tidak dikehendaki oleh wanita yang bersangkutan maupun
salah satu atau kedua calon orang tua bayi tersebut. Kehamilan yang tidak
diinginkan ini berdampak pada kondisi mental remaja, remaja menjadi stress dan
tertekan terlebih jika lingkungan mereka juga menolak kondisi yang sedang
dialami, hal ini bisa saja membuat mereka yang mengalami kehamilan memilih
Dampak lain dari perilaku seksual remaja yang sangat berhubungan dengan
perempuan atau tepatnya korban utama dalam masalah ini. Perasaan bingung,
cemas, malu, dan bersalah yang dialami remaja setelah mengetahui kehamilannya
bercampur dengan perasaan depresi, pesimis terhadap masa depan, dan kadang
disertai rasa benci, marah baik terhadap diri sendiri maupun kepada pasangan, dan
kepada nasib yang membuat kondisi sehat secara fisik, sosial, dan mental yang
berhubungan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi remaja tidak terpenuhi.
3.4.5 Penyimpangan Perilaku Seksual
utama dari gangguan ini adalah ketidaksesuaian antara alat kelamin dengan
identitas jenis yang terdapat pada diri seseorang. Jadi, seorang yang berkelamin
4.1 Kesimpulan
Seks bebas merupakan segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual
terhadap lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan
perilaku seks bebas pranikah, kumpul kebo, pelacuran, gigolo, homoseksual, dan
pemerkosaan.
dipengaruhi oleh bagaimana lingkungan mereka tinggal dan sejauh mana edukasi
karena melakukan seks bebas seperti penyakit kelamin berupa gonore, sifilis,
ulcus molle, limfogranuloma venereum, dan granuloma inguinnale, selain itu seks
perilaku seksual.
4.2 Saran
pemahaman dan penerangan tentang seks secara benar dan tepat yang dilandasi
menciptakan suasana keluarga yang nyaman, selain itu orangtua sudah seharusnya
kematangan usia anak, pendidikan seks juga perlu dilakukan di sekolah oleh guru,
perlu diingat bahwa penerangan tentang seks harus dilandaskan pada ilmu
informasi yang benar dan tepat dengan berlandaskan pada nilai-nilai agama dan
keimanan yang kuat supaya remaja dapat terhindar dari hal-hal yang negatif dan
Asiah, N., Sitohang, N. A., & Suza, D. E. (2020). Pengetahuan Remaja Anak
2022, dari
https://jurnal.kesdammedan.ac.id/index.php/jurhesti/article/view/209/132
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/203/198
Maesaroh & Iryadi, R.. (2020). Pengaruh Empat Faktor Terhadap Pemberdayaan
1073
dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://erepo.un
ud.ac.id/id/eprint/
10749/1/85c4f1f8ab8fdc8f96be5ab8240f71ec.pdf&ved=2ahUKEwi9yum
Wh6D5AhWiU3wKHW9EAfoQFnoECAwQAQ&usg=AOvVaw1Bu_3K
3PrWnh9tdqlLCa1J
Masland, R. P. & Estridge, D. (2004). Apa yang Ingin Diketahui Remaja Tentang
Natalla dkk. (2021). Resiko Seks Bebas dan Pernikahan Dini Bagi Kesehatan
https://jceh.org/index.php/JCEH/artcle/view/113
2022, dari
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1351/pdf
pada-remaja
https://m.klikdokter.com/penyakit/gonore
https://m.klikdokter.com/penyakit/gonore
Putri, Dwi, A. J. (2019). Studi Deskriptif tentang Pola Asuh Otoritatif, Kontrol
Diri, dan Sikap Remaja terhadap Perilaku Seks Bebas. Diakses pada 7
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/biblio/article/viewFile/3230/3052
https://www.google.com/amp/s/www.sehatq.com/penyakit/chancroid/amp
Putri, P. H & Pawitri, A. (2021). Granuloma Inguinale. Diakses 26 Juli 2022, dari
https://www.google.com/amp/s/www.sehatq.com/penyakit/granuloma-
inguinale/amp
Pers.
litbang.kemkes.go.id/index.php/kespro/article/download/4747/
pdf&ved=2ahUKEwjBok3gjaD5AhWwR2wGHdlnDCQQFnoECC4QAQ
&usg=AOvVaw1ZKpz0hRQu8dhSyYePMSSS
https://lifestyle.sindonews.com/read/716335/156/4-kota-di-indonesia-
dengan-umlah-seks-bebas-tertinggi-nomor-3-mengejutkan-1647576223
Tanjung, Armaidi. (2007). Free Sex No! Nikah Yes. Jakarta: Amzah.