Anda di halaman 1dari 8

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

PERANCANGAN ZINE EKSPERIMENTAL MENGENAI SEJARAH MUSIK POP KREATIF


DI INDONESIA SEBAGAI MEDIA INFORMASI YANG RAMAH LINGKUNGAN

Disusun Guna Melengkapi dan Memenuhi Persyaratan


Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa
Program Studi Desain Komunikasi Visual

Disusun oleh:
Raisha Alifia Rahmani
C0719041

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2022
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Musik merupakan sebuah fenomena intuisi berupa suara yang disusun dengan
sedemikian rupa sehingga di dalamnya terkandung irama, lagu, dan nada yang harmoni.
Secara tidak langsung, musik menjadi salah satu bagian dari kebutuhan hidup manusia.
Musik telah berkembang di Indonesia sejak tahun 50-an, dan pada tahun 80-an muncul
banyak perusahaan rekaman di Jakarta yang mempopulerkan musik dengan gaya baru
yang kemudian dikenal dengan sebutan pop kreatif. Istilah pop kreatif muncul untuk
membedakan musik pop yang mendayu-dayu dan musik yang dipengaruhi oleh gaya
dari japanese city pop asal Jepang (Sakrie, 2015).
Musik Japanese city pop sendiri dipengaruhi oleh berbagai gaya musik barat
seperti punk, rock, soul, jazz, disco, dan boogie walaupun liriknya tetap mengusung
gaya hidup masyarakat Jepang pada tahun 70-80an (Sommet, 2021). Dengan adanya
Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) yang diadakan oleh radio Prambors pada tahun
1977 dan 1978, musik pop kreatif mengalami perkembangan yang cukup signifikan di
Indonesia karena lomba tersebut melahirkan beberapa musisi pop kreatif yang
legendaris hingga saat ini, salah satunya yaitu Chrisye dengan lagunya yang berjudul
“Lilin Lilin Kecil” ciptaan James F. Sundah.
Musik pop kreatif memberikan pengaruh besar dalam industri musik Indonesia
karena merupakan pemicu awal dari lahirnya indonesian city pop, yaitu salah satu jenis
musik yang dibuat dengan teknologi terbaru dengan gaya yang terinspirasi musik pop
kreatif. Walaupun begitu, masih banyak pelaku kreatif di Indonesia yang belum
mengetahui sejarah dari pop kreatif itu sendiri meskipun telah membawakan musik
dengan genre tersebut. Informasi berkaitan musik pop kreatif juga jarang dimuat dalam
buku atau jurnal yang membahasnya dengan spesifik, sehingga pembahasan dan
sejarahnya hanya dapat ditemui di platform online. Padahal, informasi tersebut
sangatlah penting untuk diketahui dan dipahami oleh para pelaku kreatif dan
masyarakat umum, baik untuk dijadikan inspirasi ataupun sebagai pengetahuan yang
mungkin dapat dijadikan referensi di kemudian hari.
2

