Anda di halaman 1dari 12

FILM ETNOGRAFI TINDAK TUTUR SOSIAL MASYARAKAT

DI GANG LALER KEMAYORAN, JAKARTA PUSAT

Oleh:
Widodo Unggul Pambudi (65190065)
Farrel Jonathan (61190098)

Non-Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi


Konsentrasi Broadcasting

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KWIK KIAN GIE


JAKARTA
MARET 2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gang Laler, Kemayoran adalah sebuah pemukiman padat penduduk

yang berdiri di atas tanah milik Badan Pengelola Kawasan Kemayoran

(BPKK) yang berada di bawah Sekretariat Negara. Tanah tersebut tepatnya

berlokasi di antara Jalan Garuda, Jalan Kemayoran Gempol dan Jalan

Benyamin Sueb. Sejatinya memenag tak ada tulisan Gang Laler di lokasi

tersebut.

Nama Gang Laler awalnya muncul dari mulut-mulut warga. Menurut

Warga, ada beberapa versi terkait sejarah Gang Laler. Salah satu versi

mengatakan, nama Gang Laler muncul karena di kawasan tersebut banyak

warga yang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK). Mereka

menyebut PSK tersebut sebagai laler. Sementara itu menurut versi lain,

disebutkan bahwa sebutan Gang Laler karena wilayah tersebut dari dulu

hingga kini merupakan tempat kerumunan banyak orang.

Wilayah Gang Laler, Kemayoran juga dikenal sebagai salah satu

lingkungan padat penduduk yang ada di Jakarta, oleh karena itu dalam

kehidupan bermasyarakat di lingkungan padat penduduk, umumnya interaksi

sosial antar individu lebih masif terjadi dibandingkan dengan lingkungan

yang tidak padat penduduk. Hal ini terjadi karena adanya beberapa faktor,

seperti anggota keluarga yang banyak di setiap keluarga dan tempat tinggal

yang sempit dan kurang nyaman.


Faktor faktor inilah yang mendorong masyarakat lebih sering berada

di luar rumah sehingga membuat mereka lebih banyak bertemu dan

berkomunikasi dengan tetangganya. Sayangnya, komunikasi yang terlalu

sering dilakukan seringkali justru bisa memberikan dampak yang signifikan

kepada individu maupun kelompok tertentu. Komunikasi dapat menimbulkan

konflik, keresahan dan pertikaian. Meskipun komunikasi juga dapat

mempersatukan pihak-pihak yang bertikai.

Dampak positif maupun negatif yang muncul dari proses komunikasi

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti status sosial, budaya, bahasa, dan

norma-norma sosial. Faktor-faktor ini memengaruhi pemilihan bahasa dan

gaya bahasa yang digunakan dalam komunikasi. Sebagai contoh, di beberapa

budaya tertentu, terdapat aturan tertentu tentang bagaimana seseorang harus

berbicara dengan orang yang lebih tua atau dengan orang yang lebih tinggi

status sosialnya.

Untuk meminimalisir konflik yang bisa terjadi meskipun komunikasi

dilakukan dengan intensitas yang tinggi, penting bagi individu untuk

membangun keterampilan komunikasi yang efektif dan efisien untuk

menciptakan ekosistem komunikasi yang damai dan terhindar dari berbagai

konflik. Beberapa keterampilan yang diperlukan diantaranya kemampuan

mendengarkan, berbicara dengan jelas dan teratur, mengakui dan menghargai

perbedaan budaya dan kebiasaan, serta mengelola konflik secara konstruktif.


Gang Laler, Kemayoran merupakan wilayah yang cukup unik, karena

ditengah gemerlapnya kota Jakarta, diantara bangunan bangunan bertingkat

tinggi masih terdapat wilayah yang masuk kedalam kategori padat penduduk

bahkan kumuh. Karya ini dibuat untuk memberikan gambaran tentang

kehidupan di lingkungan tersebut beserta segala tindak tutur sosial yang

dilakukan oleh masyarakatnya melalui sudut pandang film etnografi.

Etnografi adalah metode penelitian yang digunakan dalam antropologi

dan ilmu sosial lainnya untuk mempelajari dan mendokumentasikan budaya

dan masyarakat. Dengan cara mengamati dan mewawancarai anggota

komunitas atau kelompok masyarakat untuk mendapatkan pemahaman

mendalam tentang keyakinan, perilaku, dan praktik mereka. Tujuan etnografi

adalah untuk memberikan deskripsi dan analisis terperinci tentang budaya

atau kelompok sosial tertentu.

Etnografi dapat digunakan untuk mempelajari berbagai fenomena

sosial, mulai dari interaksi sosial skala kecil hingga praktik dan institusi

budaya yang lebih besar. Ini sering digunakan untuk memahami bagaimana

praktik dan kepercayaan budaya ditransmisikan lintas generasi, bagaimana

hierarki sosial dibentuk dan dipertahankan, dan bagaimana individu

menavigasi dan menegosiasikan norma dan harapan sosial.

