Anda di halaman 1dari 14

VARIASI BAHASA AKUN KOMEDI INSTAGRAM DAN

PENGARUHNYA TERHADAP PENDIDIKAN


KARAKTER REMAJA

TUGAS AKHIR
MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK
Dosen: Prof Dr. Njaju Jenny Malik

AYU NURULHAQ PUTRI


1806163101

PASCASARJANA ILMU LINGUISTIK


FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2018
1. LATAR BELAKANG

Komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih selalu membutuhkan tanda, yang
dalam sistem komunikasi akan menghasilkan kode. Kode tersebut kita kenal kini
dengan sebutan bahasa (Wardhaugh: 2006). Bahasa merupakan satu komponen utama
dalam komunikasi. Dengan menggunakan bahasa yang sama, proses wicara antar
penutur akan dapat menyampaikan pesan dan makna yang sesuai di dalamnya. Bahasa
digunakan secara lisan maupun tulisan. Keberadaan bahasa tidak lepas dari
hubungannya dengan masyarakat.

Bahasa dan masyarakat tidak akan terpisahkan, karena masyarakat menjalani hari-hari
dengan bahasa. Bahasa terjalin oleh para anggota masyarakat di mana bahasa tersebut
dituturkan dan faktor sosial yang tidak terelakkan tercermin dalam tuturan mereka
(Downess, 1998). Dalam masyarakat bahasa, terdapat komunitas bahasa (Speech
community) yang memiliki dua aspek penting: keanggotaan bersama dan komunikasi
linguistik bersama. Para sosiolinguis menuturkan, komunitas bahasa merupakan satu
konsep dalam sosilinguistik yang mendeskripsikan kelompok-kelompok sebagai
pengguna bahasa yang khas dan saling menerima bahasa di kalangan mereka sendiri.

Kelompok-kelompok bahasa tersebut dapat muncul sebagai kelompok profesi dengan


bahasa tertentu, atau kelompok yang sifatnya berbeda seperti kumpulan anak-anak
sekolah menengah, atu komunitas hobi seperti hip hop dan komunitas memasak.
Komunitas tersebut dapat terjalin melalui banyak jaringan, salah satunya melalui media
daring seperti forum internet. Dalam komunitas bahasa semacam itu, anggotanya biasa
membentuk jargon atau variasi bahasa sendiri sebagai identitas dan pembeda bahasa
kelompoknya.

Perkembangan teknologi yang sangat maju dan cepat memudahkan masyarakat di


seluruh dunia untuk saling berkomunikasi dan membentuk komunitas bahasa hanya
melalui jentikan jari pada gawai pintar mereka. Salah satu kemudahan interaksi melalui
gawai pintar ialah interaksi dalam media sosial.
Penggunaan bahasa dalam media sosial semakin memprihatinkan. Kian marak
ditemukan dengan mudahnya foto, video, mau pun komentar yang menggunakan kata-
kata yang tidak sopan, bahkan semakin tidak senonoh dalam media sosial. Sebagai
pemilik ponsel pintar, siapa pun bebas berkomentar dan menulis apapun yang mereka
suka melalui ketikan jarinya di atas layar ponsel pintar, dan menjadikan mereka berhak
untuk menulis tanpa memperhatikan dampak dan pengaruh terhadap pembacanya.
Kemajuan teknologi yang hadir di era dewasa memungkinkan banyak orang dari
seluruh dunia terhubung hanya melalui media sosial.

Salah satu media sosial terpopuler di dunia masa kini ialah Instagram. Instagram hadir
sebagai aplikasi berbagi foto dan video yang mengizinkan penggunanya untuk
mengunggah maupun mengunduh foto dan video di dalamnya tanpa memerlukan izin
dari si empunya unggahan. Instagram bebas mengizinkan siapa pun untuk membuat
akun dalam bentuk personal, bisnis, maupun komunitas. Banyak komunitas yang hadir
di dalamnya untuk mengumpulkan orang-orang yang memiliki minat sama untuk
saling terhubung dan berbagi foto serta video. Salah satu akun komunitas yang hadir
ialah akun komedi. Indonesia sendiri banyak memiliki akun komedi yang sifatnya
personal maupun komunitas. Komunitas komedi yang hadir di Indonesia sendiri
berjumlah lebih dari belasan, di antaranya memiliki pengikut ratusan ribu hingga jutaan
akun.