Zine merupakan singkatan dari fanzine (fan magazine). Walaupun termasuk ke


dalam magazine, zine berbeda dengan majalah pada umumnya karena isi yang disajikan
di dalamnya merupakan berita atau informasi yang sudah dikemas sedemikian rupa
hingga menjadi bacaan yang ringan skarena tidak harus mengacu pada kaidah-kaidah
penulisan tertentu sehingga mudah untuk dimengerti para pembacanya. Selain itu, zine
juga dapat didesain dengan unik menggunakan berbagai bentuk, gambar, dan teknik
printing yang jarang digunakan oleh buku pada umumnya yang membuat zine
seringkali dijadikan sebuah barang koleksi. Sebagai bagian dari majalah, zine tentunya
memerlukan media untuk publikasinya, baik itu secara digital melalui berbagai
platform online maupun secara tradisional menggunakan kertas. Kertas dipilih sebagai
media cetak karena kertas merupakan salah satu alat berkomunikasi yang memiliki
bentuk fisik dan memiliki berbagai macam ukuran yang dapat menyesuaikan
kebutuhan.
Jika dilihat dari segi kegunaannya, tentunya kertas tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Seiring berjalannya waktu, industri-industri yang memproduksi
kertas bertumbuh semakin pesat dikarenakan harus yang memenuhi kebutuhan kertas
dengan mengikuti kebutuhan penduduk di dunia yang semakin meningkat. Banyaknya
konsumsi kertas tentunya akan mempengaruhi tingkat penebangan pohon dikarenakan
untuk memproduksi satu rim kertas saja diperlukan satu batang pohon yang berusia
lima tahun. Selain itu, kondisi penggunaan kertas yang semakin banyak juga
meningkatkan jumlah limbah kertas. Meskipun terlihat sepele, hal tersebut turut
berkontribusi dalam menyebabkan pemanasan global karena pembusukan limbah
kertas sendiri dapat menghasilkan gas metana yang 25 kali lebih berbahaya
dibandingkan karbon dioksida (CO2). Apabila limbah kertas tidak diolah dengan benar,
maka akan timbul berbagai masalah yang mengganggu keberlangsungan ingkungan
hidup.
Untuk mengurangi tingkat pencemaran lingkungan, kini di berbagai belahan
dunia digencarkan konsep 3R, yaitu reduce (mengurangi), reuse (guna ulang), dan
recycle (daur ulang). Salah satu bentuk implementasi dari 3R yaitu mendaur ulang
limbah kertas menjadi kertas yang dapat digunakan kembali. Oleh karena itu,
berdasarkan berbagai permasalahan di atas, maka zine yang dibuat dengan bahan daur
ulang dianggap cocok menjadi media cetak untuk pengarsipan dan media informasi
mengenai sejarah musik pop era 2000-an yang ramah lingkungan.
3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang zine eksperimental mengenai sejarah musik pop kreatif
di Indonesia sebagai media informasi yang ramah lingkungan?
2. Bagaimana media pendukung yang ramah lingkungan untuk mempromosikan
zine eksperimental mengenai sejarah musik pop kreatif di Indonesia sebagai
media informasi?

C. Tujuan Perancangan
Tujuan yang ingin dicapai dari perancangan zine eksperimental
mengenai sejarah musik pop kreatif di Indonesia sebagai media informasi yang
ramah lingkungan adalah:
1. Merancang zine eksperimental mengenai sejarah musik pop kreatif di Indonesia
sebagai media informasi yang ramah lingkungan
2. Merancang media pendukung yang ramah lingkungan untuk mempromosikan
zine eksperimental mengenai sejarah musik pop kreatif di Indonesia sebagai
media informasi

D. Manfaat Perancangan
1. Manfaat bagi Mahasiswa
a. Sebagai ilmu pengetahuan yang dapat menambah wawasan mahasiswa
mengenai sejarah musik pop kreatif di Indonesia
b. Sebagai inspirasi yang dapat melatih kemampuan untuk berinovasi dalam
membuat sebuah media informasi yang edukatif dan ramah lingkungan
2. Sebagai Manfaat bagi Institusi
Sebagai pelopor untuk penelitian maupun perancangan lain agar terus
mengalami penyempurnaan
3. Manfaat bagi Masyarakat
a. Sebagai ilmu pengetahuan seputar sejarah musik pop kreatif di Indonesia
b. Sebagai referensi untuk pembuatan zine ataupun media edukasi yang
ramah lingkungan
4

E. Kerangka Pikir

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran

F. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu proses yang dilakukan untuk mendapatkan
data tertentu yang mendukung berjalannya suatu penelitian. Tujuan dikumpulkannya
data-data tersebut adalah untuk dijadikan bahan masukan yang akan menjadi
bahasan utama dalam penyusunan penelitian maupun perancangan. Dalam
membantu keefektifan perancangan picture book beserta media promosi dan
pendukungnya penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu
metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena yang
berlangsung saat ini maupun saat lampau tanpa adanya manipulasi sedikitpun pada
variabel bebasnya. (Sukmadinata, 2006:5). Metode kali ini terdiri dari:
1. Objek dan Subjek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian kali ini adalah masyarakat khususnya pelaku
kreatif yang berkecimpung di bidang musik dan mengikuti
5