Sedangkan film etnografi adalah jenis film dokumenter yang

berkaitan dengan studi tentang kebudayaan dan masyarakat, serta cara hidup

dan kebiasaan yang dimiliki oleh kelompok atau komunitas tertentu. Film

etnografi biasanya melibatkan penelitian, pengamatan dan wawancara


terhadap anggota komunitas yang menjadi subjeknya. Melalui film etnografi

suatu kelompok masyarakat dapat mengetahui perbedaan yang ada.

Karena tujuan utama dari film etnografi adalah untuk memperlihatkan

cara hidup dan budaya suatu masyarakat, sehingga dapat memberikan

pemahaman yang lebih baik tentang keberagaman manusia dan perbedaan

budaya. Film etnografi juga dapat membantu memperluas perspektif dan

mempromosikan pengertian yang lebih baik antara kelompok-kelompok yang

berbeda.

1.2 Masalah Perencanaan

Berdasarkan persoalan yang telah kami bahas pada latar belakang

diatas, kami melihat bahwa komunikasi yang terjadi pada masyarakat di

lingkungan padat penduduk lebih sering terjadi dibandingkan pada

masyarakat diluar lingkungan padat penduduk, sehingga dapat memberikan

dampak yang lebih signifikan antar individu.

Dari persoalan tersebut kami mengambil pokok masalah yaitu:

Bagaimana gambaran kehidupan masyarakat di wilayah Gang Laler,

Kemayoran serta tindak tutur apa saja yang mereka lakukan dalam

berkomunikasi satu sama lain untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat

yang damai dan harmonis ditengah intensitas komunikasi yang tinggi diantara

mereka.

1.3 Tujuan Perencanaan

Dari materi yang telah kami paparkan diatas, maka kami dapat

menyimpulkan apa yang menjadi tujuan dari pembuatan karya kami yaitu:
1. Untuk memberikan gambaran mengenai kehidupan masyarakat di

lingkungan padat penduduk khususnya dari aspek komunikasi sosial

dan tindak tutut yang terjadi diantara mereka.

2. Untuk mengetahui apa saja dampak positif dan negatif yang bisa

terjadi apabila komunikasi sosial terjadi begitu masif terjadi di dalam

kelompok masyarakat dan cara menyelesaikan konflik saat terjadi

perselisihan diantara mereka

3. Untuk mengetahui budaya, adat istiadat dan budaya yang ada diantara

masyarakat di wilayah Gang Laler, Kemayoran.

1.4 Manfaat Karya

Dari hasil karya yang kami buat ini diharapkan dapat memberikan

beberapa manfaat baik bagi kami maupun pihak-pihak terkait, adapun

manfaat yang dapat diambil adalah:

1. Manfaat Akademis

a. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan di

bidang Ilmu Komunikasi

b. Meningkatkan pemahaman penonton terhadap aspek komunikasi

sosial yang merupakan topik yang dibahas dalam karya ini dan

memberikan wawasan baru tentang topik tersebut.

c. Menjadi bahan pembelajaran kami dalam menerapkan teori dan

metode yang dipelajari dalam perkuliahan

d. Menjadi sumber referensi dan bahan rujukan bagi dosen dan

mahasiswa lain dalam pembelajaran di masa depan.


2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Dalam menyelesaikan karya ini, kami berharap dapat

memperoleh pengetahuan baru yang berkaitan dengan topik yang

diteliti. Hal ini akan membantu kami dalam meningkatkan kualitas

pengetahuan dan memperluas wawasan di bidang etnografi dan

komunikasi sosial

b. Bagi Penonton

Hasil penelitian ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan

di bidang komunikasi, khususnya yang berkaitan dengan penerapan

teori komunikasi sosial. Selain itu, dapat digunakan sebagai bahan

referensi yang relevan untuk karya selanjutnya.

BAB II

KERANGKA KONSEP

2.1 Referensi Karya Sebelumnya

Referensi karya sebelumnya merupakan beberapa konten terkait yang

telah dibuat sebelumnya, yang kami ambil dengan tujuan untuk mendapatkan

bahan referensi, perbandingan, serta acuan. Adapun beberapa karya yang

digunakan sebagai referensi dalam pembuatan karya ini antara lain:

1. Konten YouTube dari kanal “Rayazie Vlog” dengan judul “GANG

LALER BONCOS‼️ KEMAYORAN JAKARTA PUSAT

BANYAK CERITA KELAM...DISINI‼️”


Berikut adalah tautan videonya

https://www.youtube.com/watch?v=oQOdEAC-8VE&t=150s

Dalam konten video tersebut menampilkan bagaimana suasana

dan keadaan di wilayah Gang Laler Kemayoran, yang

memperlihatkan bahwa wilayah tersebut merupan lingkungan padat

penduduk dengan keadaan seperti rumah rumah yang saling

berhimpitan satu sama lain, jalan yang sempit hingga air yang

menggenang dibeberapa tempat.