Penelitian ini menganalisis variasi bahasa dalam komunitas akun komedi, secara
spesifik melihat dari tutusan dua akun komedi yaitu @awreceh.id dan
@kegobloganunfaedah. Data yang diambil ialah variasi bahasa yang digunakan dalam
beberapa unggahan foto dan video pada kedua akun tersebut. Secara khusus, judul
unggahan hanya diambil dari yang diunggah pada tahun 2018 saja.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang penelitian, masalah yang dikaji dalam penelitian ini
dibagi menjadi berikut:
1. Apa saja variasi bahasa yang lazim digunakan dalam kedua akun
komedi @awreceh.id dan @kegobloganunfaedah?
2. Bagaimana fungsi penggunaan masing-masing variasi bahasa yang
ditemukan?
3. Bagaimana variasi bahasa tersebut memberikan pengaruh terhadap
pendidikan karakter pada remaja?

4. TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi variasi bahasa yang muncul dalam aktifitas akun komedi
@awreceh.id dan @kegobloganunfaedah.
2. Menganalisis fungsi bahasa dari setiap variasi bahasa yang muncul di kedua
akun komedi tersebut.
3. Menganalisis relevansi terhadap perkembangan bahasa Indonesia.
4. Melihat dari sudut pandang pendidikan karakter terkait penggunaan bahasa
slank di kalangan anak remaja.

5. KEGUNAAN PENELITIAN SECARA TEORITIS DAN PRAKTIS


5.1 Kegunaan secara Teoritis

1. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai variasi bahasa akun


komedi
2. Penelitian ini menjadi sumbangan nyata dalam perkembangan ilmu
sosiolinguistik dengan kaitannya terhadap pergeseran bahasa di kalangan
anak remaja.
3. Hasil penelitian ini memberi bukti mengenai hubungan antara bahasa slank
yang digunakan dari sumber data penelitian dengan pendidikan karakter
netizen sebagai pembaca.
5.2 Kegunaan secara Praktis
1. Bagi anak remaja, hasil penelitian diharapkan menyadari bahwa perubahan
bahasa yang dibawa oleh akun komedi membawa dampak buruk bagi
psikologis dan pendidikan karakternya.
2. Bagi orang tua, hasil penelitian ini dapat dilihat sebagai penerapan dari
bebasnya penggunaan media sosial anak yang tidak tepat guna.
3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan penerapan variasi bahasa
terkait ilmu sosoilinguistik perubahan bahasa Indonesia dan variasi bahasa
dalam komunitas akun komedi.

6. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif analitis dengan teknik baca catat.

7. SUMBER DATA
Penelitian ini menggunakan variasi bahasa dari dua akun komedi di media sosial
Instagram. Akun pertama yakni @awreceh.id memiliki 1,5 juta pengikut dan tidak
mengunci akunnya, yang berarti siapa pun bebas mengikuti tanpa izin pemilik akun.
Akun kedua yaitu @kegobloganunfaedah yang memiliki pengikut 489 ribu, dan
mengunci akunnya, yang bermaksud agar tidak semua kalangan dapat mengikuti
akun ini. Pada awal kemunculannya, akun ini menulis deskripsi akunnya sebagai
akun 18 tahun ke atas. Namun baru-baru ini akun tersebut merubah deskripsinya
menjadi 19 tahun ke atas.

Dari kedua akun, peneliti turut akan melihat bagaimana netizen turut menulis
komentarnya pada setiap foto dan video. Dari komentar yang tertulis, akan terlihat
nyata pengaruh judul foto dengan kaitannya terhadap foto dan video yang diunggah
oleh pemilik akun.
8. Kerangka Teori
8.1 Perubahan Bahasa
Bahasa bersifat dinamis dan kedinamisan tersebut menyebabkan adanya
perubahan dan perkembangan bahasa seiring zaman. Perubahan bahasa
merupakan sebentuk inovasi dari para penutur. Holmes (2001:195)
menyebutkan adanya tiga hal utama yang mempengaruhi timbulnya variasi
bahasa; seiring waktu, dalam ruang fisik, dan secara sosial. Perubahan variasi
bahasa yang seiring waktu berkembang memiliki asal kebahasaan dalam suatu
ruang fisik dan variasi sosialnya.