perkembangan musik pop kreatif serta pelaku kreatif yang gemar


membuat kreasi berbahan dasar ramah lingkungan.
b. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian kali ini sejarah dan perkembangan musik pop
kreatif di Indonesia serta berbagai media cetak berbahan dasar ramah
lingkungan yang dapat digunakan sebagai media informasi.
2. Sasaran dan Lokasi Penelitian
a. Sasaran Penelitian
i. Masyarakat, khususnya pelaku kreatif
ii. Berusia 20-50 tahun
iii. Laki-laki dan perempuan
b. Lokasi Penelitian
Wilayah Kota Bandung, Bogor, dan Jakarta.
3. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Data kualitatif, yaitu data yang disajikan berbentuk kata verbal dan
bukan berbentuk angka. Yang termasuk data kualitatif dalam penelitian
ini adalah gambaran umum dari objek penelitian yang meliputi
penjelasan singkat mengenai sejarah dan perkembangan musik pop
kreatif di Indonesia serta berbagai media berbahan dasar ramah
lingkungan yang dapat digunakan sebagai media informasi.
b. Sumber Data
i. Sumber data primer, yaitu data yang dikumpulkan peneliti
langsung dari sumber pertamanya.
ii. Sumber data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh
peneliti yang akan digunakan sebagai penunjang data primer
yang akan disusun dalam bentuk dokumen-dokumen berupa
dokumentasi dan angket.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
Penulis mengumpulkan data dengan melakukan survey dan wawancara
kepada masyarakat, khususnya pelaku kreatif yang berkecimpung di
bidang musik dan mengikuti perkembangan musik pop kreatif serta
6

pelaku kreatif yang gemar membuat kreasi berbahan dasar ramah


lingkungan.
b. Studi Pustaka
Penulis mencari data dengan mengkaji berbagai literatur yang
membahas tentang musik pop kreatif dan media berbahan dasar ramah
lingkungan.
c. Internet
Penulis mencari data melalui internet. Data yang dicari merupakan data
yang berhubungan dengan musik pop kreatif di Indonesia dan media
berbahan dasar ramah lingkungan.
5. Metode Analisis Data
Analisis merupakan cara untuk menguji kebenaran data yang akan
digunakan dalam sebuah penelitian atau perancangan dengan cara
menganalisisnya secara kualitatif deskriptif. Data yang telah terkumpul dipilah
terlebih dahulu untuk ditarik kesimpulannya dan kemudian dilengkapi dengan
data dari berbagai sumber lain yang kredibel. Menurut Miles dan Huberman
(Sutopo, 2002:91), terdapat 3 komponen utama yang harus dilakukan untuk
analisis data secara kualitatif deskriptif dalam perancangan kali ini.
Komponen yang pertama adalah reduksi data. Tahapan dalam reduksi
data terdiri dari melakukan seleksi dan menyederhanakan data yang telah
didapat. Kemudian ada sajian data yang merupakan suatu deskripsi yang
dibentuk menjadi sebuah narasi yang disusun berdasarkan pokok-pokok dalam
reduksi data yang disusun dengan sedemikian rupa agar mudah untuk dipahami.
Komponen yang terakhir adalah penarikan kesimpulan, yaitu melakukan
generalisasi dari hasil reduksi data menggunakan prinsip-prinsip logika untuk
menghasilkan suatu pernyataan yang baru.
6. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran dalam membuat konsep perancangan kali
ini, dirasa perlu dipaparkan ke dalam bentuk sistematika sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan;
Menjelaskan mengenai latar belakang pemahaman judul, rumusan masalah,
tujuan, serta metode penelitian dari keseluruhan materi perancangan
2. Bab II Kajian Teori;
7

Menjelaskan mengenai paham dari teori mendasar dari berbagai literatur yang
menyangkut judul karya
3. Bab III Identifikasi Data
Menjelaskan tentang berbagai data dan dokumen terkait perancangan konsep
zine eksperimental mengenai sejarah musik pop kreatif di Indonesia sebagai
media informasi yang ramah lingkungan
4. Bab IV Konsep Perancangan
Berisi penjabaran secara detail dari konsep perancangan, konsep kreatif, teknik
pelaksanaan, dan visualisasi karya. Konsep dari strategi promosi juga turut
dijabarkan dengan disertai konsep yang dibuat berdasarkan data-data yang telah
dianalisis
5. Bab V Visualisasi Desain
Berisi proses visualisasi karya yang dibuat berdasarkan konsep yang telah
disusun dalam penelitian
6. Bab VI Penutup
Berisi kesimpulan perancangan dan saran

Anda mungkin juga menyukai