Oleh:
Achmad Irvan Hermansyah Putra (68190428)
Albert Ignatius (67190056)
Farrel Jonathan (61190098)
Assalamualaikum Wr, Wb, Shalom, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Salam Sejahtera
untuk kita semua. Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya. Sehingga penulis diberikan
judul “Skena Musik Punk Di Depok (Marjinal)” dibuat sebagai syarat untuk meraih gelar
Selama proses pembuatan Proposal Nonskripsi ini kami mendapat banyak bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
1. Bapak Deavvy M.R.Y Johassan sebagai dosen pengampu mata kuliah Seminar Media
Massa, atas bimbingannya mengenai penyusunan Proposal Karya Akhir (Project) ini.
kesalahan, maupun kekurangan dalam penulisan nonskripsi ini, baik yang disadari
Kami berharap agar proposal Nonskripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi para
Penulis
iii
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KWIK KIAN GIE - JAKARTA
NIM : 68190428
67190056
61190098
Konsentrasi : Broadcasting
Tanggal : 7 November 2022
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
24
ABSTRAK
Jonathan
NIM : 68190428,
Jumlah Halaman :-
dokumenter cukup pesat sejak era perfilman. Film terkenal seperti Errol Morris 'The Thin
Blue Line memiliki interpretasi ulang bergaya dan Michael Moore: Roger & Me telah
menempatkan kontrol sutradara dengan cara yang jauh lebih relatable. Faktanya, kesuksesan
komersial film dokumenter ini dapat dikaitkan dengan perubahan gaya narasi dalam film
24
dokumenter. program. acara, dengan penampilan reality show TV sering dianggap sebagai
dokumenter, tetapi kenyataannya sering cerita fiksi. Ada juga produk dokumenter yang
menunjukkan produksi film atau video game. Film dokumenter yang dibuat untuk tujuan
24
BAB I
PENDAHULUAN
politik Indonesia yang merupakan sikap politis dari subkultur punk. Pada kesempetan
kali ini fokus kami adalah Marjinal sebagai salah satu band punk yang masih eksis di
industry music Indonesia. dengan lagu-lagu yang mereka ciptakan, maupun Gerakan
yang masih dilakukan dalam Komunitas Taring Babi. Marginal, sebagai salah satu
band punk, turut membangun opini publik melalui gerakan mereka lewat musik.
Secara historis, punk tidak terlepas dari gerakan perlawanan anti kemapanan yang
berkembang menjadi genre lagu melalui fashion, dan marginal telah menggunakan
pasar musik sebagai media untuk mengekspresikan fenomena sosial sebagai pilihan
Marjinal adalah sebuah band beraliran Punk Rock, salah satu grup music
underground punk dari sekian banyak grup band di Indonesia yang beraliran Punk.
Grup music ini terbentuk atas dasar kesamaan latar belakang anggota, di awal tahun
1997 awalnya grup ini menggunakan nama AA(Anti Abri) dan AM (Anti Millitary)
dalam komunitas underground. Anti abri sendiri memiliki arti tersendiri karena grup
music ini menolak budaya kekerasan dan juga berdasarkan pengalaman dari
24
personelnya sendiri yaitu Mike yang hidup di lingkungan tersebut. Di tahun 2001 grup
ini merubah Namanya menjadi Marjinal, nama ini terinspirasi oleh nama pejuang
buruh perempuan “Marsinah” asal Nganjuk Jawa Timur yang memiliki keberanian
memperjuangkan hak sebagai kaum buruh. Lagu-lagu Marjinal pasti berisikan unsur
kritik social, politik, perjuangan hak, serta kebebasan. Kegelisahan dari marjinal
sendiri melalui lagu partai dimana Indonesia merupakan bangsa yang besar, kaya-raya
Masyarakat awam masih belum mengerti detail tentang sejarah punk yang
berasal atas kegelisahan rakyat kecil yang selalu di tindas oleh budak korporat. Music
punk dipandang sebelah mata karena menurut masyarakat music punk adalah music
urakan yang hanya menggunakan 3 chord dan dengan tempo yang cepat, sedangkan
dalam syair lagunya memiliki makna perlawanan, kritik sosial, politik dan tetap pada
Oleh karena itu kami memiliki ketertarikan untuk membuat film documenter
tentang skena musik punk yang ada di Depok, yang merupakan markas salah satu
band punk yang cukup terkenal di Indonesia yaitu Marjinal. Selain bertujuan untuk
mengangkat tema ini kami berharap bisa mengedukasi masyarakat tentang anak-anak
24
Pada saat eksekusi, dalam memproduksi sebuah film dokumenter Skena Punk di
depok Marjinal, tentu tidak luput dari masalah atau kendala, baik yang sudah kita prediksi
maupun tak terduga. Beberapa masalah yang akan terjadi adalah peralatan produksi, jumlah
anggara (Budget), Teknik pengambilan gambar, tempat produksi, hingga bagaimana cara
menyampaikan pesan yang akan diberikan dengan tepat sasaran dan bisa dipahami oleh
masyarakat.