Perubahan bahasa selalu memiliki asal kebahasaan dalam memberi perbedaan.


Kemungkinan munculnya suatu perubahan bahasa ada seiring timbulnya
bentuk baru pada suatu bentuk bahasa dan dipakai bersamaan dengan bentuk
yang sudah ada (lama). Jika sudah tersebar bentuk baru, maka perubahan
tersebut sedang berlangsung. Namun jika bentuk baru tersebut menggantikan
bentuk lama, maka perubahan bahasa tersebut dianggap sebagai ketentuan yang
harus diterima. Hal ini umumnya terjadi pada bahasa slang yang menggantikan
bentuk formal yang lama.

Perubahan bahasa menyebar dengan beberapa cara; dari kelompok ke


kelompok, dari gaya ke gaya, dan dari kata ke kata. Perubahan yang menyebar
dari kelompok ke kelompok berlaku dengan cara yang disebut para linguis
sebagai metafora gelombang. Perubahan yang terjadi disebabkan oleh beberapa
faktor sosial seperti usia, status, jenis kelamin, dan wilayah yang
mempengaruhi kecepatan dan arah bergeraknya gelombang. Berikut ialah
gelombang penyebaran perubahan bahasa berdasar Bailey (1973a:159). ABCD
di dalam gelombang merepresentasikan kelompok usia, kelompok sosial, mau
pun kelompok wilayah.
Waktu pertama Waktu kedua B A
A

Waktu ketiga
C B A Waktu Keempat B
A

C
D

Perubahan bahasa memiliki beberapa alasan yang melatarbelakangi terjadinya


fenomena ini. Salah satu alasan yang paling memiliki dampak ialah interaksi sosial.
Perubahan bahasa pada umumnya berjalan lambat dalam kelompok yang memiliki
ikatan kuat karena minimnya interaksi dengan dunia di luar kelompok. Pada wilayah
yang terisolasi dan konservatif, sulit ditemukan adanya perubahan bahasa dari waktu
ke waktu (Holmes: 2001, 212). Namun seiring dengan kemajuan zaman, para linguis
pun belum yakin atas faktor apa dalam interaksi yang paling kuat mempengaruhi
perubahan bahasa. Bisa melalui interaksi antar muka, paparan media melalui televisi,
terlebih kemajuan teknologi internet turut menjadi faktor indikasi perubahan bahasa.
Namun satu hal yang diyakini, perubahan bahasa menyebar melalui jaringan sosial
antara individu.

8.2 Variasi Bahasa Remaja


Perubahan bahasa dapat terjadi pada kalangan usia yang berbeda. Holmes
(2001:167) menyebut ragam kata, pelafalan, dan tata bahasa dapat dibedakan
dalam kelas usia. Terdapat pola-pola wicara pada anak usia 10 tahun atau remaja
yang berubah seiring waktu mereka beranjak usia. Frekuensi penggunaan bahasa-
bahasa yang digunakan suatu kelompok usia akan berkurang, terlebih saat mereka
mulai memiliki anak dan mulai bersosialisasi dengan kaum yang lebih muda. Hal
tersebut terlihat dari kemungkinan orang dewasa laki-laki yang mengurangi kata
umpatan kepada sesama lelaki, dan di sata bersamaan orang dewasa perempuan
mengurangi umpatan seiring mereka beranjak dewasa.

Bahasa slang termasuk ke dalam ragam bahasa yang merefleksikan usia


penggunanya. Penggunaan slang yang baru-baru terjadi merupakan ‘hak’
linguistik dari kaum muda dan umumnya terasa ganjil jika diucapkan oleh orang
dewasa.