Sayangnya karena video tersebut dikemas dalam format vidio

blog atau Vlog, dengan pengambilan gambar yang dilakukan dengan

cara berjalan kaki terus menerus untuk berkeliling serta tidak adanya

narasi apapun yang ditulis maupun diucapkan oleh pembuat video,

menjadikan video tersebut memuat informasi yang sangat minim dan

kurang jelas untuk dipahami oleh penonton.


Oleh sebab itu kami tertarik untuk menjadikan konten video

tersebut sebagai bahan referensi dalam pembuatan karya kami ini

adalah sebagai acuan untuk memberikan informasi yang lebih jelas

dan mendalam tentang kehidupan masyarakat di lingkungan padat

penduduk di wilayah Gang Laler Kemayoran khususnya dalam aspek

komunikasi sosial yang terjadi diantara mereka.

1. Konten YouTube dari kanal “Asumsi” dengan judul “Labirin:

Kampung Kumuh Berdiri Tegar di Balik Gemerlapnya Jakarta”

Berikut adalah tautan videonya

https://www.youtube.com/watch?v=jeQddtX3lS0&t=122s

Dalam konten video tersebut memang tidak membahas dan

menampilan keaadan lingkungan padat penduduk secara spesifik di

wilayah Gang Laler Kemayoran melainkan membahas secara umum


kedaan wilayah kumuh dan padat penduduk di wilayah DKI Jakarta

khususnya di wilayah Kelurahan Karet Tengsin, Tanah Abang dan

Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang.

Konten Video tersebut membahas tentang lingkungan hidup

dan tata ruang di DKI Jakarta yang merupakan kota besar dan menjadi

Ibu Kota negara namun masih terdapat lingkungan lingkungan yang

kumuh dan padat penduduk didalamnya. Meskipun video tersebut

berlokasi di tempat berbeda dan membahas tema yang berbeda dari

karya yang akan kami buat, kami tertarik untuk menjadikan konten

video tersebut sebagai bahan referensi dan acuan dalam pembuatan

karya kami.

Hal ini karena, meskipun konten video tersebut berbeda

dalam hal lokasi serta isu pembahsannya, namun tetap masih memiliki

tema besar yang serupa dengan karya yang akan kami buat yaitu

mengenai pemukiman padat penduduk yang ada di wilayah DKI

Jakarta khususnya Jakarta Pusat

Selain itu, kami juga tertarik dengan gaya editing dari video

tersebut, sehingga sedikit banyaknya, dalam hal editing vidio pada

karya kami mengacu pada vidido tersebut, meski begitu tidak lupa

kami akan tetap membahas mengenenai aspek komunikasi sosial

dalam karya kami.

2.2 Landasan Teori

1. Etnografi
Etnografi adalah salah satu teori dalam ilmu sosial yang

mempelajari budaya dan perilaku manusia melalui pengamatan dan

interaksi langsung dengan subjek. Teori etnografi mengacu pada

kerangka teori yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan

fenomena sosial dan budaya.

Teori etnografi mencakup berbagai pendekatan dan perspektif

teori lain, termasuk teori konstruksi sosial, dan teori interaksionis

simbolik. Teori-teori ini membantu pembuat karya dalam

mengembangkan kosep dan dan untuk memahami pengalaman,

makna, dan praktik budaya yang diamati.

Dalam pembuatan karya ini, teori-teori ini digunakan untuk

membantu pembuat karya memahami tindak tutur masyarakat,

mengembangkan pemahaman tentang konsep dan simbol budaya,

serta menjelaskan dan memahami kompleksitas interaksi sosial dalam

suatu kelompok masyarakat, yang bertujuan untuk lebih memahami

dan menghargai perspektif budaya yang berbeda dan mendapatkan

pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena sosial yang ada.

2. Komunikasi Sosial

Komunikasi sosial adalah proses berbagi informasi antara

individu atau kelompok dalam masyarakat. Tujuan komunikasi sosial

adalah untuk saling memahami dan membangun hubungan yang baik

antara individu atau kelompok. Komunikasi sosial dapat dilakukan


dengan berbagai cara, seperti verbal, nonverbal, tulisan atau media

sosial.

Pada dasarnya komunikasi sosial mencakup empat unsur penting, yaitu

pengirim pesan, pesan itu sendiri, media yang digunakan dan penerima

pesan.Komunikasi sosial memiliki peran penting dalam kehidupan manusia karena

memungkinkan individu untuk berinteraksi satu sama lain, membentuk hubungan

sosial, memahami budaya dan kepercayaan, serta memperoleh pengetahuan baru.

Namun, komunikasi sosial juga dapat menjadi sumber konflik

jika tidak dilakukan dengan benar dan dapat memperburuk hubungan

sosial antar individu atau kelompok. Oleh karena itu, penting bahwa

individu belajar untuk berkomunikasi secara efektif dan positif dalam

masyarakat. 

Anda mungkin juga menyukai