Dengan adanya kegiatan project ini kami berharap bisa membuka pandangan
masyarakat lebih luas lagi melalui produksi film documenter yang diproduksi oleh crew dari
kelompok project (Non-skripsi) “Film Dokumenter Skena Musik Punk Di Depok (Marjinal)”
Penetapan tujuan
Salah satu hal yang membuat suatu adanya proses dimana kita menjadikannya marjinal ini
sebagai tokoh band penting di komunitas punk di Indonesia. Proses documenter ini ktia ambil
ambil secara se detail mungkin agar di pahami dengan mudah oleh masyarakat sekitar. Agar
Menghindari kesalahan
Suatu proses yang di mana adanya pandangan buruk di dalam masyarakat indoensia terhadap
adanya punk di Indonesia. Dengan adanya marjinal yang berdiri di Indonesia pada saat ini
menjadikan sebuah stigma punk di Indonesia menjadi lebih baik di hadapan masyarakat
Indonesia.
A. Rumusan Masalah
24
Di kalangan pencinta lagu pop Indonesia, nama Marjinal boleh jadi tenggelam
dari bintang-bintang aliran musik tersebut. Mereka tidak pernah tampil di panggung
resmi untuk menggelar konser besar layaknya grup Band Ungu, Noah, Peterpan, atau
pun seperti Iwan Fals. Menjadi seorang punk ataupun menjadi bagian dari komunitas
punk itu sendiri tidak mudah. Stigma negative masyarakan hingga penolakan selalu
mewarnai perjalanan hidup para personil marjinal. kelompok punk adalah kelompok
yang unik dengan pikirannya yang bebas dan kreatif. Marjinal juga kerap hadir
lingkungannya. Mereka mengajak warga untuk tetap menjaga lingkungan yang bersih,
membuka ruang belajar dan ruang bermain bagi anak-anak di sekitar tempat mereka
tinggal. Mereka merasa mereka harus merespon suatu keadaan di masyarakat kita,
dimana tidak ada ruang-ruang publik untuk anak-anak bermain. Bagi lingkungan
marjinal mereka merasa harus bisa memahami kebutuh sebuah generasi dalam segala
perkembangannya.
B. Tujuan Penelitian
1.1 Sesuai rumusan masalah yang sudah di uraikan oleh penulis di atas, maka tujuan yang
- Bagaimana cara membuat stigma buruk anak Punk menjadi lebih di kenal baik di
masyakarat.
Depok.
24
C. Manfaat Penelitian
1.2 Adanya manfaat bagi penulis pada Project ini memberikan manfaat ke beberapa pihak,
diantaranya:
Secara Akademis
- Dapat mengenal lebih jauh bahwa punk itu bisa merefrensikan untuk ke penelitian
selanjutnya
Secara Praktis
- Dapat menambah wawasan bagi penulis, yaitu dengan dunia komunitas punk di
Indonesia dengan tampilan seperti itu tidak lah seram, melainkan mereka ini
24
Punk di Indonesia
Penulis : Irvan
Durasi : 25 – 30 Menit
Format Sajian : Video Dokumenter
Cut Storyline Aset Visual Penjelasan Perkiraan
(Slide) (Alur Cerita) (Gambar) Durasi
1. Opening Teks : Video dan Musik 5 Detik
Skena Punk di Indonesia Instrumental
2. Awal mula Teks : menanyakan apa yang Pendapat dari anggota 5 Menit
berdirinya membuat Marjinal ini di Marjinal dan Vokalis
Marjinal bentuk dan bagaimana dari Marjinal itu
Marjinal ini sampai di kenal sendiri
oleh banyak kalangan.
3. Awal mula dan Teks : Mewawancarai Romi Pernyataan di ambil 3-6 Menit
Masa lalu sebagai Vokalis dari Marjinal dari Vokalis Marjinal
Vokalis Band itu sendiri dan mengenal sendiri yaitu Romi.
Marjinal lebih jauh kehidupan sebelum
terjun ke dalam dunia Punk
itu sendiri.
4. Stigma Punk Teks: Apa yang di rasakan Bentuk pengaruh baik 2-3 Menit
bagi masyarakat dengan ada terbentuk dari buruk nya dengan
depok komunitas Punk itu sendiri adanya komunitas
terhadap masyarakat Punk di Indonesia
khususnya warga Depok. kepada pandangan
Masyarakat.
5. Awal mula Teks : Band Marjinal Mengambil 2-5 Menit
Band Marjinal terbentuk dari mana dan pengambilan vidio
terbentuk pengaruh apa yang dapat di jaman dahulu hingga
jadikan suatu Band dengan jaman sekarang
merujuk kedalam komunitas berdirinya band
Punk. marjinal.
6. Budaya Punk Teks : Dari keseharian Punk Membuat highlight 10-15 Menit
dalam dan komunias yang terbentuk mengenai keseharian
kesehariannya ini, apa yang membuat Punk dari komunitas
tersebut bisa hidup? Apa tersebut.
yang membuat Punk ini akan
memiliki brand image yang
baik dalam kesehariannya.
7. Proses Teks : Kita akan melakukan Dari sisi komunitas 5-10 Menit
masuknya Punk penelitian dimana Punk kita akan melakukan
di Depok terebut bisa masuk dengan pengambilan suara dan
secara legal dan di terima visual terhadap sejarah
oleh pengikutnya komunitas tsb. Dapat
di terima secara legal
Sumber Materi : Vice Indonesia
24
(Babak 6) Kesimpulan
24