8.3 Pendidikan Karakter


Pendidikan karakter merupakan salah satu kebijakan pendidikan perwujudan
nawacita oleh Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang sesuai dengan Kebijakan
Gerakan Nasional Revolusi Mental untuk berpikir, bersikap, dan bertindak ke
arah yang lebih baik. Gerakan ini memiliki tiga tujuan utama; membangun dan
membekali peserta didik guna mempersiapkan diri sebagai Generasi Emas 2045,
mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan
karakter sebagai jiwa utama dengan memperhatikan keberagaman budaya
Indonesia, dan merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi ekosistem
pendidikan.

Kebijakan ini memberi penerapan keterampilan abad 21 yang terdiri dari tiga
aspek yaitu kualitas karakter, literasi dasar, dan kompetensi. Kualitas karakter
melatih kemampuan siswa beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis. Nilai-
nilai yang diterapkan di dalamnya ialah religiusitas, nasionalisme, kemandirian,
gotong-royong, dan integritas. Literasi dasar melatih kemampuan siswa untuk
menerapkan keterampilan dasar sehari-hari. Literasi yang ingin diterapkan di
dalamnya ialah literasi bahasa, numerasi, sains, digital, finansial, budaya dan
kewargaan. Kompetensi menginginkan siswa untuk dapat memecahkan masalah
yang bersifat kompleks. Cara untuk perwujudan kompetensi ialah dengan
berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi.

9. Hasil dan pembahasan


Terdapat 24 variasi bahasa dari puluhan lain yang diambil untuk data penelitian ini.
Pemilihan kata-kata yang diambil ini merupakan yang paling banyak digunakan
dalam judul foto dan video serta yang paling sering digunakan ulang oleh netizen
yang turut berkomentar di setiap unggahan. Kata-kata tersebut terdiri dari alih kode
dan campur kode dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam bentuk akronim,
alterasi kata dari kata baku Indonesia asli, dan lainnya.

9.1 Tabel Daftar Kata dalam Akun @Awreceh.id dan @kegobloganunfaedah


Anjeer BGSD Santuy
Anjir HaQQ Tercyduk
Anjay Kerad PAP TT
Anjas Kuy Sefruit
Anjrit Mantul Percawhen
Bosque Qmack Keta1
Bikes Sebats Lucknut
Bucin Receh Gabut

9.2 Analisis
1. Anjeer, anjir, anjay, anjas, anjrit
Kelima kata di atas merupakan pelesetan dari kata ‘anjing’ yang dapat
bermakna kasar atau sindiran. Pelesetan ini dibuat untuk memperhalus kata
‘anjing’ tersebut menjadi terkesan untuk digunakan dalam konteks sehari-hari
tanpa bermaksud menghina lawan tutur. Konteks yang dipakai cenderung
kasual dengan kawan sebaya, untuk mengekspresikan kekaguman,
kekagetan, mau pun sekedar bercanda. Dalam unggahan kedua akun komedi,
ditemukan contoh judul unggahan sebagai berikut:
 Sebuah unggahan foto berisikan saus cabai terisi penuh dalam gelas cola,
judul unggahan tersebut bertuliskan “Buat stok di rumah anjir itu”.
 Sebuah unggahan berita dari harian Tribun mengenai seorang pria yang tewas
dimutilasi seusai berselingkuh dengan istri orang, unggahan tersebut diberi
judul “Sadis anjeer”.
2. Bosque
Kata bosque berasal dari kata bahasa Indonesia ‘bos-ku’ yang merujuk
kepada siapa saja, terutama teman sebaya yang memiliki makna menyindir
seseorang.
3. Bikes
Bikes merupakan sebuah kata slank yang artinya ‘bikin kesal’. Kata ini
merujuk kepada sesuatu yang sifatnya membuat kesal seseorang.
4. Bucin
Bucin adalah sebuah kata slank yang artinya ‘budak cinta’. Biasanya sebutan
bucin ditujukan kepada lelaki yang selalu tunduk dan mengiyakan keinginan
pasangannya. Lebih sering, unggahan berjudulkan ‘bucin gaes’ terdapat pada
foto yang memiliki objek foto pasangan dengan pakaian dengan motif sama
dan terkesan ‘alay’.
5. BGSD
BGSD atau dibaca ‘bangsad’ berasal dari kata bahasa Indonesia bangsat yang
bermakna kasar dan menghina.
6. HaQQ
Kata HQQ berasal dari kata bahasa Indonesia yang berbunyi sama, yaitu
hakiki. Kata tersebut memiliki makna yang sama pula, artinya sebenar-
benarnya atau sejati. Judul foto dengan kata HQQ biasa ditemukan untuk
menonjolkan subyek foto yang bermakna “keren banget”. Dalam salah satu
unggahan ditemukan sebuah judul foto bertuliskan “kegoblokan yang HQQ”.
7. Kerad
Kata kerad berasal dari akronim dua kata ‘keras sangad’, merujuk kepada
sesuatu yang lebih keras. Biasanya digunakan untuk tanggapan terhadap
sesuatu yang tidak lazim atau yang sangat berlebihan.
8. Kuy
Kata kuy sesungguhnya adalah anagram dari kata ‘yuk’ yang bersifat
mengajak.
9. Mantul
Kata mantul merupakan sebuah akronim dari ‘mantap betul’. Kata ini biasa
digunakan dalam judul unggahan yang mengekspresikan kekaguman
terhadap subyek fotonya.
10. Qmack
Kata qmack berasal dari asal kata ‘pukimai’ yang terdiri dari etima ‘puki’
yang dalam bahasa beberapa suku di Indonesia Timur berarti vagina (alat
kelamin perempuan) dan ‘mai’ yang berarti ‘betina’. Dengan kata lain, kata
ini dipakai untuk menghina ibu dari lawan tutur si penghina. Kata ‘pukimai’
sendiri seringkali dipakai orang Timur untuk kata makian yang sifatnya kasar
sekali.
11. Sebats
Kata ‘sebats’ berasal dari kata asli bahasa Indonesia yaitu ‘sebatang’. Kata ini
merujuk kepada ‘sebatang rokok’. Biasa ditunjukkan dalam unggahan foto
atau video yang subyeknya sedang merokok. Salah satu unggahan yang ada
menunjukkan seorang pengantin lelaki yang merokok di pelaminannya da
unggahan tersebut diberi judul “Sebats dulu lah”.
12. Receh
Kata ‘receh’ dalam bahasa gaul menggambarkan sesuatu yang sifatnya
sepele, garing, biasa saja, murahan, dan tidak berkualitas. Biasanya kata
tersebut dipakai dalam konteks situasi tuturan komedi yang tidak lucu. Salah
satu judul unggahan yang menggunakan kata ini ialah “Receh uga becandaan
lau”.
13. Santuy
Kata ‘santuy’ berasal dari kata bahasa Indonesia asli yaitu ‘santai’. Biasanya
digunakan dalam konteks unggahan yang subyeknya sedang bersantai, atau
bisa jadi untuk menasihati orang lain agar tidak terburu-buru atau untuk tidak
emosi. Salah satu unggahan dengan subyek seekor sapi berada di atas atap
rumah warga terdapat judul “Santuy gausah buru-buru”.
14. PAP TT
Singkatan ‘PAP’ ialah istilah yang tidak asing di media sosial, yang berarti
‘Post A Picture’, sedangkan ‘TT’ artinya tete (payudara perempuan). Jadi,
makna dari istilah ‘PAP TT’ ialah memfoto payudara. Istilah tersebut
berkesan untuk meminta seorang wanita agar mengambil foto payudaranya.
Salah stau contoh unggahan yang ada berjudul “PAP TT dong”.
15. Sefruit
Kata sefruit merupakan akronim dari ‘Se’ yang dalam bahasa Indonesia
berarti satu atau satuan, sedangkan kata ‘fruit’ berasal dari bahasa Inggris
yang berarti ‘buah’. Jika digabungkan keduanya, maka dalam bahasa
Indonesia akan menjadi kata ‘sebuah’. Salah satu unggahan yang ada
memberi judul foto “Sefruit tips memakai”
16. Percawhen
Kata ini merupakan satu akronim dari kata ‘perca’ dan kata ‘when’ yang
berarti kapan. Jika digabungkan keduanya maka menjadi ‘percakapan’. Salah
satu judul unggahan yang mengunakan kata ini ialah “sefruit percawhen”.
17. Keta1
Asal kata ini ialah ‘ketahuan’. Namun karena dalam tuturan lisan lebih sering
berbunyi ‘ketauan’ atau ‘ketawan’, maka jika dituliskan menjadi ‘keta1’,
yang mana angka 1 dalam bahasa inggris ditulis ‘one’ dan dibaca ‘wan’. Salah
satu judul unggahan yang ada berjudul “tuhkan kamu keta1”.
18. Gabut
Kata ‘gabut’ ialah akronim dari ‘Gaji Buta’ atau bisa diartikan ‘Belaga Buta’,
yang merujuk kepada seseorang yang tidak melakukan apapun namun tetap
diberi gaji atau seseorang yang mengerjakan sesuatu karena tiada kerjaan
lainnya. Salah satu judul unggahan yang terdapat pada kedua akun ialah
“Gabutnya melebihi orang gabut”.
19. Lucknut
Kata ‘lucknut’ berasal dari kata bahasa Indonesia dengan bunyi yang sama
yaitu laknat. Kata tersebut biasa digunakan untuk menyindir anak yang
bersifat kurang ajar kepada orang tua. Dalam unggahan pada kedua akun
ditemukan sebuah foto yang berjudul “Bocah lucknut” yang menunjukkan
anak SD lelaki dan perempuan yang dinyatakan hamil di luar nikah sebagai
subyek dalam foto yang durhaka kepada orang tua.
20. Misqueen
Kata misqueen berasal dari kata bahasa Indonesia asli yaitu ‘miskin’. Kata
tersebut biasa digunakan dalam unggahan yang memiliki konteks keadaan
yang sulit dalam foto. Salah satu judul yang ditemukan ialah berjudul
“Bodoamat gue misqueen bgsd”.

10. Kesimpulan

Dengan melihat variasi bahasa yang ada pada kedua akun tersebut, peneliti melihat
adanya perubahan bahasa yang signifikan dari bahasa aslinya, serta penggunaannya
yang cenderung melenceng dari penggunaan asal pada bahasa Indonesia. Ragam yang
digunakan pada konteks sesuai unggahan pun terlihat bahasa slang yang memang
umum digunakan oleh kaum usia remaja, karena variasi bahasa di dalamnya yang
memang tidak pantas jika diucapkan terhadap orang dewasa.

Menilik keterkaitan variasi bahasa di atas dengan pendidikan karakter para peserta
didik yang notabene ada di usia remaja, ragam kata di atas bersifat sangat tidak pantas
untuk disebar, terutama pada lingkup media sosial yang mudah diakses oleh siapa pun
yang memiliki gawai pintar. Kesantunan dalam berbahasa menjadi hilang dengan
meyakini bahwa kata-kata makian kasar menjadi bersifat lazim dan kekinian. Para
remaja menjadi semakin terbiasa menuturkan bahasa-bahasa tersebut seolah hal
tersebut menajdi boleh dan tidak lagi dianggap melanggar kaidah berbahasa dan norma
sosial. Hal ini menjadi kerja keras bagi para pendidik untuk membentuk pola pikir anak
remaja sebagai peserta didik agar tidak mudah terpengaruh terhadap perubahan bahasa
remaja yang tumbuh di kalangan mereka melalui media sosial. Butuh kesadaran dan
pengawasan dari orang tua terkait penggunaan media sosial pada anak mereka.

DAFTAR PUSTAKA
Holmes, J. (2001) An Introduction to Sociolinguistics. Edinburgh: Pearson Education.
Saussure, de Ferdinand. (1993) Pengantar Linguistik Umum. Bandung: Gajah Mada
University Press
Wudie, A.A. (2013) Key Issues of Sociolinguistics. Addis Ababa: Addis Ababa
University Press
https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/?page_id=132. Tanggal akses 25 Desember
2018. 13.27 WIB.

Anda mungkin juga menyukai